Anda di halaman 1dari 13

Proses Keperawatan Keluarga

“Pengkajian Keluarga”
Oleh : Teten Tresnawan

Proses keperawatan berfungsi sebagai sebuah kerangka dalam pemberiab asuhan

keperawatan keluarga, (Friedman, 2003 dalam Nadirawati 2018).

Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses asuhan keperawatan. Model pengkajian

keluarga yang digunakan adalah model yang dikembangkang oleh M.Friedman. menurut

Friedman, pengkajian keluarga meliputi 6 kategori, yaitu mengidentifikasi data, tahap dan

riwayat perkembangan, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stres, koping dan

adaptasi keluarga, serta harapan keluarga.

Pengkajian adalah suatu tahap ketika seorang perawat mengumpulkan informasi tentang

keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan data

primer dan data sekunder. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari orang lain seperti

keluarga atau orang terdekat pasien.

a) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dari pasien yang berdasarkan hasil

pemeriksaan seperti :

(1) Metode wawancara keluarga adalah komunikasi timbal balik bebentuk tanya

jawab antara perawat dan pasien atau keluarga pasien tentang hal-hal yang

berkaitan dengan kesehatan pasien.

(2) Pengamatan atau observasi pada pasien dilakukan dengan baik terhadap fisik,

perilaku, dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosa keperawatan.

(3) Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga, pemeriksaan fisik adalah upaya

menegakkan diagnosa keperawatan dengan cara sebagai berikut : inspeksi yakni

melihat bagian tubuh pasien yang sakit, palpasi yaitu suatu pemeriksaan fisik yang
dilakukan dengan cara meraba bagian tubuh yang sakit, auskultasi yaitu suatu

pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan bunyi pada bagian

tubuh tertentu dan biasanya harus menggunakan stetoskop misalnya

mendengarkan denyut jantung dan suara paru serta bising usus, perkusi yaitu

suatu pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mengetukkan jari

telunjuk/telapak tangan/alat (hammer) pada tangan yang lain diatas bagian tubuh

yang diperiksa.

b) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari orang lain seperti keluarga atau orang

terdekat pasien. Pada kegiatan pengkajian keluarga khususnya denga skabies terdapat

beberapa tahap yang perlu dilakukan yaitu :

(1) Membina hubungan baik, hubungan yang baik antara perawat dan klien (keluarga)

merupakan modal utama pelaksanaan asuhan keperawatan. Hubungan tersebut dapat

dibentuk dengan menerapkan komunikasi terapeutik yang merupakan startegi

perawat untuk memberikan antuan kepada klien untuk memenuhi kebutuhan

kesehatannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

(a) Diawali dengan perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan diri dengan

sopan dan ramah diperhatikan.

(b) Menejlaskan tujuan kunjungan.

(c) Meyakinkan keluarga bahwa kehadirn perawat adalah untuk membantu

keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada dikeluarga.

(d) Menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukan.

(e) Menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang menjadi jaringan

perawat.
(2) Pengkajian awal, pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit

kesehatan.

(3) Pengkajian lanjutan (tahap kedua), yaitu tahap pengkajian untuk memperoleh data

yang lebih lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang berorientasi pada

pengkajian awal disini perawat perlu mengungkap keadaan keluarga hingga

penyebab dari masalah kesehatan yang paling mendasar

Hal-hal yang perlu dikaji, yaitu :

1. Data Umum

Identitas Kepala Keluarga

(1) Nama kepala keluarga (KK) :

(2) Usia :

(3) Alamat dan nomor telepon :

(4) Pekerjaan kepala keluarga :

(5) Pendidikan kepala keluarga :

(6) Komposisi Keluarga :

(7)

Tabel 2.10 Komposisi Keluarga

N Na J Hubung Um Pendidik Status Imunisasi Ke


O. ma K an dgn ur an t.
KK B Polio D Hepatit Camp
C P is ak
G T

1 2 3 1 2 1 2 3
(8) Genogram :

Genogram keluarga merupakan sebuah diagram yang menggambarkan

konstelasi keluarga atau pohon keluarga. Genogram yang diisikan minimal tiga

generasi.

Gambar 2.2 simbol dalam genogram

Laki – laki Perempuan Kasus Utama Meninggal Kawin

Pisah Cerai Tidak Anggota


Rumah
Tangga

Anak Angkat Aborsi/Keguguran Kembar

(8) Geografis: Peta RT/RW,Kelurahan dengan batas-batas Utara/Selatan/Timur/Barat.


(9) Demografi : Jumlah Penduduk tiap RT berapa KK, Fasilitas Kesehatan (posyandu,
poliklinik, puskesmas, Rumah Sakit), Karateristik Penduduk (Penduduk menetap atau
Penduduk tidak menetap).

(10) Tipe Keluarga


Menjelaskan mengenasi jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi
dengan tipe keluarga
(11) Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
tersebut terkait dengan kesehatan
(12) Agama
Mengkaji agama yang di anut oleh keluarga serta kepecayaan yang dapat
memengaruhi kesehatan
(13) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapat, baik dari kepala keluarga
maupun anggota lainnya.

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1) Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut terpenuhi
3) Riwayat inti
Menjelaskan mengenai asal mula terbentunya keluarga
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.

3. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah,jumlah

ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan parabot rumah tangga,

jenis septic tank, dan jarak septi tank dengan sumber air minum yang digunakan

serta denah rumah.

2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenasi karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat yang

meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, dan

budaya setempat yang memengaruhi kesehatan.

3) Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah

tempat.

4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta

perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga berinteraksi dengan

masyarakat.

5) Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga

yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan.

4. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan mengenai cara komunikasi antar anggota keluarga

2) Struktur kekuatan keluarga


Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan memengaruhi orang lain untuk

mengubah perilaku

3) Struktur peran

Menjelaskan peran masing-masing anggota keluarga, baik sevara formal maupun

informal

4) Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan mengenai nilai norma yang di anut oleh keluarga yang berhubungan

dengan kesehatan

5. Fungsi keluarga

1) Fungsi afektif

Hal yang perlu dikaji, yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan

dimiliki keluarga, dukungan keluarga keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,

bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga, dan bagaimana keluarga

mengembangkan sikap saling menghargai.

2) Fungsi sosialisasi

Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga sejauh

mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan perilaku

3) Fungsi perawatan kesehatan

Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian perlindungan

serta merawat anggota keluarga yang sakit. Fokus kajian pada :

a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan

b) Kemampuan mengambil keputusan

c) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit


d) Kemampuan memodifikasi lingkungan

e) Kemampuan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

4) Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah: berepa jumlah

anak, bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga, dan metode apa

yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.

5) Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :

(a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan

(b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarkat dalam

upaya meningkatkan status kesehatan keluarga

6. Stres dan koping keluarga

1) Stresor jangka pendek dan panjang

(a) Stresor jangka pendek, yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan

penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan.

(b) Stresor jangka panjang, yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan

penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.

2) Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi/stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespons terhadap

situasi/stresor

3) Strategi koping yang digunakan

Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalah.

4) Strategi adaptasi disfungsional


Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila

menghadapi permasalahan.

7. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada

pemeriksaan fisik, tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik (Head To Toe).

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode yang digunakan pada

pemeriksaan fisik di klinik, tetapi lebih difokuskan kepada pemeriksaan sistem dibawah

ini :

a) Keadaan umum

Keadaan pada klien dengan skabies dikaji mengenai kesadaran dan tanda-tanda

vital.

b) Penampilan umum

Hasil pengamatan keadaan klien berdasarkan inspeksi.

c) Pemeriksaan fisik head to toe

(1) Kepala

Meliputi bentuk, kesimetrisan, pertumbuhan rambut merata atau tidak,

terdapat luka atau tidak, terdapat penipisan rambut atau tidak.

(2) Mata

Meliputi bentuk, kesimetrisan, konjungtiva anemis atau tidak, reaksi terhadap

cahaya, warna sklera, fungsi penglihatan, menggunakan alat bantu atau tidak.

(3) Hidung
Meliputi bentuk, kesimetrisan, pertumbuhan bulu hidung, terdapat nyeri tekan

atau tidak, ada pernafasan cuping hidung atau tidak, penciuman baik atau

tidak.

(4) Mulut

Meliputi bentuk, kesimetrisan, kelembaban bibir, jumlah gigi lengkap atau

tidak, kebersihan mulut, terdapat tongsilitis atau tidak.

(5) Telinga

Meliputi bentuk, kesimetrisan, kelengkapan daun telinga, kebersihan telinga,

kemampuan pendengaran.

(6) Leher

Meliputi bentuk, kesimetrisan, terdapat pembesaran kelenjar tiroid atau tidak,

terdapat pembesaran kelenjar getah bening atau tidak, terdapat pembesaran

JVP atau tidak, pada klien dengan skabies tidak ditemukan kelainan diatas.

(7) Dada

Meliputi bentuk, kesimetrisan, kebersihan dada, bentuk payudara, auskultasi

bunyi paru, inspeksi pergerakan dada simetris atau tidak.

(8) Abdomen

Meliputi bentuk, kesimetrisan, kebersihan abdomen, ada bekas luka atau

tidak, auskultasi bising usus, turgor kulit pada abdomen menurun atau tidak.

Pada klien skabies terdapat papula dan vistula juga bisa menjalar, pada area
abdomen tetapi lebih sering terjadi pada anak balita, karena kulit masih

sensitif.

(9) Genetalia

Tanyakan apakah ada kelainan bentuk, apakah kebersiham genetalia terjaga

atau tidak.Pada pasien skabies terdapat gatal-gatal pada genetalia, pada area

ini dijumpai pada klien yang sering ganti-ganti pasangan.

(10) Ekstremitas

Meliputi bentuk, kesimetrisan atas dan bawah atau tidak, kelengkapan jari,

turgor kulit, kehangatan, clubbing finger, kekuatan otot.

d) Riwayat Kesehatan

(1) Keluhan Utama

(2) Riwayat Kesehatan Sekarang

(3) Riwayat Kesehatan Dahulu

(4) Riwayat Kesehatan Keluarga

8. Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas

kesehatan yang ada.

9. Tingkat Kemandirian Keluarga

1) Keluarga mandiri tingkat I

Keluarga menerima perawat : keluarga menerima perawat untuk dilakukan asuhan

keperawatan dan keluarga bersedia menerima kunjungan perawat berikutnya.

2) Keluarga mandiri tingkat II


Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga :

keluarga menyepakati perencanaan keperawatan yang telah dibuat oleh perawat

dan keluarga.

3) Keluarga mandiri tingkat III

Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar :

keluarga dapat menjelaskan masalah prioritas secara lengkap (pengertian,

penyebab, tanda dan gejala, akibat apabila tidak tertangani)

4) Keluarga mandiri tingkat IV

Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran : keluarga

mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga

dan melakukan kunjungan sesuai anjuran perawat

Tabel Penilaian Tingkat Kemandirian Keluarga

Tingkat Kemandirian
No Kriteria

1 2 3 4
1 Menerima pertugas V V v v
2 Menerima pelayanan sesuai rencana V V v v
keperawatan
3 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah V v v
kesehatannya secara benar
4 Melakukan tindakan keperawatan fasilitas V v v
pelayanan kesehatan sesuai anjuran
5 Melakukan tindakan keperawatan sederhana v v
sesuai anjuran
6 Melakukan tindakan pencegahan secara v v
osertif
7 Melakukan tindakan peningkatan/promokatif v
secara aktif

Analisa Data

Analisa data penting dilakukan agar perawat dapat merumuskan diagnosa yang baik dan benar

dari permasalahan-permasalahan yang telah ditemukan pada keluarga. Pada analisa data
kegiatan yang dilakukan yaitu menetapkan masalah kesehatan keluarga yang diangkat dari

lima tugas keluarga yaitu :

1) Mengenal masalah kesehatan keluarga

2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

4) Mempertahankan suasana rumah sehat/modifikasi lingkungan.

5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai