Anda di halaman 1dari 14

DASAR-DASAR KOMUNIKASI KESEHATAN

“HAMBATAN KOMUNIKASI”

Dosen Pengampu : Jomima Batlajery, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Adinda Dewanti
Fina Fatimah
Khansa Fitriah Divi
Muhammad Arief Subhan
Mutiara
Nabil Rahmansyah
Nisrina Nur Thifal
Nurul Syifa
Sabrina Nur Wahidah
Siti Ilma
Sutra Kamelia

PRODI D-IV PROMOSI KESEHATAN


FAKULTAS KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
AGUSTUS
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hambatan Komunikasi ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Dasar- dasar Komunikasi Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Hambatan Komunikasi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Jomima Batlajery, M.Kes selaku dosen
mata kuliah Dasar- dasar Komunikasi Kesehatan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi. Dan kami semua
berharap semoga makalah ini mampu menambah pengetahuan serta ilmu bagi para pembaca
dan penulis. Sehingga untuk kedepannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatkan isi
makalah sehingga menjadi makalah yang memiliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah Desain Komunikasi Kesehatan sehingga
menjadi makalah yang baik dan benar.

Bekasi, 28 Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 3
2.1 Definisi komunikasi..................................................................................................3
2.2 Pengertian Hambatan Komunikasi...........................................................................3
2.2.1 Pengertian Hambatan Menurut Para Ahli..........................................................3
2.3 Jenis Jenis Hambatan Komunikasi...........................................................................4
2.4 Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi...................................................................5
BAB III.................................................................................................................................... 6
PENUTUP.............................................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 6
3.2 Saran....................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi sangat dibutuhkan dimanapun kita berada dan bagi siapa saja. Kita
sebagai makhluk sosial membutuhkan suatu komunikasi agar dapat berinteraksi dengan
orang lain, jika kita tidak bisa berkomunikasi dengan baik akan menimbulkan masalah
bagi lawan bicara kita. Pada dasarnya adalah suatu proses untuk menyampaikan (ide,
pesan, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar saling mempengaruhi di antara
keduanya, komunikasi dapat dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua pihak. Komunikasi dapat dikatakan terdiri dari suatu rangkaian yang saling
berhubungan dengan tujuan akhir yang mempengaruhi perilaku, sikap dan kepercayaan.
Kegagalan dalam berkomunikasi sering timbul karena hambatan dalam proses
komunikasi. Dalam proses komunikasi antar komunitas, maka fungsi komunikasi yang
dilakukan antara dua komunitas yang berbeda itu merupakan jembatan atas perbedaan di
antara mereka.

Dalam berkomunikasi banyak sekali hal-hal yang menghambat dalam melakukan


komunikasi, baik secara fisik maupun psikis. Oleh karena itu kita harus mengetahui
bagaimana cara komunikasi yang baik dalam keadaan apapun. Dalam makalah ini, kami
akan membahas tentang hambatan dalam berkomunikasi, serta beberapa cara
berkomunikasi melalui keterbatasan yang menghambat kita secara langsung dalam
berkomunikasi

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu

1. Apa pengertian dari komunikasi?


2. Apa pengertian dari hambatan komunikasi?

1
3. Apa saja jenis-jenis hambatan komunikasi?

4. Bagaimana cara mengatasi hambatan komunikasi?

2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu:

1. Memahami pengertian komunikasi.

2. Memahami pengertian hambatan komunikasi.

3. Mengetahui jenis-jenis hambatan komunikasi.

4. Mengetahui cara-cara mengatasi hambatan komunikasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi komunikasi


Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata
Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini
maksudnya adalah sama makna. Hal yang senada diungkapkan oleh Hafied Cangara,
komunikasi berpangkal pada perkataan Latin communis yang artinya membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.

Secara terminologi, para ahli komunikasi memberikan pengertian komunikasi


menurut sudut pandang dan pendapat mereka masing-masing diantaranya: Danil
Vardiansyah mengungkapkan beberapa definisi komunikasi secara istilah yang
dikemukakan para ahli:

1. Jenis & Kelly menyebutkan “Komunikasi adalah suatu proses melalui mana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)
dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak)”.
2. Berelson & Steiner “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti
kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain.”
3. Gode “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula yang
dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki dua orang atau lebih”.
4. Brandlun “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi
rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego”.

2.2 Pengertian Hambatan Komunikasi


Hambatan komunikasi adalah segala bentuk gangguan yang terjadi di dalam
proses penyampaian dan penerimaan suatu pesan dari individu kepada individu yang lain
yang disebabkan oleh faktor lingkungan maupun faktor fisik dan psikis dari individu itu
sendiri.

2.2.1 Pengertian Hambatan Menurut Para Ahli


a. Lunandi (1992) menyatakan bahwa komunikasi adalah kegiatan menyatakan
suatu gagasan dan menerima umpan balik dengan cara menafsirkan
pernyataan tentang gagasan dan pernyataan orang lain. Komunikasi tidak
hanya sekedar menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan, tetapi
ada umpan balik dari pesan yang disampaikan.
b. Menurut Tubbs dan Moss (dalam Mulyana, 2005), komunikasi dikatakan
efektif apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya atau
komunikasi dinilai efektif apabila rangsangan yang disampaikan dan

3
dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan
yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.

3
c. Effendy (2003) menyatakan bahwa beberapa ahli komunikasi menyatakan
bahwa tidaklah mungkin seseorang melakukan komunikasi yang sebenar-
benarnya efektif. Ada banyak hambatan yang dapat merusak komunikasi.
Segala sesuatu yang menghalangi kelancaran komunikasi disebut sebagai
gangguan 21 (noise).
d. DeVito (2009) menyatakan bahwa hambatan komunikasi memiliki pengertian
bahwa segala sesuatu yang dapat mendistorsi pesan, hal apapun yang
menghalangi penerima menerima pesan.

2.3 Jenis Jenis Hambatan Komunikasi


Secara garis besar, terdapat 4 (empat) jenis hambatan komunikasi yaitu hambatan
personal, hambatan fisik, hambatan kultural atau budaya, serta hambatan lingkungan.

1. Hambatan personal

Hambatan personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta


komunikasi, baik komunikator maupun komunikan/komunikate. Hambatan personal
dalam komunikasi meliputi sikap, emosi, stereotyping, prasangka, bias, dan lain-lain.

2. Hambatan kultural atau budaya

Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan
latar belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami perbedaan
dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh orang lain.
Hambatan kultural atau budaya mencakup bahasa, kepercayan dan keyakinan.
Hambatan bahasa terjadi ketika orang yang berkomunikasi tidak menggunakan
bahasa yang sama, atau tidak memiliki tingkat kemampuan berbahasa yang sama.

3. Hambatan fisik

Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi.


Hambatan fisik komunikasi mencakup panggilan telepon, jarak antar individu, dan
radio. Hambatan fisik ini pada umumnya dapat diatasi.

4. Hambatan lingkungan

Tidak semua hambatan komunikasi disebabkan oleh manusia sebagai peserta


komunikasi. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang turut mempengaruhi proses
komunikasi yang efektif. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat mengalami
rintangan yang dipicu oleh faktor lingkungan yaitu latar belakang fisik atau situasi
dimana komunikasi terjadi. Hambatan lingkungan ini mencakup tingkat aktivitas,
tingkat kenyamanan, gangguan, serta waktu.

5. Hambatan usia

Usia kadang menjadi hambatan dalam berkomunikasi. Misalnya, anak takut


menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus
diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.

Penggunaan kalimat-kalimat yang sulit dipahami oleh orang yang lebih tua. Kesenjangan
usia memang harus dijembatani dengan baik sehingga pesan yang disampaikan tercapai.

4
Hambatan bahasa

Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama
bahasa ibu yang miliki, dan mengupayakan dengan berbagai macam cara seperti
menulis, gerakan tangan, menggambar, ekspresi muka hingga menggunakan alat
peraga agar komunikasi tetap berjalan

6. Hambatan kecakapan teknologi

Kecakapan teknologi seperti penggunaan fitur-fitur handphone pintar yang


tidak semua orang bisa menggunakannya.

2.4 Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi


Berbagai hambatan komunikasi yang dapat menyebabkan ketidakefektifan
komunikasi dapat kita atasi dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini :

1. Pengirim pesan/komunikator/sender

Komunikasi adalah suatu proses yang berlangsung dua arah dan diawali oleh
pengirim pesan. Pengirim pesan hendaknya merumuskan informasi sedemikian rupa
agar tujuan komunikasi tercapai. Pengirim pesan harus proaktif dalam membuat
penerima/komunikan/komunikator/receiver mengerti dan memahami pesan yang
disampaikan. Seringkali, apa yang dikatakan tidak selalu sesuai dengan apa yang
didengar. Untuk menghindarinya, hal-hal yang harus dilakukan adalah :

• Menyatakan satu ide atau gagasan dalam satu waktu.


• Menyatakan ide atau gagasan dengan singkat.
• Memberikan penjelasan ketika diperlukan.
• Melakukan pengulangan jika diperlukan.
• Menerima dan memberikan umpan balik.
• Melakukan pilihan kata, nada suara dan bahasa tubuh yang tepat.
• Mengembangkan sikap empati terhadap
penerima/komunikan/komunikate/receiver dalam mengatasi hambatan kultural
atau budaya dalam komunikasi.

2. Pesan

Pesan merupakan informasi sederhana yang ingin disampaikan oleh pengirim


pesan kepada penerima. Pesan dapat berupa pesan verbal maupun pesan non verbal.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah, pengirim harus:

 Menggunakan terminologi yang tepat.


 Berbicara dengan jelas.
 Waktu pengiriman pesan di sesuaikan dengan kesiapan penerima pesan untuk
mendengarkan / menerima pesan.
 Menggunakan volume suara yang sesuai.
 Pesan yang disampaikan hendaknya bersifat inklusif dan informatif. Inklusif
artinya pesan berisi segala sesuatu yang diperlukan oleh penerima pesan untuk
memahami maksud pengirim. Informasi artinya sesuatu yang ingin diketahui oleh
penerima pesan.

5
3. Penerima / komunikan / komunikate

5
Penerima pesan membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Untuk itu, penerima pesan harus memegang kendali atas seluruh proses komunikasi
yang berlangsung. Agar penerima pesan memegang kendali, adalah penting bagi
penerima pesan untuk yakin bahwa pengirim pesan memahami apa yang diinginkan
oleh penerima pesan dan mengapa mereka menginginkannya. Aktif mendengarkan
adalah suatu proses yang digunakan oleh penerima pesan untuk memfasilitasi
komunikasi dan meningkatkan penampilan. Dalam artian, penerima pesan aktif dalam
proses komunikasi. Agar penerima pesan dapat mendengarkan dengan aktif, hal-hal
yang perlu dilakukan oleh penerima pesan adalah :

 Fokus perhatian pada pesan yang disampaikan dengan memberikan momen


prioritas. Jika memungkinkan melihat atau melakukan kontak mata kepada
pengirim pesan.
 Mendengar dan melihat isi pesan tidak langsung atau non verbal sama baiknya
ketika mendengarkan kata-kata. Perhatikan petunjuk non verbal yang menyajikan
informasi berdasar pada apa yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan.
Persepsi yang diberikan oleh penerima pesan terhadap pesan dan pengirim pesan
dapat berbeda. Pilihan kata, nada suara, posisi tubuh, gesture dan gerakan mata
merefleksikan perasaan dibalik kata-kata yang diucapkan. Menjaga pikiran tetap
terbuka dan hindari penilaian.
 Melakukan verifikasi terhadap apa yang didengar atau disampaikan. Jangan
berasumsi bahwa persepsi yang diberikan terhadap pesan merupakan bentuk
persetujuan dengan tujuan pengirim pesan. Berikan umpan balik yang tepat
kepada pengirim pesan.

4. Umpan Balik Pesan

Penerima yang efektif memverifikasi pemahaman mereka terhadap pesan yang


dikirim oleh pengirim pesan. Mereka menyadari kata-kata, nada suara, dan bahasa
tubuh ketika mereka memberikan umpan balik. Berbagai bentuk umpan balik yang
diberikan dapat berupa pengakuan, pengulangan, dan parafrase. Kemudian, yang
dimaksud dengan pengakuan adalah bahwa penerima pesan telah menerima dan
memahami pesan yang disampaikan. Untuk pesan yang bersifat informatif yang rumit,
pengakuan saja tidaklah cukup untuk memastikan dan memahami pesan yang
disampaikan. Sedangkan, yang dimaksud dengan pengulangan adalah mengulang
kembali kata-kata yang disampaikan oleh pengirim pesan. Terakhir, yang dimaksud
dengan parafrase adalah mengulang kata-kata yang disampaikan oleh penerima pesan
sendiri kepada pengirim pesan. Parafrase memungkinkan penerima pesan untuk
melakukan verifikasi terhadap pemahaman pesan dan menunjukkan kepada pengirim
pesan bahwa penerima pesan mendengarkan pesan dengan baik.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas pemakalah dapat menyimpulkan Komunikasi merupakan
aktivitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun
dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam
kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan
komunikasi.

Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks,
dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis. Maka akan
timbulah suatu hambatan-hambatan dalam penyampaian pesan ini. yang mana hambatan-
hambatan itu sangat mempengaruhi seorang penyampai pesan. Manakalah hambatan itu
ada akan menyebabkan proses dalam komunikasi tidak efektif.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu pembaca mengetahui
apa saja hal yang dapat menghambat komunikasi. Dan diharapkan dapat membantu cara
mengatasi hambatan-hambatan komunikasi.

7
Daftar Pustaka
https://anisazizahshbnurse.wordpress.com/2013/10/30/makalah-faktor-yang-
mempengaruhi-komunikasi-dan-hambatan-komunikasi/

http://repository.uin-suska.ac.id/13786/7/7.%20BAB%20II_2018142PSI.pdf

https://portal-ilmu.com/macam-hambatan-komunikasi/

https://pakarkomunikasi.com/hambatan-hambatan-komunikasi#:~:text=Hambatan
%20komunikasi%20adalah%20segala%20sesuatu,memberikan%20umpan%20balik
%20yang%20sesuai

https://liwunfamily.com/2014/02/07/7-hambatan-komunikasi/

Anda mungkin juga menyukai