PEREKONOMIAN INDONESIA
PASAR BEBAS
KELOMPOK 10 :
Vita Nurjannah (1501025112)
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis
mampu menyelesaikan makalah dengan judul Pasar Bebas Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) sholawat serta salam semoga tercurah pada junjungan
kita nabi besar Muhammad Saw yang telah menjadikan tauladan bagi umat
di seluruh alam. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah
Perekonomian Indonesia.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.................................
1
DAFTAR ISI .
.. 2
BAB I PENDAHULUAN.
.. 3
1.1 Latar Belakang
......
. 3
1.2 Rumusan Masalah
..
4
1.3 Tujuan Penulisan
....
5
BAB II PEMBAHASAN
24
Kesimpulan
24
Saran
25
Daftar
Pustaka
.. 26
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini perdagangan bebas antar negara ASEAN semakin
marak di Indonesia dimana perdagangan bebas ASEAN kini malah menjadi
momok bagi UKM (Usaha Kecil Menengah). Pada dasar nya perdagangan
bebas ini tidak berkontribusi secara langsung terhadap perekonomian
masyarakat tetapi berpengaruh negatif karena Indonesia masih belum
mampu untuk mengekspor di kawasan perdagangan bebas ASEAN.
Sementara itu, dalam rangka persiapan menuju masyarakat Asia Timur,
ASEAN bersama 6 negara mitra utama (Jepang, Cina, India, Korea Selatan,
Australia, dan Australia), telah bertekad untuk mengambil langkah-langkah
nyata. Dalam pertemuan ASEAN +6, di Philippina, telah bersepakat untuk
pertama, menggunakan ASEAN sebagai kekuatan pendorong untuk integrasi
ekonomi, kedua, berorientasi bisnis dengan mendirikan badan yang akan
mengimplementasikannya, serta bahkan membuka regionalisme untuk
berkontribusi ke liberalisasi global.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami mencoba menguraikan secara
mendalam atau menyeluruh tentang Dampak Perdagangan Bebas Asean
Terhadap Perekonomian Indonesia serta untuk bahan perkuliahan mata
kuliah pengantar ekonomi pembangunan.
1.2 RumusanMasalah
1. Pengertian Mea dan Ciri-ciri Masyarakat Ekonomi ASEAN
2. Bagaimana Peluang dan tantangan Indonesia dalam kegiatan Masyarakat
Ekonomi ASEAN
3. Bagaimana Dampak dari Perdagangan Bebas ASEAN Terhadap
Perekonomian Indonesia
4. Bagaimana Solusi dalam Menyelesaikan Permasalah Perdagangan Bebas
ASEAN Terhada Indonesia
5. Bagaimana Cara menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
6. Bagaimana Kesiapan Indonesia menghadapi Perdagangan Bebas ASEAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Mea dan Ciri-ciri Masyarakat Ekonomi
ASEAN
MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system
perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan
negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).
Pada KTT di Kuala Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN
memutuskan untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil,
makmur, dan sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang adil,
dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi (ASEAN Vision
2020).
Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin ASEAN menyatakan
bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tujuan dari integrasi
ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN Security Community dan
Komunitas Sosial-Budaya ASEAN dua pilar yang tidak terpisahkan dari
Komunitas ASEAN. Semua pihak diharapkan untuk bekerja secara yang kuat
dalam membangun Komunitas ASEAN pada tahun 2020.
Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin menegaskan
komitmen mereka yang kuat untuk mempercepat pembentukan Komunitas
ASEAN pada tahun 2015 yang
6
diusulkan di ASEAN Visi 2020 dan ASEAN Concord II, dan menandatangani
Deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada
tahun 2015 Secara khusus, para pemimpin sepakat untuk mempercepat
pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan untuk
mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas barang, jasa,
investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas.Pada
pertemuan dengan Menteri EKonomi ASEAN yang telah diselenggarakan di
bulan Agustus 2006 yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia mulai bersepakat
untuk bisa memajukan masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA dengan
memiliki target yang jelas dan terjadwal dalam pelaksanaannya.
Di KTT ASEAN yang ke-12 di bulan Januari 2007, para pemimpin mulai
menegaskan komitmen mereka tentang melakukan percepatan
pembentukan komunitas ASEAN di tahun 2015 yang telah diusulkan oleh
ASEAN Vision 2020 dan ASEAN Concord II, dan adanya penandatanganan
deklarasi CEBU mengenai percepatan pembentukan komunitas ekonomi
ASEAN di tahun 2015 dan untuk melakukan pengubahan ASEAN menjadi
suatu daerah perdagangan yang bebas barang, investasi, tenaga kerja
terampil, jasa dan aliran modal yang lebih bebas lagi. Tujuan dibentuknya
MEA untuk meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, serta
diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar
negara ASEAN. Selama hampir dua dekade , ASEAN terdiri dari hanya lima
negara - Indonesia , Malaysia , Filipina , Singapura , dan Thailand - yang
pendiriannya pada tahun 1967. Negara-negara Asia Tenggara lainnya yang
tergabung dalam waktu yang berbeda yaitu Brunei Darussalam (1984),
Vietnam (1995 ) , Laos dan Myanmar (1997 ) , dan Kamboja (1999 ).
MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN ialah suatu realisasi dari tujuan akhir
terhadap integrasi ekonomi yang telah dianut didalam ASEAN Visi 2020 yang
berdasarkan atas konvergensi kepentingan para negara-negara anggota
ASEAN untuk dapat memperluas dan memperdalam integrasi ekonomi lewat
inisiatif yang ada dan baru dengan memiliki batas waktu yang jelas.
MEA akan mulai membentuk ASEAN menjadi pasar dan basis dari produksi
tunggal yang dapat membuat ASEAN terlihat dinamis dan dapat bersaing
dengan adanya mekanisme dan langkah-langkah dalam memperkuat
pelaksanaan baru yang berinisiatif ekonomi; mempercepat perpaduan
regional yang ada disektor-sektor prioritas; memberikan fasilitas terhadap
gerakan bisnis, tenaga kerja memiliki bakat dan terampil; dapat memperkuat
kelembagaan mekanisme di ASEAn. Menjadi langkah awal dalam
mewujudkan MEA atau MAsyarakat Ekonomi ASEAN.
meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA atau
Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Ciri-ciri ini akan sangat saling berkaitan dengan kuat. Dengan memasukkan
pada unsur-unsur yang paling dibutuhkan dari setiap masing-masing ciri-ciri
dan mesti dapat memastikan untuk konsisten dan adanya keterpaduan dari
unsur-unsur dan pelaksanaannya yang tepat dan bisa saling mengkoordinasi
antara para pemangku kekuasaan atau kepentingan yang punya relevansi.
9
Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi Indonesia berupa
permasalahan homogenitas komoditas yang diperjual-belikan, contohnya
untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang
elektronik.
2. Pada Sisi Investasi
3. Aspek Ketenagakerjaan
10
Jadi, peluang dan tantangan Indonesia dalam Mayarakat Ekonomi
ASEAN sangatlah besar. Indonesia dapat memperoleh beberapa keuntungan
diantaranya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun hal itu juga harus
diikuti oleh perbaikan kualitas sumber daya manusia, dan pemanfaatan
sumber daya alam semaksimal mungkin.
Era globalisasi saat ini merupakan momentum yang strategis bagi bangsa
Indonesia melakukan upaya untuk mensiasati perdagangan bebas dengan
anti dumping dan kebijakan non tarif lainnya serta melaksanakan kebijakan
tarif yang yang pro perusahaan skala UKM (Usaha Kecil Menengah) dan
memperhatikan penyerapan tenaga kerja di dalam negeri. Butir-butir
pemikiran sebagai arahan kerja perdagangan pun memuat hal ini Indonesia
berada pada barisan optimis bahwa mampu memanfaatkan peluang
keuntungan perdagangan bebas dengan upaya empowerment produk
domestik dan encourage perusahaan Indonesia agar dapat bersaing di pasar
domestik dan global.
Dalam hubungan Indonesia dan ASEAN mengenai AFTA bersama negara-
negara besar dunia seperti China, Korea, India, Australia dan Jepang. Seperti
yang kita ketahui bersama bahwasannya yang dimaksud perdagangan bebas
adalah proses masuknya barang ke wilayah suatu negara yang telah
melakukan kesepakatan perdagangan bebas tanpa dikenakan biaya masuk/
pajak/ biaya tambahan yang dulu dikenakan sebelum adanya kesepakatan
perdagangan bebas. Dengan ditiadakannya biaya masuk untuk setiap
barang yang di ekspor oleh negara yang yang menyepakati perjanjian ke
indonesia maupun setiap barang yang di ekspor oleh indonesia ke negara
yang menyepakati perjanjian perdagangan bebas menimbulkan dampak
yang positif serta negatif bagi indonesia.
11
Dampak positif dari AFTA ini bagi indonesia ialah kini produk-produk
Indonesia dapat dengan mudah berada di kawasan ASEAN dan negara
peserta AFTA, hal ini tentu tidak hanya memberikan keuntungan dengan
kemudahan perdagangan internasional dalam regional ASEAN tetapi juga
akan memacu kreativitas dalam pengusaha-pengusaha indonesia sebab
produk-produk negara lain di kawasan ASEAN dan negara peserta AFTA pun
akan marak membanjiri pasar Indonesia, sehingga jika para pelaku bisnis
indonesia meningkatkan kreativitasnya. Selain itu dampak positif lainnya:
12
Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan
perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi
investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi
alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.
3. employment risk dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia
masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia,
Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri
membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN.
Menurut Media Indonesia, Kamis 27 Maret 2014, dengan adanya pasar
barang dan jasa secara bebas tersebut akan mengakibatkan tenaga kerja
asing dengan mudah masuk dan bekerja di Indonesia sehingga
mengakibatkan persaingan tenaga kerja yang semakin ketat di bidang
ketenagakerjaan.
Dan ada pula kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi pasar bebas
adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan sistem ekonomi pasar bebas
Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
Inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan.
Terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang
bermutu.
Efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada
prinsip ekonomi.
2. Kelemahan sistem ekonomi pasar bebas
Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang
kuat ekonominya.
Menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat.
Munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan
golongan ekonomi lemah.
Perekonomian dapat dengan mudah menjadi tidak stabil
13
4. Solusi dalam Menyelesaikan Permasalah Perdagangan
Bebas ASEAN Terhada Indonesia
14
5. Pengetatan pemeriksaan barang masuk di pelabuhan harus dilakukan
juga, karena negara lain juga melakukan hal yang sama.
6. Memberikan kemudahan dalam bentuk pendanaan, dengan cara
kredit usaha dengan bunga yang rendah.
7. Mengaktifkan rambu-rambu nontarif, seperti pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI), ketentuan label, dan sejumlah peraturan
lainnya terkait dengan pengamanan pasar dalam negeri.
8. Memperbaiki berbagai kebijakan ekonomi untuk menghadapi
perdagangan bebas.
Strategy menghadapi perdagangan bebas ASEAN-China, antara lain:
a. Meningkatkan daya saing, pengamanan perdagangan dalam negeri
serta penguatan ekspor.Untuk penguatan daya saing pihak
Kementerian akan melaksanakan pembenahan infrastruktur dan
energi, pemberian insentif, membangun KEK (Kawasan Ekonomi
Khusus), memperluas akses pembiayaan dan pengu-rangan biaya
bunga, pembenahan sistem logistik, pelayanan publik, serta
penyederhanaan peraturan dan meningkatkan kapasitas kerja,
b. Strategi pengamanan pasar domestik akan difokuskan kepada
pengawasan tingkat border (pengamanan) serta peredaran barang
di pasar lokal. Namun pihaknya juga akan melakukan promosi
penggunaan produksi dalam negeri. Sedangkan untuk penguatan
industri, pihak Kementerian Perdagangan berupaya
mengoptimalkan peluang pasar China dan ASEAN sekaligus
penguatan peran perwakilan luar negeri. Kementerian berusaha
mengembangkan kebijakan dan diplomasi perdagangan di forum
internasional, menjaga pertumbuhan (Ekonomi, menekan
kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan lainnya, Kementerian
Perdagangan telah menetapkan beberapa program dan kegiatan
yang bertujuan meningkatkan daya saing komoditi ekspor serta
mengamankan perdagangan dalam negeri.
15
16
1. Menurut ekonom dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
Edy Suandi Hamid, pemerintah dan pelaku ekonomi harus lebih ofensif
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dengan memperluas pasar
barang, jasa, modal, investasi, dan pasar tenaga kerja. Adanya MEA harus
dipandang sebagai bertambahnya pasar Indonesia menjadi lebih dari dua
kali lipat, yakni dari 250 juta menjadi 600 juta," katanya. Dengan pola pikir
dan semangat seperti itu, dia berharap Indonesia dapat memetik manfaat
optimal dari MEA. Perekonomian harus didorong lebih cepat tumbuh,
ekspansif, dan berdaya saing, bukan sebaliknya.
2. Menurut diplomat senior Makarin Wibisono juga mengingatkan bahwa
dalam menghadapi MEA 2015, Indonesia perlu memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan sektor jasa. "Liberalisasi pasar jasa akan menguntungkan
bagi Indonesia dalam dinamika MEA," kata Makarim dalam seminar
Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok di Jakarta, beberapa waktu
lalu. Menurut dia, liberalisasi pasar jasa menguntungkan karena
meningkatkan kualitas serta menentukan biaya kewajaran bagi tenaga kerja
sehingga kemudian meningkatkan daya saing di sektor industri. Pasar jasa
yang efisien, menurut Makarim, akan meningkatkan pilihan konsumen,
produktivitas, kompetisi, dan kesempatan untuk pembangunan sektor jasa
baru. "Jika terjadi inefisiensi, dampak negatifnya pada produktivitas, inovasi,
distribusi teknologi, dan menghalangi tercapainya pertumbuhan optimal,"
kata Duta Besar Indonesia untuk PBB (2004--2007) ini.
3. Menurut rektor Universitas Sebelas Maret (Solo) Ravik Karsidi salah
satu persiapan UNS adalah dengan mempersiapkan sumber daya manusia
(SDM) dengan hard skill dan soft skill. Dari segi hard skill, UNS
mempersiapkan kurikulum agar mahasiswanya mampu bersaing dengan
lulusan perguruan tinggi luar negeri. Sementara itu, dari segi soft skill, UNS
membekali mahasiswanya dengan persiapan spiritual dan mental melalui
pelatihan spiritual quotient (SQ). Program ini ditindaklanjuti dengan pelatihan
soft skill di tingkat fakultas. Di antara pelatihan itu adalah tentang
kepemimpinan, komunikasi dan kemampuan bahasa.
17
Jadi dapat penulis simpulkan, untuk mengatasi tantangan serta resiko yang
mungkin akan muncul dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat dilakukan
dengan membekali diri dengan ilmu pengetahuan, menanamkan rasa cinta
terhadap produk dalam negeri, serta mempertajam soft skill dan hard skill
masyarakat.
Ada 6 Cara Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) :
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM dituntut untuk lebih kratif,inovatif, cepat dan mampu bersaing. Sumber
daya manusia Indonesia ditantanguntuk lebih kompeten dalam menghadapi
pasar bebas MEA.
2. Infrastruktur
Poin ini perlu disiapkan untuk mendukung SDM yang kompeten. Tanpa
infrastruktur yang baik dan memadahi, kinerja SDM akan terganjal.
3. Bahasa
Alat untuk menyampaikan informasi adalah bahasa. Karena itu, kita dituntut
untuk bias berbahasa asing, paling tidak bahasa inggris.
4. Kualitas Produk
Tak dipungkiri, produk yang berkualitas akan menjadi banyak incaran. Tanpa
produk yang baik, sepertinya akan sulit untuk berkompetisi. Dalam MEA,
kompetisi sudah dipastikan sangat ketat.
5. Kuantitas Produk
Jika kualitas produk sudah terpenuhi, tinggal memikirkan kuantitas produk.
Seberapa banyak produk yang bias dihasilkan, itu juga harus dipersiapkan
dalam mengahapi pasar bebas MEA.
6. Produk Berkelanjutan
Jika syarat kualitas dan kuantitas produk sudah terpenuhi, tugas selnjutnya
adalah bagaimana produk itu bias berkesinambungan atau continue.
Kenapa? Karena tanpa adanya kontinyuitas, kita akan gulung tikar karena
konsumen segera beralih ke pedagang lain.
18
6. Kesiapan Indonesia menghadapi Perdagangan Bebas ASEAN
19
20
22
A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua
zat yang terkandung di dalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate
dan benzoic acid (asam benzoat) adalah bahan pengawet yang membuat
produk tidak cepat membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya ini umumnya
dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produk kosmetik
sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 10%.
Ketua BPOM Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat
berbahaya bagi manusia dalam kasus Indomie ini. Kustantinah menjelaskan
bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga berada di dalam
kecap dalam kemasam mie instan tersebut. tetapi kadar kimia yang ada
dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi, lanjut
Kustantinah.
Tetapi bila kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di
konsumsi yaitu 250 mg per kilogram untuk mie instan dan 1.000 mg nipagin
per kilogram dalam makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, akan
berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkan muntah-muntah dan sangat
berisiko terkena penyakit kanker.
Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex
Alimentarius Commision, produk Indomie sudah mengacu kepada
persyaratan Internasional tentang regulasi mutu, gizi dan kemanan produk
pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec.
Produk Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di
Indonesia. Dan karena standar di antara kedua negara berbeda maka
timbulah kasus Indomie ini.
23
BAB III
PENUTUP
1 Kesimpulan
Hubungan Indonesia dengan negara-negara ASEAN salah satunya di bidang
perdagangan yaitu AFTA (ASEAN Free Trade Area) yaitu dimana negara-
negara yang berada di kawasan ASEAN dapat melakukan perdagangan
bebas untuk melakukan ekspor impor tanpa dikenakan bea cukai dimana
terdapat penurunan tarif hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan
kwantitatif dan hambatan-hambatan non tarif lainnya. Di Indonesia dampak
perdagangan bebas memiliki dampak positif dan dampak negatif khususnya
bagi negara-negara di kawasan ASEAN. Perlu dilakukan antisipasi yang cepat
dan menyeluruh akibat dari banyaknya dampak yang ditimbulkan dari
perdagangan bebas. Terutama perdagangan bebas antara Indonesia dengan
China, dengan beberapa teknik antara lain :
1. Meningkatkan daya saing, pengamanan perdagangan dalam negeri serta
penguatan ekspor.Untuk penguatan daya saing pihak Kementerian akan
melaksanakan pembenahan infrastruktur dan energi, pemberian insentif,
membangun KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), memperluas akses
pembiayaan dan pengu-rangan biaya bunga, pembenahan sistem logistik,
pelayanan publik, serta penyederhanaan peraturan dan meningkatkan
kapasitas kerja.
2. Strategi pengamanan pasar domestik akan difokuskan kepada
pengawasan tingkat border (pengamanan) serta peredaran barang di pasar
lokal. Namun pihaknya juga akan melakukan promosi penggunaan produksi
dalam negeri. Sedangkan untuk penguatan industri, pihak Kementerian
Perdagangan berupaya mengoptimalkan peluang pasar China dan ASEAN
sekaligus penguatan peran perwakilan luar negeri. Kementerian berusaha
mengembangkan kebijakan dan diplomasi perdagangan di forum
internasional, menjaga pertumbuhan (Ekonomi, menekan kesenjangan
kesejahteraan masyarakat dan lainnya, Kementerian Perdagangan telah
24
2. Saran
Saran
Dengan perekonomian Indonesia saat ini sahurusnya pemerintah lebih siap
tanggap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun
2015 .disamping itu masyarakat juga harus berkontribusi aktif dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN selain persiapan dari segi kualitas
penduduknyai indonesia juga harus mempersiapkan mental dalam MEA
nanti selain itu yang perlu diperhatikan juga adalah kearifan lokal bangsa
indonesia ,dimana dalam era MEA pada tahun 2015 nanti pasti akan bayak
budaya-budaya dari bangsa lain yang akan masuk ke indonesia untuk itu
masyarakat indonesia perlu membentengi diri dari hala-hal yang dapat
membuat kearifan lokal kita luntur salah satunya adalah dengan
memperhatikan ,melestarikan,menjaga budaya atau kearifan lokal milik
bangsa kita sebagai identitias Nasinal.selain itu juga pemerintah juha harus
memperhatikan antara lain :
1. Hendaknya pemerintah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai
program Masyarakat Ekonomi ASEAN.
2. Pemerintah lebih memperhatikan UKM agar mampu bersaing dengan pasar
internasional.
25
DAFTAR PUSTAKA
1. http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/08/Pengertian-karakteristik-
masyarakat-ekonomi-asean di unduh pada tanggal 1 desember 2016
2. http://ekonomi.kabo.biz/2014/08/masyarakat-ekonomi-asean-mea.html
diunduh pada tanggal 14 desember 2014
4. http://news.okezone.com/read/2014/09/26/373/1044892/cara-uns-bersiap-
hadapi-mea-2015 diunduh pada tanggal 14 desember 2014
26