Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian antropologi

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dengan segala

aktivitasnya. Di satu pihak, manusia adalah pencipta kebudayaan, di pihak lain

kebudayaan yang membentuk perilaku manusia sesuai dengan lingkungannya.

Dengan demikian, terjalin hubungan timbal balik yang sangat erat antara manusia dan

kebudayaan. Antropologi memiliki sub disiplin, seperti: antropologi biologi,

etnolinguistik, arkeologi, prasejarah, dan etnologi. Agar memperoleh wawasan yang

lebih luas mengenai kedudukan, fungsi dan peran bahasa dalam kebudayaan,

pengenalan dan pemahaman mengenai antropologi dengan sendirinya merupakan

sesuatu yang mutlak diketahui peserta didik melalui suatu pelajaran yang mandiri.

Dengan mempelajari antropologi diharapkan peserta didik mampu menyerap

antropologi sebagai pengetahuan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,

terutama dalam menyikapi perbedaan latar budaya, masyarakat, bahasa dan

kepercayaan di masyarakat

Menurut etnologinya kata antropologiberasal dari kata yunani “Antropo”

yang berarti manusia dan “logy” atau “logos” berarti ilmu yang mempelajari tentang

manusia. Menurut Ralfh L Beals dan Harry Hoijen : 1954: 2 antropologi adalah ilmu

yang mempelajarai manusia dan semua apa yang dikerjakannya. Allan H Smith &

John L Fischer Banyak ilmu sosial mempelajari manusia, ilmu antropologi berusaha

untuk melihat manusia dengan segala komplekstasnya, atau manusia dengan segala

1
aspeknya. Aspek-aspek itu menyangkut asal mula, perkembangan, sifat, dan ciri-ciri

manusia serta kebudayaaannya.

Perhatian Antropologi Seabad lalu Antropologi hanya tertarik mempelajari

kelompok-kelompok kecil masyarakat, suku, kebudayaan, kampung-kampung serta

minoritas, namun sekarang Antropologi telah lebih maju dengan mempelajarai

manusia dari berbagai segi atau sudut. Baik yang telah maju maupun primitif.

B. Definisi sosial

Di kehidupan kita sebagai anggota masyarakat istilah sosial sering dikaitkan

dengan hal-hal yang berhubungan dengan manusia dalam masyarakat, seperti

kehidupan kaum miskin di kota, kehidupan kaum berada, kehidupan nelayan dan

seterusnya. Dan juga sering diartikan sebagai suatu sifat yang mengarah pada rasa

empati terhadap kehidupan manusia sehingga memunculkan sifat tolong menolong,

membantu dari yang kuat terhadap yang lemah, mengalah terhadap orang lain,

sehingga sering dikataka sebagai mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Pada dunia

pendidikan pun istilah sosial dipakai untuk menyebut salah satu jurusan yang harus

dipilih ketika memasuki jenjang sekolah menengah atas atau pilihan ketika memasuki

perguruan tinggi, dan jurusan tersebut adalah jurusan yang berkaitan dengan segala

aktivitas yang berkenaan dengan tindakan hubungan antar manusia. Lebih jauh lagi

terdapat dua bidang ilmu yang ada di dunia ini yaitu ilmu pengetahuan alam dan

humaniora, kedua bidang tersebut mempunyai perbedaan kajian, yaitu bahwa ilmu

pengetahuan alam mengarah pada kajian-kajian yang bersifat alam dan pasti,

sedangkan humaniora berkaitan dengan kemanusiaan, atau sering orang

mengartikannya sebagai seni, bahasa, sastra. Sosial merupakan bidang yang berada di

antara humaniora dan ilmu pengetahuan alam. Atau juga Ilmu pengetahuan alam

2
dilawankan dengan ilmu pengetahuan sosial atau ilmu sosial. Sebenarnya apakah

yang dimaksud dengan sosial dari kenyataan-kenyataan tentang istilah tersebut di

atas.

Dilihat dari sasaran atau tujuan dari istilah tersebut yang berkaitan dengan

kemanusiaan, maka dapat diasumsikan bahwa semua pernyataan tersebut pada

dasarnya mengarah pada bentuk atau sifatnya yang humanis atau kemanusiaan dalam

artian kelompok, mengarah pada hubungan antar manusia sebagai anggota masyarakat

atau kemasyarakatan. Sehingga dapat dimaksudkan bahwa sosial merupakan

rangkaian norma, moral, nilai dan aturan yang bersumber dari kebudayaan suatu

masyarakat atau komuniti yang digunakan sebagai acuan dalam berhubungan antar

manusia. Sosial disini yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai

acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komunitas,

sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan

dengan pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengatur tindakan-

tindakan yang dimunculkan oleh individu-individu sebagai anggota suatu masyarakat.

Sehingga dengan demikian, sosial haruslah mencakup lebih dari seorang individu

yang terikat pada satu kesatuan interaksi, karena lebih dari seorang individu berarti

terdapat hak dan kewajiban dari masing-masing individu yang saling berfungsi satu

dengan lainnya. Dalam konteks ini, manusia diatur hak dan kewajibannya yang

menunjukkan identitasnya dalam sebuah arena, dan sering disebut sebagai status,

bagaimana individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan apa yang

telah ada dalam perangkat pedoman yang ada yang dipakai sebagai acuan.

C. Ciri-ciri antropologi

Beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam ilmu antropologi antaralain:

3
Empiris,yaitu berdasarkan atas hasil observasi pada lingkungan masyarakat

ataupun individu manusia.

Memerlukan proses waktu yang cukup panjang untuk menentukan suatu teori

karena antropologi bukanlah ilmu teoritis

Selalu berkaitan erat dengan sejarah (khususnya) dan ilmu-ilmu lain yang

condong pada ilmu sosial, misalnya ilmu arkeologi, antropologilinguistic,

antropologisocial, dll.

Memiliki ruang lingkup yang luas, bukan hanya secara fisik (ragawi) namun

juga secara budaya kehidupan manusia.

Selalu mengalami perkembangan dengan sejalannya waktu dan observasi yang

diadakan layaknya ilmu sejarah yang selalu berkembang

D. Kegunaan antropologi

Sebagai ilmu tentang umat manusia, antropologi melalui pendekatan dan

metodeilmiah berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang

manusia danperilakunya. Kedua bidang besar dari antropologi adalah antropologi fisik

dan budaya.

Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organism

biologis yangtekanannya pada upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan

mempelajari variasi-variasi biologis dalam species manusia. Sedangkan antropologi

budaya berusahamempelajari manusia berdasarkan kebudayaannya. Dimana

kebudayaan dapat merupakanperaturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku

dalam masyarakat.

Di antara ilmu-ilmu social, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan,

tujuan,manfaat yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan

4
penjelasan-penjelasan tentang perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas

semua aspek biologismanusia dan perilakunya di semua masyarakat.

Selain itu, antropologi bermaksud mempelajari umat manusia secara objektif,

palingtidak mendekati objektif da sistematis. Seorang ahli antropologis dituntut harus

mampumenggunakan metode-metode yang mungkin juga digunakan oleh para

ilmuwan laindengan mengembangkan hipotesis atau penjelasan yang dianggap benar,

menggunakandata lain untuk mengujinya, dan akhirnya menemukan suatu teori, yaitu

suatu systemhipotesis yang telah teruji. Sedangkan data yang digunakan ahli

antropologi dapat berupadata dari sutu masyarakat atau studi komparatif di antara

sejumlah besar masyarakat.

E. Pengertian antropologi kesehatan

Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada

aspek-aspek biologis dan sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama

tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan

manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia.

Antropologi kesehatan membantu mempelajari sosio-kultural dari

semua masyarakat yang berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat

dari budaya, diantaranya:

1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)

2. Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan

supranatural maupun supernatural atau penyihir

3. Kelompok 'healers' ditemukan dengan bentuk yang berbeda di

setiap kelompok masyarakat

4. Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh

5
5. Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan 'sakit' atau 'penyakit'

tidak secara individual, terutama "illness dan sickness" pada

keluarga ataupun masyarakat.

Jika diumpamakan sebagai kewajiban, maka tugas utama ahli

antropologi kesehatan diantaranya: bagaimana individu di masyarakat

mempunyai persepsi dan bereaksi terhadap "ill" dan bagaimana tipe

pelayanan kesehatan yang akan dipilih, untuk mengetahui mengenai

budaya dan keadaan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan

saling berkontribusi dalam memberikan sumbangan untuk

perkembangan ilmu lain. Misalnya dalam bidang biologi, antropologi

kesehatan menggambarkan teknik dan penemuan ilmu-ilmu kedokteran

dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik, parasitologi,

patologi, nutrisi, dan epidemiologi.

Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara

perubahan biologi yang didapatkan dengan menggunakan teknik

tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di masyarakat

tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa

Tenggara Timur ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan

diantara anggota keluarga.

Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan

sumbangan pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut:

1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara

keseluruhan termasuk individunya. Dimana cara pandang yang

tepat akan mampu untuk memberikan kontribusi yang tepat dalam

6
meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap

bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.

Contoh pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme yang

menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk

membantu menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi

masyarakat menjadi lebih baik.

2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk

menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan.

3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik

dalam merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun

membantu analisis dan interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang

ada di masyarakat.

Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap

antropologi kesehatan, antara lain:

1. Antropologi fisik/biologi/ragawi, Contoh: nutrisi

mempengaruhi pertumbuhan, bentuk tubuh, variasi penyakit.

Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat

faktor budaya, migrasi dan urbanisasi.

2. Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada

masyarakat primitif atau yang masih dianggap tradisional,

meski dalam perkembangan lebih lanjut stereotipe ini harus

dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya

terbelakang atau salah.

3. Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah

laku manusia di berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan

7
schizophrenia di suatu daerah untuk mencari penyembuhan

yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan

penyakit yang sama.

4. Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan

bekerjasama dengan antropologi untuk menjelaskan hubungan

antara kepercayaan dan praktek kesehatan.

F. Konsep budaya dan antropologi kesehatan

Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan

budaya. Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan

bagaimana cara memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya,

dan bagaimana berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan

serta lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri diturunkan dari suatu generasi ke

generasi selanjutnya dengan cara menggunakan simbol, bahasa, seni, dan ritual

yang dilakukan dalam perwujudan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, hal-hal

tersebut tentunya akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat dan pola

pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat .

Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan

pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut :

a) Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara

keseluruhan termasuk individunya.

b) Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk

menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan.

8
G. Kegunaan prilaku

Adanya rasa saling menghargai orang yang lebih tua dan antar tetangga

dalam kehidupan  bermasyarakat

Kehidupan bertetangga akan lebih hangat dan harmonis

Terciptanya kerukunan, rasa saling tolong menolong dan rasa gotong

royong antar sesama

Timbulnya rasa empati kepada sesama tetangga

Timbulnya keorganisasian yang memiliki manfaat bagi kehidupan

masyarakat

Terhindar dari berbagai konflik yang berarti

Etika membuat seorang manusia memanfaatkan waktu sebaik-

baiknya dan menghargai kehidupannya

H. Contoh prilaku budaya yang berhubungan dengan kesehatan

Jika seseorang sedang mengalami Haid atau menstruasi, lalu ia menginjak ibu

jari kaki temannya secara sengaja. Maka temannya itu akan mengalami

menstruasi juga, tidak lama setelah ibu jari kakinya diinjak. Hal ini

menyatakan bahwa adanya kepercayaan oleh orang-orang Yogyakarta.

Karena percaya atau tidak percaya, biasanya kejadian ini sungguh-sungguh

terjadi. Karena ada pengalaman yang telah banyak orang alami. Namun secara

ilmu kesehatan itu tidak dibenarkan, karena menstruasi sendiri terjadi secara

alamiah, dan tiap-tiap orang berbeda.

9
Orang tua dulu sering mengatakan bahwa tidak boleh jika makan tebu saat

hamil. Karena saat proses melahirkan nanti, sang ibu akan mengeluarkan

darah dari kandungannya. Namun secara ilmu kesehatan itu tidak dibenarkan.

Justru zat gula yang ada pada tebu dapat menambah tenaga.

Tidak boleh memakan kerak saat hamil. Karena saat melahirkan nanti,

plasenta bayi akan sulit diambil.

Saat seorang istri sedang hamil, sebaiknya suami tidak membunuh hewan apa

pun. Karena bisa jadi anaknya nanti akan terlahir mirip dengan hewan yang

dibunuhnya. Menurut pengalaman, ada seorang gadis yang mirip dengan kera.

Karena saat ibunya mengandung gadis tersebut, ayahnya membunuh kera

secara kejam di Tawangmangu, Jawa Tengah

Tidak boleh berbicara atau banyak bergerak saat membersihkan telinga.

Karena telinga akan mengalami gangguan, seperti congekan (otitis). Hal ini

dikarenakan, jika terlalu banyak bergerak takutnya akan terjadi goresan, dan

dari goresan tersebut bisa memicu infeksi.

Anak laki-laki sehabis khitanan tidak boleh makan telur. Karena lukanya tidak

cepat kering. Namun secara ilmu kesehatan itu tidak benar, justru telur itu

banyak mengandung protein yang bagus untuk mempercepat pengeringan

luka.

I. Peran budaya dann antropologi kesehatan dalam keperawatan transkultural

Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. leininger

dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep

keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai

kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah

10
penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan

asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan

mengakibatkan terjadinya cultural shock.

Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat

tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini

dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan

beberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini

akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.

Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada

proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan

kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan

pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk

memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada

manusia (Leininger, 2002).

Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi

dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan

keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam

memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya

diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa

pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum

dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan

pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana

ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat

lainnya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Antropologi adalah suatui lmu yang memahami sifat-sifat semua jenis manusia

secara lebih banyak. Negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai

keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang mempunyai keunikannya masing-

masing. Pendidikan dapat merubah kebudayaan yang buruk dan mempertahankan

kebudayaan yang baik pada peserta didik. Oleh karena itu untuk memahami dan

menghargai siswa dengan keanekaragaman yang dimilikinya diperlukan landasan

antropologi dalam pengembangan kurikulum pendidikan di Indonesia.

B. Saran

Dengan keragaman budaya bisa melaksanakan pendidikan dengan optimal dan

tidak memandang perbedaan sebagai faktor pendidikan wajar 9 tahun, tidak tercapai.

Sebagai ahli pendidikan sebaiknya memberikan kesempatan kepada lembaga untuk tetap

melestarikan budaya setempat melalui pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adorno, T.W., Frenkel-Brunswik, E., Levinson, D.J. and Sanford, R.N. (1950) The Authorian

Personality, New York: Basic Books.

Allan, Graham (2000) “Perkawinan” dalam Adam Kuper & Jesica Kuper,  Ensiklopedi Ilmu-

ilmu Sosial,

Diterjemahkan oleh Haris Munandar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm. 612-613.

Allport, Gordon. W. (1954) The Naature Prejudice, Cambridge, MA; Addison-Wesley.

Banks, James, A. (1970) Teaching the Black Experience: Methods and Materials, Belmont,

Calif: Fearon.

Banks, James A. (1977)  Teaching Strategies for the Social Studies: Inquiry, Valuing, and

Decision-Making,

Efendi, M. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran: Pengantar ke Arah Pemahaman KBK,

KTSP, dan SBI. Malang: Universitas Negeri Malang.

http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/metode-karyawisata.html. Diakses tanggal 25

September 2011.

Jurnal Antropologi Papua Volume 1, No. 1, Agustus 2002. Papua: Laboratorium Antropologi

Universitas Cendrawasih.

Sudomo. 1989. Landasan Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.

13

Anda mungkin juga menyukai