Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Perekonomian Indonesia

Tantangan dan Hambatan


Perekonomian Indonesia di
Masa Yang Akan Datang

Abstract Kompetensi
Materi pertemuan ini menjelaskan Mampu menjelaskan
mengenai perekonomian Indonesia mengenai
dalam wawasan global, tantangan perekonomian
dan hambatan perekonomian
Indonesia di masa yang akan Indonesia dalam
datang, dan global perekonomian wawasan global,
Indonesia tantangan dan
hambatan
perekonomian
Indonesia di masa yang
akan datang, dan global
perekonomian
Indonesia

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi S1


12 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
  PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perekonomian dalam era globalisasi tidak lagi melihat batas-batas territorial suatu negara
dalam melaksanakan aktivitas ekonomi. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi negara-negara
di seluruh negara tak terkecuali Indonesia. Tentu tidak mudah dalam menghadapi tantangan
ini, masih ada hambatan-hambatan yang dilalui agar tujuan untuk menjadi negara dan
kekuatan ekonomi ketujuh terbesar di dunia pada 2030 dapat tercapai seperti yang
diproyeksikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Indonesia-frankfurt.de).

PEREKONOMIAN INDONESIA DALAM WAWASAN GLOBAL


Indonesia, AFTA dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) merupakan salah satu langkah dalam
merealisasikan pasar bebas di Asia Tenggara (sebelumnya disebut Framework Agreement
on Enhancing ASEAN Economic Cooperation pada tahun 1992). Pada pertemuan tingkat
Kepala Negara ASEAN (ASEAN Summit) ke-5 di Singapura pada tahun 1992 tersebut para
Kepala Negara mengumumkan pembentukan suatu kawasan perdagangan bebas di ASEAN
(ASEAN Free Trade Area-AFTA) dalam jangka waktu 15 tahun yang dalam pelaksanaannya
dipercepat pada tahun 2002.
Munculnya area perdagangan bebas di ASEAN (AFTA) mampu membuat Tiongkok
dan India berkembang dalam perdagangan global dan investasi asing. Sehingga pada tahun
1997 saat KTT di Kuala Lumpur, Malaysia para pemimpin ASEAN membuat kesepakatan
yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing ASEAN serta menyaingi Tiongkok dan India
dalam menarik investasi asing. Investasi asing tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan
lapangan kerja dan kesejahteraan warga ASEAN. Pada KTT tersebut ASEAN
menginisiasikan untuk membentuk integrasi kawasan ASEAN atau komunitas masyarakat
ASEAN melalui ASEAN Vision 2020.
Pada KTT selanjutnya Indonesia menjadi salah satu inisiator pembentukan MEA
pada Deklarasi ASEAN Concord II tahun 2003 lalu di Bali, yaitu dideklarasikannya
pembentukan MEA pada tahun 2015 (nationalgeographic.co.id). Selanjutnya MEA resmi
dideklarasikan pada akhir 2015 dan berlaku efektif pada awal tahun 2016
(meaindonesia.econ.go.id). Pembentukan MEA ini diharapkan dapat mempererat integrasi
ASEAN dan juga sebagai upaya evolutif ASEAN untuk menyesuaikan cara pandang agar
dapat lebih terbuka dalam membahas permasalahan domestik yang berdampak pada

2021 Perekonomian Indonesia


2 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kawasan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip utama ASEAN, yaitu: saling menghormati
(Mutual Respect), tidak mencampuri urusan dalam negeri (Non-Interfence), konsensus,
dialog dan konsultasi. ASEAN memiliki 3 pilar kerja sama: Politik & Pertahanan, Ekonomi,
dan Sosial & Budaya. Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community-AEC)
adalah perwujudan pilar ekonomi kerja sama ASEAN berupa integrasi ekonomi antarnegara-
negara anggotanya.
Dalam mendirikan (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip
terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten
dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan
pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan. Karakteristik utama
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
1. Pasar dan basis produksi tunggal,
2. Kawasan ekonomi yang kompetitif,
3. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata
4. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.

Penduduk di kawasan ASEAN akan mempunyai kebebasan untuk melanglangbuana masuk


ke suatu negara dan keluar dari suatu negara di kawasan ASEAN tanpa hambatan berarti.
 Penduduk mempunyai kebebasan dan kemudahan untuk memilih lokasi pekerjaan
yang dianggap memberikan kepuasan bagi dirinya.
 Perusahaan mempunyai kebebasan untuk memilih lokasi pendirian pabrik dan kantor
perusahaan di kawasan ASEAN

Untuk menunjang keberhasilan tujuan MEA, sebelum berlaku efektif Indonesia telah
membentuk Dewan MEA Indonesia pada tahun 2007. Tugas utama dari Dewan MEA
Indonesia adalah mengkoordinasikan kerja pemerintah di 9 sektor MEA, yaitu ekonomi,
keuangan, pertanian, kehutanan & perikanan, energy, sumber daya mineral, sains &
teknologi, teknologi informasi & komunikasi, transportasi, dan pariwisata. Selain itu, Dewan
MEA Indonesia juga bertugas untuk menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada KTT
ASEAN mengenai hal-hal yang berada di dalam lingkup koordinasinya dan untuk menjamin
pelaksanaan/implementasi keputusan-keputusan KTT ASEAN.
Berikut adalah Kementrian dan Lembaga yang dikoordinasikan oleh Dewan MEA
Indonesia:
 Kementrian Keuangan
 Kementrian Ketenagakerjaan
 Kementrian Perdagangan

2021 Perekonomian Indonesia


3 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
 Kementrian Perindustrian
 Kementrian Badan Usaha Milik Negara
 Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
 Kementrian Pertanian
 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
 Kementrian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional
 Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral
 Kementrian Kelautan dan Perikanan
 Kementrian Pariwisata

Per 31 Desember 2017, tercatat 72 dari 118 prioritas (61%) implementasi MEA di tahun
2017 telah berhasil diimplementasikan. Dari 46 prioritas yang belum diimplementasi, 12 di
antaranya telah diimplementasi oleh beberapa negara anggota ASEAN. Adapun Indonesia
sejauh ini telah mengimplementasikan 85 dari 118 prioritas tersebut (kemlu.go.id).

PELUANG, TANTANGAN DAN HAMBATAN PEREKONOMIAN INDONESIA DI


MASA YANG AKAN DATANG

Peluang Perekonomian Indonesia


Sebelum membahas tentang tantangan dan hambatan, maka peluang yang muncul
dari efek era globalisasi juga perlu kita ketahui. Pada era globalisasi muncul peluang dalam
perekonomian Indonesia, diantaranya:
 Makin mudahnya barang dan jasa produksi Indonesia untuk memasuki
pasaran luar negeri. Hambatan non-tarif (kuota, dan sebagainya) bagi produk
Indonesia ke negara lain akan semakin hilang atau tidak berarti lagi.
 Demikian pula halnya dengan tenaga kerja Indonesia, mereka akan dapat
bekerja dengan mudah di negeri asing tanpa hambatan peraturan imigrasi
yang berarti.
 Semakin berkembangnya teknologi, dan menjamurnya start-up dan platform
digital semakin menguatkan proses transfoemasi ke arah ekonomi digital. Dengan
harapan produk-produk Indonesia dapat dengan lebih mudah masuk pasar global
melalui platform digital.

2021 Perekonomian Indonesia


4 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tantangan Perekonomian Indonesia

Sumber: BKPM, World Bank, CIA World Factbook, 2016

Dengan melhat peta populasi pasar-pasar terbesar di dunia di atas, Indonesia harus
dapat menghadapi tantangan ekonomi global terutama dari negara-negara dengan PDB
tinggi seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, Tiongkok dan India. Dibandingkan dengan
keempat negara tersebut, PDB Indonesia yang masuk dalam PDB negara-negara ASEAN
terlihat masih jauh dibawah negara-negara tersebut. Untuk itu Indonesia harus bekerja keras
demi memenuhi tantangan di pasar global.

2021 Perekonomian Indonesia


5 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sumber: Bappenas RI, 2020

Dalam menjawab tantangan global, Indonesia tak luput dari hambatan terlebih saat
mengahadapi pandemi COVID19. Sejak tahun 2019 hingga sekarang, perekonomian
Indonesia terimbas akibat terjadinya pandemi COVID19. Pada tahun 2020 Dunia diprediksi
akan menghadapi tantangan ekonomi yang lebih kompleks dari krisis keuangan global dan
akan menjadi resesi terburuk sejak Great Depression (Gopinath 2020).
Dari gambar di atas terlihat dampak pandemic kuartal I 2020 pada neraca
pembayaran yang deficit hingga USD 8,5 miliar. Tingkat Produksi dan Konsumsi pada
produk semen, mobil, dan motor pun minus.
Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani menyatakan
bahwa posisi arus modal keluar Indonesia pada kuartal I-2020 mencatatkan nilai Rp145,28
triliun, dua kali lebih besar dibandingkan dengan krisis keuangan global 2008 yang bernilai
Rp 67,9 triliun (Katadata 2020).

2021 Perekonomian Indonesia


6 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berikut tantangan-tantangan yang dihadapi perekonomian Indonesia:
1. Berdasarkan data CIA World Factbook (2016) PDB Indonesia yang termasuk dalam
PDB Negara ASEAN sebesar USD 2,16 Triliun masih lebih rendah dibandingkan
PDB dari Negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Tiongkok dan India. Untuk itu
Indonesia ditantang untuk terus meningkatkan produksi dalam negeri sehingga bisa
mendongkrak PDB Indonesia untuk bersaing dengan keempat Negara dengan PDB
tinggi.
2. Untuk dapat meningkatkan PDB, Indonesia harus dapat meningkatkan kualitas
produk dan jasa agar dapat bersaing dengan jenis produk dan jasa yang serupa dari
negara lain.
3. Sumber Daya Manusia yang berkualitas pun harus terus ditingkatkan dan diasah
kemampuan dan keterampilannya terlebih pada era digital seperti sekarang ini.
Sumber daya manusia yang lebih menguasai teknologi, diharapkan dapat terus
berinovasi dan kreatif dalam menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.
4. Era digital pun menjadi tantangan pada system packaging dan pemasaran untuk
terus berinovasi dalam menarik minat calon customer baik dari dalam maupun luar
negeri.
5. Era pembayaran secara digital juga menjadi tantangan para pengusaha agar semua
kalangan dapat memanfaatkan pembayaran secara digital, terlebih saat masa
pandemic demi memutus rantai penyebaran virus dari uang secara cash.

Hambatan Perekonomian Indonesia di Masa Yang Akan Datang


Era globalisasi yang mulai mengarahkan seluruh aktivitas secara digital pun menemui
kendala atau hambatan dalam pelaksanaannya, antara lain:
1. Dari segi Sumber Daya Manusia, masih belum semua lapisan menguasai teknologi,
seperti masyarakat pedesaan di daerah pelosok.
2. Masih ada daerah yang belum tercover jaringan internet, hal inilah yang bisa
menghambat edukasi teknologi pada masyarakat di daerah tersebut, seperti
pembelian secara online atau pembayaran secara digital.
3. Di masa pandemic ini, isu-isu kesehatan masih menjadi hambatan bagi pemulihan
ekonomi. Masih banyak perusahaan yang proses kegiatannya masih terbatas,
jumlah karyawan yang dibatasi, sehingga proses operasionalnya belum bisa berjalan
secara normal sepenuhnya dan berdampak pada pendapatan perusahaan.

2021 Perekonomian Indonesia


7 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PERSPEKTIF GLOBAL PEREKONOMIAN INDONESIA
Sebelum membahas tentang perspektif global perekonomian Indonesia, kita pahami
dulu mengenai definisi Perspektif Global. Perspektif global adalah suatu pandangan atau
sudut pandang atas suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global,
yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional (Wihardit, 2014).
Dengan demikian, perspektif global perekonomian Indonesia adalah mengenai
perekonomian Indonesia yang dilihat dari sudut kepentingan global atau dunia internasional.
Dari perspektif ini terlihat bagaimana peran perekonomian Indonesia terhadap
perekonomian Internasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia berperan aktif dalam organisasi internasional.
Berdasarkan sejarahnya, Indonesia pernah menjadi anggota OPEC, APEC, AFTA, CAFTA
dan WTO.

1. OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries)


Indonesia bergabung dengan OPEC sejak tahun 1962 hingga 2016, meski sempat
keluar pada tahun 2008 dikarenakan dianggap bukan lagi sebagai negara produsen
minyak, lalu kembali bergabung pada tahun 2014 hingga pada tahun 2016 Indonesia
statusnya dibekukan dari keanggotaan OPEC. Dalam buku Indonesia dalam Dunia
Perminyakan (1984) karya Sanusi Bachrawi, selama bergabung dengan OPEC,
Indonesia mendapatkan banyak pengaruh positif, yaitu :
a. Indonesia mendapat kepastian impor minyak dari negara produsen besar seperti
Arab Saudi.
b. Indonesia banyak belajar tentang pengelolaan industri minyak secara modern
c. Menguatkan posisi Indonesia dalam proses negosiasi dengan negara-negara lain

Saat bergabung di OPEC, Indonesia mempunyai banyak kontribusi dalam


keanggotaannya di OPEC, diantaranya adalah:
a. Semenjak berdirinya Sekretariat OPEC di Wina, Austria pada tahun 1965. KBRI
(Kedutaan Besar Republik Indonesia) atau PTRI (Perutusan Tetap Republik
Indonesia) terlibat secara aktif dalam penanganan masalah substansi dan
diplomasi di berbagai persidangan yang diadakan oleh OPEC. Selain itu,
Indonesia juga melakukan kegiatan pemantau harga minyak.
b. Peran yang benar-benar terjadi adalah saat orang Indonesia menjadi Sekjen
OPEC. Saat itu, Sekjen OPEC dijabat oleh Prof. Subroto (1988 – 1994).
Indonesia dikenal sebagai sang mediator yang aktif berperan untuk
menghubungkan konsumen dan produsen. Selain itu, ia juga berperan dalam

2021 Perekonomian Indonesia


8 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pihak ketiga yang akan menengahi beberapa konflik yang terjadi di antara negara
anggota OPEC saat itu.
c. Indonesia juga dipercaya kembali sebagai Sekjen OPEC terakhir pada tahun
2004.

2. APEC (Asia Pacific Economy Cooperation)


Organisasi APEC didirikan pada tahun 1989. Latar belakang berdirinya APEC tidak
terlepas dari tumbuhnya saling ketergantungan ekonomi diantara negara-negara di
kawasan Asia Pasifik. Selain itu, hal ini juga didasari munculnya blok kerja sama
ekonomi lainnya di bagian lain dunia. APEC juga reaksi dari kekhawatiran negara
Asia Pasifik akan dominasi Jepang di dalam kegiatan ekonomi Asia Pasifik.
Keberadaan APEC diharapkan dapat menjadi sarana bagi berdirinya pasar baru
produk pertanian dan bahan mentah di luar benua Eropa.
Sejak bergabung dalam APEC pada tahun 1989, Indonesia turut berperan serta
selama menjadi anggota APEC. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia berperan aktif
dalam organisasi internasional khususnya dalam bidang ekonomi sebagai salah satu
langkah strategis sehingga dapat mengangkan nama dan posisi tawar Indonesia di
kancah internasional.
Berikut adalah peran Indonesia selama menjadi anggota APEC:
a. Indonesia menjadi ketua APEC pada tahun 1994. Peran tersebut memberikan
kesempatan bagi Indonesia untuk banyak berpartisipasi dan mempengaruhi arah
kebijakan di dalam APEC. Hal tersebut dilakukan demi tercapainya tujuan
pembangunan nasional secara lebih baik. Pada masa kepemimpinan Indonesia
di APEC, forum tersebut berhasil menghasilkan suatu deklarasi bernama Bogor
Declaration dan Bogor Goals.
b. Indonesia menjadi Tuan Rumah KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) APEC 1994
terpilih menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi APEC 1994 pada tanggal
15 November 1994. Konferensi Tingkat Tinggi APEC ini diselenggarakan di
Istana Kepresidenan Bogor, kota Bogor, Indonesia. Sebanyak 18 pemimpin
Negara dari anggota APEC menghadiri KTT tersebut.
c. Perumus dari Bogor Declaration dan Bogor Goals. APEC semenjak didirikan
pada tahun 1989 belum memiliki arah gerak yang jelas. Kejelasan arah gerak
APEC baru dipastikan pada KTT APEC tanggal 15 November 1994, yakni
dengan ditetapkannya Bogor Declaration dan Bogor Goals. Kedua kesepakatan
tersebut berisikan tekad para pemimpin ekonomi APEC yang dengan tegas
menentang pembentukan blok perdagangan tertutup. Selain itu, juga bertekad
untuk merealisasikan suatu sistem perdagangan bebas dan inventasi di kawasan

2021 Perekonomian Indonesia


9 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Asia Pasifik. Bogor Golas berisi yakni menciptakan pembebasan atau liberalisasi
sistem perdagangan dan investasi yang target terwujudnya adalah pada tahun
2010 untuk negara maju dan selambat-lambatnya pada tahun 2020 untuk negara
berkembang. Tujuan kedua dari Bogor Goals adalah memperkuat sistem
perdagangan antar negara yang terbuka, meningkatkan bebasnya arus
perdagangan dan jasa, dan mempererat kerjasama ekonomi di kawasan Asia
Pasifik. Sementara itu, tujuan terakhirnya adalah mengurangi hambatan
perdagangan dan investasi.
d. Indonesia menjadi negara pendorong terbentuknya ECOTECH pada KTT APEC
15 November 1994. ECOTECH adalah Economic and Techincal Cooperation
yang menjadi salah satu pilar utama pembangunan ekonomi dalam konteks
APEC. ECOTECH sendiri berupa rancangan sistem ekonomi yang dimaksudkan
untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Pasifik yang
berkelanjutan dan merata. Hal ini dilakukan supaya kesenjangan ekonomi
diantara negara-negara anggota APEC terkurangi dengan melalui pembangunan
kapasitas sumber daya manusia dan institusi suatu negara anggota.
e. Indonesia menjadi salah satu diantara sembilan negara APEC yang menjadi
anggota G-20. Keanggotaan tersebut menjadikan Indonesia memiliki peran
strategis dalam menjaga stabilitas kawasan sekaligus motor pergerakan ekonomi
kawasan. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 menjadi salah
satu yang tertinggi di ASEAN. Indonesia pun masih menempatkan dirinya
sebagai salah satu negara sentral dalam menjaga pertumbuhan kawasan pada
tahun 2012. Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi di Asia Pasifik karena
produk domestik bruto (PDB) berdasarkan purchasing power parity (PPP) yang
lebih dari satu triliun USD dan meningkatnya kelas menengah.

3. AFTA (ASEAN Free Trade Area)


Indonesia bersama-sama dengan Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, Thailand,
dan Filipina menandatangani Deklarasi Singapura sebagai tonggak berdirinya
kawasan perdagangan bebas di Asia Tenggara yang disingkat AFTA. AFTA
dibentuk pada saat pertemuan tingkat kepala negara (ASEAN Summit) ke-4 di
Singapura pada tahun 1992. Para kepala negara pada pertemuan tersebut
mengumumkan pembentukan suatu kawasan perdagangan bebas di ASEAN (AFTA)
dalam jangka waktu 15 tahun.
AFTA bertujuan menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang
kompetitif, sehingga produk-produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.

2021 Perekonomian Indonesia


10 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dengan adanya AFTA, negara-negara di ASEAN tetap bisa memberlakukan tarif
terhadap barang-barang impor, namun khusus barang-barang impor dari sesama
ASEAN tarifnya ditekan menjadi 0 sampai 5 persen saja.

4. ACFTA (ASEAN - China Free Trade Area)


ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) merupakan kesepakatan antara negara
negara anggota ASEAN dengan China untuk mewujudkan kawasan perdagangan
bebas dengan menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan perdagangan
barang baik tarif ataupun non tarif, peningkatan akses pasar jasa, peraturan dan
ketentuan investasi, sekaligus peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk
mendorong hubungan perekonomian para Pihak ACFTA dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan China.
Berikut adalah manfaat yang telah dirasakan Indonesia selama menjadi anggota
ACFTA:
a. Terbukanya akses pasar produk pertanian (Chapter 01 s/d 08 menjadi 0%)
Indonesia ke China pada tahun 2004.
b. Terbukanya akses pasar ekspor Indonesia ke China pada tahun 2005 yang
mendapatkan tambahan 40% dari Normal Track (± 1880 pos tarif), yang
diturunkan tingkat tarifnya menjadi 0-5%.
c. Terbukanya akses pasar ekspor Indonesia ke China pada tahun 2007 yang
mendapatkan tambahan 20% dari Normal Track (± 940 pos tarif), yang
diturunkan tingkat tarifnya menjadi 0-5%.
d. Pada tahun 2010, Indonesia akan memperoleh tambahan akses pasar ekspor ke
China sebagai akibat penghapusan seluruh pos tarif dalam Normal Track China.
e. Sampai dengan tahun 2010 Indonesia akan menghapuskan 93,39% pos tarif
(6.683 pos tarif dari total 7.156 pos tarif yang berada di Normal Track), dan 100%
pada tahun 2012.

5. WTO (World Trade Organization)


World Trade Organization (WTO) merupakan satu-satunya organisasi internasional
yang mengatur perdagangan internasional. Terbentuk sejak tahun 1995, WTO
berjalan berdasarkan serangkaian perjanjian yang dinegosiasikan dan disepakati
oleh sejumlah besar negara di dunia dan diratifikasi melalui parlemen. Tujuan dari
perjanjian-perjanjian WTO adalah untuk membantu produsen barang dan jasa,
eksportir dan importir dalam melakukan kegiatannya.

2021 Perekonomian Indonesia


11 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pendirian WTO berawal dari negosiasi yang dikenal dengan "Uruguay Round" (1986
- 1994) serta perundingan sebelumnya di bawah "General Agreement on Tariffs and
Trade" (GATT). WTO saat ini terdiri dari 154 negara anggota, di mana 117 di
antaranya merupakan negara berkembang atau wilayah kepabeanan terpisah. Saat
ini, WTO menjadi wadah negosiasi sejumlah perjanjian baru di bawah "Doha
Development Agenda" (DDA) yang dimulai tahun 2001.

Keterlibatan dan posisi Indonesia dalam proses perundingan DDA didasarkan pada
kepentingan nasional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan
pengentasan kemiskinan. Dalam kaitan ini, untuk memperkuat posisi runding
Indonesia bergabung dengan beberapa koalisi. Koalisi-koalisi tersebut antara lain G-
33, G-20, NAMA-11, yang kurang lebih memiliki kepentingan yang sama. Indonesia
terlibat aktif dalam kelompok-kelompok tersebut dalam merumuskan posisi bersama
yang mengedepankan pencapaian development objectives dari DDA. Indonesia juga
senantiasa terlibat aktif di isu-isu yang menjadi kepentingan utama Indonesia, seperti
pembangunan, kekayaan intelektual, lingkungan hidup, dan pembentukan aturan
WTO yang mengatur perdagangan multilateral.

2021 Perekonomian Indonesia


12 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Santosa, Iwan.(2013). Perekonomian Indonesia: Masalah, Potensi, dan
Alternatif Solusi. Graha Ilmu.
2. Tambunan, Tulus.(2012). Perekonomian Indonesia: Kajian Teoritis dan
analisis empiris. Ghalia Indonesia.
3. Basri, Faisal.(2010). Perekonomian Indonesia. Erlangga. Indonesia.
4. Boediono, Dr. (2010). Ekonomi Indonesia: Dalam Lintasan Sejarah. PT. Mizan
Pustaka.
5. Bappenas RI. (2020). Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia untuk
Triwulan I 2020. Bappenas RI, 4(1), 1–89.
https://www.bappenas.go.id/files/4215/9236/1094/ND_269_Penyampaian_La
poran_Perkembangan_Ekonomi_Indonesia_dan_Dunia_untuk_Triwulan_I_Ta
hun_2020.pdf
6. Wihardit, K. (2014). Hakikat dan Konsep Perspektif Global. In Perspektif
Global. Universitas Terbuka.
7. https://katadata.co.id/pingitaria/berita/5f198340b060b/perbandingan-pdb-
indonesia-dan-negara-ekonomi-terbesar-dunia-2024
8. https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/15/152933069/pengaruh-
organsiasi-ekonomi-regional-dan-internasional-bagi-indonesia
9. https://sejarahlengkap.com/indonesia/peran-indonesia-dalam-apec
10. https://nasional.kompas.com/read/2010/04/09/03474252/
keikutsertaan.indonesia.dalam.acfta
11. https://sejarahlengkap.com/organisasi/peran-indonesia-dalam-afta
12. https://kemlu.go.id/portal/id/read/133/halaman_list_lainnya/world-trade-
organization-wto

2021 Perekonomian Indonesia


13 Rieke Pernamasari, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai