Perekonomian Indonesia
Abstract Kompetensi
Materi pertemuan ini menjelaskan Mampu menjelaskan
mengenai perekonomian Indonesia mengenai
dalam wawasan global, tantangan perekonomian
dan hambatan perekonomian
Indonesia di masa yang akan Indonesia dalam
datang, dan global perekonomian wawasan global,
Indonesia tantangan dan
hambatan
perekonomian
Indonesia di masa yang
akan datang, dan global
perekonomian
Indonesia
Untuk menunjang keberhasilan tujuan MEA, sebelum berlaku efektif Indonesia telah
membentuk Dewan MEA Indonesia pada tahun 2007. Tugas utama dari Dewan MEA
Indonesia adalah mengkoordinasikan kerja pemerintah di 9 sektor MEA, yaitu ekonomi,
keuangan, pertanian, kehutanan & perikanan, energy, sumber daya mineral, sains &
teknologi, teknologi informasi & komunikasi, transportasi, dan pariwisata. Selain itu, Dewan
MEA Indonesia juga bertugas untuk menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada KTT
ASEAN mengenai hal-hal yang berada di dalam lingkup koordinasinya dan untuk menjamin
pelaksanaan/implementasi keputusan-keputusan KTT ASEAN.
Berikut adalah Kementrian dan Lembaga yang dikoordinasikan oleh Dewan MEA
Indonesia:
Kementrian Keuangan
Per 31 Desember 2017, tercatat 72 dari 118 prioritas (61%) implementasi MEA di tahun
2017 telah berhasil diimplementasikan. Dari 46 prioritas yang belum diimplementasi, 12 di
antaranya telah diimplementasi oleh beberapa negara anggota ASEAN. Adapun Indonesia
sejauh ini telah mengimplementasikan 85 dari 118 prioritas tersebut (kemlu.go.id).
Dengan melhat peta populasi pasar-pasar terbesar di dunia di atas, Indonesia harus
dapat menghadapi tantangan ekonomi global terutama dari negara-negara dengan PDB
tinggi seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, Tiongkok dan India. Dibandingkan dengan
keempat negara tersebut, PDB Indonesia yang masuk dalam PDB negara-negara ASEAN
terlihat masih jauh dibawah negara-negara tersebut. Untuk itu Indonesia harus bekerja keras
demi memenuhi tantangan di pasar global.
Dalam menjawab tantangan global, Indonesia tak luput dari hambatan terlebih saat
mengahadapi pandemi COVID19. Sejak tahun 2019 hingga sekarang, perekonomian
Indonesia terimbas akibat terjadinya pandemi COVID19. Pada tahun 2020 Dunia diprediksi
akan menghadapi tantangan ekonomi yang lebih kompleks dari krisis keuangan global dan
akan menjadi resesi terburuk sejak Great Depression (Gopinath 2020).
Dari gambar di atas terlihat dampak pandemic kuartal I 2020 pada neraca
pembayaran yang deficit hingga USD 8,5 miliar. Tingkat Produksi dan Konsumsi pada
produk semen, mobil, dan motor pun minus.
Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani menyatakan
bahwa posisi arus modal keluar Indonesia pada kuartal I-2020 mencatatkan nilai Rp145,28
triliun, dua kali lebih besar dibandingkan dengan krisis keuangan global 2008 yang bernilai
Rp 67,9 triliun (Katadata 2020).
Keterlibatan dan posisi Indonesia dalam proses perundingan DDA didasarkan pada
kepentingan nasional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan
pengentasan kemiskinan. Dalam kaitan ini, untuk memperkuat posisi runding
Indonesia bergabung dengan beberapa koalisi. Koalisi-koalisi tersebut antara lain G-
33, G-20, NAMA-11, yang kurang lebih memiliki kepentingan yang sama. Indonesia
terlibat aktif dalam kelompok-kelompok tersebut dalam merumuskan posisi bersama
yang mengedepankan pencapaian development objectives dari DDA. Indonesia juga
senantiasa terlibat aktif di isu-isu yang menjadi kepentingan utama Indonesia, seperti
pembangunan, kekayaan intelektual, lingkungan hidup, dan pembentukan aturan
WTO yang mengatur perdagangan multilateral.