Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SOSIOLOGI KONTEMPORER

BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN TOKOH “PAUL VIRILIO”

OLEH
RICKY SAMDANI
1863142006

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
Latar Belakang Keluarga

Paul Virilio lahir 4 Januari 1932- meninggal 10 september 2018 pada umur 86 tahun (Mort de
Paul Virilio, penseur de l’acceleration du monde).

Paul Virilio lahir di Prancis pada tahun 1932 berdarah Italia dari ayahnya serta dari ibunya yang
berasal dari pantai utara Brittany, tempat dimana ia dibesarka (Berthou, Benoit; Chautard,
Sophie; Guislain, Gilbert: 2003).

(Menurut Wikipedia) Paul Virilio adalah filsuf, pengarang, arsitek, perencana kota, kritikus film
sejarawan militer dan kurator pameran yang lahir di Prancis. Dia dikenal dengan pemikiran-
pemikirannya mengenai kecepatan.

Kondisi Sosial Budaya


Virilio pada masa mudanya pernah dikeenai wajib militer untuk membela Prancis dalam perang
di Aljazair (Der Derian, James: 2013)
 Perang Dunia Kedua memberi kesan besar baginya ketika kota Nantes  menjadi korban
Blitzkrieg Jerman, menjadi pelabuhan bagi angkatan laut Jerman dan dibombardir oleh pesawat
Inggris dan Amerika. "Perang adalah universitasnya". Setelah pelatihan di Ecole des metiers
d’art , Virilio mengkhususkan diri dalam karya seni kaca patri, dan bekerja bersama Henri
Matisse di gereja-gereja di Paris. Pada 1950, ia masuk Kristen.  Setelah masuk wajib militer
dalam perang kemerdekaan Aljazair, Virilio menghadiri kuliah fenomenologi  oleh Maurice
Merleau-Ponty  di Sorbonne. (Khabib Bima Setiyawan: 2016)
Pada tahun 1958, Virilio melakukan fenomenologis ke dalam ruang militer dan organisasi
wilayah, khususnya mengenai Atlantic Wall – yang 15.000 bunker Nazi yang dibangun
selama Perang dunia II di sepanjang garis pantai Prancis dan dirancang untuk mengusir serangan
Sekutu. Pada 1963 ia mulai bekerjasama dengan arsitek Claude Parent  dan membentuk
Arsitektur Principe  (antara kelompok kecil magang adalah arsitek Francois Seigneur dan Jean
Nouvel ). Setelah berpartisipasi dalam pemberontakan Mei 1968 di Paris, Virilio dinominasikan
sebagai Profesor oleh siswa di Ecole Specialle d’Architecture. Pada tahun 1973 ia menjadi
Direktur Studi. Pada tahun yang sama, Virilio menjadi direktur majalah L’Escape Kritik. Pada
tahun 1975 ia bersama menyelenggarakan Bunker Archeologie pameran di Museum Seni
Dekoratif di Paris, kumpulan teks dan gambar yang berkaitan dengan Atlantic Wall. Sejak itu ia
telah banyak dipublikasikan, diterjemahkan dan di-anthologised.
Sejak tahun 1998, Virilio telah mengajar seminar intensif di Eropa Graduate School. Proyek
terbarunya melibatkan bekerja dengan kelompok tunawisma di Paris dan membangun pertama
Museum Kecelakaan tersebut. (Khabib Bima Setiyawan: 2016)

Iklim Akademik

Universitas Paris

Pada tahun 1958, Virilio melakukan fenomenologis ke dalam ruang militer dan organisasi
wilayah, khususnya mengenai Atlantic Wall – yang 15.000 bunker Nazi yang dibangun
selama Perang dunia II di sepanjang garis pantai Prancis dan dirancang untuk mengusir serangan
Sekutu. Pada 1963 ia mulai bekerjasama dengan arsitek Claude Parent  dan membentuk
Arsitektur Principe  (antara kelompok kecil magang adalah arsitek Francois Seigneur dan Jean
Nouvel ). Setelah berpartisipasi dalam pemberontakan Mei 1968 di Paris, Virilio dinominasikan
sebagai Profesor oleh siswa di Ecole Specialle d’Architecture. Pada tahun 1973 ia menjadi
Direktur Studi. Pada tahun yang sama, Virilio menjadi direktur majalah L’Escape Kritik. Pada
tahun 1975 ia bersama menyelenggarakan Bunker Archeologie pameran di Museum Seni
Dekoratif di Paris, kumpulan teks dan gambar yang berkaitan dengan Atlantic Wall. Sejak itu ia
telah banyak dipublikasikan, diterjemahkan dan di-anthologised.

Sejak tahun 1998, Virilio telah mengajar seminar intensif di Eropa Graduate School. Proyek
terbarunya melibatkan bekerja dengan kelompok tunawisma di Paris dan membangun pertama
Museum Kecelakaan tersebut. (Khabib Bima Setiyawan: 2016)
Aliran
Teori Sosial Post-Modern lahir dari para pemikir aliran postmodernisme. Aliran teori ini
merupakan kritik atas masyarakat modern yang dianggap gagal membawa kemajuan dan harapan
bagi masa depan. Pemikir postmodern cenderung menolak apa yang biasanya dikenal dengan
pandangan dunia, metanarasi, totalitas dan sebagainya. (Oetjoepz: 2012)

Postmodernisme cenderung menggembar-gemborkan fenomena besar pramodern, seperti: emosi,


perasaan, intuisi, refleksi, spekulasi, pengalaman pribadi, kebiasaan, kekerasan, metafisika,
tradisi, kosmologi, magis, mitos, sentimen keagamaan, dan pengalaman mistik (Ritzer: 2006).
Para teoritisi yang tergabung dalam aliran ini antara lain: Michael Foucoult, Jean Baudrillard,
Jacques Derrida, Jean Francois Lyotard, Jacques Lacan, Gilles Deleuze, Felix Guattari, Paul
Virilio, Anthony Giddens, Ulrich Beck, Jurgen Habermas, Zygmunt Bauman, David Harvey,
Daniel Niel Bell, Fredric Jameson. (Oetjoepz: 2012)

Pemikirannya

The Insecurity of Territory salah satu buku dari Virilio, dia memperkenalkan


konsep deterritorialization, nomadism, dan suicidal state lalu kemudian diadopsi Deleuze dan
Guatarri dengan penjelasan yang cemerlang dalam karya mereka yang terkenal, A Final Plateaus
(Der Derian, James:2013).
Virilio dalam bukunya ingin memperlihatkan bagaimana politik, tidak lagi bersedia, tidak
mampu lagi mempertahankan perbedaan representasional di antara yang nyata, visual dan
menghilang ke dalam estetika. Karya Vrilio melawan semua ringkasan yang mudah. Virilio
terkenal karena menggunakan speed (kecepatan) sebagai sebuah variabel, chrono-
politics (urutan-urutan politik) sebagai konsep, dan dromologysebagai metode untuk
menghasilkan pemahaman baru atas politik global yang selalu dan semakin dipercepat.
Virilio menulis bahwa masa depan Eropa tidak akan diputuskan dalam berbagai pertemuan
kementerian luar negeri atau di medan perang, tetapi dalam spektrum elektromagnetik
infrormasional. (Wikipedia)

“Dromology” berasal bahasa dari Yunani dromos, berarti ras atau racecourse. Dromology,
kemudian, adalah sebuah tubuh pengetahuan yang bersangkutan secara khusus dengan
fenomena kecepatan, atau lebih tepatnya, dengan cara bagaimana kecepatan menentukan
atau membatasi cara di mana fenomena muncul kepada kita. Paul Virilio adalah seorang
teoritisi Perancis yang menciptakan suatu bentuk kajian yang inovatif dan membangkitkan
minat yang pantas mendapat pengakuan luas. Kajiannya mengenai dromology  berasal dari
akhiran “drome” yang merujuk pada jalur lomba lari atau tempat balapan mobil; dalam
kajiannya, Virilio (1991a: 91) mengindikasikan minat utamanya pada “pentingnya kecepatan
yang menentukan”.

            Pada tingkat yang lebih luas, virilio tertarik mengenai hancurnya batas-batas yang
disebabkan oleh perubahan teknologi yang kelewat dalam bentuk transportasi, komunikasi,
telekomunikasi, komputerisasi, dan seterusnya. Bentuk awal perubahan ini menyebabkan
perubahan atas susunan yang spasial, “distingsi di sini dan di sanatak lagi berarti apa-apa.”
Dengan kata lain, saat sekarang hal ini menimbulkan sedikit atau tidak ada perbedaan apakah
seseorang tinggal di kota, pinggiran, atau daerah pedesaan. Sama halnya, apakah seseorang
tinggal di Amerika Serikat, Inggris atau Jepang.

            Tetapi, kebanyakan Virilio lebih tertarik dengan persoalan waktu daripada runag karena
waktu lebih penting daripada ruang di dunia postmodern. Kenyataannya dia menguraikan
meningkatnya kecepatan menyebabkan terkikisnya distingsi parsial dan sangat sulit
membedakan ruang dan waktu. Wal hasil, pembuluh sinar Katoda, apakah ia dijumpai dalam
televise kita atau bersemayam dalam computer kita, “dimensi spasial menjadi tidak dapat
dipisahkan dari kecepatan transmisi” (Virilio, 1991a:14). Dalam arti lain, ruang dan waktu makin
tidak dapat dibedakan dari yang lain. Lebih jauh kecepata membanjiri jarak; “akseleasi dan
pengurangan kecepatan, atau pergerakan dari pergerakan, ruang-dromospherik” (Virilio,
1991a:102). Jadi, Virilio (1991a:18) menciptakan prinsip “jarak kecepatan” dan menjelaskan
bahwa ia menghancurkan fisik dan dimensi spasial. Saat ini yang paling penting adalah majunya
sarana komunikasi dan telekomunikasi. Apa yang dihadapi masyarakat zaman modern ini
merupakan sebuah krisis konseptualisasi dan representasi. Kecepatan dan cara di mana
peningkatan kecepatan transmisi membentuk persepsi individu, tidak hanya kehidupan  sosial,
namun juga politik dan budaya. Kecepatan membuat manusia untuk terus bergerak atau
memaksa untuk tidak diam, meskipun kita didalam pesawat kita terus bergerak. Kemajuan
teknologi baik bidang transportasi, komunikasi dan apapun itu membuat manusia
menghabiskan lebih banyak waktu dalam posisi inert atau stasioner. (Khabib Bima Setiyawan:
2016)

Tokoh Yang Mempengaruhi

Karl Marx, Maurice Merleau-Ponty, Jacques Ellul (Wikipedia)

Tokoh Yang Dipengaruhi

Guy Debord (Wikipedia)

Karyanya          

Paul Virilio adalah penulis lusinan buku, banyak di antaranya kini telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris: Speed and Politics: An Essay on Dromology (1977); Perang dan Bioskop: Logistik
Persepsi (1989); Popular Defense dan Ecological Struggles (1990); Lost Dimension (1991); The
Aesthetics of Disappearance (1991); Bunker Archaeology (1994); The Vision Machine (1994);
The Art of the Motor (1995); Pure War (1997); Open Sky (1997); Polar Inersia (1999); Politics of
the Very Worst (1999); Strategi Penipuan (2000); Bom Informasi (2000); A Landscape of Events
(2000); Virilio Live: Wawancara Terpilih (2001); Crepuscular Dawn (2002); Desert Screen: War at
the Speed of Light (2002); Ground Zero (2002); Kuantitas Tidak Dikenal (2003); Seni dan
Ketakutan (2003); Negatif Horizon: An Essay in Dromoscopy (2005); The Accident of Art (2005);
City of Panic (2005); The Original Accident (2007); dan Seni Sejauh Mata Dapat Melihat (2007).

(Wikipedia)
Daftar Pustaka

Berthou, Benoit; Chautard, Sophie; Guslain, Gilbert (2003). 100 hommes qui on fait la France du
Xxe siecle studyrama. p. 193.

Derian, James Der, editor (1998) The Virilio Reader, Malden (Massachusetts): Blackwell
Publisher.

http://pensa-sb.info/teori-sosiologi di akses 3-12-2019 20:00

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Paul_Virilio di akses 3-12-2019 20:05

https://www.academia.edu di akses 3-12-2019 20:10

https://id.m.wikipedia.org di akses 3-12-2019 20.15

https://egs.edu/faculty/paul-virilio di akses 3-12-2019 20:20

James, Ian (2007) Paulo Virilio, London: Routledge.

Mort de Paul Virilio, penseur de l’acceleration du monde

Paul Virilio – Wikipedia, the free encyclopedia

Ritzer, George, 2003, Teori Sosiologi Postmodern, Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Virilio, P.(1986) Speed and Politics, trans. M. Pollizotti, New York: Semiotex(e).

Anda mungkin juga menyukai