Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

UNSUR-UNSUR MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

Oleh
Kelompok 6
1. Nonik Hidayati
2. Daeng ririn afriani
3. Yesi sulistiani wardani
4. Fatimah

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NTB


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM
PEROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
dibuat sebagai tugas mata kuliah Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan .
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa literatur yang kami ambil, Selain
itu makalah ini kami susun agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca dalam
mempelajari Unsur-Unsur Membangun Komunikasi Efektif.
Oleh karena itu, saya sangat mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, terutaman Mahasiswi Kebidanan.

Mataram, 1 Maret 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1 Komunikan.............................................................................................. 3
2.2 Komunikator............................................................................................ 4
2.3 Pesan........................................................................................................ 6
2.4 Chanel/media............................................................................................ 7
BAB III PENUTUP............................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................8
3.2 Saran...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan
nonverbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau
lebih.frase dua atau lebih perlu ditekankan ,karena sebagian literatur menyebut
istilah komunikasi intrapersonal,yakni komunikasi diri sendiri. Komunikasi terjadi
jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respons pada penerima melalui
penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau symbol,baik bentuk verbal atau
bentuk nonverbal,tanpa harus memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak yang
berkomunikasi punya suatu sistemsimbol yang sama.Komunikasi efektif terjadi
apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik
atau sama oleh komunikan,sehingga tidak terjadi salah persepsi. Seperti yang kita
ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang namanya
komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara
langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap muka secara
langsung sedangkan komunikasi secara tidak langsung bisa melalui perantara orang
ketiga yang menyampaikan pesan nantinya. Hal ini pasti selalu ada di dalam
kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu sendiri adalah makhluk social
yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri melainkan perlunya interaksi dengan
manusia lainnya. Salah satu bentuk konkret dari interaksi ini adalah komunikasi
tersebut. Namun dalam pembahasan yang ada di dalam makalah ini adalh mengenai
komunikasi dalam konteks manajemen dan pemerintahan. Oleh karena itu untuk
memenuhi pembelajaran mata kuliah azas-azas manajemen ini, penulis mengambil
judul “Komunikasi” di dalam makalah yang penulis kerjakan ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, penulis mengambil beberapa
rumusan masalah diantaranya:

1
1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi efektif dan terapeutik?
2. . Apa proses komunikasi efektif?
3. Apa sajakah unsur-unsur dalam komunikasi efektif?
4. Apa sajakah tahapan dalam komunikasi dalam pelayanan kesehatan?
5. Apa sajakah teknik komunikasi efektif dan terapeutik?
6. Apa sajakah hambatan atau factor yang mempengaruhi komunikasi efektif?
7. Apa sajakah Kriteria komunkasi efektif?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diperoleh dari isi makalah ini antara lain:
1. Supaya dapat mengetahui pengertian dari komunikasi.
2. Supaya mengetahui tujuan dari komunikasi.
3. Supaya dapat memahami unsur-unsur komunikasi.
4. Supaya dapat mengetahui sejauh mana teknik komunikasi dalam pelayanan
kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk menciptakan sebuah komunikasi yang efektif, maka sebuah
proses komunikasi harus mengandung unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur
komunikasi setidaknya harus terdiri dari , yaitu komunikator, pesan,
channel/media,
2.1 Komunikan
Komunikasi adalah pihak penerima pesan dalam sebuah proses
komunikasi. Sementara pengertian komunikator adalah pihak yang bertindak
sebagai pengirim pesan.
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dari seorang komunikan,
agar tujuan komunikasi dapat tercapai :
a) Kecakapan komunikasi
Kecakapan komunikasi disini berkaitan dengan kecakapan
komunikan dalam membaca, medengar serta menangkap apa yang dibaca
dan didengarnya.
b) Sikap
Sikap disini berkaitan dengan sikap komunikan terhadap
komunikator serta pesan yang disampaikannya. Ketika seorang memiliki
asumsi yang negatif misalnya, komunikan cenderung akan bersikap acuh
atau juga sebaliknya (baca: psikologi komunikasi).
c) Pengetahuan
Pengetahuan komunikan terhadap pesan yang disampaikan juga
sangat mempengaruhi ringkat pemahaman komunikan terhadap pesan
yang disampaikan. Misalnya pesan berisi informasi mengenai kehamilan
tidak tepat untuk disampaikan kepada anak SD.
d) Keadaan Lahiriah

3
Manusia normal memliki indra penglihatan, pendengaran, peraba,
perasa, dan penciuman. Namun terdapat beberapa orang yang mengalami
disabilitas taua kecacatan seperti tidak bisa melihat atau mendengar. Hal
ini perlu diperhatikan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima sengan
baik.
e) Feedback
Feedback atau umpan balik merupakan respon yang diberikan
komunikan untuk menanggapi pesan yang telah diterimanya dari
komunikator. Sama seperti keempat unsur komunikasi yang telah
disebutkan sebelumnya, feedback memegang peranan penting dalam
tercapainya tujuan komunikasi. Feedback dari komunikan akan mengukur
apakah komunikasi berjalan dengan baik, apakah komunikan memahami
pesan yang disampaikan, dan apakah tujuan komunikasi tercapai atau
tidak.
Feedback dari komunikan bisa berupa apa saja, baik gesture tubuh
seperti gelengan atau anggukan kepala, senyuman atau prilaku seperti
mencatat informasi, atau juga ucapan tanggapan berupa gumaman
tertentu. Feedback sendiri dibagi menjadi dua kategori, yatu:
1) Feedback negatif
Feedback negatif merupakan respon yang sifatnya cenderung tidak
setuju atau menolak pesan yang disampaikan. Contohnya bersikap
acuh, gelengan kepala, atau semacamnnya.

2) Feedback positif
Feedback positif merupakan respon yang menunjukkan
persetujuan komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Misalnya
berupa anggukan kepala, senyuman, atau sikap responsif lainnya.
2.2 Komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan
kepada komunikan (penerima pesan) dalam sebuah proses komunikasi.

4
Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang
yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.
Berikut ini adalah beberapa macam contoh dari komunikator :
a. Penyiar Televisi
Penyiar televisi adalah salah satu contoh komunikator dalam
komunikasi massa. Sebenarnya penyiar televisi menjadi perwakilan dari
satu lembaga utuh yang di dalamnya berusaha memberikan informasi
tertentu kepada pemirsa, seperti misalnya pemberitaan, info cuaca dan
lain sebagainya.
b. Penyiar Radio
Penyiar radio juga merupakan contoh yang hampir sama seperti yiar
televisi. Setiap informasi atau pesan yang disampaikan oleh penyiar,
biasanya juga berasal dari hasil kerja sama tim yang ada dalam radio
tersebut. Ia kemudian berperan menjadi komunikator karena memberikan
pesan secara langsung kepada pendengar yang ada di radio tersebut.
c. Jurnalis Berita
Penulis berita maupun artikel lainnya juga termasuk ke dalam
komunikator komunikasi massa. Ia menggunakan media massa berupa
media cetak atau elektronik dalam rangka memberikan informasi secara
massal. Inilah mengapa penulis berita bisa disebut sebagai komunikator
dalam komunikasi massa.
d. Perwakilan Lembaga
Kebijakan baru yang muncul dari sebuah lembaga biasanya akan
disosialisasikan melalui perwakilan lembaga tertentu. Ini adalah salah satu
contoh komunikator dalam komunikasi massa yang juga bisa kita jadikan
rujukan. Perwakilan dari lembaga tersebut akan memberikan informasi
kepada banyak pihak sehingga kebijakan yang ada bisa disosialisasikan
dengan baik.
e. Divisi Hubungan Masyarakat (Humas)

5
Divisi hubungan masyarakat atau biasa dikenal sebagai public
relations juga merupakan bagian dari komunikator. Sifatnya adalah
memberitahu berbagai macam informasi atau klarifikasi kepada massa
secara umum sehingga keberadaannya memang penting. Tanpa adanya
humas, sebuah perusahaan mungkin akan kesulitan untuk menjalin
hubungan kerja sama.
f. Guru
Jika kita sudah mengarah ke dalam komunikasi pendidikan, maka guru
bisa disebut sebagai komunikator. Ini juga akan berlaku apabila konteks
yang sedang diberlakukan adalah ketika guru memberikan suatu seminar
kepada khalayak umum. Ia kemudian bisa menjadi komunikator dalam
proses komunikasi massa yang berlangsung. Manajemen komunikasi
dalam pendidikan biasanya berhubungan pula dengan proses tersebut.
g. Administrator
Seorang administrator dari suatu perusahaan atau pun media elektronik
tertentu merupakan komunikator yang ada dalam komunikasi massa. Saat
ini komunikasi massa tidak berbatas pada media cetak saja, namun juga
media elektronik hingga ke media sosial. Oleh karenanya, seorang
administrator bisa berperan sebagai komunikator. (Baca juga: Fungsi
administrator dalam jurnalistik online)

2.3 Pesan
Unsur-unsur komunikasi yang ketiga adalah pesan. Pesan sebagai
salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat dipahami sebagai materi
yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat
disampaikan oleh komunikator dalam berbagai cara, misalnya saja melalui
kata-kata, nada suara, hingga gerak tubuh dan ekspresi wajah.
Pesan sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat
berwujud dalam berbagai bentuk, diantaranya:
a. Pesan informatif

6
Pesan informatif bersifat memberikan keterangan-keterangan atau
fakta-fakta yang menuntun komunikan untuk mengambil keputusan
b. Pesan persuasif
Pesan persuasif adalah pesan yang berisikan bujukan yang
bertujuan untuk memberikan perubahan sikap komunikan. Perubahan
yang terjadi merupakan perubahanan yang tidak dipaksakan, melainkan
berasal dari kehendak diri sendiri.
c. Pesan koersif
Pesan koersif adalah kebalikan dari pesan persuasif. Pesan koersif
bersifat memaksa dengan mengandalkan sanksi-sanksi untuk menekan
komunikan.

2.4 Channel/Media/saluran
Channel merupakan unsur-unsur komunikasi yang selanjutnya.
Channel merupakan saluran penyampaian pesan atau sering juga disebut
dengan media komunikasi. Media komunikasi dapat dibagi ke dalam dua
kategori, yakni media komunikasi personal dan media komunikasi massa.
Media komunikasi personal digunakan oleh dua orang atau lebih untuk saling
berhubungan. Sifat dari media komunikasi ini pribadi, sehingga dampaknya
tidak bisa dirasakan oleh orang banyak.
Contoh dari media komunikasi personal adalah
a. Telepon
b. aplikasi chatting (whatsapp, line, BBM), dan juga Skype.
Media komunikasi yang kedua adalah media komunikasi massa.
Media komunikasi ini digunakan untuk mengkomunikasikan pesan dari satu
atau beberapa orang kepada khalayak ramai. Karena sifatnya yang masif,
maka media komunikasi massa dapat memiliki dampak yang besar bagi
banyak orang.
Contoh media komunikasi massa adalah :
a. televise

7
b. radio
c. hingga yang terbaru adalah media sosial (instagram, twitter, youtube).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah pihak penerima pesan dalam sebuah proses
komunikasi. Sementara pengertian komunikator adalah pihak yang bertindak
sebagai pengirim pesan.

3.2 Saran
dalam komunikasi sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebihdengan
menggunakan bahasa yang baik, sopan dan apabila menggunakan bahasa
tubuh, gunakan bahasa tubuh yang sopan dan tidak membuat teman yang
berkomunikasi kita tersinggung dengan perkataan dan gerakan tubuh kita.

8
DAFTAR PUSTAKA
Oktariana, Mika. (2018). Komunikasi Dalam Praktek Kebidanan. Yogyakarta:
DEEPUBLISH

Anda mungkin juga menyukai