pierre bourdieu
Kelompok 11 :
Aditiya Nurhafidz 1198030006
Asad Muzahid 1198030039
Ajeng Sri Mulyani 1198030017
Aurora Alkautsar 1198030041
Pierre
Bourdie
Bourdieu lahir pada 1 Agustus 1930 di sebuah desa kecil
yang bernama Denguin, di wilayah Pyerenia Atlantik, Prancis.
Masa kecil dilewatkannya dalam kehidupan pedesaan yang
sederhana. Bisa disebut, dia berasal dari keluarga yang kurang
berpendidikan. Ayahnya tidak pernah menyelesaikan sekolah
formal, meski ibunya masih bisa melanjutkan pendidikan
formalnya sampai usia 16 tahun. (Grenfell: 2008)
•Habitus
Habitus merupakan pembatinan nilai-nilai sosial budaya yang
beragam dan rasa permainan (feel for the game) yang melahirkan
bermacam gerakan yang disesuaikan dengan permainan yang sedang
dilakukan. Habitus merupakan produk sejarah yang terbentuk setelah
manusia lahir dan berinteraksi dengan masyarakat dalam ruang dan
waktu tertentu. Habitus bukan bawaan alamiah atau kodrat tetapi
merupakan hasil pembelajaran lewat pengasuhan dan bersosialisasi
dalam masyarakat
Teori praktik
•Modal
sosial (struktural Modal dalam pengertian Bourdieu sangatlah luas karena
mencakup: modal ekonomi, modal budaya, dan modal simbolik
konstruktif) digunakan untuk merebut dan mempertahankan perbedaan dan dominasi.
Modal disini menjadi instrument yang paling penting dalam
hubungannya untuk pelestarian atau menjaga kekuasaan seorang
aktor/agen. Dengan adanya sumber modal, maka bisa digunakan oleh
seorang aktor sosial untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan
kelompoknya.
•Ranah
Konsep ranah atau arena atau medan (field) merupakan ruang atau
semesta sosial tertentu sebagai tempat para agen/aktor sosial saling
bersaing. Di dalam ranah, para agen/aktor bersaing untuk mendapatkan
berbagai bentuk sumber daya materiil maupun simbolik. Tujuannya
adalah untuk memastikan perbedaan yang akan menjamin status aktor
sosial Dengan adanya perbedaan tersebut si aktor mendapat sumber
kekuasaan simbolis dan kekuasaan simbolis akan digunakan untuk
mencapai keberhasilan lebih lanjut.
Dampak teori praktik sosial
Pierre
Konsep iniBourdie
mencakup kemampuan melakukan kontrol terhadap masa depan diri
sendiri dan orang lain. Dengan pendekatan ini, maka setiap kelas sosial tidak dapat
didefinisikan secara terpisah, tetapi selalu dalam hubungan dengan kelas-kelsa lain.
Menjelaskan hubungan ranah dengan kapital. Contohnya, Mahasiswa pasif (pendiam) dapat
memasuki ranah organisasi di kampus agar meningkatkan modal budaya (berbicara) dan
modal sosial (pertemanan). Dapat juga memaksimalkan ranah di dunia virtual, seperti blog-
twitter-facebook untuk mencurahkan lubuk hatinya yang paling dalam agar lebih extropped
(terbuka tidak pendiam).
Modal simbolik guru terhadap muridnya juga dapat menjadi kekurangan dari teori,
karena menjadi reproduksi sosial kelas, melalui penyebaran habitus kelas sosial dominan.
Ketika seorang guru menyatakan harga dirinya lebih tinggi dan harus dipatuhi oleh
muridnya; ketika seorang guru menunjuk dan mengatakan peserta didiknya bodoh. Salah
besar bagi guru tersebut, karena manusia Indonesia sudah ditakdirkan sumber dayanya
lemah sebelum manusia Indonesia itu bertindak
Kritik terhadap teori dan pemikiran
• Pierre Bourdie
Gaya bahasa dan analogi
Pierre B cenderung menggunakan kalimat panjang yang rumit dan berlebihan,sehingga nyaris
tak terpahami. Selain itu, gagasan Pierre B menurut pembacaan (Haryatmoko 2016) pada buku La
Distinction (1979) terlalu beraliran strukturalisme dan determinisme. Hal ini dapat dilihat dari
penggunaan istilah 'kepentingan' dalam konsep "ranah" atau "arena" sebagai 'arena kompetisi',
sehingga mereduksi "dunia sosial" ke dalam perspektif utilitarianisme, yaitu persaingan dengan
konteks perdagangan antar individu atau kelompok
• Analisis Pemikiran
Konsep "habitus" Pierre B mencoba menjelaskan alasan tindakan individu di masyarakat,
sesuai dengan skema yang telah ada sebelumnya. Dia juga mengklasifikasikan habitus menjadi dua
kelompok yaitu habitus individual dan habitus kelas. Kritik atas konsep ini adalah adanya kesatuan
disposisi, keberlangsungannya dalam hidup dan pengaruhnya dalam segala situasi kehidupan sehari-
hari. Padahal seorang individu dapat belajar dari berbagai sumber yang tidak homogen baik keluarga,
sekolah, kerja, dan media. Seseorang dapat melewati bentuk sosialisasi yang berbeda-beda, meskipun
posisi asal-usul keluarga dalam hierarki sosial pada awalnya memprediksikan kemungkinan-
kemungkinan yang berbeda pula
Kesim
pulan
Bourdieu menyatakan teori praktik sosial mempunyai rumusan generatif
yang berbunyi: (Habitus X Modal) + Ranah = Praktik. Adapun yang menjadi
konsep penting dalam teori praktik Bourdieu yaitu habitus, arena/ranah/medan
(field), kekerasan simbolik (symbolic violence), modal (capital), dan strategi
(strategy) .
Kelebihan teori ini adalah bisa menjelaskan kegunaan dari teori praktik
sosial. Ide Bourdieu tentang modal ini, terlepas dari pemahaman tradisi Marxian
dan juga konsep ekonomi formal. Konsep ini mencakup kemampuan melakukan
kontrol terhadap masa depan diri sendiri dan orang lain. Untuk kritik yang didapat
Bourdie seperti yang dikatakan oleh Bonnewitz dan Haryatmoko adalah tidak
memberikan analisis yang berpengaruh langsung terhadap perubahan sosial;
misalnya pemikirannya tentang sistem sekolah yang menjadi sarana reproduksi
kesenjangan sosial, serta penjelasan Bourdieu tentang norma-norma budaya
penguasa yang seolah-olah bersifat universal dan berlaku sepanjang waktu. Padahal
sejarah menunjukkan bahwa kriteria seleksi dan keberhasilan sekolah telah
berubah.
Sekian
Sekian&
&Terimakasih
Terimakasih