Anda di halaman 1dari 26

Konsep Keluarga Sejahtera

Dedi Wahyudin, S.Kep., Ns., M.Kep


Definisi keluarga sejahtera

Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang


sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
material yang layak, bertakwa kepada TYME, memiliki
hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan
antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
 Keluarga : Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami -
istri, atau suami istri dan anak, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
anaknya
 Keluarga Berencana Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
• Gerakan KB berkembang menjadi Gerakan Keluarga Sejahtera
(Ditetapkan berdasarkan UU no 10 th 1992)
• Tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional
• Berdasarkan pasal 4 UU no 12 tahun 1992, ditetapkan Tujuan
pembangunan keluarga Sejahtera:
a. Mengembangkan kualitas keluarga
b. Dapat timbul rasa aman,tentram
c. Harapan masa depan lebih baik
d. Mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin
Tujuan Keluarga Sejahtera

1. Meningkatkan pengetahuan keluarga tetang masalah yang


dihadapi
2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menganalisis potensi
dan peluang yang dimilikinya
3. Meningkatnya kemauan masyarakat dalam memecahkan
masalahnya secara mandiri
4. Meningkatnya gotong royong dan kesetiakawanan sosial dalam
membantu keluarga, khususnya keluarga prasejahtera untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
Tahapan keluarga:

1. Keluarga Pra Sejahtera

Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya


secara minimal atau belum seluruhnya terpenuhi
seperti:spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan KB
2. Keluarga sejahtera I

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan


dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti
kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi dalam
keluarga, interaksi lingkungan tempat tinggal, dan
transportasi.
3. Keluarga Sejahtera II:

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan


dasarnya dan kebutuhan sosial psikologisnya tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan,
seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh
informasi
4. Keluarga Sejahtera III

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan

dasar, sosial psikologis dan pengembangan, tetapi

belum dapat memberikan sumbangan yang teratur

bagi masyarakat atau kepedulian sosialnya belum

terpenuhi seperti sumbangan materi, dan berperan

aktif dalam kegiatan masyarakat


Sejahtera III plus

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan


dasar, sosial psikologis dan pengembangan, dan
telah dapat memberikan sumbangan yang teratur
dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
atau memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Berikut ini adalah indikator keluarga yang dapat
dikategorikan sebagai keluarga sejahtera sesuai dengan
tingkat kesejahteraan menurut BKKBN, yaitu:
a. Indikator Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan
dasar keluarga” (basic needs) :
1. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.
2. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah,
bekerja/sekolah dan bepergian.
3. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan
dinding yang baik.
4. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan.
5. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan
kontrasepsi. 6
6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah
7. Umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.
b. Indikator Keluarga Sejahtera II (KS II) atau indikator
”kebutuhan psikologis” (psychological needs)
keluarga, yaitu :
1. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
2. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur.
3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam
setahun.
4. Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah.
5. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan
tugas/fungsi masing-masing.
6. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh
penghasilan.
7. Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin.
8. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat/obat
kontrasepsi.
c. Indikator Keluarga Sejahtera III (KS III) atau indikator
”kebutuhan pengembangan” (develomental needs), yaitu :

1. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama.


2. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang
atau barang.
3. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu
sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi.
4. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan
tempat tinggal.
5. Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/
radio/tv/internet.
d. Indikator Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus)
atau indikator ”aktualisasi diri” (self esteem), yaitu:

1. Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan


materiil untuk kegiatan sosial.
2. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan
sosial/yayasan/ institusi masyarakat.
Keluarga
Sejahtera
Pelaksanaan pembangunan keluarga
sejahtera
 PP No. 21 TH. 1994 Ps 2

Penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera


di wujudkan melalui pembangunan kwalitas
keluarga dan KB di selenggarkan secara menyeluruh
dan terpadu oleh pemerintah, masyarakat dan
keluarga
Cont………

Tujuan: keluarga kecil, bahagia, sejahtera, bertaqwa


kepada Tuhan YME, sehat, produktif, mandiri, mampu
membangun diri sendiri dan lingkungan.

Kebutuhan psikologis keluarga: kasih sayang, rasa


aman, aktualisasi diri, hubungan dengan masyarakat.
Pokok-pokok kegiatan:

1. Pembinaan ketahanan fisik keluarga


2. Pembinaan ketahanan non fisik keluarga
3. Pelayanan KB
4. Pendataan keluarga sejahtera
1. Pembinaan Ketahanan Fisik Keluarga Adalah kegiatan penumbuhan dan
pengembangan perilaku usaha dan tenaga terampil, sehingga dapat
melakukan usaha ekonomi produktif untuk mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera. Bentuk kegiatannya adalah:
a. Penumbuhan pengembangan pengetahuan, sikap perilkau usaha dan
keterampilan keluarga melalui penyuluhan, pelatihan, magang, studi banding
dan pendampingan
b. Penumbuhan dan pengembangan kelompok usahan, antara lain melalui
Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
c. Pembinaan pemodalan, melalui tabungan Takesra, Kredit, Kukesra
d. Pembinaan pemasaran, melalui kerjasama dengan para pengsaha dan sector
terkait
e. Pembinaan produksi, dengan bimbingan dalam memilih dan memanfaatkan
alat teknologi tepat guna yang diperlukan dalam proses produksi
f. Pembinaan kemitrausahaan, dengan para pengusaha dari sector terkait,
koperasi
g. Pengembangan jaringan usaha, khususnya bekerjasama dengan departemen
koperasi dan PPKM
2. Pembinaan Ketahanan Non Fisik,
bertujuan
a. Peningkatan kualitas anak
b. Peningkatan kesehatan reproduksi remaja
c. Peningkatan keharmonisan keluarga, keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Bentuk kegiatannya adalah :
d. Bina Keluarga Balita
 Pembinaan terhadap orangtua anak balita agar anaknya
dapat tumbuh kembang secara fisik dan mental dengan
optimal, dilakukan melalui kelompok dengan bantuan Alat
Permainan Edukatif (APE )
b. Pembinaan Kesehatan Reproduksi remaja, dilakukan melalui :
 Pusat konsultasi remaja
 Penyuluhan konseling disekolah dan pesantren kelompokkelompok
remaja, karang taruna, Risma, Pramuka, dan lain-lain
 Kelompok bina Keluarga Remaja
 Penyuluhan melalui media massac.
c. Pembinaan Keluarga Lansia, melalui kelompok Bina Keluarga
Lansia (BKL)
d. Kegiatan-kegiatan lain : Gerakan Keluarga Sejahtera Sadar Bina
Aksara Beasiswa Supersemar Satuan Karya Pramuka Keluarga
Berencana (Saka Kencana) Kegiatan lomba-lomba
3. Pelayanan Keluarga Berencana :

 Kegiatan komunikasi informasi edukasi ( KIE ) ditujukan untuk


meningkatkan kesadaran pengetahuan perubahan perilaku
masyarakat dalam pelaksanaan KB

 Pelayanan kesehatan reproduksi, meliputi pelayanan kontrasepsi,


pelayanan kesehatan reproduksi bagi ibu-ibu serta upaya yang ada
hubungan dengan reproduksi
4. Pendataan Keluarga Sejahtera Evaluasi pelaksanaan Gerakan
Keluarga Sejahtera setiap tahun antara bulan Januari dan
Maret
KRITERIA KELUARGA MANDIRI (DEPKES)
PERILAKU KM I KM II KM III KM IV
1. MENERIMA PETUGAS X X X X
PUSKESMAS.
2. MENERIMA YANKES X X X X
SESUAI RENCANA.
3. MENYATAKAN MASALAH
SECARA BENAR. X X X
4. MEMANFAATKAN SARKES X X X
SESUAI ANJURAN.
5. MELAKSANAKAN Microsoft Office Word 2003.lnk
X X X
PERAWATAN SEDERHANA
SESUAI ANJURAN.
6. MELAKSANAKAN TINDAKAN X X
PENCEGAHAN SECARA
AKTIF.
7. MELAKSANAKAN TINDAKAN
PROMOTIF SECARA AKTIF. X X

Anda mungkin juga menyukai