Anda di halaman 1dari 23

Evaluasi Asuhan

keperawatan
keluarga

Dedi Wahyudin, S.Kep.,Ners .,M.Kep


Pengertian evaluasi

Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang


sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan
tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga
kesehatan lainnya.
Evaluasi Asuhan
Keperawatan Keluarga
Dimensi dalam penilaian :
1.Keberhasilan dari tindakan keperawatan yang dikaitkan
dengan pencapaian tujuan
2.Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam
bentuk uang, waktu, tanaga dan bahan/peralatan yang
diperlukan
3.Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang
dilakukan untuk memecahkan masalah dengan baik sesuai
dengan pertimbangan profesional
4.Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah
semua tindakan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
TUJUAN
Tujuan evaluasi keluarga adalah untuk melihat
kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan yaitu
lima fungsi kesehatan keluarga
Tujuan umum :
◦ Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
◦ Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan khusus :

1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan


2. Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah
tercapai atau belum
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan
4. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan
asuhan keperawatan belum tercapai
MANFAAT
1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas
asuhan keperawatan yang diberikan
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau
menyusun siklus baru dalam proses keperawatan
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan keperawatan
Alasan Pentingnya
Penilaian
1. Menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak
berguna
2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan
keperawatan
3. Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan
4. Untuk pengembangan dan penyempurnaan
praktik keperawatan.
LANGKAH-LANGKAH
EVALUASI
1. Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan
evaluasi
2. Mengumpulkan data baru tentang klien
3. Menafsirkan data baru
4. Membandingkan data baru dengan standar yang
berlaku
5. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan
6. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan
kesimpulan
Tahap evaluasi
Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara
operasional dengan formatif (dilakukan selama
proses asuhan keperawatan) dan sumatif
(evaluasi akhir).
Jenis Evaluasi menurut Ziegler, Voughan – Wrobel,
& Erlen (1986, dalam Craven & Hirnle, 2003), terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Evaluasi struktur
◦ Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan
sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian
pelayanan.
2. Evaluasi proses
◦ Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat, dan apakah
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa
tekanan, dan sesuai wewenang. Area yang menjadi perhatian pada evaluasi
proses mencakup jenis informasi yang didapat pada saat wawancara dan
pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan diagnosa keperawatan, dan
kemampuan tehnikal perawat.
3. Evaluasi hasil
◦ Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons perilaku
lansia merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat
pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.
◦ Evaluasi formatif dilakukan sesaat setelah perawat melakukan tindakan
pada lansia.
◦ Evaluasi hasil/sumatif: menilai hasil asuhan keperawatan yang
diperlihatkan dengan perubahan tingkah laku lansia setelah semua
tindakan keperawatan dilakukan. Evaluasi ini dilaksanakan pada akhir
tindakan keperawatan secara paripurna.
Mengukur pencapaian tujuan
keluarga
Factor yang dievaluasi ada beberapa komponen, antara lain:
1.Kognitif (pengetahuan)
Lingkup evaluasi pada kognitif adalah:
◦ Pengetahuan keluarga mengenai penyakitnya
◦ Mengontrol gejala-gejala
◦ Pengobatan
◦ Diet, aktivitas, persediaan alat-alat
◦ Risiko komplikasi
◦ Gejala yang harus dilaporkan
◦ Pencegahan
2. Afektif (status emosional), dengan cara observasi
secara langsung, yaitu dengan cara observasi
ekspresi wajah, postur tubuh, nada suara, isi pesan
secara verbal pada waktu melakukan wawancara.
3. Psikomotor, yaitu dengan cara melihat apa yang
dilakukan keluarga sesuai dengan apa yang
diharapkan.
METODE DAN SUMBER DATA EVALUASI
Penentuan keputusan pada
tahap evaluasi
Ada 3 kemungkinan keputusan pada tahap ini:
1.Keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan, sehingga rencana
mungkin dihentikan
2.Keluarga masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, sehingga perlu
penambahan waktu, resources, dan intervensi sebelum tujuan berhasil
3.Keluarga tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan, sehingga perlu:
◦ Mengkaji ulang masalah atau respon yang lebih akurat
◦ Membuat outcome yang baru, mungkin outcome pertama tidak realistis atau
mungkin keluarga tidak menghendaki terhadap tujuan yang disusun oleh
perawat.
◦ Intervensi keperawatan harus dievaluasi dalam hal ketepatan untuk mencapai
tujuan sebelumnya.
HASIL EVALUASI
1. Tujuan tercapai : jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan
2. Tujuan tercapai sebagian : jika klien menunjukkan perubahan
sebagian dari standar dan kriteria yang telah ditetapan
3. Tujuan tidak tercapai : jika klien tidak menunjukkan perubahan dan
kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru.
BEBERAPA HAL YANG
PERLU DIPERTANYAKAN
DALAM EVALUASI
Ada beberapa bentuk format dokumentasi yang
dapat digunakan perawat untuk mengidentifikasi
dan mengatasi masalah pasen antara lain
1. SOAP
◦ S(Subjective)   : adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari klien setelah
tindakan diberikan.
◦ O (Objective)  : adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan, penilaian,
pengukuran yang dilakukan oleh perawat setelah tindakan dilakukan.
◦ A (Analisis)     : adalah membandingkan antara informasi subjective dan objective
dengan tujuan dan criteria hasil, kemudian diambil kesimpulan bahwa masalah
teratasi, teratasi sebahagian, atau tidak teratasi.
◦ P (Planning) : adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan
berdasarkan hasil analisa.
2. SOAPIER

Format SOAPIER lebih tepat digunakan apabila rencana pasien ada yang
akan dirubah dan proses evaluasi mulai dilakukan.
S : Subjective : Pernyataan atau keluhan pasien
O : Objective : Data yang diobservasi
A : Analisis : Kesimpulan berdasarkan data objektif dan subjektif
P : Planning : Apa yang dilakukan terhadap masalah
I : Implementation : Bagaimana dilakukan
E : Evaluation : Respons pasen terhadap tindakan keperawatan
R : Revised/reassesment : Apakah rencana keperawatan akan dirubah
No Diagnosa keperawatan Hari/Tanggal/ Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
(SOAP)

1     TUK 1 :   S:

Keluarga mampu mengenal masalah O:

A:

P:

  TUK 2 :   S:

Keluarga mampu memutuskan tindakan keperawatan O:

A:

P:

  TUK 3 :   S:

Keluarga mampu melakukan perawatan O:

A:

P:

  TUK 4 :   S:

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan O:

A:

P:

  TUK 5 :   S:

Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan O:

A:
Format catatan
perkembangan
No Hari/Tanggal/Waktu Catatan Perkembangan Paraf

    S:  

O:

A:

P:

I:

E:

R:
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai