Anda di halaman 1dari 24

1

Konformitas Penyimpangan
KONFORMITAS
 Menurut Jon M. Shepard Konformitas
didefinisikan sebagai bentuk interaksi
didalamnya seseorang berperilaku terhadap
orang lain sesuai dengan harapan kelompoknya.

 Kartono dan Gulo (2000), Konformitas adalah


kecenderungan untuk dipengaruhi tekanan
kelompok dan tidak menentang norma-norma
yang telah digariskan oleh kelompok.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial
dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan
norma yang ada atau sesuai dengan keinginan kelompok.
Pada Umumnya individu lebih cenderung bersifat
konformis. Berbagai studi memperlihatkan bahwa
manusia mudah dipengaruhi oleh orang lain.

APA BUKTINYA???
ASPEK – ASPEK KONFORMITAS
Taylor, dkk (2004) membagi aspek konformitas menjadi lima, yaitu:
 Peniruan
Keinginan individu untuk sama dengan orang lain baik secara terbuka atau ada tekanan
(nyata atau dibayangkan) menyebabkan konformitas.
 Penyesuaian
Keinginan individu untuk dapat diterima orang lain menyebabkan individu bersikap
konformitas terhadap orang lain. Individu biasanya melakukan penyesuaian pada norma yang
ada pada kelompok.
 Kepercayaan
Semakin besar keyakian individu pada informasi yang benar dari orang lain semakin
meningkat ketepatan informasi yang memilih conform terhadap orang lain.
 Kesepakatan
Sesuatu yang sudah menjadi keputusan bersama menjadikan kekuatan sosial yang mampu
menimbulkan konformitas.
 Ketaatan
Respon yang timbul sebagai akibat dari kesetiaan atau ketertundukan individu atas otoritas
tertentu, sehingga otoritas dapat membuat orang menjadi conform terhadap hal-hal yang
disampaikan.
JENIS KONFORMITAS
Compliance : Konformitas yang benar-benar bertentangan dengan
keinginan kita, dialkukan untuk mendapatkan hadiah
atau menghindari hukuman.
Acceptance : Konformitas yang di lakukan karena adanya beberapa
hal yang di jadikan sebagai alasan
FAKTOR_FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONFORMITAS

Baron, Branscombe, dan Byrne (2008) menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang
mempengaruhi konformitas :
1. Kohesivitas Kelompok Adalah sejauh mana kita tertarik pada kelompok sosial
tertentu dan ingin menjadi bagiannya. Semakin menarik suatu kelompok, maka
semakin besar kemungkinan orang untuk melakukan konformasi terhadap norma-
norma dalam kelompok tersebut.
2. Besar Kelompok, Semakin besar ukuran kelompok, berarti semakin banyak orang
berperilaku dengan cara tertentu, sehingga semakin banyak yang mau mengikutinya.
3. Tipe dari Norma Sosial, Norma yang bersifat injunctive cenderung diabaikan,
sementara yang descriptive cenderung diikuti.
AKIBAT KONFORMITAS
1. Perilaku yang berbeda dari aturan kelompok dianggap suatu pelanggaran
walaupun seseorang berprilaku benar.
2. Ada suatu “tekanan” yang tidak kelihatan dari lingkungan sekitar yang
memaksa seseorang agar bertingkah laku sesuai dengan apa yang diharapkan
kelompok.
3. Karakter dan ciri diri sendiri menjadi hilang ditelan ganasnya gelombang
konformitas itu.
PENYIMPANGAN
 James W van de Zanden, penyimpangan sosial sebagai perilaku yang oleh
sejumlah besar orang dianggap tercela dan di luar batas toleransi.
 Bruce J. Cohen, penyimpangan sosial sebagai perbuatan yang mengabaikan
norma dan terjadi jika seseorang atau kelompok tidak mematuhi patokan baku
dalam masyarakat (dalam buku Sosiologi : Suatu Pengantar, Terjemahan).
 Robert M.Z. Lawang, penyimpangan sosial sebagai semua tindakan yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan
menimbulkan usaha dari pihak yang berwenang dalam sistem itu untuk
memperbaiki perilaku yang menyimpang (dalam buku materi pokok pengantar
sosiologi).
PENYIMPANGAN
Jadi, Penyimpangan adalah segala bentuk perilaku yang tidak menyesuaikan diri
dengan kehendak kelompok/masyarakat. Dengan kata lain, penyimpangan adalah
tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut
dalam lingkungan baik lingkungan keluarga maupun masyarakat. Penyimpangan
terjadi apabila seseorang atau kelompok tidak mematuhi norma dan nilai yang
berlaku dalam masyarakat.
PENYIMPANGAN

Menurut Kornblum (1989:202-204) di samping penyimpangan (deviance) dan


penyimpang (deviant), kita menjumpai juga institusi menyimpang (deviant
Institution) Contoh yang disajikannya adalah kejahatan terorganisasi.adanya
komplotan pencuri kendaraan bermotor, arisan seks, sindikat bordil, sindikat
peredaran narkotika dan sindikat pemalsu paspor.
Definisi Sosial Penyimpangan

■ Menurut para ahli sosiologi penyimpangan bukan sesuatu yang melekat pada
bentuk perilaku tertentu, melaikan diberi ciri penyimpangan melalui definisi sosial.
Definisi tersebut dapat bersumber pada kelompok yang berkuasa dalam
masyarakat, atau pun pada masyarakat pada umum nya.
Teori Mengenai Penyimpangan
TEORI
Teori ini dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland . Menurut teori ini,
A. Teori Pergaulan penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang
Berbeda telah menyimpang. Penyimpangan diperoleh melalui proses alih
( Differential budaya (cultural transmission) . Melalui proses ini seseorang mempelajari
Association ) suatu subkebudayaan menyimpang (deviant subculture).

B. Teori Labelling Teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert . Menurut teori
(pemberian ini, seseorang menjadi penyimpang karena proses labelling yang
julukan), diberikan masyarakat kepadanya.
Teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert . Menurut teori ini, seseorang
menjadi penyimpang karena proses labelling yang diberikan masyarakat kepadanya.
■ C. Teori Fungsi
Teori ini dikemukakan oleh Emile Durkheim . Menurut teori ini, keseragaman
dalam kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak dimungkinkan karena setiap
individu berbeda satu sama lain. Perbedaan-perbedaan itu antara lain dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, fisik, dan keturunan.
■ D. Teori Konflik
Teori ini dikembangkan oleh penganut Teori Konflik Karl Marx . Para penganut
teori ini berpandangan bahwa kejahatan terkait erat dengan perkembangan
kapitalisme.
■ E. Teori Merton
Menurut K. Merton, bahwa struktur sosial bukan hanya menghasilkan perilaku
yang konformis (sesuai dengan norma) melainkan juga menghasilkan perilaku yang
menyimpang. Struktur sosial dapat menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial
dan juga menghasilkan anomie yaitu pudarnya kaidah. Merton mengemukakan bahwa
perilaku menyimpang merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu.
Berdasarkan pendapat Robert K. Merton ada 5 (lima) tipe adaptasi yang termasuk penyimpangan
sosial, yaitu ritualisme, rebellion, retreatisme, dan inovasi.
■ 1. Konformitas ( conformity ) , merupakan cara adaptasi dimana pelaku mengikuti tujuan dan
cara yang ditentukan oleh masyarakat. Misalnya Gaelan belajar dengan sungguh-sungguh agar
nilai ulangannya bagus.
■ 2. Inovasi ( inovation ), terjadi apabila seseorang menerima tujuan yang sesuai dengan nilai-
nilai budaya yang diidamkan masyarakat, tetapi menolak norma dan kaidah yang berlaku. Misalnya
untuk memperoleh nilai UN yang baik, Arif tidak belajar, melainkan melalui joki UN.
■ 3. Ritualisme ( ritualism ), terjadi apabila seseorang menerima cara-cara yang diperkenankan
secara kultural, namun menolak tujuan-tujuan kebudayaan. Misalnya, walaupun tidak mempunyai
keahlian atau keterampilan di bidang komputer, Mita berusaha untuk mendapatkan ijazah itu agar
diterima kerja di perusahaan asing.
■ 4. Pengasingan diri ( retreatism ), timbul apabila seseorang menolak tujuan-tujuan yang
disetujui maupun cara-cara pencapaian tujuan tersebut. Dengan kata lain, pengasingan diri terjadi
apabila nilai-nilai sosial budaya yang berlaku tidak dapat dicapai melalui cara-cara yang telah
ditetapkan. Misalnya tindakan siswa yang membakar dirinya sendiri karena tidak lulus Ujian
Nasional.
■ 5. Pemberontakan ( rebellion ), terjadi apabila seseorang menolak sarana maupun tujuan yang
disahkan oleh kebudayaan dan menggantikannya dengan yang lain. Misalnya pemberontakan G
30S/PKI yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.
konformitas&deviasi-joyce cs 20
BENTUK KEJAHATAN
Tindak Kejahatan
- Umumnya dilihat bertentangan dengan norma
- Menyebabkan kerugian pihak lain
- Mencakup semua kegiatan yang mengganggu negara

Violent offense
Kejahatan disertai kekerasan

Property offense
Kejahatan menyangkut hak milik
TIPE-TIPE KEJAHATAN
1. Victimless 3. White-collar
Crimes Crimes
Kejahatan tanpa Kejahatan oleh orang
korban terpandang/
berstatus tinggi
dalam pekerjaannya

2. Organized 4. Organized
Crimes Crimes
Kejahatan yang Kejahatan ini
terorganisasi dilakukan atas
nama organisasi
formal

Anda mungkin juga menyukai