Anda di halaman 1dari 9

MENGENAL ETNOGRAFI VISUAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Etnografi

Dosen Pengampu: Mufti Ali, Ph. D

Disusun Oleh:

Rizka Amaliah: 191350002 Ranita Listiani: 191350010

M. Abdurrohman: 191350003 Ma'eiz Januar: 191350012

Malyya Aziah Nur Fitria: 191350004 Siti Nur'aini Rosidin: 191350013

Esti Wulan Agustiawati: 191350005 Fakhri Fairuzi: 191350014

Fakta Azhari Dzanurroini: 191350006 M. Jahidi: 191350015

Genta Alfaridzi: 191350007 Elsa Pratiwi Anwar: 191350016

Fatimatuzzuhroh: 191350008 Syifa Alfiazzahroh: 191350017

Gentur Bintoro Aji: 191350009 Anazah Maulidiena: 191350018

(Spi-V-A)

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021
Abstrak:
Etnografi merupakan ilmu yang mempelajari pola kehidupan masyarakat berdasarkan
data-data yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut baik berupa tulisan maupun bentuk-
bentuk lainnya dan etnografi visual merupakan pendekatan dari etnografi (studi tentang
orang dan budaya) yang menggunakan metode visual seperti fotografi, film, dan video. Ini
mengandung makna bahwa etnografi visual bekerja dengan simbol-simbol visual seperti
melalui foto dan film.

Dimulai pada awal 1900-an, para peneliti telah mengakui pentingnya metode visual
yang sebagian besar muncul dari antropologi. Pokok kajian dalam etnografi visual adalah
segala sesuatu yang dapat dilihat oleh mata atau apapun yang terfokus dengan bagaimana
mata melihat. Penggunaan data visual sendiri ada dua, yaitu yang pertama menggunakan
sistem visual dan budaya visual sebagai fokus kajiannya, kedua kajian antropologi visual
yaitu menggunakan bahan-bahan visual dalam penelitian antropologi. Analisis terhadap
data visual (fotografi) hal pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan penafsiran.
Fotografi menjadi bukti “pernah berada disana” dan menyaksikannya dengan mata kepala
sendiri. Kamera digunakan untuk merekam pribumi (native) dalam kondisi yang alami
(fieldwork photography). Visual sebagai bahan etnografi posisinya sebagai pelengkap dan
alat bukti. Untuk melakukan penafsiran digunakan tingkat pemaknaan denotatif dan tingkat
pemaknaan konotatif.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai “mengenal etnografi visual” artikel ini akan
membahas lebih jauh tentang pengertian etnografi visual, perkembangan sejarah, pokok
kajian etnografi visual dan fotografi sebagai alat bukti.

Kata Kunci: Etnografi, Visual.

A. Pendahuluan
Manusia dalam perilakunya di dalam individu maupun kelompok selalu berubah secara
dinamis. Budaya dan kondisi sosial tempat manusia berkumpul juga dinamis mengalami
perubahan. Perubahan perilaku manusia dalam kelompok atau budaya yang berubah
tersebut dapat dibaca dengan menggunakan penelitian sosial yang bersifat interpretatif dan
naturalistik. Metode penelitian yang dapat digunakan yaitu menggunakan model etnografi.
Model penelitian ini memiliki perbedaan karakteristik dengan model penelitian sosial
lainnya lebih khusus yaitu waktu penelitian yang realtif lama.1

Desain Komunikasi Visual merupakan ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa


komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari
individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan
dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audiens,
dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program
pemerintah. Pada prinsipnya Desain Komunikasi Visual adalah perancangan untuk
menyampaikan pola pikir dari pemberi pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual
yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat, juga terpola, terpadu serta estetis, melalui
media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran. Elemen desain komunikasi
visual adalah gambar atau foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media, baik
media cetak, masa, elektronika, maupaun audio-visual. Akar bidang Desain Komunikasi
Visual adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi. Tidak
seperti seniman yang mementingkan ekspresi perasaan dalam dirinya, seorang desainer
komunikasi visual adalah penerjemah dalam komunikasi gagasan. Karena itulah Desain
Komunikasi Visual mengajarkan berbagai bahasa visual yang bisa digunakan untuk
menerjemahkan pikiran dalam bentuk visual.

Etnografi merupakan ilmu yang mempelajari pola kehidupan masyarakat berdasarkan


data-data yang dihasilkan baik berupa tulisan maupun bentuk-bentuk lainnya. Cara-cara
yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan menggunakan hampir semua
pendekatan kualitatif itu sendiri seperti observasi, indepthinterview, pengambilan gambar
atau foto, pengisian jurnal, diary dan lain sebagainya dengan tujuan utama untuk
mendapatkan gambaran secara utuh dan lengkap mengenai perilaku dan kebiasaan
narasumber di lingkungan dimana mereka biasa tinggal. Etnografi visual secara sederhana
dapat diartikan sebagai sebuah hasil kajian yang menghasilkan karya etnografi, dan
keseluruhan karya etnografi ini kemudian dikemas dalam bentuk visualisasi dengan tujuan
utama yaitu membuat karya etnografi tersebut agar dapat dilihat secara nyata dan langsung
oleh para penyimaknya. Etnografi visual membawa teori dan praktik pendekatan visual
untuk belajar dan mengetahui tentang dunia dan mengkomunikasikannya kepada orang
lain. Sebagai metodologi, Etnografi visual dapat memandu desain penelitian serta metode

1
Adi Fahrudin, “Dinamika Sosial dalam Masyarakat Kini Adi,” in Dinamika Masyarakat Kontemporer
(Yogyakarta: Idea Press, 2019), p. 1–12.
untuk memilih pengumpulan data. Etnografi visual menunjukkan negosiasi pandangan
peserta tentang kenyataan dan pertanyaan konstan dari peneliti.2

B. Pembahasan
1. Pengertian etnografi visual

Etnografi merupakan istilah dalam dunia antropologi, dimana arti dari etnografi bila
dilihat dari asal katanya berasal dari bahasa Yunani ethnos yang artinya rakyat dan graphia
yang artinya tulisan. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari pola kehidupan masyarakat
berdasarkan data-data yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut baik berupa tulisan
maupun bentuk-bentuk lainnya. Cara-cara yang digunakan dalam mengumpulkan data
adalah dengan menggunakan hampir semua pendekatan kualitatif itu sendiri seperti
observasi, indepthinterview, pengambilan gambar/foto, pengisian jurnal, diary, dan
sebagainya, dengan tujuan utama mendapat gambaran secara utuh dan lengkap perilaku dan
kebiasaan narasumber di lingkungan dimana mereka biasa tinggal.

Etnografi Visual dapat diartikan secara sederhana sebagai sebuah hasil kajian yang
tentunya menghasilkan sebuah etnografi, dan keseluruhan etnografi ini kemudian dikemas
dalam bentuk visualisasi dengan tujuan utama yang juga sederhana, yaitu membuat karya
etnografi tersebut agar dapat dilihat secara nyata dan langsung oleh para penyimaknya.
Etnografi visual ini digunakan untuk metode kajian dalam melakukan pengumpulan data.3

Etnografi visual adalah pendekatan etnografi (studi tentang orang dan budaya) yang
menggunakan metode visual seperti fotografi, film, dan video. Ada banyak metode yang
tersedia untuk melakukan etnografi visual. Menurut Sarah Pink, etnografi visual adalah
metodologi penelitian yang membawa “teori dan praktik pendekatan visual untuk belajar
dan mengetahui tentang dunia dan mengkomunikasikannya kepada orang lain”. 4

Sebagai metodologi, etnografi visual dapat memandu desain penelitian serta metode
yang dipilih untuk pengumpulan data. Etnografi visual menyarankan negosiasi pandangan

2
ETNOGRAFI VISUAL: Menampilkan sisi keluarbiasaan dari hal-hal yang dianggap biasa
(https://antropediakawanundip.wordpress.com/2020/07/31/etnografi-visual-menampilkan-sisi-keluarbiasaan-
dari-hal-hal-yang-dianggap-
biasa/#:~:text=Etnografi%20visual%20secara%20sederhana%20dapat,dan%20langsung%20oleh%20para%20p
enyimaknya.) Di Akses Pada Tanggal 02 November, pukul 19.04
3
Ramos somya, Teguh Indra Bayu, studi etnografi visual kearifan lokal pranata mangsa sebagai perngkata
revitalisasi dan pengembang model pranata mangsa terbaharuka, seminar nasional sanis dan aplikasi
komputer (SENSAKOM) 25 September 2013.
4
Merah Muda, S. melakukan etnografi visual.( Ribuan Oaks, CA: SAGE, 2020 )
partisipan tentang realitas dan pertanyaan terus-menerus dari pihak peneliti. Etnografi
visual membawa teori dan praktik pendekatan visual untuk belajar dan mengetahui tentang
dunia dan mengkomunikasikannya kepada orang lain. Sebagai metodologi, Etnografi
visual dapat memandu desain penelitian serta metode untuk memilih pengumpulan data.
Etnografi visual menunjukkan negosiasi pandangan peserta tentang kenyataan dan
pertanyaan konstan dari peneliti.5

Etnografi visual bekerja dengan simbol-simbol visual seperti melalui foto dan film. Apa
yang terekam di dalamnya merupakan data yang berharga untuk dipelajari. Bagi mereka
yang bekerja dengan fotografi, memahami cara kerja etnografi visual akan sangat
membantu dalam menyusun gagasan dan menerjemahkannya dalam sebuah citra. Sebuah
karya visual yang menjadikannya bernilai etnografis tidak dapat dilihat dari hasil akhir
yang berbentuk film atau foto. Tetapi bagaimana keseluruhan proses itu merujuk pada
metode penelitian etnografi. Sehingga film itu merupakan sebuah proses dialektika yg
intens antara semua pihak. Sintesa, antitesa, sintesa, begitu terus menerus hingga menjadi
sebuah hasil. Sebuah desain foto katakanlah, hanya bisa berbicara bila disajikan katakanlah
dalam rangkaian 4-5 foto. Tapi sebuah karya Etnografi visual dapat mengisi jarak antara 4-
5 foto itu menjadi ribuan foto. Sebuah penelitian dari seorang perintis Antropologi yang
sangat terkenal adalah Margaret Mead yang bekerja sama dengan Gregory Bateson dalam
ekspedisi selat Torres. Dalam penelitiannya di Bali tahun 1936-1938, mereka menghasilkan
25.000 foto dan 22.500 feet film. Usaha mereka menghasilkan sebuah karya berjudul
Balinese Character: A Photographic Analysis, yang diterbitkan tahun 1942.6

2. Perkembangan sejarah

Dimulai pada awal 1900-an, para peneliti telah mengakui pentingnya metode visual
yang sebagian besar muncul dari antropologi. Saat itulah fotografi serta video menjadi cara
merekam populasi sasaran selama kerja lapangan yang disebut “salvage ethnography” atau
“salvage antropology.” Nanook of the North (1922) karya Flaherty, video dan foto orang
Bali karya Margaret Mead dan Gregory Bateson, dan foto Nuer karya Evans-Prichard

5
Barrantes-Elizondo, Lena . "Creando Espacio para la Etnografía Visual en la Investigación Educativa".( Revista
Electrónica Educare, 2019 ) 23(2): 1–15.
6
ETNOGRAFI VISUAL: Menampilkan sisi keluarbiasaan dari hal-hal yang dianggap biasa
(https://antropediakawanundip.wordpress.com/2020/07/31/etnografi-visual-menampilkan-sisi-keluarbiasaan-
dari-hal-hal-yang-dianggap-
biasa/#:~:text=Etnografi%20visual%20secara%20sederhana%20dapat,dan%20langsung%20oleh%20para%20p
enyimaknya.) Di Akses Pada Tanggal 03 November, pukul 20: 34
adalah contoh dari “etnografi penyelamatan ini” (Pink, 2006, dikutip dalam van den Scott,
2018). Boas seperti yang dijelaskan oleh Pink adalah pengguna awal fotografi yang tidak
mempercayainya dan berpikir bahwa gambar permukaan bisa menjadi masalah yang dapat
mengubah pemahaman sejarah budaya. Melalui tahun 1900 hingga 1950-an, antropologi
arus utama menolak metode visual. Fotografi etnografi masih kurang berguna untuk
analisis dan lebih untuk konteks. Meskipun bergerak menjauh dari antropologi terapan
melalui 1970 dan 1980-an, pembuatan film etnografi masih umum. Masih marjinal, metode
visual perlahan menjadi tradisi dan meledak ketika penelitian refleksif berubah secara
dramatis. Metode visual membentuk minat interdisipliner selama akhir 1990 dan awal
2000-an. Metode visual menjadi diakui di seluruh ilmu sosial sebagai teknologi digital
menjadi tersedia, mempertahankan akar mereka dalam etnografi dan antropologi. Sarah
Pink mengklaim "antropologi hubungan antara visual dan elemen lain dari budaya,
masyarakat, praktik dan pengalaman dan praktik metodologis yang menggabungkan media
visual dan media lain dalam produksi dan representasi pengetahuan antropologis". 7

3. Pokok kajian etnografi visual

Pokok kajian dalam etnografi visual adalah segala sesuatu yang dapat dilihat oleh mata
atau apapun yang terfokus dengan bagaimana mata melihat. Dalam etnografi visual yang
sering digunakan untuk menggambarkan suatu kebudayaan yaitu foto atau hasil rekaman
video. Foto atau video dianggap sebagai rekaman dari peristiwa yang benar-benar terjadi
sebagaimana adanya, dan dapat merepresentasikan apa yang dialami oleh etnografer saat
melakukan penelitian secara obyektif, karena etnografer tidak cukup menunjukan tulisan
saja tetapi perlu gambar untuk membuktikan obyek yang diceritakan.

Penggunaan data visual sendiri ada dua, yaitu:

 Menggunakan sistem visual dan budaya visual sebagai fokus kajiannya. Hal ini
dimaksudkan bahwa kerja etnografi mengarah pada kajian budaya terhadap suatu
komunitas. Contohnya, batik yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia memiliki
ciri khas motifnya dan makna dari motif tersebut berbeda-beda.
 Kajian antropologi visual, menggunakan bahan-bahan visual dalam penelitian
antropologi. Maksudnya, materi visual diperlakukan sebagai representasi suatu

7
Van Den Scott, Lisa-Jo K. (2018). "Visual Methods in Ethnography". Journal of Contemporary Ethnography. 47
(6): 719–728
komunitas yang diteliti untuk didokumentasikan lebih lanjut. Materi visual tersebut
diperoleh dari menggunakan alat rekam.
Cara melakukan analisis terhadap data visual (fotografi). Hal pertama yang
dilakukan adalah melakukan penafsiran, yaitu:
Tingkat pemaknaan denotatif (studium) yaitu foto menunjukan hubungan
analogis dengan kenyataan.Tingkat pemaknaan konotatif (punctum) yaitu penafsiran
yang melibatkan konteks kultural, historis, ideologis, juga politis. Maknanya akan
berbeda antara orang satu dengan yang lain. Berbekal alat analisis tersebut foto
diurutkan. Secara horizontal (sintagmatik) dengan mempertimbangkan kesinambungan
antara foto satu dengan yang lain. Secara vertikal (paradigmatik) proses penempatan
foto melalui keserupaan. Kemudian foto memerlukan kehadiran teks dalam bentuk
caption. Foto diberi teks, sebagai ilustrasi untuk merasionalisasikan foto tersebut.8
4. Fotografi sebagai alat bukti
Fotografi menjadi bukti “pernah berada disana” dan menyaksikannya dengan
mata kepala sendiri (abad 20 Malinowski, A.R Brown, Rivers). Kamera digunakan
untuk merekam pribumi (native) dalam kondisi yang alami (fieldwork photography).
Visual sebagai bahan etnografi posisinya sebagai pelengkap dan alat bukti. Kerja dalam
antropologi visual adalah menganalisa properti dari sistem visual, menemukan kondisi
untuk memaknai properti tersebut, dan menghubungkannya dengan kompleksitas
proses sosial politik yang menjadi bagiannya. Untuk melakukan penafsiran digunakan:

a. Tingkat pemaknaan Denotatif

Citravisual, sebuah foto dapat menunjukkan hubungan analogis dengan kenyataan.


Adalah tahap menjelajahi apa yang ada difoto ketika ditatap. Foto dihayati dan
diidentifikasi objeknya. Dalam hal ini foto menunjukkan hubungan analogis dengan
kenyataan.

b. Tingkat pemaknaan Konotatif

Pemaknaan melalui proses penafsiran yang melibatkan konteks kultural, historis,


idealogis, juga politis, oleh karena itu maknanya akan berbeda antara satu orang dengan
orang yang lain. Studium adalah tahap menjelajahi apa yang tampak dalam foto ketika
ditatap. Foto dihayati dan diidentifikasi objeknya. Sedangkan Punctum merupakan suatu

8
Etnografi dan jenisnya I catatan sosiologi antropologi http://blog.unnes.ac.id/syarafina/?p=10, diakses pada
tanggal 03 November , pukul 20 : 44
titik dengan seketika mengajak keluar dari apa yang ada dalam foto. Punctum hadir ketika
ada sesuatu yang kita tambahkan dalam foto, yang tidak sesungguhnya ada.9

C. Kesimpulan
1. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari pola kehidupan masyarakat
berdasarkan data-data yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut baik berupa
tulisan maupun bentuk-bentuk lainnya. Etnografi visual adalah pendekatan
etnografi (studi tentang orang dan budaya) yang menggunakan metode visual
seperti fotografi, film, dan video. Etnografi visual membawa teori dan praktik
pendekatan visual untuk belajar dan mengetahui tentang dunia dan
mengkomunikasikannya kepada orang lain. Sebagai metodologi, Etnografi
visual dapat memandu desain penelitian serta metode untuk memilih
pengumpulan data. Etnografi visual menunjukkan negosiasi pandangan peserta
tentang kenyataan dan pertanyaan konstan dari peneliti.
2. Dimulai pada awal 1900-an, para peneliti telah mengakui pentingnya metode
visual yang sebagian besar muncul dari antropologi. Melalui tahun 1900 hingga
1950-an, antropologi arus utama menolak metode visual. Fotografi etnografi
masih kurang berguna untuk analisis dan lebih untuk konteks. Meskipun
bergerak menjauh dari antropologi terapan melalui 1970 dan 1980-an,
pembuatan film etnografi masih umum. Masih marjinal, metode visual perlahan
menjadi tradisi dan meledak ketika penelitian refleksif berubah secara dramatis.
Metode visual membentuk minat interdisipliner selama akhir 1990 dan awal
2000-an.
3. Pokok kajian dalam etnografi visual adalah segala sesuatu yang dapat dilihat
oleh mata atau apapun yang terfokus dengan bagaimana mata melihat.
Penggunaan data visual sendiri ada dua, yaitu: Menggunakan sistem visual dan
budaya visual sebagai fokus kajiannya dan Kajian antropologi visual,
menggunakan bahan-bahan visual dalam penelitian antropologi.
4. Fotografi itu ibaratnya sebagai bukti bahwasannya kita pernah berada di sana,
dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri.

9
Kajian Etnografi, http://ignasiaintan.blogspot.com/2014/12/kajian-etnografi.html?m=1, Di Akses pada
tanggal 03 November, pukul 21 : 12
Daftar Pustaka

Adi Fahrudin, (2019) “Dinamika Sosial dalam Masyarakat Kini Adi,” in Dinamika
Masyarakat Kontemporer (Yogyakarta: Idea Press,), p. 1–12.
Merah Muda, S, (2020). Melakukan etnografi visual.( Ribuan Oaks, CA: SAGE )
Barrantes-Elizondo, Lena . "Creando Espacio para la Etnografía Visual en la Investigación
Educativa".( Revista Electrónica Educare, 2019 ) 23(2): 1–15.
Van Den Scott, Lisa-Jo K. (2018). "Visual Methods in Ethnography". Journal of
Contemporary Ethnography. 47 (6): 719–728
Ramos somya, Teguh Indra Bayu,( 2013 ) studi etnografi visual kearifan lokal pranata
mangsa sebagai perngkata revitalisasi dan pengembang model pranata mangsa
terbaharuka, seminar nasional sanis dan aplikasi komputer (SENSAKOM).
ETNOGRAFI VISUAL: Menampilkan sisi keluarbiasaan dari hal-hal yang dianggap biasa
(https://antropediakawanundip.wordpress.com/2020/07/31/etnografi-visual-
menampilkan-sisi-keluarbiasaan-dari-hal-hal-yang-dianggap-
biasa/#:~:text=Etnografi%20visual%20secara%20sederhana%20dapat,dan%20langsu
ng%20oleh%20para%20penyimaknya.) Di Akses Pada Tanggal 02 November, pukul
19.04
Etnografi dan jenisnya I catatan sosiologi antropologi
http://blog.unnes.ac.id/syarafina/?p=10, diakses pada tanggal 03 November , pukul
20 : 44
Kajian Etnografi, http://ignasiaintan.blogspot.com/2014/12/kajian-etnografi.html?m=1, Di
Akses pada tanggal 03 November, pukul 21 : 12

Anda mungkin juga menyukai