Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAB 14

“KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI”

Dosen Pengampu : Rizka Ariyanti, S.E., M.M.

Disusun Oleh :

1. Amillatuzzahro ( 3420014 )
2. Ahmad As’ad Bisri ( 3420041 )
3. Putri Anggreani ( 3420092 )

SEMESTER 1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

POLITEKNIK PUSMANU KAB. PEKALONGAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas terselesainya tugas pembuatan makalah pengantar
manajemen ini dengan judul “BAB 14 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI”. Makalah ini disusun
berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh baik dari buku maupun internet. Penyusun
berusaha semaksimal mungkin agar penyajian makalah ini dapat bermanfaat untuk memberi
pengetahuan tentang pengertian komunikasi dan komunikasi dalam organisasi.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat perbaikan dari Dosen Program Studi maupun
pembaca akan kami terima dengan senang hati. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
mengetahui garis besar tentang Lingkungan Bisnis.

Pada akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing
kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu dan tanpa suatu kendala yang berarti.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua orang.

Pekalongan, 11 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................4
C. TUJUAN.................................................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI...................................................................................................5
B. PROSES KOMUNIKASI............................................................................................................5
C. MODEL KOMUNIKASI............................................................................................................7
D. KOMUNIKASI ORGANISASI..................................................................................................12
BAB II..............................................................................................................................................15
PENUTUP........................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................15
B. SARAN.................................................................................................................................15
BAB IV.............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah organisasi pasti terjadi sebuah interaksi antara satu anggota
dengan anggota lainnya. Interaksi tersebut dinamakan komunikasi. Komunikasi sangat
penting demi terlaksananya tujuan sebuah organisasi. Selain itu komunikasi juga
berperan untuk menghubungkan antar satu anggota dengan anggota lainnya sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman satu dengan yang lain.
Dengan alasan itulah penulis menyusun makalah ini. Agar dapat menambah
pengetahuan kita tentang komunikasi serta peran dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari terutama dalam lingkungan organisasi. Karena masih banyak yang awam
tentang pengertian serta manfaat komunikasi itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian komunikasi?
2. Ada berapa proses komunikasi?
3. Ada berapa model komunikasi?
4. Apa itu komunikasi organisasi?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian komunikasi
2. Mengetahui proses komunikasi
3. Mengetahui model komunikasi
4. Memahami komunikasi organisasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Dalam pandangan umum, komunikasi adalah suatu tindakan atau kegiatan yang
dilakukan untuk mentransfer informasi dari suatu tempat, orang, atau kelompok ke
tempat lainnya. Pengiriman suatu pesan atau informasi dari seorang pengirim kepada
penerima dapat dipengaruhi dari berbagai faktor. Beberapa faktor diantaranya adalah
emosi, situasi budaya, media yang digunakan, lokasi, dan lain sebagainya.

B. PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar  sebagai
berikut :
Pengirim pesan, penerima pesan  dan  pesan
Semua fungsi manajer melibatkan  proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat
pada skema dibawah ini :  

Diagram Proses Komunikasi

5
1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan atau materi

Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide  untuk disampaikan kepada seseorang
dengan harapan   dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang
dimaksudnya.

Materi pesan dapat berupa :

a. Informasi

b. Ajakan

c. Rencana kerja

d. Pertanyaan dan sebagainya

2. Simbol atau isyarat

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat dipahami oleh  orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam
bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka
lainnya).

3. Media/penghubung

Adalah alat penyampaian pesan seperti ; TV, radio, surat kabar,  papan pengumuman,
telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan  yang akan
disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4. Mengartikan kode atau isyarat

Setelah  pesan diterima  melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka  si penerima
pesan  harus dapat mengartikan  simbol atau kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti.

5. Penerima pesan

Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan  dari pengirim,  meskipun
dalam bentuk code atau isyarat  tanpa mengurangi arti pesan  yang dimaksud oleh
pengirim.

6
6. Balikan (feedback)

Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi  kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu
dampak pesannya terhadap penerima pesan. Hal ini penting  bagi manajer atau pengirim
pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar
dan tepat.

C. MODEL KOMUNIKASI
Model komunikasi dibagi menjadi dua yaitu komunikasi periklanan dan komunikasi
pemasaran.
1. Model Komunikasi Periklanan
Periklanan merupakan cara yang paling efektif untuk berkomunikasi dengan
konsumen terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan produk. Selain untuk
berkomunikasi dengan konsumen, periklanan juga merupakan alat  untuk
memengaruhi  atau mempersuasi konsumen agar bersedia membeli produk
tertentu. Dengan demikian, komunikasi periklanan pada dasarnya adalah
komunikasi pemasaran yang merupakan proses dari berbagai unsur komunikasi
yang ada di dalamnya.
Adapun unsur-unsur komunikasi periklanan meliputi pengiklan sebagai pengirim,
pesan berupa iklan cetak ataupun elektronik, media yang digunakan adalah
media massa dan macam-macam media komunikasi lainnya, khalayak sasaran
sebagai penerima pesan, respon dari khalayak sasaran atau laporan dari penjual
terhadap produk sebagai umpan balik. Yang termasuk model komunikasi
periklanan menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Model Makro Proses Komunikasi
Model ini sejatinya model komunikasi pemasaran yang dikemukakan
oleh Kotler dan Keller (2016). Model ini terdiri dari elemen-elemen
komunikasi seperti pengiklan sebagai pengirim, pesan berupa iklan cetak
ataupun elektronik, media yang digunakan adalah media massa dan
macam-macam media komunikasi lainnya, khalayak sasaran sebagai
penerima pesan, respon positif atau laporan dari penjual terhadap
produk sebagai umpan balik.

7
b. Response Hierarchy Models
Model ini menekankan pada respon atau tanggapan khusus yang
diberikan oleh konsumen terhadap komunikasi. Adapun model-model
komunikasi yang termasuk dalam response hierarchy models adalah AIDA
model, hierarchy effects model, innovation adoption
model, dan information processing model. Berikut adalah ulasan
singkatnya :
a) AIDA model
AIDA adalah akronim untuk Attention, Interest, Desire,
dan  Action, Model ini bertujuan untuk menggambarkan tahap-
tahap yang terjadi ketika pelanggan pertama kali menyadari
adanya suatu produk kemudian pelanggan mencoba produk
tersebut dan pada akhirnya memutuskan untuk membeli produk
tersebut.
b) Hierarchy of effects model
Model ini menitikberatkan pada pentingnya penjual untuk
menarik perhatian, minat, dan keinginan konsumen dalam
tataran logis.
c) Innovation adoption model
Model ini menggambarkan berbagai macam tahapan yang harus
dilalui oleh konsumen saat mengadopsi produk baru.
d) Information processing model
Menurut model ini, konsumen harus melewati serangkaian
tahapan situasi komunikasi persuasif seperti periklanan,
penerima atau khalayak.

c. High and Low Involvement Learning Models


Menurut model ini, konsumen digambarkan sebagai partisipan yang aktif
atau pasif dalam mencari dan memperoleh informasi mengenai produk
yang diiklankan melalui proses pembelajaran yang aktif ataupun pasif.
Karena itu, terdapat dua situasi pembelajaran dalam model ini yaitu
situasi pembelajaran keterlibatan konsumen yang tinggi dan situasi
pembelajaran keterlibatan konsumen yang rendah.

8
d. The FCB Model of Advertising Strategy
Model komunikasi periklanan menurut para ahli ini memungkinkan
pengiklan untuk memilih metode komunikasi yang tepat berdasarkan
jenis produk serta sikap konsumen terhadap produk yang diiklankan.
Dalam arti, model ini memberikan ruang yang luas bagi pengiklan untuk
merencanakan pesan-pesan periklanan atau promosi yang didasarkan
atas keterlibatan konsumen dalam membeli sebuah produk.

e. The Elaboration Likelihood Model


Dalam periklanan, model ini menjelaskan cara konsumen memproses dan
merespon pesan-pesan persuasif. Bentuk sikap atau proses perubahan
sikap bergantung pada jumlah dan sifat elaborasi atau proses informasi-
informasi yang relevan yang terjadi ketika merespon pesan-pesan
persuasif.

2. Model Komunikasi Pemasaran


Komunikasi Pemasaran menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller adalah
wahana  yang digunakan oleh mereka untuk memberikan informasi, melakukan
persuasi, serta mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak
langsung, mengenai berbagai produk dan merek yang mereka jual. Sebagaimana
bidang komunikasi lainnya, komunikasi pemasaran juga bekerja dalam suatu
proses yang tidak sederhana. Untuk memahami rumitnya proses komunikasi,
para ahli kemudian menyuguhkan berbagai macam model-model komunikasi.
Macam-macam model komunikasi pemasaran sebagai berikut:
a. Model Proses Komunikasi Makro
Model proses komunikasi makro dirumuskan oleh Philip
Kotler dan Kevin Lane Keller. Dalam model proses komunikasi makro
terdapat 9 (sembilan) unsur penting untuk komunikasi yang efektif.
Kesembilanunsur komunikasi tersebut adalah pengirim
pesan, encoding, pesan dan media, decoding, penerima pesan,
tanggapan, umpan balik, serta gangguan. Dua unsur komunikasi yakni
pengirim pesan dan penerima pesan merepresentasikan dua pihak
yang terlibat dalam proses komunikasi pemasaran. Dua unsur
komunikasi yang merepresentasikan sarana atau alat dalam proses

9
komunikasi pemasaran adalah pesan dan media. Kemudian, empat
unsur komunikasi yang merepresentasikan fungsi-fungsi
komunikasi yang utama adalah encoding, decoding, tanggapan, dan
umpan balik. Unsur komunikasi yang terakhir adalah gangguan, yaitu
berbagai hal yang dapat mengganggu jalannya proses komunikasi
pemasaran.
b. Model Proses Komunikasi Mikro
Model proses komunikasi mikro dalam komunikasi pemasaran
disebut juga dengan model mikro tanggapan konsumen. Model yang
juga dirumuskan oleh Philip Kotler dan Kevin Lane Keller memusatkan
perhatian pada berbagai tanggapan khusus yang diberikan oleh
penerima pesan.
c. Model Komunikasi Pemasaran Tradisional
Model komunikasi pemasaran tradisional dapat direpresentasikan
sebagai tambahan dari sebuah model komunikasi dasar. Model ini
diawali dengan pesan komunikasi pemasaran yang ingin dikirimkan
oleh perusahaan kepada konsumen. Pesan kemudian di-encode oleh
sebuah firma dan dikirimkan melalui beberapa media pemasaran
tradisional seperti bauran komunikasi pemasaran yang mencakup
promosi periklanan, promosi penjualan, public relations, dan
penjualan secara personal.
Terdapat beberapa poin penting yang harus diperhatikan terkait sifat
model komunikasi pemasaran  tradisional, yaitu :
a) Model ini bersifat linear. Sebagian besar pemasar cenderung
untuk melihat pesan mereka sebagai titik awal yang didorong
oleh teknologi, improvisasi produk, serta kapabilitas firma yang
hanya fokus pada anggukan konsumen.
b) Umpan balik bersifat sangat lemah dan dipandang sebagai
komponen komunikasi sekunder dalam model komunikasi.
c) Penerima pesan atau konsumen adalah seorang individu.
d) Model ini fokus pada pesan perusahaan.
e) Khalayak kurang mendapat perhatian dalam penelitian
komunikasi pemasaran.

10
d. Model Komunikasi Pemasaran Terpadu
Model komunikasi pemasaran terpadu merupakan implementasi dari
berbagai gagasan mendasar yang ditemukan dalam konsep
pemasaran, menggabungkan keinginan dan kebutuhan konsumen,
dukungan seluruh perusahaan, dan tujuan yang disepakati di dalam
firma.
e. Model 4C
Model 4C merupakan inisial dariconsumer, cost,
convenience,  dan  communication. Model ini ditujukan untuk
menggantikan model 4P yang dikemukakan oleh McCarthy. Model 4C
diadopsi dari perspektif yang berorientasi pada konsumen yang
menekankan pada keinginan dan kebutuhan konsumen,
pengorbanan konsumen untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhannya, kenyamanan dalam berbelanja, dan berkomunikasi
dengan konsumen.
f. Model Keputusan Konsumen
Adalah Howard yang pertama kali merumuskan model keputusan
konsumen di tahun 1963. Model ini kemudian dikembangkan lebih
jauh oleh Howard dan Seth di tahun 1969 yang kemudian menjadi
Teori Perilaku Pembeli atau Model Howard dan Seth. Model ini
merupakan integrasi dari berbagai pengaruh sosial, psikologis, dan
pemasaran terhadap pilihan konsumen ke dalam urutan pemrosesan
informasi yang koheren.
g. Model Fishbein
Model Fishbein menyajikan sebuah proposal bahwa keseluruhan
sikap seseorang terhadap suatu obyek berasal dari keyakinan dan
perasaannya mengenai berbagai atribut obyek. Model ini kemudian
dikembangkan lebih lanjut tidak hanya pada sikap melainkan pada
perilaku.
h. Model Goal of Directed Behavior
Model goal of directed behavior merupakan bagian dari model
perilaku konsumen humanistik. Model ini sangat bergantung
pada theory of planned behavior. Dalam model ini terdapat
penambahan variabel perilaku masa lalu dan emosi serta struktur

11
kausalitas perilaku yang melewati keinginan dan niat yang sekarang
dilihat sebagai satu-satunya variabel dari empat variabel yang
mungkin mempengaruhi perilaku.

D. KOMUNIKASI ORGANISASI
1. Pengertian Komunikasi Organisasi.
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti
paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para
ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi
di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Conrad (dalam Tubbs dan Moss, 2005) mengidentifikasikan tiga fungsi komunikasi
organisasi sebagai berikut:
a. Fungsi perintah berkenaan dengan angota-anggota organisasi mempunyai
hak dan kewajiban membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak
atas suatu perintah.
b. Fungsi relasional berkenaan dengan komunikasi memperbolehkan anggota-
anggota menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif hubungan
personal dengan anggota organisasi lain.
c. Fungsi manajemen ambigu berkenaan dengan pilihan dalam situasi
organisasi sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu. Komunikasi
adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang
melekat dalam organisasi. Anggota berbicara satu dengan lainnya untuk
membangun lingkungan dan memahami situasi baru, yang membutuhkan
perolehan informasi bersama.
2. Pengaruh Komunikasi terhadap Perilaku Organisasi.
Sebagai komunikator, seorang pemimpin organisasi, manajer, atau administrator
harus memilih salah satu berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan
dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan. Dalam hubungan ini, Henry
Mintzberg seorang profesor manajemen pada McGill University di Montreal-Kanada,
menyatakan wewenang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga
peranan: peranan antarpersona; peranan informasi; dan peranan memutuskan.

12
a) Peranan antarpersona seorang manajer meliputi tiga hal:
1) Peranan tokoh. Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi, membuat
seorang manajer melakuan tugas yang bersifat keupacaraan.
2) Peranan pemimpin. Sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab
atas lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya.
3) Peranan penghubung. Dalam peranan sebaga penghubung, seorang manajer
melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando vertikal,
baik secara formal maupun secara tidak formal.
b) Peranan informasional. Peranan informasional meliputi peranan-peranan sebagai
berikut:
1) Peranan monitor. Manajer memandang lingkungan sebagai sumber informasi
2) Peranan penyebar. Manajer menerima dan menghimpun informasi dari luar
yang penting artinya dan bermanfaat bagi organisasi, untuk kemuian
disebarkan kepada bawahannya
c) Peranan juru bicara. Dalam peranannya sebagai juru bicara itu ia harus
mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang berpengaruh yang
melakukan pengawasan terhadap organisasinya. Kepada khalayak di luar
organisasinya ia memberikan informasi dalam rangka pengembangan
organisasinya.
d) Peranan memutuskan. Seorang manajer memegang peranan yang sangat penting
dalam sistem pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada empat peranan
yang dicakup pada peranan ini:
1) Peranan wiraswasta. Seorang manajer berusaha memajukan organisasinya
dan mengadakan penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungannya.
2) Peranan pengendali gangguan. Seorang manajer berusaha sebaik mungkin
menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi, seperti buruh mogok,
para pelanggan menghilang, dsb.
3) Peranan penentu sumber. Seorang manajer bertanggung jawab untuk
memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan
melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan dilangsungkan.
4) Peranan perunding. Manajer melakukan peranan perunding bukan saja
mengenai hal-hal yang resmi dan langsung berhubungan dengan organisasi,
melainkan juga tentang hal-hal yang tidak resmi dan tidak langsung berkaitan
dengan kekaryaan yang penting.

13
3. Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi
a. Komunikasi internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara
anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti
komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb.
b. Komunikasi eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi
dengan khalayak di luar organisasi.

14
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah membahas berbagai hal tentang komunikasi, penulis mengambil kesimpulan


bahwa komunikasi adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk mentransfer
informasi dari suatu tempat, orang, atau kelompok ke tempat lainnya. Komunikasi sendiri
memiliki beberapa proses yang disebut proses komunikasi. Selain itu komunikasi memiliki
dua model yaitu komunikasi periklanan dan komunikasi pemasaran.

Komunikasi sendiri juga berguna dalam lingkup organisasi. Penggunaan komunikasi dalam
organisasi disebut kominikasi organisasi. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari
suatu organisasi. Ada beberapa dimensi komunikasi dalam kehidupan berorganisasi, pertama
adalah komunikasi internal dan yang kedua adalah komunikasi eksternal.

B. SARAN

Dalam sebuah organisasi komunikasi yang baik sangat diperlukan. Oleh karena itu,
sebagai anggota organisasi harus memahami cara penyampaian pesan agar mudah diterima
oleh penerima pesan. Dalam berkomunikasi harus menggunakan pendekatan-pendekatan
yang baik, terstruktur dan dipikirkan dengan hati-hati sehingga komunikasi organisasi yang
terjalin antar unit, subunit, bagian hingga individu berjalan lancar dan efektif dengan
mempertimbangkan pula fungsi-fungsi komunikasi di dalam organisasi.

15
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://adiprakosa.blogspot.com/2008/07/komunikasi-organisasi.html

https://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/06/proses-komunikasi-pengirim-pesan.html

http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/proses-komunikasi-efektif-dan-hambatannya

https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-pemasaran

https://www.studilmu.com/blogs/details/pengertian-komunikasi-secara-umum-dan-tujuan-
komunikasiDEFINISI, FUNGSI, DAN TUJUAN PROSES KOMUNIKASI

16

Anda mungkin juga menyukai