Dosen Pengampu:
DI SUSUN OLEH:
1. PURWANTO (2022306301012)
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas Ibu Aulia Nurlaili Kusuma Wardani, S.E, M.M. pada Mata kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia dengan Judul “Komunikasi”
Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Aulia Nurlaili Kusuma Wardani selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Kami berharap tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelomok 8
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini
memiliki beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Apa Pengertian Dari Komunikasi?
2. Bagaimana Proses Komunikasi?
3. Apa Saja Jenis-Jenis Komunikasi?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah adalah :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Komunikasi
2. Untuk Mengetahui Proses Komunikasi
3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Komunikasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan organisasi.
Fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan sampai
dengan pengawasan semuanya melibatkan komunikasi.
Elemen-Elemen Komunikasi
Menurut (Ivancevich, et.al. dalam Kreitner dan Kinicki, 2005),
elemen-elemen dasar yang membentuk komunikasi terdiri dari:
a. Komunikator / sender
Komunikator atau pengirim adalah individu, kelompok atau organisasi yang
memiliki ide, niat, informasi, dan tujuan untuk berkomunikasi.
b. Pengkodean / encoding
Pengkodean dilakukam untuk menerjemahkan ide komunikator menjadi
sekumpulan symbol sistematis yang mengunngkapkan makna informasi yang
disampaikan. Pengkodean ini berfungsi untuk menciptakan suatu bentuk di
mana setiap ide dan makna dapat diekspresikan menjadi
c. Pesan / message
Hasil dari pengkodean adalah pesan. Pesan adalah segala sesuatu yang ingin
disampaikan oleh individu kepada orang lain. Dan bentuk pesan tergantung
kepada media yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Kedua hal
ini tidak dapat dipisahkan.
d. Media perantara / medium
Media perantara merupakan media untuk menyampaikan pesan. Media yang
dapat digunakan oleh organisasi untuk menyampaikan pesan kepada
anggotanya antara lain dapat melalui rapat, papan pengumuman, tatap muka
3
langsung, telepon, memo, pertemuan kelompok, e-mail, konferensi video,
kebijakan perusahaan, dan sebagainya.
e. Pengurai-penerima pesan / decoding receiver
Agar proses komunikasi berjalan secara efektif, maka pesan yang disampaikan
akan diterjemahkan kembali oleh penerima. Pengurai merupakan istilah teknis
untuk setiap proses pikiran dari penerima pesan. Oleh sebab itu, pengurai
berkaitan bagaimana menginterpretasikan pesan atau informasi yang
disampaikan.
f. Umpan balik / feed back
Umpan balik merupakan sesuatu yang sangat diharapkan ketika melakukan
komunikasi. Dengan adanya umpan balik, membuat komunikator tahu, melalui
respons penerima pesan, apakah pesan yang disampaikan telah diterima dan
mendapatkan respons yang diharapkan. Umpan balik dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Umpan balik secara langsung yaitu melalui
pertukaran verbal, misalnya melalui ekspresi wajah, sedangkan umpan balik
secara tidak langsung dapat terjadi melalui penurunan prestasi kerja, munculnya
konflik, kurang koordiansi, tingkat absensi dan sebagainya yang
mengindikasikan adanya masalah dalam komunikasi.
g. Gangguan / noise
Gangguan dapat mempengaruhi seluruh hubungan dalam proses komunikasi.
Faktor-faktor yang termasuk gangguan antara lain kemampuan berbicara yang
rendah, tulisan yang tidak terbaca, data yang tidak akurat, sambungan telepon
yang lemah, jarak fisik antara komunikator dengan penerima, dan penglihatan
atau pendengaran yang kurang. Agar komunikasi menjadi efektif, manajer
dapat memperbaiki komunikasi dengan mengurngi noise.
B. PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi merupakan suatu proses berinteraksi atau terjadinya
transaksi dengan maksud dimana komponen-komponennya saling terkait dan
para komunikator beraksi dan bereaksi.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu :
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran
dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya
yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang
komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya
4
karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau
jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi,
film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi. Effendy ( 2007 : 11).
C. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Dr. Arni Muhammad (2009:4), membagi komunikasi ke dalam dua jenis, yaitu
sebagai berikut:
a. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal bentuk yang paling umum digunakan dalam
organisasi. Oleh karena itu penting bagi seseorang pemimpin untuk mengetahui
lebih banyak mengenai komunikasi verbal.
5
diperhatikan, seperti penampilan komunikasi dan pemilihan kata yang
digunakan.
b. Komunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal
karena keduanya itu saling bekerja sama dalam proses komunikasi. Dengan
adanya komunikasi nonverbal dapat memberikan penekanan, pengulangan,
melengkapi dan mengganti komunikasi verbal, sehingga lebih mudah
ditafsirkan maksudnya.
6
b. Komunikasi untuk tujuan diskusi atau perundingan
c. Komunikasi untuk tujuan pemberian empati
d. Komunikasi dengan tujuan memberi nasehat, saran atau
kritik
e. Komunikasi dengan tujuan wawancara
5. Komunikasi menurut ruang lingkup
Komunikasi internal
Komunikasi internal yaitu komunikasi yang berlangsung
di dalam organisasi atau institusi :
• Komunikasi antara atasan dan bawahan
• Komunikasi antara bawahan dan atasan
6. Jenis komunikasi menurut tujuan ada lima diantaranya:
a. Komunikasi untuk tujuan memberi perintah
b. Komunikasi untuk tujuan diskusi atau perundingan
c. Komunikasi untuk tujuan pemberian empati
d. Komunikasi dengan tujuan memberi nasehat, saran atau
kritik
e. Komunikasi dengan tujuan wawancara
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan
organisasi. Fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan sampai dengan pengawasan semuanya melibatkan komunikasi.
Pesan adalah segala sesuatu yang ingin disampaikan oleh individu kepada
orang lain. Dan bentuk pesan tergantung kepada media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan tersebut. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uin-suska.ac.id/17121/7/7.%20BAB%20II%20%281%29.pdf
https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/viewFile/216/2110
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muslim-indonesia/fakultas-ekonomi-dan-
bisnis/mid-msdm-sri-aryani-rejeki-0222019-0315/46097661