Anda di halaman 1dari 105

SKRIPSI

INOVASI PELAYANAN PUBLIK BERBASIS APLIKASI DIGITAL DESA


(DIGIDES) DI DESA MADELLO KECAMATAN BALUSU
KABUPATEN BARRU

Oleh:

NURSARI AHMAD
Nomor Induk Mahasiswa : 1056 1111 5318

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022
SKRIPSI

Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Aplikasi Digital Desa (DIGIDES) Di Desa

Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar

sarjana administrasi public (S.AP)

Disusun dan diajukan oleh:

Nursari Ahmad

Nomor Induk Mahasiswa: 1056 1111 5318

Kepada

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

2022

ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas

kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, karunia kesehatan dan

kenikmatan yang tak terhingga. Demikian pula salam dan shalawat kepada Nabi

Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh dalam beragama. Dengan

keyakinan ini sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Inovasi

Pelayanan Publik Berbasis Aplikasi Digital Desa (DIGIDES) Di Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru”. Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir

yang penulis ajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana di Program

Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari bahwa untuk menyelesaikan tugas

penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Abdi, M.Pd

selaku pembimbung I dan Ibu Andriana, S.IP., M.AP selaku pembimbing II, yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Selanjutnya pada kesempatan ini, tak lupa

penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah memberi bantuan terutama kepada :

1) Kedua orang tua tercinta Ahmad Umar dan Nurlina Kasau beserta adik yang

tak pernah berhenti memberikan semangat, doa, nasehat serta memberikan

motivasi untuk menyelesaikan skripsi dan telah membesarkan penulis

dengan penuh kasih sayang.

vi
2) Bapak Dr. Nur Wahid, S.Sos.,M.Si selaku Plt. Ketua jurusan dan Ibu

Nurbiah Tahir, S.Sos., M.AP selaku Sekretaris jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3) Ibu Dr. Hj Ihyani Malik, S.Sos., M. Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4) Segenap Dosen serta Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa meluangkan

waktunya untuk memberikan pelayanan kepada penulis selama menempuh

perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

5) Arman Rifai selaku Kepala Desa Madello dan Ibu Hildawati Mahmud.,

S.Sos Selaku Kaur TU dan Umum Kantor Desa Madello Dan Ibu Hastuti

Rany, SE Selaku Kasi Pelayanan Di Kantor Desa Madello dan Ibu Irdayani

Selaku Staf Desa Di Kantor Desa Madello yang telah membantu penulis

dalam memberikan informasi terkait penelitian ini.

6) Keluarga saya yang telah memberikan support dalam penulisan skripsi.

7) Kepada Bestie Saya Yuyu Angraeni, S.AP Aulia Febrianty Darwis, S.AP,

Rezky Surya Wandira, S.AP dan teman penulis yang telah meluangkan

waktu untuk menemani, memberi bimbingan tambahan dan memberikan

semangat dukungan.

8) Kepada Fahrisal Azis Selaku lelaki hebat yang tidak mengenal lelah dan

terus berjuang dan selalu memotivasi saya untuk bersama-sama menempuh

skripsi.

vii
Teriring doa semoga Allah SWT menjadikan bantuan dan kebaikan itu

sebagai cahaya penerang di dunia maupun di akhirat kelak. Oleh karena itu demi

kesempurnaan proposal penelitian ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

penulis sangat diharapkan. Semoga karya ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Billahi Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat Wassalamu Alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh.

Makassar, 26 Agustus 2022

Nursari Ahmad

viii
ABSTRAK

Nursari Ahmad, Dr.Abdi, dan Andriana Inovasi Pelayanan Publik Berbasis


Aplikasi Digital Desa (DIGIDES) Di Desa Madello Kecamatan Balusu
Kabupaten Barru.

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan secara mendalam mengenai


proses pelayanan publik dalam pelaporan pengurusan administrasi desa yang saat
ini diterapkan dan melakukan konsep aplikasi yang berfokus pada laporan
pengurusan administrasi desa di Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten
Barru. Oleh karena itu, penulis memberikan solusi terhadap masalah yang ada
dengan sistem pelayanan sebelumnya yaitu dengan aplikasi DIGIDES. Aplikasi ini
dirancang sebagai salah satu media yang dapat memudahkan aparatur desa dalam
melakukan pengurusan administrasi yang dapat diakses melalui smartphone.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun teknik
pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan reduksi data,penyajian
data,dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan inovasi pelayanan publik


pada aplikasi digital desa berupa pelayanan pengurusan administrasi `surat
menyurat yang terdiri dari : 1) Relative Advantage (Keuntungan Relatif); 2)
Compability (Kesesuaian); 3) Complexity (Kerumitan); 4) Triability (Kemungkinan
dicoba) ; 5) Observability (Kemudahan diamati) dapat dikatakan berkualitas karena
dapat memberikan kepuasan pada masyarakat dan Staf yang ada di Kantor Desa
Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru. Pada proses penelitian, peneliti
menemukan data bahwa proses pengurusan administrasi yang saat ini diterapkan di
Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru telah mengalami pergeseran
sistem, dari yang sebelumnya masih menggunakan sistem manual, saat ini telah
beralih ke sistem aplikasi DIGIDES. Meskipun belum melakukan uji coba, namun
secara keseluruhan aparatur desa memiliki ketertarikan dengan desain aplikasi yang
ditawarkan, yaitu aplikasi DIGIDES karena memiliki tampilan fitur dan fungsi
sangat mendukung beberapa prinsip pelayanan dan seharusnya ada dan diterapkan,
salah satunya prinsip partisipatif yang diharapkan agar segera melakukan uji coba
aplikasi.

Kata kunci: inovasi; pelayanan publik; aplikasi; digital desa

ix
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENERIMAAN TIM ................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………. .. 1

A. Latar Belakang………………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

A. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 6

B. Konsep Inovasi ...................................................................................... 7

1. Pengertian Inovasi ........................................................................... 8

2. Jenis-Jenis Inovasi ........................................................................... 9

3. Kriteria Inovasi ................................................................................ 11

4. Tahap Inovasi .................................................................................. 11

5. Faktor Penghambat Inovasi.............................................................. 12

x
C. Konsep Pelayanan Publik...................................................................... 12

1. Pengertian Pelayanan ...................................................................... 12

2. Pengertian Pelayanan Publik ........................................................... 13

3. Unsur-Unsur Pelayanan Publik ....................................................... 14

4. Ciri-Ciri Pelayanan Publik .............................................................. 14

5. Asas-Asas Pelayanan Publik ........................................................... 15

D. Konsep Digital Desa ............................................................................. 16

E. Kerangka Pikir ...................................................................................... 17

F. Fokus Penelitian .................................................................................... 18

G. Definisi Fokus Penelitian ...................................................................... 18

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 20

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................ 20

B. Jenis dan Tipe Penelitian....................................................................... 20

C. Informan ................................................................................................ 21

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 22

E. Teknik Pengabsahan Data ..................................................................... 23

F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 26

A. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................................... 26

B. Hasil Penelitian ..................................................................................... 38

1. Relative Advantage (Keuntungan Relative) ..................................... 38

2. Compatibility (Kesesuaian) .............................................................. 44

3. Complexity (Kerumitan) .................................................................. 48

xi
4. Triability (Kemungkinan Dicoba) .................................................... 52

5. Observability (Kemudahan Diamati) ............................................... 56

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 58

BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 66

A. Kesimpulan ........................................................................................... 66

B. Saran...................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 68

LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 6


Tabel 2.2 Kerangka Pikir ................................................................................ 17
Tabel 2.3 Informan Penelitian ......................................................................... 21

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Struktur Kantor Desa Madello ......................................... 34

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diera globalisasi ini, perkembangan Pendidikan dan ilmu pengetahuan serta

teknologi yang sangat pesat, dan berbagai kemudahan-kemudahan dalam

menjalankan aktivitasnya, baik berupa pekerjaan yang ringan dalam rumah tangga

maupun pekerjaan yang rumit dalam dunia industri atau perusahaan, sehingga pada

akhirnya kita dimanjakan oleh teknologi tersebut. banyak bidang yang sudah

memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer menjadi sarana untuk

mempermudah pekerjaan. Mulai dari kalangan pebisnis hingga dari kalangan

akademisi memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk mempermudah

pekerjaan dan untuk membentuk hal-hal baru untuk memenuhi kebutuhan kita

sesuai dengan zaman kita membutuhkan yang namanya inovasi.

Inovasi adalah proses atau akibat pengembangan dan pemanfaatan suatu

produk dari sumber daya yang sudah ada sebelumnya, sebagai feedbacknya

memiliki nilai yang lebih bermanfaat daripada sebelumnya, untuk meningkatkan

efisiensi. inovasi pelayanan publik diera sekarang merupakan hal yang sangat

penting dalam penyediaan layanan publik di Indonesia dimana laju perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, serta kompetisi global yang

semakin ketat dan terbuka. Pelayanan ini menjadi proses pemenuhan kebutuhan

melalui kegiatan orang lain secara langsung, (Sinambela, dalam prawira, 2013).

Inovasi pelayanan publik adalah hal yang harus dilaksankan bagi

pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah untuk mengimplementasikan

1
2

desentralisasi yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan,

kemakmuran, serta kemandirian bagi masyarakat dan dalam daerah. menurut

Galbraith pada Prawira (2014) mengartikan inovasi sebagai proses penggunaan

teknologi baru dalam suatu produk sehingga produk mempunyai nilai lebih atau

nilai tambah dari sebelumnya. inovasi dapat dilakukan pada barang, jasa,

pelayanan, atau inspirasi-inspirasi yang diterima sebagai sesuatu yang baru. Maka,

mungkin juga apabila gagasan sudah yang ada pada masa lampau, tetapi disebut

inovatif atau hal baru bagi konsumen penyedia layanan yang baru diketahui

(Yanuar, 2019). beberapa wilayah pada Indonesia sudah ada yang menggunakan

aplikasi digitalisasi.

Digitalisai ialah proses atau prosedur dimana semua bentuk serta segala

informasi baik itu nomor, kata, gambar, data, atau motilitas diinformasikan dalam

bentuk bit (binary digit) yang memungkinkan transformasi data. Teknologi digital

dapat menggabung dan menyajikan informasi dalam berbagai jenis, sehingga

apapun yang ditampilkan dapat dilihat.

Desa Digital ialah konsep pembangunan desa yang memberdayakan warga

menggunakan teknologi informasi yang memadai. informasi yang diterima sama

dengan yang diperoleh masyarakat perkotaan. Serta informasi yang berbasiskan

sistem teknologi digital yang menyimpan semua informasi penting yang

berhubungan dengan usaha pertanian di daerah setempat, data lahan yang ada,

ramalan cuaca, pengembangan hibrida dan lain-lain, diharapkan mampu

meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi daerah, ada beberapa daerah di indonesia


3

salah satunya daerah yang berada di Sulawesi selatan kabupaten barru yang

menggunakan aplikasi digitalisasi.

Di Kabupaten Barru aplikasi digital desa sudah digunakan di 22

desa/kelurahan. Desa Madello merupakan desa yang secara geografis terletak di

wilayah Kabupaten Barru, lebih tepatnya di Kecamatan Balusu. Desa Madello

terbentuk di tahun 1980, yang merupakan sebuah desa banyak kemajuan yang

terjadi, terutama dari segi pembangunan. Sejak tahun 2020 pengelolaan dan

pengembangan, Desa Madello menggunakan sistem informasi berbasis teknologi

melalui aplikasi Digital Desa (DIGIDES) untuk kegiatan internal maupun eksternal

sebagai bentuk support dengan tujuan agar warga dan pemerintah desa dapat

menyelesaikan segala keperluannya secara efektif dan efisien yang dikenal dengan

kata simpadu (sistem berita dan manajemen terpadu).

Digital Desa atau biasa disingkat (DIGIDES) adalah informasi yang

dirancang untuk menyelesaikan berbagai hal dalam pengurusan dalam desa. Mulai

dari administrasi dan pelayanan desa menggunakan aplikasi pada Android yang

bisa didownload pada play store, ataupun di halaman website sehingga bisa

membantu masalah pelayanan desa secara komputerisasi. berikut ini web untuk

profil Digital Desa https://profil.digitaldesa.id/madello-barrukab/layanan-rakyat.

Pada aplikasi DIGIDES juga memberikan berbagai layanan seperti sistem

informasi pembangunan desa, administrasi, kependudukan, pelayanan publik,

aturan, dan banyak layanan lainnya. Digital Desa yang disingkat sebagai merk

menggunakan nama DIGIDES merupakan layanan percepatan pembangunan desa.

Layanan digitalisasi ini mengikut amanat UU Desa Pasal 86 yg mewajibkan desa


4

untuk menghadirkan sistem informasi dalam rangka mencapai baku pelayanan

prima bagi masyarakat.

Melihat kondisi saat ini pesatnya perkembangan teknologi sehingga kita

tidak lepas dari digitalisasi sehingga semuanya bisa diakses melalui internet.

harapan peneliti dengan lahirnya inovasi pelayanan publik dalam hal ini Digital

Desa (DIGIDES) bisa membantu masyarakat serta mempermudah dalam

pengurusan surat-surat ataupun administrasi. tetapi yang terjadi atau realita yang

terdapat, di dapatkan informasi bahwa Penggunaan aplikasi (DIGIDES) yang

dirasakan pada Desa Madello belum maksimal dikarenakan ada beberapa kendala

yang terjadi diantaranya yaitu kurangnya pemahaman orang yang berada dikantor

desa dalam mengoperasionalkan sistem DIGIDES, aplikasi sering mengalami

kekeliruan ketika mulai digunakan, oleh karena itu dengan alasan inilah penulis

mengangkat judul penelitian: Inovasi Pelayanan Publik Berbasis aplikasi Digital

Desa (DIGIDES) di Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang diangkat diatas, jadi peneliti mengangkat

rumusan masalah dari penelitian ini yaitu “Bagaimana Program Inovasi Pelayanan

Publik dalam hal ini Aplikasi Digital Desa (DIGIDES) di Desa Madello Kecamatan

Balusu Kabupaten Barru”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu guna untuk mengetahui

“Program Inovasi Pelayanan Publik Melalui Aplikasi Digital Desa (DIGIDES) di

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru”.


5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk memberikan informasi atau berupa gambaran tentang inovasi

pelayanan publik tentang Digital Desa pada Kantor Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, dan untuk juga menambah wawasan

kepada masyarakat khusunya pemilik Kantor Desa itu sendiri terkait dengan

aplikasi Digital Desa.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis diharapkan penelitian ini menjadi masukan bagi

pemerintah Desa Madello dalam rangka peningkatan pelayanan publik

berbasis digital, menggunakan aplikasi Digital Desa (DIGIDES).


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu ini digunakan untuk menguatkan hasil penelitian

yang ditulis oleh penulis. Adapun hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian ini antara lain:

Table 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Rahimi Fitri, Pengembangan Sistem Memberikan inovasi bagi

Arifin Noor Informasi Desa Untuk kantor pemerintahan desa

Asyikin, Agus Menuju Tata Kelola Desa untuk dapat meningkatkan

Setiyo Budi Yang Baik (Good kinerja perangkat desa

Nugroho Governance) Berbasis ditinjau dari segi kualitas

(2017) TIK pelayanan terhadap

masyarakat, produktivitas,

responsivitas, responsibilitas

dan produktifitas.

2. Isa Bahroni Rancang Bangun Sistem Melayani permohonan

dan Andesita Informasi Kependudukan berbagai produk administrasi

Prihantara e- Desa Berbasis Web kependudukan secara online,

(2017) maupun secara langsung,

sehingga akan sangat

6
7

memudahkan masyarakat.

Dengan adanya sistem ini,

diharapkan berbagai

permasalahan administrasi

yang dapat diatasi dengan

baik.

3. T. Prasetyo, Sistem Informasi Meningkatkan kualitas

R.P. Administrasi layanan publik dan

Dhaniawaty Pemerintahan Desa Pada mengembangkan tata kelola

(2020) Desa Cilayung pemerintahan yang berbasis

Kabupaten Kuningan elektronik.

Berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, tidak

ditemukan satu judulpun yang sama persis dengan judul peneliti yang akan

dilakukan oleh peneliti, hanya ada sedikit persamaan yang terletak pada konsep

inovasi pelayanan publik, sedangkan perbedaannya terletak pada teori yg

digunakan serta lokasi penelitian.

B. Konsep Inovasi

Inovasi ialah konsep yang relative baru dalam literatur administrasi public

(Public administration). Menurut Zangwill dalam Ellitan dan Anatan 2009:10),

inovasi merupakan suatu hal yang penting dalam mencapai keunggulan kompetitif.

Tanpa inovasi, perusahaan akan mati. Perusahaan yang melakukan inovasi secara

terus-menerus akan dapat mendominasi pasar, dengan kreasi, model dan


8

penampilan produk yang baru. Dan pada akhirnya dengan strategi ini inovasi akan

memunculkan keunikan produk yang sulit ditiru oleh pesaing.

1. Pengertian Inovasi

Makmur dan Thahier (2015) mendefinisikan inovasi sebagai alat spesifik

bagi perusahaan dimana dengan inovasi dapat mengeksplorasi untuk memanfaatkan

perubahan yang terjadi sebagai sebuah kesempatan untuk menjalankan suatu bisnis

yang berbeda. Hal ini dapat dipungkiri sebagai sebuah disiplin, pembelajaran, dan

dipraktekkan.

Menurut (Sherly et.al 2020). Inovasi dapat dikatakan sebagai usaha baru

atau perubahan yang baru dan dijalankan oleh pengusaha dalam jangka Panjang

dari beberap pertimbangan melalui proses penerapan hasil pemikiran, ide-ide

kreatif, dan penelitian dan riset yang telah dilakukan.

Menurut (Trott, 2017). Inovasi dapat diartikan sebagai pengelolaan semua

aktivitas yang meliputi proses generasi ide, pengembangan teknologi, proses

produksi dan pemasaran produk, definisi inovasi sebagai proses manajamen juga

menawarkan perbedaan antara inovasi dan produk yang ditawarkan sudah

merupakan hasil akhir dari inovasi yang sudah dilakukan.

Menurut (Widjaja dan Winarso 2019). Inovasi adalah proses atau hasil dari

pengembangan dan pemanfaatan dari pengetahuan keterampilan termasuk dalam

segi teknologi dan juga pengalaman yang dimiliki guna menciptakan atau

memperbaiki produk maupun proses sehingga memberikan hasil yang lebih berarti

dari sebelumnya.
9

2. Jenis-Jenis Inovasi

a. Inovasi Administrasi

Menurut Daft dan Damampour, inovasi administrasi berhubungan dengan

perubahan struktur dan proses dalam organisasi. Inovasi ini mengembangkan

aktivitas organisasi seperti proses dan prosedur administrasi, sistem managemen,

dan pemberian pelatihan program untuk para pegawai.

Damampour menekankan bahwa inovasi administrasi ini dibuat agar

organisasi dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan serta mempertahankan

tujuan organisasi untuk meningkatkan kinerja.

b. Inovasi Teknologi

Inovasi teknologi merupakan inovasi yang berfokus pada perubahan

teknologi dimana organisasi mengubah pelayanan dengan memakai teknologi dan

mengadopsi sistem yang baru. Inovasi ini sangat penting bagi organisasi karena

berhubungan dengan kompetisi teknis. Inovasi ini sangat efektif dan efisien serta

meningkatkan kualitas kinerja pegawai dan produktivitas organisasi.

Berdasarkan survei World Bank Enterprise yang didasarkan pada The Oslo

Manual, membagi empat tipe inovasi:

1. Product innovation, yaitu pengenalan pada barang atau jasa yang baru atau

meningkat secara signifikan sesuai dengan karakteristik atau

penggunaannya.

2. Process innovation, yaitu pengimplementasian metode produksi dan

pelayanan baru yang meningkat secara signifikan.


10

3. Marketing innovation, yaitu pengimplementasian metode distribusi baru

yang berupa perubahan pada desain produk, promosi, harga atau

penempatan.

4. Organizational innovation, yaitu implementasi praktis bisnis perusahaan

yang baru, pengaturan tempat kerja, dan hubungan eksternal. (Dhar, 2021)

Inovasi memiliki berbagai jenis yang bermacam-macam karena cakupan

inovasi sangat luas. Adapun model inovasi menurut Harries dalam buku Birokrasi

dan Governance (2019) membagi model inovasi dalam beberapa jenis, antara lain:

1. Research and Development (berbasis penelitian pengembangan), yaitu

mengimplementasikan teknologi pada sektor publik serta mengembangkan

dan mempromosika ide produk dan layanan dari eksternal.

2. Incremental, yaitu perubahan skala kecil yang dilakukan oleh pegawai

dengan cara mengadopsi dan mengembangkan ide baru pada konteks

tertentu sesuai dengan pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman.

3. Kolaboratif, yaitu inovasi yang dilakukan dengan cara melakukan

kolaborasi dengan komunitas atau organisasi tertentu yang memiliki

keterksitan dengan program yang dibuat.

4. Thingking the unthinkable (Radikal), yaitu inovasi yang sebelumnya belum

ada dan belum pernah terpikirkan sehingga terjadi pergeseran yang

mengakibatkan pembentukan ulang praktik yang sudah ada sebelumnya.

a. Kewirausahaan, yaitu inovasi yang melibatkan perusahaan social baik

perusahaan profit maupun non profit serta investasi social.


11

b. Transfer, yaitu inovasi dengan cara mengadopsi atau mengadaptasi ide

baru dari organisasi lain untuk diterapkan.

c. Co-production, yaitu inovasi yang dilakukan oleh pengguna jasa atau

produk untuk memutuskan dan berpartisipasi dalam pengembangan

pendekatan baru.

3.Kriteria Inovasi

Dalam PANRB NO.17 Tahun 2021 terdapat beberapa kriteria inovasi

pelayanan publik:

a. Memiliki kebaruan, yaitu memperkenalkan gagasan yang unik pendekatan

yang baru dalam penyelesaian masalah.

b. Efektif, yaitu memperlihatkan capaian yang nyata dan memberikan solusi,

c. Bermanfaat, yaitu menyelesaikan masalah yang menjadi kepentingan dan

perhatian publik.

d. Dapat ditransfer atau direflikasi dan diterapkan oleh penyelenggara

pelayanan publik.

e. Berkelanjutan yang dapat menjamin dan dipertahankan terus menerus

dalam bentuk dukungan, anggaran, program, tugas dan fungsi organisasi

serta hukum dan perundang-undangan.

4.Tahap Inovasi

a. Invensi, yaitu proses menghasilkan ide baru baik berupa prototipe ataupun

hanya konsep.

b. Inovasi, yaitu penemuan produk atau dapat dikatakan sebagai hasil dari ide

atau konsep yang telah direncanakan sebelumnya.


12

c. Difusi atau adopsi, yaitu peluncuran serta pengenalan inovasi didalam

organisasi dam pengimplementasian untuk meningkatkan jumlah pengguna

inovasi.

5.Faktor penghambat inovasi

a. Anggaran dan perencanaan jangka pendek

b. Keterampilan dalam manajemen resiko yang kurang

c. Intensif dan penghargaan yang diberikan untuk melakukan inovasi

sangatlah sedikit.

d. Pegawai yang masi banyka bergantung pada pegawai lain yang memiliki

kinerja yang lebih bagus.

e. Masi terus mempertahankan organisasi dan program yang gagal.

f. Menghindari resiko kegagalan.

g. Terdapat tekanan dan beban dalam menyampaikan pelayanan dan jasa

administrasi.

C.Konsep Pelayanan Publik

1. Pengertian Pelayanan

Menurut Yanuar (2019), yang dikutip dari pasolong mendefinisikan

pelayanan sebagai “suatu aktifitas langsung atau tidak langsung yang

dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi untuk

memenuhi kebutuhan.

Pelayanan menurut Kasmir (2017), adalah tindakan atau perbuatan

individu atau kelompok untuk memberikan sebuah kepuasan kepada


13

pelanggan atau yang menggunakan jasa pelayanan publik, sesame karyawan

dan juga pemimpin.

Menurut Firdaus (2019), mendefinisikan pelayanan publik adalah

pelayanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan landasan

tertentu karena tingkat kepuasan hanya dapat ditentukan oleh para penyedia

layanan dan orang yang dilayani, namun tergantung seberapa bagus tingkat

pelayanan dan memenuhi harapan masyarakat sebagai pengguna jasa.

Dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah setiap aktivitas

yang dilakukan oleh penyedia layanan dengan pelanggan atau masyarakat

yang mengiginkan tingkat kepuasan dari pihak pelayanan dan dapat

menguntungkan kedua belah pihak.

2. Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan publik selama ini menjadi bagian penting dari suatu

negara dimana fungsi pelayanan adalah perpanjangam tangan pemerintah

untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat karena dari keberhasilan

pelayanan public akanmendorong dukungan masyarakat terhadap kinerja

pemerintah.

Pelayanan publik melibatkan segala unsur pemerintahan yaitu

pemerintah, swasta, masyarakat dan mekanisme pasar, dalam hal ini

pelayan publik adalah tempat dimana semua aspek pemerintahan yang

bersih, transparan dan dapat diartikulasikan secar mudah.

Undang-undang No. 25 Tahun 2009 mendefinisikan pelayanan

publik adalah rangkaian kegiatan atau semua kegiatan dalam rangka


14

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan

pelayanan administrative yang disediakan oleh pelayan publik.

3. Unsur-Unsur Penting Pelayanan Publik (Barata 2003)

a. Penyediaan layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan

tertentu kepada konsumen.

b. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen yang

menrima berbagai layanan dari penyedia layanan.

c. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan

kepada pihak penerima layanan.

d. Kepuasan pelanggan, yaitu penyedia layanan harus berpacu kepada

tujuan utama pelayanan adalah kepuasan pelanggan.

4. Ciri-Ciri Pelayanan Publik

Terdapat beberapa ciri khas pelayanan publik menurut Dr. Drs, H.

Suwardi & Dkk. (2021), antara lain:

a. Pelayanan berdasarkan pada kebijakan atau peraturan perundang

undangan yang ada.

b. Jika dibandingkan dengan pelayanan privat, pelayanan publik lebih

bersifat mendesak;

c. Biasanya bersifat monopoli atau semi monopoli;

d. Tidak dikendalikan oleh pasar;


15

e. Pelayanan publik tidak boleh berpihak kepada suatu kelompok saja

karena melayani masyarakat umum, sehingga penilaian pelayanan

publik juga berdasarkan pada masyarakat luas.

5. Asas-Asas Pelayanan Publik (Ratminto dan atik septi 2006)

a. Empati dengan pelanggan.

b. Pembatasan prosedur, dalam hal ini prosedur harus dirancang dengan

singkat padat dan jelas.

c. Kejelasan tata cara pelayanan, yaitu tata cara pelayanan harus didesain

dengan sesederhana mungkin dan dikomunikasikan dengan masyarakat

pengguna jasa layanan.

d. Minimalisasi persyaratan pelayanan.

e. Kejelasan kewenangan, kewenangan pegawai harus dijelaskan dengan

jelas dengan membuat bagan tugas dan distribusi kewenangan.

f. Transparansi biaya, biaya pelayanan harus ditetapkan seminimal

mungkin dan setransparan mungkin.

g. Kepastian jadwal dan durasi pelayanan agar masyarakat yang

menggunaklan jasa pelayanan bisa memiliki gambaran yang jelas dan

tidak resah.

h. Minimalisasi formulir, fromulir harus dirancang dengan seefisian

mungkin.

i. Maksimalisasi masa berlaku iziin untuk menghindarkan terlalu seringnya

masyarakat mengurus izin.


16

j. Kejelasan hak dan kewajiban, antara pelayan jasa dan pemakai layanan

jasa harus dirumuskan secara jelas dan dilengkapi dengan sanksi dan

ketentuan ganti rugi.

k. Efektivitas penanganan keluhan, pelayanan yang baik harus sebisa

mungkin untuk menghindari adanya keluhan dari pelanggan.

D.Konsep Digital Desa

Munculnya revolusi industry 4.0 akan membawa perubahan cara hidup

manusia termasuk dalam berhubungan dan bekerja dari yang serba manual menuju

serba digital. Latar belakang hadirnya layanan digitalisasi ini mengikut pada amanat

UU Desa Pasal 86 yang mewajibkan desa untuk menghadirkan sistem informasi

desa dalam rangka mencapai standar pelayanan prima bagi masyarakat, mungkin

sudah menjadi rahasia umum bahwa pengurusan surat tingkat desa/kelurahan

adalah hal yang menyita waktu dan kadang membingungkan, dimana lagi kualitas

data yang buruk, dan terbatasnya infromasi potensi desa, karena inilah lahir salah

satu aplikasi yaitu Digital desa untuk mempermudah masyarakat dalam hal

administrasi.

Digital Desa atau DIGIDES merupakan platform tata kelola desa atau

inovasi baru yang menawarkan sejumlah layanan yang mempermudah masyarakat

untuk mengakses berbagai infromasi seperti sistem informasi pembangunan desa,

administrasi, kependudukan, pelayanan publik, anggaran, dan berbagai layanan

yang menyangkut tentang perkembangan dan kemajuan desa.

Konsep digital desa menggunakan software as a service adalah teknik

dengan berbagai fitur yang tersaji didalamnya termasuk 40 administrasi dan 32 tipe
17

persuratan, yang kedua adalah dengan pendekatan human centered design yang

membuat tampilan lebih efisien untuk mempermudah penggunaan aplikasi selain

itu tambahan produk seperti fitur pengelolaan pajak, aplikasi android, serta website

profile untuk penyebarluasan informasi potensi desa sekaligus media transparansi

dana desa kepada masyarakat.

E.Kerangka Fikir

Penelitian ini dilakukan di Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru untuk mendeskripsikan bagaimana Inovasi Pelayanan Publik

melalui aplikasi Digital Desa. Penelitian tentang pelayanan publik melalui aplikasi

Digital Desa ini akan dianalisis berdasarkan indikator inovasi yang telah

dikemukakan oleh Rogers : 1) Relative Advantage (Keuntungan Relative);

2) Compability (Kesesuaian); 3) Complaxity (Kerumitan), 4) Triability

(Kemungkinan dicoba); 5) Observability (Kemudahan diamati).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari table 2.2 berikut:

INOVASI PELAYANAN PUBLIK MELALUI APLIKASI DIGITAL DESA


(DIGIDES) DI DESA MADELLO KECAMATAN BALUSU KABUPATEN BARRU

ATRIBUT INOVASI :
1. RELATIVE ADVANTAGE (KEUNTUNGAN RELATIVE)
2. COMPATIBILITY (KESESUAIAN)
3. COMPLEXITY (KERUMITAN)
4. TRIABILITY (KEMUNGKINAN DICOBA)
5. OBSERVABILITY (KEMUDAHAN DIAMATI)

KEBERHASILAN INOVASI PELAYANAN PUBLIK

Sumber: (Rogers, 2007)


18

F.Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah inovasi pelayanan publik pada Kantor Desa

Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, dimana inovasi pelayanan publik

merupakan sebuah ide dan terobosan baru yang dilakukan oleh birokrat terkait

pelayanan publik di sebuah instansi.

G.Definisi Fokus Penelitian

Adapun sub fokus pada penelitian inovasi pelayanan publik melalui

program aplikasi Digital Desa pada Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru, yaitu:

a. Relative Advantage (Keuntungan Relative)

Keuntungan relative adalah tingkatan dimana suatu ide baru dianggap satu

yang lebih baik daripada ide-ide sebelumnya. Tingkat keuntungan relative

seringkali dinyatakan dengan bentuk keuntungan yang lebih ekonomis.

Keuntungan Ekonomis di Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten

Barru yang dimaksud adalah dalam hal ini masyarakat tidak lagi mengeluarkan

biaya transportasi, biaya foto copy, dan biaya-biaya lainnya untuk kepentingan

administrasi. Sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang relative daripada

sebelumnya.

b. Compability (Kesesuaian)

Compability adalah sejauh mana suatu inovasi dianggap kosisten dengan

nilai nilai yang ada, pengalaman masa lalu dan kebutuhan penerima.

Kesesuaian yang ada pada Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten

Barru dimaksud adalah hal yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan tertera
19

dalam inovasi baru yang bisa membantu masyarakat tanpa menghilangkan

nilai-nilai yang ada.

c. Complaxity (Kerumitan)

Kompleksitas adalah tingkatan dimana sebuah inovasi yang diterima sulit

untuk dimengerti. Harapan dengan adanya aplikasi DIGIDES di Kantor Desa

Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru kerumitan yang selama ini

dirasakan oleh masyarakat bisa terselesaikan dengan adanya inovasi baru yang

lebih efisien.

d. Triability (Kemungkinan dicoba)

Triabilitas merupakan tingkat dimana suatu inovasi dapat dicoba dengan

skala kecil. Kemungkinan untuk dicoba sangat besar, apalagi harapannya pada

Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru adalah untuk

kesejahteraan masyarakat, dan efisiensi pengurusan administrasi agar lebih

muda mengurusi segala hal persuratan dan perizinan.

e. Observability (Kemudahan diamati)

Observability adalah tingkat dimana hasil-hasil inovasi dapat dilihat dan

dinikmati oleh orang lain. Inovasi ini sangat bisa dinikmati karena sudah jelas

dengan efisiensi yang ditawarkan oleh inovasi ini sangat menguntungkan dan

bisa dinikmati oleh banyak orang di Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru.
20

BAB III
METODE PENELITIAN

A.Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau wilayah yang digunakan sebagai tempat

penelitian dilakukan, penetapan suatu lokasi penelitian adalah tahapan penting

dalam penelitian, karena ditetapkannya lokasi penelitian maka akan mempermudah

peneliti melakukan penelitian. Adapun lokasi penelitian yang dipilih adalah di Desa

Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru kegiatan penelitian ini dilakukan

dalam kurung waktu 2 bulan yang dimulai dari bulan maret 2022 sampai dengan

dibulan april 2022. Alasan mengapa peneliti memilih wilayah ini karena peneliti

berasal dari tersebut dan mengetahui kondisi perkembangan Desa di wilayah yang

menjadi tujuan penelitian.

B.Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.

Data kualitatif adalah deskriptif atau naratif yang menguraikan kualitas suatu

fenomena. Yang biasanya tidak bisa diukur secara numerik, data kualitatif

digunakan untuk riset dimana objek yang diteliti tidak bisa diukur dengan mudah.

Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif, yakni penelitian ini berupaya

untuk menggambarkan sesuatu untuk menjelaskan secara menyeluruh masalah

yang akan diteliti dan diamati.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang bertujuan

untuk mencari, menganalisis dan mengolah data dengan memahami interaksi sosial

dengan wawancara dan observasi.

20
21

Penelitian kualitatif ini adalah salah satu cara untuk mengetahui lebih lanjut

tentang inovasi pelayanan publik melalu aplikasi digital desa (DIGIDES) Desa

Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru.

Menurut Sugiyono (2018:213) metode penelitian kualitatif adalah metode

yang berlandaskan pada filsafat, digunakan untuk kondisi ilmiah dimana peneliti

sebagai instrument, teknik pengumpulan data yang bersifat kualitatif lebih

menekankan pada makna. Metodologi penelitian kualitatif bertujuan untuk

menganalisis dan mendeskripsikan fenomena penelitian melalui aktivitas social,

sikap dan presepsi orang secara individu dan kelompok.

C.Informan Penelitian

Informan adalah orang yang benar-benar mengetahui permasalahan tertentu

guna untuk mendapatkan informasi yang jelas, akurat dan terpercaya baik berupa

pernyataan, atau data-data yang dapat membantu dalam memenuhi persoalan atau

permasalahan Aplikasi Berbasis Digital Desa di Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru.

Adapun informan dalam penelitian ini yaitu:

Table 2.3 Informan Penelitian


No Nama Inisial Jabatan

1 Arman Rifai AR Kepala Desa Madello

2 Hildawati Mahmud., S.Sos HM Kaur TU & Umum

3 Hastuti Rani, SE HR Kasi Pelayanan

4 Irdayani IR Staf Desa


22

5 Suharti SI Masyarakat Pengguna Aplikasi

DIGIDES

6 Suritman SN Masyarakat Pengguna Aplikasi

DIGIDES

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan metode yang strategis digunakan

untuk mendapatkan data penelitian. Yang diguynakan dalam penelitian kualitatif

dibutuhkan data yang jelas dan spesifik. Menurut Sugiyono, (2018:224)

pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Adapun mekanisme pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi adalah salah satu cara pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan sdengan cara turun langsung dilapangan atau di lokasi penelitian

yang sudah di rencanakan sebelumnya yaitu Kantor Desa Madello. Kemudian

peneliti akan menganalisis dan memahami berbagai gejala yang berkaitan

dengan objek yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian merupakan pertemuaan langsung dengan

informan yang bertujuan untuk memperoleh sejumlah data dengan melakukan

tanya jawab atau dialog lisan. Dalam melakukan wawancara, peneliti


23

memanfaatkan alat bantu seperti buku catatan, alat perekam suara, kamera, dan

alat pendukung lainnya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengkaji dokumen-dokumen. Study dokumen sebagai bahan perlengkapan

dari wawancara dan observasi. Dokumentasi dapat berupa buku referensi,

surat-surat, laporan foto, dan catatan harian yang diperoleh dari Lembaga atau

instansi yang relevan dengan fokus penelitian.

E. Teknik Pengabsahan Data

Perlunya pengabsahan data didalam penelitian untuk menjamin agar semua

yang telah diamati dan diteliti penulis sesuai dengan data yang ada dan benar-benar

sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Hal ini dilakukan penulis untuk

memelihara dan menjamin bahwa data tersebut benar, baik bagi pembaca maupun

subjek penelitian.

Agar data yang disajikan dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggung

jawabkan sebagai peneliti ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data.

F.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini merupakan

analisis data kualitatif, dapat memperhatikan konsep Miles dan Huberman. Miles

dan Huberman (2014:91) mengemukakan gagasan baru yang menyatakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dapat dilakukan secara aksi yang berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data yang diperoleh trus terbaharui.
24

Aktivitas dalam analisis data yaitu: data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification.

Adapun langkah-langkah analisisnya yaitu:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari Kantor Desa Madello jumlahnya cukup

banyak, maka perlu dicatat secara terperinci dan teliti. Untuk itu perlu

melakukan analisi data melalui reduksi data. Menurut Sugiyono (2014:92)

mereduksi atau pemilihan data ialah mrangkum dan menyimpulkan,

memilih hal yang pokok, fokus pada hal yang penting, dan mencari polanya.

Dengan demikian data yang telah dipilih akan memberikan gambaran yang

lebih jelas, dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencari kembali data apabila diperlukan.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data dipilih atau direduksi, langkah selanjutnya adalah

penyajian data. Melalui data yang telah disajikan tersebut, maka akan lebih

memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi di Kantor Desa

Madello, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami

tersebut. Miles dan Huberman dalam sugiyono (2014:95) menyatakan yang

paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif

adalah teks yang berupa uraian kalimat dalam bentuk narasi. Penyajian

dalam bentuk narasi ini bertujuan untuk menjelaskan semua data yang telah

dikumpulkan dan dipilih agar mudah dimengerti dan dipahami.


25

3. Conclusion Drawing/verification

Hal selanjutnya dan terakhir yang digunakan dalam analisis data

adalah menarik kesimpulan dari uraian yang sudah dibuat. Kesimpulan awal

yang ditulis atau disajikan ini masih bersifat sementara, dan akan

mengalami perubahan bila tidak ditemukan informasi-informasi baru yang

kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.


26

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Desa Madello

Kabupaten Barru adalah salah satu kabupaten yang berada pada pesisir barat

Provinsi Sulawesi Selatan, terletak antara koordinat 40o5’49-40o47’35”

lintang selatan dan 119o35’00”- 119o49’16” bujur timur dengan luas wilayah

1.174.72 km2 berjarak lebih kurang 100 km sebelah utara Kota Makassar dan

50km sebelah selatan Kota ParePare dengan garis pantai sepanjang 78 km.

Kabupaten Barru berada pada jalur Trans Sulawesi dan merupakan daerah

lintas wisata antara Kota Makassar dengan Kabupaten Tana Toraja sebagai

wisata serta dalam Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)

ParePare. Jumlah penduduknya berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2009

sebesar 162.985 jiwa dengan kepadatan rata-rata 138,74 jiwa/km2. Pendapatan

perkapita penduduk Kabupaten Barru tahun 2009 sebesar Rp. 9.705.963,-

perjalanan dari Makassar ke Kebupaten Barru dapat ditempuh selama 1,5 jam

dari Kota ParePare ke Kebupaten Barru selama 45 menit. Kabupaten Barru

berbatasan dengan kota ParePare dan Kabupaten Sidrap disebelah Utara,

Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone di sebelah Timur, Kabupaten

Pangkep di sebelah Selatan dan Selat Makassar di sebelah Barat.

Letak Wilayah Kabupaten Barru terletak di Pantai Barat Sulawesi Selatan,

berjarak sekitar 100 km arah utara kota Makassar. Secara geografis terletak

pada koordinat 4o05’49” LS- 4o47’35” LS dan 119o35’00” BT – 119o’49’16”

26
27

BT. Di sebelah Utara Kabupaten Barru berbatasan Kota Parepare dan

Kabupaten Sidrap, sebelah Timur berbatasan Kabupaten Soppeng dan

Kabupaten Bone, sebelah Selatan berbatasan Kabupaten Pangkep dan sebelah

Barat berbatasan Selat Makassar. Luas wilayah kabupaten Barru seluas

1.174,72 km2, terbagi dalam 7 kecamatan yaitu : Kecamatan Tanete Riaja

seluas 174,29 km2, Kecamatan Tanete Rilau seluas 79,17 km2, Kecamatan

Barru seluas 199,32 km2, Kecamatan Soppeng Riaja seluas 78,90 km2,

Kecamatan Mallusetasi seluas 216,58 km2, Kecamatan Pujananting seluas

314,26 km2, dan Kecamatan Balusu seluas 112,20km2. Selain daratan,

terdapat juga wilayah laut tertorial seluas 4 mill dari pantai sepanjang 78km.

Morfologi wilayah berdasarkan kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Barru

terbagi empat kriteria morfologis yaitu datar dengan kemiringan lereng,

wilayah Kabupaten Barru terbagi empat kriteria morfologis yaitu datar dengan

kemiringan 0-2o seluas 26,64%, landau dengan kemiringan 2-15o seluas 7.043

ha atau 5,94%, miring dengan kemiringan 15-40o seluas 33.346 ha atau

28,31%, dan terjal demgan kemiringan > 40o seluas 50.587 ha atau 43,06%

yang tersebar pada semua kecamatan ketinggian wilayah.

Komoditas unggulan wilayahnya yang subur, menjadikan Kabupaten Barru

memiliki potensi serta kekayaan alam yang melimpah diantaranya adalah

sektor industri, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kerajinan, dan

pariwisata. Salah satu sektor yang paling menonjol adalah sektor kelautan dan

perikanan. Garis pantainya yang membentang di wilayah barat menghadap ke

Selat Makassar menjadikan Kabupaten Barru memiliki potensi kelautan dan


28

perikanan yang sangat besar. Seperti, budidaya keramba jarring apung yang

menghasilkan banding dan nila merah di Kecamatan Mallusetasi, Kerang

Mutiara di Pulau Pannikiang. Sementara itu di Kecamatan Tanete Rilau, Barru,

Soppeng Riaja dan Mallusetasi dapat dikembangkan budidaya rumput laut,

kepiting dan teripang. Sedangkan budidaya kerrang-kerangan juga

dikembangkan di Kecamatan Balusu, Barru, Mallusetasi.

Jumlah penduduk Kabupaten Barru tahun 1995 sebesar 149.912 jiwa dan

meningkat menjadi 152.101 jiwa tahun 2000, 158.821 jiwa tahun 2005 dan

menjadi 161.732 jiwa pada tahun 2008. Komposisi penduduk berdasarkan jenis

kelamin pada tahun 1995 terdiri dari laki-laki sebanyak 71.526 jiwa dan

perempuan 78.386 jiwa, sedangkan pada tahun 2000 terdiri dari laki-laki

sebanyak 72.361 jiwa dan perempuan sebanyak 79.740 jiwa. Pada tahun 2005

dan 2008 komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki

sebanyak 76.377 jiwa dan 78.266 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 82.444

jiwa dan 83.466 jiwa.

2. Deskripsi Kantor Desa Madello

a) Sejarah Lahirnya Desa Madello

Desa madello merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan

Balusu, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, yang sebagian besar

masyarakatnya bersuku bugis, Hal inilah yang kemudian menjadikan Bahasa

bugis di Desa Madello menjadi masih sangat kental, Maka dapat pula

dipastikan bahwa segala sesuatu yang berada di Desa Madello mulai dari Seni

Budaya, Ritual serta Adat Istiadat semuanya identic dengan Suku Bugis.
29

Salah satu adat istiadat yang sampai sekarang masih tetap dijunjung tinggi

oleh masyarakat desa Madello adalah “MAPPALILI“ Dimana Mappalili

Adalah acara turun sawah sebelum memulai menanam, lain halnya dengan

budaya perkawinan, Di Desa Madello dikenal pula dengan yang Namanya

“MAPACCI”, Mapacci adalah salah satu syarat yang harus dilakukan oleh

mempelai laki-laki maupun perempuan tepatnya sehari sebelum pesta

pernikahan dilaksanakan, upacara ini merupakan ritual pemakaian daun

PACCING (Daun Pacar) ketangan calon mempelai, PACCING dalam Bahasa

bugis artinya bersih, Mapacci mengandung makna simbolik sebagai kebersihan

dan kesucian diri, yang bertujuan untuk membersihkan jiwa dan raga calon

pengantin sebelum memasuki bahtera rumah tangga. Disamping dari beberapa

adat istiadat yang disebutkan diatas gotong royong merupakan satu adat yang

tidak luput pula berada di Desa Madello.

Adapun Luas Wilayah Desa Madello adalah 721 Ha/m2 Dengan Batas

wilayah Yaitu: Sebelah Utara : Kelurahan Takkalasi, Sebelah Selatan : Desa

Binuang, Sebelah Timur : Desa Binuang, Sebelah Barat : Selat Makassar.

Untuk lebih jelasnya berikut ini silsalah Kepala Desa yang pernah

memimpin Desa Madello dari jaman dulu sampai saat ini :

1. LAPALEWAI Periode Tahun 1961-1964

2. ANDI HAMBALI Periode Tahun 1964-1967

3. H.M. DJAFAR B Periode Tahun 1967-1996

4. MUH.NUR MUSENG Periode Tahun 1966

5. H. BUSTAMIN Periode Tahun 2007-2011

6. HERMAN JAYA S.IP Periode Tahun 2011


30

7. ANDI YUSRAN JAFAR Periode Tahun 2011-2017

8. IBARDAMADI, S.IP Periode Tahun 2017-2018

9. ARMAN RIFAI Periode 2018-2024

Wilayah Desa Madello terangkum dalam wilayah Kecamatan Balusu, pada

tahun 1995. Kondisi Geografis: Desa Madello terletak di Daerah Wilayah

Kecamatan Balusu, berjarak 10 Km dari Ibukota Kabupaten, dengan luas

wilayah 721 Ha/M2. Desa Madello terdiri dari 5 Dusun yaitu Madello, Ujunge,

Latimpa, Palie, dan Pannikiang, dan terdiri dari 15 RT, Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara

Kelurahan Takkalasi Kecamatan Balusu, Sebelah Selatan Desa Binuang

Kecamatan Balusu, Sebelah Timur Desa Binuang Kecamatan Balusu, Sebelah

Barat Selat Makassar Kecamatan Balusu. Penduduk Desa Madello pada tahun

2022 adalah 2.169 jiwa dari laki-laki dan 2.283 jiwa dari perempuan

Secara visualisasi, wilayah administrative dapat dilihat dalam peta wilayah

Desa Madello sebagai berikut:

Luas Wilayah Menurut Penggunaannya.

a) Pemukiman Luas Tanah

b) Pertanian Luas Tanah

c) Perkantoran Luas Tanah

d) Pekuburan Luas Tanah

e) Tambak Luas Tanah

f) Tegal/Ladang Luas Tanah

g) Hutang Luas Tanah

h) Prasarana Umum Lainnya Luas Tanah


31

Pada waktu ILIPA DG. MANGKU yang bergelar MATINROE RI

MADELLO memerintahkan kerajaan Barru, rombongan kecil dari daerah

KALUKUE (Kab.Pangkep) yang dipimpin oleh BASO KALUKUE mendarat

dipulau Pannikiang. Dari pulau ini BASO KALUKUE Bersama

rombongannya sangat tertarik dan terpesona menyaksikan walaupun dari jauh

sebatang pohong (PISSUE) yang tumbuh diseberang timur pulau Pannikiang

yang sedang berbunga.

Sinar matahari yang menyinari pohon PISSUE tersebut, warna bunga

tampak berseri-seri dalam Bahasa bugis diucapkan MARELLO, begitu

tertariknya BASO KALUKU Bersama rombongannya, mereka lalu

meninggalkan Pannikiang menuju daratan tempat Pohon PISSUE yang tumbuh

melalui sungai.

Dalam perjalannya, perahu yang ditumpangi sempat tersangkut di tengah-

tengah sungai yang membuat para awal perahu berteriak, TAGGALASI

SAMPANGNGE sehingga untuk memudahkan ingatan mereka sungai tersebut

dinamakan TAGGALASI yang pada akhirnya melalui proses Panjang berubah

menjadi TAKKALASI.

Rombongan Baso Kaluku mendarat dan membuat pemukiman (Baruga)

didekat tumbuhnya pohon pissue tetapi karena merasa keamanan belum

terjamin maka rombongan pindah kesuatu tempat berbentuk Goa yang

sekarang ini lokasinya di Dusun Latimpa dikenal dengan sebutan GOA

TONGANGRA.
32

Setelah bermukim beberapa lama di Goa Tongangra, Baso Kaluku Bersama

rombongan didatangi oleh SURO utusan raja Barru yang menanyakan maksud

kedatangan mereka Baso Kaluku menjelaskan maksud kedatangannya yaitu

ingin menjadi penduduk dan menetap di kerajaan Barru.

Penjelasan Baso Kaluku itu suro disampaikan kepada Raja Barru dengan

ucapan : NAIYA TOPOLEWE SIAJITTA POLE RI KALUKUE MAELO MELLAU

ATTANANG-TANANG MALIPU RIALENG PARENTA ARUNGNGE

NAREKKO ENGKAMU MASENNANG NYAWANA ARUNGNGE.

Mendengar maksud dan ucapan Baso Kalukue tersebut, Raja Barru

menerima dengan baik dan memerintahkan Suro kembali menyampaikan Baso

Kaluku dengan ucapan : “TARONI KUA NAREKKO ENGKAMUI

MACENNING MAKKASIWIYANG RI ARUNGNGE PAPPADA

PADAMANGNGI JUWAKU/TAUKU, SURONI MONRO RILLI

RIMANORANNA WANUE NAENGKA MANCAJI PATEPPO WANUA”.

b) Struktur Pemerintah Desa Madello

Sesuai peraturan Desa Madello Nomor 3 tahun 2021 tentang struktur

organisasi dan tata kerja pemerintah Desa Madello sebagai berikut :

1. Kepala Desa

2. Sekertaris Desa dengan 3 Sub. Bagian :

- Urusan Tata Usaha Dan Umum

- Urusan Perencanaan

- Urusan Keuangan

3. Kepala Seksi dengan 3 Sub. Bagian :


33

- Seksi Pemerintahan

- Seksi Pelayanan

- Seksi Kesejahteraan

4. Kepala Dusun dengan 4 Sub. Bagian :

- Kepala Dusun Madello

- Kepala Dusun Latimpa

- Kepala Dusun Ujunge

- Kepala Dusun Palie

- Kepala Dusun Pannikiang


34

Gambar 2.1
Bagan Struktur Kantor Desa Madello

Kepala Dinas
Arman Rifai

Sekretaris Desa
Yusuf Hidayat. S.Pd

Urusan Tata Urusan Urusan


Usaha Dan Perencanaan Keuangan
Umum
Adnan
Hildawati Mansur
Mahmud.
S.Sos

Seksi Seksi Seksi


Pemerintahan Pelayanan Kesejahteraan
Sumarti Hastuti Syahruddin,
Rany, SG SG

Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala


Dusun Dusun Dusun Dusun Palie Dusun
Madello Latimpa Ujunge Pannikiang
Ramli
Dedi Irwan Nirmawati Zulkifli
Azis. Sos
Agussalim
35

c) Visi dan Misi Kantor Desa Madello

Visi dan misi Kantor Desa Madello Adalah :

“ Terwujudnya Desa Madello Yang Lebih Maju, Sejahtera Dan Berkeadilan“

Sedangkan Misi Kantor Desa Madello adalah :

1) Peningkatan keterampilan masyarakat yang inovatif dalam pemanfaatan

dan pengelolaan sumber daya local desa baik secara mandiri maupun

melalui kerja sama desa.

2) Masyarakat yang sejahtera merupakan kondisi masyarakat yang

berkecukupan secara lahir dan batin, dalam pengembangan ekonomi,

kesehatan, Pendidikan dan lingkungan hidup yang berlandaskan

keagamaan.

3) Seluruh aktivitas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di

desa diselenggarakan berlandaskan keadilan, transparan, akuntabel,

efektif dan efisien.

4) Meningkatkan kualitas sumber daya pembangunan di Desa berbasis

inovatif.

5) Mengembangkan kerja sama desa.

6) Mengoptimalkan pelayanan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar

masyarakat, meliputi kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup dan

aktifivitas keagaman.

7) Meningkatkan produktivitas perekonomian masyarakat dan percepatan

penanggulangan kemiskinan.
36

8) Menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance) berbasis

kearifan lokal.

d) Sarana dan Prasarana

1) Sarana

a) Taman Kanak-Kanak

Di Desa Madello sudah memiliki 4 kelompok bermain sehingga

keberadaan anak-anak yang usia dini ada tempat bermainnya seperti apa

yang terjadi didesa/kelurahan lain, ini semua perlu diperhatikan kepada

pemerintah untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana ke tempat

kelompok bermain (KB).

b) Sekolah Dasar

Terdapat 2 Sekolah Dasar Negeri, 1 Sekolah Dasar Inpres, ke

sekolah Dasar ini sudah memiliki Gedung Sekolah dan sarana mobilernya

lainnya sehingga tetap berjalan proses belajar mengajar dengan baik namun

masih ada perlu adanya pengadaan dan perbaikan seperti WC siswa dan

pagar permanen Sekolah, dari Sekolah Dasar yang ada Di Desa Madello

masih didominasi tenaga pengajarnnya yang status Non PN namun selalu

aktif sehingga dapat mempengaruhi aktifitas proses belajar mengajar.

Disamping itu kesadaran masyarakat untuk menyekolakan anaknya

sudah mulai meningkat, sehingga Pendidikan usia SD sudah dapat

ditanggulangi dan mengurangi rendahnya Pendidikan dasar 9 tahun.


37

c) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP)

Adanya bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa

Madello, menambah wawasan dan cakrawala berpikir masyarakat Desa

Madello untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang lebih tinggi.

d) Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA)

Semua siswa yang akan melanjutkan ke jenjang SMA/MAN tidak

harus keluar dari desa ada ke kecamatan lain atau ke Kabupaten dan ada

juga yang melanjutkan pendidikan di pesantren.

e) Perguruan Tinggi

Jumlah angka lulusan sarjana hanyalah 247 orang untuk saat ini,

tetapi masih ada calon sarjana yang sementara menempuh pendidikannya di

Barru dan di Makassar maupun diluar Provinsi.

Permasalahan Pendidikan secara umum antara lain masih rendahnya

kualitas Pendidikan, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam

Pendidikan, terbatasnya sarana dan prasarana Pendidikan, rendahnya

kualitas tenaga pengajar dan tingginya angka putus sekolah.

2) Prasarana

a) Pendidikan
Untuk tingkat Pendidikan warga Desa Madello berdasarkan hasil
sensus Profil Desa tahun 2016 sangat berkembang disbanding desa lainnya.
Kesadaran orang tua merupakan faktor utama dalam meningkatkan
Pendidikan, tersediannya tenaga pengajar dan professional (PNS), dan
terjangkaunya sarana dan prasaran Pendidikan
(PAUD,TK,SD,SMP,SMA,MTSN dan MAN) sudah ada di Desa Madello.
38

b) Kesehatan

Terdapat 1 Puskesmas dan 4 Posyandu dan Tenaga kesehatan di

Desa Madello pada tahun 2018 terbagi atas, bidan 22 orang,dan partisipasi

masyarakat di bidang kesehatan sebanyak 24 orang.

B.HASIL PENELITIAN
Inovasi pelayanan publik berbasis aplikasi digital desa di Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru terdiri dari 5 indikator yaitu : 1) Relative

Advantage (Keuntungan Relatif); 2) Compability (Kesesuaian); 3) Complexity

(Kerumitan); 4) Triability (Kemungkinan Dicoba); 5) Observability (Kemudahan

Diamati). Untuk lebih jelasnya indikator tersebut akan di paparkan lebih jauh

dibawah ini:

1.Relative Advantage ( Keuntungan Relatif )

Rogers (2007) mendefinisikan keunggulan relative sejauh mana inovasi

dianggap lebih baik daripada ide yang digantikannya. Sebuah inovasi harus

mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan dengan inovasi sebelumnya.

Selalu ada sebuah nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi yang menjadi ciri dan

membedakannya dengan yang lain.

Peneliti memberikan pertanyaan terkait dengan efektivitas dari aplikasi

DIGIDES itu sendiri berdasarkan pada hasil presentase mengenai aplikasi

DIGIDES. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti menemukan informasi bahwa

aplikasi DIGIDES ini memiliki tingkat efektivitas yang lebih baik dari sebelum

adanya aplikasi ini. Hal ini dapat dilihat dari kemudahan pilihan fitur yang

disediakan. Sebelum adanya DIGIDES meskipun di akses secara online, namun


39

dalam pelaporannya masih perlu melakukan 2 kali penginputan database.

Sedangkan untuk sudah adanya aplikasi DIGIDES, penginputan data cukup

dilakukan satu kali saja. Hal ini tentu akan memudahkan dan juga penerapannya

akan lebih efektif.

Berdasarkan data yang diperoleh dari informan Kantor Desa Madello, maka

cara kerja aplikasi DIGIDES memiliki tingkat efektivitas yang lebih baik dari

sebelumnya. Hal ini didasarkan pada cara kerja yang mudah dan dati sisi efisiensi

juga tidak akan mengambil banyak waktu untuk melakukan penginputan data

laporan pengelolaan keuangan desa.

DIGIDES telah diterapkan selama kurang lebih dua tahun. Sistem

pengelolaan administrasi ini merupakan peralihan dari sistem manual yang

diterapkan pada pengelolaan administrasi sebelumnya. Berdasarkan data yang

diperoleh dari beberapa informan, aplikasi ini diakui sangat membantu aparatur

desa dalam melakukan pelayanan administrasi. Disamping itu, juga memberikan

akses yang lebih mudah, membuat aparatur juga tidak lagi khawatir terlambat

dalam melaporkan segala pengelolaannya.

Inovasi aplikasi DIGIDES yang dikembangkan oleh peneliti juga berfokus

pada laporan pengelolaan administrasi desa. Selain ini memiliki banyak beragam

lainnya dalam pengurusan lainnya, aplikasi ini juga memiliki fitur yang lainnya

yang mendukung prinsip partisipatif dalam masyarakat. Fitur ini berupa fitur saran

dan kritik yang disediakan khusus untuk masyarakat secara umum dalam mengawal

pengelolaan administrasi desa. Hal ini tentunya akan memberikan pengalaman


40

berbeda kepada aparatur desa dan juga masyarakar dalam bersinergi untuk

mewujudkan pengelolaan administrasi yang transparan dan akuntabel.

Peneliti menemukan data bahwa DIGIDES memiliki keunggulan dari segi

penggunaan fitur yang lebih mudah dipahami dan dapat diakses dimana saja dan

kapan saja. Selain itu, Aplikasi DIGIDES ini memiliki beberapa fitur yang sama

dengan inovasi sebelumnya yang secara manual, yaitu fitur yang berfungsi sebagai

semua jenis pelayanan seperti surat menyurat keluar dan masuk dan pelayanan

lainnya. Namun, dari segi tampilan, beberapa informan memberikan tanggapan

bahwa fitur beserta tampilan dari aplikasi DIGIDES ini lebih menarik dan lebih

mudah diakses.

Adapun hasil dari wawancara penulis dengan kepala Kantor Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru mengenai aplikasi DIGIDES ini sebagai

berikut :

“ Aplikasi ini masyarakat sangat puas dan terbantu adanya Aplikasi


Digital Desa ini dan sangat bermanfaat bagi masyarakat karena
mereka biar tidak perlu ke kantor apapun masalahnya pasti akan
terselesaikan denga mudah dan keunggulan dari aplikasi ini karena
aplikasi ini mereka berkerja lebih cepat dan tampilannya lebih
menarik. Secara langsung, kami bisa memahami fitur-fitur dalam
aplikasi DIGIDES. Ini sangat berpotensi untuk diterapkan
kedepannya.” ( Hasil dari wawancara dengan AR selaku Kepala
Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, 28 Juni
2022).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, adapun informan yang kami wawancarai

memiliki ketertarikan terhadap aplikasi DIGIDES. Tampilan aplikasi ini

berdasarkan hasil wawancara kepada informan, lebih menarik dan lebih mudah dan
41

bekerja dengan cepat dan alurnya mudah dipahami. Selanjutnya, peneliti juga

memberikan pertanyaan yang sama kepada beberapa aparatur desa di Kantor Desa

Madello, yaitu HM. Aparatur dari Desa Madello yaitu :

“ Di dalam aplikasi ini masyarakat sangat puas adanya aplikasi


DIGIDES ini dan katanya mempermudah pelayanan kependudukan
dan mudah melacak dan menemukan nama warga yang ada di dalam
aplikasi ini. Fitur di aplikasi ini juga lebih lengkap dan terpisah.
Secara tampilan mudah dipahami dan diakses. Tapi sejauh ini, kami
melihat aplikasi ini akan mudah menyesuaikan dan digunakan.
Semoga proses kedepannya dilancarkan dan bisa menjadi suatu
kebanggan untuk mencapai hasil yang maksimal nantinya.” ( Hasil
dari wawancara dengan HM selaku Kaur TU dan Umum Kantor
Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, 27 Juni 2022).
Berdasarkan hasil wawancara sebagai penulis dengan Aparatur Desa Kantor

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami

wawancarai mengatakan bahwa aplikasi DIGIDES ini mempermudah pelayanan

kependudukan dan mudah melacak dan menemukan nama warga yang ada di

aplikasi ini. Dan fiturnya juga lebih lengkap dan terpisah dan secara tampilan

mudah dipahami dan diakses. . Selanjutnya, peneliti juga memberikan pertanyaan

yang sama kepada beberapa aparatur desa di Kantor Desa Madello, yaitu HR.

Aparatur dari Desa Madello yaitu :

“ Didalam Aplikasi ini masyarakat sangat puas, katanya berkat


adanya Digital Desa ini warga sangat terbantu dan aplikasi ini
mereka sangat membantu dan manfaatnya kepada masyarakat
terbantu dengan mudah mendapatkan informasi dan keuntungannya
yang merek dapatkan yaitu mereka dengan mudah berkomunikasi
dengan apa yang mereka inginkan.” (Hasil dari wawancara dengan
HR selaku Kasi Pelayanan Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu
Kabupaten Barru, 28 Juni 2022).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Aparatur Kantor Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupten Barru, informan yang kami wawancarai mengenai


42

aplikasi DIGIDES. Warga sangat terbantu dengan adanya aplikasi ini dan sangat

membantu dan mempunyai manfaat kepada masyarakat untuk mendapatkan

informasi dan keuntungan yang mereka dapatkan yaitu mereka dengan mudah

berkomunikasi dengan mereka apa yang dia inginkan tanpa harus bertemu secara

langsung. Selanjutnya, peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama kepada

beberapa aparatur desa di Kantor Desa Madello yaitu : IN. Staf Desa dari Desa

Madello yaitu :

“ Aplikasi DIGIDES ini mereka sangat puas dengan hadirnya


aplikasi ini dan mereka mengatakan manfaat yang didapatkan oleh
masyarakat dengan adanya aplikasi ini yaitu mempermudah
pengurusan berkas dan keunggulan dari aplikasi ini untuk
masyarakat ataupun instansi yaitu mereka dapat berkontribusi
dengan tanpa adanya pertemuan secara langsung maupun
mendatangi kantor tersebut, semua pengurusan itu mudah dilakukan
tanpa ribet. “ (Hasil dari wawancara dengan IN selaku Staf Desa
Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, 29 Juni
2022).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Staf Kantor Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawncarai memiliki rasa

puas terhadap munculnya aplikasi ini dan mereka mempermudah pengurusan berkat

dengan adanya aplikasi ini yang dirasakan oleh masyarakat dan keunggulan yang

mereka dapatkan baik masyarakat ataupun instansi yaitu mereka dapat

berkontribusi dengan tanpa adanya pertemuan secara langsung maupun mendatangi

kantor tersebut, semua pengurusan itu mudah dilakukan tanpa ribet. Selanjutnya,

peneliti juga memberikan pertanyaan yang serupa kepada berapa masyarakat

pengguna aplikasi DIGIDES di Kantor Desa Madello yaitu, SI sebagai masyarakat

pengguna aplikasi DIGIDES yaitu :


43

“ Hadirnya aplikasi ini masyarakat sangat puas dan terbantu dengan


adanya aplikasi ini dan manfaat yang kami dapatkan yaitu
mempermudah dalam pengurusan dan tidak lagi harus kekantor desa
untuk bertemu langsung jika ingin mengurus dalam hal apapun dan
kami lagi tidak repot-repot mengeluarkan biaya apapun dan lebih
bagusnya lagi adanya aplikasi ini kita lebih mengefisien waktu.”
(Hasil dari wawancara dengan SI selaku masyarakat pengguna
aplikasi DIGIDES di Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten
Barru, 29 Juni 2022).
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan masyarakat pengguna aplikasi di

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami

wawancarai mengatakan aplikasi ini masyarakat sangat puas dan terbantu dengan

hadirnya aplikasi ini dan manfaat bagi mereka karena mempermudah pengurusan

dalam suatu hal dan mereka juga tidak harus lagi ke kantor tersebut dan mereka

juga tidak mengeluarkan lagi biaya apapun dan waktunya juga lebih efisien tidak

banyak waktunya yang terbuang begitu saja. Selanjutnya peneliti juga memberikan

pertanyaan yang sama kepada beberapa masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES di

Desa Madello, yaitu SM sebagai masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES.

“ Adanya aplikasi ini kami sangat terbantu dan manfaat yang kami
dapaptkan yaitu sangat sangat bermanfaat bagi kami karena semua
proses pengurusan dipermudahkan tapi tetapi tergantung dari paket
data juga dan semua proses administrasinya menjadi lebih cepat dan
tentunya kami sudah menggunakan aplikasi ini. “ (Hasil dari
wawancara dengan SM selaku masyarakat pengguna aplikasi
DIGIDES di Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, 29
Juni 2022).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan masyarakat pengguna aplikasi

DIGIDES di Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang

kami wawancarai menyatakan aplikasi ini sangat membantu mereka, dan manfaat

yang mereka dapatkan sangat banyak bagi masyarakat karena semua pengurusan

dipermudahkan dan ada juga yang menyatakan bahwa itu juga tergantung dari paket
44

internet jika ada aksesnya mudah dan semua pengurusannya menjadi lebih cepat

dan tentunya tidak menunggu waktu yang lama.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas diperoleh

kesimpulan bahwa masyarakat merasa puas dan terbantu adanya aplikasi DIGIDES

ini, masyarakat mendapatkan banyak manfaat dengan adanya aplikasi ini karena

semua pengurusan sangat dipermudahkan, dan mudah mendapatkan informasi dari

desa seperti semua pengurusan menjadi lebih cepat dan tidak lagi menunggu waktu

yang lama.

2.Compatibility ( Kesesuaian )

Inovasi yang baik merupakan inovasi yang mempunyai sifat kompatibel

atau kesesuaian dengan inovasi yang telah digantikan atau telah ada sebelumnya.

Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang lama tidak dilupakan begitu saja. Meskipun

karena alasan biaya yang besar, namun inovasi yang lama menjadi bagian penting

dari proses transisi ke inovasi yang baru. Hal ini dapat memudahkan proses adaptasi

terhadap inovasi yang baru secara lebih cepat.

Inovasi juga sebaliknya mempunyai sifat kompatibel atau kesesuaian

dengan inovasi yang sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang lama

tidak serta merta dibuang begitu saja selain karena faktor biaya yang sedikit namun

juga inovasi yang lama menjadi bagian dari proses transisi ke inovasi baru. Inovasi

aplikasi DIGIDES yang masuk pada Kantor Desa dapat dikatakan sesuai dengan

inovasi atau program inovasi sebelumnya, karena semua pelayanan dilakukan

secara manual. Namun program pelayanan sebelummya masyarakat tidak puas


45

dengan pelayanan aparatur, bukan hanya sekedar dalam pengurusan

administrasi,kependudukan, dan lain sebagainya di Kantor Desa Madello. Terkait

tentang kesesuaian inovasi aplikasi DIGIDES ini dengan inovasi sebelumnya,

berikut tanggapan dari Kepala Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru

mengatakan bahwa:

“ Inovasi DIGIDES ini sudah sesuai dengan nilai yang ada dan
memudahkan masyarakat dalam mengurus kepentingannya,tetapi
aplikasi ini belum sesuai juga dengan kebutuhan masyarakat dan
kebutuhannnya mereka sendiri dengan aplikasi ini masyarakat
sebelumnya tidak paham dengan adanya aplikasi ini tetapi mereka
tetap follow up supaya apa yang mereka ingin ketahui dapat
diketahui dengan cepat. (Hasil dari wawancara dengan AR selaku
Kepala Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru 22,Juli
2022).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kepala Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai bahwa

program aplikasi DIGISES ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tetapi

mereka juga pun sementara dalam proses tahap lebih menindaklanjuti supaya dapat

terpenuhi dan mendapatkan peningkatan apa yang masyarakat butuhkan.

Selanjutnya, peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama kepada beberapa

aparatur desa yaitu HM. Aparatur dari Desa Madello yaitu :

“ Dengan adanya aplikasi ini masyarakat sangat terbantu dengan


adanya aplikasi DIGIDES ini masyarakat memperoleh akses
informasi desa yang lebih baik tetapi ada juga sebagian yang belum
paham tentang adanya aplikasi ini, tetapi yang saya dapatkan
aplikasi ini sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat
dan peningkatan pengetahuan yang kami dapatkan adalah aplikasi
tentang DIGIDES ini dapat membantu seluruh pelayanan atau
masyarakat yang butuhkan dan pelayanan yang baik dan
memuaskan.” (Hasil dari wawancara dengan HM selaku Kaur TU
dan Umum Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten
Barru, 22 Juli 2022).
46

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat pengguna aplikasi di

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami

wawancarai mengenai aplikasi ini , dia mengatakan bahwa aplikasi ini sudah sesuai

dengan nilai yang ada, aplikasi ini sudah sesuai juga dengan kebutuhan masyarakat

dengan hadirnya aplikasi DIGIDES ini masyarakat sudah sesuai dengan

kebutuhannya, mereka juga paham dengan adanya aplikasi ini, dan akhrirnya

informasi yang diberikan oleh aparat desa melalu aplikasi DIGIDES ini sangat

membantu mereka. Selanjutnya, peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama

kepada beberapa aparatur desa Di Kantor Desa Madello, yaitu HR. aparatur dari

Desa Madello yaitu :

“ Aplikasi Digital Desa ini sangat sesuai dengan nilai yang ada dan
aplikasi ini sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan
adanya aplikasi DIGIDES ini sudah sesuai dengak kebutuhan
kami,peningkatan pengetahuan yang kami dapatkan melalui aplikasi
ini yaitu informasi yang lebih cepat dan informasi yang diberikan
pada aparat desa sangat membantu.” (Hasil dari wawancara dengan
HR selaku Kasi Pelayanan Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu
Kabupaten Barru, 23 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara dengan aparatur Kantor Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai mengenai

tingkat kesesuaian pada aplikasi ini. Masyarakat sangat terbantu dengan adanya

aplikasi ini dan mereka juga mengatakan bahwa aplikasi ini kita lebih cepat

mendapatkan informasi melalu aplikasi DIGIDES ini dari aparat desa. Selanjutnya,

peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama kepada beberapa aparatur desa di

Kantor Desa Madello yaitu : IN. Staf Desa dari Desa Madello yaitu :

“ Dalam aplikasi ini saya sudah mendapatkan dengan nilai yang ada
dan menurut saya aplikasi ini sudah sesuai dengan kebutuhan yang
47

ada di kantor desa,dan sebelumnya kami belum paham mengenai


aplikasi ini tetapi kami di followup terus menerus oleh Kepala Desa
sehingga kami perlahan lahan memahaminya dan saya apresiasikan
kepada aplikasi ini karena semua informasi yang kami dapatkan
lebih terasa cepat dan sangat membantu. “ ( Hasil dari wawancara
dengan IN selaku Staf Desa Kantor Desa Madello Kecamatan
Balusu Kabupaten Barru, 23 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Staf Kantor Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai memiliki

nilai sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dalam aplikasi itu dan mereka

merasakan akan terasa lebih cepat dan sangat membantu dengan hadirnya aplikasi

ini. Selanjutnya, peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama kepada beberapa

masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES di Kantor Desa Madello yaitu, SI sebagai

masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES yaitu :

“ Hadirnya aplikasi ini kami sudah mendapatkan nilai yang sesuai


dengan apa yang belum ada sebelumnya, dan kami sebagai
masyarakat sudah sesuai dengan kebutuhan aplikasi ini dan yang
kami inginkan sudah sesuai dengan kebutuhan dan kami juga
mendapatkan peningkatan pengetahuan mengenai masalah yang ada
dalam pada kantor desa dan aplikasi ini yang diberikan oleh aparat
desa kepada masyarakatnya sangat membantu.” (Hasil dari
wawancara dengan SI selaku masyarakat pengguna aplikasi
DIGIDES di Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, 23
Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat pengguna aplikasi di Desa

Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru , informan yang kami wawancarai

mengatakan aplikasi ini sudah mendapatkan nilai yang baik pada desa ini dan

mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai masalah kependudukan dalam

kantor desa, adanya aplikasi ini mereka sangat terbantu. Selanjutnya, peneliti juga

memberikan pertanyaan yang sama kepada beberapa masyarakat pengguna aplikasi


48

DIGIDES di Desa Madello, yaitu SM sebagai masyarakat pengguna aplikasi

DIGIDES.

“ Adanya aplikasi ini kami sangat mendapatkan nilai yang ada dan
sangat membantu semua pengurusan dan lebih tepatnya pengurusan
didalam aplikasi ini tidaklah sulit dan semua akan mudah dipahami
karena kita di followup terus menerus oleh aparat desa.” (Hasil dari
wawancara dengan SM selaku masyarakat pengguna aplikasi
DIGIDES di Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, 23
Juli 2022).
Hasil wawancara penulis dengan masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES di

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami

wawancarai menyatakan adanya aplikasi ini kami sangat terbantu karena semua

pengurusan dapat dipermudah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas diperoleh

kesimpulan bahwa aplikasi ini mendapatkan sesuai nilai yang ada dan kebutuhan

mereka yang diinginkan dalam peningkatan aplikasi ini serta kecanggihan yang

dirasakan oleh masyarakat sebagai pengguna aplikasi DIGIDES, seperti semua

pengurusan dapat dipermudah baik dari segi pelayanan maupun persuratan.

3.Complexity ( Kerumitan )

Inovasi yang baru biasanya memiliki tingkat kerumitan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan inovasi sebelumnya yang ada. Namun, inovasi baru

menawarkan cara yang lebih baik dan yang lebih mudah, sehingga pada umumnya

tidak terlalu menjadi masalah. Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti,

aplikasi DIGIDES ini memiliki tingkat kerumitan hanya dari segi penyesuaian

yang lebih banyak dari sebelumnya adanya aplikasi ini.


49

Sehubungan dengan inovasi yang baru maka aplikasi DIGIDES ini

mempunyai tingkat kerumitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan inovasi

sebelumnya.

Sehubungan dengan sifatnya yang baru maka inovasi DIGIDES mempunyai

tingkat kerumitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan inovasi sebelumnya.

Inovasi DIGIDES ini bukanlah hal yang rumit. Walaupun ada kerumitan namun

bukan sebuah kendala dalam pelaksanaan program aplikasi ini. Terkait complexity

atau kerumitan dalam aplikasi ini, Kepala Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“ Aplikasi ini mudah dipahami dan digunakan oleh masyarakat, dan


kami mendapatkan kendala yaitu kami terkendala di internet tetapi
kami sangat mudah memahami informasi yang ada. Tetapi kami
berharap dengan hadirnya aplikasi ini dapat menunjang keselarasan
program kerja pemerintah Desa Madello dengan masyarakat, namun
itu aplikasi ini juga merupakan wujud dari transparansi pemerintah
Desa Madello dalam mempublikasikan dan menginformasikan
kegiatan Pemerintah Desa.” (Hasil dari wawancara dengan AR
selaku Kepala Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru,
23 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala Desa Madello Kecamatan

Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai mengatakan bahwa

aplikasi ini bukanlah hal sulit karena hamper seluruh masyarakat sudah paham

mengenai proses aplikasi ini cuman mempunyai sedikit kendala itu di paket internet

atau biasa disebut dengan paket data. Selanjutnya, peneliti juga memberika

pertanyaan yang sama kepada aparatur desa di Kantor Desa Madello, yaitu HM.

Aparatur dari Desa Madello yaitu :

“ Di dalam aplikasi ini mudah dipahami dan sudah digunakan oleh


masyarakat, kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam aplikasi
50

DIGIDES ini yaitu masih ada beberapa masyarakat yang memilih


untuk mengurus langsung dikantor jika tidak mempunyai akses
internet atau android, karena kendala masyarakat jika ingin
mengakses aplikasi ini yaitu kendala umur dan gagap dengan
teknologi bagi usia yang berumur, dan adanya aplikasi ini kita sangat
mudah mendapatkan informasi.” (Hasil wawancara dengan HM
selaku Kaur TU dan Umum Kantor Desa Madello Kecamatan
Balusu Kabupaten Barru, 23 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara sebagai penulis dengan Aparatur Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai mengatakan

bahwa di dalam aplikasi ini sebagai aparatur desa dia sudah memahami tetapi

sebagian masih ada beberapa masyarakat yang memilih untuk mengurus langsung

dikantor jika tidak mempunyai akses internet atau android dan orang sudah lanjut

usia. Selanjutnya, peneliti juga memberikan pertanyaa yang sama kepada aparatur

desa di Kantor Desa Madello, yaitu HR.Aparatur Desa Madello yaitu :

“ Aplikasi ini mudah dipahami dan sudah digunakan di Kantor Desa


oleh aparat desa dan sebagian dari masyarakat Desa Madello, dan
kami tidak mempunyai kendala tergantung dari paket internet dan
begitupun juga dengan masyarakat dan hadirnya aplikasi ini kami
sangat mudah mendapatkan informasi terkait dalam desa.” (Hasil
dari wawancara dengan HR selaku Kasi Pelayanan Kantor Desa
Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru,23 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Aparatur Kantor Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai mengenai

aplikasi ini dia mengatakan bahwa mereka cuman terkendala di jaringan. Tetapi

mereka mengatakan bahwa hadirnya aplikasi ini mereka sangat terbantu untuk

mendapatkan informasi yang lebih cepat. Selanjutnya, peneliti juga memberikan

pertanyaan yang sama kepada beberapa masyarak pengguna aplikasi DIGIDES di

Desa Madello yaitu : SM sebagai masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES yaitu :


51

“ Hadirnya aplikasi ini kami sebagai masyarakat pengguna aplikasi


ini kami mudah menggunakannya, tetapi kami sedikit mempunyai
kendala pada akses internet atau masyarakat lain yang belum
mempunyai hp android dan hadirnya aplikasi ini kami sangat mudah
mendapatkan informasi dan semua pengurusan lebih cepat
dibandingkan dengan manual.” (Hasil dari wawancara dengan SM
selaku masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES di Desa Madello
Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, 23 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat pengguna aplikasi di Desa

Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai

mengatakan dia juga terkendala pada jaringan internet maupun pada masyarakat

yang tidak mempunyai hp android. Selanjutnya, peneliti juga memberikan

pertanyaan yang sama kepada masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES di Kantor

Desa Madello yaitu, SI selaku masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES yaitu :

“ Munculnya aplikasi ini kami terkendala pada akses internet atau


pada hp yang canggih seperti hp android karena masih ada beberapa
masyarakat memakai hp yang jaman dulu jadi jika ingin mengurus
dia hanya secara manual atau meminta bantuan kepada orang lain,
dan juga yang membedakannya itu dalam segi pengurusan ada
format yang berbeda dengan format yang sebelumnya, namun juga
mempunyai email dan kata sandi masing2 jika ingin login keaplikasi
tersebut jadi tidak ada yang bisa berhak login jika bukan pada punya
akun tersebut.” (Hasil wawancara dengan SI selaku masyarakat
pengguna aplikasi DIGIDES di Desa Madello Kecamatan Balusu
Kabupaten Barru, 23 Juli 2022).
Berdasarkan penjelasan informan diatas, maka dapat dikatakan bahwa

kerumitan yang ada pada aplikasi DIGIDES ini yaitu pada akses internet atau paket

data ataupun dengan hp android. Hal ini tersebut terjadi pada masyarakat yang

terjadi di umur atau gagap dan bagi usia yang berumur.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas diperoleh

kesimpulan bahwa pengguna aplikasi DIGIDES mempunyai tingkat kerumitan

yang dari sebelumnya hadirnya aplikasi berbasis online ini. Di Kabupaten Barru
52

sudah 22 Desa/ Kelurahan yang memakai aplikasi ini. Dan Setiap Desa mempunyai

web masing-masing untuk bisa login tetapi isi didalamnya sama cuman yang

membedakan halaman loginnya karena teknologi ini yang ada di dalam aplikasi ini

terdapat fitur-fitur yang canggih berupa email dan kata sandi tidak ada yang sama

jadi setiap orang mempunyai email dan kata sandi masing-masing tidak ada yang

bisa akses kecuali sama orang pemilik akun tersendiri tersebut. Jadi dari segi fisik

atau wujud desain aplikasi ini memang sebagian masyarakat belum memahaminya

tetapi karena adanya sosialisasi yang dilakukan oleh aparat desa beserta kepala

desa, baik itu dari kabupaten maupun dari kecamatan tentang fungsi pengguna

aplikasi DIGIDES, dan akhirnya tingkat kerumitan yang tinggi tersebut bukan lagi

menjadi masalah yang penting.

4.Triability ( Kemungkinan dicoba )

Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti mempunyai

keuntungan atau nilai yang lebih dibandingkan dengan inovasi yang lama. Sehingga

sebuah inovasi harus melawati fase “uji coba”, dimana setiap orang atau pihak

mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah inovasi.

Proses pergantian sistem pelaporan berdasarkan akan sulit dilakukan,

merujuk pada DIGIDES yang baru diterapkan dan masih berkembang. Jika dilihat

dari sisi efektivitas dan efisiensi dari aplikasi DIGIDES ini, maka aplikasi ini

unggul dalam hal tersebut. Tapi hal ini juga berdasarkan pada desain dan cara kerja.

Perlu untuk dilakukan uji coba untuk mengetahui proses dan alur serta tingkat

efektivitas dan efisiensi secara komperenshif dari aplikasi DIGIDES ini.


53

Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti mempunyai

keuntungan atau nilai lebih dibandingkan dengan inovasi yang lama, kualitas

sebuah inovasi memang sangat penting. Suatu produk inovasi dapat berkualitas

apabila dapat memberikan kepuasan dan sesuai dengan kebutuhan konsumen atau

masyarakat. Terkait hal tersebut Kepala Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru memberikan penjelasan tentang keunggulan inovasi aplikasi

DIGIDES sebagai berikut:

“ Hadirnya aplikasi ini masuk kedalam Desa kami sebelumnya


mengadakan tahap sosialisasi didalam tahap sosialisasi tentunya
pembahasan mengenai aplikasi ini dan kami menjalankan tahap
sosialisasi ini menempuh waktu kurang lebih dari 1 bulan dan
didalam tahap sosialisasi partispasi yang kami masukkan yaitu
partisipasi terhadap masyarakat Desa Madello. Pada saat tahap uji
coba aplikasi ini masyarakat sangat antusias dalam persoalan ini dan
ada kemungkinan besar harapan kami masyarakat yang ikut
berpartisipasi sebanyak mungkin 80% dan hampir setiap hari
masyarakatnya diberikan pemahaman.” (Hasil dari wawancara
dengan AR selaku kepala Desa Madello Kecamatan Balusu
Kabupaten Barru, 24 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai ia mereka

mengatakan bahwa sebelumnya masuk aplikasi ini di kantor kami, kami

sebelumnya mengadakan pertemuan atau sosialisasi atau tahap pengujian pada

aplikasi ini karena tanpa tahap sosialisasi masyarakat tidak akan pernah paham

tentang adanya aplikasi ini. Dan kemungkinan besar masyarakat yang ikut

berpartispasi dalam tahap sosialisasi mengenai aplikasi ini yaitu sebanyak 80%.

Selanjutnya, peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama kepada aparatur desa

di Kantor Desa Madello, yaitu HM. Aparatur dari Desa Madello yaitu :
54

“ Ia mengatakan bahwa terkait teknologi yang ada pada aplikasi


DIGIDES ini secara teknis, gambaran yang saya lihat sejauh ini,
untuk memastikan tingkat validitas data tetap menggunakan aplikasi
ini dengan menggunakan akun dengan kata sandi tersendiri, karena
hamper seluruh masyarakat harus mempunyai aplikasi ini setiap
dalam 1 keluarga harus memiliki aplikasi DIGIDES. Secara umum,
penyempurnaan aplikasi dari database dan perbaikan proses alur
proses segala pengurusan, kalau optimal kan lebih bagus lagi,
kemudian peningkatan sistem keamanan aplikasi menurut saya hal
inilah yang terpenting.” (Hasil dari wawancara dengan HM selaku
Kaur TU dan Umum Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu
Kabupaten Barru, 24 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara sebagai penulis dengan Aparatur Desa Kantor

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru , informan yang kami

wawancarai mengenai aplikasi ini bahwa untuk memastikan tingkat validitas data

pada DIGIDES, tetap menggunakan akun dan sandi tersendiri sebagai kunci utama

untuk masuk ataupun login pada halaman awal jika ingin melakukan pengurusan

apapun. Dan harus mempunyai 1 aplikasi dalam setiap keluarga. Selanjutnya,

peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama kepada beberapa aparatur desa di

Kantor Desa Madello yaitu : IN. Staf Desa dari Desa Madello yaitu :

“ Ia mengatakan bahwa yang saya ketahui tentang aplikasi DIGIDES


dibandingkan dengan pengurusan manual, pertama tama kami
melakukan hal uji coba atau tahap sosialisasi dan setelah selesai uji
coba kami mendapatkan keunggulan-keunggulan dari aplikasi ini
yaitu, semua pengurusan semua identitas diri dan lainnya tidak bisa
dipalsukan atau dikarang-karang begitu saja , karena semua data
yang dimasukkan adalah harus data yang benar dan harus valid dan
semua pengurusan melalui aplikasi itu secara online. Dan
keunggulannya kami bisa mengurus apapun dimanapun berada dan
kapanpun.” (Hasil dari wawancara dengan IN selaku Staf Desa
Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, 24 Juli
2022).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Staf Kantor Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai mengatakan


55

bahwa mereka mendapatkan keunggulan-keunggulan yang ada pada aplikasi itu,

karena mereka mendapatkan perbedaan dari yang sebelumnya ada DIGIDES ini.

Selanjutnya, peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama kepada beberapa

masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES di Kantor Desa Madello yaitu, SI sebagai

pengguna aplikasi DIGIGDES yaitu :

“ Ia mengatakan bahwa aplikasi ini sebelumnya kami mendapatkan


tahap sosialisasi kami di beritahukan kepada aparat desa bahwa kami
ingin melakukan sosialisasi mengenai aplikasi DIGIDES tapi kami
sebelumnya tidak tau apa itu aplikasi DIGIDES, tapi semenjak sudah
diadakan tahap sosialisasi kami paham mengenai aplikasi tersebut
dan mensupport hadirnya aplikasi ini, sosialisasi itu dilakukan satu
hari di kantor tersebut dan kami diajarkan bagaimana cara memakai
aplikasi tersebut.” (Hasil dari wawancara dengan SI selaku
masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES di Desa Madello
Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, 24 juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat pengguna aplikasi di Desa

Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai

mengatakan bahwa sebelum aplikasi ini masuk ke desa tersebut mereka melakukan

tahap sosialisasi dan masyarakat yang berpartisipasi sangat banyak dan sangat

mensupport adanya aplikasi ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas diperoleh

kesimpulan bahwa dapat dikatakan inovasi apabila sudah melewati fase uji coba

dimana setiap orang atau pihak mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas dari

sebuah inovasi. Setelah melewati fase uji coba dimana setiap orang atau pihak

mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas DIGIDES, maka ditemukan

beberapa keunggulan dari DIGIDES yaitu masyarakat sangat antusias dalam

persoalan ini, sistem keamanan aplikasi karena hal inilah yang terpenting, kami bisa
56

mengurus apapun dimanapun berada dan kapanpun, dan masyarakat sangat

berpartisipasi dan mensupport adanya aplikasi ini.

5.Observability ( Kemungkinan diamati )

Rogers 2007 mendefinisikan observability sebagai sejauh mana hasil

inovasi terlihat oleh orang lain. Sebuah inovasi juga harus dapat diamati, mulai dari

segi bagaimana ia bekerja dan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya. Hal ini juga berlaku pada Inovasi Pelayanan Publik yang di terapkan

pada sektor daerah.

Setelah melihat prosedur atau proses masuknya aplikasi DIGIDES, tentunya

keseluruhan proses dengan mudah dijalankan ataupun diamati sejauh mana aplikasi

ini dapat terlaksana dan memberikan keuntungan serta kemudahan bagi masyarakat

yang ingin melakukan pengurusan. Aplikasi ini dengan mudah diamati dengan

adanya sistem tahap sosialisasi yang dijalankan oleh Kepala Desa dalam hal ini

Kantor Desa Madello Kecamatan Barru Kabupaten Barru. Terkait dengan

kemudahan DIGIDES ini diamati, Kepala Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru memberikan penjelasan bahwa :

“ Aplikasi ini sangat mudah diakses. Hal ini didasarkan pada aplikasi
ini masih berada pada tahap pengembangan dan sudah di uji coba
dan sudah melakukan sosialisasi sebelum masuk ke daerah tersebut
sehingga sangat mudah untuk memberikan penilaian terkait
kemudahan pengguna aplikasi.” (Hasil dari wawancara dengan AR
selaku Kepala Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru,
24 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kepada Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang kami wawancarai mereka


57

mengatakan bahwa mereka mendapatkan kemudahan dalam aplikasi ini karena

sangat mudah di akses. Selanjutnya, peneliti juga memberikan pertanyaan yang

sama kepada beberapa masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES di Desa Madello

yaitu, SI sebagai masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES yaitu :

“ Ia mengatakan bahwa aplikasi ini sangat mudah di akses,


pelayanan ini untuk menghasilkan sesuatu yang baik dalam
pelayanan DIGIDES yang semula dilaksanakan di Kabupaten lain,
kini dilaksanakan juga di Kantor Kecamatan agar lebih mudah
terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah Kabupaten Barru juga
menata ulang dan memodernisasi sarana dan prasarana penunjang
pelayanan hadirnya aplikasi ini di Kantor Desa setiap desa di
Kabupaten Barru. Penataan ulang itu berhasil meningkatkan
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik pemerintah
kabupaten Barru khusunya di Desa Madello Kecamatan Balusu
Kabupaten Barru.” (Hasil dari wawancara dengan SI selaku
masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES di Desa Madello
Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, 24 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat pengguna aplikasi di

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru , informan yang kami

wawancarai mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Barru juga menata ulang

dan memodernisasi sarana dan prasarana penunjang pelayanan hadirnya aplikasi ini

di Kantor Desa setiap desa di Kabupaten Barru. Penataan ulang itu berhasil

meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik pemerintah

kabupaten Barru khusunya di Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru.

Selanjutnya peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama kepada beberapa

masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES di Desa Madello, yaitu SM sebagai

masyarakat pengguna aplikasi DIGIDES.

“ Ia mengatakan bahwa aplikasi ini mudah diakses bagi yang


memiliki hp android ataupun akses internet, dan aplikasi ini bisa di
akses kapanpun dan dimanapun kita berada. Kami sangat apresiasi
58

hadirnya aplikasi ini, dari aplikasi ini kami selalu mendapatkan


pelayanan yang terbaik dan mudah. Terkait dengan aplikasi
DIGIDES ini dari sisi kemudahan Hal ini berdasar pada aplikasi
yang masih berada pada tahap pengembangan untuk memberikan
penilaian terkait kemudahan pengguna aplikasi DIGIDES secara
akurat.” (Hasil dari wawancara dengan SM selaku masyarakat
pengguna aplikasi DIGIDES di Desa Madello Kecamatan Balusu
Kabupaten Barru, 24 Juli 2022).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan masyarakat pengguna aplikasi

DIGIDES di Desa Madello Kecamatan Barru Kabupaten Barru, informan yang

kami wawancara menyatakan bahwa aplikasi ini sangat mudah di akses dan masih

berada pada tahap pengembangan untuk memberikan penilaian terkait kemudahan

pengguna aplikasi DIGIDES secara akurat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas diperoleh

kesimpulan bahwa dapat dikatakan aplikasi DIGIDES ini sudah mendapatkan hasil

yang lebih baik, namun masih peningkatan untuk menuju yang lebih baik lagi, hal

ini terlihat dari upaya-upaya pemerintah Kabupaten Barru menata ulang sarana dan

prasarana yang sebelumnya ada dengan yang ada sekarang dan mengubah pola pikir

dan budaya kerja aparatur agar lebih mempermudah masyarakat dalam

mendapatkan pelayanan.

C. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Pembahasan dari hasil penelitian mengenai inovasi pelayanan publik

berbasis aplikasi digital desa (DIGIDES) di desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru. Inovasi ini menggunakan 5 (Lima) teori dari rogers (2007) yaitu

yang pertama Relative advantage (Keuntungan relative), Compatibility


59

(Kesesuaian), Complexity (Kerumitan), Triability (Kemungkinan dicoba),

Observability (Kemudahan diamati).

1.Relative Advantage (Keuntungan Relative)

Rogers (2007) mendefinisikan keunggulan relative sejauh mana inovasi

dianggap lebih baik daripada ide yang digantikannya. Sebuah inovasi harus

mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan dengan inovasi sebelumnya.

Selalu ada sebuah nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi yang menjadi ciri dan

membedakannya dengan yang lain.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan masyarakat pengguna aplikasi

DIGIDES di Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, informan yang

kami wawancarai menyatakan aplikasi ini sangat membantu mereka, dan manfaat

yang mereka dapatkan sangat banyak bagi masyarakat karena semua pengurusan

dipermudahkan dan ada juga yang menyatakan bahwa itu juga tergantung dari paket

internet jika ada aksesnya mudah dan semua pengurusannya menjadi lebih cepat

dan tentunya tidak menunggu waktu yang lama. Dari hasil yang di dapatkan oleh

peneliti ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Rogers (2007).

Berdasarkan hasil pengamatan saya bahwa aplikasi ini sudah sesuai dengan apa

yang saya lihat karena, dengan aplikasi ini masyarakat merasa puas dan terbantu

adanya aplikasi DIGIDES ini, masyarakat mendapatkan banyak manfaat dengan

adanya aplikasi ini karena semua pengurusan sangat dipermudahkan, dan mudah

mendapatkan informasi dari desa seperti semua pengurusan menjadi lebih cepat dan

tidak lagi menunggu waktu yang lama. Aplikasi ini sudah 90 persen orang yang
60

memakai namun diantarannya itu masih ada yang dalam proses permantapan atau

masih dalam followup.

2.Compatibility (Kesesuaian)

Rogers (2007). Inovasi yang baik merupakan inovasi yang mempunyai sifat

kompatibel atau kesesuaian dengan inovasi yang telah digantikan atau telah ada

sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang lama tidak dilupakan begitu

saja. Meskipun karena alasan biaya yang besar, namun inovasi yang lama menjadi

bagian penting dari proses transisi ke inovasi yang baru. Hal ini dapat memudahkan

proses adaptasi terhadap inovasi yang baru secara lebih cepat.

DIGIDES telah diterapkan selama kurang lebih dua tahun. Sistem pengurusan

administrasi ini merupakan pelalihan dari sistem manual yang diterapkan pada

sistem pengurusan sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa

informan, aplikasi ini diakui sangat membantu aparatur desa dalam melakukan

segala aktivitas pengurusan administrasinya, disamping itu juga memberikan akses

yang lebih mudah, membuat aparatur desa juga tidak khawatir terlambat dalam

pengurusan administrasi desanya.

Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan kepada informan kami

mendapatkan data bahwa aplikasi ini sudah sesuai dengan nilai yang ada dan

memudahkan juga masyarakat dalam mengurus kepetingannya, juga mereka

mengatakan bahwa adanya aplikasi DIGIDES ini mereka sudah sesuai dengan

kebutuhannya, dan mereka mendapatkan pengatahuan seperti mendapatkan

informasi yang lebih cepat bagi masyarakat dan masalah kependudukan bagi aparat
61

desa, dan informasi yang diberikan oleh aparat desa sangat membantu melalui

aplikasi ini. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rogers (2007).

Berdasarkan hasil pengamatan dan berbicara tentang nilai yang didaptkan oleh

peneliti dilokasi ada dua yaitu nilai positif dan negatif. Pengurusan berkas sebelum

adanya aplikasi DIGIDES semuanya dilakukan secara umum sama seperti apa yang

dilakukan kantor-kantor desa lainnya yaitu datang langsung ke kantor desa

setempat nilai positif yang bisa dipetik disini adalah silaturahmi masyarakat lebih

terbangun karena bertemu langsung, meskipun memiliki nilai positif, pengurusan

berkas yang dilakukan pada umumnya yaitu secara langsung datang ke kantor

memiliki kekurangan seperti efisiensi waktu yang kurang, pelayanan yang harus

menunggu dua sampai tiga hari karena banyaknya masyarakat lain juga yang ingin

menyelesaikan berkasnya. Setelah adanya aplikasi DIGIDES manfaat atau nilai

positif yang dirasakan oleh masyarakat sangat banyak seperti pengurusan yang

biasanya menunggu dua sampai tiga hari sekarang tinggal tunggu waktu lima menit

semuanya sudah beres, kecanggihan yang dirasakan masyarakat dengan adanya

aplikasi DIGIDES dan infromasi-informasi terkini yang disajikan langsung dalam

aplikasi DIGIDES, namun tidak menutup kemungkinan hadirnya inovasi baru tidak

memiliki kekurangan seperti hal nya aplikasi DIGIDES yang jadi memiliki

kekurangan apa lagi dalam sistem penggunannya karena masyarakat yang masih

banyak yang buta akan internet yang masi kewalahan dalam mengakses internet

dan menjalankan fitur-fitur yang ada dalam aplikasi ini sedikit banyaknya masi

sangat butuh bimbingan dari aparatur desa.


62

3.Complaxity (Kerumitan)

Rogers (2007). Mengemukakan bahwa Inovasi yang baru biasanya memiliki

tingkat kerumitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan inovasi sebelumnya yang

ada. Namun, inovasi baru menawarkan cara yang lebih baik dan yang lebih mudah,

sehingga pada umumnya tidak terlalu menjadi masalah. Berdasarkan data yang

diperoleh oleh peneliti, aplikasi DIGIDES ini memiliki tingkat kerumitan hanya

dari segi penyesuaian yang lebih banyak dari sebelumnya adanya aplikasi ini.

Berdasarkan data peneliti yang diperoleh dari informan Kantor Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru maka cara kerja aplikasi ini memiliki tingkat

efektivitas yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini didasarkan pada cara kerja yang

lebih mudah dan dari sisi efisiensi juga tidak akan mengambil banyak waktu untuk

melakukan penginputan data laporan pengelolaan pelayanan desa. terkait dengan

efektivitas dari aplikasi DIGIDES ini berdasarkan hasil persentase mengenai

aplikasi ini. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti menemukan informasi bahwa

aplikasi ini memiliki tingkat efektivitas yang lebih baik dari sebelumnya, hal ini

dapat dilihat dari kemudahan pilihan fitur yang disediakan. Hal ini sesuai dengan

teori yang dikemukakan oleh Rogers (2007).

Berdasarkan hasil pengamatan saya bahwa aplikasi ini sudah sesuai dengan apa

yang saya lihat, dari segi fisik atau wujud desain aplikasi ini memang sebagian

masyarakat belum memahaminya tetapi karena adanya sosialisasi yang dilakukan

oleh aparat desa beserta kepala desa, baik itu dari kabupaten maupun dari

kecamatan tentang fungsi pengguna aplikasi DIGIDES, dan akhirnya tingkat


63

kerumitan yang tinggi tersebut bukan lagi menjadi masalah yang penting. Adapun

dari segi perbedaan dengan memakai aplikasi DIGIDES dan tidak memakai aplikasi

DIGIDES yaitu tanpa DIGIDES pengenalan potensi Desa santar terbatas dengan

adanya DIGIDES dengan promosi digital dapat menjangkau lebih banyak, tanpa

digides dari segi kecepatan yaitu 30 menit atau sampai dengan 4 hari namun, dengan

adanya DIGIDES kecepatannya yaitu 1-5 menit.

4.Triability (Kemungkinan dicoba)

Rogers (2007) mengemukakan pendapat bahwa Inovasi hanya bisa diterima

apabila telah teruji dan terbukti mempunyai keuntungan atau nilai yang lebih

dibandingkan dengan inovasi yang lama. Sehingga sebuah inovasi harus melawati

fase “uji coba”, dimana setiap orang atau pihak mempunyai kesempatan untuk

menguji kualitas dari sebuah inovasi.

Berdasarkan hasil penelitian dari lapangan di perolah bahwa Dari beberapa

informan yang kami wawancara mengenai kemudahan yang dicoba dalam aplikasi

ini, informan ini mengatakam bahwa sebelum aplikasi ini masuk ke desa tersebut

mereka melakukan tahap sosialisasi dan masyarakat yang berpartisipasi sangat

banyak dan sangat mensupport adanya aplikasi ini.

Proses pergantian sistem pelaporan berdasarkan akan sulit dilakukan, merujuk

pada DIGIDES yang baru diterapkan dan masih berkembang. Jika dilihat dari sisi

efektivitas dan efisiensi dari aplikasi DIGIDES ini, maka aplikasi ini unggul dalam

hal tersebut. Tapi hal ini juga berdasarkan pada desain dan cara kerja. Perlu untuk

dilakukan uji coba untuk mengetahui proses dan alur serta tingkat efektivitas dan
64

efisiensi secara komperenshif dari aplikasi DIGIDES ini. Hal ini sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Rogers (2007).

Berdasarkan hasil pengamatan saya bahwa aplikasi ini sudah sesuai dengan apa

yang saya lihat karena, dapat dikatakan inovasi apabila sudah melewati fase uji coba

dimana setiap orang atau pihak mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas dari

sebuah inovasi. Setelah melewati fase uji coba dimana setiap orang atau pihak

mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas DIGIDES, maka ditemukan

beberapa keunggulan dari DIGIDES yaitu masyarakat sangat antusias dalam

persoalan ini, karena sistem keamanan aplikasi inilah yang terpenting, dan kami

semua bisa mengurus apapun dimanapun berada dan kapanpun, dan juga

masyarakat sangat berpartisipasi dan mensupport adanya aplikasi ini.

5.Observability ( Kemungkinan diamati )

Rogers(2007). Mengemukakan bahwa observability sebagai sejauh mana hasil

inovasi terlihat oleh orang lain. Sebuah inovasi juga harus dapat diamati, mulai dari

segi bagaimana ia bekerja dan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya.

Data ditemukan bahwa dalam proses pengurusan administrasi yang diterapkan

di Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru saat ini masih tahap

menerapkan dan mengembangkan sistem informasi ini sebagai wadah untuk

melakukan laporan terkait dengan aplikasi DIGIDES ini yang sedang berjalan.

Secara keseluruhan, aparatur desa memiliki ketertarikan dengan aplikasi ini, yaitu

aplikasi DIGIDES karena memiliki fungsi dan fitur yang lebih fleksibel dan dapat
65

dijangkau oleh masyarakat secara umum. Hal ini sangat mendukung beberapa

prinsip pelayanan dan seharusnya ada dan diterapkan, salah satunya prinsip

partisipatif. Prinsip ini sering kali dilemma antara penerapan sistem pelayanan yang

baik, karena meskipun telah terjadi pergeseran inovasi pelayanan, namun pada

hakikatnya masyarakat belum menjadi skala prioritas pelayanan yang ada. Maka

dari itu, dengan adanya aplikasi DIGIDES ini akan menjadi pintu utama dimana

pemerintah dalam hal ini aparatur desa dan masyarakat saling bersinergi untuk

mewujudkan pelayanan administrasi desa yang transparan dan akuntabel. Hal ini

sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Rogers(2007).

Berdasarkan hasil pengamatan saya bahwa aplikasi ini sudah sesuai dengan apa

yang saya lihat karena, aplikasi DIGIDES ini sudah mendapatkan hasil yang lebih

baik, namun masih peningkatan untuk menuju yang lebih baik lagi, hal ini terlihat

dari upaya-upaya pemerintah Kabupaten Barru menata ulang sarana dan prasarana

yang sebelumnya ada dengan yang ada sekarang dan mengubah pola pikir dan

budaya kerja aparatur agar lebih mempermudah masyarakat dalam mendapatkan

pelayanan
66

BAB V
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Inovasi Pelayanan

Publik Berbasis Aplikasi Digital Desa ( DIGIDES ) Di Desa Madello Kecamatan

Balusu Kabupaten Barru penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1.Program inovasi pelayanan publik dalam aplikasi Digital Desa (DIGIDES) di

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru terdiri dari: 1) Relative

Advantage (Keuntungan Relatif), aplikasi DIGIDES ini memiliki banyak

keuntungan antara lain tidak lagi mengeluarkan biaya transportasi atau biaya

kepentingan administrasi lainnya; 2) Compability (Kesesuaian), setelah

membandingkan dengan nilai nilai yang ada sebelumnya, beberapa informan

menemukan kesesuaian dari segi pemahaman dan peningkatan akan fungsi dan

kegunaan aplikasi ini; 3) Complaxity (Kerumitan), tingkat kerumitan pada aplikasi

DIGIDES ini, di luar semua kendala yang terjadi dengan adanya aplikasi ini semua

bisa terselesaikaikan dengan efisien atau tepat waktu; 4) Triability (Kemungkinan

dicoba), kemungkinan untuk dicoba sangat besar apalagi harapannya untuk

mensejahterakan masyarakatnya dan mengefisienkan pengurusan administrasi agar

lebih mudah mengurusi segala hal persuratan dan perizinan; 5) Observability

(Kemudahan diamati),Inovasi ini sangat dinikmati dan menguntungkan oleh

banyak orang, baik dari lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah.

66
67

B.SARAN

1.Untuk Pemerintah agar program tersebut semakin mendapat nilai positif dalam

pelaksanaannya diperlukan sosialisasi terus menerus antar kepala Desa serta

Masyarakatnya.

2.Perencanaan dalam berkelanjutan sistem dari inovasi ini juga harus disusun secara

matang, serta bentuk dukungan secara eksternal dari kepala desa pada aplikasi ini

perlu kembali ditingkatkan demi mewujudkan suatu penemuan yang berskala

nasional.

3.Untuk masyarakat, pemanfaatan DIGIDES ini sebagai terobosan baru perlu

diperhatikan keguaannya sehingga teknologi yang bagus ini tidak disalahgunakan.

4.Pemakaian teknologi harus menjaga privasi akun email pengguna serta kata sandi

supaya tidak terdapat kendala atau menganggu seluruh aktifivitas Jika ingin

mengurus persuratan serta hal lainnya.


68

DAFTAR PUSTAKA

Batinggi, A., & Ahmad, B. (2014). Pengertian pelayanna Umum dan Sistem
Manajemen. Modul 1, 1–32. http://repository.ut.ac.id/4256/1/IPEM4429-
M1.pdf.

Dr. Drs, H. Suwandi, M., & Dkk. (2021). CITY BRANDING : KONSEP DAN
STRATEGI ( STUDI KASUS KABUPATEN KLATEN ).

Everett M, Rogers, 1983, Diffution of Innovation, third edition New York.

Firdaus, N. (2019). Buku Ajar.


https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+artikel
+ilmiah&btnG=

Febriana, Puryatama Arnita dan Tiyas Nur Haryani, Kybernan : Jurnal Studi
Kepemerintahan Vol. 3 No. 1 Bulan April 2020 P-ISSN: 2502-2539/ E-ISSN:
2684- 9836

Janssens, M. L., & Wayendt, N. (2007). Fire Extinguisher Performance Evaluation


with GelTech Solutions Inc.’s FireIce Water Additive on Class 2-A and 40-A
Cribs and A Ten-Tire Fire in General Accordance with UL 711, 1–9.

Kasmir. (2017). Customer Service Excellent Teori dan Praktik. Jakarta:


RajaGrafindo Persada.

Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 2014. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.

Octavianti, M., Koswara, I., Yunita, D., & Sari, A. (1983). Karakteristik Inovasi
Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis Bagi Ibu Rumah Tangga Di Kota
Bandung. 134–146.

Reformasi, D. A. N., & Republik, B. (2017). PERMENPAN NO.17 TAHUN 2017.

Reformasi, D. A. N., & Republik, B. (2021). Permen PANRB NO.7 TAHUN 2021.

68
69

Sugiyono. (2017) dan (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D.


Bandung: CV Alfabeta.

Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. (2010). Consumer Behaviour (10th ed). New
Jersey, Pearson Prentice Hall.

Sharma, Nupur, and Rajib Lochan Dhar. "From curse to cure of workplace
ostracism: a systematic review and future research agenda." Human Resource
Management Review (2021): 100836.

UU Desa Pasal 86 yang Mewajibkan Desa Untuk Menghadirkan Sistem Informasi


Dalam Rangka Mencapai Standar Pelayanan Prima Bagi Masyarakat.

UU Republik Indonesia Nomor.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

Yanuar, R. M. (2019). Inovasi Pelayanan Publik (Studi Kasus: Public Safety Center
(PSC) 119 Kabupaten Bantul Sebagai Layanan Kesehatan dan
Kegawatdaruratan). Jurnal Ilmu Pemerintahan, 04(0274), 20.
https://ojs.umrah.ac.id/index.php/kemudi.

Peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi republik


indonesia nomor 7 tahun 2021 tentang kompetisi inovasi pelayanan publik di
lingkungan kementrian/lembaga, pemerintah daerah badan usaha milik negara
dan badan usaha milik daerah.
70

L
A
M
P
I
R
A
N
71

Berikut ini tampilan aplikasi DIGIDES sebagai berikut :

LOGO DIGIDES

MASUK SEBAGAI LOGIN

MASUK SEBAGAI ADMINISTRASI


72

HALAMAN ADMINISTRASI
73

MASUK SEBAGAI PELAYANAN


74
75
76
77
78

PEDOMAN WAWANCARA
79
80
81
82

Wawancara bersama Kepala Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten

Barru Bapak Arman Rifai sebagai ( Kepala Desa )

Wawancara bersama Staf Kanto Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru

ibu Hildawati Mahmud., S.Sos sebagai ( Kaur TU & Umum )

Wawancara bersama Staf Kanto Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru
ibu Hastuti Rany, SE sebagai ( Kasi Pelayanan )
83

Wawancara bersama Staf Kanto Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru
ibu Irdayani sebagai ( Staf Desa )

Wawancara bersama masyarakat Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupatem


Barru ibu kumalasari sebagai ( Pengguna Aplikasi DIGIDES )

Wawancara bersama masyarakat Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupatem


Barru bapak Sulaeman sebagai ( Pengguna Aplikasi DIGIDES )
84

Kantor Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru


85
86
87
88
89
90
91

RIWAYAT HIDUP

NURSARI AHMAD. Dilahirkan di Abbatunge (Barru)

pada hari Sabtu 17 Februari 2001. Anak pertama dari dua

bersaudara dari pasangan Bapak Ahmad Umar dan Nurlina

Kasau. Peneliti telah menyelesaikan Pendidikan formal di

SDN NO.O8 SIAWUNG pada tahun 2012. Kemudian

melanjutkan Pendidikan di SMP NEGERI 1 BARRU dan

lulus pada tahun 2015, lalu melanjutkan Pendidikan ke jenjang atas yakni di SMAN

1 BARRU lulus pada tahun 2018, dan selesai pada tahun itu. Peneliti melanjutkan

Pendidikan ke jenjang tinggi yakni di perguruan tinggi swasta bertempat di

Univeritas Muhammadiyah Makassar atau di sebut Unismuh Makassar, dan

mengambil jurusan Ilmu Administrasi Negara S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik.

Anda mungkin juga menyukai