Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”

DISUSUN
OLEH :
Cecelline Comus
Rahmatun Nisak
Rendi Arditia
Ruli Alfian
Jagat Aria Ningrat

KELAS : XII IPS C


MATA PELAJARAN : GEOGRAFI
GURU PEMBIMBING : Hj. Erna Zuliyanti, S.Pd

TAHUN AJARAN 2022/2023


SMA Negeri 2 BENGKALIS
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa disingkat MEA bisa diartikan sebagai
bentuk integrasi ekonomi ASEAN. Artinya, semua negara-negara yang berada di kawasan
Asia Tenggara (ASEAN) menerapkan system perdagangan bebas. MEA merupakan salah
satu perwujudan dari kerja sama antaranggota ASEAN terutama di bidang ekonomi. Untuk
mewujudkan MEA, ASEAN sudah melaksanakan 3 kali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT),
lho yaitu KTT pada tahun 1997, KTT tahun 2003, dan KTT tahun 2006.

Kurang lebih 2 dekade yang lalu tepatnya Desember 1997 ketika KTT ASEAN yang
diselenggarakan di kota Kuala Lumpur, Malaysia di sepakati adanya ASEAN Vision 2020.
Dimana kesepakatan tersebut menitikberatkan pada pembentukkan kawasan ASEAN yang
stabil, makmur, dan kompetitif dengan pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata serta
dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Pada bulan Oktober 2003 ketika KTT ASEAN di Bali, Indonesia menyatakan bahwa
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional di
kawasan Asia Tenggara yang akan diberlakukan pada tahun 2020. Namun demikian nyatanya
kita mengetahui bahwa tahun 2015 ini merupakan awal tahun diberlakukan nya MEA. Hal
tersebut sesuai dengan Deklarasi Cebu (Vetak Biru) Masyarakat Ekonomi ASEAN yang
merupakan salah satu hasil dari KTT ASEAN ke-12 pada Januari 2007. Pada KTT tersebut
para pemimpin ASEAN bersepakat untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan
perdagangan bebas baik barang maupun jasa, investasi, tenaga kerja professional, dan aliran
modal (dana).
ASEAN Economic Community yang dibentuk dengan misi menjadikan perekonomian
di ASEAN menjadi lebih baik serta mampu bersaing dengan negara-negara yang
perekonomian nya lebih maju dibandingan dengan kondisi negara ASEAN saat ini. Selain itu
dengan terwujudnya ASEAN Economic Community, dapat menjadikan posisi ASEAN
menjadi lebih strategis di kancah Internasional, sehingga terjadi suatu dialog antarsektor yang
dimana nantinya juga saling melengkapi di antara para stakeholder sector ekonomi di negara-
negara ASEAN. Siapakah yang menjadi anggota dari MEA? Tentunya 10 negara ASEAN
adalah anggota dari MEA.

Tujuan MEA
Tujuan utama MEA 2015 yang ingin menghilangkan secara signifikan hambatan-
hambatan ekonomi lintas kawasan tersebut, di implementasikan melalui 4 pilar utama,
sebagai berikut:
 Kawasan pembangunan ekonomi
MEA akan dijadikan kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang
merata dengan mempriorotaskan Usaha Kecil Menegah (UKM). Kemampuan daya
saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka
terhadapat informasi terkini, kondisi pasar, perkembangan sumber daya manusia
dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi.

 Kawasan ekonomi yang berdaya saing


MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi kompetisi yang tinggi, yang
memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection,
Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce.
Dengan kawasan ekonomi yang berdaya saing, maka:
1. Dapat tercipta iklim persaingan yang adil
2. Terdapat perlindungan sistem jaringan dari agen-agen konsumen
3. Mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta
4. Menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi
5. Menghilangkan sistem Double Taxation
6. Meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online

 Pasar dan basis produksi tunggal


MEA sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single market
and international production base) dengan eleman aliran bebas barang, jasa, investasi,
tenaga kerja terdidik, dan aliran modal yang lebih bebas.

 Kawasan yang terintergrasi dan ekonomi


MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global dengan
membangun sebuah system untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara
anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia
Tenggara pada jaringan pasokan global melalui perkembangan paket bantuan teknis
kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industry dan produktivitas sehingga tidak
hanya terjadi peningkatan partisipasi mereka pada skala regional namun
memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.

Dampak positif bagi Indonesia


 Aspek perdagangan
Dampak positif setelah kedatangan MEA dirasakan oleh aspek perdagangan. Dengan
adanya MEA, segala hambatan perdagangan menjadi berkurang bahkan tidak ada. Tidak
hanya itu, dengan dilaksanakannya MEA, terutama di indonesia, akan terjadi peningkatan
kapasitas ekspor produk lokal ke mancanegara dan meningkatkan devisa negara.

 Aspek investasi
Lanjut, aspek yang terkena dampak positif lain dari MEA ini adalah aspek investasi.
MEA memberikan akses lebih mudah untuk para investor agar secara langsung dan tanpa
hambatan dapat menjalankan investasinya di berbagai sektor, terutama sektor ekonomi.
Selain itu, kehadiran MEA menyebabkan semakin luas dan lebarnya peluang wirausaha
yang kreatif dan berdaya saing tinggi.

 Bidang ketenagakerjaan
Bidang ketenagakerjaan juga terkena dampak positif dari MEA. Dengan kehadiran
MEA, maka masyarakat akan berusaha meningkatkan kualitas serta keterampilan pribadi
agar dapat bersaing dengan masyarakat dari negara ASEAN lainnya. Selain itu,
masyarakat Indonesia juga "dipaksa" untuk berpikir lebih terbuka terhadap perubahan
sosial budaya yang ada.

Dampak negatif bagi Indonesia


 Segi kompetisi
Dampak negatif yang pertama dari MEA adalah meningkatnya kompetisi/persaingan
terhadap produk-produk dalam negeri dan luar negeri. Hal ini terjadi karena berkurangnya
hambatan dan tidak ada lagi batasan wilayah terhadap barang dan jasa yang beredar di
kawasan Asia Tenggara.
Hal ini akan berdampak pada terancamnya posisi industri lokal, karena tidak sedikit
produk luar negeri yang memiliki kualitas lebih baik dibanding dengan produk lokal.

 Segi eksploitasi
Masuknya investasi asing bagi tiap negara ini mempunyai dampak negatif., yaitu
karena pasti adanya suatu eksploitasi terhadap sumber daya alam maupun sumber daya
manusia. Terutama di indonesia, yang memiliki banyak sumber daya alam namun tidak
mampu diolah sendiri, hal ini akan dieksploitasi oleh perusahaan asing yang ada.

 Bidang ketenagakerjaan
Dampak negatif di bidang ketenagakerjaan adalah seperti meningkatnya persaingan
untuk mendapatkan pekerjaan terutama di dalam negeri. Karena para pencari kerja bukan
hanya akan bersaing dengan masyarakat lokal, tapi juga dengan masyarakat internasional.
Sehingga, kualitas dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap masyarakat indonesia harus
dapat bersaing dengan masyarakat luar.
Cakupan kerja sama ekonomi ASEAN : Kerja sama ekonomi ASEAN mencakup
bidang perindustrian, perdagangan, investasi, jasa dan transportasi, telekomunikasi,
pariwisata, serta keuangan. Selain itu, kerja sama ini mencakup bidang pertanian dan
kehutanan, energi dan mineral, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dapat kita
lihat profil perekonomian ASEAN sebagai berikut:
a. Negara ASEAN kaya akan komoditas sumber daya alam berupa energi, mineral dan
tanaman pangan;
b. Jumlah penduduk ASEAN yang besar, yaitu 632 Juta Jiwa (2015), mayoritas adalah
usia produktif;
c. Pertumbuhan ekonomi negara ASEAN relatif tinggi, rata-rata 5% - 6% per
tahun. Untuk mendorong kesetaraan pembangunan antarnegara anggota (narrowing
the development gap), ASEAN memiliki Initiative for ASEAN Integration (IAI) atau
Inisiatif Integrasi ASEAN (IIA). IIA bertujuan menciptakan pembangunan merata
antara ASEAN-6 (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand) dengan CLMV (Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam).
 Pelaksanaan Initiative for ASEAN Integration: Initiative for ASEAN
Integration dilaksanakan dalam bentuk, proyek pelatihan peningkatan kapasitas,
bantuan pembangunan lembaga, saran kebijakan, dan studi kelayakan.
 Pendanaan proyek Initiative for ASEAN Integration: Pelaksanaan proyek pada
umumnya mendapat pendanaan dari ASEAN-6, mitra wicara, atau lembaga
internasional dalam rangka IIA serta secara bilateral.
 Proyek-proyek Initiative for ASEAN Integration: Pada awalnya proyek Initiative
for ASEAN Integration dilaksanakan di bidang ekonomi seperti, pembangunan
infrastruktur, SDM, peningkatan kapasitas integrasi kawasan, energi, iklim investasi,
pariwisata, pengentasan masyarakat miskin, dan peningkatan kualitas hidup. Dalam
perkembangannya, proyek IIA diperluas mencakup bidang politik-keamanan dan
sosial budaya.
Di samping itu, atas usulan Indonesia, ASEAN telah menyetujui ASEAN Framework
on Equitable Economic Development (AFEED) atau Kerangka Kerja ASEAN
mengenai Pembangunan Ekonomi yang Setara. Kerangka kerja tersebut
mengedepankan upaya, antara lain, pengurangan kesenjangan pembangunan,
penguatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kesejahteraan sosial,
pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan partisipasi yang lebih
luas dalam proses integrasi ASEAN.

Anda mungkin juga menyukai