Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN MENDIRIKAN USAHA

A. Pengertiaan Perencanaan Usaha


Perencanaan usaha adalah dari kata “Perencanaan” dan “Usaha”. Pengertian
perencanaan usaha dalam usaha atau bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok individu yang dilaksanakan secara legal dengan
menggunakan dan mengkombinasikan sumberdaya atau faktor-faktor produksi
untuk menyediakan barang dan atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (business profit).
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993) (dalam Suryana, 2003)
wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Untuk dapat
melakukan semua itu diperlukan sebuah perencanaan yang tepat dan terperinci,
sebab perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah
usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang
akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya
pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha.
Menurut Norman M, Scarborough dan Thomas W. Zimmere (1993) (dalam
Suryana, 2003) , mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut: wirausaha
adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam menghadapi resiko dan
ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan
dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber yang
diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Jadi, pengertian perencanaan usaha yakni sebagai proses penentuan visi,
misi, dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang
diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.
Dalam Perencanaan usaha terkandung adanya:
a) Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan usaha
tersebut.
b) Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang membedakan
perusahaan dengan perusahaan lain serta mengidentifikasikan ruang lingkup
kegiatan usaha/perusahaan yang bersangkutan.
c) Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari usaha/perusahaan tersebut.
d) Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha dengan
melibatkan semua sumberdaya atau faktor produksi yang dimiliki.

Dalam suatu kegiatan usaha, merencanakan merupakan suatu aspek yang


sangat penting dalam proses pengembangan sebuah usaha. Dengan perencanaan
yang benar , maka dapat membantu seseorang wirausaha dapat menetapkan target
jangka panjang dan jangka pendek dari bisnis baru yang diinginkan. Adapun
diantara perencanaan usaha ini secara khusus, yaitu:
- Meningkatkan peluang keberhasilan suatu usaha
- Secara jelas menentukan kegiatan-kegiatan agar bisnis dapat beroperasi dengan
sukses
- Mengidentifikasi semua sumber daya yang tersedia untuk bisnis tersebut dan
cara menggabungkan sumber daya ni untuk hasil yang maksimal
- Mengidentifikasi standar-standar kinerja untuk setiap segmen pengoperasian
bisnis yang dapat dibandingkan dengan kinerja aktual. Hal ini merupakan
pengendalian untuk menjaga agar bisnis beroperasi pada jalur yang benar.
B. Alasan Perencanaan Usaha
Adapun beberapa alasan perencanaan usaha, yaitu:
1. Dipakai sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha sehari-hari.
Perencanaan usaha yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para
pelaksana untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai
dengan rencana.Dengan adanya perencanaan usaha yang disusun (tentunya
sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan
ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan dan mana yang
tidak. Dengan adanya perencanaan usaha, maka segala kegiatan dapat
dilakukan secara tertib dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang semestinya.
2. Untuk mendapatkan pembiayaan dari Lembaga Pemberi Pinjaman. Dengan
adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk mencari
bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha
menunjukkan aspek keuangan, dan aspek pemasaran yang mana hal tersebut
akan memudahkan pengelola usaha mendapat dukungan berupa pinjaman
melalui lembaga pemberi pinjaman
3. Untuk mendapatkan dana investasi. Perencanaan usaha yang jelas juga
memungkinkan kita untuk mendapatkan pinjaman melalui pihak-pihak lain
yang potensial yang akan mendukung pemenuhan investasi usaha kita.
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama. Mengatur dan membentuk
kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling
menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok
barang buat perusahaan anda.
5. Untuk mendapatkan kontrak besar. Perencanaan yang baik menarit minat
perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang
dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
6. Untuk menarik tenaga kerja inti. Perencanaan yang baik mengundang orang-
orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung
bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan orang-orang yang
mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda
namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat pula
menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri Untuk memotivasi dan
fokus Perencanaaan yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada
tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah
perusahaan akan bertumbuh makin lama makin komplek sehingga
perencanaan usaha akan menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap
orang untuk tetap berpijak pada arah yang benar.
C. Tujuan Perencanaan Usaha
Adapun beberapa tujuan perencanaan usaha, yaitu:
1. Sebagai rencana aksi (Action plan). Sebuah perencanaan usaha akan membantu
dalam mengambil tindakan bisnis dengan membagi masalah besar ke dalam
masalah-masalah kecil yang tidak terlalu rumit. Sebuah rencana usaha akan
membantu untuk memilah-milah proses dimaksud menjadi bagian-bagian kecil
yang lebih jelas. Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar dapat
dilihat sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil. Dan dengan memecahkan
masalah masalah kecil dimaksud, otomatis masalah besar tersebut juga akan
dapat terpecahkan.
2. Sebagai peta jalan ( Road map). Sebuah rencana bisnis membantu untuk tetap
fokus dalam arah yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang telah
dicanangkan. Juga perencanaan usaha akan membantu pihak lain untuk
memahami visi usaha yang akan dijalankan, termasuk supplier, pekerja, mitra
bisnis, teman dan keluarga.
3. Sebagai alat penjualan (Sales tool). Sebuah perencanaan usaha merupakan
sebuah alat bantu penjualan (Sales Tool), sehingga sebuah perencanaan usaha
me rupakan alat yang bisa dipergunakan untuk meyakinkan investor untuk
menempatkan investasinya di usaha tersebut. Sebuah perencanaan usaha yang
ditulis dengan baik akan mendekatkan pengelola usaha dengan pihak-pihak
yang melihat bahwa ide bisnis yang ditawarkan akan juga menguntungkan
mereka.
D. Pentingnya Perencanaan Usaha
Rencana usaha harus dibuat tertulis sehingga dapat dijadikan sebagai
rujukan dan pedoman untuk menjaga agar kegiatan bisnis terarah dan focus pada
pencapaian tujuan. Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum
melakukan investasi yang kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara
tertulis. Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah, bisa
digunakan sebagai pedoman atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis
yang akan dijalankan itu emungkinakan dan memiliki kelayakan untuk dijadikan
dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkannya serta dapat dijadikan
sebagai alat pengawasan.
Menurut Bygrave, (1994:115), ada beberapa alas an penting mengapa orang
harus Menyusun perencanaan usaha:
- Untuk menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan
- Untuk mendapatkan pembiayaan bank
- Untuk mendapatkan dana investasi
- Untuk mengatur dengan siapa harus bekerja sama
- Untuk menarik tenaga kerja inti
- Untuk memotivasi dan focus
Perencanaan usaha bisa dibuat dalam bentuk jangka pendek atau jangka
Panjang sehingga dapat ditentukan Langkah awal dan pentahapan program
kegiatan yang akan dilakukan dan target yang hendak dicapai serta resiko atau
hambatan serta tantangan yang akan dihadapi pada setiap tahapannya dan ini
merupakan rencana perjalanan yang akan diikuti oleh wirausaha, kedalaman dan
rincian dari sebuah perencanaan usaha sangat tergantung kepada luasnya bisnis
yang akan dilakukan, dan kompleksitas dari proses pengelolaan bisnis tersebut.
Perencanaan usaha juga harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan
adanya berang dan jasa yang ditawarkan oleb perusahaan tersebut, sehingga
perencanaan usaha harus berbasis pada permintaan pasar.
E. Manfaat Membuat Perencanaan Usaha
Sebelum memutuskan untuk menjalankan usaha atau membangun sebuah
usaha, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan
bisnis yang tepat. Salah satu hal yang dapat membuat kegagalan dalam melakukan
sebuah usaha adalah pembuatan perencanaan yang kurang baik.
Perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menjelaskan secara
terperinci bagaimana suatu usaha bisa mencapai tujuan suatu usaha atau bisnis.
Dalam perencanaan ini dijabarkan rencana tertulis dari sudut pandang pemasaran,
keuangan, dan operasional. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk menetapkan
tujuan dan menarik investasi. Mereka juga merupakan cara bagi perusahaan untuk
tetap berada di jalur yang benar.
Perencanaan bisnis sangat berguna untuk perusahaan baru maupun lama,
setiap perusahaan harus memiliki perencanaan bisnis. Umumnya, sebuah
perusahaan akan meninjau kembali rencana tersebut secara berkala untuk
menganalisa apakah tujuan telah terpenuhi dan juga mengevaluasinya.
Meski bisa saja berhasil menjalankan usaha tanpa perencanaan bisnis,
namun itu bukanlah ide yang baik. Bahkan, sangat jarang ada perusahaan yang
bisa bertahan tanpa adanya perencanaan. Ada banyak manfaat yang didapatkan
ketika membuat perencanaan yang baik dan tujuan perusahaan akan lebih mudah
direalisasikan. Hal ini karena perusahaan memiliki alat berupa perencanaan bisnis
yang bisa digunakan sebagai acuan.
Setelah membuat perencanaan usaha yang baik dan benar, pengusaha akan
mendapatkan banyak manfaat dari perencanaan tersebut. Berikut 5 manfaat jika
membuat perencanaan bsinis dengan baik.
1. Tujuan bisnis menjadi lebih jelas
Manfaat yang pertama ketika kamu merencanakan business plan adalah
untuk merancang strategi dan rencana awal bisnis kamu. Sebuah bisnis yang
baru akan dirintis dan sedang dirintis tentu saja akan sulit berkembang jika
dijalankan tanpa sebuah perencanaan yang jelas. Bagaimana awal harus
memulai bisnis, bagaimana bisnis ini akan berjalan nantinya serta bagaimana
caranya agar bisnis ini tetap bertahan. Tentu hal itu harus kamu pikirkan
matang dan terukur. Maka dengan menyusun sebuah rencana bisnis, kamu akan
lebih terarah mencapai target yang ingin dicapai.
2. Prioritas kamu akan lebih masuk akal
Di dalam membuat business plan kamu belajar untuk menentukan
prioritas terhadap bisnis kamu. Prioritas itu mencakup pertumbuhan
perusahaan, kesehatan keuangan dan manajemen bisnis. Menerapkan prioritas
ini memang sepele namun sangat penting, karena jika kamu berfokus kepada
prioritas yang sudah kamu tetapkan sejak awal maka bisnis kamu akan lebih
cepat berkembang.
3. Business plan akan meminimalisir resiko gagal
Dengan melakukan perencanaan tentu kamu sedang melakukan persiapan
membangun dan menjalankan suatu bisnis dengan serius dan profesional. Saat
membuat business plan, kamu menjadi tahu masalah apa yang akan kamu
hadapi dan kamu bisa mempertimbangkan dampak dari setiap masalah tersebut
serta mencari jalan keluar untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada. Hal
itu tentunya meminimalisir resiko gagal dalam perjalanan bisnis yang begitu
panjang.
4. Memprediksi masa depan
Dengan business plan yang matang kamu dapat memprediksi masa depan
bisnismu. Tentu ketika kamu menyusun rencana bisnis, kamu akan membuat
gambaran jangka pendek, menengah dan panjang bagi bisnis kamu. Meski hal
ini bersifat subyektif, namun tidak menutup kemungkinan prediksi kamu dapat
direalisasikan. Tentu saja peramalan tersebut harus didukung dengan adanya
riset atau survey yang dapat dituangkan dalam strategi.
5. Mencari sumber dana
Dengan memiliki business plan yang detail, maka kamu dapat
mengetahui informasi yang akurat yang berhubungan dengan permodalan
usaha. Hal ini dapat kamu gunakan sebagai media untuk mendapatkan
investor/penanam modal yang bersedia untuk membantu kamu di dalam
pengembangan bisnis kamu. Rancangan yang informatif dan detil akan
membuat calon investor memiliki gambaran yang jelas akan usaha kamu.
Terlebih jika kamu mampu meyakinkannya untuk bekerja sama dengan kamu.
Karena itu jangan pernah melewatkan pembuatan business plan ketika
kamu berniat untuk memulai sebuah usaha. Dengan memiliki prediksi, maka
kamu akan lebih siap dalam menghadapi berbagai perubahan dan hambatan
serta sudah mempersiapkan strategi yang matang untuk mengatasinya.

F. Pembuatan Perencanaan Usaha yang Efektif


Seperti yang sudah sebutkan sebelumnya tentang perencanaan usaha. Pada
bahasan kali ini, seorang wirausaha diharapkan mampu menggarap perencanaan
usaha jangka pendek ataupun panjang dan dapat merumuskan untuk mencapai
sasaran dan tujuannya. Perencanaan usaha itu harus mencakup berbagai jenis
kegiatan, di antaranya:
1) Mempelajari dan meramalkan masa depan usaha.
2) Menentukan sasaran beserta fasilitas yang diperlukan dalam usaha.
3) Membuat program kerja dan perhitungan usaha.
4) Menentukan prosedur kerja di dalam usaha.
5) Menentukan rencana anggaran usaha.
6) Membuat kebijaksanaan usaha.
Secara umum garis besar isi perencanaan usaha yang dibuat seorang
wirausaha, berusaha merinci profit, neraca perusahaan, dan proyeksi aliran khas.
Sedangkan mengenai kedalaman dan rincian perencanaan usaha sangat tergantung
pada luas tidaknya usaha. Oleh karena itu dalam membuat perencanaan usaha
paling tidak kita harus adalah memikirkan, menimbang-nimbang, memutuskan,
dan menentukan hal-hal berikut ini:
1) Apa yang akan dikerjakan di dalam usaha?
2) Kapan pekerjaan usaha itu akan dilaksanakan?
3) Bagaimana cara mengerjakan pekerjaan usaha?
4) Siapa saja yang ditugaskan untuk melakukan pekerjaan usaha?
5) Di mana pekerjaan usaha akan dilaksanakan dan mengapa harus dikerjakan?

Sebenarnya berbicara yang paling penting dalam sebuah perencanaan sangat


tergantung kasusnya. Namun secara umum biasanya dalam sebuah perencanaan
yang paling penting adalah (1) Analisis Cash Flownya misalnya bisa untuk
prediksi profit; (2) Detail Pelaksanaan untuk prediksi apa-apa yang akan terjadi,
siapa yang bertanggung jawab, kapan, dan bagaimana anggarannya? Hasil akhir
dari sebuah perencanaan adalah bagaimana kondisi perusahaan mengalami
peningkatan. Komponen-komponen utama yang dianjurkan ada dalam sebuah
perencanaan bisnis dan garis besar isinya adalah sebagai berikut:
1. Ringkasan (Executive Summary)
Berisi gambaran singkat kira-kira 1 sampai 2 halaman, mencakup Latar
belakang proyek, penggagas proyek, pasar yang menjadi sasaran, pengelolaan
proyek sampai dengan kelayakan proyek secara finansial, kelayakan proyek
secara umum.
2. Deskripsi Perusahaan (Company Description)
Berisi gambaran singkat profil perusahaan yang akan menjalankan proyek,
misalnya Aspek hukum/legal dari bentuk badan usahanya apa? Sejarah/historis
Perusahaan, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kepemilikan dalam perusahaan dan
lainnya.
3. Barang atau Jasa yang diproduksi atau dipasarkan
Berisi gambaran barang/jasa apa yang akan diproduksi atau dipasarkan, alasan
barang/jasa tersebut diproduksi dan manfaat/benefit yang dapat diperoleh
konsumen/customer atas barang/jasa tersebut.
4. Analisis Aspek Pasar
Berisi gambaran tentang:
a. Peluang Bisnis dan Prospeknya, hal-hal yang perlu dikupas dalam peluang
bisnis antara lain: (1) Apa yang bisa kita buat?, (2) Pasar membutuhkan Apa?,
(3) Perlunya Menciptakan Kebutuhan Konsumen (Paradigma terbaru agar
bisnis kita bisa eksis kita harus bisa menciptakan pasar)?, (4) Melihat masih
adakah Peluang?, (5) Layakkah Peluang itu kita garap?
b. Kondisi Persaingan, bagaimana bentuk atau kondisi persaingan dari pasar
yang akan kita hadapi, pembicaranya antara lain: (1) Pasarnya sudah
pasti/Captive Market, misalnya kita berproduksi atas dasar pesanan, maka kita
tidak perlu memikirkan barang yang kita buat laku atau tidak laku?; (2)
Pasarnya ditentukan oleh Pembeli/Buyer Market (jika pasar dikuasai oleh
pembeli maka posisi kita sebagai produsen akan lebih berat karena kita harus
bersaing ketat berebut konsumen).
c. Posisi Perusahaan dalam Pasar, yang perlu dibahas antara lain: Pasar yang
hendak dikuasai/Target Pasar berapa?, Posisi dalam Pasar/Positioning? apakah
sebagai Leader (pemimpin pasar), Follower (pengikut) atau Nicher (pengisi
ceruk/relung pasar)?
d. Usaha-usaha Pemasarannya/Marketing effort bagaimana? Jika kita sudah
mempunyai target pasar, maka agar target bisa tercapai harus didukung oleh
usaha-usaha pemasarannya. Salah satu bentuk usaha pemasaran bisa
menggunakan Bauran Pemasaran/Marketing Mix yang meliputi 4P: Product,
Price, Place, dan Promotion. Di sisi lain masalah Siklus Kehidupan
Produknya/Product Life Cycles (suatu produk akan mengalami tahap-tahap
sebagai berikut: perkenalan, tumbuh, matang, jenuh dan decline) juga harus
diperhatikan.
5. Analisis Aspek Teknik/Produksi
Berisi gambaran tentang:
a. Lokasi (Dekat konsumen atau dekat bahan baku?)
b. Layout (Layout Garis jika pengelompokan mesin atau peralatan
menggunakan urutan proses produksi atau Layout Fungsi jika pengelompokan
mesin atau peralatan atas dasar fungsi-fungsi yang sama dijadikan satu?)
c. Luas atau Skala Produksi (bisa menggunakan pertimbangan Keuntungan
Maksimum atau Biaya Rata-rata Terendah?)
d. Pemilihan Mesin atau Teknologi yang hendak dipakai (Padat Teknologi atau
Padat Karya/Tenaga?).
6. Analisis Aspek Manajemen
Berisi gambaran tentang:
a. Bisnis/proyek dalam Masa Pembangunan, berisi kajian Berapa Lama waktu
yang dibutuhkan untuk penyiapan proyek sampai proyek siap beroperasi? Dan
yang kedua harus bisa menjawab berapa biaya yang dibutuhkan untuk proyek
tersebut?
b. Bisnis/proyek sudah Berjalan atau Beroperasi, berisi kajian apa Bentuk
Badan Hukum Organisasi Pengelolanya? Apakah mau berbentuk Perusahaan
Perseorangan, Firma, Koperasi, PT atau yang lainnya? Bagaimana Struktur
Organisasinya?; Jumlah Karyawan Yang Dibutuhkan?; Persyaratan Karyawan
untuk Jabatan Kunci?; Proses Rekruitmentnya?; Jenjang Karir dan lainnya?
7. Analisis Aspek Finansial/Keuangan
Berisi gambaran tentang:
a. Kebutuhan Dana (Menghitung total kebutuhan akan dana yaitu berapa
jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai rencana bisnis, kebutuhan ini
bisa diuraikan untuk (1) Membiayai Aktiva Tetap dan (2) Modal Kerja). Pada
Neraca dapat dilihat di sisi Aktiva.
b. Sumber Dana (Sumber dana untuk membiayai rencana bisnis bisa diperoleh
(1) Hutang, dapat berupa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang; (2)
Modal Sendiri/Equity). Pada Neraca dapat dilihat dari sisi Pasiva
c. Menghitung Aliran Kas/Cash Flow dari Rencana Bisnis, aliran kas dapat
dikelompokkan menjadi:
(1) Pengelompokan pertama untuk cash flow terdiri atas Cash Out Flow/COF =
Aliran kas keluar, diberi tanda negatif dan Cash In Flow/CIF = Aliran kas
masuk, diberi tanda positif.
(2) Pengelompokan kedua, aliran kas atau cash flow dibagi 3, yaitu: (a) Initial
Cash Flow = Aliran kas atau dana yang dikeluarkan di awal proyek diberi
tanda Negatif karena berupa dana keluar; (b) Operational Cash Flow = Aliran
dana ketika proyek beroperasi/berjalan, ketika proyek berjalan ada dana keluar
sebagai biaya-biaya operasional tetapi juga sudah ada pendapatan operasional.
Untuk sebuah proyek komersial aliran kas operasional biasanya bertanda
Positif karena pendapatan operasional idealnya harus lebih besar dari biaya
operasional; (c) Terminal Cash Flow = Aliran kas di akhir proyek, di akhir
proyek akan ada 2 (dua) aliran kas yaitu berupa Pengembalian Modal Kerja
dan Nilai Residu/Nilai Sisa, keduanya selalu berupa aliran kas masuk jadi
aliran kas di akhir proyek bertanda Positif.
d. Menilai Kelayakan Bisnis/Proyek dari sisi Keuangan.
Ada 5 (lima) metode penilaian, yaitu Pay Back Period/PP, Average Rate of
Return/ARR; Profitabilitas Indeks/PI; Internal rate of Return/IRR dan Net
Present Value/NPV. Dari 5 (lima) metode di atas yang paling sering digunakan
hanya 3 (tiga) metode yaitu:
(1) PP intinya seberapa cepat dana yang diinvestasikan bisa kembali, tentunya
semakin cepat kembali semakin baik;
(2) IRR mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas
keluar (Present Value Cash Out Flow = PV COF) dengan nilai sekarang dari
aliran kas masuk (Present Value Cash In Flow = PV CIF); hasil IRR ini
dibandingkan dengan tingkat bunga pinjaman bank/ri, jika IRR > ri; maka
proyek layak;
(3) NPV yaitu mencari nilai bersih sekarang, dapat dicari NPV = PV CIF – PV
COF; jika nilai NPV positif maka proyek layak, sebaliknya jika negatif proyek
tidak layak.

Tujuh komponen utama dalam suatu perencanaan bisnis minimal harus ada
sebagaimana diuraikan di depan. Namun jika yang kita kerjakan suatu rencana
bisnis/proyek yang nilai besar tentunya masih diperlukan tinjauan aspek-aspek
lain,
seperti aspek ekonomi makro/nasional, aspek hukum, aspek sosial budaya dan
aspek dampak terhadap lingkungan.

Perencanaan yang baik adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar


perencanaan. Untuk membuat perencanaan usaha yang efektif perlu memenuhi
indikator berikut, yaitu:
a. Sederhana, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mudah
dimengerti dan mudah dilaksanakan (mengandung kemudahan dan
kepraktisan)
b. Spesifik, perencanaan yang baik adalah yang konkret, terukur, spesifik
dalam waktu, personalianya dan anggarannya.
c. Realistik, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang realistik dalam
tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya.
d. Komplit atau lengkap, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang
lengkap semua elemennya.
Perencanaan yang baik juga harus dapat dipergunakan untuk berbagai hal, seperti:
a. Mendefinisikan dan menetapkan tujuan
b. Menciptakan laporan bisnis secara reguler
c. Mendefinisikan bisnis-bisnis baru
d. Mensupport aplikasi pinjaman
e. Mendifinisikan berbagai perjanjian dengan partner
f. Serangkaian nilai untuk pencapaian tujuan secara legal
g. Untuk mengevaluasi masalah produk-produk, promosi maupun ekspansi
BIODATA PENULIS

Nama : Anisa Dwi Tiara

TTL : Kuala Kapuas, 26 Oktober 1999

Asal : Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah

Alamat Sekarang : Jl. Pandu. Gg. 1, Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Riwayat Pendidikan:
- MIN Selat 2 Kapuas (2006-2012)
- MTsN Selat Kapuas (2012-2015)
- MAN Kapuas (2015-2018)
Pengalaman Organisasi:
- Wakil 1 Divisi Tahfizh UKM Lembaga Pengajian dan Pengkajian Al-
Qur’an (LPPQ) UIN Antasari Banjarmasin Periode 2020/2021
- Sekretaris Umum UKM Lembaga Pengajian dan Pengkajian Al-
Qur’an (LPPQ) UIN Antasari Banjarmasin Periode 2021/2022.
Nama : Citra Ulsita Rahmah

TTL : Batu Bua I, 24 Agustus 2000

Asal : Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah

Alamat Sekarang : Komp. Bumi Mas Raya, Jl. Prona I, Banjarmasin

Riwayat Pendidikan:
- SDN Batu Bua I, Laung Tuhup (2006-2012)
- SMPN2 Muara Teweh (2012-2015)
- MAN Barito Utara (2015-2018)
Pengalaman Organisasi:

- SEMA FTK UIN Antasari Banjarmasin (2020-2021)


- ESA Antasari UIN Antasari Banjarmasin (2019-2020)
Nama : Andika Fitri Perdana

TTL : Kuala Kapuas, 29 Desember 2000

Asal : Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah

Alamat Sekarang : Jl. Gatot Subroto Timur III

Riwayat Pendidikan:
- SDIT Al-Amin Kuala Kapuas (2006-2012)
- MTsN Selat Kuala Kapuas (2012-2015)
- MAN Kapuas (2015-2018)
Pengalaman Organisasi:

- Kepala Bidang Divisi Living Environment ESA Antasari (2019-2020)

Anda mungkin juga menyukai