Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Komunikasi Kesehatan

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Kesehatan


Dosen Pengampu Nur Alam, SKM., M. Kes.

Disusun Oleh:

Herawati - 210305500005

JURUSAN GIZI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan yang Maha Esa, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Komunikasi Kesehatan, kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Komunikasi Kesehatan”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah masih jauh dari kata
kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu, penulis
sangat berharap dukungan serta sumbangsih pikiran baik berupa kritik maupun
saran yang membangun. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya selalu.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik
bagi penulis pada khususnya maupun bagi yang memerlukan.

Makassar, 31 Maret 2021

Herawati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................II

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

KAJIAN PUSTAKA................................................................................................3

2.1. Penelitian Terdahulu..................................................................................3

2.2. Konsep Komunikasi..................................................................................3

2.3. Konsep Komunikasi Kesehatan.................................................................4

BAB III....................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................5

3.1. Peran Penting Komunikasi Kesehatan......................................................5

3.2. Model Komunikasi Kesehatan..................................................................5

3.3. Perubahan Perilaku....................................................................................6

BAB IV....................................................................................................................8

KESIMPULAN........................................................................................................8

DAFTAR ISI............................................................................................................9

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Semua individu mempunyai kebutuhan dasar untuk menjalin hubungan
dengan orang lain dalam menjalani hidupnya. Komunikasi merupakan upaya
individu dalam menjaga dan mempertahankan individu untuk tetap berinteraksi
dengan orang lain. Komunikasi seseorang adalah suatu proses yang melibatkan
perilaku dan interaksi antar individu dalam berhubungan dengan yang lain.
Komunikasi secara harfiah berasal dari kata bahasa latin, yaitu Coomunicare yang
berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Hingga sekarang, definisi komunikasi
masih terus diduskusikan oleh para pakar ilmu komunikasi. Komunikasi dapat
dipahami sebagai suatu konsep serba makna tergantung pada konteks penggunaan
kalimatnya.
Keterampilan berkomunikasi yang baik dan benar serta efektif yang
merupakan kemampuan dasar yang penting dan harus dimiliki oleh semua tenaga
pelayanan kesehatan, terutama perawat. Kemampuan ini perlu di tumbuh
kembangkan sehingga menjadi kebiasaan bagi perawat dalam menjalankan
aktifitasnya sehari-hari.
Kemudian muncul istilah komunikasi Kesehatan, dimana terjadinya
komunikasi dari tenaga ksehatan dengan klien membahas tentang Kesehatan.
Komunikasi kesehatan adalah suatu proses penyampaian informasi kesehatan
untuk mendorong perubahan perilaku individu maupun kelompok guna
meningkatkan derajat kesehatan.
Bagi individu, komunikasi kesehatan dapat membantu menambah
pengetahuan akan kesehatan, membangkitkan motivasi untuk meningkatkan
kewaspadaan akan kesehatan. Bagi masyarakat, komunikasi kesehatan dapat
menjadikan kesehatan sebagai isu dan topik yang penting sehingga dinamika akan
informasi kesehatan dapat berkembang lebih cepat.
Dari penjelasan-penjelasan tersebut akhirnya membuat penulis tertarik
untuk menganalisis lebih lanjut dengan judul “Komunikasi Kesehatan” sebagai

1
acuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai komunikasi dalam dunia
Kesehatan, untuk meningkatkan kesejahteraan.

1.2. Rumusan Masalah


Karena begitu luasnya cakupan pembahasan mengenai “Komunikasi
Kesehatan” yang dibahas kali ini oleh penulis dalam makalah ini, terutama yang
berkaitan dengan materi Komunikasi Kesehatan. Adapun rumusan pada makalah
yang penulis usung diantaranya sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi Komunikasi Kesehatan?
2. Bagaimana bentuk model Komunikasi Kesehatan?
3. Bagaimana peran Komunikasi Kesehatan?
4. Bagaimana bentuk perubahan perilaku kesehatan?

1.3. Tujuan Penelitian


Penyusunan laporan makalah mengenai “Komunikasi Kesehatan”. Adapun
tujuan dari permasalahan yang terdapat pada latar belakang dan rumusan masalah
sebelumnya diantaranya sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi dari Komunikasi Kesehatan.
2. Mengetahui model Komunikasi Kesehatan.
3. Mengetahui bagaimana peran Komunikasi Kesehatan.
4. Mengetahui bentuk perubahan perilaku kesehatan.
5.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu


Dalam penulisan makalah ini, penulis akan mencoba untuk mengaitkan
beberapa karya ilmiah atau penelitian terdahulu, sehingga akan didapatkan
keterkaitan dengan karya ilmiah diatas. Adapun karya ilmiah atau penelitian
terdahulu yang penulis maksud adalah sebagai berikut:
Buku Ajar yang ditulis oleh Mundakir diterbitkan oleh Indomedia Pustaka
Penerbit & Distributor pada tahun 2016, dengan judul “Komunikasi Pelayanan
Kesehatan”. Buku ini mencoba menjelaskan bentuk dari konsep komunikasi,
model dan variabel-variabel komunikasi, dan faktor yang dapat mempengaruhi
komunikasi. Selain itu, buku ini juga mencoba menjelaskan komunikasi yang ada
dalam dunia kesehatan, memaparkan masalah-masalah yang mempengaruhi dan
tidak lupa menjelaskan upaya-upaya dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Buku Ajar yang ditulis oleh Reni Agustina Harahap dan Fauzi Eka Putra
diterbitkan oleh Prenadamedia Group pada tahun 2019, dengan judul
“Komunikasi Kesehatan”. Buku ini menjelaskan konsep, bentuk, model, prinsip,
gangguan dan hambatan komunikasi. Selain itu, dalam buku ini ikut menjelaskan
komunikasi kesehatan, advokasi, dan hubungan antar manusia.

2.2. Konsep Komunikasi


Edward Depari menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian
gagasan, harapan, dan pesan yang disampaiakan melalui lambang tertentu,
mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima
pesan. Sedangkan menurut James A.F. Stoner, komunikasi adalah suatu rangkaian
peristiwa yang terkait dalam penyampaian pesan dari pengirim ke
penerima.Komunikasi adalah proses dimanan seorang berusaha memberikan
pengertian dengan cara pemindahan pesan.
Pendapat tentang definisi komunikasi juga datang dari Everet M. Rogers,
beliau memberikan pendapat bahwa komunikasi adalah proses di mana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk

3
mengubah tingkah laku. Sesuai dengan pendapat Everet, Gerald R. Miller
menambahkan sedikit pendapatnya dalam mendefinisikan komunikasi, dimana
menurut beliau komunikasi dapat terjadi ketika suatu sumber menyampaikan
suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk memengaruhi
perilaku penerima.
Komunikasi yang digunakan dalam hubungan individu dan individu yang
lainnya, ternyata memiliki beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut:
1. upaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti orang lain
(komunikan)
2. Memahami orang lain
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain.
4. nggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu

2.3. Konsep Komunikasi Kesehatan


Komunikasi kesehatan menurut Northouse (dalam Notoasmodjo, 2005)
merupakan bagian dari komunikasi antar manusia yang memiliki fokus pada
bagaimana seorang individu dalam suatu kelompok/masyarakat menghadapi isu-
isu yang berhubungan dengan kesehatan serta berupaya untuk memelihara
kesehatannya. Pendapat lain datang dari Liliweri, beliau mendefinisikan
komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara
positif perilaku kesehatan individu dan komunitas masyarakat, dengan
menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi baik komunikasi
interpersonal, maupun komunikasi massa.
Fokus utama dalam komunikasi kesehatan adalah terjadinya transaksi yang
secara spesifik berhubungan dengan isu-isu kesehatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi transaksi tersebut. Transaksi yang berlangsung antar ahli
kesehatan, antara ahli kesehatan dengan pasien dan antara pasien dengan keluarga
pasien merupakan perhatian utama dalam komunikasi kesehatan.Komunikasi
kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan,
kebijaksanaan pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang kesehatan
yang sejauh mungkin mengubah dan memperbaharui kualitas individu dalam
suatu komunitas masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan
dan etika.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Peran Penting Komunikasi Kesehatan


Peran utama dari komunikasi kesehatan adalah untuk tujuan meningkatkan
kesadaran individu tentang isu-isu kesehatan, masalah kesehatan, resiko kesehatan
serta solusi kesehatan. Peningkatan kesadaran individu akan hal-hal tersebut ini
berdampak pada keluarga serta lingkungan komunitas individu. Antara anggota
keluarga yang sakit dengan anggota keluarga lainnya akan menemukan solusi
kesehatan yang tepat sehubungan dengan kasus kesehatan ini ataupun kasus
kesehatan lain, seperti kasus kesehatan penyakit genetik.
Ada interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu. Individu berada
dalam situasi biologis, psikologis dan sosial kemasyarakatan. Ketiga faktor
tersebut berpengaruh terhadap status kesehatan seorang individu. Melalui
komunikasi kesehatan, kita mempelajari timbal balik antara ketiga faktor tersebut.
Pemahaman ini penting agar kedepannya dapat dikembangkan intervensi program
kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu menjadi lebih sehat.
Maka perlu kesadaran atau dorongan untuk dilakukannya perubahan
perilaku individu, karena kecenderungan yang terjadi belakangan ini, kebanyakan
penyakit kronis justru disebabkan oleh faktor sosial dan pengaruh perilaku
(behaviour). Banyak gangguan penyakit kronis yang disebabkan oleh
ketidakmampuan individu untuk menjalani hidup sehat dan ketidakmampuan
individu untuk bertanggungjawab atas status kesehatannya sendiri karena telah
tenggelam dalam gaya hidup yang kurang sehat.

3.2. Model Komunikasi Kesehatan


Model komunikasi kesehatan berfokus pada transaksi antara profesional
kesehatan–klien yang sesuai dengan permasalahan kesehatan klien. Proses
pengiriman dan penerimaan pesan antara profesional dan klien terjadi secara
simultan, sehingga komunikasi yang terjadi cenderung lebih nampak dan aktif.
Model komunikasi ini mencakup tiga faktor mayor, yaitu:
1. Relationship, ada empat tipe:

5
a. Profesional kesehatan – Profesional kesehatan.
b. Profesional kesehatan – Klien
c. Profesional kesehatan – Orang lain yang berpengaruh
d. Klien – Orang lain yang berpengaruh
2. Transaksi
Transaksi dalam komunikasi adalah kesepakatan, respon yang terjadi
antara pengirim pesan dengan penerima pesan yang terjadi secara simultan
dalam proses komunikasi. Transaksai yang terjadi mencakup perilaku
komunikasi verbal dan nonverbal, yang mencakup dimensi isi dan
berhubungan, terjadi secara berkesinambungan, tidak statis dan ada umpan
balik.
3. Konteks
Konteks Faktor konteks dalam model ini adalah situasi dimana
pelayanan kesehatan diberikan. Konteks komunikasi dapat berdasarkan pada
tempat atau ruang dilaksanakan komunikasi, jenis pelayanan kesehatan yang
diberikan, dan jumlah personil atau tenaga kesehatan yang ada selama
memberikan pelayanan. Petugas yang terbatas akan mempengaruhi
kuantitas dan kualitas komunikasi.

3.3. Perubahan Perilaku


Menurut Robert Kwick (1974) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan
atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari
dan dapat dilaksanakan langsung secara praktik melalui tahapan proses belajar.
Perilaku dapat dilihat dari segi kehidupan sehari–hari dan sikap mempengaruhi
terbentuknya perilaku. Perilaku tidak sama dengan sikap. Terdapat 3 dimensi
perubahan perilaku kesehatan, diantaranya sebagai berikut:
1. Mengubah perilaku negatif (tidak sehat) menjadi perilaku positif (sesuai
dengan nilai– nilai kesehatan).
2. Mengembangkan perilaku positif (pembentukan atau pengambangan
perilaku sehat).
3. Memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah sesuai
dengan norma/nilai kesehatan (perilaku sehat). Dengan mempertahankan
perilaku sehat yang sudah ada, perilaku seseorang dapat berubah jika

6
terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan di dalam diri
seseorang.
Dalam proses perubahan perilaku kesehatan, ada faktor-faktor yang dapat
mempengaruihi hal tersebut. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
perubahan perilaku kesehatan:
1. Faktor Sosial
Dimana faktor sosial sebagai faktor eksternal yang mempengaruhi
perilaku antara lain sktruktur sosial, pranata-pranata sosial dan
permasalahan–permasalahan sosial yang lain. Pada faktor sosial ini bila
seseorang berada pada lingkungan yang baik yang maka orang tersebut
akan memiliki perilaku sehat yang baik sedangkan sebaliknya bila
seseorang berada pada lingkungan yang kurang baik maka orang
tersebut akan memiliki perilaku sehat yang kurang baik juga.
2. Faktor Kepribadian
Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku salah satunya
adalah perilaku itu sendiri (kepribadian) yang dimana dipengaruhi oleh
karakteristik individu, penilaian individu terhadap perubahan yang di
tawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan yang merekomen-dasikan
perubahan perilaku, dan pengalaman mencoba merubah perilaku yang
serupa.
3. Faktor Emosi
Rangsangan yang bersumber dari rasa takut, cinta, atau harapan–
harapan yang dimiliki yang bersangkutan. Contohnya berhubungan
dengan stress yang mendorong melakukan perilaku tidak sehat seperti
bekerja sebagai pekerja seks.

7
BAB IV
KESIMPULAN

Komunikasi kesehatan menurut Northouse merupakan bagian dari


komunikasi antar manusia yang memiliki fokus pada bagaimana seorang individu
dalam suatu kelompok/masyarakat menghadapi isu-isu yang berhubungan dengan
kesehatan serta berupaya untuk memelihara kesehatannya.
Peran utama dari komunikasi kesehatan adalah untuk tujuan meningkatkan
kesadaran individu tentang isu-isu kesehatan, masalah kesehatan, resiko kesehatan
serta solusi kesehatan. Peningkatan kesadaran individu akan hal-hal tersebut ini
berdampak pada keluarga serta lingkungan komunitas individu.
Komunikasi kesehatan terbagi menjadi 3 model, yaitu Relationship,
Transaksi, dan Konteks. Selain itu Komunikasi kesehatan tentu saja berharap
mencapai tujuan dengan terjadinya perubahan perilaku terutama bagi pasien, agar
dapat memahami kesehatan dan upaya yang dilakukan dalam kesehatannya.
Perubahan perilaku dapat dipengaruhi oleh faktor sosial, faktor kepribadian, dan
faktor emosi.

8
DAFTAR ISI

Bajari, A. (2019). Komunikasi Kesehatan di Indonesia. Yogyakarta: Buku Litera


Yogyakarta.
Harahap, R. A. dan Fauzi, E. P. (2019). Buku Ajar Komunikasi Kesehatan.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Mundakir. (2016). Buku Ajar, Komunikasi Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta:
Indomedia Pustaka
Komariah, K. (2013). Pola Komunikasi Kesehatan Dalam Pelayanan Dan
Pemberian Informasi Mengenai Penyakit Tbc Pada Puskesmas Di
Kabupaten Bogor. Jurnal Kajian Komunikasi, 1(2), hlm. 173-185.
Endrawati, E. (2015). Penerapan Komunikasi Kesehatan Untuk Pencegahan
Penyakit Leptospirosis Pada Masyarakat Desa Sumberagung,
Kecamatan Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Komunikasi, 7(1),
hlm. 1-25.
Rahmadiana, M. (2012). Komunikasi Kesehatan: Sebuah Tinjauan. Jurnal
Psikogenesis. 1(1), hlm. 88-94.

Anda mungkin juga menyukai