Anda di halaman 1dari 4

MAMA

Ini adalah sebuah pengalaman Mamaku

Ia adalah seorang yang sangat hebat dan sangat

berarti untuku namanya Saanah kerap sekali

orang memanggilnya dengan Mama Hj.

Saneh atau Hj. Saanah, mamaku lahir di Jakarta

pada tanggal 22 Juli 1975. Mama merupakan

anak dari tiga bersaudara. Mama tinggal dengan

kakek dan neneku sejak dini.

Mamaku pernah menyandang sekolah di SMK AL-Huda, setelah lulus

mama melanjutkan kuliah di universitas mercu buana di tahun 1995, pada

semester 6 yaitu di tahun 1997 mama bertemu dengan ayah dan pada akhirnya

mama menikah dengan ayah.

Mamaku adalah sosok wanita yang sangat kuat, mama mempunya 3

seorang anak yaitu kakak ku laki-laki keduanya dan aku anak bungsu. Mama tidak

pernah membedakan satu sama lain, mama selalu membuat kebahagian dalam

keluarga. Selalu mengkorbankan apapun demi anak-anaknya.

Di Tahun 2009 Kakeku atau lebih tepatnya orang tua (laki-laki) dari mama

telah meninggalkan Mamaku dan hanya tersisa neneku saja, neneku seorang guru

ngaji (Ustadzah) beliau mempunyai majelis ta’lim yang di pimpinya dan

mempunya banyak jamaah setiap seminggu sekali nenek selalu bepergian

kunjungan ke berbagai majelis terkadang nenek selalu mengadakan pengajian

bulanan.
Di tahun 2017 yaitu 8 tahun kemudian setelah kepergian kakek lalu nenek

meninggalkan Mama karena sakit. Mama merasa sedih dan Terpukul sekali karena

sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, "saya bagaikan kapal yang

kehilangan sayap, tidak ada tempat untuk berpegangan" ucapnya.

Karena nenek adalah seorang Ustadzah,ia meninggalkan sebuah majelis

ta'lim kepada Mama mau tidak mau mama harus menggantikan posisi tersebut

sebagai seorang pengurus majelis ta'lim. Awalnya Mama sangat bingung

bagaimana cara mengurusnya dan lain sebagainya. Seiring berjalan waktu

Mamaku bertemu dengan teman-teman nenek.

Mamaku memulai semuanya belajar kembali dengan kerabat nenek,

mereka selalu mendukung dan membimbing Mama hingga bisa

mengurus semuanya. Mereka juga mengajarkan Mama cara untuk menjadi

pemimpin yang amanah, bertutur kata yang baik, berbudi bahasa, berbudi pekerti,

dan mempunyai akhlak yang baik.

Di tahun pertama Mama masih terlihat bingung dan belum cukup paham,

yang diharapkan oleh nenek kepada mamaku yaitu menjadi guru ngaji yang bisa

mengajarkan hal-hal baik untuk banyak orang, di tahun-tahun berikutnya.


Mama sudah mulai membiasakan dirinya untuk menghadapi jamaah dan

dari tahun ke tahun Mama juga belajar dan berusaha terus-menerus supaya di

tahun berikutnya ada perubahan yang menjadikannya lebih baik lagi dan

membawa jamaah ke arah yang lebih baik juga.

Dari hari ke hari,minggu ke minggu,bulan ke bulan, tahun ke tahun Mama

terus berusaha untuk mendirikan mengembangkan majelis Ta’lim kembali tanpa

ada dukungan dari orang tuanya. Dan Alhamdulillah berkat doa, usaha, dukungan

dan semangat Mamaku berhasil walaupun belum maksimal. Tetapi Mamaku tidak

akan menyerah dan terus mencari yang terbaik untuk semuanya.

wawancara
Pertanyaan : Bolehkah saya mewawancarai anda?
Jawab : "tentu saja boleh"
Pertanyaan : Jika diperbolehkan Bisakah anda untuk memperkenalkan diri
terlebih dahulu?
Jawab : "Nama saya hj.saanah, lahir di Jakarta pada tanggal 22 Juli 1975
dan saya anak kedua dari tiga bersaudara"
Pertanyaan : Saya ingin bertanya apakah ada pengalaman yang paling berkesan
di dalam hidup anda.
Jawab : "Pastinya ada, Karena setiap manusia mempunyai pengalaman
yang paling berkesan di dalam hidupnya"
Pertanyaan : Bolehkah Anda menceritakan secara ringkas pengalaman
tersebut?
Jawab : "14 tahun yang lalu saya ditinggalkan oleh Bapak saya, dan 6
tahun kemudian ibu saya pun menyusulnya. Saat itu Ibu saya telah
meninggalkan sebuah majelis ta'lim kepada saya, dan mau tidak
mau saya harus mengurusnya atau menggantikannya posisi
tersebut, di awal memang saya merasa kebingungan dengan
semuanya, hingga saya bertemu dengan teman-teman Ibu saya dan
saya mulai belajar dengan mereka. Di tahun-tahun berikutnya Saya
sudah mulai terbiasa dengan menghadapi dan mengurus semuanya
dan alhamdulillah saya berhasil walaupun belum maksimal tapi
saya tidak akan menyerah dan terus mencari yang terbaik untuk
semuanya"
Pertanyaan : Bagaimana perasaan anda saat ditinggalkan oleh kedua orang tua
anda?
Jawab :"Saya merasa sedih sekali saya bagaikan kapal yang kehilangan
sayap,tidak ada tempat untuk berpegangan, dari hari ke hari
minggu ke minggu bulan ke bulan Saya mencari jati diri saya tanpa
dukungan dari orang tua saya"
Pertanyaan : Lalu Bagaimanakah perasaan anda saat sudah bisa mencapai itu
semua?
Jawab : "Saya merasa senang dengan pencapaian saya, walaupun saya
sudah berhasil, saya akan terus berusaha membuat perubahan dari
tahun ke tahun untuk menjadikannya lebih baik lagi"
Pertanyaan : Apakah ada pesan dalam pengalaman Anda tersebut?
Jawab : "Inti dari semua pengalaman ini adalah, supaya kita jangan
sampai berputus asa dan pasrah jika diberikan sebuah amanah, dan
amanah itu harus tetap dijaga dan diteruskan, saya juga harus yakin
akan kekuatan doa dan usaha kita"
Pewawancara :Terima kasih karena sudah mengizinkan saya untuk wawancarai
anda
Jawab : Terimakasih Kembali.
Berikut terlampirkan Gambar pada saat saya mewancarai mama saya :

Anda mungkin juga menyukai