Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMUNIKASI

Dosen Pengampu:

Aulia Nurlaili Kusuma Wardani, S.E., M.M

DI SUSUN OLEH:
1. PURWANTO (2022306301012)

2. ANNISA SARINA (2022306301010)

3. MAYVI AISYAH (2022306301027)

4. VIA ARUMITA (2022306301002)

5. NOVRYANDA AIDIL F (2022306301144)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas Ibu Aulia Nurlaili Kusuma Wardani, S.E, M.M. pada Mata kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia dengan Judul “Komunikasi”

Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Aulia Nurlaili Kusuma Wardani selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Kami berharap tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Pringsewu, September 2023

Kelomok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 2
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI ......................................................................................................... 3
B. PROSES KOMUNIKASI.................................................................................................................. 4
C. JENIS-JENIS KOMUNIKASI............................................................................................................ 5
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 8
KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya


dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum.
Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua
berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah
merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.

Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka melainkan


bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati,
sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian
yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu
dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”.
Organisasi atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare “to
form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts” (membentuk
sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau
terkoordinasi).

Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan


dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Tujuan organisasi tidak akan tercapai apabila tanpa manajemen dan komunikasi.
Manajemen tidak akan mungkin ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jika ada tujuan
yang akan dicapai dan diselesaikan. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi
terletak pada peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi. Tujuan organisasi juga tidak terlepas dari peran pemimpin.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menguasai komunikasi dengan
baik pula. Dengan penguasaan komunikasi yang baik seorang pemimpin memiliki nilai
tambah, baik dalam kehidupannya secara umum, maupun dalam mengkontribusikan
dirinya di tempat kerja, sehingga lebih produktif. Komunikasi juga dikatakan sebagai
inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif dapat dicapai melalui proses
komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya. Visi pemimpin bisa
saja bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif, maka visi tersebut tidak akan pernah
bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa
menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang mendorong antusiasme serta
komitmen orang lain.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini
memiliki beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Apa Pengertian Dari Komunikasi?
2. Bagaimana Proses Komunikasi?
3. Apa Saja Jenis-Jenis Komunikasi?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah adalah :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Komunikasi
2. Untuk Mengetahui Proses Komunikasi
3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Komunikasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan organisasi.
Fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan sampai
dengan pengawasan semuanya melibatkan komunikasi.

Menurut Ivancevich (2007) dalam Sunyoto (2013), komunikasi didefinisikan


sebagai transisi/transition informasi dan pemahaman melalui penggunaan simbol-
simbol bersama dari satu orang atau kelompok kepada pihak lain.

Menurut Sopiah (2008), komunikasi merupakan penyampaian atau pertukaran


informasi dari pengirim kepada penerima, baik secara lisan, tertulis, maupun
menggunakan alat komunikasi.

Sedangkan menurut Bangun (2012), komunikasi adalah proses menyampaikan


informasi dari pengirim kepada penerima pesan secara efektif melalui media yang
tepat. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
proses penyampaian informasi dari satu orang atau kelompok kepada pihak lain,
baik secara lisan maupun tertulis dengan menggunakan media yang tepat.

Elemen-Elemen Komunikasi
Menurut (Ivancevich, et.al. dalam Kreitner dan Kinicki, 2005),
elemen-elemen dasar yang membentuk komunikasi terdiri dari:
a. Komunikator / sender
Komunikator atau pengirim adalah individu, kelompok atau organisasi yang
memiliki ide, niat, informasi, dan tujuan untuk berkomunikasi.
b. Pengkodean / encoding
Pengkodean dilakukam untuk menerjemahkan ide komunikator menjadi
sekumpulan symbol sistematis yang mengunngkapkan makna informasi yang
disampaikan. Pengkodean ini berfungsi untuk menciptakan suatu bentuk di
mana setiap ide dan makna dapat diekspresikan menjadi
c. Pesan / message
Hasil dari pengkodean adalah pesan. Pesan adalah segala sesuatu yang ingin
disampaikan oleh individu kepada orang lain. Dan bentuk pesan tergantung
kepada media yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Kedua hal
ini tidak dapat dipisahkan.
d. Media perantara / medium
Media perantara merupakan media untuk menyampaikan pesan. Media yang
dapat digunakan oleh organisasi untuk menyampaikan pesan kepada
anggotanya antara lain dapat melalui rapat, papan pengumuman, tatap muka

3
langsung, telepon, memo, pertemuan kelompok, e-mail, konferensi video,
kebijakan perusahaan, dan sebagainya.
e. Pengurai-penerima pesan / decoding receiver
Agar proses komunikasi berjalan secara efektif, maka pesan yang disampaikan
akan diterjemahkan kembali oleh penerima. Pengurai merupakan istilah teknis
untuk setiap proses pikiran dari penerima pesan. Oleh sebab itu, pengurai
berkaitan bagaimana menginterpretasikan pesan atau informasi yang
disampaikan.
f. Umpan balik / feed back
Umpan balik merupakan sesuatu yang sangat diharapkan ketika melakukan
komunikasi. Dengan adanya umpan balik, membuat komunikator tahu, melalui
respons penerima pesan, apakah pesan yang disampaikan telah diterima dan
mendapatkan respons yang diharapkan. Umpan balik dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Umpan balik secara langsung yaitu melalui
pertukaran verbal, misalnya melalui ekspresi wajah, sedangkan umpan balik
secara tidak langsung dapat terjadi melalui penurunan prestasi kerja, munculnya
konflik, kurang koordiansi, tingkat absensi dan sebagainya yang
mengindikasikan adanya masalah dalam komunikasi.
g. Gangguan / noise
Gangguan dapat mempengaruhi seluruh hubungan dalam proses komunikasi.
Faktor-faktor yang termasuk gangguan antara lain kemampuan berbicara yang
rendah, tulisan yang tidak terbaca, data yang tidak akurat, sambungan telepon
yang lemah, jarak fisik antara komunikator dengan penerima, dan penglihatan
atau pendengaran yang kurang. Agar komunikasi menjadi efektif, manajer
dapat memperbaiki komunikasi dengan mengurngi noise.

B. PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi merupakan suatu proses berinteraksi atau terjadinya
transaksi dengan maksud dimana komponen-komponennya saling terkait dan
para komunikator beraksi dan bereaksi.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu :
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran
dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya
yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang
komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya

4
karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau
jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi,
film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi. Effendy ( 2007 : 11).

Proses komunikasi memiliki tujuh unsur, diantaranya sumber, pesan,


media, penerima, pengaruh, tanggapan balik, lingkungan. Setiap unsur memiliki
peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan
ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lainnya. Artinya, tanpa ke
ikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi
Cangara (2010 : 28). Agar komunikasi efektif, proses penyandian oleh
komunikator harus bertautan dengan proses pengawasan sandian oleh
komunikan. Effendy (2007 : 19) melihat pesan sebagai tanda esensial yang
harus dikenal oleh komunikan. Semakin tumpang tindih bidang pengalaman
(field of experience) komunikator dengan bidang pengalaman komunikan, akan
semakin efektif pesan yang dikomunikasikan.

C. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Dr. Arni Muhammad (2009:4), membagi komunikasi ke dalam dua jenis, yaitu
sebagai berikut:
a. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal bentuk yang paling umum digunakan dalam
organisasi. Oleh karena itu penting bagi seseorang pemimpin untuk mengetahui
lebih banyak mengenai komunikasi verbal.

Yang dimaksud dengan komunikasi verbal adalah komunikasi yang


menggunankan simbol-simbol atau kata-kata baik yang dinyatakan secara lisan
maupun secara tertulis. Komunikasi verbal merupakan karakteristik khusus dari
manusia. Tidak ada makhluk lain yang dapat menyampaikan bermacam- macam
arti melalui kata-kata. Kemampuan menggunakan komunikasi verbal secara
efektif sangat penting, karena dengan adanya komunikasi verbal
memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan strategi dan tingkah
laku untuk mencapai tujuan.

Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan


komunikasi tertulis. Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana seseorang pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk
mempengaruhi tingkah laku penerima. Sedangkan komunikasi tertulis apabila
keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dalam simbol-
simbol yang dituliskan pada kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca,
kemudian dikirimkan pada karyawan yang dimaksudkan. Didalam organisasi,
terdapat bermacam-macam tipe dari komunikasi lisan seperti: instruksi,
penjelasan, laporan lisan, pembicaraan untuk mendapatkan persetujuan
kebijaksanaan, memajukan penjualan dan menghargai orang lain dalam
organisasi. Sedangkan dalam komunikasi tertulis ada beberapa hal yang perlu

5
diperhatikan, seperti penampilan komunikasi dan pemilihan kata yang
digunakan.

b. Komunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal
karena keduanya itu saling bekerja sama dalam proses komunikasi. Dengan
adanya komunikasi nonverbal dapat memberikan penekanan, pengulangan,
melengkapi dan mengganti komunikasi verbal, sehingga lebih mudah
ditafsirkan maksudnya.

Yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan


pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang
menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak
mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan. Atau dapat juga dikatakan
bahwa semua kejadian di sekeliling situasi komunikasi yang tidak berhubungan
dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan. Dengan komunikasi
nonverbal orang dapat mengekspresikan perasaannya melalui ekspresi wajah,
nada atau kecepatan berbicara

Tanda-tanda komunikasi nonverbal belumlah dapat diidentifikasikan


seluruhnya tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa cara seseorang duduk,
berdiri, berjalan, berpakaian, semuanya menyampaikan informasi pada orang
lain. Tiap gerakan yang seseorang buat dapat menyatakan asal kita, sikap kita,
kesehatan atau bahkan keadaan psikologis seseorang. Arti dari sebuah
komunikasi verbal dapat diperoleh melalui hubungan komunikasi verbal dan
nonverbal. Atau dengan kata lain komunikasi verbal akan lebih mudah di
interpretasikan maksudnya dengan melihat tanda-tanda nonverbal yang
mengiringi komunikasi verbal tersebut. Komunikasi nonverbal dapat
memperkuat dan menyangkal pesan verbal.

➢ Enam jenis yang mempengarui keberhasilan komunikasi


1. Jenis komunikasi menurut lawan bicara
a. Komunikasi pribadi
b. Komunikasi umum
2. Jenis komunikasi menurut jumlah orang yang berkomunikasi
a. Komunikasi perseorangan
b. Komunikasi kelompok
3. Jenis komunikasi menurut cara menyampaikan
a. Komunikasi lisan
a) Langsung
b) Tidak langsung
b. Komunikasi tertulis
Dalam bentuk gambar, foto, tabel, daftar, surat , dll
4. Jenis komunikasi menurut tujuan
a. Komunikasi untuk tujuan memberi perintah

6
b. Komunikasi untuk tujuan diskusi atau perundingan
c. Komunikasi untuk tujuan pemberian empati
d. Komunikasi dengan tujuan memberi nasehat, saran atau
kritik
e. Komunikasi dengan tujuan wawancara
5. Komunikasi menurut ruang lingkup
Komunikasi internal
Komunikasi internal yaitu komunikasi yang berlangsung
di dalam organisasi atau institusi :
• Komunikasi antara atasan dan bawahan
• Komunikasi antara bawahan dan atasan
6. Jenis komunikasi menurut tujuan ada lima diantaranya:
a. Komunikasi untuk tujuan memberi perintah
b. Komunikasi untuk tujuan diskusi atau perundingan
c. Komunikasi untuk tujuan pemberian empati
d. Komunikasi dengan tujuan memberi nasehat, saran atau
kritik
e. Komunikasi dengan tujuan wawancara

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Komunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan
organisasi. Fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan sampai dengan pengawasan semuanya melibatkan komunikasi.

Elemen-Elemen Komunikasi Komunikator atau pengirim adalah individu,


kelompok atau organisasi yang memiliki ide, niat, informasi, dan tujuan untuk
berkomunikasi. Pengkodean dilakukam untuk menerjemahkan ide komunikator
menjadi sekumpulan symbol sistematis yang mengungkapkan makna informasi
yang disampaikan. Pengkodean ini berfungsi untuk menciptakan suatu bentuk di
mana setiap ide dan makna dapat diekspresikan menjadi pesan / message

Pesan adalah segala sesuatu yang ingin disampaikan oleh individu kepada
orang lain. Dan bentuk pesan tergantung kepada media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan tersebut. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan.

Media perantara merupakan media untuk menyampaikan pesan. Media yang


dapat digunakan oleh organisasi untuk menyampaikan pesan kepada anggotanya
antara lain dapat melalui rapat, papan pengumuman, tatap muka langsung, telepon,
memo, pertemuan kelompok, e-mail, konferensi video, kebijakan perusahaan, dan
sebagainya.

Agar proses komunikasi berjalan secara efektif, maka pesan yang


disampaikan akan diterjemahkan kembali oleh penerima. Pengurai merupakan
istilah teknis untuk setiap proses pikiran dari penerima pesan. Proses komunikasi
merupakan suatu proses berinteraksi atau terjadinya transaksi dengan maksud
dimana komponen-komponennya saling terkait dan para komunikator beraksi dan
bereaksi.

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan


atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai
media. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator
menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan
sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat,
telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adalah
media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi Effendy. Proses komunikasi
memiliki tujuh unsur, diantaranya sumber, pesan, media, penerima, pengaruh,
tanggapan balik, lingkungan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uin-suska.ac.id/17121/7/7.%20BAB%20II%20%281%29.pdf

https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/viewFile/216/2110

https://www.studocu.com/id/document/universitas-muslim-indonesia/fakultas-ekonomi-dan-
bisnis/mid-msdm-sri-aryani-rejeki-0222019-0315/46097661

Anda mungkin juga menyukai