Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TAFSIR TARBAWI

Kewajiban Proses Belajar dan Mengajar


(Surah Al-Ankabut Ayat 20)

Disusun Oleh:
Nurjani 180101030746

Dosen Pengampu:
Mardhia Agustina, S.Th.I, M.Pd.I

Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin Fakultas Tarbiyah dan


Keguruan Pendidikan Bahasa Inggris 2020
A. Pendahuluan
Ilmu merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dalam menjalani kehidupan.
Segala sesuatu yang kita lakukan tanpa ilmu maka tidak akan menghasilkan sesuatu
ataupun sia-sia. Karena segala sesuatu membutuhkan ilmu. Setiap umat manusia
dituntut mencari ilmu karena ilmu merupakan suatu tuntunan yang wajib kita cari
sebagaimana hal tersebut juga disinggung dalam Al-Qur’an maupun hadits dan
sebagai seorang muslim tentunya dua hal ini merupakan pedoman kita dalam
berkehidupan.
Kewajiban mencari ilmu ataupun belajar dan memberi ilmu ataupun mengajar
merupakan suatu tuntutan wajib bagi manusia sebagai implementasi dalam kehidupan
untuk suatu kehidupan yang layak. Pendidikan merupakan suatu sarana utama yang
dapat menentukan masa depan. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana
dalam menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif sehingga
setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri seperti kekuatan
pengendalian diri, kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia dan spritual keagamaan
yang diperlukan masyarakat.
Dalam hal belajar maupun mengajar Allah SWT membimbing manusia untuk
menjalani kehidupan dengan pedoman Al-Qur’an maka dengan itu makalah yang saya
buat ini akan menjelaskan Surah Al-Ankabut ayat 20 yang berisi tentang kewajiban
proses belajar dan mengajar. Makalah ini tidak hanya bertujuan untuk
memenuhi/mentaati tugas dari dosen pengampu namun makalah ini juga bertujuan
untuk memberikan pemahaman kepada pembaca tentang kandungan Surah Al-
Ankabut ayat 20 yang erat hubungannya dengan proses belajar dan mengajar.

B. Pembahasan
1) Surah Al-Ankabut Ayat 20
      
        
     

2) Terjemah
Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, Maka perhatikanlah bagaimana
Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah
menjadikannya sekali lagi [1147]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
[1147] Maksudnya: Allah membangkitkan manusia sesudah mati kelak di
akhirat

3) Tafsir Ayat
 Tafsir Jalalain
(Katakanlah, “Berjalanlah kalian di mukabumi, maka perhatikanlah
bagaimana Allah memulai penciptaan-ya) yakni menciptakan orang-orang
yang sebelum kalian, kemudian Dia mematikan mereka (lalu Allah
menjadikannya sekali lagi). (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu) antara lain ialah memulai dan mengulanginya.1
 Tafsir Al-lubab
Berjalanlah dimuka bumi kemana saja kaki kamu mebawa kamu, lalu dengan
segera walau baru beberapa langkah kamu melangkah, perhatikanlah
bagaimana Allah SWT memulai penciptaan makhluk yang beraneka ragam.
Seperti manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Kemudian
Allah SWT menciptakannya lagi di lain kali setelah penciptaan pertama waktu
itu. Sesungguhnya Allah SWT. Mahakuasa atas segala sesuatu.2
 Tafsir Ibnu Katsir
“ Katakanlah, ‘Berjalanlah dimuka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allah
menciptakan dari permulaan, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi”,
pada hari kiamat. “Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu”.
Konteks ayat ini seperti firman Allah SWT, “ Kami akan memperlihatkan
kepada mereka ayat-ayat kami yang terdapat diufuk dan pada diri mereka
sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Dia adalah hak”.3

4) Analisis implikasi ayat dengan pendidikan

1
M.Daud Yahya, Nilai-Nilai Pendidikan dalam Al-Qur’an,(Banjarmasin:Antasari Press, 2015), h. 9
2
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Lubab, (Ciputat Tangerang: Lentera Hati, 2012) h.99
3
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999) h. 723
 Aspek Pendidikan dalam Surah Al-Ankabut ayat 20
Pada ayat ini menjelaskan untuk mengajak manusia melakukan
perjalanan dimuka bumi ini dan hendaknya dia selalu memperhatikan
dengan sekitarnya peduli dengan alamnya juga tentunya. Maka seseorang
akan menemukan banyak pelajaran berharga baik melalui ciptaan Allah
yang terhampar dan beraneka ragam, maupun dari peninggalan sejarah
lama yang masih tersisa tentunya hal ini harus dengan didasar keimanan
kepada Allah sebagai zat pencipta sehingga seseorang dapat mengambil
pelajaran bagaimana Allah menunjukkan proses penciptaan kehidupan
yang pertama dan bagaimana permulaan penciptaan makhluk itu,
kemudian Allah menjadikannya sekali lagi.
Pada ayat ini juga merupakan pengarahan dari Allah kepada manusia
untuk melakukan pembelajaran, penelitian, dan riset analisis tentang asal
usul kehidupan dengan menggunakan akalnya hingga pada batasannya
kemudian untuk menjadikannya sebagai bukti kekuasaan Allah dan
sehingga sampailah kepada suatu kesimpulan bahwa tidak ada yang kekal
didunia ini. Sehingga kita dapat mengambil pelajaran penting bahwa
dibalik peristiwa penciptaan terdapat tanda-tanda Kekuasaan-Nya dalam
ciptaannya baik itu yang hidup ataupun yang mati.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kita manusia dapat
dikatakan sebagai peserta didik yang ditugaskan oleh Allah agar
memperhatikan, mempelajari, meneliti,dan riset analisis tentang kehidupan
sehingga mendalami ilmu-ilmu atau biasa kita sebut juga dengan menuntut
ilmu. Setelah manusia sudah mempunyai ilmu yang didapatnya maka tugas
manusia itu haruslah mengajarkan ilmu yang didapatnya, membimbing dan
berdakwah dengan baik kepada sesama manusia. Hal ini juga terdapata dalam
suatu hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni yang
artinya “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.”
Maka dari itu sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia untuk belajar dan
mengajarkan ilmu terhadap sesama dengan tujuan mencari ridho Allah
sehingga kita sebagai manusia mampu berpikir dan terjaga diri dari larangan-
larangan-Nya dan senantiasa selalu menjalankan perintah-Nya.
C. Kesimpulan
Pada ayat ini menjelaskan untuk mengajak manusia berjalan dibumi Allah dan
memperhatikan ciptaan Allah dan tanda-tanda kekuasaannya dalam ciptaannya dan
dalam ayat ini Allah mengarahkan manusia untuk melakukan pembelajaran,
penelitian, riset analisis tentang kehidupan sehingga mereka memahami dan
mengetahui zat yang telah menciptakan semua itu akan dengan mudah mengulang
ciptaannya tanpa kesulitan. Allah memulai kehidupan ini dan mengulangnya dengan
kekuasaannya yang tidak terikat dengan akal manusia yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

Yahya, M.Daud.2015. Nilai-Nilai Pendidikan dalam Al-Qur’an, Banjarmasin:Antasari Press

Shihab, M. Quraish.2012. Tafsir Al-Lubab, Lentera Hati, Ciputat Tangerang

Nasib Ar-Rifa’i, Muhammad.1999. Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Gema Insani Press

Anda mungkin juga menyukai