Disampaikan oleh:
B. ELEMEN-ELEMEN MEA
C. KONDISI DAYA SAING INDONESIA
D. HAL-HAL YANG HARUS DIANTISIPASI DALAM MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
D. DAMPAK MEA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
secara
signifikan
hambatan-hambatan
perdagangan
jasa
yang
sangat
bebas
atas
arus
modal,
akan
berpotensi
lebih bebas dalam hal ini secara umum dapat diterjemahkan dengan pengurangan
(relaxing)
Liberalisasi arus modal yang dimaksud dalam konteks ASEAN adalah suatu
proses menghilangkan peraturan yang bersifat menghambat arus modal
Arus modal yang lebih bebas dalam mencapai AEC 2015 adalah
untuk mendukung transaksi keuangan yang lebih efisien, sebagai
salah
satu
perdagangan
sumber
pembiayaan pembangunan,
internasional,
memfasilitasi
mendukung pengembangan
sektor
c.
a.
b.
d.
Negara
Rank
Score
Singapura
5.61
Malaysia
24
5.03
Brunei
26
4.95
Thailand
37
4.54
Indonesia
38
4.53
Laos
48
4.08
Filipina
59
4.29
Vietnam
70
4.18
Kamboja
88
4.01
10
Timor Leste
138
3.25
11
Myanmar
138
3.23
Posisi ini menempatkan peringkat Indonesia di bawah Singapura (2), Malaysia (24), Brunei (26),
dan Thailand (27), sehingga untuk hadirnya investasi Indonesia masih kalah bersaing dengan
keempat negara tersebut. Relatif rendahnya peringkat daya saing Indonesia, penyebab
utamanya dari tahun ketahun hampir tidak berubah yaitu korupsi yang tinggi, in efisiensi birokrasi
pemerintah, dan pasokan infrastruktur yang tidak memadai.
Sementara The International Institute for Management Development (IMD) Competitive Center
menyebutkan bahwa faktor utama penghambat bisnis di Indonesia, adalah:
sulit
7. diarahkan/mengalami hambatan.
8. KKN
memberikan pelatihan dan keterampilan dalam rangka meningkatkan mutu dan nilai sumber daya
manusia sebagai pegawainya.
nanti
AEC ibarat dua mata pisau bagi Indonesia, kita akan menjadi produsen yang banyak
mengekspor atau justru menjadi sasaran empuk importir. Langkah-langkah strategis pun
sebaiknya diterapkan dengan segera. Setidaknya perlu segera dirumuskan suatu kebijakan
untuk melaksanakan tujuh langkah strategis yang perlu diimplementasikan oleh pemerintah
Indonesia.
1. Sosialisasi Besar-Besaran
Upaya sosialisasi hajat besar AEC 2015, ternyata belum merata. Hanya terbatas kalangan
tertentu. Bisa dibilang, hanya kalangan menengah ke atas. Sedangkan, masyarakat
awam ke bawah tidak begitu mengenalnya. Jangankan bersiap, mengenal pun tidak.
UMKM
Persaingan dalam hal kualitas maupun kuantitas yang bukan hanya untuk pasar lokal dan
nasional, tetapi juga ekspor. Karena Semakin banyak UMKM yang bisa mengekspor, akan
4. Penyedia Modal
Pemodalan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu usaha. Oleh
karenanya, dibutuhkan lembaga pemodalan yang mudah diakses oleh pelaku usaha dari
berbagai skala. Terutama pelaku UMKM yang seringkali kesulitan dalam penambahan modal.
5. Perbaikan Infrastruktur
Infrastruktur berupa sarana dan prasarana seperti logistik, listrik, telekomunikasi, revitalisasi
transportasi, jalan raya, rel kereta api, pelabuhan, bandara, dan lain-lain. Kita mengetahui
bahwa kesemua faktor ini sangat mempengaruhi proses produksi dan distribusi. Oleh
karenanya, perbaikan infrastruktur ini harus disegerakan. Tersendatnya logistik dapat
meningkatkan inflasi. Karena daya saing juga sangat ditentukan cepat lambatnya keluar
masuk barang.
PENUTUP
1.
2.
dalam pemikiran kita masing-masing. Sehingga akan terus mengingatkan kita akan
seberapa jauh dan matangkah persiapan kita.
3.
Ketujuh kebijakan tersebut harus segera dilakukan oleh pemerintah, dan sangat sulit
dilaksanakan apabila hal ini (MEA) harus dilakukan oleh dunia bisnis secara mendadak.