Anda di halaman 1dari 3

TES KOTROL SOSIAL PADA MASA REMAJA

1. Idetifikasi tujuan tes : untuk megetahui kemampuan kontrol sosial pada remaja
2. Kawasan ukur : remaja umur 16-19 tahun
3. Jenis tes : tes performansi tipikal
4. Landasan teori : teori kontrol sosial Travis Hirschi

TEORI KOTROL SOSIAL

1. Teori Social Control Theory

Social Control Theory lahir pada peradaban dua puluhan, e.A.ros salah seorang Bapak sosialog
amirika berpendapat bahwa system keyakinan lah yang membimbing apa yang dilakukan oleh
orang-orang dan yang secara universal mengontrol tingkah laku, tidak peduli apapun bentuk
keyakinan yang dipilih. Salah satu Social Control Theory sebagaimana disebutkan oleh Travis
Hirschi dalam “Social Bond Theory”, sebagai berikut:

Attachment, adalah kemampuan manusia untuk melibatkan dirinya terhadap orang lain. Kaitan
attachment dengan penyimpangan adalah sejauh mana orang tersebut peka terhadap pikuran ,
perasaan dan kehendak orang lain sehingga ia dapat dengan bebas melakukan penyimpangan.
Attachment dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1) Attachment total, adalah keadaan dimana seorang individu melepas rasa yang
terdapat dalam dirinya dan diganti dengan rasa kebersamaan. Rasa kebersamaan inilah yang
mendorong seseorang utk selalu mentaati aturan aturan, karena pelanggaran terhadap aturan
tersebut berarti menyakiti perasaan orang lain.

2) Attachment partial, adalah suatu bubungan antara seorang individu dengan


lainnya, dimana hubungan tersebut tidak didasarkan pada peleburan ego dengan ego yang lain
tetapi karena hadirnya orang lain yang mengawasi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa attachment total akan mencegah
hasrat seseorang untuk melakukan deviasi. Sedangkan attachment partial hanya akan
menimbulkan kepatuhan bila terdapat orang lain yang mengawasi , karena apabila tdk terdapat
pengawasan makan orang tersebut akan melakukan deviasi.

b. Commitment, adalah keterikatan seseorang pada sub system konvensional seperti sekolah ,
pekerjaan, organisasi dsb. Commitment merupakan aspek rasional yang ada dalam ikatan social.
Segala kegiatan individu seperti sekolah ,pekerjaan , kegiatan dalam organisasi akan
mendatangkan manfaat bagi orang tersebut. Manfaat tersebut dapat berupa bara benda , reputasi,
masa depan dsb. “Segala investasi tersebutlah yang mendorong orang untuk taat pada aturan-
aturan yang berlaku, dengan demikian investasi tersebut dapat digunakan sebagai rem bagi hasrat
utk melakukan deviasi (penyimpangan).

c. Involvement, adalah merupakan aktivitas seseorang dalam sub system konvensional, jika
seseorang aktif dalam organisasi maka kecil kecenderungannya untuk melakukan deviasi. Logika
dari pengertian tersebut adalah bila orang aktif di segala kegiatan maka orang tersebut akan
menghabiskan waktu dan tenaganya dalm kegiatan tersebut sehingga dia tidak sempat lagi
memikirkan hal-hal yang bertentangan dengan hukum. Dengan demikian segala aktivitas yang
dapat memberi manfaat, akan mencegah seseorang itu untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan hukum.

d. Beliefs, merupakan aspek moral yang terdapat dalam ikatan social, beliefs merupakan
kepercayaan seseorang pada nilai-nilai moral yang ada. Kepercayaan seseorang terhadap norma-
norma yang ada akan menimbulkan kepatuhan terhadap norma tersebut yang tentunya dengan
kepatuhan tersebut akan mengurangi hasrat seseorang untuk melanggar.
Blue print

Item Total
No Aspek Indicator
F UF item
attachmen Kemampuan untuk melibatkan
1
diri terhadap orag lain
2 Commitment Ketertarikan

anvolvemet
3

Beliefs
4

Anda mungkin juga menyukai