1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam tak lupa pula kami hadiahkan kepada junjungan nabi
besar kita, nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju
zaman yang penuh ilmu berkah seperti yang kita rasakan saat ini.
Tujuan penulisan makalah ini untuk melengkapi tugas mata kuliah Manajemen
Humas dan Layana Publik pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam yang
berjudul Komunikasi Efektif Kunci Keberhasilan Humas. Dalam penulisan makalah ini,
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara
penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3. Tujuan...............................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
ISI......................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Komunikasi Efektif............................................................................6
2.2. Peran Komunikasi Efektif Terhadap Keberhasilan Humas..............................7
2.3. Manfaat Dan Tujuan Komunikasi Efektif Terhadap Keberhasilan Humas....8
2.4. Jenis Dari Komunikasi Efektif Terhadap Keberhasilan Humas.......................9
2.5. Proses Dari Komunikasi Efektif Terhadap Keberhasilan Humas...................14
2.6. Hambatan Dari Komunikasi Efektif Terhadap Keberhasilan Humas............16
2.7. Strategi Untuk Meningkatkan Komunikasi Efektif Terhadap Keberhasilan
Humas.........................................................................................................................17
BAB III...........................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................20
3.1. Simpulan.........................................................................................................20
3.2. Saran...............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat atau yang disebut juga
dengan manajemen humas merupakan salah satu komponen penting dalam
manajemen sekolah. Manajemen humas merupakan sebuah upaya yang dilakukan
oleh sekolah untuk menciptakan hubungan antara sekolah dan masyarakat melalui
suatu kegiatan komunikasi yang lebih terarah antara sekolah dengan masyarakat
dan saling menguntungkan diantara kedua belah pihak yang tujuan utamanya
adalah meningkatkan mutu pendidikan.
4
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif?
2. Apa peran komunikasi efektif terhadap keberhasilan humas?
3. Apa manfaat dan tujuan komunikasi efekif terhadap keberhasilan humas?
4. Apa saja jenis dari komunikasi efektif terhadap keberhasilan humas?
5. Bagaimana proses dari komunikasi efektif terhadap keberhasilan humas?
6. Apa saja hambatan dari komunikasi efektif terhadap keberhasilan humas?
7. Dan bagaimana strategi untuk meningkatkan komunikasi efektif terhadap
keberhasilan humas?
1.3. Tujuan
Tujuan utama pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Humas dan Layana Publik mengenai komunikasi efektif kunci
keberhasilan humas.
5
BAB II
ISI
6
dipertimbangkan: pertama, komunikasi harus melibatkan dua orang atau
lebih; kedua, komunikasi merupakan pertukaran informasi yang bersifat dua arah;
dan ketiga, mengandung pemahaman. Komunikasi dikatakan efektif apabila suatu
gagasan dapat berpindah dari benak seseorang ke benak orang lainnya. Sedangkan
menurut Kotler dalam Benty dan Gunawan (2015:129) komunikasi terdiri dari
komponen-komponen yaitu:
7
terwujudnya fungsi ini adalah pencapaian tujuan organisasi. Sehingga peran
seorang public relations disekolah menjadi sangat penting. Public relations
berperan aktif dalam komunikasi, yaitu:
8
2. Menjelaskan kepada masyarakat tujuan program-program yang
diselenggarakan
3. Meningkatkan kerjasama yang telah ada dengan masyarakat.
9
5. Komunikasi prosedural, komunikasi ini lebih dekat dengan komunikasi
formal.
Selain itu, ada tiga jenis model komunikasi yang utama yakni:
10
Komunikasi berdasarkan cara penyampaiannya dapat diklasifikasikan menjadi
dua yaitu komunikasi lisan dan komunikais tertulis. Komunikasi lisan adalah
komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua
belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang, wawancara maupun
rapat dan sebagainya. Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan
dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya
singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud
tertentu. Contoh-contoh komunikasi tertulis ini adalah:
11
atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut
saja. Komunikasi internal ini dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
12
timbal balik (two ways communication). Dalam hal ini komunikasi diberi
kesempatan untuk memberikan respons atau feedback kepada komunikatornya.
Maka komunikasi ini dapat memberikan kepuasan kedua belah pihak dan dapat
menghindarkan terjadinya kesalah pahaman. Komunikasi dua arah dapat
berbentuk:
13
Komunikasi intrapersonal, komunikasi ini merupakan komunikasi dengan
diri sendiri baik disadarai atau tidak, misalnya berpikir
Komunikasi perseorangan (antarpribadi), komunikais yang terjadi secara
perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang
permasalahan yang bersifat pribadi juga. Sehingga dalam komunikasi ini
dapat dilaksanakan secara langsung maupun lewat telepon namun tetap
terjadi secara perseorangan
7. Menurut kemasan pesan
a) Tahap ideasi (ideation), yaitu tahap proses penciptaan gagasan, pesan atau
informasi. Pada umumnya ideasi muncul karena ada rangsangan dari luar
atau ada kebutuhan untuk berkomunikasi pada diri peserta
b) Tahap penyandian (encoding), yaitu proses penyusunan gagasan atau
pesan menjadi suatu bentuk informasi (simbol, lambang, sandi) yang akan
dikirimkan termasuk pemilihan dan penentuan cara maupun alat (media)
untuk menyampaikannya
14
c) Tahap pengiriman (transmitting), merupakan kegiatan penyampaian pesan
atau informasi yang terjadi di antara peserta komunikasi. Pengiriman
pesan ini dapat dilakukan dengan cara berbicara (verbal/lisan) atau
nonverbal dengan tulisan, gambar, warna, atau gerakan disampaikan
swecara langsung atau melalui media tertentu
d) Tahap penerimaan (receiving), yakni proses penerimaan atau
pengumpulan pesan yang terjadi pada para peserta komunikasi.
Penangkapan atau pengumpulan pesanbini dapat terjadi dengan cara
mendengarkan, membaca, mengamati, atau memperhatikan, tergantung
pada cara dan alat yang digunakan dalam berkomunikasi trersebut.
e) Tahap penafsiran (decoding), yakni usaha pemberian arti terhadap
informasi /pesan diantara pesan komunikasi. Peserta komunikasi yang
berkepentingan, melalui proses berfikir, berusaha menginterpretasi atau
menafsirkan informasi yangtelah terkumpul dalam pikirannya. Pengertian
berpikir di sini diartikan secara luas, baik menggunakan pikiran manusia
(komunikasi manusiawi) maupun naluri binatang (komunikasi dengan
hewan) dan system memori mekanis yangterdapat dalam mesin atau
peralatan otomatis.
f) Tahap respons (pemberian tanggapan), merupakan tindak lanjut dari
penafsiran yangtelah dilakukan, yakni pemberian reaksi terhadap pesan
yangtelah disampaikan. Jadi para peserta komunikasi menggunakan arti
atau makna suatu pesan sebagai dasar untukmemberikan reaksi. Apabila
respon/reaksi diberikan sesuai dengan maksud pengirimpesan berarti
terjadi komunikasi yangefektif, dan sebaliknya apabila tidaksesuai berarti
terjadi miscommunication. Diberikan sesuai dengan maksud pengirim
pesan berarti terjadi komunikasi yang efektif, dan sebaliknya apabila tidak
sesuai berarti terjadi misscomunication.
g) Tahap balikan (feedback), berlangsung seiring dengan tahap-tahap
komunikasi lainnya, yang berupa gejala atau fenomena yang dapat
dijadikan petunjuk keberhasilan atau kegagalan suatu proses komunikasi.
Jadi, pengertian feedback ini harus dibedakan dengan hasil (respon).
15
2.6. Hambatan Dari Komunikasi Efektif Terhadap Keberhasilan
Humas
Menurut Benty dan Gunawan (2015: 135) hambatan komunikasi di
sekolah bisa terjadi seperti hambatan jarak, yaitu hambatan yang terjadi karena
antara komunikator dengan komunikan temapatnya berjauhan. Terdapat istilah-
istilah hambatan dalam komunikasi efektif yaitu:
1) Status sosial (status effect). Adanya perbedaan pengaruh status sosial yang
dimiliki setiap manusia. Misalnya karyawan dengan status sosial yang
lebih rendah harus tunduk dan patuh pada semua perintah yang diberikan
atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan
inspirasi atau pendapatnya.
2) Masalah semantik (semantic problem). Faktor semantik menyangkut
bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan
pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi,
seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan ini,
sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat
menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran
(misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah
komunikasi (misscomunication).
3) Distorsi persepsi (perceptual distortion). Perceptual distortion dapat
disebabkan karena perbedaan cara pandang yang sempit pada diri sendiri
dan perbedaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap
orang lain. Sehingga, dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan
wawasan atau cara pandang antara yang satu dengan yang lainnnya.
4) Perbedaan budaya (cultuure differences). Hamabatan yang terjadi karena
disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama, dan lingkungan sosial.
Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang
berbeda-beda..
5) Gangguan fisik (physical distraction). Hambatan ini disebabkan oleh
gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi.
16
Contohnya suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir,
dan cahaya yang kurang jelas.
6) Gangguan saluran komunikasi (poor choice of communication channels).
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi.
7) Tidak ada umpun balik atau respon (nothing feedback). Hambatan
tersebut adalah ketika seorang sender mengirimkan pesan kesan
kepada receiver tetapi tidak ada respons dan tanggapan dari receiver. Maka
memberikan tanggapan atau respons, dengan kata lain tidak peduli dengan
gagasan yang disampaikan seorang manajer.
Naim dalam Benty dan Gunawan (2015:132) menyatakan bahwa hal mendasar
yang seyogyanya diperhatikan adalah pentingnya membangun posisi yang setara
antara kedua belah pihak. Keduanya memiliki posisi yang setara dan sejajar
sehingga yang terjadi adalah komunikasi horizontal. Aliran komunikasinya bukan
dari atas kebawah (downward communication)atau dari atas ke bawah (upward
communication). Komunikasi yang terjadi adalah komunikasi horizontal, antara
komunikasi dan komunikasi mempunyai kedudukan yang sama.
17
Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015:132) berpendapat bahwa
penyampaian informasi dalam menjalin hubungan dengan masyarakat diperlukan
proses komunikasi yang terdiri dari:
Terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang
efektif yaitu:
18
verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman
persepsi.
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi
dalam kemasan pendidikan dapat diartikan sebagai proses penyampaian informasi
dari sekolah kepada masyarakat mengenai hal tertentu yang mempengaruhi
hubungan kedua belah pihak. Komunikasi antara sekolah dan maysrakat dikatakan
efektif apabila kedua belah pihak bisa saling menyampaikan pesan dan bisa saling
menanggapi dan balikan yang diterima masing-masing sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh kedua belah pihak. Tujuan komunikasi dalam hubungan sekolah
dan masyarakat adalah untuk menyampaikan informasi tentang program sekolah
dan meningkatkan paretisipasi masyarakat di dalam kegiatan sekolah. Sedangkan
manfaatnya adalah untuk menjaga hubungan antara sekolah dengan masyarakat
agar tetap harmonis. Proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat juga tak
luput dari adanya hambatan-hambatan tertentu. Hambatan dalam pelaksanaan
komunikasi sekolah dan masyarakat bisa disebabkan dari faktor sekolah, salah
satunya pihak sekolah yang kurang menguasai teknik komunikasi, dan pihak
masyarakat yang cenderung kurang peduli dengan keadaan sekolah di sekitarnya.
3.2. Saran
Dalam komunikasi efektif humas memiliki peran yang penting agar
komunikasi dapat berjalan dengan baik dan efisien.
20
DAFTAR PUSTAKA
(2016, April 19). Dipetik Maret 3, 2024, dari Makalah Komunikasi Efektif dalam
Hubungan Sekolah dan Masyarakat:
https://noerzusniyaap14.blogspot.com/2016/04/makalah-komunikasi-
efektif-dalam.html?m=1
Yulinda, A. (2019, Desember 16). Garis Pena. Retrieved Maret 3, 2024, from
Komunikasi Efektif Untuk Keberhasilan Dalam Humas:
https://wlandri.blogspot.com/2019/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
21