Latar belakang
Kerja sama ekonomi merupakan keniscayaan untuk dilakukan bagi setiap negara sebab tidak ada
satupun negara yang mampu menutup diri dari Kerjasama antar negara lain. sehingga ketergantungan
antara suatu negara dengan negara lain merupakan suatu hal yang conditiosine a qua non. Hal ini
diperkuat dengan apa yang disampaikan oleh adam smith yang merupakan seorang ekonom dalam
bukunya “the wealth of nation” yang mengemukakan mengenai teori keunggulan mutlak (absolute
advantage)
ASEAN Sebagai bentuk Regionalisme Kawasan Asia Tenggara merupakan Kerjasama diantara
sepuluh negara yang berada dikawasan ini termasuk dibidang perekonomian. Bahkan pangsa pasar
yang mempengaruhi perekonomian dunia karena pangsa pasar terbesar kedua didunia dengan populasi
kurang lebih 600 jiwa dan yang mengembirakan ¾ dari jumlah populasi di Asia Tenggara merupakan
penduduk Indonesia yang terdiri atas 500 juta jiwa. Ini merupakan peluang penanam modal yang baik.
Rumusan masalah
1
Pembahasan
Kerja sama ekonomi adalah salah satu agenda utama yang dikembangkan oleh negara-negara anggota
ASEAN. Berikut ini beberapa bentuk kerja sama ekonomi yang di jalankan oleh negara_negara
anggota ASEAN.
b). Kerja sama Industri ASEAN atau ASEAN Industrial cooperation (AICO)
AICO ditandatangani pada bulan April 1996 dan berlaku efektif pada bulan November
1999. AICO merupakan skema kerja sama antara dua atau lebih perusahaan di Kawasan
ASEAN dalam pemanfaatan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing
Perusahaan, dalam rangka memproduksi suatu barang yang bertujuan meningkatkan daya
2
Saing perusahaan ASEAN.
AICO diharapkan akan mendorong kerja sama industri antarnegara ASEAN dan mendorong
Investasi pada industri berbaris teknologi dan kegiatan yang memberikan nilai tambah pada
Produk industri. AICO juga memberikan kesempatan luas pada perusahaan di negara ASEAN
Untuk saling berkerja sama guna menghasilkan produk dengan menikmati preferensi
(prioritas) tarif.
Pada sidang ASEAN Economi minister meeting (AEM) KE-31 di singapura tanggal 27 september-
2 Oktober 1999 telah disepakati kerangka kerja sama yang melibatkan UKM dalam ASEAN
Industrial Cooperation (AICO). Kerangka kerja sama itu didasari oleh pemahaman bahwa UKM
Sebagian besar melaksanakan fungsinya sebagai industry pendukung bagi perusahaan-perusahaan
Besar, di samping untuk memberikan kesempatan kepada UKM untuk berpartisipasi secara
Lansung dalam perdagangan intra-ASEAN.
Berdasarkan KTT ke-6 ASEAN di Vietnam bulan Desember 1998, realisasi AFTA dilakukan
tahun 2002. khusus negara Vietnam, Laos, Myanmar , dan Kampuchea, pemberlaku AFTA
dilakukan secara berbeda. Vietnam melaksanakan AFTA pada tahun 2006, Laos, dan Myanmar
3
tahun 2008, serta Kamphuchea tahun 2010. Pendiri AFTA memberikan dampak dalam bentuk
pengurangan
Tujuan pembentukan Kawasan perdagangan bebas ASEAN adalah untuk menjadikan Kawasan
ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif dengan demikian, produk ASEAN yang
memiliki daya saing kuat dipasar global. Selain itu, Kawasan perdagangan bebas ASEAN
diharpkan akan mampu menarik lebih banyak Foreign Direct Invesment (FDI) sekaligus
meningkatkan Perdagangan antarnegara anggota ASEAN.
Berdasarkan kesepakatan para Menteri ekonomi ASEAN tahun 2007, MEA atau AEC mulai
Dilaksanakan pada akhir tahun 2015. Setelah berlangsungnya MEA ini memungkinkan satu
Negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara
Sehingga kompetisi akan semakin ketat. MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang
Atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, dan akuntan.
Selain itu, MEA juga membuka arus bebas investasi dan arus bebas modal.
MEA secara garis besar terfokus dalam empat hal sebagai berikut.
A). MEA sebagai pasar tunggal di Kawasan Asia Tenggara yang difungsikan sebagai sebuah Kawasan
Kesatuan pasar dan basis produksi. Terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi tersebut akan
menghilangkan Batasan terhadap arus barang, investasi, modal, jasa, dan tenaga kerja professional
amtarnegara di Asia Tenggara.
4
B). MEA berorientasi untuk membentuk Kawasan ekonomi yang memiliki daya saing tinggi dengan
kebijakan-kebijakan, perlindungan konsumen, dan berbagai macam perjanjian untuk saling
menciptakan kondisi ekonomi yang adil
C). pembangunan ekonomi yang merata dan keadilan dengan menumbuhkan Usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) yang memiliki daya saing tinggi serta ditunjang dengan kemudahan dalam
mendapatkan modal.
D). MEA terintegrasi dengan perekonomian global sehingga jankauan pasar yang diraih negara-negara
di Kawasan Asia Tenggara jauh lebih optimal.
Apa bedanya antara AFTA DAN MEA? Jika AFTA hanya mengatur liberalisasi atau kebebasan
perdagangan barang. MEA lebih komprehensif (menyeluruh atau lengkap) dan berdimensi kerja sama.
MEA memiliki dimensi kerja sama dalam daripada AFTA
Kesimpulan
Salah satu tujuan dibentuknya ASEAN adalah menyejahterakan wilayah Asia Tenggara melalui
kerjasama di berbagai bidang. Salah satunya adalah kerjasama di bidang ekonomi.
Tujuan utama kerjasama ASEAN di bidang ekonomi adalah pembentukan pasar dan peningkatan
produksi.
5
Hubungan Ekonomi ASEAN-China
Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Korea (ASEAN-Korea Free Trade Area atau AKFTA)
Hubungan Ekonomi ASEAN – Jepang
Hubungan Ekonomi ASEAN – India
Hubungan Ekonomi ASEAN - Rusia
Hubungan Ekonomi ASEAN - US
Hubungan Ekonomi ASEAN - Canada
Hubungan Ekonomi ASEAN – EU
Tujuan utama kerjasama ASEAN di bidang ekonomi adalah pembentukan pasar dan peningkatan
produksi.
6
AFTA adalah bentuk kerjasama perdagangan bebas antar anggota ASEAN.
AFTA bergerak dalam rangka mengikuti perkembangan zaman yang semakin mengglobal dan perlu
adanya program yang mengurus perdagangan antarnegara.
Video Rekomendasi
Baca juga: Myanmar Junta’s Foreign Minister Not Invited to Upcoming ASEAN Meet: Cambodia
Bentuk kerjasama dalam penyedia cadangan pangan ini adalah memastikan ketersediaan cadangan
pangan.
Bukan hanya dalam rangka perputaran ekonomi, melainkan juga dalam kondisi darurat.
MEA telah membuat rencana hingga tahun 2025 yang tercantum dalam Rencana Induk Konektivitas
ASEAN (Master Plan on ASEAN Connectivity atau MPAC).
Beberapa proyek yang sudah berjalan adalah pabrik pupuk urea di Provinsi Nanggroe Aceh
Darusaalam, proyek vaksin di Singapura, pabrik tembaga di Filipina, pabrik pupuk urea di Malaysia,
dan proyek abu soda di Thailand.
7
Saran
1. Dalam menghadapi pasar bebas dengan berjalannya Masyarakat Ekonomi ASEAN,
pemerintah harus dapat memastikan terbentuknya peraturan perundang-undangan
yang dapat mendukung tidak hanya masyarakat Indonesia, tapi juga terjalannya
integrasi ekonomi sebagaimana diharapkan dalam Cetak Biru MEA. Terdapat
keseimbangan dalam pembentukan kebijakan berkaitan dengan liberalisasi
perdagangan jasa yang harus diperhatikan agar perkembangan ekonomi Indonesia
tidak terhambat.
2. Masyarakat Indonesia harus meningkatkan tingkat kesiapan yang dimilikinya
dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tenaga kerja asing tidak hanya
dilihat sebagai ancaman, tapi juga sebagai pendorong perkembangan tenaga kerja
lokal sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang bermanfaat dan dapat
bersaing dengan tenaga kerja asing yang didatangkan pasar terbuka yang terintegrasi
ini. Perlindungan terhadap advokat Indonesia juga ditingkatkan agar terjadi
keseimbangan dalam pasar perdagangan jasa advokat antara tenaga kerja asing dan
lokal
3. Pemerintah untuk tidak menghambat kinerja advokat asing di Indonesia, tapi
menjadikan ini kesempatan untuk menggunakan tenaga kerja asing sebagai pihak
yang dapat berkontribusi baik kepada negara maupun bagi kepentingan masyarakat
Indonesia melalui peraturan perundang-undangan. Pembenahan peraturan mengenai penempatan
advokat asing di Indonesia sangat diperlukan guna dapat dipastikan
liberalisasi perdagangan jasa advokat di ASEAN tidak terhenti, dan perdagangan jasa
advokat nasional juga tidak terhalang dengan datangnya tenaga kerja asing.
Daftar Pustaka
A.M sardiman,dkk.2018.pembelajaran ips 2 untuk kelas VIII smp dan MTs-solo: TIGA
SERANGKAI.
Compas.com,2022.News Nasional contoh kerja sama ASEAN dalam Bidang Ekonomi
8
9