Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN DIFUSI INOVASI

A. Identitas Perancang
Nama : Azka Nurmaisyah Mardlotillah
NIM : 160151601010
Instasi Penanggung Jawab: Prodi PGSD
Alamat Instasi : Jl. Ki Ageng Gribig No. 45, Madyopuro,
Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur 65139
B. Analisis Kondisi Awal
1. Sistem Sosial yang akan dijadikan Sasaran
Sistem Sosial yang akan dijadikan sasaran adalah Sekolah Dasar
atau Madarasah Ibtida’iyah Hidayatul Mubtadiin. Madarasah ini terletak di
Desa Jagalempeni Kabupaten Brebes. Desa Jagalempeni berbatasan dengan
desa Sisalam di utara, desa Glonggong di timur, desa Rengaspendawa kec.
Larangan di selatan, dan desa Siwungkuk serta Tegalgandu di barat.
Kondisi desa di era modernisasi saat ini mereka sudah mulai
menggunakan pemanfaatan tekhnologi, pendidikan sumber daya manusia
juga mulai berkembang. Produksi dilakukan dimasyarakat desa sudah mulai
menprioritaskan keuntungan yang sesuai, selain itu kehidupan perkotaan
sudah mulai ada didesa. Teknologi sudah berkembang pesat di wilayah desa
jagalempeni terutama gadget. Mayarakat dari yang tua maupun yang muda
sudah bisa menggunakan gadget. Bahkan anak-anak usia SD sudah
mempunyai dan dapat mengoperasikannya. Untuk itu kita memanfaatkan
pengetahuan siswa dalam mengoperasikan gadget dengan mengembangkan
media pembelajaran berbasis aplikasi. Aplikasi ini dapat diakses di
komputer maupun di Android.
Kanapa sekolah ini dijadikan sasaran Inovasi ? Mata Pelajaran
Bahasa Daerah merupakan muatan Lokal dalam Kurikulum 2013.
Pembelajaran bahasa daerah (jawa) sendiri sering diabaikan oleh para guru.
Dalam pemebelajaranya guru seringkali hanya meggunakan metode
ceramah saja, sehingga siswa merasa jenuh dan materi yang disampaikan
tidak masuk ke siswa, bahkan para guru ini tidak menggunakan media
apapun sebagai penunjang proses belajar mengajar. Terutama pada
pemebelajaran bahasa jawa tentang Aksara Jawa. Siswa tidak pernah
mengerti bagaimana penulisan akasara jawa yang tepat.
Untuk itu dibuatlah media pembelajaran berbasis Aplikasi yang
didalamnya membahas tentang Aksara Jawa. Untuk pelaksanaanya juga
sekolah sudah menyediakan Layar LCD. Sehingga mudah bagi mereka
untuk mengaplikasikannya di setiap kelas pada saat pembelajaran bahasa
jawa bab Aksara Jawa.
Media Pembelajaran Berbasis Apikasi ini cocok digunakan oleh
sekolah tersebut karena memang mereka belum menggagas media
pebelajaran untuk Pembelajaran Bahasa jawa bab akasara jawa, sehingga
media pembelajaran ini bisa dijadikan langkah awal sekolah dalam
mengembangkan inovasi media pembelajaran lainnya untuk membantu
dalam proses belajar mengajar agar lebih efisien.
2. Jenis Inovasi
Jenis Inovasi yang dirancang adalah Obyek/ Produk. Produk dalam
Aplikasi ini berupa Media Pembelajaran berbasis Aplikasi yaitu “Sinau
Aksara Jawa”. Aplikasi ini berperan sebagai media pembelajaran untuk
membantu guru dalam membelajaran Aksara Jawa serta memudahkan Siswa
dalam belajar Aksara Jawa. Dalam media Pembelajaran berbasis aplikasi
tentang aksara jawa memuat antara lain :
a. Pendahuluan
Pendahuluan berisi tentang kata pengantar dari aplikasi ini serta
tujuan manfaat dibuatnya aplikasi ini.
b. Petunjuk Aplikasi
Pada halaman petunjuk aplikasi, berisi tentang petujuk penggunaan
misalnya kembali, Menu, Keluar, menghidupkan suara dll.
c. Materi
Materi yang ditampilkan dalam media pembelajaran berbasis
aplikasi ini antara lain : Aksara carakan. Pasangan, Sandhangan,
Wilangan, Akasara Swara, Akasara Murda, dan Aksara Rekan
d. Permainan/ Game Edukasi
Permainan/ Game edukasi dalam media pembelajaran berbasis
aplikasi ini misalnya merangkai huruf aksara berserta sandangannya,
audio atau cara pengucapan aksara jawa dll.

3. Atribut Inovasi
a) Keuntungan Relatif
1) Produk (Aplikasi) yang akan di difusikan tidak memakan biaya yang
besar atau bisa juga gratis
2) Produk (Aplikasi) ini dapat membantu guru dan siswa dalam proses
pembelajaran tentang Aksara Jawa
b) Compatible
Produk (Aplikasi ) ini sudah sesuai diterapkan dalam pembelajaran
Aksara Jawa, dimana sebelumnya Muatan Lokal Bahasa Jawa dalam
pembelajarannya sering diabaikan. Guru dalam membelajarkan selalu
menggunakan metode ceramah tentunya hal tersebut membuat siswa
jenuh serta sulit memahami bagaimana mempelajari Akasara Jawa.
c) Kompleksitas
Produk (Aplikasi) ini mudah digunakan oleh guru maupun siswa
karena tampilan dalam aplikasi ini yang sederhana serta sudah terdapat
petunjuk penggunaan Aplikasi. Sehingga para Adopter (Guru dan
Siswa) mudah mengerti dalam menggunakan Produk Inovasi tersebut.
d) Trialibilitas (dapat di Uji Coba)
Produk (Aplikasi) ini dapat di Uji Coba kepada Guru dan Siswa
pada saat pembelajaran Mulok Bahasa Jawa tentang Aksara Jawa.
Dalam penggunaannya aplikasi ini dapat di gunakan di PC Laptop/
Komputer dan tentunya ditampilkan di Layar Proyektor agar semua
siswa dapat melihatnya.
e) Dapat di Amati
Produk (Aplikasi) ini dapat diamati setelah di Uji coba oleh
Adopter (Guru dan Siswa) dalam proses belajar mengajar. Apakah
aplikasi ini dapat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan siswa
dalam mempelajari Aksara Jawa atau bahkan menyulitkan guru dalam
membelajarkan dan menggunakan Aplikasi ini dalam pembelajaran
tentang Aksara Jawa.

4. Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
1) Observasi
Pada kegiatan Observasi, innovator terjun langsung ke lapangan
untuk melihat kondisi awal dari sasaran produk inovasi.
2) Merancang Inovasi
Pada kegiatan merancang Inovasi, innovator menyusun rancangan
Inovasi yang akan dibuat, dengan menganalisis kondisi awal sasaran,
Jenis inovasi yang akan dikembangkan serta atribut inovasi.
b) Pelaksanaan
Setelah kegiatan Pelaksanaan, kegiatan selanjutnta adalah
pelaksanaan. Pada Kegiatan pelaksanaan ini adalah Uji coba produk
Inovasi. Uji coba dilaksanakan di sekolah sasaran Inovasi.
c) Evaluasi
Kehgiatan evaluasi pada Produk inovasi adalah monitoring.
Dimana monitoring ini dilaksanakan untuk menawasi,mengecek kegiatan
inovasi tersebut. Dari kegiatan ini akan diketahui berbagai hal yang
menyangkut kegiatan pelaksanaan inovasi, kelebihan, kekurangan,
kekuatan,dan kelemahannya.Jika terdapat kekeliruan,artinya suatu
inovasi tidak sesuai dengan yang diharapkan,maka pihak yang
melakukan monitoring melakukan tindakan-tindakan yang sekiranya
dapat merubah atau setidaknya membuat program menjadi sesuai dengan
apa yang diharapkan.
Tindakan-tindakan tersebut antara lain:
- Memperbaiki sarana prasarana yang rusak,
- Mengubah perilaku para pelaku inovasi ataupun para penerima
inovasi untuk mempunyai kesadaran tentang pentingnya suatu
program ini agar memperoleh sesuatu hal yang lebih baik,
- Melakukan kegiatan re-organisasi,agar terjadi penyegaran dalam
lembaga dan tidak jenuh.Ini penting mengingat keberhasilan
program inovasi berkaitan dengan keberadaan sebuah organisasi.

Anda mungkin juga menyukai