EKONOMI SYARIAH
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulisan sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetauan dan pengalaman bagi pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A.LATAR BELAKANG.................................................................................................................................4
B.RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A.Pengertian MEA (Masyarakat ekonomi Asean.....................................................................................5
B.MEA Dari Tinjauan perspektif ekonomi syariah....................................................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................12
A.KESIMPULAN......................................................................................................................................12
B.SARAN................................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa disebut dengan MEA adalah salah satu pasar
bebas di Asia Tenggara yang meliputi barang dan jasa maupun tenaga kerja. 2015 adalah tahun
kelahiran MEA dan pada saat itulah muncul krisis ekonomi dan MEA adalah salah satu yang
dapat membantu melewati masa krisis ini. Dengan terbentuknya MEA ini, 31 desember 2015
untuk pertama kali diberlakukannya MEA menjadi salah satu alasan untuk menyeimbangkan
perekonomian di wilayah ASEAN dan sanggup mengatasi masalah perekonomian di Negara
ASEAN dan membangun perekonomian yang lebih baik di negara-negara ASEAN (ACCA,
2016). Selain itu dapat juga meningkatkan investasi asing di Negara-negara Asia Tenggara salah
satunya Indonesia. Latar belakang dari terbentuknya MEA untuk persiapan menghadapi
persaingan globalisasi ekonomi perdagangan melalui ASEAN Free Trade Area (AFTA). Dengan
memburuknya perekonomian Indonesia tahun 2015, akhirnya MEA pun masuk untuk menjadi
solusi memperbaiki perekonomian yang ada (ACCA, 2016). Dalam hal perdagangan barang dan
jasa adalah salah satu alasan agar mudah melakukan perdagangan dengan Negara-negara Asia
Tenggara. Adanya MEA pun menjadi suatu tantangan bagi Ekonomi Indonesia untuk
menghadapi era pasar bebas dengan negara di Asia Tenggara pada waktu itu. Indonesia juga
harus mengambil langkah yang cukup tepat untuk menghadapi persaingan dengan Negara-negara
lain karena dapat di ketahui negara-negara yang ikut bersaing ini adalah negara-negara yang
cukup kuat.
B.RUMUSAN MASALAH
A. Apa itu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ?
B. Bagaimana MEA Dari Tinjauan perspektif ekonomi syariah ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian MEA (Masyarakat ekonomi Asean )
1. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang telah dilakukan secara bertahap
mulai KTT ASEAN di Singapura pada tahun 1992. Tujuan dibentuknya Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan
ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar
negara ASEAN. MEA memiliki pola mengintegrasikan ekonomu ASEAN dengan cara
membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota
ASEAN. Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian
Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam indonesia
tapi pada dasarnya MEA itu sama saja dengan AEC atau ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY Konsekuensi atas kesepakatan MEA tersebut berupa aliran bebas
barang bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas
investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus bebas modal. Hal-hal
tersebut tentunya dapat berakibat positif atau negative bagi perekonomian Indonesia.
5
meningkatkan standar hidup masyarakat ASEAN. Integrasi ini diharapkan akan
membangun perekonomian ASEAN serta mengarahkan ASEAN sebagai tulang
punggung perekonomian Asia,Dengan dimulainya MEA maka setiap negara anggota
ASEAN harus meleburkan batas teritori dalam sebuah pasar bebas. MEA akan
menyatukan pasar setiap negara dalam kawasan menjadi pasar tunggal. Sebagai pasar
tunggal, arus barang dan jasa yang bebas merupakan sebuah kemestian. Selain itu
negara dalam kawasan juga diharuskan membebaskan arus investasi, modal dan tenaga
terampil. MEA memang sebuah kesepakatan yang mempunyai tujuan yang luar biasa
namun beberapa pihak juga mengkhawatirkan kesepakatan ini. Arus bebas barang, jasa,
investasi, modal dan tenaga kerja tersebut tak pelak menghadirkan kekhawatiran
tersendiri bagi beberapa pihak.
Dampak Positif
1. Ekspor Lebih Lancar: Dengan Indonesia tergabung dalam MEA, secara langsung
lingkup koneksi Indonesia pun meluas. Makin luasnya koneksi, makin besar pula
kesempatan untuk menjalin kerja sama. Dengan begitu, jangakauan ekspor dari
Indonesia makin luas, apalagi jika tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan dan tidak ada
penahanan barang di bea cukai.
2. Kreativitas Makin Berkembang: Tidak dapat dipungkiri bahwa inovasi merupakan hal
yang paling diincar oleh pasar, terutama pasar internasional. Karena tuntutan untuk
terus berinovasi ini, kreativitas pun harus turut dikembangkan. Dengan melahirkan
produk yang makin inovatif, kesempatan Indonesia untuk memenangkan persaingan
pasar akan makin besar pula.
3. Peningkatan Investasi
Kerja sama dengan MEA akan membuka pintu investasi makin besar karena di dalam
asosiasi ini terdapat berbagai negara. Jadi, kesempatan Indonesia untuk melakukan
investasi di luar pun makin tinggi. Investasi di luar ini juga dapat berpengaruh pada
6
peningkatan perekonomian Indonesia.
Dampak Negatif
MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN ialah suatu realisasi dari tujuan akhir terhadap
integrasi ekonomi yang telah dianut didalam ASEAN Visi 2020 yang berdasarkan atas
konvergensi kepentingan para negaranegara anggota ASEAN untuk dapat memperluas
dan memperdalam integrasi ekonomi lewat inisiatif yang ada dan baru dengan memiliki
batas waktu yang jelas. Di dalam mendirikan masyarakat ekonomi ASEAN atau MEA,
7
ASEAN mesti melakukan tidakan sesuai dengan pada prinsip-prinsip terbuka,
berorientasi untuk mengarah ke luar, terbuka, dan mengarah pada pasar ekonomi yang
teguh pendirian dengan peraturan multilateral serta patuh terhadap sistem untuk
pelaksanaan dan kepatuhan komitmen ekonomi yang efektif berdasarkan aturan, Di saat
yang sama, MEA akan dapat mengatasi kesenjangan pada pembangunan dan melakukan
percepatan integrasi kepada negara Laos, Myanmar, VIetnam dan Kamboja lewat
Initiative for ASEAN integration dan inisiatif dari regional yang lainnya. Indonesia
tengah bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dampak terciptanya
MEA adalah pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja.
Memang tujuan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk
meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, serta diharapkan mampu
mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara ASEAN, Pentingnya
digalakkannya perdagangan eksternal kepada ASEAN dan keperluan dalam komunitas
ASEAN yang secara keseluruhan untuk tetap dapat menatap kedepan.
8
kapita tetap tinggi.Hasil penelitian Bank Indonesia (BI) terkait daya saing di sektor
mikro khususnya pasar barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik, dan modal
memperlihatkan juga Indonesia masih tertinggal dibanding Singapura, Malaysia atau
Thailand, Membangun iklim kondusif merupakan pekerjaan pemerintah untuk menarik
sebanyak mungkin investor ke dalam negeri. Semakin besar arus investasi masuk, baik
asing maupun lokal, akan menjadi salah satu elemen yang ikut mendorong laju
pertumbuhan ekonomi. Kelahiran sebuah industri akan berdampak luas terhadap
penyerapan tenaga kerja dan perekonomian nasional. Upaya pemerintah dalam terus
memperbaiki infrastruktur yang dikeluarkan melalui belanja pemerintah pun akan
menjadi faktor yang ikut meningkatkan daya saing nasional. BI selaku otoritas moneter
pun harus berperan menjaga stabilitas makroekonomi yang tercermin pada angka inflasi
yang rendah sehingga membuat daya saing usaha semakin kompetitif.
9
dengan beragam pilihan produk dan jasa, tapi pada sisi lain berpotensi melindas produk
UMKM yang tak memiliki daya saing. Segera berbenah merupakan langkah yang bijak.
Lebih dari itu, kecintaan akan produk dalam negeri bisa menjadi faktor penyelamat
eksistensi industri nasional yang memperkerjakan tenaga kerja lokal. Pada akhirnya,
perekonomian pun terus bertumbuh, Sementara itu, dari sisi eksternal, sektor industri di
dalam negeri juga masih menghadapi masalah klasik seperti lemahnya jaringan
infrastruktur (jalan raya, pelabuhan, kereta api, pasokan energi, dan lainnya). Salah satu
strategi yang bisa dipertimbangkan yaitu memilih salah satu dari 12 (duabelas) sektor
prioritas MEA (produk pertanian, produk kayu, produk karet, produk perikanan,
angkutan udara, otomotif, elektronik, tekstil dan produknya, jasa kesehatan, logistik,
pariwisata, dan eASEAN) untuk dijadikan prioritas. Sektor pariwisata misalnya, bisa
diusung karena punya keunikan dan keberagaman budaya serta panorama alam. Agar
sektor ini memiliki daya saing, perlu didukung dengan perbaikan dibidang transportasi,
infrastruktur, SDM pariwisata yang handal, ketersediaan jasa keuangan di lokasi tujuan
wisata dan lainnya.
10
Nahdlatul Ulama (1926) dan lain-lain, Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia
dapat terlihat melalui banyaknya jumlah entitas bisnis yang bergerak dengan prinsip
syariah seperti; Bank Syariah (BUS, BPRS, UUS), Baitul Mal wat Tamwil (BMT),
Asuransi Syariah, Pasar Modal Syariah, Pegadaian Syariah, Lembaga Amil Zakat dan
Badan Amil Zakat, dan sebagainya. Populasi masyarakat muslim yang tinggi dan
ekonomi syariah yang terus berkembang diharapkan dapat meningkatkan
pengembangan ekonomi nasional. Dengan penerapan ekonomi syariah ini diharapkan
mampu menjadi kekuatan ekonomi nasional di tingkat ASEAN maupun dunia global.
Dengan adanya MEA para pegiat ekonomi syariah juga harus mengambil peran dalam
menghadapi persaingan negara-negara anggota ASEAN, Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan pemerintah sebagai langkah penguatan ekonomi syariah di Indonesia menuju
MEA.
11
D. BI dan OJK agar melanjutkan upaya pengembangan ekonomi syariah dengan
mendorong penguatan sinergi dengan para pelaku ekonomi syariah.Selain itu,
dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga para akademisi,
pelaku industri, dan para pemangku kepentingan lainnya juga sangat diperlukan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadikan ASEAN (negara-negara dikawasan Asia
Tenggara) memiliki sinergi yang baik dan menguntungkan serta menjadikan ASEAN semakin
kompetitif dalam perekonomian global. Bersama dengan negara-negara mitra dagang
ASEAN yaitu China, India, New Zealand dan Australia akan membuat ASEAN menjadi salah
satu kawasan ekonomi yang kuat didunia. Sebagai mana telah dipahami bahwa ASEAN
memiliki jumlah penduduk terpadat ketiga didunia setelah China dan India, akan cukup
potensial bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan, hal ini juga menjadi daya tarik
investor untuk berinvestasi di ASEAN. GNP (Gross National Product) negara-negara di Asia
Tenggara yang semakin meningkat seakan membuktikan bahwa ASEAN layak
diperhitungkan menjadi pemain utama perekonomian dunia.
B.SARAN
Dalam menghadapi pasar bebas dengan berjalannya Masyarakat Ekonomi ASEAN
Pemerintah harus dapat memastikan terbentuknya,peraturan perundangan-undangan
yang dapat mendukung tidak hanya masyarakat indonesia tapi juga terjalannya integrasi
ekonomi sebagaimana di harapkan dalam cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)
12
Daftar Pustaka
https://www.cermati.com/artikel/pengaruh-mea-terhadap-indonesia
https://stieganesha.ejournal.id/jurnal/article/view/21#:~:text=Abstrak,di%20Singapura%20pada
%20tahun%201992.
https://journal.uir.ac.id/index.php/kiat/article/download/3029/3368/
Zulkarnain, 2014, Peran Kelembagaan Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Produk UMKM Menghadapi
ASEAN Economic Community 2015, Materi Seminar Nasional ISEI Riau
Departemen Internasional Bank Indonesia, 2012, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015: Peluang dan
Tantangan, Materi Sosialisasi Sinergi Tingkatkan Daya Saing Hadapi MEA 2015, Pekanbaru
13