REPUBLIK INDONESIA
SLRT
SISTEM LAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU
untuk Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan
DAFTAR ISI
BAGIAN 1: TENTANG SLRT 1
Latar Belakang 2
Definisi 3
Landasan Hukum 3
Ciri Utama 4
Fungsi 5
Hasil yang Diharapkan 5
Alur Data dan Informasi 6
Alur Layanan 7
Struktur Kelembagaan 8
Sinergi dengan SIKS-NG 8
Sinergi dengan Program Kemensos 9
Sinergi dengan Program Kementerian/Lembaga 9
Bagian I
TENTANG SLRT
1
1. APA LATAR BELAKANG SLRT?
RPJMN 2015-2019
Penyelenggaraan
Perlindungan Sosial yang
Membangun Landasan yang Komprehensif Pengembangan
Kuat agar Ekonomi Tumbuh Penghidupan Berkelanjutan Perluasan dan Peningkatan
Menghasilkan Kesempatan (Peningkatan Kesejahteraan Layanan Dasar
Kerja yang Berkualitas § Penataan asistensi Keluarga)
sosial, mencakup
perluasan cakupan dan
§ Memperluas industri § Pengembangan sektor § Peningkatan ketersediaan
manufaktur untuk perbaikan desain unggulan dan potensi lokal infrastruktur & sarana
memperluas lapangan program, a.i: pelayanan dasar
§ Perluasan akses
kerja baru berkualitas § Program Indonesia permodalan dan layanan § Penyuluhan penduduk
§ Dukungan regulasi yang Sehat (PIS) keuangan melalui miskin akan hak dasar &
mendorong peningkatan § Program Indonesia penguatan sistem layanan pelayanan dasar
iklim investasi yang positif Pintar (PIP) keuangan mikro § Pengembangan dan
§ Memperbaiki sistem § Program Simpanan § Peningkatan kapasitas dan penguatan sistem
perpajakan Keluarga Sejahtera keterampilan masyarakat pemantauan & evaluasi
(PSKS) kurang mampu melalui terkait penyediaan layanan
peningkatan kualitas dasar
§ Perluasan cakupan pendampingan
Sistem Jaminan Sosial kewirausahaan
Nasional bagi penduduk § Optimalisasi pemanfaatan
rentan dan pekerja lahan tidak produktif bagi
informal masyarakat kurang mampu
§ Penguatan kelembagaan
sosial (Standar
pelayanan, sistem
rujukan, data dan
sebagainya)
Agar berjalan efektif, strategi tersebut perlu didukung dengan Data Terpadu Program
Penanganan Fakir Miskin (PPFM) yang dimutakhirkan secara dinamis, penetapan sasaran
yang terstandardisasi, perbaikan cakupan dan kualitas layanan, serta mekanisme
penanganan keluhan yang terintegrasi.
2
2. APA ITU SLRT?
SLRT adalah sistem yang mengidentifikasi kebutuhan dan keluhan masyarakat miskin dan
rentan miskin, serta melakukan rujukan kepada pengelola program perlindungan sosial
dan penanggulangan kemiskinan di pusat dan daerah.
3
4. APA CIRI UTAMA SLRT?
4
5. APA FUNGSI UTAMA SLRT?
Bagi pemerintah:
Program di pusat dan daerah makin terintegrasi sehingga lebih responsif
terhadap kebutuhan warga.
Perencanaan dan penganggaran program perlindungan sosial dan
pengurangan kemiskinan makin efektif.
Kapasitas pemerintah daerah untuk mengoordinasikan program
perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan makin meningkat.
Kapasitas pemerintah daerah dalam proses pemutakhiran data
meningkat.
Cakupan program perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan
makin luas.
Akuntabilitas program meningkat sehingga memperkecil risiko
penyelewengan.
Monitoring program perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan
makin efektif.
5
7. BAGAIMANA ALUR DATA DAN INFORMASI SLRT?
Prelist
PUSDATIN Data Terpadu PPFM
KEMENSOS
TIDAK Program
Program Program
Pusat Daerah Non-
Apakah Pemerintah
APLIKASI
Ada Dalam Daftar
SLRT
Penerima
Manfaat?
SIKS-NG
Fasilitator
menginformasikan YA
kepada
Individu/Keluarga/RTM
Data Terpadu tentang LAPOR!
PPFM Selesai
status keluhan
dan/atau
usulan program
Data Provinsi
Apakah
KATEGORI Menggunakan
KATALOG LAPOR?
PROGRAM Kepesertaan Non Ya
Kepesertaan PIP - Dikbud
RASTRA
PIS/BPJS
6
8. ALUR LAYANAN
PUSAT/PROVINSI/
DESA / KELURAHAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA DAERAH
POKJA
FASILITATOR DATA
PUSDATIK
KEMENSOS
MANAGER TERPADU
SIKS-NG
PPFM
KANTOR
Desa/Kelurahan FRONT OFFICE BACK OFFICE LAPOR!
(PIP DIKBUD, RASTRA,
PIS/BPJS)
PUSKESOS 2 3 4
PKH
Koordinator PROGRAM PUSAT
PENDIDIKAN
INDIVIDU/KEL/RTM FRONT
OFFICE
BACK
OFFICE KESEHATAN
3 RUJUKAN PROGRAM PROVINSI
1 Informasi Layanan Informasi & Review & SOSIAL EKONOMI
2 Registrasi Analisis SIKS-NG
Data Penanganan PROGRAM
Keluhan LAINNYA KABUPATEN/KOTA
SUPERVISOR PROGRAM
SWASTA LSM
Data Terpadu & MIS
PROGRAM DESA/
Gambar 3. KELURAHAN
SWASTA/LSM
Alur Layanan
(sumber:
Pedum SLRT)
Selain melalui fasilitator, warga juga dapat mendatangi Puskesos di desa/kelurahan maupun
Sekretariat SLRT di kabupaten/kota. Warga dilayani oleh front office (FO) yang akan
mendaftar dan me-review kasus mereka, lalu meneruskannya ke back office (BO). Petugas BO
di Puskesos meneruskan keluhan/rujukan ke Sekretariat SLRT. Sedangkan petugas BO di
Sekretariat SLRT meneruskan keluhan/rujukan ke pengelola program atas persetujuan
manajer. Hasil rujukan atau penanganan keluhan akan disampaikan ke warga oleh fasilitator.
7
9. STRUKTUR KELEMBAGAAN SLRT
Tim Pengarah
Koordinasi
Kecamatan melalui
Kasi Kesra
Lembaga Teknis
Puskesos
Desa/Kelurahan
Pengesahan Kabupaten/Kota
Kunjungan aktif pasif
Langsung
VERIVALI
(Data PMKS & PSKS) P
OR US
AT KE
Prelist LIT SO
SI S
Prelist data FA
usulan SLRT
musdes/ muskel perubahan
8
11. SINERGI SLRT DENGAN PROGRAM KEMENSOS
PROGRAM PERLINDUNGAN
& JAMINAN SOSIAL PROGRAM PENANGANAN
FAKIR MISKIN
- Bekerjasama dengan UPPKH di daerah
- Membantu pelaksanaan verifikasi kepesertaan PKH
- Membantu mempercepat respon program - Membantu mempercepat respon penanganan
kebencanaan dan tanggap darurat fakir miskin
- Memberikan rujukan untuk program yang ada dalam - Memberikan rujukan untuk program yangada
Lingkup Ditjen Perlindungan & Jaminan sosial dalam lingkup Ditjen Penanganan Fakir Miskin
9
Bagian 2
CERITA PERUBAHAN
2016 - 2017
10
1. DASHBOARD DATA SLRT
§ SLRT mengembangkan dashboard yang berbasis web sebagai alat pemantauan di tingkat
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Ringkasan data dashboard (per Desember 2017)
tersaji di Tabel 1.
§ Selain itu dashboard dapat digunakan untuk melakukan analisis profil penerima manfaat,
sebaran, dan kebutuhan program guna menunjang perencanaan dan penganggaran.
Dashboard dapat pula digunakan untuk melakukan analisis komplementaritas program
(lihat Gambar 8).
Tabel 1.
Ringkasan Data Dashboard Nasional (Desember 2017)
11
Gambar 8. Irisan kepesertaan 4 program nasional (PKH, RASTRA, PIS, PIP) (sumber: dashboard SLRT, Desember 2017)
DESEMBER 2017
TOTAL KELUHAN YANG TERCATAT: 157.511
PIS
LAINNYA: RASTRA, PKH,
62.674
(40%) PIP, PROGRAM DAERAH,
94.837 ADMINDUK
(60%)
Rata-rata kunjungan
15-20 orang per hari
12
DESEMBER 2017
5%
34%
66% 95%
Gambar 10. Rujukan keluhan melalui SLRT (sumber: Monev SLRT, Agustus 2017)
13
4. DUKUNGAN ANGGARAN PUSAT DAN DAERAH
APBN APBD
Rp. 21 miliar,
Rp. 8,2 miliar
Rp. 31,4 miliar berasal dari 39
(Rp 5 miliar dari 13
Rp. 27,8 miliar pemerintah daerah
kabupaten/kota
dan Rp 3,2 miliar
dari Provinsi NTB)
2016 2017
2016 2017
Gambar 11. Dukungan APBN dan APBD untuk SLRT (sumber: Setnas SLRT)
TA 2017
2 Puskesos TA 2018 TA 2019
TA 2016 +40 Puskesos
Per +140 Puskesos +64 Puskesos
100 Puskesos +755 Puskesos Mandiri
Kab/Kota Total 1.071 Puskesos Total 1.135 Puskesos
Total 895 Puskesos
Keterangan:
TA = Tahun Anggaran
Puskesos Mandiri: diselenggarakan melalui dukungan APBD maupun APBDes
* = proyeksi
Gambar 12. Rencana Pengembangan dan Perluasan 2016-2019 (sumber: Setnas SLRT)
14
6. PROFIL FASILITATOR SLRT
Dinas Sosial
Dll
PNS APBD
5% 27%
Guru 7%
Wiraswasta
5%
38%
Tdk Bekerja
10%
STATUS SUMBER
Aparat
PEKERJAAN KEPEGAWAIAN PENDANAAN
Desa/Kecamatan
18%
APBN
PSKS Non -PNS 73%
24% 93%
D4 32-40 Thn
D3 LAKI-LAKI
0% D1 D2 40%
JUMLAH FASILITATOR = 3.111 ORANG 62%
5% 0% 1%
Gambar 13. Profil fasilitator SLRT (sumber: Setnas SLRT, Juni 2017)
Sekitar 100 fasilitator SLRT dari berbagai kabupaten/kota telah mengikuti training of
trainer (ToT) aplikasi dan dinyatakan lulus sebagai trainer di daerah masing-masing.
15
7. PRAKTIK-PRAKTIK TERBAIK
Penjangkauan oleh
fasilitator SLRT
di Kabupaten Bantaeng
(foto: dokumentasi
SLRT Bantaeng)
Pemerintah Kabupaten Bandung mengalokasikan Rp 200 juta dan Rp 700 juta dari APBD
2016 dan 2017, serta menghibahkan gedung untuk Sekretariat SLRT Sabilulungan. Tahun
2017, Bupati menginstruksikan perluasan Puskesos di seluruh 280 desa dengan anggaran
Rp 7,1 milyar. SLRT Sabilulungan membentuk Unit Reaksi Cepat (URC) yang dilengkapi
ambulans gratis, Whatsapp Gateaway, dan unit layanan perempuan dan anak. SLRT juga
bermitra dengan pihak ketiga dalam menyediakan layanan untuk penyandang disabilitas,
penyaluran zakat, penanggulangan narkoba, dan KUBE.
Kabupaten Karawang memperluas jangkauan SLRT melalui penambahan fasilitator
sesuai jumlah desa/kelurahan, dan penambahan supervisor sesuai jumlah kecamatan,
dengan anggaran Rp 1,38 milyar dari APBD 2017. Saat ini, SLRT memiliki 309 fasilitator di
309 desa, 30 supervisor di 30 kecamatan, 1 orang manajer, 7 petugas Sekretariat
Kabupaten, dan 12 petugas Puskesos.
Menyusul terpilihnya Kabupaten Lombok Tengah sebagai lokasi SLRT oleh Kementerian
Sosial, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) menganggarkan hibah Rp 3,2 miliar untuk
mengembangkan SLRT di seluruh kabupaten/kota pada Agustus 2016. Pada Maret 2017
Pemprov membentuk Kelompok Kerja (Pokja) SLRT Provinsi, diketuai oleh Sekretaris
Daerah dan beranggotakan perwakilan perangkat daerah. Pemprov juga membentuk
Sekretariat Koordinasi SLRT yang berkedudukan di Bappeda.
16
Di Kabupaten Sleman,
layanan “antar paimah”
memudahkan warga
sepulang mengadu
ke Sekretariat SLRT
(foto: dokumentasi
SLRT Sleman)
17
Petugas penerima
pengaduan warga
di SLRT Kabupaten
Bandung
(foto: dokumentasi
Setnas SLRT)
18
9. LOKASI SLRT 2016-2017
8. Sumatera Utara 35. Deli Serdang 21. Bali 69. Kota Denpasar
2016 2017
19
Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Pelaksanaan SLRT
dan Puskesos Tahun 2017 di Surakarta, September 2017. Sosialisasi diikuti oleh 20 kabupaten/kota
penyelenggara SLRT tahun 2017.
Penyelenggara SLRT yang terdiri dari manajer, supervisor, dan fasilitator dari 51 kabupaten/kota mengikuti
Training of Training (TOT) Aplikasi SLRT di Bandung, Juni 2017. Peserta dilatih menggunakan beragam aplikasi
SLRT yang berbasis android dan web.
20
Kegiatan Refleksi dan Workshop Kelembagaan Penyelenggaraan SLRT di 51 Kabupaten/Kota diselenggarakan di
Jakarta, Mei 2017, diikuti oleh perwakilan Bappeda dan Dinas Sosial. Workshop bertujuan mengulas
perkembangan dan tantangan penyelenggaraan SLRT, sekaligus membangun membangun komitmen
pemerintah daerah dalam penguatan SLRT.