DASAR PEMIKIRAN
TINJAUAN KONSEPTUAL
A. Asal Usul dan Pengertian “Tradisi Liwetan”
Liwetan,merupakan,kegiatan makan bersama yang menggunakan alas daun
pisang,hsebagai pengganti piring. Segalabbkelengkapan seperti nasi, lauk pauk
diletakkan dinatas daun pisang dan untuk,menyantapnya biasanya menggunakan
tangan. Laukkyang disajikan dalam nasi liwetmbiasanya terdiri dari ikan goreng,
tempe, tahu, ikan asin, ayam goreng, ikan teri, lalapan, bakwan, dan masih banyak
lagi.
Sejarahnya, nasi liwetnatau liwetan pertama kalinhadir di kota Solo. Pendapat
dari dosen sastra Jawajdi Universitas,Indonesia, Prapto Yuono mengatakan bahwa
tradisimliwetan,dimulai.ketika bangsa arabjmasuk ke,Indonesia untuk menyebarkan
agama Islam ke Jawa. Orang Arab yang mempunyaikkebiasaan makan dengan cara
duduk bersama sambilnmelingkari.hidangannya kemudian menurunkan kebiasaan ini
kepada orang Jawa.khususnya kalanganjjpesantren..Inilah yang,menyebabkan liwetan
kental dengan budaya.Jawa dan Islam.]Hingga sekarang, beberapa orang masih
melakukan tradisi liwetan yang diadakan pada setiap perayaan hari besar Islam.
Makna tradisi liwetan ini adalah nilai.kebersamaan dan kesederhanaan. Filosofi
tersebut diambil dari.tidak,adanya perbedaan yaitu semua makan di wadah yang
sama, dan.bersama-sama. Di.beberapa daerah, tradisi makan bersama seperti liwetan
memiliki nama,khusus, misalnya Megibung di Bali,. Pada acara.megibung ini orang-
orang akan duduk bersama sambil-menikmati makan.dan berbagi cerita hingga
bertukar pikiran. Di Bali, megibung begitu lekat,dengan tradisi,masyarakat dalam
upacara keagamaan, adat pernikahan dan acara penting lainnya.
PERKEMBANGAN PENELITIAN
Penulis menggunakan studi kepustakaan (library research) sebagaimana
dijelaskan oleh Zed (2014) studi kepustakaang merupakan.serangkaian.kegiatan yang
berkenaan.dengan metode.pengumpulan.data pustaka, membaca, dan mencatat serta
mengolah bahan penelitian. Dalam.hal.ini penulis menelusuri secara elektronik
melalui mesin pencari Google (website) artikel-artikel yang dianggap relevan dengan
tujuan penulisan ini. Untuk mendukung proses penelusuran, penulis menggunakan
sejumlah.kata,kunci “nilai.kekeluargaan,,liwetan”;dan dipilih full text. Penulis
memilih artikel yang sesuai dengan kriteria dalam.penelitian dan diambil 10 tahun
terakhir yaitu terdapat 3 artikel. Beberapa artikel penelitian tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
Aspek
No
Periodisasi Objek/Judul Metode
. Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1. 2011-2016 a. Peran;Keluarga Menggunakan Dalam penelitian
Dalam studi ini nilai yang
Mengambangkan,Nilai kepustakaan dikembangkan
Budaya.Sunda,(Studi terdiri atas,nilai-
Deskriptif,Terhadap nilai keagamaan,
Keluarga.Sunda.Di nilai kesopanan dan
Komplek,PerumlRiung tata krama serta
Bandung.(Annisa nilai tolong-
Fitriyani , Prof. Dr. H. menolong dan
Karim,Suryadi, M.Si, gotong royong
Syaifullah Syam, S.Pd., dalam sebuah
M.Si, 2015). keluarga.
Dalam,upaya
pengembangan
nilai budaya Sunda
di,tengah
globalisasi budaya,
yaitu:Model Imitasi
(Peniruan), Model
Habituasi
(Pembiasaan),serta
Model Himbauan.
b. Kajian Nilai- Menggunakan Bancakan,weton
Nilai Budaya Jawa penelitian merupakan
Dalam Tradisi kualitatif peringatan.hari
Bancakan Weton Di kelahiran dalam
Kota Surakarta (Sebuah hitungan kalender
Kajian Simbolisme Jawa yang jatuhnya
Dalam Budaya Jawa) setiap 35 hari
(Sukmawan Wisnu P, sekali.(selapan)
2016). yang.bertujuan
untuk.“ngopahi
sing momong”,
wujud rasa.syukur,
melaksanakan
tradisi,,dan
spiritualisme
(kejawen).
Bancakan sendiri
hampir sama
seperti tradisi
liwetan dengan
tujuan untuk
menanamkan nilai
kekeluargaan
(mempererat tali
silaturahmi)
2. 2017-2021 a. Nilai Kerukunan Dan Menggunakan Dengan adanya
Kekeluargaan ggEtnis penelitian tradisi among-
Jawa.Dalam Tradisi kualitatif among.di desa
Among-Amongn(Studi Magelang,
Pada Etnis Jawa Di menunjukkan
DesamMagelang bahwa
KecamatanmKerkap masyarakatnya
Kabupaten Bengkulu rukunbdanlakur
Utara) (Yatiman, Anis dengangtetangga
Endang SM, Sri Narti, sertabsanak
2018). saudara.yDalam
proses,masak-
masak,untuk
pelaksanaanntradisi
ini pun mereka
juga saling tolong-
menolong dengan
alasan agar rasa
kekeluargaan
mereka semakin
erat.
PEMBAHASAN
A. Nilai Kekeluargaan dalam Tradisi Liwetan