Anda di halaman 1dari 18

TEORI PERTUKARAN

Exchange Theory

Aryan Torrido
Konsep pemikiran di dalam teori ini ada 2 (dua) yakni ; 1. Konsep
1.Pemikiran George Caspar Homans
2. Konsep Pemikiran Peter Blau.
Akar histori intelektual yg mempengaruhi kedua konsep pemikiran
tersebut adalah :

Paradigma Perilaku Teori Pertukaran


sosial Homans
Mempengaruhi

Mempengaruhi
Teori Ekonomi klasik
(Teori Pilihan Rasional) Teori Pertukaran
Friedmen dan Hechter Blau
TEORI PERTUKARAN GEORGE CASPAR HOMANS
Individualisti behaviorist theory
Homans pernah belajar di Havard Business School bergabung dengan
Prof. Lawrence Henderson dan Elton Mayo. Beberapa tulisannya
adalah: The Human Group, The Nature of Social Science (1967) dan
Social Behavior (1974). Pemikiran Homans banyak dipengaruhi oleh
psikologi prilaku yang mengatakan bahwa tiap perilaku manusia
memiliki penjelasan atau dasar psikologis yang menyebabkannya. Ia
juga menyamakan antara perilaku sosial dan perilaku individual serta
mengkhususkan kajian pada interaksi sosial.
ASUMSI:
Orang melakukan interaksi sosial (yg dilakukan oleh sekurang-kurangnya
2 (dua) orang) untuk mendapatkan ganjaran/reward dan menghindari
hukuman/cost (subject matter). Orang melakukan interaksi dengan
melihat outcome value outcome= rewards-cost
Ganjaran (reward) adalah tindakan dengan nilai positif, makin tinggi nilai
ganjaran/hadiah, makin besar kemungkinan mendatangkan perilaku
yg diinginkan, disini dapat bernilai ekstrinsik (uang/upah, barang dan
jasa ) dan intrinsik (status, persahabatan, kepuasan, cinta dan harga
diri). Hukuman/punishment (cost) ; tindakan dengan nilai negatif;
makin tinggi nilai hukuman berarti makin kecil kemungkinan aktor
mewujudkan perilaku yg tak diinginkan.
HOMANS
Melalui teori pertukaran, Homans membawa sosiologi dalam konteks
yang lebih mikro. Ia mengembangkan teori ini dengan mengajukan
beberapa proposisi ilmiah; ada 6 (enam) proposisi yg dapat
menjelaskan teori pertukaran secara utuh, yakni ;

1. PROPOSISI SUKSES (THE SUCCESS PROPOSITION)


“untuk semua tindakan yang dilakukan seseorang diberi
ganjaran/hadiah, maka semakin besar kemungkinan orang
melakukan tindakan itu”
Homans menetapkan beberapa hal dalam preposisi ini:
 Pertama, makin sering ganjaran/hadiah dilterima menyebabkan
makin sering tindakan dilakukan.
 Kedua, makin pendek jarak waktu memberi hadiah, makin besar
peluang orang mengulangi perilaku dan sebaliknya.
 Ketiga, memberikan hadiah secara intermiten lebih membuka
peluang perulangan perilaku dibanding memberikan hadiah yang
teratur
 2. PROPOSISI PENDORONG (the stimulus proposition)
“bila dalam kejadian di masa lalu dorongan tertentu atau sekumpulan
dorongan telah menyebabkan tindakan seseorang memperoleh
ganjaran, maka makin SERUPA dorongan kini dengan dorongan di
masa lalu, maka makin besar dorongan orang melakukan tindakan
serupa”
Dari sini Homans melakukan GENERALISASI dalam arti kecenderungan
memperluas perilaku keadaan yang serupa.
 3. PROPOSISI NILAI (the value proposition)
“makin tinggi nilai hasil suatu tindakan seseorang bagi dirinya, maka
makin besar kemungkinan seseorang melakukan tindakan itu”.
Disini Homans memperkenalkan konsep ganjaran dan hukuman
 4. PROPOSISI DEPRIVASI- KEJEMUAN (the deprivation-satiation
proposition)
“ Makin sering seseorang menerima ganjaran khusus di masa lalu yang
dekat, makin kurang bernilai baginya tiap unit ganjaran berikutnya”.
Hommans mendefinisikan dua konsep penting yakni biaya dan
keuntungan, jadi keuntungan dalam pertukaran sosial dilihat sebagai
sejumlah hadiah yang lebih besar yang diperoleh atas biaya yang
dikeluarkan
5. Proposisi Persetujuan-Agresi (the Agression
Approval Proposition)
Proposisi A
“bila tindakan orang tidak mendapatkan ganjaran yang ia harapkan
atau hukuman yang ia inginkan, ia akan marah, besar
kemungkinan ia akan melakukan tindakan agresif dan akibatnya
tindakan demikian makin bernilai baginya”

Proposisi A tentang persetujuan-agresi, hanya mengacu pada


emosi negatif sedangkan B menerangkan emosi yang lebih
positif (proposisi berlapis dua).

Proposisi B
“bila tindakan seseorang menerima ganjaran yang ia harapkan,
terutama ganjaran yang lebih besar, atau tidak menerima
hukuman yang ia bayangkan, maka ia puas, ia akan semakin
terbuka melakukan tindakan yang disetujui dan akibat tindakan
itu akan makin bernilai baginya”
6. Proposisi Rasionalitas (the Rationality proposition)

“Dalam memilih diantara berbagai tindakan


alternatif, seseorang akan memilih satu
diantaranya, yang dia anggap saat itu memiliki
value (V), sebagai hasil, dikalikan dengan
probabilitas (P), untuk mendapatkan hasil
yang lebih besar Dipengaruhi oleh teori
pilihan rasional
Hubungan ke arah Mutualitas (ada Kontinum)

Rewards>cost Stay/lanjut

Satisfied

Rewards Terminate
< cost /tdklanjut

Dissatisfied
Teori Pertukaran Peter Blau
Collectivist structuralist Thesis
Peter Blau lahir di Wina, Austria, 7 Februari 1918. bermigrasi ke AS
th.1939 & mendapat kewarganegaraan AS th. 1943. Th. 1942
mendapat BA dari Elmhurst College di Elmhurst, dan
menyelesaikan program Ph.D. dari Univ. Columbia th.1952. ia
meninggal pada 12 Maret 2002. karya-karyanya diantara lain: The
American Occupational Structure, Exchange and Power in Social
Life, Struktural Contexts of Opportunities, dan Crosscutting Social
Circles. Ia mengembangkan sosiologi dari pendekatan mikro
maupun makro, walaupun ia merupakan tokoh teori pertukaran,
namun kajiannya banyak terfokus pada struktur sosial juga. Subject
matter same with Homans theory are reward and punishment in
relationship.
Tujuan utama sosiologi dalam mempelajari proses interaksi tatap
muka adalah meletakkan dasar bagi pemahaman struktur sosial
yang terus berubah dan kekuatan-kekuatan sosial yang tengah
muncul dan menjadi ciri dari perkembangan ini.
Akar histori intelektual Konsep pemikiran Peter Blau

Konsep pemikiran
Homans

Teori Pertukaran
Mempengaruhi
Konsep pemikiran Peter Blau
Fakta Sosial
(Durkheminian)

. Konsep pemikiran ini kalau dilihat dari akar historis


intelektual merupakan suatu teori yg menggunakan
pendekatan paradigma integratif (jembatan kajian
mikro dan makro sosiologi)
Proses pertukaran menurut Peter Blau Dari mikro ke makro
(Perilaku individu ke proses pembentukan kelompok)
Struktur sosial muncul dari interaksi sosial, tetapi setelah muncul ia
terpisah dan mempengaruhi proses interaksi

Tahap 1
Pertukaran/ transaksi
melahir Antar individu
kan

Tahap 2
Differensiasi status
Dan kekuasaan
Menye
Tahap 3 babkan
Legitimasi dan
pengoganisasian
Menyebar
kan
benih2
Tahap 4
Oposisi & perubahan
Inti dasar pemikiran M. Blau tentang pertukaran sosial:
Pertama, membedakan kelompok besar (organisasi)
dengan kelompok kecil (individu yang merupakan bagian
dari organisasi atau menurut Homans perilaku individu),
Kedua, pertukaran sosial berlangsung antar individu dengan
kelompok. Ketiga, nilai norma sebagai perantara atau
media dalam aktivitas individu dan kelompok tersebut.

Individu Kelompok

Nilai/norma dari kelompok


Norma dan Nilai
Konsensus atas nilai dan norma digunakan sebagai media
kehidupan sosial dan sebagai mata rantai yang
menghubungkan transaksi sosial.
Norma dan nilai memungkinkan pertukaran sosial tidak
langsung dan menentukan proses integrasi dan diferensiasi
sosial dalam struktur sosial yang kompleks dan menentukan
perkembangan organisasi sosial di dalamnya. Konsensus
mengenai sosial menyediakan basis untuk memperluas jarak
transaksi sosial melampaui batas-batas kontak sosial
langsung dan untuk mengekalkan struktur sosial melampaui
batas umur manusia

Nilai khusus (particularistic values)

INTEGRASI & SOLIDARITAS


Proses interaksi sosial menuju
terjadinya differrensiasi
• Interaksi sosial mula-mula terjadi • Hadiah ini akan menimbulkan
dalam kelompok sosial; kesan pada anggota bahwa orang
baru tersebut akan memberikan
keuntungan;
• Individu tertarik pada salah satu
kelompok karena merasa bahwa • Hubungan dengan anggota
kelompok tersebut menawarkan kelompok akan baik dan kuat
hadiah lebih besar daripada karena pendatang baru
kelompok lainnya; mengesankan kelompok;

• Karena tertarik, mereka ingin • Orang lain, atau sesama anggota


diterima; akan saling berupaya
memberikan kesan sesuai
dengaan kesan yang ditawarkan
anggota baru;
• Untuk dapat diterima, mereka
harus menawarkan hadiah • Muncul kemudian persaingan dan
kepada anggota kelompok yang differensiasi sosial
lain;
Dalam tiap kelompok, pasti memiliki 2 sub kelompok yaitu
pemimpin dan oposisi

Organisasi sosial Muncul akibat proses pertukaran dan


Homans
Jenis Pertama persaingan secara murni dalam dimensi sosial

Organisasi sosial

Muncul bukan hanya akibat proses pertukaran


Organisasi sosial saja, disebabkan karena orientasi keuntungan Blau
Jenis Kedua finansial maksimal

Pada OS-1 kedua subkelompok lahir dari proses interaksi


Pada OS-2 kedua kelompok dibangun dlm struktur
organisasi
Teori pertukaran Blau mengkhususan pada tindakan yang
tergantung pada pemberian hadiah/ ganjaran.
Bila seseorang membutuhkan sesuatu dari orang lain, tapi ia
tidak memberikan apapun yang sebanding dengan
pertukarannya, maka akan terbuka 4 peluang keadaan, yaitu:

Pertama, ia dapat memaksa orang Kedua, ia akan mencari sumber lain


lain untuk membantunya untuk memenuhi kebutuhannya

Ketiga, ia dapat mencoba terus Keempat, ia akan menundukkan dirinya


bergaul dengan baik tanpa mendapat terhadap yang lain sebagai wujud
apa yang dibutuhkannya dari orang penghargaan hubungan. Orang lain
lain kemudian dapat menarik penghargaan
yang diberikan itu ketika menginginkan
orang yang ditundukkan itu melakukan
sesuatu.
Analisis Blau ini membawa kita semakin jauh dari
teori pertukaran versi Hommans. Individu dan
perilaku individu yang terpenting bagi Hommans,
hampir lenyap dalam konsepsi Blau. Blau
mengganti peran individu ini dengan berbagai
jenis fakta sosial. Sebagai contoh, Blau
membahas tentang kelompok, organisasi,
kolektivitas, masyarakat, norma dan nilai. Analisis
Blau memusatkan perhatian pada faktor yang
mempersatukan unit-unit sosial pada tingkat
skala luas dan faktor yang memisahkanya ke
dalam bagian-bagian kecil yang jelas menjadi
sasaran perhatian pakar fakta sosial tradisional.
Matur nuwun

Anda mungkin juga menyukai