Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gotong royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi


ciri khas dari bangsa Indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat
ini. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tanpa
pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang
sedang dipikul. Hanya di Indonesia kita dapat menemukan sikap
gotong royong ini karena di negara lain masyarakatnya cenderung
acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar. Ini merupakan sikap
positif yang harus selalu dijaga dan dilestarikan agar bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan kuat disegala hal
karena didasari oleh sikap saling bahu membahu antara satu
dengan yang lain.
Secara lebih rinci, Gotong royong berarti bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sikap gotong
royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan
pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan
tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang
dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga
menurut batas kemampuannya masing-masing. Sifat gotong royong
dan kekeluargaan di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pola
kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan,
atau membangun/ memperbaiki rumah. Sedangkan di daerah
perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti
di RT/RW, di sekolah dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada
saat memperingati hari-hari besar nasional dan keagamaan, mereka
bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama.
Implementasi nilai gotong royong pada masyarakat Indonesia
merupakan bagian esensial dari revitalisasi nilai sosio budaya dan
adat istiadat pada masyarakat yang memiliki budaya beragam agar
terbebas dari dominasi sosial, ekonomi, politik,pertahanan dan
keamanan, serta ideologi lain yang tidak mensejahterahkan
(Pranadji,2009: 62).
Dari sini timbulah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong
menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan
persatuan Nasional. Prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan
dalam kehidupan bernegara nampak dalam kehidupan sosial, politik,
dan ekonomi. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
musyawarah, dan keadilan merupakan nilai-nilai Pancasila yang
mendasari gotong royong dalam kehidupan bernegara.
Begitu juga yang terjadi dalam masyarakat di desa, gotong
royong seperti sudah menjadi tradisi bagi masyarakatnya. Warga
bahu membahu dan saling bekerja sama setiap kali mendapat
himbauan untuk melakukan kerja bakti dalam rangka memperbaiki
sarana dan prasarana lingkungan sekitar ataupun hanya sekedar
melakukan bersih-bersih lingkungan secara rutin yang di
agendakan setiap satu bulan sekali. Semua dilakukan atas dasar
kesadaran tanpa adanya paksaan, karena setiap individunya sadar
akan pentingnya menjaga lingkungan yang mereka tinggali agar
terlihat tetap nyaman dan layak untuk ditinggali.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa
faktor yang dapat mendorong terwujudnya suatu masyarakat yang
bergotongroyong. kegotong royongan dalam masyarakat, khususnya di
desa Keling. Adapun judul makalah ini adalah tentang “Gotong royong
Budaya yang harus di lestarikan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan


diatas, identifikasi masalah dalam penelitian ini, sebagaimana
dipaparkan dalam uraian berikut :
1. Gotong royong sudah menjadi tradisi bagi masyarakat
Indonesia.
2. Masyarakat bahu membahu dan saling bekerjasama
setiap melakukan kerja bakti.
3. Gotong royong yang sering dilakukan oleh masyarakat
desa adalah kerja bakti memperbaiki sarana dan prasarana
lingkungan.
4. Banyak kelompok pemuda yang antusias dalam
mengikuti gotong royong kerja bakti di lingkungannya.
5. Terdapat pemuda yang tergabung dalam organisasi karang
taruna melakukan kegiatan sosial dan keagamaan.

C. Rumusan Masalah
Dengan permasalahan yang jelas maka proses pemecahannya
akan terarah dan terfokus. Berdasarksan latar belakang dan batasan
permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan suatu fokus penelitian
yaitu mengenai “Gotong royong Budaya yang harus di lestarikan”.
Adapun subfokus penelitian ini sebagai berikut :
1. Apa itu yang di maksud bergotong royong ?
2. Bagaimanakah peran pemuda selama ini dalam
keikutsertaan bergotong royong ?
3. Bagaimana cara melestarikan budaya gotong royong di
masyarakat ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Gotong Royong

Gotong royong dapat diartikan sebagai sesuatu sikap ataupun


kegiatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara kerjasama
dan tolong menolong dalam menyelesaikan pekerjaan maupun
masalah dengan sukarela tanpa adanya imbalan. Sikap gotong royong
ini telah melekat pada diri masyarakat pedesaan dan merupakan
kebiasaan turun temurun dari nenek moyang. Sikap gotong royong ini
sangat berperan sekali untuk memperlancar pembangunan yang
berguna bagi kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan gotong royong yang hidup, tumbuh dan berkembang
dalam kehidupan masyarakat desa selama ini, perlu diarahkan dan
dibina sedemikian rupa sehingga dapat menunjang pembangunan
yang sedang dilaksanakan. Gotong royong dalam usaha
meningkatkan produksi perlu digalakan dan hasilnya digunakan
untuk pembangunan desa. Permasalahan yang ada sekarang ialah
bagaimana cara memupuk kembali nilai-nilai gotong royong yang
pernah hidup dengan kuatnya pada kehidupan masyarakat.
Walaupun tidak berarti kita harus meampertahankan faktor
pendorong adanya gotong royong tersebut.
Gotong royong akan tetap hidup dikalangan masyarakat, tetapi
berbeda latar belakangnya, bentuk dan sifat dari gotong royong itu
sendiri perbedaan ini biasanya ditimbulkan oleh lingkungan masing-
masing. Jadi sikap gotong royong dalam masyarakat yang
melaksanakan pembangunan mengalami perubahan berbarengan
dengan terjadinya perubahan - perubahan sosial yang berlangsung
secara berkesinambungan dengan hasil-hasil penemuan manusia itu
sendiri.
B. Peran Pemuda Dalam Keikutsertaan Bergotong Royong

Untuk meningkatkan kepedulian Pemuda dan peran masyarakat


berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan
kegotongroyongan, perlu adanya peran serta dari seluruh elemen
masyarakat. Hal tersebut guna untuk menuju pada penguatan
integrasi sosial melalui kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan
pembangunan serta pemeliharaan hasil pembangunan.
Gotong royong merupakan suatu wujud nyata dalam bentuk
interaksi sosial. Sehingga untuk menyelesaikan segala problema yang
ada didalam kehidupan masyarakat dibutuhkan sikap gotong royong
yang dapat mempermudah dan memecahkan masalah secara efisien.
Gotong royong dapat diartikan sebagai sesuatu sikap ataupun
kegiatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara kerjasama
dan tolong menolong dalam menyelesaikan pekerjaan maupun masalah
dengan sukarela tanpa adanya imbalan. Sikap gotong royong ini sangat
berperan sekali untuk memperlancar pembangunan yang berguna bagi
kesejahteraan masyarakat. Kegiatan gotong royong dilakukan oleh para
pemuda Desa dan juga masyarakat.
Rasa kebersamaan ini muncul, karena adanya sikap sosial tanpa
pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang
sedang dipikul. Manfaat gotong royong dapat kita rasakan secara
langsung anatara lain: pekerjaan akan dengan cepat terselesaikan,
tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin
erat, dalam hal gotong royong menjaga keamanan memberikan
manfaat keamanan lingkungan semakin terjamin, terciptanya
ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat.
Dalam kegiatan gotong royong juga muncul berbagai kendala yang
menghambat kegiatan gotong royong seperti kekompakan dan
penentuan waktu kegiatan gotong royong. Hal-hal tersebut seharusnya
harus dapat diselesaikan oleh pihak pemuda Karang Taruna dan
masyarakat sehingga kegiatan gotong royong dapat berjalan dengan
baik dan lanncar. Simpulan penelitian ini adalah kegiatan gotong
royong dilakukan oleh para pemuda Karang Taruna dan juga
masyarakat Desa.
Berbagai kegiatan gotong royong dilakukan dengan baik tapi juga
tidak terlepas dari berbagai kendala seperti masalah kekompakan.
Kesadaran dari seluruh elemen masyarakat bahwa kegiatan gotong
royong merupakan tanggung jawab dari pemuda Karang Taruna dan
masyarakat dengan tujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat
yang sejahtera.

C. Cara Melestarikan Budaya Gotong Royong Di Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai