Dasar-Dasar Komunikasi
Dosen Pengampu:
Azwar Anwar,S.E.,M.Si.,Ak.,CA.
Hajrah Hamzah, S.E.,M.Si.,Ak.,CA.
Disusun Oleh:
Farida Nurhasanah
Tiara Zahira
A.Muh Ahsanul Thariq
Farid Agung Ramadhan
Riski Samdani
Muh.Munadil Haq
Herman
Prodi Akuntansi S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum wr. wb.
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Dasar-dasar
komunikasi. Makalah disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Komunikasi Bisnis. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
komunikasi bisnis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Komunikasi.................................................................................3
B. Bentuk Komunikasi.......................................................................................5
C. Pengertian Komunikasi Bisnis......................................................................6
D. Bentuk Komunikasi Bisnis............................................................................7
E. Hambatan Komunikasi..................................................................................8
F. Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi.............................9
G. Etika dalam berkomunikasi...........................................................................9
H. Bentuk dan fungsi komunikasi di dalam organisasi....................................10
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau
informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang
positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah
persepsi dan apresiasi Memasuki millenium baru, dunia usaha banyak
menghadapi masalah kompleks. Bukan saja karena cakupan bisnisnya yang
semakin beragam, melainkan juga karena skala bisnis sudah menjadi problem
yang sangat luas. Sejumlah ahli mengatakan bisnis sudah menjadi masalah global
mkarena semakin pesatnya kemajuan di bidang sain dan teknologi, sehingga
merangsang terciptanya sistem dan proses produksi yang efisien. Produksi barang
dan jasa sudah melampaui batas kebutuhan pasar dalam negeri, sehingga perlu di
ekspor. Kedua, karena teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan
prasarana transportasi, sehingga mobilitas sosial menjadi semakin cepat dan tingg
Ketiga, bersamaan dengan itu, kemajuan di bidang transformasi informasi
komunikasi juga berlangsung sangat pesat, sehingga informasi tentang keadaan
tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung pada jarak geografis. Bukan itu saja,
kemajuan di bidang komunikasi media massal telah mempengaruhi pola-pola
bisnis antarmanusia Fenomena inilah yang menyadarkan banyak orang betapa
pentingnya memahami gejala komunikasi dalam rangka memahami gejala bisnis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka timbul masalah:
Apa itu komunikasi?
Bagaimana bentuk komunikasi?
Apa itu komunikasi bisnis?
Bagaimana bentuk komunikasi bisnis?
Apa saja hambatan komunikasi?
Bagaimana cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi?
Apa saja bentuk dan fungsi komunikasi didalam organisasi?
C. Tujuan Penulisan
Mengetahui apa itu komunikasi
1
Mengetahui bagaimana bentuk komunikasi
Mengetahui apa itu komunikasi bisnis
Mengetahui bagaimana bentuk komunikasi bisnis
Mengetahui apa saja hambatan komunikasi
Mengetahui bagaimana cara mengatasi hambatan dan memperbaiki
komunikasi
Mengetahui apa saja bentuk dan fungsi komunikasi di dalam organisasi
2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin" communis" yang artinya bersama.
Dalam kamus,Komunikasi merupakan ungkapan seperti berbagi informasi atau
pengetahuan, memberi gagasan atau bertukar pikiran, informasi atan sejenisnya.
Menurut William C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty, komunikasi berarti suatu
proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim
digunakan) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun dengan perilaku
atau tindakan Menurut Herbert T. mengemukakan bahwa "Communication is the
process by which meaning or knowledge is transfered from one person to another,
usually for the purpose of obtaining some spesific goal." Komunikasi adalah
proses mentransfer pengetahuan atau makna untuk mencapai tujuan tertentu.
Sehingga Komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau pesan dari
pengirim pesan (komunikator) ke penerima pesan (komunikan). Dengan maksud
bahwa proses tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (Robbins,
2017).
3
antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam
bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering
disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut
source, sender, atau encoder.
b. Media
Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang
bahwa dalam komunikasi antar manusia, media yang paling dominan
dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga.
Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran
manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu,
sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud
dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni:
Media antar pribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang
tepat digunakan ialah kurirfutusan, surat, dan telpon. Media kelompok.
Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang,
maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok.
c. Transmits (Proses Pengiriman Berita)
Proses pengiriman berita menyangkut sarana dan media yang dipakai
dalam mengirim berita atau pesan. Sarana dan media yang diperlukan dan
digunakan dalam proses komunikasi tergantung pada jenis dan sifat berita
atau pesan yang akan disampaikan.
d. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelempok. partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai
macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa
Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah
dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya
sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber Penerima adalah
elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi
4
sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima,
akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut
perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
e. Respon (reaksi atau tanggapan)
Reaksi atau tanggapan yang diberikan oleh pihak penerima berita disebut
respon atau umpan balik. Dengan adanya tanggapan dari pihak penerima
berita maka komunikator akan dapat mengetahui apakah berita yang
dikirim tersebut sampai dan dimengerti atau tidak oleh pihak komunikan.
Dengan adanya respon atau feed back dari pihak komunikan maka akan
terjadi proses komunikasi dua arah yang dikenal dengan sebutan "two
ways communication."
f. Efek
Efek merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah
laku orang, sesuai atau tidaknya dengan yang kita inginkan. Apabila sikap
dan tingkah laku sesuai maka komunikasi itu berhasil. Efek ini dapat
dilihat dari personal opinion, publik opinion dan majority opinion.
Pendapat pribadi, hal ini merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari
komunikasi. Ini merupakan pendapat seseorang terhadap suatu masalah
tertentu. Pendapat umum, merupakan penilaian sosial mengenai sesuatu
yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan
secara individu secara sadar, Majority Opinion. Merupakan pendapat
sebagian besar dari masyarakat umum.
B. Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk
komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan
lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar,
mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lainlain. Sedangkan
komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan
aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana
5
komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan
dapat bertindak sebagai audience. Adapun dalam berkomunikasi secara verbal,
dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti,
baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti: Berbicara dan Menulis suatu
pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan
menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan, mendengarkan dan
membaca. Untuk mencapai komunikasi yang efektif. maka diperlukan komunikasi
dua arah, dimana orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan
mendengar (listening) dan membaca (reading).
b. Komunikasi Non-verbal
6
komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal untuk
mencapai tujuan tertentu.
Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari
keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan,
komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu
saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya
secara efektif. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:
7
Penulis memiliki kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan
pesan- pesan mereka. Format tulisan diperlukan jika informasi yang
disampaikan bersifat kompleks, dibutuhkan catatan permanen untuk
referensi di masa yang akan datang.
b. Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan (oral communication) adalah
Bisa menangkap nonverbal
Mudah
Feedback langsung
Kemampuan dalam memberikan umpan balik dengan segera digunakan
bila pesan yang disampaikan adalah sederhana, tidak perlu catatan yang
permanen. Komunikasi lisan mencakup percakapan, telepin, wawancara,
rapat konfrensi dan lain-lain.
E. Hambatan Komunikasi
a. Hambatan Teknis
8
seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara Simbol
(kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat mengakibatkan kata
yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.
Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus
memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan
melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
c. Hambatan Manusiawi
a. Berbicara dengan suara yang jelas, dalam arti suara tidak kecil maupun
tidak terlalu kencang.
b. Tidak berbicara terlalu cepat maupun terlalu lambat.
9
c. Saat berbicara dengan lawan bicara maupun saat mendengarkan lawan
bicara, mata kita harus saling melihat, sehingga tidak terkesan malu
ataupun tidak mendengarkan lawan bicara.
d. Berbicara seperlunya, tidak panjang lebar tanpa arti yang jelas ataupun
berputar-putar(berbelit-belit)
e. Memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk berbicara, sehingga
tidak terkesan mendominasi berbicara.
f. Jangan menyela atau memutus pembicaraan lawan bicara apabila lawan
bicara kita belum selesai berbicara, karena itu akan membuat lawan bicara
kita tiak senang dan tidak dihargai.
g. Dalam berkomunikasi diharapkan menjaga emosi kita, yaitu jangan
sampal terbawa emosi sehingga marah-marah kepada lawan bicara.
h. Tidak tertawa secara berlebihan dan terus menerus.
i. Sebaiknya tidak menguap saat lawan bicara sedang berbicara, karena
lawan bicara akan merasa kita bosan dengan pembicaraannya.
j. Tidak mengerjakan sesuatu saat lawan bicara sedang berbicara (misalnya
sambil menulis, mengetik, dan lain sebagainya).
k. Menghargai pendapat, masukan atau kritik dari lawan bicara. Artinya tidak
langsung membantah.
a. Komunikasi vertikal
Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari
atas kebawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan
pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara
timbal balik.
b. Komunikasi Horizontal
Bentuk komunikasi secara mendatar, adalah suatu bentuk komunikasi
yang terjadi antara sesama karyawan yang sering kali berlangsung tidak
10
formal. Fungsi komunikasi horisontal digunakan oleh dua pihak yang
mempunyai level yang sama.
c. Komunikasi diagonal
Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung
dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti
pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. Fungsi
komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level
berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain.
a. Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap
dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat
waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi
dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
b. Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap
fungsi regulatif, yaitu:
Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen,
yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua
informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi
supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja. Artinya bawahan membutuhkan kepastian
peraturan pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c. Fungsi Persuasif
Banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya
daripada memberi perintah sebab pekerjaan yang dilakukan secara suka
rela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar
11
dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
d. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan
baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut,
yaitu:
Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi
tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi,
misalnya; selama masa istirahat kerja. Pelaksanaan aktivitas ini akan
menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam
diri karyawan terhadap organisasi.
12
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi berarti suatu proses pertukaran informasi antar individu
melalui sistem yang biasa (lazim digunakan) baik dengan simbol-simbol, sinyal-
sinyal, maupun dengan perilaku atau tindakan. Komunikasi bisnis adalah proses
pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk
kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis,
pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif,
agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan
suatu perbuatan atau kegiatan.
B. Saran
Makalah ini masih banyak kekurangan maka demi terciptanya sebuah
karya tulis yang bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan yang terus
temenerus mengalami perkembangan yang sangat cepat maka penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran para pembaca, agar bisa terciptanya sebuah
ilmu yang selalu mengikuti perkembangan ilmu pendidikan maupun dunia
komunikasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Budi, I. (2016). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Burgoon, J. K. (2016). Nonverbal Communication. London : Routledge.
Muhammad, A. (2017). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Robbins, S. J. (2017). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
14