“KOMUNIKASI”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
ISNAWATI 220901501083
MARIANI 220901502086
KELAS F
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga dapat diselesaikannya makalah yang berjudul “Komunikasi” ini.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Perilaku Organisasi pada Program Studi Akuntansi S1 di Universitas Negeri Makassar.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Fajriani Aziz, S.pd., M.Si. selaku
dosen pengampuh mata kuliah Perilaku Organisasi.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. DESKRIPSI SINGKAT.............................................................................................1
B. RELEVANSI............................................................................................................1
C. INDIKATOR.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Fungsi Komunikasi.................................................................................................2
B. Proses komunikasi..................................................................................................2
D. Komunikasi organisasi............................................................................................5
E. Mode Komunikasi....................................................................................................6
I. Implikasi global.......................................................................................................12
BAB III............................................................................................................................17
PENUTUP......................................................................................................................17
A. KESIMPULAN.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab ini akan dibahas tentang bagaimana cara Memahami Komunikasi
dalam organisasi. Makalah ini menjelaskan apa fungsi komunikasi, proses dalam
komunikasi, arah dalam komunikasi, komunikasi dalam organisasi, mode
komunikasi, pilihan dalam saluran komunikasi, komunikasi yang persuasive,
hambatan pada komunikasi yang efektif dan implikasi global dalam komunikasi.
Makalah ini akan memberikan penjelasan dan juga untuk membantu pembaca
memahami cara kerja komunikasi yang baik dan benar. Dengan membaca bab ini,
pembaca akan mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana
berkomunikasi yang baik dalam organisasi.
B. RELEVANSI
Pada bagian ini dibahas tentang komunikasi. Dengan dasar pemahaman ini akan
menjadi landasan bagi mahasiswa untuk memahami apa yang di maksud dengan
komunikasi dan bagaimana cara berkomunikasi dengan baik.
C. INDIKATOR
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang :
1. Fungsi komunikasi
2. Proses komunikasi
3. Arah dalam komunikasi
4. Komunikasi organisasi
5. Mode komunikasi
6. Pilihan dalam saluran komunikasi
7. Komunikasi yang persuasive
8. Hambatan-hambatan pada komunikasi yang efektif
9. Implikasi global
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Komunikasi
Komunikasi berperan untuk mengendalikan perilaku anggota dalam berbagai cara.
Organisasi memiliki otoritas hierarki dan panduan formal bagi para pekerja yang
dipersyaratkan untuk diikuti. Komunikasi membantu meningkatkan motivasi dengan
menjelaskan kepada para pekerja mengenai apa yang harus mereka lakukan,
seberapa baik mereka dalam melakukannya, dan bagaimana mereka dapat
meningkatkan kinerja mereka. Kelompok kerja merupakan sumber utama dan
interaksi sosial bagi banyak pekerja. Fungsi terakhir dari komunikasi adalah untuk
memfasilitasi pengambilan keputusan.
B. Proses komunikasi
Hampir semua aktivitas organisasi melibatkan berbagai macam dan cara
komunikasi, baik verbal, tulisan, non verbal, dan bentuk komunikasi lainnya.
Terdapat beberapa definisi komunikasi.
Umpan balik
Sebagai pihak utama dalam proses komunikasi adalah pengirim dan penerima.
Pengirim merupakan sumber informasi yang mengawali proses komunikasi dengan
mengirimkan informasi awal. Penerima merupakan pihak yang menerima informasi.
Komunikasi dalam organisasi memiliki proses komunikasi yang sama seperti pada
Gambar 1. Meskipun, model komunikasi terlihat sederhana namun proses
komunikasi bisa menjadi kompleks. Pengirim dan penerima pesan bergantung
kepada siapa yang menjadi subjek dan objek komunikasi. Pada umumnya terjadi
komunikasi dua arah baik itu, pimpinan. dan karyawan, karyawan dan pimpinan,
ataupun antar karyawan, Seorang manajer yang memiliki informasi keuangan akan
membagi informasi tentang data keuangan kepada karyawan, di bagian keuangan
dan ke bagian lain yang terkait. Penerimaan informasi dari manajer kepada
karyawan tersebut akan melalui proses mendengarkan ataupun membaca informasi
tersebut. Informasi yang disampaikan dapat berupa perintah, arahan, atau nasibat
(pimpinan kepada karyawan); laporan, masalah, atau saran (karyawan kepada
pimpinan); masalah atau pemikiran (karyawan kepada karyawan). Informasi yang
disampaikan baik dari dan kepada pimpinan, barus sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh karyawan atau adanya keterbukaan informasi akan menghindari terjadinya
kesenjangan informasi antara karyawan dan pimpinan. Sebagai perangkat media
komunikasi tertulis adalah deskripsi jabatan, buletin atay memo; media lisan, adalah
tatap muka atau pertemuan; dan media elektronik adalah email atau telepon.
C. Arah dalam Komunikasi
1. Komunikasi ke Arah Bawah
Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dari sebuah kelompok atau
organisasi menuju ke level yang lebih rendah.
Komunikasi kea rah atas menuju kepada level yang lebih tinggi di dalam
kelompok atau organisasi.
3. Komunikasi Lateral
D. Komunikasi organisasi
1. Jaringan Kelompok Kecil yang Formal
Jaringan organisasi yang formal dapat menjadi lebih rumit, meliputi ratusan orang
dan setengah lusin atau lebih banyak hierarki. Untuk menyederhanakannya, kita
akan meringkaskan jaringan-jaringan ini ke dalam tiga kelompok kecil umum
yang masing-masing terdiri atas lima orang: rantai, roda, dan seluruh saluran.
1. Rantai dengan ketat mengikut rantai perintah yang formal atau resmi:
jaringan ini mendekati saluran komunikasi yang akan Anda temukan
dalam ketiga level organisasi yang ketat.
2. Roda bergantung pada sebuah sosok sentral untuk bertindak sebagai
saluran bagi seluruh komunikasi kelompok, ini menstimulasi jaringan
komunikasi yang akan Anda temukan pada sebuah tim dengan seorang
pemimpin yang kuat.
3. Jaringan seluruh saluran memperbolehkan para anggota kelompok untuk
berkomunikasi satu lain secara aktif, sering dicirikan dalam pelaksanaan
tim yang dikelola sendiri, yang mana para anggota kelompok bebas untuk
memberikan kontribusi dan tidak ada seorang pun yang mengambil peran
pemimpin.
Rumor muncul sebagai tanggapan terhadap situasi yang penting bagi kita, ketika
terdapat ambiguitas, dan di bawah kondisi yang menimbulkan kecemasan."
Kenyataan bahwa suasana kerja sering kali terdiri atas tiga elemen yang
menjelaskan mengapa rumor berkembang dalam organisasi. Kerahasiaan dan
persaingan yang umumnya menguasai sekitar penunjukan bos-bos yang baru,
relokasi kantor, perampingan keputusan, atau penyusunan kembali penugasan
kerja-mendorong dan menopang rumor-rumor pada kabar selentingan. Suatu
rumor akan terus ada hingga orang lain menginginkan dan ekspektasi yang
menciptakan ketidakpastian terpenuhi atau kecemasan telah berkurang.
E. Mode Komunikasi
1. Komunikasi Lisan
Salah satu kelemahan utama pada komunikasi lisan muncul saat sebuah pesan
harus melewati sejumlah orang; semakin banyak orang, semakin besar risiko
terjadi penyimpangan. Setiap orang menginterpretasikan pesan dengan cara
mereka sendiri. Ketika mencapai tujuannya, kandungan pesan sering kali
sangat berbeda dari semula. Dalam suatu organisasi, di mana keputusan dan
pengumuman resmi lainnya disampaikan secara verbal ke atas dan ke bawah
hierarki otoritas, muncul risiko pesan itu terdistorsi.
3. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi non verbal adalah bahasa tubuh seperti kelipan non-verbal mata.
duduk berdekatan, dan cara memandang menjadi sebuah pesan yang terlihat
efektif dan mudah dipahami . Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang
pesannya dikemas dalam bentuk tanpa kata-kata. Non verbal juga bisa
diartikan sebagai yang secara sengaja dikirimkan dan diinterpretasikan seperti
tujuannya dan memiliki kemungkinan akan adanya feed back dari penerimanya.
Komunikasi non verbal dapat berupa lambang-lambang seperti gerak tubuh,
warna, mimik wajah dan lain – lain (Kusumawati, 2016).
Setiap kali kita mengirimkan sebuah pesan verbal, kita juga membagikan pesan
nonverbal Kadang kala komponen nonverbal dapat berdiri sendiri. Tidak ada
pembahasan komunikas yang lengkap tanpa mempertimbangkan komunikasi
nonverbal-meliputi gerakan tubuh, intonasi atau penekanan yang kita berikan
atas kata-kata, ekspresi wajah, serta jarak fisik antara pengirim dan penerima.
Kita mungkin berpendapat bahwa setiap pergerakan tubuh memiliki arti, dan
tidak ada pergerakan secara kebetulan (walaupun beberapa tidak disadari).
Kita bertindak di luar keadaan kita dengan bahasa tubuh nonverbal. Kita akan
tersenyum atas kepercayaan proyek, tidak menyilangkan tangan kita untuk
menunjukkan mudah didekati, dan berdiri untuk mengirimkan tanda otoritas."
2. Kesempurnaan Saluran:
4. Keamanan Informasi:
2. Tingkat ketertarikan
Proses bagaiamana seseorang bisa menerima pesan persuasive yang sesuai
dengan ketertarikan orang itu sendiri.
3. Pengetahuan sebelumnya
Seseorang yang sudah memiliki pemikiran sendiri dari berbagai argumen dalam
melakukan suatu aksi/tindakan tertentu. Tidak akan gampang
mengubah/mempengaruhi pemikirannya kecuali ada alasan yang bijaksana yang
bisa diterima dan dianggap masuk akal. Disisi lain orang yang kurang informasi
tentang topic gampang dengan mudah berubah pikiran. Bahkan didalam
argument yang kurang akurat sekalipun.
4. Kepribadian
Ada 2 jenis kepribadian orang yaitu Kebutuhan lebih akan kognisi dan rendahnya
kebutuhan akan kognisi. Tinggi kebutuhan akan kognisi hanya membutuhkan
bukti dan fakta-fakta, sedangkan yang kurang kebutuhannya akan kognisi lebih
cenderung menggunakan proses otomatis (gampang terpengaruh),
mengandalkan intuisi dan memadu evaluasi mereka dengan maksud pesan
persuasive.
5. Karakteristik pesan
Kebanyakan pesan yang dibuat relative ramping sehingga penyampaian isi
pesan kurang dapat dipahami.
H. Hambatan-hambatan pada komunikasi yang efektif.
1. Penyaringan
Penyaringan (filtering) mengacu pada tujuan memanipulasi informasi oleh si
pengirim sehingga si penerima akan melihatnya menjadi lebih menguntungkan.
Seorang manajer yang berbicara kepada bosnya mengenai hal yang dia rasa
ingin didengar bosnya merupakan penyaringan informasi. Level yang semakin
vertikal dalam hierarki organisasi, maka akan semakin membuka banyak
kesempatan untuk melakukan penyaringan. Tetapi beberapa penyaringan akan
terjadi di mana pun yang terdapat perbedaan status.
2. Pemilihan persepsi
Diulas kembali disini karena pemilihan persepsi merupakan hal penting sebab
para penerima dalam proses komunikasi melihat dan mendengar secara selektif
berdasarkan pada kebutuhan mereka, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan
karakteristik personal lainnya. Para penerima juga memproyeksikan ketertarikan
dan ekspektasi mereka ke dalam komunikasi seperti mereka akan menguraikan
isi pesan mereka.
4. Emosi
Anda dapat menginterprestasikan pesan yang sama secara berbeda ketika Anda
marah atau putus asa dibanding Anda sedang bahagia. Orang-orang yang
berada dalam suasana hati negatif lebih cenderung untuk mengkritisi pesan
dengan lebih terperinci, sedangkan mereka yang berada dalam suasana hati
positif cenderung untuk menerima komunikasi begitu saja.
5. Bahasa
Bahkan ketika kita sedang bekomunikasi dalam bahasa yang sama, kita-kita
dapat berarti hal-hal yang berbeda dengan orang lain. Umur dan konteks adalah
dua dari faktor terbesar yang mempengaruhi perbedaan-perbedaan
tersebut.Penggunaan bahasa di antara masing-masing orang sangat tidak
beragam. Jika kita mengetahui bagaimana masing-masing dari kita memodifikasi
bahasa, kita dapat meminimalkan kesulitan dalam komunikasi, tetapi kita
biasanya tidak mengetahuinya.
6. Keheningan
Hal yang mudah untuk mengabaikan keheningan atau kurangnya komunikasi
karena didefinisikan dengan ketiadaan informasi. Namun, riset menyarankan
untuk menggunakan keheningan dan penangguhan komunikasi adalah hal yang
umum dan problematis.
7. Kekhawatiran komunikasi
Diperkirakan 5-20% dari populasi menderita kekhawatiran komunikasi
(communication apprehension) yang melemahkan tenaga atau kecemasan
sosial. Orang-orang tersebut mengalami ketegangan dan kecemasan yang tidak
semestinya dalam komunikasi secara tertulis, lisan atau kedua-duanya.
8. Berbohong
Hambatan terakhir terhadap komunikasi yang efektif adalah kesalahan penyajian
atas informasi secara sekaligus atau berbohong. Setiap orang memiliki definisi
berbeda mengenai suatu kebohongan. Dapatkah Anda mendeteksi kebohongan?
Literatur menyarankan bahwa sebagian besar orang sangat tidak ahli dalam
mendeteksi penipuan yang dilakukan oleh orang lain. Permasalahanya adalah
tidak terdapat isyarat secara verbal atau nonverbal yang khas mengenai
kebohongan, menghindari pandangan, berhenti sejenak, dan menggeser postur
tubuh juga dapat sebagai tanda dari kegelisahan. Secara jumlah, frekuensi
kebohongan dan kesulitan dalam mendeteksi kebohongan terutama
membuatnya menjadi hambatan yang besar bagi komunikasi yang efektif.
I. Implikasi global
1. hambatan hambatan budaya
2. konteks budaya
3. Pedoman budaya
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan mengenai komunikasi adalah bahwa komunikasi yang efektif dan efisien
sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi yang baik. Komunikasi yang baik
membantu membangun kerjasama antara anggota tim, meningkatkan produktivitas
dan kinerja, serta menghindari kesalahpahaman dan konflik.
komunikasi yang baik adalah kunci dalam membangun kerjasama dan mengatasi
tantangan dalam organisasi. Penting bagi organisasi untuk memiliki budaya
komunikasi yang positif dan mendukung yang memungkinkan anggota untuk saling
berbagi informasi, pendapat, dan ide dengan jelas dan terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, T. I. (2016). Komunikasi Verbal dan Non Verbal. Jurnal Pendidikan dan
Konseling, 83-98.
Schneier, B. (2015). Data and Goliath: The Hidden Battles to Collect Your Data and
Control Your World. W. W. Norton & Company.
Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A, 2014, Organizational Behavior, 16th Edition,
McGraw-Hill. https://manajemenmudah.blogspot.com/2016/04/komunikasi-
yang-persuasif.html?m=1
Sito, A., Siregar, C., & Putri, D. (2022). Dampak Globalisasi Terhadap Dinamika
Budaya Dalam Konteks Komunikasi Bisnis. 128-137.
Bernhard, Adolfin dkk. ( 2017 ). Perilaku Organisasi. Bandung: CV. Patra Media
Grafindo
LAMPIRAN