Disusun Oleh :
Wima Rakayana
125020300111081
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
negara ASEAN. Namun hal ini masih memerlukan suatu mekanisme pengawasan
untuk mengawal implementasi dari pada Inpres tersebut dalam rangka mendukung
kesiapan Indonesia secara optimal dalam menghadapi AEC 2015 dan menjamin
kepastian hukum. Dengan kondisi ini maka antisipasi kesiapan Indonesia
menghadapi Asean Economic Community 2015 diharapkan dapat dilaksanakan.
Selain itu juga pemerintah telah mengusahakan peningkatan kemampuan SDM
yang berwawasan global guna mendukung produktivitas serta daya saing yang
dapat berdampak pada ekonomi indonesia
Dengan adanaya pasar bebas AEC tersebut di harapkan masyarakat
indonesia bisa mengambil keuntungan dari adanya pasar bebas AEC tersebut.
Namun dibutuhkan integritas dan komitmen dari pemerintah dan masyarakat
indonesia dalam mempersiapkan diri dalam persaingan di pasar bebas AEC 2015
ini guna dapat besaing dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari
pasar bebas AEC.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka karya tulis ini bertujuan untuk
mengetahui :
1.
2.
3.
4.
BAB II
POKOK PEMBAHASAN
dibutuhkan kualitas dan kemampuan yang mumpuni dari SDM setiap anggota
ASEAN Economy Community untuk dapat bersaing di pasar bebas ini.
Hal tersebut dapat dilihat dari kualitas pendidikan yang ada yang
merupakan kunci dalam mencetak SDM handal. Dalam hal ini tanatangan yang
dimiliki Indonesia di bidang pendidikan adalah kualitas SDM di daerah daerah
yang masih belum memiliki kompetensi handal untuk dapat bersaing dengan para
SDM dari negara ASEAN lainnya. Masih banyaknya para pengangguran dan
tingkat jenjang pendidikan SDM di Indonesia yang masih rendah merupakan
tantangan yang dihadapi oleh pemerintah saaat ini, untuk bisa meningkatkan mutu
SDM yang ada.
Sementara negara tetangga seperti Singapura memiliki kualitas pendidikan
SDM yang memadai serta memiliki kompetensi yang dapat mendukung
persaingan dengan SDM negara lain dan memiliki jenjang pendidikan yang tinggi.
Hambatan perdagangan
Hambatan lain yang menjadi sebuah tantangan bagi Indonesia adalah di
sektor perdagangan. Masalah internal ini telah lama menjadi persoalan dalam
negeri terlebih lagi neraca dagang Indonesia dalam beberapa tahun ini sering
mengalami defisit, ini dikarenakan Indonesia lebih sering mengimpor barang jadi
dan SDA seperti minyak dari negara tetangga dari pada meningkatkan jumlah
ekspor untuk menutupi jumlah impor yang ada.
Hal ini merupakan hambatan Indonesia dalam menghadai AEC tersebut.
karena apabila defisit ini terus berlanjut dapat berdampak negatif pada
pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya dan dapat menurunkan daya saing
yang dimiliki Indonesia.
penerapan
integritas
ekonomi
ASEAN
ini
merupakan
pengorbanan yang besar dilakukan oleh Indonesia dan anggota ASEAN lainnya.
Hal ini dikarenakan para peserta AEC dalam hal kewenangan suatu negara untuk
menerapkan kebijakan fiskal, kebijakan keuangan dan kebijakan moneter untuk
mendorong kinerja ekonomi negara akan dibatasi.
Selain hambatan yang akan dihadapi Indonesia di AEC 2015, ada juga
keuntungan yang akan didapatkan Indonesia dari perjanjian pasar bebas AEC
tersebut. Berikut adalah beberapa keuntungan yang didapat yaitu :
besar untuk dapat membuka dan membentuk pasar yang lebih luas lagi. Hal ini
dapat mendorong peningkatan efisiensi dan daya saing, serta pembukaan peluang
penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN. Integrasi
ekonomi dalam
mewujudkan AEC 2105 akan membentuk pasar yang lebih besar. Dengan potensi
jumlah SDM yang dimiliki Indonesia, dapat mengirimkan tenaga kerjanya dengan
mempersiapkan peningkatan kualitas dan keterampilan yang handal.
indonesia diharapkan akan mampu menarik minat investor ke dalam negeri dan
dapat mendapat peluang ekonomi yang lebih besar dari negara anggota ASEAN
lainnya. Dengan kerja sama regional untuk meningkatkan infrastruktur seperti
pipa gas, teknologi informasi dapat membuka peluang perbaikan iklim investasi
Indonesia melalui pemanfaatan program kerjasama regional, terutama dalam
melancarkan program perbaikan infrastruktur domestik.
barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan ASEAN karena
hambatan seperti tarif masuk sudah tidak ada lagi. Dengan kondisi pasar yang
sudah bebas ini akan mendorong pihak produsen dan pelaku usaha dalam
memproduksi dan mendistribusikan barang yang berkualitas secara efisien
sehingga mampu bersaing dengan produk dari negara lain. Disisi lain konsumen
juga akan menerima dampak dari banyak pilihan barang yang sesuai kebutuhan
dan kemampuan beli konsumen. Indonesia yang memiliki keunggulan SDA dan
kemajuan disektor elektronik dan industri dapat dengan mudah mengembangkan
sektor sektor tersebut di dalam negeri.
5
merubah sistem birokrasi yang ada, agar proses produksi yang ada lebih mudah
dan lancar agar dapat meningkatkan daya saing produk indonesia
harus
memperbaiki
sarana
transportasi,
infrastruktur,
event
kebudayaan baik rutin maupun seasonal serta juga didukung oleh SDM yang
terlatih. Dengan terwujudnya sektor pariwisata yang primadona dapat
memberikan effect yang dapat meningkat perekonomian di sektor sektor lainnya
seperti perdagangan, sektor jasa serta sektor industri pengolahan melalui
peningkatan produksi cinderamata dan handycraft, sektor bangunan melalui
pembanguna kontruksi pendukung pariwisata dan sektor sektor lainnya.
Untuk meningkatkan daya saing dan antisipasi menghadapi AEC 2015,
pemerintah harus membenahi sistem pendidikan agar dapat meningkatkan mutu
sumber daya manusia yang handal mutlak diperlukan. Sumber daya manusia
merupakan kunci sukses dalam meningkatkan daya saing indonesia. Sumber daya
manusia ini juga perlu dipersiapkan menjadi insan yang handal untuk bersaing
secara global maupun regional. Serta diperlukannya pengembangan usaha mikro,
kecil, menengah, ( UMKM ), dan juga penciptaan wirausahawan baru untuk
mendukung penguatan sektor potensial.
Pemerintah indonesia juga harus mendorong para pengusaha UKM bisa
memberikan kontribusi lebih bagi negara serta memberikan dorongan kesiapan
akan masuknya produk import yang masuk ke indonesia, disisi lain pemerintah
sebagai pemegang kebijakan harus dapt menjaga dan melindungi perekonomian
9
indonesia melalui kebijakan kebijakan yang efektif sehingga bisa lebih optimal,
serta mempersipakan mental masyarakat indonesia untuk lebih mencintai produk
dalam negeri dan untuk lebih mengembangakan produk dalam negeri sehingga
indonesia mampu menjadi negara pengekspor.
Namun apakaha dari beberpa faktor di atas indonesia telah dapat dinilai
telah siapmenghadapi pasar bebas AEC 2015 ini ?, jika dilihat dari beberapa
kondisi di lapangan yang telah dialami indonesia seperti pengimplementasi
ACFTA ( ASEAN China free trade area ) indonesia belum siap dan sangat
memaksakan untuk bisa bersaing ini diakibatkan lemahnya koordinasi dan upaya
perencanaan yang diselenggarakan pemerintah kurang matang.
Jika dilihat dari kondisi lapangan seperti diatas yang membuat para ahli
ekonomi indonesia meniliai bahwa indonesai belum siap secara keseluruhan
memang benar adanya. Jiak dilihat dari segi pertumbuhan ekonomi saja dapat
dilihat belum merata. Dapat dilihat jelas bahwa pusat ekonomi indonesai bereda di
pulau jawa yang 60 % peredaran uang secara nasional berada sedangkan 40%
lainnya tersebar ke pulau di luar jawa, halminilah yang perlu dicermati untuk di
lakukanya perbaikan secara menyeluruh.
Hal tersebut tentu tidak menguntungkan, karena pada dasarnya dampak
positif dari AFTA hanya akan hinggap bagi daerah yang sarana infrastruktur nya
sudah siap, sudah pasti tingkat kesenjangan akan makin terlihat, karena daerah
yang belum terbangun dengan baik akan semakin tertingga jauh di bawah. Selain
itu , dampak AFTA perlu kita cermati terhadap UKM atau usaha kecil menengah.
Kontribusi UKM sangat besar terhadap perekonomian indonesia terutama dalam
hal PDB dan penyediaan lapangan pekerjaan. Hampir 90 persen usaha di
indonesia didomonasi UKM, yang artinya ukm bisa dikatakan pilar penting dalam
pertumbuhan ekonomi di indonesai tapi sayangnya pemerintah masih belum pro
terhadap UKM. Hal ini terlihat masih berbelit belitnya sisitem birokrasi dalam
peminjaman KUR ( kredit usaha rakyat ) yang diselenggarakan pemerintah yang
membuat daya serap KUR masih rendah serta kebijakan kebijakan yang belum
mampu mendukung UKM untuk berasng di tingkat global. Tentu sangat
berbahaya apabila membiarkan par apelaku bisnis ASEAN masuk begitu saja dan
10
menghantam pelaku bisnis dalam negeri. Para pelaku UKM yang belum memiliki
modal dan kekuatan bisnis yang kuat akan kesulitan menghadapi persaing global
ini. Tanpa adanya persiapan khusus dari pemerintah, seperti saat ini hal ini akan
sangat mungkin terjadi dan membuat banyak UKM indonesia akan gulung tikar
karena tidak sanggup bersaing lagi.
UKM yang merupakan pilar penting ekonomi indonesia jika tidak diurus
pemerintah dengan baik dari sekarang dapat memberikan dampak negatif bagi
perekonomian indonesia akibat runtuhnya pilar penting ekonomi dan membuat
stabilitas ekonomi akan terguncang akibat peningkatan pengangguran sekaligus
penurunan PDB. Mungkin dari saat ini pemerintah dapat memberikan dukungan
teknologi, struktur, manajemen, pelatihan dan pembiayaan. Selain itu, salah satu
elemen paling mendasar untuk membangun dunia UKM adalah peningkatan
kapasitas sumber daya manusia. Apalagi jika pemerintah bekerja sama dengan
perguruan tinggi untuk menambah mata kuliah wiraswasta yang tentunya akan
meningkatkan semangat berwiraswasta dan banyak melahirkan pengusahapengusaha baru yang akan mendorong peningkatan perekonomian di Indonesia.
Di tambah, usaha pemerintah untuk terus meningkatkan infrastruktur dan
pemberantasan korupsi.
Dengan implementasi AEC yang semakin dekat, sudah saatnya kita
berbenah dan mengambil tindakan sedini mungkin untuk menghadapi persaingan
yang akan semakin sengit. Kerjasama dan prioritas kepentingan nasional harus
dikedepankan oleh berbagai pihak untuk mendukung terciptanya Indonesia
menjadi negara yang mendapatkan keuntungan terbesar dengan diterapkannya
AEC 2015. Dan tak kalah penting adalah sosialisasi oleh pemerintah tentang AEC
kepada masyarakat, sehingga Indonesia mampu lebih siap dan mampu bersaing
pada AEC 2015.
11
12
SDM misalnya dengan pelatihan kerja dan peningkatan jenjang pendidikan. Selain
itu pendidikan bahasa sangant penting dalam mendukung peranan persaing di
pasar global ini. Terutama bahasa inggris selai itu, pengembangan skill dapat
dilakukan dengan pelatihan , workshop, pertemuan rutin antar pelaku ekonomi
dan juga pembangunan networking. Semuai berguna untuk agar pelaku ekonomi
mudah mengetahu perkembangan yang ada
Perbaikan Infrastruktur
Infrastruktur berupa sarana dan prasarana seperti logistik, listrik,
telekomunikasi, tranportasi dan jalan serta peabuhan dan bandara merupakan hal
penting. Kita mengetahui bahwa semua faktor ini dangat penting mempengaruhi
proses prosuksi dan distribusi. Oleh karenanya, perbaikan infrastruktur ini harus
disegarkan karena tingkat inflasi dan daya saing sangat di tentuka pada cepat
masuknya barang logistik.
kooperatif dari lembaga pemerintah terhadap para pelaku usaha merupakan hal
yang harus dibenahi. Dengan tidak mempersulit ususan birokrasi dan administrasi
serta peningkatan hukum akan hal independensi dan akuntabilitas. Agar tercipta
lembaga hukum yang profesional dan transparan. Upaya tersebut guna
peningkatan kesejahteraan kelembagaan guna mencegah tindakan korupsi dan
pungli
maritim dan perikan dan bidang lainnya. Saat ini tealh terbentuk daerah KEK
yaitu di tanjung lesung, banten dan seimangkai, sumatra utara
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
AEC adalah bentuk integritas ekonomi regional yang direncanakan untuk
dicapai pada tahun 2015 ini. Tujuna utama dari AEC 2015 adalah menjadikan
ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi dimana terjadi arus barang,
jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas.
Adanya aliran komoditi dan faktor produksi tersebut diharapkan membawa
ASEAN menjadi kawasan yang makmur dan kompetitif dengan perkembangan
ekonomi yang merata, serta menurunya tingkat kemiskina dan perbedaan sosial
ekonomi di kawasan ASEAN
Namun untuk bisa sukses menghadapi AEC 2015 dibutuhkannya kerja keras
dan keterlibatan baik dari internal masing masing negara maupun semua pihak
diseluruh negara anggota ASEAN mutlak diperlukan agar dapat mewujudkan
ASEAN sebagai kawasan yang kompetitif bagi kegiatan investasi dan
perdagangan bebas dapat memberikan manfaat bagi seluruh negara ASEAN. Bagi
indonesia, dengan jumlah populasi, luas dan letak geografi serta nilai PDB
terbesar di ASEAN harus ,menjadi aset agar menjadi pemain besar dalam AEC
2015 ini.
Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukan oleh para stakeholder
yang ada di indonesia dalm rangka menghadapi sistem liberalisasi yang
diterapkan oleh ASEAN, terutama dalam kerangka integritas ekonomi memeng
dirasakan masih kurang optimal. Namun hal tersebut memeng dilandaskan isu- isu
dalam negeri yang membutuhkan penanganan yang lebuh insentif. Disamping itu
seiring perkembangan waktu, indonesia dengan potensi sumber daya yang
melimpah telah membawa pergerakannya ke arah yang lebih maju lagi, hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya pengakuan internasional terhadap eksitensi
indonesia di jalur positif. Dengan terbentuknya AEC ini diharapkan juga tentunya
15
terdapat peningkatan kesejahteraan kawasan yang lebih baik terutama pada tiga
pilar yakni keamanan sosial budaya dan ekonomi.
3.2 Saran
Dari hasil kesimpula di atas saya memberikan beberapa saran kepada semua
pelaku AEC maupun kepada pemerintah indnesia selaku pemimpin dari
masyarakat indonesia dalam menghadapi AEC ini, berikut ini adalah saran yang
diberikan :
16
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/8808721/Siapa_dan_Siapakah_Kita_Ind
onesia_Menuju_AEC_2015
http://www.slideshare.net/HeartRachmat7/strategi-indonesia-dalammenghadapi-aec-2015
http://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-asean-ekonomicomunity-aec
http://dekacanda.blogspot.com/2013/08/kesiapan-indonesiamemasuki-asean.html
17