M. Nizan Solahudin
2013074
Email: nizansolehudin220@gmail.com
SEKOLAH PASCASARJANA
PRODI PEDAGOGIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
ABSTRAK
Kuda renggong merupakan kesenian khas Jawa Barat tepatnya berasal dari
Dusun Cikurubuk Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Artikel ini
bertujuan untuk mendeskripsikan nilai gotong royong yang terkandung dalam
kesenian kuda renggong. Metode kajian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
kajian literatur dan obervasi mengenai kesenian kuda renggong. Hasil dari kajian
ini berupa nilai gotong royong yang dapat dijadikan metode pembelajaran, agar
siswa mampu hidup secara gotong royong di sekolah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa seni kuda renggong dapat dijadikan sebagai upaya mengembangkan nilai
gotong royong di sekolah dasar.
Perkembangan Penelitian
Periodisasi
No Aspek
2011-2014 2015-2018 2019-2020
Objek/Masalah/ Makna Pesan Memaknai Peranan
Judul Penelitian Non Verbal Nilai Kesenian Kesenian Kuda
Pada Kesenian Kuda Renggong
Kuda Renggong Sebagai
Renggong di dalam Upaya Kearifan Lokal
Paguyuban Melestarikan dalam
Saluyu Budaya di Pengembangan
(Kecamatan Daerah Budaya
Cileunyi- Kabupaten Kewarganegara
Bandung) Sumedang an
Pendekatan/Metode/ Metode Metode Pendekatan
Teknik Penelitian Kualitatif Kualitatif kualitatif
Pendekatan dengan dengan metode
Deskriptif Pendekatan deskriptif.
Kualitatif Studi Kasus Teknik
Teknik Teknik pengumpulan
Pengumpulan Pengumpulan data melalui
Data data Observasi, wawancara,
Observasi, Wawancara, observasi,
Wawancara, dan dokumentasi,
Dokumentasi Dokumentasi studi literatur,
catatan
lapangan.
Hasil Guna Makna Hasil dari Kesenian Kuda
Penelitian kesenian kuda penelitian ini Renggong
renggong mengembangka memiliki nilai
bukan hanya n budaya yang
pertunjukannya tradisional terkandung
saja, akan yang terdapat dalam bentuk
tetapi di kabupaten dan
didalamnya sumedang. Dan pertunjukan
banyak makna yang lebih serta berbagai
kehidupan penting komponen
untuk terdapat nilai- keseniannya
kehidupan nilai kearifan yaitu nilai
manusia. lokal dari hasil kerjasama, nilai
penelitian kuda persatuan dan
renggong ini. solidaritas.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Kemendikbud, (2014). Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN. Direktorat
Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya.
Jurnal
Gunawan, G. (2017). Kesenian Kuda Renggong Sebagai Kearifan Lokal
Masyarakat Jawa Barat dalam Upaya Mempertahankan Kebudayaan
Nasional: Studi Deskriptif Di Desa Cikurubuk Kabupaten
Sumedang. (Doctoral dissertation, (Universitas Pendidikan Indonesia).
Gumiwang, R. (2017). Kesenian Kuda Renggong dalam Foto Story Ringkang
Gumiwang 106020008 (Doctoral dissertation, Seni Musik).
Gustianingrum, P. W., & Affandi, I. (2016). Memaknai Nilai Kesenian Kuda
Renggong dalam Upaya Melestarikan Budaya Daerah di Kabupten
Sumedang. Journal of Urban Society's Arts, 3(1), 27-35.
Irfan, M. (2016). Crowdfunding Sebagai Pemaknaan Energi Gotong Royong
Terbarukan. Share: Social Work Journal, 6(1).
Juniar, Putri Eka. (2020). Peranan Kesenian Kuda Renggong Sebagai Kearifan
Lokal dalam Pengembangan Budaya Kewarganegaraan (Civil Culture).
(Skripsi). FPIPS. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Kurnia, G. (2003). Deskripsi Kesenian Jawa Barat. Kerjasama Dinas Kebudayaan
& Pariwisata, Jawa Barat [dengan] Pusat Dinamika Pembangunan, Unpad.
Ruswandi.M. (2017). Perkembangan Fungsi dan Pertunjukan Tradisi Kuda
Renggong di Sumedang Utara. Pantun Jurnal Ilmiah Seni Budaya. Vol 2
No.2
Setiadi, E. M., & Kolip, U. (2011). Pengantar sosiologi: pemahaman fakta dan
gejala permasalahaan sosial: teori, applikasi dan pemecahannya.
Kencana.
Tata, dkk. (2019). Pemberdayaan Pemerintah dalam Pelestarian Lokal Desa
Cibitung Kecamatan Buah Dua Kabupaten Sumedang. Konferensi
Nasional Ilmu. Adminstrasi STIA LAN Bandung.
https://uun-halimah.blogspot.com/2008/12/kuda-renggong-kesenian-
tradisional.html/ diunduh pada hari Sabtu, 27 Maret 2021.
http://sosbud.kompasiana.com/2009/12/12/sumedang/ diunduh pada sabtu 27
Maret 2021.
Masyarakat sebagai makhluk sosial tidak akan terlepas dari nilai-nilai yang
menjadi tolak ukur pelaksanaan sebuah kegiatan dalam kelompok masyarakat,
melalui aturan yang disepakati bersama sesuai dengan kondisi lingkungan
setempat. (Setiadi dan Kolip, 2011). Mengatakan nilai adalah gagasan tentang
apakah pengalaman itu berarti atau tidak, nilai pada hakikatnya mengarahkan
perilaku dan pertimbangan seseorang, tetapi ia tidak menghakimi sebuah perilaku
tertentu salah atau benar, nilai merupakan hal yang terpenting dalam kebudayaan.
Masyarakat yang hidup bersama dalam proses kehidupan, banyak dipengaruhi
oleh nilai dan rasa solidaritas, sebab nilai merupakan dasar untuk menyatukan
sebuah kelompok dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai gotong royong yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat tercermin dalam beberapa kegiatan seperti
kesenian, disana dapat terlihat keterlibatan kelompok masyarakat dalam
persiapan, pelaksanaan, sampai kegiatan akhir. (Irfan, 2016). Seperti diketahui
bahwa gotong royong sebagai bentuk integrasi, banyak dipengaruhi oleh rasa
kebersamaan antar warga komunitas yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya
jaminan berupa upah atau pembayaran dalam bentuk lainnya.