Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH EVENT ORGANIZER

PENGERJAAN PROYEK EVENT ORGANIZER


Dosen Pengampu: Dr. Usman., S.Sos, M.I.Kom

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Muhammad Fitroh
Cici Fatma Karinda
Putri Fitratul Afiah
Siti Nur Rosiydah
Tara Puspita Ayu
Windi Astuti
Yelsa Destiana

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puja dan puji marilah senantiasa kita ucapkan atas
limpahan rahmat dan nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Sholawat bersamaan dengan salam juga mari hadiahkan kepada
baginda nabi kita Muhammad SAW, semoga kita dan orang yang terdekat kita
mendapat syafaat Beliau di Yaumil Mahsyar kelak.
Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Event Organizer dengan judul “Pengerjaan Proyek Event Organizer.”
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Usman, S.Sos., M.I.Kom selaku
dosen pembimbing, dan kepada semua pihak yang sudah membantu dalam
penulisan makalah dari awal hingga akhir. Kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah, dan kami juga sangat mengharapkan kritik
serta saran dari para pembaca untuk bahan pertimbangan perbaikan makalah.

Pekanbaru, 25 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3. Tujuan ...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
2.1. Teknik Pengerjaan Event Organizer.............................................................3
2.2. Menetapkan Tema Menarik..........................................................................5
2.3. Kiat Sukses Dekorasi....................................................................................8
2.4. Peran dan Fungsi Dekorasi .........................................................................10
2.5. Bisnis Dekorasi...........................................................................................11
2.6. Harga Jasa Dekorasi ...................................................................................11
2.7. Kiat Sukses Bisnis Event Organizer ...........................................................11
2.8. Landasan Kerja Event Organizer ...............................................................14
2.9. Konsep Dasar Pelayanan Prima Dalam Event Organizer ..........................16
2.10. Susunan Acara Pada Event .......................................................................18
2.11. Tipe-tipe Event .........................................................................................19
2.12. Proses Pelaksanaan ...................................................................................21
2.13. Keorganisasian .........................................................................................22
BAB III PENUTUP ..............................................................................................24
3.1. Kesimpulan .................................................................................................24
3.2. Saran ...........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................27

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Event Organizer (EO) merupakan suatu jenis usaha jasa dalam
menyelenggarakan acara yang banyak diminati oleh berbagai kalangan. Hal ini
dikarenakan dapat memudahkan dalam memulai usaha dan juga bisa dilakukan
untuk memenuhi beragam kebutuhan dari berbagai industri maupun kebutuhan
dari berbagai masyarakat. Menjalani usaha event organizer itu memang
menyenangkan, tetapi perlu banyak keterampilan terutama dalam merancang,
mengarahkan, mengelola dan mengeksekusi rencana atau konsep yang telah
dibuat. Semakin tinggi jam terbang event organizer, maka akan semakin mudah
dalam menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Mungkin terjadi pada saat
mempersiapkan acara maupun pada saat pelaksanaannya.
Dalam mempersiapkan acara ataupun pelaksanaan kegiatan, banyak hal
yang harus disiapkan. Tidak boleh pengerjaan secara asal-asalan. Maka dari itu,
diperlukan bahan yang menjadi pedoman dalam mengerjakan proyek event
organizer. Dengan adanya sutu pedoman atau ilmu akan memudahkan kegiatan
berjalan dengan baik. Semua harus tersusun dengan benar sesuai dengan teknik-
teknik pengerjaan proyek event organizer agar event yang dilaksanakan berjalan
dengan lancar.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana teknik dalam pengerjaan Event Organizer?
2. Bagiamana cara dalam menetapkan tema yang menarik?
3. Bagiamana kiat agar sukses dalam mendekorasi?
4. Apa peran dan fungsi dekorasi?
5. Bagiamana dekorasi menjadi bisnis serta penentuan harga jasa dekorasi
dan kiat sukses dalam bisnis dekorasi tersebut?
6. Apa yang menjadi landasan kerja event organizer?
7. Bagiamana konsep dasar pelayanan prima dalam event organizer?

1
8. Bagaimana menentukan susunan acara pada event?
9. Apa saja tipe-tipe event?
10. Bagaimana proses pelaksanaan event serta keorganisasiannya?

1.3. Tujuan
1. Agar mengetahui bagaimana teknik dalam pengerjaan event organizer.
2. Agar memudahkan dalam menentukan tema yang menarik.
3. Supaya mengetahui bagaimana konsep yang benar dalam suatu event.
4. Supaya memahami apa peran dan fungsi dekorasi.
5. Untuk mengetahui bagaimana menjadikan dekorasi sebagai bisnis dan
dapat menentukan harga jasa dekorasi agar bisnis dekorasi tersebut sukses.
6. Untuk memahami apa yang menjadi landasan dalam kerja event organizer.
7. Agar mengetahui konsep dasar dalam pelayanan prima dalam event
organizer.
8. Untuk memudahkan dalam menyusun susunan acara dengan baik.
9. Agar memahami apa saja tipe-tipe event.
10. Supaya mengetahui bagaimana proses pelaksanaan event serta
keorganisasiannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teknik Pengerjaan Event Organizer
Sebuah event memerlukan persiapan yang matang. Untuk melaksanakan
sebuah acara dibutuhkan adanya kerja sama. Oleh karena itu, penyelanggara akan
membentuk beberapa tim yang saling berkoordinasi. Melaksanakan suatu event
tidak bisa hanya dengan sendirian akan tetapi bagaikan sebuah proyek pekerjaan
mesti dilakukan dengan berbagai tim yang dapat menguatkan satu dengan yang
lain tentunya memiliki peran dan skillnya masing-masing. Berikut ini adalah lima
tim yang selalu terlibat dalam pengerjaan proyek event organizer sebagaimana
penjelasan berikut:
1. Tim Kreatif
Kreativitas sangat dibutuhkan dalam bidang ini di mana sebuah ide
selalu datang dari proses berpikir yang kreatif. Tim ini bergerak di bidang
konsep acara, rincian, isi, sehingga publikasi acara. Semua gagasan diolah
oleh tim ini, sekelompok orang-orang kreatif yang memikirkan tentang
konsep acara beserta isinya. Sebagaimana tim pada umumnya, kelompok
ini juga memiliki seorang leader yang memanajemen tenaga kerja di
dalamnya yang mengendalikan dan mengoordinasi seluruh pergerakan tim.
2. Tim Venue dan Dekorasi
Vanue yang akan dipergunakan menjadi tugas tim yang satu ini. Di
sisi lain, dalam kelompok ini diisi pula oleh orang-orang yang ahli dalam
bidang dekorasi. Maka, vanue dan dekorasi menjadi tanggung jawab
keduanya. Semua tim adalah kesatuan, pembentukan tim yang lebih kecil
ini adalah bentuk pembagian tugas semata. Maka, mereka tetap harus
bekerja sama dengan tim lainnya. Biasanya, tim Vanue dan Dekorasi perlu
menjalin kerja sama yang lebih intens dengan tim perlengkapan.
Namun juga sangat memungkinkan untuk menjalin kerja sama dengan
vendor eksternal jika event yang dilaksanakan berada dalam skala besar.

3
Apalagi vanue yang dipilih berupa hotel, gedung, pertemuan atau sebuah
konser.
3. Tim Konsumsi dan Akomodasi
Tak mungkin dalam sebuah acara sama sekali tak ada konsumsi dan
akomodasi. Maka, sebuah event juga membutuhkan tim khusus yang
mengurus soal konsumsi dan akomodasi baik itu dengan mengolah sendiri
atau bekerja sama dengan vendor eksternal. Tim ini pula yang
merencanakan jenis konsumsi dan anggaran yang diperlukan.
4. Tim Operasional
Pelaksanaan bertumbu pada tim operasional yang bekerja di lapangan
dan biasanya memiliki anggota paling banyak. Bahkan bisa terdiri dari
anggota tetap dan anggota tambahan. Tugas mereka mencakup bidang
perlengkapan, transportasi, keamanan, kebersihan, moderator, pembawa
acara hingga kru belakang panggung.
5. Tim Administrasi dan Keuangan
Pergerakan acara sangat bergantung kepada divisi administrasi dan
keuangan. Pengolahan budget dan jumlah peserta untuk menggulirkan
acara adalah tanggung jawab utama divisi ini. Anggota divisi dipilih dari
tim internal EO atas dasar kepercayaan dan kompetensi. Keberhasilan
event akan bergantung pada divisi ini dalam memberikan dukungan
tersebarnya, memastikan seluruh acara dibuat sesuai budget yang tersedia
dan jumlah kehadiran peserta sesuai ekspektasi.
Pilih anggota tim yang menguasai bidang kerja. Utamakan yang
memiliki pengalaman menjadi bagian kepanitian sehingga mereka sudah
memahami bagaimana dinamika penyelanggaraan acara. Pastikan Anda
memiliki saluran komunikasi yang mampu memudahkan koordinasi, baik
saat persiapan maupun kala acara berlangsung. Sebelum acara, usahakan
menggelar rapat seminggu sekali, hingga seminggu sebelum acara Anda
harus berkoordinasi setiap hari dengan tim-tim Anda. Selamat menyatukan
tim-tim kerja Anda untuk mencapai kesuksesaan acara. Beragam acara
khsus yang digelar, baik oleh intansi maupun individu, menyediakan

4
sebuah peluang usaha bagi Event Organizer (EO). Keterbatasan waktu dan
pengalaman sebagai penyelenggara menjadi alasan utama para klien
menggunakan jasa EO untuk mengatur dan menjalankan penyelenggaraan
event yang mereka kehendaki.
Saat bekerja menangani proyek event, EO biasanya membentuk sebuah tim,
semacam panitia acara, terbagi menjadi beberapa divisi berbeda. Divisi ini
menangani aspek-aspek terpisah dari acara dan tidak selalu pegawai tetap,
terkadang bisa jadi merupakan vendor atau pekerjaa lepas (freelancer).
Kemampuan mengoordinasikan sumber daya manusia mutlak dikuasai oleh EO
guna mencapai sinergi untuk mencapai tujuan acara tersebut. Berikut ini adalah
tim yang saling bekerja sama dalam menjalankan proyek acara bersama EO.

2.2. Menetapkan Tema Menarik


Mengawali kegiatan perencanaan event maka kita perlu mempersiapkan
tema apa yang akan kita angkat dalam momen tersebut sehingga event kita sesuai
dengan keadaan kekinian dan disukai oleh khayalak, tema event harus menarik
agar dapat menghibur pengunjung. Suatu tema harus memberikan makna,
sehingga pengunjung dapat melihat manfaat dari event tersebut serta merasa
beruntung dengan kehadiran di event.
Untuk lebih mengenal bagaimana membuat suatu tema maka mestilah
disesuaikan dengan jenis event tersebut dengan penonton yang akan dituju siapa
yang akan menjadi segmen penonton ini dibedakan berdasarkan lokasi, letak
geografis, usia, jenis kelamin, minat, latar belakang ekonomi, pendidikan, dan lain
sebagainya. Tema event didukung oleh atribut dekorasi, tata letak, dan media
promosi agar tema menjadi semakin dibenak pengunjung. Proses segmentasi ini
menjadi penting karena semakin spesifik penonton yang akan menjadi sasaran
maka akan semakin mempermudah dalam melakukan promosi dan pengelolaan
acara. Kreativitas menjadi modal utama untuk membuat acara yang unik dan
menarik, usahakan untuk tidak hanya menjiplak acara-acara yang sudah ada.
Berpikirlah di luar kebiasan yang ada, cari referensi sebanyak-banyaknya,
lalu modifikasi dengan menambahkan ide-ide yang baru. Contohnya event bazaar

5
produk fashion dengan tema etnik yang di selenggarakan di Mall terkemuka dan
ditujukan untuk kalangan menengah ke atas, berjenis kelamin pria dan wanita
yang berusia antara 25-40 tahun dengan demikian kita dapat dengan mudah untuk
mengategorisasikan beberapa tema pilihan sehingga mana sekiranya yang pas
maka jadikanlah itu tema pilihan dari event yang akan anda selenggarakan.
Adapun contoh tema-tema yang diadakan secara virtual yaitu sebagai
berikut:
1. Webinar
Webinar sendiri merupakan prestasi yang lebih singkat, namun
memiliki tujuan yang tepat untuk banyak orang. Di saat pandemi, jenis
event ini menjadi tujuan utama event creator melakukannya. Selain
edukasi serta experience, webinar merupakan cara yang bagus untuk
bertukar pikiran. Selama 2020 di KiosTix, pengguna webinar telah
menunjukkan peningkatan yang signifikan saat transisi PBB. Fitur dalam
sebuah platform streming juga berhasil membuat peserta webinar jadi
lebih bergairah mendiskusikan topik yang tersedia.
2. Talkshow
Tidak jauh beda dari webinar, talkshow juga memberikan topik
seputar ilmu pengetahuan dari berbagai mentor atau pembicara di
bidangnya. Semenjak pandemic, event virtual ini mulai banyak digemari
dan meningkat seiring dampak yang diterima masyarakat akibat adanya
Covid-19. Dalam sebuah topik yang di angkat dalam talkshow juga
variatif dengan penyelesaian dari mentor yang expert, milai dari
pendidikan, bisnis, kesehatan, hingga olahraga.
3. Virtual Fair
Bermanfaat, itulah salah satu kuncu kesuksesaan event virtual kala
pandemic sangat memperhatikan dari segi mental, pendidikan hingga
ekonomi dan bisnis. Virtual Fair sangat dibutuhkan oleh para pencari kerja
serta lulusan baru yang ingin menstabilisasikan ekonomi mereka. Event
juga menjadi salah satu yang paling digemari dengan prediski hingga
tahun 2021. Solusinya, dapat memberikan pengalaman online yang

6
interaktif selama berjalannya pameran, expo, atau conference dan
menyediakan laporan data analisis dengan lebih efesien.
4. Fashion Festival
Masyarakat mengenal fashion style lebih dari kekuatan terhadap
pandemi. Terlebih penikmatnya terus mencoba ikut dalam perayaan
fashion festival di kala pandemi. Rangkaian acaea yang ditunjukkan
melalui konten digital ini tetap produktif bersama para desainer dan
pecinta fesyen. Kendati popularitas dalam fashion festival belum sepopuler
event offline, konsep ini setidaknya masih harus terus berada di jalur
favorit untuk tetap terus menjalankan event di tengah pandemic, baik
offline maupun online.
5. Music Festival
Sudah tidak diragukan lagi kalau event musik menjadi nomor satu
paling popular dalam hiruk-pikuk event di masa pandemic. Tapi,
banyaknya perbedaan dari offline to onlie membuat event organizer/ event
creator kesulitan untuk mencari konsep yang tepat dari sebuah event musik
online menyeimbangi event offline. Namun, seiring berjalannya waktu dan
teknologi semakin canggih, banyak pihak yang menyebut ini event bakal
lebih popular dari sebelumnya.
6. Gaming Festival
Tahukah kamu bahwa Gaming Festival di tahun 2020 sedang ramai
diperbincangkan. Game Competitation sering digunakan para
penyelenggara untuk mengadakan event online berhasil virtual gaming.
Sebenarnya tema ini merupakan hal yang biasa, karena gaming festival
juga menggunakan virtual. Hanya saja yang membedakan rules dan
treatment tak sebesar sebelumnya. Namun, antusias dan eksistensi gemers
masih dibilang solid hingga diperkirakan konsep gaming festival masih
popular di tahun 2021.
Dalam menentukan tema event kita haruslah membuat tema yang menarik,
kreatif dan beda dari yang lain agar pengunjung tertarik untuk menonton event
tersebut. Tema event pun harus disesuaikan dengan event apa yang akan kita

7
tentukan. Suatu event tersebut haruslah memberikan makna, sehingga pengunjung
dapat melihat manfaat dari acara event tersebut.

2.3 Kiat Sukses Dekorasi


Dekorasi (Decoration) dalam bahasa Indonesia sering diartikan sebagai
hiasan. Pengertian tersebut tidak seleuruhnya salah. Karena dekorasi adalah
sesuatu yang ditambahkan di atas suatu permukaan benda atau bentuk tertentu.
Kesalahan muncul dalam persepsi tentang arti serta fungsinya. Bahkan tidak perlu
karena dianggap tidak memiliki arti apa pun selain fungsinya untuk memperindah
atau mempercantik sesuatu. Persepsi ini dipengaruhi oleh pandangan yang
memahami bahwa nilai keindahan (hasil penglihatan) adalah suatu kualitas yang
bersifat esensial artinya nilai keindahan tersebut mesti dianggap sebagai suatu
nilai yang menyertai objek atau benda yang kita anggap indah dan bukannya
sesuatu yang hanya ditambah diluar. Persepsi ini pada dasarnya bersifat cultural
dan bukan pengertian yang bersifat alamiah atau universal. Pengertian dekorasi
yang dipahami secara umum atau lebih jauh, pola dan ragam hias dianggap
sebagai suatu kecenderungan corak karya artinya sebagai ukuran tentang karya
yang dianggap mengandung karakter atau bersifat (secara visual) dekoraktif.
Kedua asumsi tersebut umunya berlaku dalam rangka memunculkan dan
mendukung wacana identitas budaya dibandingkan dengan kecenderungan karya
Biramul Anas.
Dekorasi sering dipandang tidak penting karena dianggap hanya sebagai
kualitas tambahan (supplement) bagi bentuk para atau permukaan yang jadi dasar
tempatnya dibuat. Ini datang dari cara berpikir esensial yang gemar membedakan
hierarki nilai antara kulit dengan isi. Atau menganggap persoalan isi (content,
gagasan) lebih esensial dan penting dibandingkan masalah permukaan (from,
bentuk). Konotasi pengertian semacam itu terutama terasa dalam penggunaan
bahasa Inggris yang kemudian dalm praktiknya mempengaruhi adaptasi berbagai
bahasa termasuk juga bahasa Indonesia. Sesungguhnya dalam kosa bahasa
kebudayaan non-barat istilah dekoraktif dipahami lebih secara positif. Dalam
bahasa Arab misalnya kata naqqasha (menutup dengan hiasan dalam berbagai

8
teknik). Zawaqa (menghiasi) atau istiara (menggunakannya) secara metaforik
bermakna positif serta berkesesuaian dengan penjelasan maupun praktik aristik
yang dipercaya masyarakat secara umum. Istilah-istilah tersebut digunakan untuk
menjelaskan cara-cara efektif guna menyelesaikan karya bukan hanya sekedar
menghias. Bahkan lebih jauh bermakna sebagai tanda metaphor (yang mampu
mengalihkan makna dari satu tanda ke tanda yang lainnya).
Dengan demikian, definisi dekorasi (decoration) pada praktiknya memang
bersifat khusus dan berlaku secara kultural. Berdasarkan pengamatan terhadap
sejarah peradaban dunia, penelitian sekaligus pembela makna ragam hias. Oleh
Grabat justru yakin bahwa di beberapa masyarakat yang justru sangat terpelajar
muncul kesepakatan untuk memahami pekerjaan menghias sebagai suatu cara
yang ditunjukkan untuk menjadikan benda itu indah. Kiat sukses yaitu hidup
tenang, terampil, tekun, tegar dan tawadhu.
Dekorasi dalam event sangat diperlukan untuk menghias panggung atau
arena/ruang pelaksanaan acara. Banyak material yang bisa digunakan misalnya
balon, kertas, backdrop, taman, bunga, kain, lampu dan sebagainya. Desain
dekorasi harus disesuaikan dengan bentuk acaranya, khalayak sasarannya, dan
kesan yang ingin ditimbulkan.
Menyusun kursi dalam suatu acara akan sangat menentukan kenyamanan
tamu dalam menikmati acara. Kursi dapat disusun secara teater, kelas, raound
table, atau tanpa meja kursi, tetapi kenyamanan khalayak tetap harus
dipertimbangkan. Masing-masing bentuk penyusunan ini mempunyai kelebihan
dan kekurangan sendiri. Bentuk teater membantu audience berkonsentrasi melihat
ke panggung, tetapi antarpenonton tidak ada interaksi. Bentuk kelas menunjukkan
kesejajaran yang sama untuk semua audience, tetapi undangan yang duduk di
belakang sering terhalang oleh orang di depannya. Bentuk round table dirancang
agar undangan bisa berinteraksi satu dengan yang lain, tetapi kalau ada panggung
di depan undangan yang duduk membelakangi panggung harus menggeser tempat
duduknya.
Dekorasi merupakan setiap bagian dari perlengkapan dekor panggung teater.
Jika makna dekorasi digabungkan pada teori interaksionisme simbolik yakni

9
interaksi manusia yang dijembatani oleh penggunaan simbol-simbol dengan
menemukan makna tindakan orang lain. Makna dekorasi sebenarnya cukup luas
dan memiliki keterkaitan dalam banyak hal, namun secara simple ialah setiap
bagian dari suatu tempat seperti jalan, rumah, kamar, ruangan, panggung, teater,
taman dan pelaminan yang dihiasi sebagus mungkin supaya terlihat menarik dan
berbeda dari tempat di sekelilingnya. Dekorasi cenderung mengarah ke dunia seni
dan hiburan. Berasal dari bahasa Inggris dengan arti (hiasan) kini telah menjadi
bahasa serapan Indonesia dan lazim digunakan orang secara umum.

2.4 Peran dan Fungsi Dekorasi


Kini definisi dekorasi semakin melebar tidak terkait pada tempat saja
melainkan lebih mengarah kepada jasa untuk seni dan hiburan jauh berbeda dari
fungsi dan definisnya pada zaman dahulu. Seiring dengan perkembangan zaman
kini sudah banyak orang yang mengkomersialkan jasa dekorasi sebagai mata
pencaharian. Dekorasi kini banyak diminati masyarakat terutama untuk kebutuhan
event/ acara serta fenomena tertentu, antara lain seperti: dekorasi pernikahan,
ulang tahun, natal, permainan anak, gambar dekorasi, dekorasi kamar pengantin,
wedding, permainan, pesta. Secara umum jasa yang ditawarkan cukup bervariasi
dengan tarif yang berbeda tergantung pada orderan acara itu sendiri. Di dunia
maya pun banyak yang menawarkan jasa dengan hasil pencarian dekorasi untuk
keperluan tersebut di atas. Tarif jasa memang lebih mahal dibandingkan dengan
harga barang karena yang dibutuhkan adalah skil, inspirasi dan seni.
Kunci utama untuk memulai bisnis dekorasi adalah kreatif dan passion. Jika
kita kreatif namun tidak memiliki passion di bidang dekorasi maka tidak akan
maksimal hasilnya. Begitu pula jika kita memiliki passion namun tidak punya
kreativitas, maka dekorasi tidak memiliki passion namun tidak punya kreativitas,
maka dekorasi tidak akan sebagus yang diekspektasikan client. Cara mudah untuk
mengasah kreativitas kita yaitu dengan mencoba dan belajar dari orang lain.
Untuk menjadi creator dekorasi yang kreatif, Anda bisa mencoba teknik ATM.
Cara termudah untuk mengasah kreativitas adalah mencoba dan belajar dari orang

10
lain. Untuk menjadi creator dekorasi yang kreatif, Anda bisa mencoba teknik
ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

2.5. Bisnis Dekorasi


Modal awal untuk menjalani bisnis ini bervariasi, Modal banyak digunakan
untuk membeli perlengkapan dan peralatan. Dengan modal Rp50 juta Anda sudah
bisa mengoperasikan bisnis untuk dekorasi gedung ukuran kecil dan sedang.
semakin besar gedung, maka semakin banyak perlengkapan dan peralatannya,
selain konsumen untuk acara sebuah acara, bisnis dekorasi bisa menarget kegiatan
di perusahaan, seminar, dan event-event lain yang kegiatannya menggunakan
panggung. Contohnya Kalau kita ingin mengadakan acara pernikahan maka alat
yang perlu dipersiapkan seperti: kursi pelaminan, mini garden, standing tlower,
lighting, pagar, karpet, backdrop, meja tamu, variasi bunga, kotak angpaw.
Namun jika kita ingin mengadakan acara musik yang besar kita perlu
mempersiapkan panggung dan dekorasi yang menarik. Untuk dekorasi sendiri
juga diperlukan agar tempat event terlihat semakin meriah dan mengesankan.
Beberapa properti yarg biasa digunakan tersebut jika semakin banyak properti
semakin bagus pula dekorasinya.

2.6. Harga Jasa Dekorasi


Contohnya, Untuk harga jasa dekorasi pernikahan secara umum, jasa
dekorasi biasanya menawarkan untuk mendekor bagian pelaminan, area utama,
dan area pintu masuk. Harga bisa bervariasi, tergantung properti yang digunakan.
Kisarannya adalah Rp9.000.000 s/d 25.000.000, ini adalah ukuran standar
dekorasi. Semakin besar ruangan, maka semakin banyak properti yang digunakan,
dan semakin mahal biayanya.

2.7. Kiat Sukses Bisnis Dekorasi


Ada sembilan tips yang bisa kita gunakan sebagai referensi untuk sukses
dalam bisnis dekorasi yaitu sebagai berikut:

11
1. Kreativitas
Insting kreatif sangat diperlukan bahkan menjadi hal utama yang
harus Anda miliki. lnsting berguna untuk mewujudkan desain dekorasi
sesuai dengan apa yang dinginkan oleh customer. Nilai-nilai kreatif'harus
bisa kita tunjukan sehingga desain dekorasi yang dibuat tidak ketinggalan
zaman dan sesuai dengan kultur dekorasi daerah.
2. Konsistensi
Konsistensi menjadi sesuatu yang berat. Maka Anda harus punya
komitmen untuk menjalankan bisnis ini jika ingin berhasil. Konsistensi
akan berjalan baik jika Anda menjalankan bisnis ini dengan passion.
3. Mengasah kreativitas
Mengasah kreativitas juga bisa diartikan sebagai mencari inspirasi.
Mencari karya dekorasi orang lain bisa meningkatkan kreativitas kita
sebagai dekorator.
4. Ide bisnis atau dekorasi yang brilian
Usaha dekorasi adalah usaha yang mengandalkan kreativitas, maka
ide-ide brillian yang tidak ketinggalan zaman (selalu up-to-date) bisa
bertahan di bisnis ini. Ide bisnis yang berbeda dari kompetitor lain juga
jadi nilai plus untuk menjalankan bisnis ini.
5. Mulai dari kecil
Meskipun di awal rata-rata modal bisnis ini adalah puluhan juta,
namun kita bisa juga memulai dengan modal belasan atau bahkan di
bawahnya. Meskipun terbatas, dengan konsistensi bisnis, usaha tidak akan
pernah mengkhianati hasil.
6. Menjaga jaringan bisnis
Jaringan bisnis dengan client adalah hal mutlak jika ingin survive
bisnis ini. Marketing yang terbaik untuk bisnis adalah mulut-ke-mulut atau
rekomendasi. Jaringan bisnis ini juga bisa Anda bangun dengan
memanfaatkan jaringan keluarga.

12
7. Menjalin kerja sama
Bisnis besar tidak bisa dijalankan sendiri, tetap harus melibatkan
orang lain untuk bekerja sama. Contohnya Kita bisa coba bergabung
dengan komunitas pengusaha Event Organizer (EO) dan mulailah menjalin
kerja sama.
8. Memiliki tempat yang luas dan aman untuk menyimpan dekorasi
Tips ini lebih ke teknis. Properti dekorasi event sebuah acara seperti
pernikahan terbilang cukup banyak. Maka kita harus bisa menyimpannya
di tempat yang luas dan aman dari hujan atau ancaman lainnya.
9. Harga kompetetif namun tidak menjatuhkan
Persaingan bisnis saat ini memang sangat ketat, namun berbeda
dengan bisnis dekorasi. Bisnis yang berbasis pada kreativitas biasanya
mematok tarif berdasarkan portofolio dekorasinya. Semakin banyak
pengalaman dan portofolio tentu akan meningkatkan valuasi bisnis Anda.
Faktor penting dari sebuah kesuksesan event adalah penggunaan dekorasi
dan tata panggung yang menarik. Dengan demikian, tata panggung harus menjadi
perhatian bagi penyelenggara agar event yang digelar lebih terlihat menarik. Akan
terapi. yang diperhatikan adalah kesesuaian dekorasi dan tata panggung dengan
konsep dan tema acara.Panggung yang baik harus mampu menjelas kan dan
menegaskan tema dan konsep dari event itu sendiri.
Dekorasi merupakan setiap bagian dari perlengkapan dekor panggungteater.
Jika makna dekorasi digabungkan pada teori interaksionisme simbolik yakni
interaksi manusia yang dijembatani oleh penggunaan simbol-simbol dengar
menemukan makna tindakan orang lain. Makna dekorasi sebenarnya cukup luas
dan memiliki keterkaitan dalam banyak hal, namun secara simpel ialah setiap
bagian dari suatu tempat seperti jalan, rumah, kamar, ruangan, panggung, teater,
taman dan pelaminan yang dihias sebagus mungkin supaya terlihat menarik dan
berbeda daritempat di sekelilingnya.
Dekorasi cenderung mengarah ke dunia seni dan hiburan. Berasal dari
bahasa Inggris dengan arti (hiasan) kini telah menjadi bahasa serapan Indonesia
dan lazim digunakan orang secara umum, dekorasi kini banyak diminati

13
masyarakat terutama untuk kebutuhan event/acara serta fenomena tertentu, antara
lain seperti dekorasi pernikahan, ulang tahun, natal, permainan anak, gambar
dekorasi, dekorasi kamar pengantin, wedding, permainan, pesta. Secara umum
jasa yang ditawarkan cukup bervariasi dengan tarif yang berbeda tergantung pada
orderan acara itu sendiri.

2.8. Landasan Kerja Event Organizer


1. Berpikir Detail
Bicara soal EO adalah bicara tentang detail dan kerja keras. Di mana
pun kita berkantor atau bekerja, di tempat itulah kita akan menemukan
dasar-dasar kerja yang secara teknis mengorganisir sebuah program. Cara
kerjanya mempunyai acuan yang tidak jauh beda dengan prinsip dasar
kerja di bidang lain. Beberapa hal penting antara lain sebagai berikut:
a. Pemahaman Program
b. Seni Imajinasi
c. Konsep Tertulis
d. Rancangan Waktu Kerja
e. Kontak Penampil
f. Rancangan Budget
g. Informasi
h. Kontrol Pelaksana
i. Doa Bersama
j. Laporan Terakhir
2. Menjual Event
Kebanyakan EO memperoleh keuntungan karena keberhasilannya
menjual event. Beberapa hal yang dipakai sebagai bekal antara lain:
a. Membuka pergaulan seluas-luasnya, karena dunia showbiz adalah
dunia pergaulan dan relasi.
b. Sikap tidak mudah menyerah dalam mencari penyandang
dana/sponsor.

14
c. Sikap kreatif dan inovatif dalam hal merancang event atau
program.
d. Meninggalkan kesan positif bagi semua pihak.
e. Peka terhadap situasi dan kondisi yang terjadi dimasyarakat.
f. Membuka wawasan tak terbatas.
3. Mendapat Untung Dari Event
Kita bekerja sudah selayaknya memperoleh penghasilan. Meraih
penghasilan dari event yang kita lakukan memiliki jalur yang berbeda-
beda, sesuai langkah awal melakukan pekerjaan itu. Langkah awal itu
hanya ada dua klasifikasi. Pertama, kita dibayar oleh pihak lain atau
kedua, kita mencari penghasilan sendiri ketika kita mendapat honor/fee
kita atas item pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita dengan sebaik-
baiknya, sesuai target
4. Prospek Masa Depan EO
Proses alamiah datang meniti karier dari bawah harus kita terapkan.
Artinya semua harus berawal dari bawah dan dari hal kecil, termasuk
keuntungan atau penghasilan. Beberapa klasifikasi EO antara lain:
a. EO Spesialis Konntraktor
EO ini spesialis melayani keperluan perusahaan atau instansi
yang punya hajat. Hampir semua perusahaan atau instansi punya
event yang sifatnya internal atau program event yang disusun
secara internal oleh mereka sendiri.
b. EO Spesialis Program
EO ini mengandalkan sebagian besar hidupnya melalui
program/ konsep event yang mereka buat untuk dijual kepada
sponsor. Tahapan-tahapan dalam penyelenggaraan event antara
lain:
1) Riset
2) Desain (program)
3) Planning
4) Coordinating

15
5) Evaluations
5. Pelayanan Prima Pada Event
Pelayanan prima pada EO adalah suatu sikap atau tindakan dari
sebuah organisasi atau perusahaan yang menyediakan jasa atau informasi
secara langsung dengan kualitas yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
a. Tujuan dari pelayanan prima EO yaitu memberikan kepuasan bagi
pelanggan dalam menggunakan jasa EO.
b. Manfaat dari pelayanan prima salah satunya untuk upaya
meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan ataupun pemerintah
kepada pelanggan atau masyarakat, serta dapat menjadi acuan
untuk pengembangan penyusunan standar pelayanan.

2.9. Konsep Dasar Pelayanan Prima Dalam Event Organizer


a. Attitude
Attitude atau sikap yang harus diterapkan ketika menemui pelanggan.
Sikap ramah, penuh perhatian, sopan, berpikir sehat, berpikir positif, dan
juga membuat nyaman bagi konsumen. Sikap merupakan penilaian
terdepan dari penerapan excellent service. Konsumen akan memberi kesan
pertama terhadap perusahaan melalui sikap dan perilaku karyawan
terdepannya.
b. Attention
Dalam melakukan pelayanan, para customer service juga harus
memperhatikan dan mencermati apa yang diinginkan oleh konsumen.
Taruh perhatian lebih pada apa yang dipilih dan ingin ditanyakan oleh
konsumen. Jika konsumen sudah menunjukkan niat untuk menggunakan
jasa kita atau hanya untuk bertanya-tanya, maka sikap yang harus
ditunjukkan adalah memberikan perhatian.
c. Action
Action meliputi berbagai tindakan nyata yang harus dilakukan dalam
memberikan pelayanan kepada konsumen. Misalnya saja mencatat
pesanan konsumen, melakukan pengiriman dengan rapi dan tepat waktu,

16
menyediakan jasa atau barang terbaik yang dimiliki, dan juga jangan lupa
untuk berterima kasih kepada konsumen. Tindakan langsung dapat
memberikan kesan positif bagi konsumen, dengan hal tersebut maka
konsumen akan berpikir bahwa event organizer tersebut bertanggung
jawab besar terhadap konsumen.
d. Ability
Meski pada awalnya bukan konsep dasar, namun di era yang semakin
berkembang para pelayan konsumen harus memiliki kemampuan (ability).
Artinya, pelayan konsumen harus memiliki kemampuan untuk melayani
konsumen misalnya komunikasi, kemampuan menjual (selling),
kemampuan memecahkan masalah dengan cepat, manajemen kecemasan,
hingga hal-hal yang lebih praktis misalnya penggunaan teknologi seperti
Excel, software transaksi dan juga mesin kasir.
e. Appearance
Penampilan juga bukan hanya penampilan luar, namun penampilan
nonfisik misalnya saja kewarasan dan gaya bicara. Contohnya jika usaha
Anda bergerak di bidang pelayanan, maka usahakan menggunakan
penampilan yang rapi menggunakan setelan. Berbeda dengan pelayanan
jasa teknis di mana Anda harus meyakinkan konsumen dengan membawa
kelengkapan alat. Penampilan yang menarik sangat diperlukan bagi sebuah
event organizer, karena dari penampilan konsumen bisa melihat apakah
jasa tersebut memberikan pelayanan terbaik untuk mereka atau tidak.
Penampilan setiap oramg tentu berbeda-beda, namun penampilan yang
rapi tentu akan menjadi kesenangan sendiri bagi konsumen. Sebaliknya,
jika penampilan tidak menarik tentu akan memberikan kesan negatif di
mata konsumen, jadi penampilan yang rapi sangat diperlukan dan
diprioritaskan.
f. Accountability
Konsep dasar excellent service lainnya adalah tanggung jawab. Anda
sebagai pelayan konsumen harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap
pekerjaan pelayanan. Hal ini sebenarnya menjadi dasar tiap pekerjaan.

17
Namun sering kali, banyak perusahaan yang melalaikan tanggung jawab
pelayanan prima dan lebih berfokus pada keuntungan semata Tanggung
jawab merupakan sebuah kewajiban, dengan adanya rasa tanggung jawab
maka pelayanan yang kita berikan kepada konsumer tentu menjadi lebih
prima. Dengan tanggung jawab, tentu akan menjadi sebuah ciri dari
sebuah event organizer bahwa kinerja mereka tidak main-main dan selalu
memprioritaskan keinginan konsumen dengan baik.
g. Affirmations
Sebagai pelayar konsumen, Anda harus memiliki sikap afirmatif
Artinya, sebagai pelavan, Anda harus membuat diri Anda berpikir positif
dan menegaskan diri Anda pada hal-hal yang positif.
h. Sympathy
Hal terakhir yang menjadi konsep dasar excellent service adalah rasa
simpati Kadang kita sudah secara profesional melakukan pelayanan prima
namun terkadang karena kurangnya simpati yang dimiliki, proses
pelayanan pun tidak berjalan dengan baik

2.10. Susunan Acara Pada Event


Pada pembahasan ini, kita akan memberikan contoh susunan acara rapat
yang biasanya diselenggarakan oleh sebuah perusahaan. Rapat merupakan
pertemuan atau berkumpulnya minimal dua orang atau lebih untuk memutuskan
suatu tujuan. Rapat juga dapat dijadikan sebagai media untuk berkomunikasi
antarmanusia atau pimpinan kantor dengan stafnya. Rapat juga dapat diartikan
sebagai media komunikasi kelompok yang bersifa; tatap muka yang sering
diselenggarakan atau dilakukan oleh banyak oragnisasi baik itu swasta ataupun
pemerintah.
1. Pembuka rapat
2. Pembaca doa secara singkat
3. Sambutan
4. Pembaca laporan singkat mengenai tema rapat yang akan dibahas , hal ini
bisa disampaikan oleh masing-masing divisi.

18
5. Jeda rapat atau coffe break
6. Pembahasan inti tema rapat: bisa berupa program kerja, rencana atau
strategi perusahaan
7. Diskusi rapat dilakukan dengan penyampaian Tanya jawab, kritik dan
saran
8. Penyampaian kesimpulan rapat
9. Pembacaan doa singkat sebelum penutup
10. Penutupan rapat
Banyak yang menyangka jika mempersiapkan event merupakan hal yang
sulit untuk dilakukan Begitu banyak hal yang harus dipersiapkan dan banyaknya
pihak yang terlibat kadang menjadi "momok" tersendin bagi siapapun yang
hendak mempersiapkan event untuk pertama kalinya. Secara umum langkah-
langkah menyusun acara adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organization)
3. Penggerakan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)

2.11. Tipe-tipe Event


Event atau acara merupakan sebuah program yang akan dilakukan dengan
terencana untuk mencapai suatu tujuan. Pada proses yang biasanya yaitu
menentukan konsep/tema/tipe dari acara, lalu menentukan apa saja tujuan dari
acara tesebut. Tetapi dapat juga, yang dilakukan pertama tama adalah menentukan
tujuan, lalu dari tujuan akan mendapatkan gambaran seperti apa acara yang akan
direncanakan. Tidak ada yang salah dari pilihan kedua proses tersebut, tetapi yang
mutlak adalah harus adanya kesinambungan antara konsep acara dengan tujuan
acara. Perlu dilakukan upaya untuk mengetahui tipe-tipe acara untuk lebih
mengerti acara yang akan direncanakan. Tipe-tipe acara menurut Suseno, dapar
dikategorikan dalam bentuk sebagai berikut:
1. Acara Perusahaan
 Hut Perusahaan

19
 Employer/ Family gathering
 Presmian kantor baru
 Penghargaan kepada karyawan
2. Acara Promosi
 Pentas musik oleh sponsor
 Pameran produk
 Presentasi produk
 Sampling dan selling
 Costomer gathering
3. Acara pribadi
 Pesta pernikahan
 Perayaan ulang tahun
 Syukuran
4. Acara Pendidikan
 Seminar
 Talkshow, workshop
 Perlombaan yang berhubungan dengan pendidikan
5. Acara Olahraga
 Kompetisi olahraga professional
 Pertandingan olahraga
 Pergelaran seni musik
 Pergelaran seni teater
 Fashion show
6. Acara Amal
 Berbagi pegelaran penggalangan dana
 Lelang untung penggalangan dana
7. Acara Publikasi
 Konfrensi pers
 Media gathering

20
2.12. Proses Pelaksanaan
Event organizer harus dapat membuat alasan yang tepat mengenai rencana
kegiatan acara dan harus dicocokkan dengan peserta atau pengunjung yang
diharapkan. Tahap selanjutnya adalah mencari informasi mengenai acara yang
akan diselenggarakan dan mengumpulkan informasi yang berhubungan.
Proses pencarian informasi dilakukan untuk melihat kelayakan dari
perencanaan pelaksanaan acara, untuk menilai apakah acara yang akan
dilaksanakan memiliki manfaat dan dampak positif bagi pihak yang terlibat
ataukah akan menjadi dampak negatif. Dengan mengumpulkan informasi-
informasi yang berhubungan, diharapkan event organizer dapat merencanakan
sebuah acara dengan sematang mungkin, sehingga meminimalisasikan dampak
negatif yang mungkin akan terjadi. Setelah menggali informasi yang diperlukan,
maka informasi tersebut dapat dituangkan ke dalam perencanaan yang lebih detail
lagi dan dilakukan oleh anggota tim yang lebih kompeten sesuai dengan
bidangnya, yaitu bidang keuangan, bidang operasional, dan bidang pemasaran.
Bidang keuangan memiliki tugas untuk membuat rencana detail mengenai
keuangan, seperti penyusunan anggaran acara, penentuan harga tiket (bila ada),
menentukan pemasukan yang diharapkan, hal-hal mengenai sponsor, investasi
yang dibutuhkan dan laporan keuangan acara.
Bidang operasional bertanggung jawab untuk menyusun rencana keseluruhan
yang berhubungan dengan acara yang akan diadakan, mulai dari sumber daya
yang dibutuhkan, tempat pelaksanaan, waktu pelaksanaan, peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan bagi acara. Hal-hal tersebut harus
mempertimbangkan keselamatan, kesehatant dan keamanan kerja. Bidang
pemasaran merupakan bagian yang akan menentukan jumlah pengunjung atau
peserta yang akan berpartisipasi dalam acara. Hal tersebut dipengaruhi oleh cara
pemasaran dan penyampaian informasi yang efektif dan tepat pada sasaran atau
target serta jadwal pemasaran dilakukan. Tahap selanjutnya adalah melakukan
persiapan acara sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sampai pada acara
akan berlangsung.

21
Pada tahap penyelenggaraan acara, diharapkan berjalan sesuai dengan
rencana (rundown) yang telah dibentuk sebelumnya. Pada tahap terakhir yaitu,
tahap evaluasi Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah acara yang sama
dapat dilakukan di masa yang akan datang. ataukah masih perlu dilakukan
perbaikan dan perubahan format demi kebaikan acara.
a. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan acara melingkup: mulai dari perencanaan pada
tanggal, contohnya: 21 Juli 2021 (pra-event) sampai dengan tanggal 10
dan 25 Juli 2021, yang merupakan hari eksekusinya.

2.13. Keorganisasian
Menurut Suharsono dalam bukunya Pengetahuan Dasar Organisan,
organisasi memiliki ciri sebagai berikut.
1. Organisasi merupakan lembaga sosial. yaitu sebagai tempat sekelompok
orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama.
2. Secara sadar dibentuk dan dikoordinasikan. Anggota organisasi sadar
tentang mengapa bergabung ke dalam organisasi serta mengetahui tugas
apa yang harus dilakukan.
3. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan. Organisasi bukan hanya
sebagai alat untuk mencapai tujuan, tetapi juga menciptakan lingkungan
tempat kehidupan para anggotanya. Kerja sama orang-orang yang menjadi
anggota organisasi diarahkan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan
demikian, organisasi juga memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku
anggotanya.
4. Terstruktur secare formal, ada pembagian kerja, tugas dan wewenang
secara jelas. Dari ciri-ciri di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi
merupakan sekelompok orang yang terstruktur secara formal dan dibentuk
secara sadar, di mana orang-orang tersebut saling berinteraksi dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama.
Adapun unsur-unsur penting yang dapat membentuk sebuan organisasi
menurut Suharsono, yaitu: sebagai berikut

22
1. Pelaku
Pelaku merupakan sekumpulan beberapa anggota atau orang yang
melakukan sesuatu
2. Kegiatan
Kegiatan ditandai dengan adanya hal-hal yang dilakukan bersama-
sama, secara berulang-ulang serta rutin untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan. Kegiatan yang kami lakukan selama perencanaan, yang
dilakukan secara rutin dan bersama-sama seperti: rapat tim inti, rapat
keseluruhan acara, menyebarkan undangan kepada sekolah-sekolah,
memohon perizinan kerja sama sponsor dan pencarian dana. Semua
perencanaan tersebut dilakukan agar tercapainya tujuan bersama yaitu
kesuksesan dari acara.
3. Tujuan
Adanya kesamaan dalam tujuan yang ingin dicapai, sehingga
pekerjaan dari masing-masing individu mendapatkan hasil yang maksimal
Setiap panitia harus mempertanggungjawabkan jabatan yang telah
diamanahkan kepada mereka

23
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Melaksanakan suatu event tidak bisa hanya dengan sendirian akan tetapi
bagaikan sebuah proyek pekerjaan mesti dilakukan dengan berbagai tim yang
dapat menguatkan satu dengan yang lain tentunya memiliki peran dan skillnya
masing-masing. Sebagaimana tim pada umumnya, kelompok ini juga memiliki
seorang leader yang memanajemen tenaga kerja di dalamnya yang mengendalikan
dan mengoordinasi seluruh pergerakan tim.Tim Venue dan Dekorasi Vanue yang
akan dipergunakan menjadi tugas tim yang satu ini.
Menetapkan Tema Menarik Mengawali kegiatan perencanaan event maka
kita perlu mempersiapkan tema apa yang akan kita angkat dalam momen tersebut
sehingga event kita sesuai dengan keadaan kekinian dan disukai oleh khayalak,
tema event harus menarik agar dapat menghibur pengunjung.Untuk lebih
mengenal bagaimana membuat suatu tema maka mestilah disesuaikan dengan
jenis event tersebut dengan penonton yang akan dituju siapa yang akan menjadi
segmen penonton ini dibedakan berdasarkan lokasi, letak geografis, usia, jenis
kelamin, minat, latar belakang ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya.
Proses segmentasi ini menjadi penting karena semakin spesifik penonton
yang akan menjadi sasaran maka akan semakin mempermudah dalam melakukan
promosi dan pengelolaan acara.Kreativitas menjadi modal utama untuk membuat
acara yang unik dan menarik.Dalam menentukan tema event kita haruslah
membuat tema yang menarik, kreatif dan beda dari yang lain agar pengunjung
tertarik untuk menonton event tersebut.
Pengertian dekorasi yang dipahami secara umum atau lebih jauh, pola dan
ragam hias dianggap sebagai suatu kecenderungan corak karya artinya sebagai
ukuran tentang karya yang dianggap mengandung karakter atau bersifat (secara
visual) dekoraktif.Bentuk round table dirancang agar undangan bisa berinteraksi
satu dengan yang lain, tetapi kalau ada panggung di depan undangan yang duduk
membelakangi panggung harus menggeser tempat duduknya.

24
Definisi dekorasi semakin melebar tidak terkait pada tempat saja melainkan
lebih mengarah kepada jasa untuk seni dan hiburan jauh berbeda dari fungsi dan
definisnya pada zaman dahulu.Kiat Sukses Bisnis Dekorasi Ada sembilan tips
yang bisa kita gunakan sebagai referensi untuk sukses dalam bisnis dekorasi yaitu
sebagai berikut: Nilai-nilai kreatif'harus bisa kita tunjukan sehingga desain
dekorasi yang dibuat tidak ketinggalan zaman dan sesuai dengan kultur dekorasi
daerah.Ide bisnis atau dekorasi yang brilian Usaha dekorasi adalah usaha yang
mengandalkan kreativitas, maka ide-ide brillian yang tidak ketinggalan zaman
(selalu up-to-date) bisa bertahan di bisnis ini.Faktor penting dari sebuah
kesuksesan event adalah penggunaan dekorasi dan tata panggung yang
menarik.yang diperhatikan adalah kesesuaian dekorasi dan tata panggung dengan
konsep dan tema acara.Panggung yang baik harus mampu menjelas kan dan
menegaskan tema dan konsep dari event itu sendiri.
Event Pelayanan prima pada EO adalah suatu sikap atau tindakan dari
sebuah organisasi atau perusahaan yang menyediakan jasa atau informasi secara
langsung dengan kualitas yang sesuai dengan keinginan pelanggan.Misalnya saja
mencatat pesanan konsumen, melakukan pengiriman dengan rapi dan tepat waktu,
menyediakan jasa atau barang terbaik yang dimiliki, dan juga jangan lupa untuk
berterima kasih kepada konsumen.Sympathy Hal terakhir yang menjadi konsep
dasar excellent service adalah rasa simpati Kadang kita sudah secara profesional
melakukan pelayanan prima namun terkadang karena kurangnya simpati yang
dimiliki, proses pelayanan pun tidak berjalan dengan baik.
Proses Pelaksanaan Event organizer harus dapat membuat alasan yang tepat
mengenai rencana kegiatan acara dan harus dicocokkan dengan peserta atau
pengunjung yang diharapkan.Tahap selanjutnya adalah mencari informasi
mengenai acara yang akan diselenggarakan dan mengumpulkan informasi yang
berhubungan.Proses pencarian informasi dilakukan untuk melihat kelayakan dari
perencanaan pelaksanaan acara, untuk menilai apakah acara yang akan
dilaksanakan memiliki manfaat dan dampak positif bagi pihak yang terlibat
ataukah akan menjadi dampak negatif.Dengan mengumpulkan informasi-
informasi yang berhubungan, diharapkan event organizer dapat merencanakan

25
sebuah acara dengan sematang mungkin, sehingga meminimalisasikan dampak
negatif yang mungkin akan terjadi.Setelah menggali informasi yang diperlukan,
maka informasi tersebut dapat dituangkan ke dalam perencanaan yang lebih detail
lagi dan dilakukan oleh anggota tim yang lebih kompeten sesuai dengan
bidangnya, yaitu bidang keuangan, bidang operasional, dan bidang pemasaran.
Bidang keuangan memiliki tugas untuk membuat rencana detail mengenai
keuangan, seperti penyusunan anggaran acara, penentuan harga tiket (bila ada),
menentukan pemasukan yang diharapkan, hal-hal mengenai sponsor, investasi
yang dibutuhkan dan laporan keuangan acara.
Bidang operasional bertanggung jawab untuk menyusun rencana
keseluruhan yang berhubungan dengan acara yang akan diadakan, mulai dari
sumber daya yang dibutuhkan, tempat pelaksanaan, waktu pelaksanaan, peralatan
dan perlengkapan yang dibutuhkan bagi acara.
Bidang pemasaran merupakan bagian yang akan menentukan jumlah
pengunjung atau peserta yang akan berpartisipasi dalam acara.Hal tersebut
dipengaruhi oleh cara pemasaran dan penyampaian informasi yang efektif dan
tepat pada sasaran atau target serta jadwal pemasaran dilakukan. Pada tahap
terakhir yaitu, tahap evaluasi Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah
acara yang sama dapat dilakukan di masa yang akan datang.
Dari ciri-ciri di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan
sekelompok orang yang terstruktur secara formal dan dibentuk secara sadar, di
mana orang-orang tersebut saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.

3.2. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca.apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, kami terbuka
untuk itu, dan apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat di maafkan dan
memakluminya, karena kami adalah hamba allah yang tak luput dari salah khilaf
dan lupa.

26
DAFTAR PUSTAKA

27

Anda mungkin juga menyukai