DOSEN PEMBIMBING:
P07220217033
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri
Keperawatan Medikal Bedah yang berjudul “Laporan Format Evaluasi SOAP,
SOAPIER, dan DAR”. Tugas ini dibuat dalam bentuk laporan yang bertujuan untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Untuk itulah, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan penghargaan dan
terima kasih kepada Bapak Arifin Hidayat, M.Kes sebagai pembimbing dalam
bimbingan pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan.
Akhir kata, demi kesempurnaan laporan ini penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap laporan ini bermanfaat
khususnya dalam meningkatkan pengetahuan dalam keperawatan dan umumnya bagi
siapa saja yang membaca laporan ini.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ISI
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................8
ii
iii
ISI
A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi juga dapat
diartikan sebagai tindakan intelektual untuk melengkapi suatu proses keperawatan,
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan sudah berhasil
dicapai atau belum dicapai.
Tujuan dari evaluasi yaitu untuk mendapatkan umpan balik yang relevan dengan
cara membandingkan dengan kriteria hasil, menilai dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan, dan membandingkan pelayanan keperawatan yang diberikan dengan
standar yang telah ditetapkan.. Adapun tipe evaluasi ada dua yaitu:
1. Evaluasi Formatif
Pernyataan formatif ayau bisa dikenal juga dengan evaluasi proses, yaitu
evaluasi terhadap respon yang segera timbul setelah intervensi keperawatan
dilakukan
1
B. Contoh Diagnosa Dengan Bentuk atau Format Evaluasi
Tujuh diagnosa dengan format evaluasi menggunakan SOAP, SOAPIER, dan DAR
antara lain:
SOAP
P : Lanjutkan intervensi
SOAPIER
O: pasien terlihat batuk, gelisah, RR: 26x/menit, terdapat suara nafas tambahan
P : Lanjutkan intervensi
R : Suction
DAR
2
R : pasien masih batuk, sudah dilakukan latihan batuk efektif
SOAP
RR: 26x/menit
P: lanjutkan intervensi
SOAPIER
RR: 26x/menit
P: lanjutkan intervensi
I: auskultasi suara nafas, palpasi dada, ajarkan latihan nafas dalam, pemberian oksigen
bila perlu
E: pasien masih sesak nafas, RR: 26x/menit, napas cuping hidung (+)
3
DAR
3. Diare
SOAP
O: pasien terlihat pucat, lemas, pasien tampak dehidrasi, terdengar bising usus, turgor
kulit tidak langsung kembali dalam 2 detik
P: lanjutkan intervensi
SOAPIER
O: pasien terlihat pucat, lemas, pasien tampak dehidrasi, terdengar bising usus, turgor
kulit tidak langsung kembali dalam 2 detik
P: lanjutkan intervensi
4
E: pasien masih terlihat pucat, defekasi pasien mulai berkurang
DAR
R : pasien masih diare, sudah dilakukan kompres hangat pada daerah perut
SOAP
S: klien mengatakan nyeri pada daerah perut, dengan skala nyeri 5-6
O: klien tampak meringis saat ditekan area abdominal, skala nyeri pasien 5-6
P: lanjutkan intervensi
SOAPIER
S: klien mengatakan nyeri pada daerah perut, dengan skala nyeri 5-6
O: klien tampak meringis saat ditekan area abdominal, skala nyeri pasien 5-6
P: lanjutkan intervensi
I: kaji skala nyeri pasien, anjurkan pasien untuk posisi semi fowler
5
E: pasien masih terlihat kesakitan, nyeri berkurang dengan skala nyeri 3-4
DAR
A: melakukan posisi semi fowler dan kompres hangat pada daerah perut
R: pasien masih terlihat meringis, sudah dilakukan kompres hangat pada daerah perut
5. Ansietas
SOAP
O: klien menyebutkan beberapa hal yang membuat cemas, klien tampak gelisah, pucat,
TD: 140/100, RR: 20x/menit, N: 110x/menit, S: 36℃
P: lanjutkan intervensi
SOAPIER
O: klien menyebutkan beberapa hal yang membuat cemas, klien tampak gelisah, pucat,
TD: 140/100, RR: 20x/menit, N: 110x/menit, S: 36℃
6
P: lanjutkan intervensi
I: kaji tanda-tanda vital klien, ajak klien untuk berbicara mengenai kecemasannya
E: klien masih terlihat gelisah, mulai merasa nyaman, wajah klien mulai relaks
DAR
A: mengajak klien berbicara tentang keluh kesahnya dan melakukan teknik relaksasi
dan destraksi
R: pasien terlihat mulai rileks, sudah dilakukan teknik relaksasi dan destraksi
SOAP
O: pasien tampak tidak nyaman, pasien terlihat tidak bersih dan belum mengganti
pakaian
P: lanjutkan intervensi
SOAPIER
7
O: pasien tampak tidak nyaman, pasien terlihat tidak bersih dan belum mengganti
pakaian
P: lanjutkan intervensi
I: kaji kemampuan pasien untuk perawatan mandiri dan berikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan mandiri kepada pasien dan keluarga pasien
R: Memandikan pasien
DAR
A: kaji kemampuan pasien untuk perawatan mandiri dan berikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan mandiri kepada pasien dan keluarga pasien
7. Defisit Nutrisi
SOAP
S: pasien mengatakan selalu mual dan muntah saat makan, pasien mengatakan kurang
nafsu makan,
O: pasien tampak mual dan muntah, pasien terlihat pucat, terpasang infus RL 20 tpm
P: lanjutkan intervensi
8
SOAPIER
S: pasien mengatakan selalu mual dan muntah saat makan, pasien mengatakan kurang
nafsu makan,
O: pasien tampak mual dan muntah, pasien terlihat pucat, terpasang infus RL 20 tpm
P: lanjutkan intervensi
DAR
A: ajarkan pasien dalam merencanakan makanan dan anjurkan pasien makan sedikit-
sedikit tapi sering.
R: mual dan muntah pasien berkurang, sudah dilakukan makan sedikit-sedikit tapi
sering pada pasien
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi juga dapat
diartikan sebagai tindakan intelektual untuk melengkapi suatu proses keperawatan,
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan sudah berhasil
dicapai atau belum dicapai.
Tujuan dari evaluasi yaitu untuk mendapatkan umpan balik yang relevan dengan
cara membandingkan dengan kriteria hasil, menilai dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan, dan membandingkan pelayanan keperawatan yang diberikan dengan
standar yang telah ditetapkan.
Dari ketiga format evaluasi tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-
masing dalam penyusunannya.
10