Anda di halaman 1dari 8

MEA

(MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN)
IPS
APA ITU MEA?
MEA artinya negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang mempunyai tujuan untuk
meningkatkan perekonomian melalui perdagangan, jasa, dan investasi yang menguntungkan
semua pihak. Secara singkat, MEA adalah bentuk dari kerja sama antar negara ASEAN di
bidang ekonomi.
Kerja sama inilah yang diharapkan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi, kemajuan
sosial, serta pengembangan budaya di antara negara anggota ASEAN.
MEA Indonesia, MEA atau AEC (ASEAN Economic Community) terbentuk pada 2015 lewat
persetujuan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025.
Menciptakan pasar tunggal yang mencakup
negara ASEAN dan jadi pusat produksi.
TUJUAN
Menjadikan ASEAN sebagai kawasan berdaya
MEA saing ekonomi tinggi.

Meratakan pemberdayaan eknomi.

Menyatukan pemberdayaan ekonomi kawasan


dengan ekonomi global agar meningkatkan
peran ASEAN di bidang perekonomian..
4 PILAR
Terbentuknya MEA
Menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan pusat produksi.

Menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif.

Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang.

Integrasi ke ekonomi global.


CIRI-CIRI
MEA
1 Kawasan ekonomi yang kompetitif

2 Pembangunan ekonomi yang merata

Seluruh wilayah terintegrasi penuh


3
dalam ekonomi global

5 Basis dan produksi tunggal


Bentuk kerjasama dalam MEA
Pasar satu AESAN Kerjasama di Bidang Pariwisatai
penghapusan atau pengurangan hambatan kerjasama dalam bidang pariwisata untuk
perdagangan, baik tarif maupun non-tarif, antara mempromosikan pariwisata di kawasan ASEAN
negara-negara anggota
Kerjasama di Bidang Pendidikan
Koordinasi Kebijakan Ekonomi
pengakuan kualifikasi pendidikan di seluruh wilayah
kebijakan fiskal dan moneter
ASEAN dan pertukaran siswa.

Lindungan Investasi Kerjasama di Bidang Teknologi dan Inovasi


memberikan perlindungan yang lebih baik kepada mendorong kerjasama dalam pengembangan
investor di dalam kawasan ASEAN teknologi dan inovasi di kawasan ASEAN.

Kebebasan Pergerakan Tenaga Kerja Kerjasama di Bidang Sumber Daya


kerja sama dalam pengakuan kualifikasi Manusia
profesional, regulasi keimigrasian yang lebih MEA juga berupaya meningkatkan kapasitas
terkoordinasi, dan pelatihan tenaga kerja. sumber daya manusia di seluruh wilayah ASEAN.
TANTANGAN DAN HAMBATAN INDONESIA
MENGHADAPI MEA
1. Tantangan di Bidang Perdagangan Barang dan Jasa: Arus perdagangan bebas entah itu barang maupun jasa akan
memunculkan resiko. Artinya, selain menjadi negara pengekspor, Indonesia juga menjadi sasaran empuk eksportir dari negara
lain.
2. Tantangan di Bidang Investasi: Pada sektor ini, Indonesia terbilang memiliki risiko yang sangat tinggi karena adanya eksploitasi.
Sebabnya, Indonesia kurang memiliki aturan dan regulasi yang ketat sehingga sektor-sektor riil semisal pertambangan mudah
dikelola negara asing. Padahal, Pemerintah memiliki kekuasaan penuh untuk mencegah adanya eksploitasi alam yang
dilakukan perusahaan-perusahaan asing.
3. Tantangan di Bidang Ketenagakerjaan: Masalah ketenagakerjaan Indonesia memiliki tantangan yang luar biasa. Kalau dilihat
dari sisi pendidikan dan produktivitas, Indonesia masih kalah jauh dari negara-negara tetangga, seperti Singapura, Thailand,
dan Malaysia.
4. Tantangan di Bidang UMKM: Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sasaran dan fokus Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) dalam menciptakan stabilitas dan perkembangan ekonomi di wilayah regional ASEAN. Kebanyakan
kualitas produk UKM Indonesia belum memenuhi standar.
PERSIAPAN INDONESIA MENGHADAPI MEA
1. Reformasi Regulasi dan Kebijakan Ekonomi: Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi regulasi dan kebijakan ekonomi untuk
menciptakan lingkungan usaha yang lebih kondusif dan ramah investasi. Ini termasuk upaya untuk mengurangi birokrasi, perbaikan perizinan,
dan mempromosikan investasi asing.
2. Peningkatan Keunggulan Kompetitif: Pemerintah telah fokus pada pengembangan keunggulan kompetitif Indonesia di sektor-sektor kunci. Ini
termasuk industri manufaktur, pertanian, pariwisata, dan sektor-sektor lain yang memiliki potensi untuk bersaing dalam MEA.
3. Penguatan Sektor Kesehatan dan Pendidikan: Pemerintah telah berinvestasi dalam sektor kesehatan dan pendidikan guna meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Tenaga kerja yang berkualitas lebih mampu bersaing di pasar tenaga kerja regional yang lebih terbuka.
4. Pengembangan Infrastruktur: Infrastruktur yang baik adalah faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Indonesia
telah memulai berbagai proyek infrastruktur, termasuk pembangunan pelabuhan, bandara, jalan raya, dan lainnya, guna meningkatkan
konektivitas di kawasan.
5. Pembentukan Kebijakan Perdagangan dan Investasi: Pemerintah telah memperbarui dan mengkonsolidasikan kebijakan perdagangan dan
investasi untuk menghadapi MEA. Ini melibatkan penyusunan perjanjian perdagangan bilateral dan regional dengan negara-negara ASEAN dan
mitra perdagangan lainnya.
6. Peningkatan Kerjasama Regional: Indonesia telah meningkatkan kerjasama dengan negara-negara ASEAN dalam berbagai bidang, termasuk
perdagangan, investasi, teknologi, dan pendidikan. Peningkatan kerjasama regional merupakan faktor penting dalam menghadapi MEA.
7. Pemberdayaan UMKM: Pemerintah Indonesia telah fokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memastikan
bahwa sektor UMKM dapat bersaing di MEA. Ini termasuk program-program pelatihan dan dukungan keuangan.
8. Penyediaan Informasi dan Edukasi: Pemerintah telah menyediakan informasi dan edukasi kepada para pelaku usaha dan masyarakat tentang
MEA, termasuk potensi manfaat dan tantangan yang mungkin dihadapi.
9. Pengembangan Industri Kreatif: Pemerintah telah mengidentifikasi industri kreatif sebagai salah satu sektor yang memiliki potensi untuk
berkembang dalam MEA. Ini melibatkan dukungan untuk seni, budaya, dan sektor kreatif lainnya.
10. Peningkatan Kapasitas Lembaga Keuangan: Indonesia telah bekerja untuk meningkatkan kapasitas lembaga-lembaga keuangan dan mengatur
peraturan keuangan yang memenuhi standar internasional.

Anda mungkin juga menyukai