Anda di halaman 1dari 16

EVALUASI KEPERAWATAN

Ns. Syatriawati, S.Kep., M.Kep


A. Pengertian
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal
dari kata bahasa inggris evaluation yang berarti
penilaian atau penaksiran (john.M echlos dan hasan
shadily , 1983 : 220 ). Sedangkan menurut pengertian
evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan tolak ukur
untuk memperoleh kesimpulan
Anne anastesi mengartikan evaluasi sebagai “ A
systematic process of determining the extent to which
instructional objektiv are actieved by pupils” ( anne
anastesi , 1978:6) . Evaluasi bukan sekedar menilai suatu
aktivitas secara spontan dan incidental, melainkan
merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara
terencana,sistematik,dan terarah berdasarkan atas
tujuan yang jelas .
B. MANFAAT EVALUASI

Manfaat evaluasi dalam keperawatan yaitu :


a. menentukan perkembangan kesehatan klien
b. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produk tifitas asuhan
keperawatan yang di berikan
c. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
d. Sebagai umpan balik yang memperbaiki atau menyusun
siklus baru dalam proses keperawatan
e. Menunjang tanggung jawab dan tanggung gugat dalam
pelaksanan keperawatan
c. SIFAT EVALUASI
Evaluasi merupakan tahan akhir dari proses
keperawatan keluarga. Evaluasi merupakan tahapan
yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai
yang ditetapkan dalan tujuan di rencana perawatan.
Setelah di lakukan evaluasi tujuan tidak tercapai maka
ada beberapa kemun gkinan yang perlu ditinjau kembali
yaitu :
• Tujuan tidak realistis
• Tindakan keperawatan yang tidak tepat
• Factor-faktor lingkungan yang tidak bisa diatasi
D. EVALUASI KUANTITATIF DAN KUALITATIF
• Dalam evaluasi kuantitatif menekankan kepada jumlah pelayanan atau
kegiatan yang telahg diberikan, misalnya : jumlah imunisasi, kunjungan
ANC pada ibu hamil.
• Evaluasi kualitatif dilihat pada :
a. . Evaluasi struktur : Berhubungnya dengan tenaga atau bahan yang
diperlukan dalam suatu kegiatan. Contoh : Penguasaan materi bagi
petugas , Sumber-sumber keluarga,Penyediaan media dalam keluarga ,
Tersediaanya tempat
b. Evaluasi proses : Evaluasi yang dilakuakan selama kegiatan berlangsung.
Contoh : Penyuluhan sesuai dengan strategi penyampaian ,Waktu
pelaksanaan tepat,Keluarga antusias saat penyuluha berlangsung
c. evaluasi hasil : Merupakan hasil dari pemberian asuhan keperawatan .
Contoh : Keluarga mampu menyebut kembali pengertian ISPA dengan
menggunakan bahasa sendiri
Keluarga mampu mendemostrasikan cara mengompres yang benar
E.KOMPONEN TAHAP EVALUASI
• Pencapaian kriteria hasil
Pencapaian kriteria hasil dengan target tanggal merupakan
meteran untuk pengukuran. Catatan rencana asuhan keperawata
dilihat kembali untuk menentukan pencapaian kriteria hasil.
• Keefektifa tahap-tahap prses keperawata
Factor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kriterian
hasil dapat terjadi di seluruh proses keperawatan, factor-faktr yang
menghalang kemajuan
1. Kesenjangan informasi yang terjadi dalam pengkajian
2. Diagnose keperawatan yang salah didentifikasi pada tahap
3. Instruksi keperawatan tidak selaras dengan kriteri hasil
4. Kegagalan mengimplementasi rencana asuhan keperawatan
5. Kegagalan mengevaluasi kemajuan klien
• Revesi atau terminasi rencana asuhan keperawatan
• Dengan pencapaian kriteria hasil, klien keluar dari siklus proses
keperawatan dan rencana asuhan keperawatan berakhir. Perawat menulis
catatan pulang yang meringkas resolusi dari setiap diagnose keperawatan.
Catatan pulang ini menunjukkan status klien saat klien dipulangkan dari
system perawatan kesehatan. Tanda-tanda vital, prosedur-prosedur yang
dilakukan. Obat-obatan, kemampuan merawat diri, system pendukung dan
perjanjian untuk control adalah contoh-contoh informasi yang di masukkan
dalam catatan pulang
Jika kriteria hasil tidak tercapai, klien masuk kembali ke siklus proses
keperawatan. Perawat mengkaji kembali klien dan merevisi rencana asuhan
keperawatan untuk menemukan kebutuhan saat ini. Rujukan kepetugas
perawat kesehatan yang lain dapat ditulis untuk memberikan kontinutas
perawat.
E. Catatan perkembangan
Catatan perkembangan keperawatan keluarga merupakan indicator
keberhasila tindaka keperawata yag diberika pada keluarga oleh petugas
kesehatan. Karakteristik evaluasi degan pedoman SOAP memberikan
tuntunan pada perawat denga uraian sebagai berikut:
• Subjektif
Pernyataan atau uraian keluarga. Klien atau sumber lain tentang
perubahan yang dirasakan baik kemajuan ataupun kemunduran setelah
diberikan tindakan keperawatan
• Objektif
Data yang bisa diamati dan diukur melalui teknik observasi,
palpasi,perkusi,atau auskultasi. Sehingga dapat dilihat kemajuan atau
kemunduran pada sasaran perawat sebelum dan setelah di berikan tindakan
• Analisa
Pernyataan yang menunjukkan sejauh mana masalah keperawatan
dapat tertanggulangi
• Planning
Rencana yang ada dalam catatan perkembangan merupakan rencana
tindakan hasil evaluasi tentang dilanjutkan atau tidak rencana tersebut
sehingga diperlukan inovasi dan modifikasi bagi perawat
F. PERENCANAAN PENILAIAN (EVALUASI)
Perencanaan evaluasi memuat kriteria
keberhasilan proses dan keberhasilan proses
tindakan keperawatan. Keberhasilan proses
dapat dilihat dengan jalan membandingkan
antara proses dengan pedoman /rencana proses
teesebut.
G. PELAKSANAAN PENILAIAN (EVALUASI)
Perawat melaksanakan evaliuasi sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan sesuai
dengan rencana evaluasi, maka sasaran evaluasi
adalah sebagai berikut :
• Proses asuhan keperawatan, berdasarkan
kriteria/rencana yang telah disusun
• Hasil tindakan keperawatan, berdasarkan
kriteria keberhasilan yang telah dirumuskan
dalam rencana evaluasi.
H.HASIL EVALUASI
Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
• Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukkan perbaikan/kemajuan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
• Tujuan tercapai sebagian, apabila tujuan itu tidak tercapai secara
maksimal, sehingga perlu dicapai dan dicari penyebab dan cara
mengatasinya.
• Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan/
kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini
perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalan apakah terdapat
data analis,diagnosis,tindakan, dan factor-faktor lain yang tidak sesuai
yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.
Diagnosa Tanggal/ Catatan paraf
keperawatan jam Keperawatan

Gangguan pola tidur 25-09-2017 S : klien mengatakan bahwa


kurang dari 10.30 mual dan lemas serta sulit
kebutuhan tubuh WITA mengkonsumsi makanan.
berdasar nyeri perut O : klien terlihat lemah,
sehingga mukosa bibir terlihat kering,
menimbulkan mual TD : 130/70 mmhg, nadi
yang terus menerus. 104x/menit, suhu 38oc.
A : masalah belum teratasi.
P : lanjutkan intervensi
Anjurkan pasien untuk
menentukan pola tidur yang
teratur
Anjurkan klien untuk
mengkomsumsi makanan
yang kaya akan L-Triptofan.
(mis: susu dan kacang –
kacang) menjelang tidur
26-09- S : klien mengatakan masih
2017 sedikit mual, tapi sudah dapat
9.00 mengkomsumsi makanan,
WITA selera makan membaik.
O : mukosa bibir sudah terlihat
sedikit tambah. TD : 120/80
mmHg, N : 104x/menit. S :
40◦C.
A: masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
Jaga pola tidur
Gunakan alat bantu tidur (mis:
air angat untuk mandi, pijatan
dipunggung untuk
merefleksnya)
Komumsi susu dan kacang-
kacang
DIAGNOSA TANGGAL CATATAN PARAF
KEPERAWATAN / JAM PERKEMBANGAN
Diare berhubungan dengan 04-08-2017 S: keluarga klien mengatakan
proses infeksi, inflamasi di 18.15 WITA klien mencret sampai 5x/ hari
usus dengan rasa nyeri pada O: konsistensi masih cair
bagian abdomen dan kram (BAB )
A: masalah belum teratasi
P: lanjutan intervensi
Anjurkan banyak minum
Beri cairan elektrolit
(mis:mizone, pocari sweat,atau
aquarius)
Hindari minuman dingin
05-08-2017
20.00 WITA S: keluarga klien mengatakan
klien masih mencret 3x/hari
O: konsistensi BAB masih cair
A: masalah belum teratasi
P: lanjutan intervensu
Anjurkan banyak minum
Berikan cairan elekrolit
Hindari minum minuman
dingin
06-08-2017 S: keluarga klien
17.45 WITA mengatakan klien masih
mencret 2x/hari
O: konsistensi BAB
A: masalah teratasi
P: lanjutan intervensi
Anjurkan banyak minum
Anjurkan minum air
hangat dari rebusan daun
jambu
Beri cairan elektrolit

S: keluarga klien
mengatakan klien masih
mencret 2x/hari
O: konsitensi BAB
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
Anjurkan untuk menjaga
pola makan dan menjaga
keseimbangan cairan
dalam tubuh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai