Anda di halaman 1dari 18

KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI AEC

(ASEAN ECONOMY COMUNNITY )


( Disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Perekonomian Indonesia )

Disusun Oleh :
Wima Rakayana
125020300111081

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN,
dengan meningkatkan daya saing kawasan ASEAN secara keseluruhan di pasar
dunia dan mendororng pertumbuhan ekonomi, mengurangi serta meningkatkan
standar hidup penduduk negara anggota ASEAN, dengan adanya landasan
tersebut maka seluruh anggota ASEAN sepakat untuk segera mewujudkan
integritas ekonomi yang lebih nyata dan meaningfull yaitu ASEAN Economy
Community (AEC). Dalam hal ini AEC merupakan bentuk integritas ekonomi
ASEAN yang dimulai pada awal tahun 2015 ini. AEC terwujud dari kesepakatan
para pemimpin ASEAN pada KTT asean ke 13 di singapura yang menyepakati
AEC blueprint, sebagai acuan seluruh anggota dalam pengimplementasian.
ASEAN Ecomonic Community (AEC) yang diberlakukan pada tahun
2015 ini, kawasan ASEAN dijadikan pasar tunggal dan kesatuan yang berbasis
produksi, dimana mobilitas arus barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja
terampil akan bergerak bebas antar negara-negara yang tergabung dalam negara
ASEAN. Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN memiliki tingkat
integritas yang tinggi di bidang elektronik dan keunggulan komparatif pada sektor
yang berbasis sumber daya alam. Permasalahan yang muncul adalah masih
lemahnya kesiapan Indonesia, antara lain dalam bidang infrastruktur, daya saing
barang dan jasa, belum optimalnya diplomasi dalam bidang ekonomi dan
perdagangan dan kebijakan dalam perdagangan yang belum mendukung.
Dalam hal ini pemerintah telah mengupayakan Untuk mendukung
peningkatan iklim investasi dan perdagangan serta meningkatkan daya saing
nasional, berbagai upaya telah dilakukan baik secara internal Indonesia dengan
diterbitkannya Inpres No. 11 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak
Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN, maupun eksternal berkoordinasi dengan
1

negara ASEAN. Namun hal ini masih memerlukan suatu mekanisme pengawasan
untuk mengawal implementasi dari pada Inpres tersebut dalam rangka mendukung
kesiapan Indonesia secara optimal dalam menghadapi AEC 2015 dan menjamin
kepastian hukum. Dengan kondisi ini maka antisipasi kesiapan Indonesia
menghadapi Asean Economic Community 2015 diharapkan dapat dilaksanakan.
Selain itu juga pemerintah telah mengusahakan peningkatan kemampuan SDM
yang berwawasan global guna mendukung produktivitas serta daya saing yang
dapat berdampak pada ekonomi indonesia
Dengan adanaya pasar bebas AEC tersebut di harapkan masyarakat
indonesia bisa mengambil keuntungan dari adanya pasar bebas AEC tersebut.
Namun dibutuhkan integritas dan komitmen dari pemerintah dan masyarakat
indonesia dalam mempersiapkan diri dalam persaingan di pasar bebas AEC 2015
ini guna dapat besaing dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari
pasar bebas AEC.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik permasalahan
penulisan makalah ini yaitu :
1.
2.
3.
4.

Apa hambatan dan keuntungan indonesia dalam menghadapi AEC ?


Apa keunggulan dan kelemahan indonesia dalam menghadapi AEC ?
Bagaimana kesiapan indonesia menghadapi AEC ?
Strategi dan langkah apa yang dilakukan menghadapi AEC ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka karya tulis ini bertujuan untuk
mengetahui :
1.
2.
3.
4.

Mengetahui hambatan dan keuntungan indonesia dalam menghadapi AEC ?


Mengetahui keunggulan dan kelemahan indonesia dalam menghadapi AEC ?
Mengetahui kesiapan indonesia menghadapi AEC
Mengetahui Strategi dan langkah apa yang dilakukan menghadapi AEC ?

BAB II

POKOK PEMBAHASAN

2.1 Hambatan Dan Keuntungan AEC Bagi Indonesia


Dalam menghadapi AEC 2015 ini indonesia harus mengetahui hamabatan
yang dialamai untuk dapat bersaing dengan negara lain dalam segi mutu maupun
kualitas. Dalam hal ini hamabatan yang dialami indonesia yaitu :

Hambatan Pendididkan / SDM


Dalam menghadapi

akan pasar bebas seperti AEC ini sangatlah

dibutuhkan kualitas dan kemampuan yang mumpuni dari SDM setiap anggota
ASEAN Economy Community untuk dapat bersaing di pasar bebas ini.
Hal tersebut dapat dilihat dari kualitas pendidikan yang ada yang
merupakan kunci dalam mencetak SDM handal. Dalam hal ini tanatangan yang
dimiliki Indonesia di bidang pendidikan adalah kualitas SDM di daerah daerah
yang masih belum memiliki kompetensi handal untuk dapat bersaing dengan para
SDM dari negara ASEAN lainnya. Masih banyaknya para pengangguran dan
tingkat jenjang pendidikan SDM di Indonesia yang masih rendah merupakan
tantangan yang dihadapi oleh pemerintah saaat ini, untuk bisa meningkatkan mutu
SDM yang ada.
Sementara negara tetangga seperti Singapura memiliki kualitas pendidikan
SDM yang memadai serta memiliki kompetensi yang dapat mendukung
persaingan dengan SDM negara lain dan memiliki jenjang pendidikan yang tinggi.

Hambatan perdagangan
Hambatan lain yang menjadi sebuah tantangan bagi Indonesia adalah di

sektor perdagangan. Masalah internal ini telah lama menjadi persoalan dalam
negeri terlebih lagi neraca dagang Indonesia dalam beberapa tahun ini sering
mengalami defisit, ini dikarenakan Indonesia lebih sering mengimpor barang jadi

dan SDA seperti minyak dari negara tetangga dari pada meningkatkan jumlah
ekspor untuk menutupi jumlah impor yang ada.
Hal ini merupakan hambatan Indonesia dalam menghadai AEC tersebut.
karena apabila defisit ini terus berlanjut dapat berdampak negatif pada
pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya dan dapat menurunkan daya saing
yang dimiliki Indonesia.

Tantangan Laju inflasi


Laju inflasi di Indonesia yang masih tinggi pada beberapa tahun terakhir ini

serta ketidakstabilan politik di Indonesia yang dapat berdampak pada pengaruh


modal yang masuk ke Indonesia berkurang. Dan disisi lain laju inflasi yang masih
tinggi di Indonesia dapat menyebabkan rendahnya daya saing ekonomi di mata
investor.

Tantangan Kedaulatan Negara


Dengan

penerapan

integritas

ekonomi

ASEAN

ini

merupakan

pengorbanan yang besar dilakukan oleh Indonesia dan anggota ASEAN lainnya.
Hal ini dikarenakan para peserta AEC dalam hal kewenangan suatu negara untuk
menerapkan kebijakan fiskal, kebijakan keuangan dan kebijakan moneter untuk
mendorong kinerja ekonomi negara akan dibatasi.
Selain hambatan yang akan dihadapi Indonesia di AEC 2015, ada juga
keuntungan yang akan didapatkan Indonesia dari perjanjian pasar bebas AEC
tersebut. Berikut adalah beberapa keuntungan yang didapat yaitu :

Keuntungan Integritas Ekonomi


Dengan dibukanya pasar bebas ini Indonesia memiliki kesempatan yang

besar untuk dapat membuka dan membentuk pasar yang lebih luas lagi. Hal ini
dapat mendorong peningkatan efisiensi dan daya saing, serta pembukaan peluang
penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN. Integrasi

ekonomi dalam

mewujudkan AEC 2105 akan membentuk pasar yang lebih besar. Dengan potensi

jumlah SDM yang dimiliki Indonesia, dapat mengirimkan tenaga kerjanya dengan
mempersiapkan peningkatan kualitas dan keterampilan yang handal.

Keuntungan Aliran Modal Lancar


Dengan dibukanya pasar bebas AEC ini dapat membuka peluang dalam

memanfaatkan lancarnya aliran modal yang masuk ke Indonesia yang kemudian


ditempatkan di aset berdenominasi rupiah. Aliran modal tersebut tidak hanya
dalam bentuk portofolio namun juga aliran modal langsung (PMA). Adanya aliran
modal tersebut dapat berguna membangun perekonomian dalam negeri. Dengan
modal tersebut dapat membantu pemercepatan Indonesia dalam pemerataan
kesejahteraan dan pembangunan .

Keuntungan Menjadi Tujuan Para Investor


Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan ASEAN,

indonesia diharapkan akan mampu menarik minat investor ke dalam negeri dan
dapat mendapat peluang ekonomi yang lebih besar dari negara anggota ASEAN
lainnya. Dengan kerja sama regional untuk meningkatkan infrastruktur seperti
pipa gas, teknologi informasi dapat membuka peluang perbaikan iklim investasi
Indonesia melalui pemanfaatan program kerjasama regional, terutama dalam
melancarkan program perbaikan infrastruktur domestik.

Keuntungan Daya Saing


Dengan dibukanaya pasar bebas AEC ini dapat menjamin kelancaran arus

barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan ASEAN karena
hambatan seperti tarif masuk sudah tidak ada lagi. Dengan kondisi pasar yang
sudah bebas ini akan mendorong pihak produsen dan pelaku usaha dalam
memproduksi dan mendistribusikan barang yang berkualitas secara efisien
sehingga mampu bersaing dengan produk dari negara lain. Disisi lain konsumen
juga akan menerima dampak dari banyak pilihan barang yang sesuai kebutuhan
dan kemampuan beli konsumen. Indonesia yang memiliki keunggulan SDA dan
kemajuan disektor elektronik dan industri dapat dengan mudah mengembangkan
sektor sektor tersebut di dalam negeri.
5

2.2 Keunggulan Dan Kelemahan Indonesisa Dalam Menghadapi AEC


Dalam mempersiapkan diri menghadapi pasar bebas AEC indonesia
harus dapat menelaah terlebih dahulu keunggulan dan kelemahan yang ada agar
dapat menentukan strategi dan langkah yang tepat. Maka dari itu ada beberapa
keunggulan dan kelemahan yang dihadapi indonesia dalam perdagangan bebas ini.
Keunggulan indonesia dalam menghadapi AEC
Keunggulan yang dimiliki indonesia adalah jumlah penduduk indonesia
yang terbanayak di ASEAN. Jumlah penduduk indonesia yaitu sekitar 250 juta
orang atau 40 % dari jumlah pneduduk ASEAN, dari 100 penduduk usia produktif
ASEAN, sekitar 38 penduduk ada di indonesia inimerupakan modal sumber daya
manusia merupakan modal yang besar dalam persaing di pasar bebas ini. Selain
itu indonesai juga memiliki keunggulan dalam bidang sumber daya alam dan
sumber daya mineral yang melimpah. Sumber daya ini tersebar dari sabang
sampai merauke yang mana disetiap daerah memiliki sumber daya alam yang
berbeda beda dari segi pangan, maupun bahan baku industri. Selain itu sumber
daya alam juga menjadikan indonesai sebagai objek pariwisata dunia karena
keindahan alamnya.
Keunggulan selain SDM dan SDA indonesia juga memiliki keunggulan di
bidang elektronik dan indusrti mesin yang sudah berkopetensi. Keunggulan ini
terlihat dari beberapa produk seperti kendaraan bermotor dan alat elektronik yang
merupakan buatan indonesia beredar di pasaran dunia. Dengan keunggulan di
bidang elektronik dan mesin ini indonesia bisa meningkatkan daya saing dan daya
jual produk indonesia di pasar. Serta dapat meningkatkan pengaruh ekonomi
indonesia di ASEAN. Dengan keunggulan wilayah indonesia yang luas dapat
memeberikan lahan dalam membangun tempat bagi para investor untuk
berinvestasi dengan mudah tanpa harus mencari lahan terlebih dahulu. Selain itu
keunggulan letak startegis indonesai juga merupakan keunggulan yang dapat
meningkatkan daya saing jual indonesia

Kelemahan Indonesia dalam menghadapi AEC


Disisi lain tidak bisa dipungkiri keunggulan itu juga ada kelemahan,
kelemahan yang dihadapi indonesia pada saat ini adalah ketidak merataan
pembanguna infraktruktur yang ada di indonesisa saat ini hal ini dikarenakan luas
wilayah indonesai yang luas dan terbagi oleh pulau pulau yang tersebar.
Menurut data yang saya kutip dari laporan world economic forum pada tahun
2013 menunjukan peringkat pembangunan infraktuktur indonesia berada di
peringkat 78 dari 100 negara yang disurvei. Posisi ini sangat buruk dibandingkan
tahun sebelumnya yakni peringkat 76. Dibandingkan dengan negara ASEAN
lainnya seperti singapura yang berada di posisi 2 , brunei di posisi 57 dan vietnam
di posisi 67, pembangunan infrakstruktur indonesia masih jauh tertinggal dari
negara ASEAN lainnya. Masih buruknya infraktrukstur di indonesia berdampak
pada terhambatnya distribusi barang dan jasa serta mengakibatkan biaya produksi
menjadi mahal. Biaya logistik yang harus ditanggung produsen untuk bisa
menjual produknya ke konsumen yakni sebesar 30% dari PDB atau 14.08% yang
merupakan biaya logistik tertinggi di ASEAN.
Kelemahan lainnya yang juga dihadapi indonesia ada di kualitas produk dan
mahalnya harga untuk memproduksi produk pertanian. Sektor pertanian ini yang
merupakan sektor penting mengenai katahanan pangan negara belum dapat
menghasilkan produk yang berkualitas yang dapat bersaing dengan produk impor
dari negara lainnya yang harga produksinya lebih murah dan kulaitasnya yang
terjamin. Dengan adanya produk import tersebut dapat mengakibatkan
berkurangnya daya saing produk pertanian domestik. Hal ini terkait dengan
sumber daya yang dimiliki indonesia di sektor pertanian masaih kurang
berkualitas dalam hal produktivitasnya. Selain itu kelemahan yang ada di
pemerintahan indonesia adalah sistem birokrasi yang rumit dan berbelit belit. Ini
dapat terlihat dari banyaknya proses atau banyaknya persyaratan dalam hal
administrasinya. Hal ini yang merupakan penghambat proses kelancaran produksi.
Tidak seperti negara tetanggan seperti singapura yang proses birokrasainya sangat
mudah dengan begitu kelancaran dalam proses produksi disana sangat lancar dan
bagus. Hal tersebut merupakan komitmen dari pemerintah indonesia untuk mau
7

merubah sistem birokrasi yang ada, agar proses produksi yang ada lebih mudah
dan lancar agar dapat meningkatkan daya saing produk indonesia

2.3 Persiapan Indonesia Menghadapi AEC


Peluang indonesia untuk dapat bersaing dalam AEC 2015 sebenarnya cukup
besar, saat ini indonesia merupakan peringkat 16 dunia untuk besarnya skala
ekonomi. Besarnya skala ekonomi juga didukung oleh proporsi penduduk usia
produktif dan pertumbuhan kelas menengah yang besar. Prospek ekonomi
indonesia yang positif juga didukung oleh perbaikan peringkat investasi oleh
lembaga pemeringkat dunia serta masuknya indonesia sebagai peringkat empat
prospective destinations berdasarkan UNCTAD world investment report.
Masih kuatnya fudamental perekonomian indonesa dapat dilihat ketika
banayak negara yang tumbang diterpa pelemahan perekonomian global,
perekonomian indonesia masih dapat terjaga untuk tumbuh poitif. Untuk
mewujudkan peluagan AEC 2015, sudah saatnya kita berbenah dan melakukan
tindakan tindakan efektif dan terarah yang didukung oleh berbagai pihak. Dari
12 sektor prioritas yang akan diimplementasikan pada AEC 2015, kita harus dapat
menginventasisir sektor sektor potensial yang menjadi unggulan. Kepulauan
riau yang 95 persen wilayahnya terdiri dari laut , memiliki potensi yang sangat
besar untuk pengembangan sektor perikanan. Untuk menciptakan perikanan
menjadi sektor unggulan perlu didukung oleh beberapa hal, terutama peningkatan
kapasitas pelabuhan perikanan, pengembangan armada perikanan, pengembangan
pola kemitraaan nelayan, pembangunan kawasan budidaya perikanan yang
didukung oleh industri paska budidaya, bimbingan teknis bagi nelayan, serta
pengawasan dan penagkapan ilegal fishing
Rencana untuk merebut porsi lalu lintas barang di selat malakan dengan
pembangunan pelabuhan tanjung sauh dan pengembangan pelabuhan batu ampar
harus didukung oleh berbagai pihak terkait. Saat ini lalu lintas barang di selat
malakan masih dikuasai oleh singanpura dan malaysia. Dengan pembangunan
kedua pelabuhan tersebur, kepulauan riau tidak hanya menjadi penonton,

melainkan ikut berkontribusi sebagai pemain dan mengambil manfaat ekonomi


dari posisi strategisnya yang berada dalam salah satu wilayah sibuk jalur
perdagangan dunia. Selain itu pemerintah pada saat ini telah bertindak tegas
dengan meledakan kapal asing yang sering melakukan ilegal fishing serta
membangun banyak tempat pelelangan ikan yang dapat mempermudah
meningkatkan penjualan ikan
Salah satu sektor unggulan lainnya yang dapat menjadi sektor potensial di
wilayah indonesia adalah sektor parawisata. Sektor ini merupakan keunggulan
yang harus di kelola dengan baik oleh pemerintah karena kekayaan alam
indonesia dan pemandangan alam indonesia sangat indah. Seperti contoh bali,
batam serta raja amapat merupakan destinasi pariwisata yang sangat disukai oleh
pariwisatawan dunia. Untuk dapat mewujudkan keunggulan di sektor pariwisata
pemerintah

harus

memperbaiki

sarana

transportasi,

infrastruktur,

event

kebudayaan baik rutin maupun seasonal serta juga didukung oleh SDM yang
terlatih. Dengan terwujudnya sektor pariwisata yang primadona dapat
memberikan effect yang dapat meningkat perekonomian di sektor sektor lainnya
seperti perdagangan, sektor jasa serta sektor industri pengolahan melalui
peningkatan produksi cinderamata dan handycraft, sektor bangunan melalui
pembanguna kontruksi pendukung pariwisata dan sektor sektor lainnya.
Untuk meningkatkan daya saing dan antisipasi menghadapi AEC 2015,
pemerintah harus membenahi sistem pendidikan agar dapat meningkatkan mutu
sumber daya manusia yang handal mutlak diperlukan. Sumber daya manusia
merupakan kunci sukses dalam meningkatkan daya saing indonesia. Sumber daya
manusia ini juga perlu dipersiapkan menjadi insan yang handal untuk bersaing
secara global maupun regional. Serta diperlukannya pengembangan usaha mikro,
kecil, menengah, ( UMKM ), dan juga penciptaan wirausahawan baru untuk
mendukung penguatan sektor potensial.
Pemerintah indonesia juga harus mendorong para pengusaha UKM bisa
memberikan kontribusi lebih bagi negara serta memberikan dorongan kesiapan
akan masuknya produk import yang masuk ke indonesia, disisi lain pemerintah
sebagai pemegang kebijakan harus dapt menjaga dan melindungi perekonomian
9

indonesia melalui kebijakan kebijakan yang efektif sehingga bisa lebih optimal,
serta mempersipakan mental masyarakat indonesia untuk lebih mencintai produk
dalam negeri dan untuk lebih mengembangakan produk dalam negeri sehingga
indonesia mampu menjadi negara pengekspor.
Namun apakaha dari beberpa faktor di atas indonesia telah dapat dinilai
telah siapmenghadapi pasar bebas AEC 2015 ini ?, jika dilihat dari beberapa
kondisi di lapangan yang telah dialami indonesia seperti pengimplementasi
ACFTA ( ASEAN China free trade area ) indonesia belum siap dan sangat
memaksakan untuk bisa bersaing ini diakibatkan lemahnya koordinasi dan upaya
perencanaan yang diselenggarakan pemerintah kurang matang.
Jika dilihat dari kondisi lapangan seperti diatas yang membuat para ahli
ekonomi indonesia meniliai bahwa indonesai belum siap secara keseluruhan
memang benar adanya. Jiak dilihat dari segi pertumbuhan ekonomi saja dapat
dilihat belum merata. Dapat dilihat jelas bahwa pusat ekonomi indonesai bereda di
pulau jawa yang 60 % peredaran uang secara nasional berada sedangkan 40%
lainnya tersebar ke pulau di luar jawa, halminilah yang perlu dicermati untuk di
lakukanya perbaikan secara menyeluruh.
Hal tersebut tentu tidak menguntungkan, karena pada dasarnya dampak
positif dari AFTA hanya akan hinggap bagi daerah yang sarana infrastruktur nya
sudah siap, sudah pasti tingkat kesenjangan akan makin terlihat, karena daerah
yang belum terbangun dengan baik akan semakin tertingga jauh di bawah. Selain
itu , dampak AFTA perlu kita cermati terhadap UKM atau usaha kecil menengah.
Kontribusi UKM sangat besar terhadap perekonomian indonesia terutama dalam
hal PDB dan penyediaan lapangan pekerjaan. Hampir 90 persen usaha di
indonesia didomonasi UKM, yang artinya ukm bisa dikatakan pilar penting dalam
pertumbuhan ekonomi di indonesai tapi sayangnya pemerintah masih belum pro
terhadap UKM. Hal ini terlihat masih berbelit belitnya sisitem birokrasi dalam
peminjaman KUR ( kredit usaha rakyat ) yang diselenggarakan pemerintah yang
membuat daya serap KUR masih rendah serta kebijakan kebijakan yang belum
mampu mendukung UKM untuk berasng di tingkat global. Tentu sangat
berbahaya apabila membiarkan par apelaku bisnis ASEAN masuk begitu saja dan
10

menghantam pelaku bisnis dalam negeri. Para pelaku UKM yang belum memiliki
modal dan kekuatan bisnis yang kuat akan kesulitan menghadapi persaing global
ini. Tanpa adanya persiapan khusus dari pemerintah, seperti saat ini hal ini akan
sangat mungkin terjadi dan membuat banyak UKM indonesia akan gulung tikar
karena tidak sanggup bersaing lagi.
UKM yang merupakan pilar penting ekonomi indonesia jika tidak diurus
pemerintah dengan baik dari sekarang dapat memberikan dampak negatif bagi
perekonomian indonesia akibat runtuhnya pilar penting ekonomi dan membuat
stabilitas ekonomi akan terguncang akibat peningkatan pengangguran sekaligus
penurunan PDB. Mungkin dari saat ini pemerintah dapat memberikan dukungan
teknologi, struktur, manajemen, pelatihan dan pembiayaan. Selain itu, salah satu
elemen paling mendasar untuk membangun dunia UKM adalah peningkatan
kapasitas sumber daya manusia. Apalagi jika pemerintah bekerja sama dengan
perguruan tinggi untuk menambah mata kuliah wiraswasta yang tentunya akan
meningkatkan semangat berwiraswasta dan banyak melahirkan pengusahapengusaha baru yang akan mendorong peningkatan perekonomian di Indonesia.
Di tambah, usaha pemerintah untuk terus meningkatkan infrastruktur dan
pemberantasan korupsi.
Dengan implementasi AEC yang semakin dekat, sudah saatnya kita
berbenah dan mengambil tindakan sedini mungkin untuk menghadapi persaingan
yang akan semakin sengit. Kerjasama dan prioritas kepentingan nasional harus
dikedepankan oleh berbagai pihak untuk mendukung terciptanya Indonesia
menjadi negara yang mendapatkan keuntungan terbesar dengan diterapkannya
AEC 2015. Dan tak kalah penting adalah sosialisasi oleh pemerintah tentang AEC
kepada masyarakat, sehingga Indonesia mampu lebih siap dan mampu bersaing
pada AEC 2015.

11

2.4 Strategi Dan Langkah Menghadapi AEC


Dalam menghadapi ASEAN Economic Comunity 2015 ini, pemerintah
indonesia telah membuat strategi dan langkah untuk menghadapi AEC tersebut,
berikut langkah dan strategi yang telah dilakukan pemerintah :
Sosialisasi mengenai AEC
Upaya sosialisasi yang dilakukan pemerintah terhadap AEC ini kepada
masyarakat telah berjalan baik namun belum meratasampai kemasyarakat
golongan bawah hal ini yang sangat disayangkan hal ini yang seharusnya
pemerintah perhatikan agar seluruh rakyat indonesia bisa saling membantu dalam
persaing pasar bebas ini.
Pemberdayaan UMKM
UMKM merupakan sektor ekonom nasional yang sangat strategis dalam
pembangunan ekonomi kerakyatan. Pemberdayaan ini dapat menciptakan iklim
usaha dan mengurangi ekonomi biaya tinggi. Pemberdayaan UMKM sangat
diperlukan untuk meningkatkan daya saing ekonomi, persaingan dalam hal
kualitas maupun kuantitas yang bukan hanya untuk pasar lokal dan nasional tetapi
juga ekspor, semakin banyak UMKM yang bisa ekspor akan semakin besar pula
daya saing ekonomi indonesia.
Penyediaan modal
Pemodalan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu
usaha. Oleh karena itu dibutuhkanya lembaga pemodalan yang mudah diakses
oleh pelaku udaha dari berbagai skala. Serta bantua modal dari pemerintah yang
mudah diakses seperti KUR
Peningkatan kualitas SDM
SDM merupakan hal yang paling krusial dalam menghadapi AEC. SDm
yang ebrkualitas akan mampu bersaing dan kauat menghadapi tantangan, cekatan
serta inovatif dalam mengambil ide, langkah dan tindakan. Peningkatan kualitas

12

SDM misalnya dengan pelatihan kerja dan peningkatan jenjang pendidikan. Selain
itu pendidikan bahasa sangant penting dalam mendukung peranan persaing di
pasar global ini. Terutama bahasa inggris selai itu, pengembangan skill dapat
dilakukan dengan pelatihan , workshop, pertemuan rutin antar pelaku ekonomi
dan juga pembangunan networking. Semuai berguna untuk agar pelaku ekonomi
mudah mengetahu perkembangan yang ada
Perbaikan Infrastruktur
Infrastruktur berupa sarana dan prasarana seperti logistik, listrik,
telekomunikasi, tranportasi dan jalan serta peabuhan dan bandara merupakan hal
penting. Kita mengetahui bahwa semua faktor ini dangat penting mempengaruhi
proses prosuksi dan distribusi. Oleh karenanya, perbaikan infrastruktur ini harus
disegarkan karena tingkat inflasi dan daya saing sangat di tentuka pada cepat
masuknya barang logistik.

Pemebenahan Sistem Pemerintahan dan Birokrasi


Kelembagaan yang taat hukum dan tidak memihak sangat diharapkan. Sikap

kooperatif dari lembaga pemerintah terhadap para pelaku usaha merupakan hal
yang harus dibenahi. Dengan tidak mempersulit ususan birokrasi dan administrasi
serta peningkatan hukum akan hal independensi dan akuntabilitas. Agar tercipta
lembaga hukum yang profesional dan transparan. Upaya tersebut guna
peningkatan kesejahteraan kelembagaan guna mencegah tindakan korupsi dan
pungli

Reformasi iklim investasi


Indonesia harus melakukan pembenahan iklim invstasi melalui perbaikan

infrastruktur ekonomi, menciptakan stabilitas makro-ekonomi, serta adanya


kepastian hukum dan kebijakan dan memangkas ekonomi biaya tinggi

Melakukan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK)


Fungsi dari pengembangan KEK ini adalah untuk melakukan pengembagan

usaha dibidang perdagangan, jasa, industri,pertambangan dan energi transportasi,


13

maritim dan perikan dan bidang lainnya. Saat ini tealh terbentuk daerah KEK
yaitu di tanjung lesung, banten dan seimangkai, sumatra utara

Melakukan Kerjasama Dengan Swasta


Melakukan pengoptimalan kerjasama deagan pihak swasta dalam membantu

pemerintah mengambangkan mulai dari infrastruktur, membantu meberikan modal


bantuan untuk UMKM, serta membantu pemodalan terhadap pembanguna
kawasan industri.

Pendorongan Pengembangan Industri


Pemerintah sebagai pihak yang wajib memeberikan dukunga bagi
perkembagan industri nasional. Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal
kepada industri nasional. Pemeberian insentif fiskal tersebut seperti pembebasan
pajak penghasilan badan untuk jangaka waktu 5 sampai dengan 10 tahun serta
tambahan pengurangan pajak penghasilan sebesar 50 persen selama dua tahun.
Ditambah lagi dengan investment allowance sebesar 30 persen dari nilai
penanaman modal, percepatan penyusutan dan amortisasi yang dipercepat,
pengurangan tarif PPh atas deviden luar negri dan perpanjangan kompensasi
kerugian bagi bidang usaha atau daerah dengan prioritas tinggi skala nasional.

14

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
AEC adalah bentuk integritas ekonomi regional yang direncanakan untuk
dicapai pada tahun 2015 ini. Tujuna utama dari AEC 2015 adalah menjadikan
ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi dimana terjadi arus barang,
jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas.
Adanya aliran komoditi dan faktor produksi tersebut diharapkan membawa
ASEAN menjadi kawasan yang makmur dan kompetitif dengan perkembangan
ekonomi yang merata, serta menurunya tingkat kemiskina dan perbedaan sosial
ekonomi di kawasan ASEAN
Namun untuk bisa sukses menghadapi AEC 2015 dibutuhkannya kerja keras
dan keterlibatan baik dari internal masing masing negara maupun semua pihak
diseluruh negara anggota ASEAN mutlak diperlukan agar dapat mewujudkan
ASEAN sebagai kawasan yang kompetitif bagi kegiatan investasi dan
perdagangan bebas dapat memberikan manfaat bagi seluruh negara ASEAN. Bagi
indonesia, dengan jumlah populasi, luas dan letak geografi serta nilai PDB
terbesar di ASEAN harus ,menjadi aset agar menjadi pemain besar dalam AEC
2015 ini.
Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukan oleh para stakeholder
yang ada di indonesia dalm rangka menghadapi sistem liberalisasi yang
diterapkan oleh ASEAN, terutama dalam kerangka integritas ekonomi memeng
dirasakan masih kurang optimal. Namun hal tersebut memeng dilandaskan isu- isu
dalam negeri yang membutuhkan penanganan yang lebuh insentif. Disamping itu
seiring perkembangan waktu, indonesia dengan potensi sumber daya yang
melimpah telah membawa pergerakannya ke arah yang lebih maju lagi, hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya pengakuan internasional terhadap eksitensi
indonesia di jalur positif. Dengan terbentuknya AEC ini diharapkan juga tentunya

15

terdapat peningkatan kesejahteraan kawasan yang lebih baik terutama pada tiga
pilar yakni keamanan sosial budaya dan ekonomi.
3.2 Saran
Dari hasil kesimpula di atas saya memberikan beberapa saran kepada semua
pelaku AEC maupun kepada pemerintah indnesia selaku pemimpin dari
masyarakat indonesia dalam menghadapi AEC ini, berikut ini adalah saran yang
diberikan :

Pihak pemerintah, pemerintah selaku regulator dapat menciptakan


kebijakan yang bijak dan tepat terutama kebijakan fiskal yang
meringankan pengusaha dalam negeri serta sanksi yang tegas bila terjadi
pelanggaran terutama oleh negara lain, jika kebijakan yang diambil baik,
meskipun akan sarat liberalisasi bisa membawa pada arah kebaikan bagi
indonesia.

Pihak swasta, salah satu variabel pemacu perekonomian, agar dapat


mematuhi dengan sangat segala kebijakan pemerintah dan terima apa pun
sanksinya bila melanggar. Kebijakan dan saksi merupakan intervensi
pemerintah agar berhjalan dengan bak sehingga rakyat menjadi lebih
sejahtera.

Piahk rakyat, untuk bisa menjadikan AEC inikegiatan melakukan


pembenahan peningkatan kualitas human development index ( hdi ) dan
menjadi rakyat yang memiliki pengetahuan serta berdaya saing tinggi
yang dapat diterima baik dalam negeri maupun luar negeri dan tidak
menjadi pembantu di negeri sendiri

16

Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/8808721/Siapa_dan_Siapakah_Kita_Ind
onesia_Menuju_AEC_2015
http://www.slideshare.net/HeartRachmat7/strategi-indonesia-dalammenghadapi-aec-2015
http://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-asean-ekonomicomunity-aec
http://dekacanda.blogspot.com/2013/08/kesiapan-indonesiamemasuki-asean.html

17

Anda mungkin juga menyukai