Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN FORMAT EVALUASI

SOAP, SOAPIER, dan DAR

DOSEN PEMBIMBING:

Arifin Hidayat, M.Kes

Tilka Asyratun Kaamilah

P07220217033

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALTIM

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri
Keperawatan Medikal Bedah yang berjudul “Laporan Format Evaluasi SOAP,
SOAPIER, dan DAR”. Tugas ini dibuat dalam bentuk laporan yang bertujuan untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Untuk itulah, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan penghargaan dan
terima kasih kepada Bapak Arifin Hidayat, M.Kes sebagai pembimbing dalam
bimbingan pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan.
Akhir kata, demi kesempurnaan laporan ini penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap laporan ini bermanfaat
khususnya dalam meningkatkan pengetahuan dalam keperawatan dan umumnya bagi
siapa saja yang membaca laporan ini.

Samarinda, 1 November 2018

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

ISI

A. Pengertian Evaluasi ................................................................................................1

B. Contoh Diagnosa Dengan Bentuk atau Format Evaluasi .......................................1

PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................8

ii
iii
ISI

A. Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi juga dapat
diartikan sebagai tindakan intelektual untuk melengkapi suatu proses keperawatan,
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan sudah berhasil
dicapai atau belum dicapai.

Tujuan dari evaluasi yaitu untuk mendapatkan umpan balik yang relevan dengan
cara membandingkan dengan kriteria hasil, menilai dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan, dan membandingkan pelayanan keperawatan yang diberikan dengan
standar yang telah ditetapkan.. Adapun tipe evaluasi ada dua yaitu:

1. Evaluasi Formatif

Pernyataan formatif ayau bisa dikenal juga dengan evaluasi proses, yaitu
evaluasi terhadap respon yang segera timbul setelah intervensi keperawatan
dilakukan

2. Evaluasi Sumatif atau evaluasi hasil

Merupakan evaluasi jangka panjang terhadapa tujuan, dengan kata lain


bagaimana penilaian terhadap perkembangan kemajuan kearah tujuann atau hasil
akhir yang diinginkan.

Bentuk atau format evaluasi terbagi menjadi tiga yaitu:

1. SOAP (Subjektig, Objektif, Analisa, dan Planning)

2. SOAPIER (Subjektif, Objektif, Analisa, Planning, Intervensi/Implementasi,


Evaluasi, Revisi)

3. DAR (Data, Action, dan Respon)

1
B. Contoh Diagnosa Dengan Bentuk atau Format Evaluasi

Tujuh diagnosa dengan format evaluasi menggunakan SOAP, SOAPIER, dan DAR
antara lain:

1. Bersihan jalan napas tidak efektif

SOAP

S : Pasien menyatakan sesak napasnya berkurang

O : Pasien bernapas dengan tenang

A : Masalah keperawatan teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

SOAPIER

S: Pasien mengatakan batuk dan terdapat dahak

O: pasien terlihat batuk, gelisah, RR: 26x/menit, terdapat suara nafas tambahan

A: ketidak efektifan bersihan jalan nafas belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

I : auskultasi suara nafas, ajarkan batuk efektif, suction bila perlu

E :pasien masih batuk, ada suara nafas tambahan, RR : 26x/meniyt

R : Suction

DAR

D : pasien mengatakan batuk dan terdapat dahak

A: latihan nafas dalam dan batuk efektif

2
R : pasien masih batuk, sudah dilakukan latihan batuk efektif

2. Pola napas tidak efektif

SOAP

S: pasien mengatakan sesak napas

O: napas cuping hidung (+)

Penggunaan otot alat bantu pernapasan (+)

RR: 26x/menit

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

SOAPIER

S: pasien mengatakan sesak napas

O: napas cuping hidung (+)

Penggunaan otot alat bantu pernapasan (+)

RR: 26x/menit

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

I: auskultasi suara nafas, palpasi dada, ajarkan latihan nafas dalam, pemberian oksigen
bila perlu

E: pasien masih sesak nafas, RR: 26x/menit, napas cuping hidung (+)

R: Pemberian oksigen menggunakan nasal kanul

3
DAR

D : pasien mengatakan sesak napas

A: latihan nafas dalam

R : pasien masih batuk, sudah dilakukan latihan nafas dalam

3. Diare

SOAP

S: pasien mengatakan sudah BAB lebih dari 6x dalam sehari

O: pasien terlihat pucat, lemas, pasien tampak dehidrasi, terdengar bising usus, turgor
kulit tidak langsung kembali dalam 2 detik

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

SOAPIER

S: pasien mengatakan sudah BAB lebih dari 6x dalam sehari

O: pasien terlihat pucat, lemas, pasien tampak dehidrasi, terdengar bising usus, turgor
kulit tidak langsung kembali dalam 2 detik

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

I: auskultasi suara bising usus, palpasi perut, anjurkan pasien untuk


istirahat dan melakukan kompres hangat pada daerah perut

4
E: pasien masih terlihat pucat, defekasi pasien mulai berkurang

R: Memasang infus RL 15 tpm

DAR

D : pasien mengatakan diare

A: melakukan kompres hangat pada daerah perut

R : pasien masih diare, sudah dilakukan kompres hangat pada daerah perut

4. Gangguan Rasa Nyaman

SOAP

S: klien mengatakan nyeri pada daerah perut, dengan skala nyeri 5-6

O: klien tampak meringis saat ditekan area abdominal, skala nyeri pasien 5-6

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

SOAPIER

S: klien mengatakan nyeri pada daerah perut, dengan skala nyeri 5-6

O: klien tampak meringis saat ditekan area abdominal, skala nyeri pasien 5-6

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

I: kaji skala nyeri pasien, anjurkan pasien untuk posisi semi fowler

5
E: pasien masih terlihat kesakitan, nyeri berkurang dengan skala nyeri 3-4

R: kompres hangat daerah perut pasien

DAR

D: pasien mengatakan nyeri

A: melakukan posisi semi fowler dan kompres hangat pada daerah perut

R: pasien masih terlihat meringis, sudah dilakukan kompres hangat pada daerah perut

5. Ansietas

SOAP

S: klien mengatakan ketakutan dan selalu muncul bayang-bayang negatif yang


menghantui sehingga klien terbangun dan tidurpun sudah mulai cemas

O: klien menyebutkan beberapa hal yang membuat cemas, klien tampak gelisah, pucat,
TD: 140/100, RR: 20x/menit, N: 110x/menit, S: 36℃

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

SOAPIER

S: klien mengatakan ketakutan dan selalu muncul bayang-bayang negatif yang


menghantui sehingga klien terbangun dan tidurpun sudah mulai cemas

O: klien menyebutkan beberapa hal yang membuat cemas, klien tampak gelisah, pucat,
TD: 140/100, RR: 20x/menit, N: 110x/menit, S: 36℃

A: masalah belum teratasi

6
P: lanjutkan intervensi

I: kaji tanda-tanda vital klien, ajak klien untuk berbicara mengenai kecemasannya

E: klien masih terlihat gelisah, mulai merasa nyaman, wajah klien mulai relaks

R: melakukan teknik relaksasi dan destraksi

DAR

D: pasien mengeluh takut atau cemas

A: mengajak klien berbicara tentang keluh kesahnya dan melakukan teknik relaksasi
dan destraksi

R: pasien terlihat mulai rileks, sudah dilakukan teknik relaksasi dan destraksi

6. Defisit Perawatan Diri

SOAP

S: pasien mengatakan bau badan, tidak segar dan tidak nyaman

O: pasien tampak tidak nyaman, pasien terlihat tidak bersih dan belum mengganti
pakaian

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

SOAPIER

S: pasien mengatakan bau badan, tidak segar dan tidak nyaman

7
O: pasien tampak tidak nyaman, pasien terlihat tidak bersih dan belum mengganti
pakaian

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

I: kaji kemampuan pasien untuk perawatan mandiri dan berikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan mandiri kepada pasien dan keluarga pasien

E: klien masih merasa tidak segar dan tidak nyaman

R: Memandikan pasien

DAR

D: pasien mengeluh merasa tidak nyaman karena belum mandi

A: kaji kemampuan pasien untuk perawatan mandiri dan berikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan mandiri kepada pasien dan keluarga pasien

R: pasien sudah terlihat segar, sudah memandikan pasien

7. Defisit Nutrisi

SOAP

S: pasien mengatakan selalu mual dan muntah saat makan, pasien mengatakan kurang
nafsu makan,

O: pasien tampak mual dan muntah, pasien terlihat pucat, terpasang infus RL 20 tpm

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

8
SOAPIER

S: pasien mengatakan selalu mual dan muntah saat makan, pasien mengatakan kurang
nafsu makan,

O: pasien tampak mual dan muntah, pasien terlihat pucat, terpasang infus RL 20 tpm

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

I: kaji ttv pasien, memantau intake dan output pasien

E: pasien tampak pucat dan tampak mual dan muntah

R: Anjurkan klien makan sedikit-sedikit tapi sering.

DAR

D: pasien mengeluh mual dan muntah

A: ajarkan pasien dalam merencanakan makanan dan anjurkan pasien makan sedikit-
sedikit tapi sering.
R: mual dan muntah pasien berkurang, sudah dilakukan makan sedikit-sedikit tapi
sering pada pasien

9
PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi juga dapat
diartikan sebagai tindakan intelektual untuk melengkapi suatu proses keperawatan,
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan sudah berhasil
dicapai atau belum dicapai.

Tujuan dari evaluasi yaitu untuk mendapatkan umpan balik yang relevan dengan
cara membandingkan dengan kriteria hasil, menilai dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan, dan membandingkan pelayanan keperawatan yang diberikan dengan
standar yang telah ditetapkan.

Terdapat 3 format evaluasi yaitu:

4. SOAP (Subjektig, Objektif, Analisa, dan Planning)

5. SOAPIER (Subjektif, Objektif, Analisa, Planning, Intervensi/Implementasi,


Evaluasi, Revisi)

6. DAR (Data, Action, dan Respon)

Dari ketiga format evaluasi tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-
masing dalam penyusunannya.

10

Anda mungkin juga menyukai