Anda di halaman 1dari 7

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tangggal 2 Mei 2017 di ruang mawar RSUD Jombang.
An “B” umur 7 tahun, masuk RS akibat berak-berak lebih dari sepuluh hkali
disertai muntah lima kali yang dialami sejak 1 jam yang lalu. Di rumah ibu sudah
memberi obat berak-berak namun tidak berhenti, akhirnya membawa anaknya
masuk RS.
Saat pengkajian ibu mengatakan anaknya masih berak namun frekuensinya mulai
menurun. BAB masih encer dan tidak berampas. Turgor kulit jelek, mata cekung
dan mulut nampak kering. Hasil pemeriksaan auskultasi peristaltic usus
meningkat. Anak nampak pucat dan lemas. Ibu mengatakan sangat mencemaskan
keadaan anaknya. Ekspresi wajah tegang, ibu sering bertanya tentang kondisi
anaknya.
1. Identitas
Nama : An.B
Umur : 7 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Tanggal masuk : 2 Mei 2017 pukul 07.00
a. Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan tanda vital:
1. Tekanan darah : 100/80 mmHg
2. Nadi : 132 x/mnt
3. Respirasi : 32 x/mnt
4. Suhu : 38,2 C
5. Berat badan : 27 kg
6. Tinggi badan : 135 cm
7. Pengobatan     : Infus RL 32 tetes/mnt    
 Puyer 3 X 1 sdt
B.       ANALISA DATA
1.  a. DS : Ibu mengatakan anaknya masih berak namun frekuensinya
mulai menurun
ibu mengatakan BAB masih encer dan tidak berampas.
b. DO : Turgor kulit jelek, mata cekung dan mulut nampak kering, nadi
132x/mnt, Pernapasan 32 x/mnt dan suhu 38,2 C, terpasangnya infus RL 32
tetes/mnt.
c.  Masalah Keperawatan :
kekurangan volume cairan dan elektrolit.
2.  a.  DS : ibu mengatakan sangat mencemaskan anaknya.
b.  DO :  ekspresi wajah tegang
ibu sering bertanya tentang kondisi anaknya.
c.  Masalah Keperawatan :
Kecemasan Keluarga
a. faktor resiko :
suhu tubuh 38,2 C, anak nampak rewel dan sering menangis.
b. Masalah Keperawatan :
resiko hipertermi
4.    a.  faktor resiko :
Hasil pemeriksaan auskultasi peristaltic usus meningkat.
b.  Masalah keperawatan :
Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan.

C.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.    Kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d kehilangan berlebihan melalui feses.
a. Tujuan : dalam waktu 3x24 jam kebutuhan cairan terpenuhi dengan kriteria
tidak ada tanda dehidrasi (turgor kulit bagus, mata tidak cekung dan mulut
tidak kering) dan frekuensi BAB 1-2 kali perhari dan Tanda vital dalam batas
normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37 C dan P: 20-30 x/mnt).
b.  Intervensi :
     Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan.
Rasional: Untuk mengetahui sejauh mana pasien mengalami kehilangan cairan
bila terus-menerus BAB.
- Observasi tanda-tanda vital. 
Rasional: Dengan memonitor tanda-tanda vital diharapkan dapat mengetahui
keadaan umum pasien secara rinci sehingga bisa mengobservasi proses
perkembangan penyakit dan tingkat keberhasilan perawatan.
- Pantau intake dan output. Rasional: upaya untuk menggganti cairan yang keluar
bersama feses.
-  Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada klien, 2-3 lt/hr. rasional:
Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral.\

Gejala Tanda Mayor


Subjektif Objektif
Tidak tersedia 1. Defaksi lebih dari tiga kali dalam
24 jam
2. Feses lembek atau cair
Gejala Tanda Minor
Subjektif Objektif
1. Urgency 1. Frekuensi peristaltik meningkat
2. nyeri/kram abdomen 2. Bising usus hiperaktif

Implementasi Evaluasi
Tgl 2 Mei 2017 jam 07.20 Tgl 2 Mei 2017 jam 10.00
          Memantau tanda dan gejala
S : Ibu mengatakan anaknya masih
kekurangan cairan. berak namun frekuensinya
Hasil : kekurangan cairan teratasi. mulai menurun dan BAB
          Mengobservasi tanda-tanda vital. masih encer dan tidak
Hasil : N: 132 x/mnt, P: 32 x/mnt dan berampas.
S: 38,2C. O :  Turgor kulit jelek, mata cekung
          memantau intake dan output. dan mulut nampak kering, Nadi
Hasil: intake dan output sesuai 132 x/mnt, Pernapasan 32
kebutuhan. x/mnt dan suhu 38,2 C,
          Menganjurkan keluarga untuk terpasangnya infus RL 32
memberi minum banyak pada klien, tetes/mnt.
2-3 ltr/hr. A :  kekurangan volume cairan
Hasil: ibu mendengar dan mau belum teratasi.
melakukannya.  :  lanjutkan intervensi.
2.  Kecemasan keluarga berdasarkan perubahan status kesehatan anak
a.Tujuan : dalam waktu 1x24 jam kecemasan keluarga berkurang dengan kriteria
hasil : ekspresi wajah tidak tegang dan keluarga tampak tenang.
b.Intervensi :
- Dorong keluarga pasien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan balik
tentang mekanisme koping yang tepat. Rasional: mampu mengidentifikasi
penyebab kecemasan.
- Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah umum yang terjadi pada orang tua
yang anaknya mengalami masalah sama. Rasional: membantu menurunkan
kecemasan dengan mengetahui bahwa pasien bukan satu-satunya yang mengalami
masalah yang demikian.
- Ciptakan lingkungan yang tenang. Tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus dalam
membantu klien. Rasional: mengurangi rangsang eksternal yang dapat memicu
kecemasan.
Implementasi Evaluasi
Tgl 3 Mei 2017 jam 07.00 Tgl.3 Mei 2017 jam 09.00
          Mendorong keluarga pasien untuk
S ibu mengatakan sangat mencemaskan
membicarakan kecemasan dan berikan anaknya.
umpan balik tentang mekanisme koping
O ekspresi wajah tegang dan ibu sering
yang tepat. bertanya tentang kondisi anaknya.
Hasil : ibu membicarakan kecemasannya
A :  kecemasan belum teratasi.
          Menekankan bahwa kecemasan :  lanjutkan intervensi.
adalah masalah umum yang terjadi pada
orang tua yang anaknya mengalami
masalah sama.
Hasil : kecemasan ibu berkurang.
          Ciptakan lingkungan yang tenang.
Tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus
dalam membantu klien.
Hasil: kecemasan ibu berkurang.

3.         Risiko hipertermi berdasarkan proses infeksi


a.  Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 2x24 jam tidak terjadi
peningkatan suhu tubuh dengan kriteria hasil : suhu tubuh normal (S : 36-37  C)
serta anak tidak rewel dan menangis.
b.  Intervensi :
- Monitor suhu tubuh setiap 2 jam. Rasional : Deteksi dini terjadinya perubahan
abnormal fungsi tubuh ( adanya infeksi)
- Berikan kompres air hangat. Rasional : Untuk mengurangi / menurunkan rasa panas
yang disebabkan oleh infeksi.
- Anjurkan pasien dan keluarga untuk memberikan banyak minum. Rasional : Untuk
mengurangi dehidrasi yang disebabkan oleh out put yang berlebihan.
- Anjurkan keluarga untuk memberikan anak pakaian tipis, longgar dan menyerap
keringat. Rasional : Agar pasien merasa nyaman.
-Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian anti piretik. Rasional : Untuk
Membantu memulihkan kondisi tubuh dan mengurangi terjadinya infeksi.
Implementasi Evaluasi
Tgl 04 Mei 2017 jam 07.00 Tgl 04 Mei 2017 jam 08.20
          Memonitor suhu tubuh setiap 2 jam.
S:-
Hasil : suhu tubuh dalam batas normalO :  suhu tubuh 38,2 C, anak
          Anjurkan pasien dan keluarga untuk nampak rewel dan sering
memberikan banyak minum. menangis.
Hasil: ibu mendengar dan mau
A :  hipertermi belum terjadi
melakukannya.  :  pertahankan intervensi.
          Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian anti piretik..
Hasil: kolaborasi dilakukan.
4. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatan peristaltik usus.
- Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x24 jam tidak terjadi
perubahan kebutuhan nutrisi dengan kriteria penurunan peristaltik usus.
- Intervensi :
- Monitor intake dan output. Rasional : Untuk mengetahui berapa banyak masukan
dan pengeluaran cairan ke dalam tubuh.
- Hindari makanan buah-buahan dan hindari diet tinggi serat. Rasional :
Memungkinkan aliran usus untuk memastikan kembali proses pencernaan, protein
perlu untuk integritas jaringan.
- Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut. Rasional:
menurunkan kebutuhan metabolik.
- Kolaborasi dengan ahli gizi. Rasional : membantu kebutuhan nutrisi pasien dalam
perubahan pencernaan dan fungsi usus.
Implementasi Evaluasi
Tgl 05 Mei 2017 jam 13.00 Tgl 05 Mei 2017 Jam 14.30
          Memonitor intake dan output. S:
Hasil : intake dan output sesuai
O :  Hasil pemeriksaan auskultasi
kebutuhan. peristaltic usus meningkat.
          Menghindari makanan buah-buahan
A :  perubahan nutrisi belum
dan hindari diet tinggi serat. terjadi.
Hasil : ibu menghindari makanan tinggi :  pertahankan intervensi.
serat.
          Mempertahankan tirah baring dan
pembatasan aktivitas selama fase akut.
Hasil: ibu membatasi aktivitas anak.
          Kolaborasi dengan ahli gizi.
Hasil: kolaborasi dilakukan.

D.      EVALUASI
1.      kebutuhan cairan terpenuhi.
2.      keluarga mengungkapkan kecemasan berkurang.
3.      Hipertermi belum terjadi.
4.      Perubahan nutrisi belum terjadi.

Anda mungkin juga menyukai