PROYEK AKHIR
Oleh:
ASIF YUSUF SETYAWAN
21040116060048
i
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI
BONDO DENGAN METODE SWOT
Oleh:
Asif Yusuf Setyawan
21040116060048
Diajukan pada
Sidang Ujian Proyek Akhir
Tanggal 14 September 2020
Dinyatakan Lulus
Ahli Madya Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota
Mengetahui,
ii
ABSTRAK
Sektor pariwisata saat ini merupakan salah satu prioritas utama dalam menunjang
pembangunan suatu daerah. Kabupaten Jepara merupakan kota pesisir yang memiliki banyak pantai
yang dapat dijadikan objek wisata, salah satunya adalah Pantai Bondo. Pantai ini merupakan salah
satu objek wisata pantai yang terdapat di Kabupaten Jepara yang menawarkan keindahan pantai
dengan pasir putih dan ombak yang tenang. Jumlah wisatawan di Pantai Bondo pada tahun 2014-
2018 mengalami peningkatan yang signifikan. Namun pada tahun 2019 jumlah wisatawan
mengalami penurunan. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pesaing objek wisata lain yang
berkembang serta memiliki daya tarik wisata yang lebih menarik. Sehingga dibutuhkan sebuah
perencanaan pengembangan objek wisata Pantai Bondo untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan
mengoptimalkan potensi dari adanya objek wisata Pantai Bondo.
Tujuan dari penyusunan proyek akhir ini adalah untuk menganalisis prioritas strategi
pengembangan objek wisata Pantai Bondo yang berada di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri,
Kabupaten Jepara. Analisis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik dan instrumen
pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Data
yang digunakan meliputi data primer dan sekunder yang dianalisisis dengan metode SWOT. Output
analisis berupa matriks SWOT yang menjelaskan empat strategi, yaitu strategi SO (strength-
opportunity), ST (strength-threats), WO (weakness-opportunity), dan WT (weakness-threats).
keempat strategi tersebut dikembangkan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi atas faktor –
faktor strategis internal dan eksternal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi strategis objek wisata Pantai Bondo berada pada
kuadran I. Kuadran ini menunjukkan posisi objek wisata dalam keadaan berkembang dan strategi
yang harus ditetapkan dalam kuadran ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (growt
oriented strategy). Ditetapkan strategi SO yang dapat dilaksanakan adalah dengan
mengembangkan daya tarik wisata alam, melakukan koordinasi, meningkatkan kenyamanan dan
keamanan, memberi pelatihan warga, menambah sarana penunjang dan menciptakan landmark.
Strategi ST yang dapat dilakukan yaitu menciptakan sarana dan prasarana yang nyaman, aman dan
bersih, meningkatkan daya saing, edukasi pelestarian lingkungan, keamanan dengan siskamling
dan membuat pelatihan penanggulangan bencana. Strategi WO dapat dilakukan dengan sosialisasi
pentingnya pengembangan wisata, menambah tempat sampah, edukasi pentingnya membuang
sampah pada tempatnya, pemberdayaan SDM, menciptakan rute transportasi umum dan melakukan
perbaikan dan pelebaran jalan. Strategi WT dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi,
meningkatkan SDM, menanam mangrove dan kerjasama dengan pemerintah ataupun swasta untuk
membersihkan sampah
iii
KATA PENGANTAR
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT atas karunia yang telah memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan Laporan Proyek Akhir. Penyusunan Laporan Proyek Akhir ini
adalah bagian ibadah kepada Allah SWT sekaligus sebagai persembahan dan ungkapan
terimakasih kepada:
1. Kedua Orang Tua
Terimakasih atas doa dan kerja keras untuk kedua orang tuaku, tanpa mereka mungkin saya tidak
bisa merasakan apa itu yang namanya kuliah, tolong maafkan anakmu ini yang sering durhaka
kepada papah sama mamah, maaf sering mengecewakan dan membuat malu keluarga ini. Asif
berjanji akan menjadi anak yang lebih baik lagi kedepannya. Alhamdulillah Laporan Proyek Akhir
yang Asif kerjakan dengan sebaik mungkin sudah selesai, tapi selesai tidak tepat waktu. Semoga
setelah lulus Asif akan mencari kerja yang halal dan berkah untuk membantu ekonomi keluarga,
semoga dimudahkan oleh Allah SWT untuk segala urusan Asif dan keluarga, Aamiin yarobalamin.
2. Keluarga Besar Mbah Suwarni
Terima kasih atas bantuan dan doa dari bude titik, bude titin, bude oon, bulek sulis, bulek nana dan
yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu satu
3. Woro
Ucapan terimakasih pun tidak cukup untuk disampaikan ke Woro Ratna Gupita, maaf kalo banyak
salah dari ucapan Asif dan perlakuan Asif kepada Woro. Terima kasih atas motivasi dan bantuan
dari segi materi, ilmu, tenaga dan lain sebagainya. Jasamu belum bisa aku balas dengan sepadan.
You are the best for my. Semoga kedepannya aku bisa membalas kebaikanmu wor dan kita bisa
menjadi pribadi yang baik kedepannya lagi. Aamiin Yarobalamin.
4. Temen – Temen Gondesku (Alfin, Ipan, Alfian, Dika, Meista, Mas Yofi, Mas Bayu, Adibah)
Terimakasih atas bantuan dan dukungan kalian. Aku bersyukur banget bisa berteman dengan
kalian, susah seneng bareng ya kawan.
v
DAFTAR ISI
1.3.1 Tujuan............................................................................................................... 4
vi
2.1.8 Prasarana Pariwisata .......................................................................................13
vii
3.3.2 Pendapatan Per Kapita ....................................................................................39
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR PETA
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
keunggulan, diantaranya adalah memiliki pasir putih, ombak yang tenang, air laut yang
jernih dan yang paling memikat wisatawan adalah pemandangan yang indah dibalut
dengan keaadan alam yang masih alami.
Pantai Ombak Mati Bondo atau warga sekitar menyebut dengan Pantai Bondo
merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Jepara yang terletak di Desa Bondo,
Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Pantai ini dikategorikan menjadi pantai yang masih
berkembang dan belum terlalu dikenal oleh wisatawan dari luar kota, dikarenakan masih
kalah tenar dengan Pantai Bandengan, Pantai Kartini, dan Karimun Jawa. Letak Pantai
Bondo yang jauh dari pusat Kota Jepara, merupakan salah satu faktor kurang dikenalinya
objek wisata ini. Jarak Pantai Bondo dari pusat Kota Jepara berkisar antara 20 - 25 km atau
jika dihitung waktu berkisar antara 30-45 untuk menuju objek wisata ini. Walaupun jaraknya
jauh dari pusat kota, Pantai Bondo menawarkan keindahan alam yang otentik dengan pasir
putih yang sangat indah dibalut oleh ombak yang tenang dan jernih. Keindahan alam yang
otentik tersebut merupakan salah satu potensi Pantai Bondo untuk meningkatkan daya tarik
wisatawan.
Berikut merupakan data wisatawan dari tahun 2014 – 2019 Pantai Bondo:
Tabel I. 1
Tabel Wisatawan Pantai Bondo Tahun 2014 - 2019
Wisatawan Wisatawan
Tahun Total wisatawan
Mancanegara Dalam Negeri
2014 0 7892 7892
2015 0 8363 8363
2016 0 18.232 18.232
2017 281 85.164 85.445
2018 347 117.002 117.349
2019 292 87.294 87.586
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara & Pokdarwis Desa Bondo, 2019
Berdasarkan tabel I.1 di atas dapat disimpulkan bahwa wisatawan dari tahun 2014 –
2018 mengalami peningkatan yang signifikan. Namun pada tahun 2019 jumlah wisatawan
mengalami penurunan. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pesaing objek wisata lain
yang berkembang dan memiliki daya tarik wisata yang lebih menarik. Letak Pantai Bondo
yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Mlonggo yang memiliki objek Pantai
Empurancak dan Pantai Blebak merupakan pesaing dari objek wisata Pantai Bondo karena
jaraknya yang cukup berdekatan. Dengan semakin banyaknya pesaing, objek wisata Pantai
Bondo dikhawatirkan mengalami penurunan jumlah wisatawan per tahunnya. Jika hal
tersebut terjadi maka mengakibatkan jumlah pendapatan objek wisata akan mengalami
penurunan dan juga dapat mengurangi pendapatan masyarakat sekitar yang memiliki
usaha mikro disekitar objek wisata. Berdasarkan hasil wawancara Kepala Desa Bondo,
2
Pengelola Pantai Bondo diwajibkan untuk memberikan hasil pendapatan objek wisata
senilai 100 juta rupiah per tahun kepada Pemerintah Desa Bondo. Namun, Ketua
Pokdarwis Pantai Bondo merasa keberatan dengan jumlah uang yang diminta Pemerintah
Desa Bondo dikarenakan pemasukan Pantai Bondo yang berkurang diakibatkan oleh
penurunan jumlah pengunjung. Maka dari itu diperlukan pembuatan rencana/strategi
pengembangan untuk meningkatkan kembali jumlah wisatawan dan mengoptimalkan
potensi dari adanya objek wisata Pantai Bondo
Pantai Bondo sangat cocok untuk rekreasi keluarga dengan menikmati keindahan
panorama sunset dan sunrise yang begitu memuaskan mata. Namun terkadang terdapat
sampah yang menghiasi pinggiran pantai dan mengganggu pemandangan indah pantai
tersebut. Asal sampah-sampah tersebut dari tengah laut, sungai dan dari pengunjung yang
membuang sampah sembarangan. Pengelola pantai juga tidak menyediakan tempat
sampah secara menyeluruh dikawasan pantai tersebut, hal tersebut menjadi faktor
pendorong para wisatawan membuang sampah sembarangan di pinggiran pantai.
Akses jalan dari kota menuju ke objek wisata ombak mati sudah cukup baik, namun
setelah memasuki kawasan pantai, jalan menjadi sempit dan berlubang. Lebar jalan
tersebut berkisar antara 4 meter dan ketika ada dua mobil saling berlawanan arah maka
kedua kendaraan tersebut akan mengalami kesulitan untuk saling berpapasan. Tak jarang
juga hal tersebut mengakibatkan kemacetan yang cukup Panjang, khususnya pada akhir
pekan dan hari hari libur nasional karena pengunjung yang membludak.
. Harga tiket masuk Pantai Bondo adalah Rp. 2.500/orang sesuai dengan Peraturan
Desa Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Retribusi Wisata Pantai Bondo. Secara keseluruhan
permasalahan yang terdapat di pantai Bondo yaitu kurang memadainya fasilitas pariwisata,
kurangnya perhatian pemerintah dalam mengelola Pantai Bondo dan lahan di sekitar Pantai
Bondo merupakan hak milik pribadi sehingga perlu kerjasama yang jelas dalam
pengelolaannya.
Berdasarkan permasalahan diatas, akan dikaji mengenai permasalahan-
permasalahan yang berada di objek wisata Pantai Bondo sehingga menghasilkan suatu
analisis pengembangan objek wisata Pantai Bondo. Berkenaan dengan hal itu, maka
dilaksanakan suatu proyek penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan
Objek Wisata Pantai Bondo Dengan Metode SWOT”.
3
mengetahui beberapa permasalahan yang terdapat di objek wisata tersebut.
Permasalahannya meliputi:
a. Belum diketahuinya posisi strategis pengembangan objek wisata Pantai Bondo
b. Atraksi objek wisata yang terlalu membosankan
c. Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam mendukung
pengembangan pariwisata Sampah
d. Akses jalan ketika memasuki objek wisata tidak memadai, dan sering
menimbulkan kemacetan
e. Minimnya sarana transportasi menuju objek wisata Pantai Bondo.
f. Kepemilikan tanah disekitar objek wisata milik pribadi dan tidak dikelola oleh
pemerintah
Berdasarkan masalah – masalah yang sudah diketahui,maka rumusan masalah
dalam penulisan proyek akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana posisi strategis pengembangan objek wisata Pantai Bondo?
b. Prioritas strategi apakah yang perlu dirumuskan untuk objek wisata Pantai Bondo
agar wisatawan meningkat kembali?
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penyusunan proyek akhir ini adalah untuk menganalisis prioritas strategi
pengembangan objek wisata Pantai Bondo yang berada di Desa Bondo, Kecamatan
Bangsri, Kabupaten Jepara
1.3.2 Sasaran
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, maka sasaran yang dilakukan meliputi:
a. Identifikasi kondisi eksisting objek wisata Pantai Bondo
b. Melakukan identifikasi faktor internal dan faktor eksternal (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) pada objek wisata Pantai Bondo.
c. Mengidentifikasi posisi strategis pengembangan objek wisata Pantai Bondo
menggunakan matriks IFAS-EFAS.
d. Merumuskan prioritas strategi pengembangan objek wisata Pantai Bondo.
4
e. Memberikan rekomendasi dan saran terkait pengembangan objek wisata Pantai
Bondo
5
Sumber: Survei Lapangan Tahun 2018
Peta 1. 1
Peta Administrasi Desa Bondo
6
2. Identifikasi komponen objek wisata Pantai Bondo dalam proses pengembangan
pariwisata, meliputi : atraksi, aksesbilitas, kelengkapan sarana dan prasarana
penunjang, akomodasi serta sistem pengelolaan yang berada di objek wisata
Pantai Bondo.
3. Analisis IFAS, EFAS dan analisis SWOT dari potensi, kelamahan, peluang serta
ancaman yang berkaitan dengan objek wisata Pantai Bondo.
Analisis SWOT
Identifikasi 1. Matriks SWOT
1. Kekuatan (S)
2. Prioritas strategi
1. Faktor Internal 2. Kelemahan (W)
objek wisata Pantai
2. Faktor Eksternal 3. Peluang (O)
Bondo
4. Ancaman (T)
Sumber: Analisis,2020
Gambar 1. 1
Kerangka Analisis
7
Sumber: Analisis, 2020
Gambar 1. 2
Kerangka Pikir
8
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penuliasan laporan akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup materi, kerangka piker dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN LITERATUR
Berisikan literatur atau teori – teori yang mendasari pemikiran dalam penyusunan
laporan proyek akhir yang akan digunakan untuk melakukan analisis penyusunan
strategi pengembangan objek wisata Pantai Bondo yang berada di Desa Bondo
Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, beberapa teori meliputi: teori kepariwisataan,
teori daya tarik objek pariwisata, teori mengenai metode analisis IFAS-EFAS dan
analisis SWOT.
BAB III GAMBARAN UMUM DESA BONDO
Berisikan gambaran umum Desa Bondo yang terdiri dari kondisi fisik alam yaitu,
kelerengan dan jenis tanah. Kondisi sosial ekonomi berkaitan dengan jumlah
penduduk Desa Bondo dan jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan Desa Bondo.
BAB IV ANALISIS
Pada bab ini membahas analisis EFAS-IFAS dan analisis SWOT dalam menganalisis
penyusunan strategi pengembangan objek wisata Pantai Bondo di Desa Bondo
Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil analisis yang telah dilakukan
9
BAB II
KAJIAN LITERATUR
10
2. Sporting Tourism of the Practitioner
Artinya adalah untuk mengunjungi sebuah objek wisata dengan tujuan melatih fisik
secara pribadi maupun kelompok, contohnya adalah mendaki gunung.
e. Pariwisata untuk Urusan pekerjaan (Business Tourism)
Pariwisata ini bertujuan untuk urusan pekerjaan yang bersifat internal
f. Pariwisata untuk Berkovensi (Convention Tourism)
Pariwisata ini bertujuan untuk menghadiri suatu konvensi nasional maupun internasional
selama berhari-hari dan sekaligus melakukan kegiatan wisata.
11
Perencanaan pariwisata harus mencakup pada semua pihak dan bersifat mengikat
d. Integrated Approach
Perencanaan pariwisata harus terhubung dengan rencana dan sistem yang dibuat untuk
menciptakan system perencanaan yang terintegrasi
e. Environmental and Sustainable Development Approach
Perencanaan pariwisata harus memperhatikan keadaan alam sekitar agar tidak merusak
habitat alam yang berada pada suatu objek wisata
f. Community Approach
Perencanaan pariwisata harus melibatkan semua kalangan khususnya masyarakat
lokal yang mempunyai peran penting dalam pengembangan pariwisata
g. Implementable Approach
Perencanaan pariwisata harus mempunyai strategi yang realistis sesuai dengan keadaan
objek wisata
h. Application of Systematic Planning Approach
Perencanaan pariwisata harus diaplikasikan dengan sistem yang matang dan objektif
12
Sarana ini digunakan untuk menyediakan fasilitas pokok kepariwisataan, contohnya
adalah penginapan, transportasi, tempat makan, cafe dan lain sebagainya.
2. Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Supplementing Tourism Superstructure)
Sarana ini digunakan untuk melengkapi sarana pokok/utama. Sarana ini juga dapat
mempengaruhi keputusan wisatawan untuk tinggal lebih lama ataupun tidak.
Sebagai contoh adalah toko pakaian, toko oleh-oleh (cindera mata), studio foto, spa,
salon dan lain sebagainya.
3. Sarana Penunjang Pariwisata (Supporting Tourism Superstructures)
Sarana ini digunakan untuk menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok/utama.
Tujuannya adalah membuat wisatawan/pengunjung lebih lama waktu untuk
mengunjungi suatu objek wisata. Misalnya sarana karaoke, casino dan lain
sebagainya.
13
Posko tersebut digunakan untuk keadaan darurat jika ada pengunjung yang
mengalami gangguan kesehatan secara mendadak
b. Pos keamanan
Dengan adanya pos keamanan, maka resiko adanya tindakan kriminal
semakin rendah
2.1.11 Wisatawan
Wisatawan merupakan orang yang melakukan perjalanan wisata, dalam bahasa
Inggris dapat disamakan dengan “traveler” (O. A. Yoeti, 1996). Secara umum, semua orang
yang sedang melakukan kegiatan wisata disebut dengan wisatawan. Apapun tujuannya jika
perjalanan tersebut bukan untuk menetap dan bukan untuk mencari nafkah pada lokasi
yang dikunjungi. Pacific Area Travel Association memberi batasan mengenai sebutan
wisatawan dengan memberikan jangka waktu, bahwa seseorang/sekelompok orang dapat
disebut wisatawan saat mengadakan perjalanan selama 24 jam dan maksimal 3 bulan
diluar tempat tinggalnya, wisatawan tersebut meliputi:
1. Seseorang atau sekelompok orang yang mengadakan perjalanan dengan tujuan
mendapatkan kesenangan.
2. Seseorang atau sekelompok orang yang mengadakan perjalanan dibersamai
dengan tujuan kegiatan bisnis, pertemuan, konferensi atau sebagai utusan
badan/organisasi.
3. Pejabat pemerintahan dan militer serta anggota keluarganya yang sedang
ditempatkan di negara lain tidak termasuk dalam ketegori wistawan. Namun,
apabila mereka mengadakan perjalanan ke negeri lain, maka dapat dikategorikan
sebagai wisatawan.
Menurut Pendit (1999:39), jenis wisatawan dapat dibedakan menurut asal tempat
tinggalnya, yaitu sebagai berikut:
1. Wisatawan Internasional (mancanegara)
Merupakan seseorang atau sekelompok orang yang mengadakan perjalanan
wisata dari luar negeri menuju daerah tujuan wisata yang berlokasi di Indonesia.
2. Wisatawan Nasional (domestic)
Merupakan penduduk Indonesia yang mengadakan perjalanan di wilayah
Indonesia dan di luar domisilnya, dalam jangka waktu minimal 24 jam atau
menginap, kecuali kegiatan perjalanan yang tujuannya menghasilkan nafkah di
daerah tujuan.
14
2.2 Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata
Secara umum, objek dan daya tarik wisata adalah apa saja yang dapat memberikan
daya tarik sehingga wisatawan memutuskan untuk berkunjung. Objek dan daya tarik wisata
menjadi unsur penting dalam kepariwisataan. Program pemerintah dalam melestarikan
adat dan budaya sebagai aset penarik wisatawan dapat sukses dicapai melalui peran objek
dan daya tarik daerah tujuan wusata. Contoh objek dan daya tarik wisata yaitu kadaan
alam, budaya, tata hidup dan lain sebagainya yang memiliki nilai jual serta menarik
wisatawan sehingga wisatawan datang mengunjungi ataupun menikmatinya. Agar suatu
daerah dapat menjadi daerah tujuan wisata yang baik maka harus mengembangkan hal-
hal berikut (Khotimah & Wilopo, 2017):
1. Something to see, merupakan segala sesuatu yang menarik untuk dilihat,
menimbulkan perasaan tertentu saat melihatnya.
2. Something to buy, merupakan segala sesuatu yang menarik atau memiliki ciri khas
tersendiri sehingga timbul keinginan untuk membeli/memiliki.
3. Something to do, merupakan segala sesuatu kegiatan yang dapat dilakukan di
daerah tujuan wisata tersebut.
Ketiga hal di atas merupakan faktor yang kuat bagi daerah tujuan wisata, sehingga
dapat mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung. Maka dalam melakukan
pengembangan daerah tujuan wisata terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
sebagai berikut:
1. Mampu untuk bersaing dengan objek wisata di daerah lain.
2. Memiliki sarana pendukung dan memiliki daya tarik yang menjadi ciri khas
tersendiri.
3. Tetap, tidak mengalami perubahan dan tidak berpindah-pindah kecuali saat
melakukan kegiatan pembangunan dan pengembangan.
4. Menarik wisatawan untuk datang
15
Berbasis pada keindahan serta keunikan yang disediakan alam. Misalnya dapat
berupa bentang alam pegunungan, berbagai jenis flora dan fauna, terumbu karang
dan ikannya, pemandangan sunset serta lain sebagainya.
2. Daya Tarik Wisata Budaya
Contoh dari daya tarik wisata buday adalah ritual, upacara adat, bangunan
bersejarah, seni musik, seni tari, festival budaya, museum dan sebagainya
3. Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Berbasis pada aktivitas yang berguna untuk memenuhi keinginan wisatawan secara
spesifik. Contohnya seperti sarana dan fasilitas olahraga, ketangkasan (naik kuda
sambil berwisata), hiburan (akrobatik, lawak), pusat perbelanjaan dan lain
sebagainya.
Atraksi wisata dapat menjadi faktor penting dalam menarik wisatawan sehingga
wisatawan memutuskan berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Menurut Soekadijo
(2000:60-61) atraksi wisata yang baik dapat mendatangkan wisatawan, sehingga
jumlahnya meningkat dan menahan wisatawan di tempat wisata dalam waktu yang lama
serta memberikan kepuasan kepada pengunjung. Untuk mencapai target berupa
peningkatan wisatawan, untuk menahan wisatawan di lokasi atraksi dan memberikan
kepuasan ke wisatawan, maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Kegiatan dan objek wisata yang merupakan modal utama atraksi wisata harus
dalam keadaan yang baik.
b. Atraksi wisata yang harus disajikan di hadapan wisatawan secara langsung, maka
cara penyajiannya harus tepat.
c. Atraksi wisata merupakan titik henti mobilitas spasial
d. Keadaan di tempat atraksi wisata mendukung untuk menahan wisatawan cukup
lama di lokasi tersebut.
e. Kesan yang didapat wisatawan ketika menyaksikan atraksi wisata harus
diusahakan agar kesan tersebut dapat bertahan selama mungkin.
16
akan selalu diperhitungkan dengan keuntungan yang akan diperoleh dan manfaatnya apa
saja yang akan didapat masyarakat. Menurut Sastrayuda dalam (Mappa, 2012) kegiatan
perencanaan pengembangan pariwisata meliputi:
1. Pendekatan participatory planning
Pendekatan ini mengusahakan agar seluruh unsur terlibat diikutsertakan baik
secara teoritis ataupun praktis. Sehingga proses perecanaan dan pengembangan
kawasan objek wisata dapat dilakukan dengan baik
2. Pendekatan potensi dan karakteristik produk budaya yang diperkirakan bisa
mendukung keberlanjutan pengelolaan kawasan objek wisata.
3. Pendekatan pemberdayaan masyarakat
Pendekatan ini memberikan kesempatan masyarakat sekitar untuk
mengembangkan kemampuan baik yang bersifat pribadi maupun kelompok.
4. Pendekatan kewilayahan
Pendekatan dengan memperhatikan faktor keterkaitan antar wilayah, menyadari
akan pentingnya potensi sebagai bagian yang harus dimiliki dan diseimbangkan
secara terencana.
5. Pendekatan optimalisasi potensi
Contohnya seperti perkembangan potensi kebudayaan di suatu desa yang jarang
disentuh atau digunakan sebagai bagian indikator keberhasilan pengembangan.
17
2.5 Kebutuhan Data
Tabel kebutuhan data digunakan sebagai acuan agar semua data terkumpul secara
lengkap dan data tersebut benar – benar digunakan. Kebutuhan data yang diperlukan
dalam penulisan laporan proyek akhir ini dibuat dalam bentuk tabel agar memudahkan
penyampaian informasi. Tabel kebutuhan data dalam penulisan laporan proyek akhir ini
dirincikan sebagai berikut:
Tabel II. 1
Kebutuhan Data
Teknik
Tahun Sumber
No. Nama Data Rincian Data Jenis Data Pengumpulan
Data Data
Data
1. Batas 2018 Sekunder Bappeda Telaah
Administrasi Kabupaten Dokumen
Desa Bondo Jepara
2. Batas 2018 Primer Observasi Observasi
Administrasi RW Lapangan
3. Batas 2018 Primer Observasi Observasi
Administrasi RT Lapangan
4. Kelerengan 2018 Sekunder Bappeda Telaah
Kabupaten Dokumen
Jepara
5. Jenis Tanah 2018 Sekunder Bappeda Telaah
Kabupaten Dokumen
Jepara
6. Jumlah 2014- Sekunder Dinas Telaah
Wisatawan 2018 Pariwisata Dokumen
Kabupaten
Jepara
7. Jaringan Jalan 2018 Primer Citra dan Observasi
Observasi
Lapangan
8. Sungai 2018 Primer Citra dan Observasi
Observasi
Lapangan
9. Aksesbilitas 2019 Primer Observasi Observasi
Objek Wisata Lapangan
10. Fasilitas 2019 Primer Observasi Observasi
a) Tempat Lapangan
Parkir
b) Toilet
c) Peribadatan
d) Restoran
e) Fasilitas
penunjang
lainnya
11. Atraksi Wisata 2019 Primer Wawancara Observasi
dan
Observasi
Lapangan
12. Sosial Ekonomi Jumlah 2018 Sekunder Data Telaah
Penduduk Monografi Dokumen
Total Desa Bondo
18
Teknik
Tahun Sumber
No. Nama Data Rincian Data Jenis Data Pengumpulan
Data Data
Data
Jumlah 2018 Sekunder Data Telaah
Penduduk Monografi Dokumen
Berdasarkan Desa Bondo
Jenis Kelamin
Jumlah 2018 Sekunder Data Telaah
Penduduk Monografi Dokumen
Berdasarkan Desa Bondo
Pekerjaan
Faktor Internal 2019 Primer Pokdarwis,
dan Eksternal Kepala
Desa, Dinas
Pariwisata
dan
Kebudayaa
n,Warga
setempat
(Rt dan
RW), pelaku
usaha dan
pengunjung
Sumber : Hasil Analisis, 2020
19
(opportunities), kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) objek wisata Pantai
Bondo. Sedangkan kuesioner berisi bobot dan rating dari masing masing faktor internal
dan eksternal.
20
tujuan penelitian. Dikarenakan adanya pandemi covid-19 peneliti mengalami kesulitan
untuk mendapatkan narasumber dan responden, sehingga peneliti hanya mendapatkan
narasumber sejumlah 15 orang yang memiliki kepentingan, pengetahuan dan pemahaman
mengenai pengembangan objek wisata Pantai Bondo. ada dua metode dalam
pengumpulan data penelitian ini, yaitu wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan
untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal Pantai Bondo, sedangkan kuesioner
digunakan untuk menentukan bobot dan rating faktor internal maupun eksternal Pantai
Bondo. peneliti mendapatkan sample sebanyak 15 responden yang didasarkan pada
tingkat kepentingan responden, pemahaman dan pengetahuan tentang latar belakang
objek wisata Pantai Bondo. Adapun responden yang menjadi target adalah: pihak pengelola
Pantai Bondo (Kelompok Sadar Wisata), Kepala Desa Bondo, Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Jepara, warga sekitar (RT dan RW), dan pengunjung Pantai
Bondo. Berikut merupakan kriteria narasumber/responden yang dibutuhkan:
Tabel II. 2
Kriteria Narasumber/Responden
21
3. Jumlah perangkat DISPARBUD Kab Jepara = 12 => responden yang memiliki
pengetahuan tentang kondisi Pantai Bondo, dan pernah terlibat dalam program
pengembangan objek wisata Pantai Bondo dari pihak DISPARBUD berjumlah 2 orang
yaitu, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata dan Seksi Pengembangan Daya Tarik
Pariwisata.
4. Warga sekitar => perwakilan responden yang lama tinggalnya minimal 5 tahun dan ikut
aktif dalam proses pengembangan objek wisata Pantai Bondo sebanyak 2 orang, yaitu
Ketua RT 01 & 02 RW 4 Desa Bondo
5. Pengunjung => perwakilan responden yang telah mengunjungi objek wisata Pantai
Bondo minimal 5 kali berjumlah 6 orang (ada keterbatasan jumlah narasumber dan
responden dikarenakan Pantai bondo sedang mengalami penutupan dikarenakan
pandemi Covid-19)
Sehingga jumlah total narasumber dan responden masing masing sejumlah 15 orang yang
memenuhi kriteria yang dibuat peneliti pada tabel II.2.
22
2.9.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk melakukan
pendekaan dalam pembuatan strategi maupun perencanaan (Rangkuti, 2006). Analisis
SWOT didasarkan pada kondisi langsung dilapangan, yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengoptimalkan dan memperbaiki faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) serta mengoptimalkan dan memperbaiki faktor eksternal yaitu
peluang (opportunity) dan ancaman (threats). Analisis SWOT mencakup upaya-upaya
dalam mengenali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menentukan kinerja
dalam suatu perusahaan ataupun organisasi (Nisak, 2004).
Tahap awal dalam melakukan analisis SWOT adalah melakukan identifikasi faktor
internal dan eksternal pada organisasi maupun perusahaan. setelah itu, melakukan
perhitungan skoring dengan membuat matriks IFAS dan EFAS untuk menentukan posisi
strategis pada organisasi maupun perusahaan. Kemudian, dari hasil yang diperoleh akan
ditentukan fokus rekomendasi strategi maupun rencana pada suatu organisasi ataupun
perusahaan. Analisis SWOT bermanfaat sebagai pedoman sebuah strategi maupun
perencanaan dalam berbagai bidang. Menurut Suryatama dalam (Bilung, 2016) manfaat
dari adanya analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1. Pedoman dalam penentuan strategi maupun perencanaan
2. Sebagai arahan untuk mengevaluasi perencanaan yang kurang strategis
3. Mampu menciptakan sebuah peringatan dini terkait dengan kondisi perusahaan
4. Menghasilkan berbagai informasi terkait kondisi perusahaan/organisasi secara
objektif dan realistis.
Dalam melakukan analisis SWOT, dibutuhkan kerangka analisis yang jelas untuk
memperlancar proses analisis. Menurut (Rangkuti, 2004) Ada beberapa tahapan untuk
melakukan analisis SWOT, yaitu:
1. Identifikasi faktor internal dan eksternal pada perusahaan, organisasi, dan
lembaga yang akan dijadikan studi kasus.
2. Membuat matriks IFAS dan EFAS sesuai dengan faktor internal dan eksternal
3. Melakukan skoring matriks IFAS dan EFAS untuk menentukan posisi strategis
dari perusahan/lembaga/organisasi.
4. Melakukan analisis SWOT dengan cara mentransformasikan faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman).
5. Melakukan interpretasi dari hasil transformasi faktor internal dan eksternal
untuk menghasilkan prioritas strategi pengembangan.
23
A. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)
Internal Strategic Factors Analysis Summary atau yang disebut dengan IFAS adalah
analisis yang mempunyai tujuan untuk menilai pengaruh kekuatan dan kelemahan pada
organisasi maupun perusahaan (Rangkuti, 2006). analisis ini digunakan untuk
mengidentifikasi seberapa besar pengaruh faktor internal terhadap perusahaan. menurut
(Rangkuti, 2006) ada beberapa ketentuan yang dapat dilakukan dalam pembuatan Matriks
IFAS, yaitu :
a. Melakukan identifikasi faktor internal untuk menghasilkan faktor internal pada
perusahaan/organisasi, setelah terindetifikasi selanjutnya adalah memasukkan faktor
internal ke kolom 1 baris 1-2 sesuai dengan tabel II.3
b. Menentukan bobot faktor internal, bobot diisi dengan ketentuan skala mulai dari 0,1
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (sangat tidak penting). Total bobot faktor internal
tidak boleh lebih dari 1 dan masukkan pada kolom 2 baris 1-2 pada tabel II.3
c. Menentukan peringkat atau yang biasa disebut rating untuk faktor internal, rating diisi
dengan ketentuan skala mulai dari 4 (sangat tinggi) sampai dengan 1 (sangat
rendah). dan masukkan pada kolom 3 baris 1-2 pada tabel II.3
d. Menentukan skor total dari faktor internal, caranya dengan melakukan perkalian
antara bobot dan rating yang sudah ditentukan, dan masukkan ke kolom 4 baris 1-2
pada tabel II.3
e. Melakukan penjumlahan pada semua faktor internal (kekuatan dan kelemahan) untuk
memperoleh skor total pada faktor internal dan masukkan pada kolom 4 baris 3 sesuai
dengan tabel II.3
Tabel II. 3
24
Keterengan:
1) G1, G2, G3, G4 = Faktor internal
2) a, b, e, f = Bobot masing-masing faktor internal
3) c, d, g, h = Rating masing-masing faktor internal
4) ac, bd, eg, fh = Skor masing-masing faktor internal
5) 1,0 = Jumlah bobot semua faktor internal tidak boleh lebih dari 1,0
6) z = Jumlah skor total dari semua faktor internal
25
Tabel II. 4
Deskripsi Matriks EFAS
Total 1,0 v
Sumber : Freddy Rangkuti, 2006
Keterengan :
1) H1, H4, H5, H8 = Faktor eksternal
2) a, q, x, p = Bobot masing-masing faktor eksternal
3) c, r, y, q = Rating masing-masing faktor eksternal
4) ac, qr, xy, pq = Skor masing-masing faktor eksternal
5) 1,0 = Jumlah bobot semua faktor eksternal tidak boleh lebih dari 1,0
6) v = Jumlah skor total dari semua faktor eksternal
C. Diagram SWOT
Diagram SWOT digunakan untuk menentukan arah strategi yang akan dilakukan oleh
suatu perusahaan maupun organisasi (Rangkuti, 2004). Diagram digunakan untuk
membandingkan antara faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
dengan faktor eksternal peluang (opportunity) dan ancaman (threats). Tampilan dari
diagram SWOT adalah sebagai berikut :
26
Sumber : Freddy Rangkuti, (2004:20)
Gambar 2. 1
Diagram SWOT
Keterangan:
1. Kuadran I: Pada posisi ini organisasi/perusahaan mengalami perkembangan yang
signifkan ditandai dengan kekuatan dan peluang yang besar, Sehingga strategi yang
diimplementasikan untuk posisi ini adalah strategi yang bersifat agresif.
2. Kuadran II: Pada posisi ini organisasi/perusahaan memiliki kekuatan yang besar, namun
terkendala pada ancaman dari faktor eksternal. Sehingga organisasi/perusahaan harus
memanfaatkan kekuatan yang ada untuk meminimalkan faktor ancaman tersebut. Pada
kuadran ini strategi yang cocok untuk diterapkan adalah strategi diversifikasi.
3. Kuadran III: Pada posisi ini organisasi/perusahaan memilki peluang yang besar, namun
terkendala pada faktor kelemahan. Sehingga organisasi/perusahaan harus
memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan tersebut. Strategi
yang cocok untuk diterapkan pada kuadran ini adalah strategi defensif.
4. Kuadran IV: Pada posisi ini perusahaan/organisasi di ambang kemunduran dan
kehancuran dikarenakan faktor kelemahan dan ancamannya yang tinggi. Strategi yang
cocok diterapkan pada kuadran ini adalah strategi turn around (Suranta, 2015)
27
D. Matriks Faktor SWOT
Hasil analisis tentang faktor-faktor strategi internal (IFAS) dan faktor faktor eksternal
(EFAS) akan ditransformasikan menjadi matriks SWOT (matriks IFAS-EFAS) dengan
tujuan untuk menghasilkan empat strategi, yaitu strategi SO (strength-opportunity), strategi
ST (strength-threats), strategi WO (weakness-opportunity), strategi WT (weakness-
threats). Berikut merupakan tabel dari matriks SWOT:
EFAS STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)
(5-10 faktor kekuatan (5-10 faktor kekuatan
internal) kelemahan)
IFAS
OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO
(5-10 faktor peluang Daftar kekuatan untuk Daftar untuk memperkecil
meraih keuntungan dari
eksternal) kelemahan dengan
peluang yang ada
memanfaatkan keuntungan
dari peluang yang ada
Menurut Rangkuti dalam (Ramadhan & Sofiyah, 2008), matriks SWOT menghasilkan empat
strategi penting, yaitu:
1. Strategi SO (strength-opportunity)
Rumusan strategi yang mengarah pada pengoptimalan faktor kekuatan untuk
menghasilkan peluang sebanyak banyaknya.
2. Strategi ST (strength-threats)
Rumusan strategi yang mengarah pada pengoptimalan kekuatan yang dimiliki agar
mengurangi tingkat ancaman pada suatu organisasi/perusahaan
3. Strategi WO (weakness-opportunity)
Rumusan strategi yang mengarah pada pengoptimalan peluang yang dimiliki agar
mengurangi kelemahan pada suatu organisasi/perusahaan
28
4. Strategi WT (weakness-threats)
Rumusan strategi yang bertujuan untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman yang
ada pada organisasi/perusahaan.
29
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
3.1 Kependudukan
3.1.1 Jumlah Penduduk
Peraturan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Administrasi Kependudukan Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang –
Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 23
Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan menyebutkan bahwa “Penduduk adalah
WNI (Warga Negara Indonesia) dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia”.
Berikut merupakan tabel jumlah penduduk Desa Bondo:
Tabel III. 1
Jumlah Penduduk Desa Bondo Tahun 2017 – 2018
Jumlah Penduduk Laki Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
Tahun
– Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Total (Jiwa)
2017 5.217 5.261 10.478
2018 5.204 5.233 10.437
Sumber: Data Monografi Desa Bondo Tahun 2018
Berdasarkan tabel jumlah penduduk Desa Bondo tahun 2017 – 2018 menunjukkan
bahwa pada tahun tersebut terjadi penurunan jumlah penduduk. Saat ini penurunan jumlah
penduduk Desa Bondo tidak terlalu signifikan sehingga dampak negatifnya tidak banyak
ditimbulkan. Konsep paradigma baru menekankan bahwa peran penduduk bukan hanya
sebagai objek pembangunan namun sekaligus sebagai subjek pembangunan atau disebut
juga dengan people centered development (Eny, 2016). Ada baiknya konsep ini diterapkan
pada penduduk Desa Bondo dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
agar pembangunan yang direncanakan dapat tercapai.
30
Belum/Tidak Bekerja
Mengurus Rumah Tangga
0,01% 0,19% Pelajar/Mahasiswa
0,09% Pensiunan
0,08% Pegawai Negeri Sipil
0,10% Tentara Nasional Indonesia
0,05%
Kepolisian RI
0,10% 0,64% Pedagangan
Petani/Pekebun
0,01% Nelayan/Perikanan
0,03% 16% Konstruksi
23%
0,47% Transportasi
Karyawan Swasta
0,20% Karyawan BUMN
1,7% Karyawan BUMD
9,5% Buruh Harian Lepas
0,14% 19,5% Buruh Tani/Perkebunan
0,01% Buruh Nelayan/Perikanan
12,5% Tukang Kayu
0,04% 12% Tukang Jahit
Mekanik
Pendeta
0,16% Guru
0,3%
0,08% Bidan
1,45% 0,62% 0,7% Perawat
Apoteker
0,1% 0,03% Sopir
Pedagang
Perangkat Desa
Wiraswasta
31
aliran permukaan tanah serta besarnya erosi. Berikut merupakan peta kelerengan Desa
Bondo:
Keseluruhan Desa Bondo memiliki kelerengan yang termasuk klasifikasi datar (0% –
8%). Klasifikasi kelerengan tersebut memperkecil jumlah aliran permukaan sehingga
kemungkinan erosi tanah lapisan atas semakin sedikit. Kondisi kelerengan yang datar
mempermudah penduduk Desa Bondo untuk beraktivitas. Selain itu, wisatawan yang
melakukan perjalanan menuju Pantai Bondo lebih mudah melalui medan yang ada. Objek
wisata Pantai Bondo dengan kelerengan datar menunjukkan pantai tersebut datar. Aktivitas
yang dilakukan wisatawan di Pantai Bondo juga menjadi lebih mudah dengan kelerengan
datar ini.
32
3.2.2 Jenis Tanah
Jenis tanah adalah sebuah jenis atau macam dari lapisan permukaan bumi yang
berasal dari material induk yang telah mengalami proses lanjut secara alami oleh
organisme, udara, air dan sebagainya. Berikut merupakan peta jenis tanah Desa Bondo:
Jenis tanah Desa Bondo terdiri dari tanah aluvial, tanah asosiasi mediteran dan tanah
litosol merah. Objek Pantai Bondo secara keseluruhan tersusun dari jenis tanah aluvial. Ciri
dari jenis tanah aluvial adalah memiliki morfologi yang ber lapis-lapis bukan horison karena
tidak disebabkan perkembangan tanah, terbentuk dari endapan lumpur sungai pada
dataran rendah (Mulyanto, 2013).
33
Sumber: RTRW Kabupaten Jepara Tahun 2011 - 2031
Peta 3. 3
Peta Curah Hujan Desa Bondo
34
Sumber: RTRW Kabupaten Jepara Tahun 2011 - 2031
Peta 3. 4
Peta Rawan Bencana Desa Bondo
35
Tabel III. 2
Tata Guna Lahan dan Luas (ha) Desa Bondo
36
Kuburan 0,28
Tambak Garam 34,05
Kebun Jati 0,3
8 RW 8 Kebun Campuran 23,36
Permukiman 47,56
Sawah Padi 38,55
Tambak Garam 26,85
Tubuh Air 4,52
9 RW 9 Kebun Campuran 25,36
Permukiman 24,64
Sawah Padi 38,55
Tambak Garam 54,85
Tubuh Air 4,52
Sumber: Hasil Analisis, 2019
37
3.3 Ekonomi
Aspek ekonomi Desa Bondo yang akan dibahas yaitu Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes) dan pendapatan perkapita Desa Bondo.
38
Penggunaan
No. Bidang Kegiatan Sumber Dana
Dana (Rp)
22 Pembuatan Jalan Usaha Tani RT 01 RW 03 20.000.000 Dana Desa
39
No. RW RT Penghasilan
RT 3 RP. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 4 Rp. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 1 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
2 RW 2 RT 2 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 3 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 1 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
3 RW 3 RT 2 RP. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 3 RP. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 1 Rp. 500.000 - RP. 5.000.000
4 RW 4 RT 2 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
RT 3 RP. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 1 RP. 500.000 - RP. 5.000.000
5 RW 5 RT 2 Rp. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 3 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 1 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
6 RW 6 RT 2 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 3 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 1 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
RT 2 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
7 RW 7
RT 3 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
RT 4 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
RT 1 Rp. 500.000 - Rp. 3.000.000
RT 2 Rp. 500.000 - Rp. 3.000.000
8 RW 8
RT 3 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
RT 4 Rp. 500.000 - Rp. 3.000.000
RT 1 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
9 RW 9 RT 2 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 3 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
Sumber: Profil Desa Bondo Tahun 2018
40
3.4.1 Kondisi Objek Wisata
Pantai Bondo terletak 16 km dari pusat Kota Jepara. Letak Pantai Bondo tepatnya
berada di RT 2 dan RT 3 pada RW 4, Dusun Ngelak Mulyo dan Dusun Ombak Mati, Desa
Bondo. Kawasan wisata Pantai Bondo merupakan satu-satunya pantai yang ada di
Kecamatan Bangsri, sehingga antusias masyarakat mengunjungi pantai ini cukup tinggi.
Daya tarik Pantai Bondo didukung oleh keadaan alamnya berupa pasir yang berwarna putih
bersih, ombak yang tenang dan air berwarna bening kebiruan. Suasana Pantai Bondo
masih sangat alami, bibir pantai dihiasi tumbuhan pandan dan pada bagian ujung Pantai
Bondo terdapat karang. Selain itu, terdapat juga gardu pandang di pojok Pantai Bondo, dari
gardu tersebut wisatawan dapat menikmati angin pantai sambil menikmati keindahan alam.
Cafe-cafe di sekitar Pantai Bondo menyediakan hidangan untuk wisatawan yang ingin
bersantai sambil menikmati keindahan alam Pantai Bondo. Potensi Pantai Bondo tersebut
telah didukung oleh pemerintah Desa Bondo dengan cara dilakukan pengembangan wisata
melalui Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Bondo. Berikut merupakan peta citra
Pantai Bondo:
41
Sumber: Hasil Observasi, 2020
Gambar 3. 2
Kondisi Objek Wisata
b. Ombak Tenang
Memiliki pasir putih juga tidak cukup bagi objek wisata Pantai Bondo ini, pantai
tersebut juga memiliki ombak yang tenang, sehingga para pengunjung bebas
untuk berenang di kawasan Pantai Bondo ini. Sebagian pedagang juga
menyewakan
42
Sumber: Hasil Observasi, 2020
Gambar 3. 4
Kondisi Ombak Pantai Bondo
43
yang dekat dengan bibir pantai dan menciptakan suasana yang menyatu
dengan alam.
b. Spot Foto
Bukan hanya dikawasan pegunungan saja yang terkenal akan spot fotonya,
namun di pantai juga terdapat spot foto yang menarik, khususnya di Pantai
Bondo ini yang menyediakan spot foto yang view nya menghadap ke bibir
pantai langsung.
c. Gardu Pandang
Pembuatan gardu pandang ini digunakan untuk menikmati keindahan alam di
sekitar objek wisata Pantai Bondo. Namun, gardu pandang ini milik pribadi,
yaitu milik salah satu pemilik cafe di Pantai Bondo ini. Jika pengunjung naik
ke gardu pandang tersebut maka harus memasuki cafe tersebut dan
memesan terlebih dahulu. Gardu pandang ini cukup ramai khususnya di akhir
pekan. Untuk menaiki gardu pandang ini harus bergantian karena hanya
terbuat dari kayu dan bambu.
44
Sumber: Hasil Observasi, 2020
Gambar 3. 8
Gardu Pandang Pantai Bondo
d. Kuliner laut
Selain menyediakan tempat untuk menikmati keindahan di bibir pantai,
sebagian café juga menyediakan masakan kuliner laut yang beragam.
Dengan harga lima ribu rupiah sampai dengan ratusan ribu pun ada. Kuliner
laut itu meliputi: pindang srani, cumi bakar, ikan bakar, dan lain sebagainya.
e. Sedekah Laut
Sedekah laut merupakan tradisi yang rutin dilaksanakan warga Desa Bondo
setiap tahunnya yang dilakukan di Pantai Bondo dengan membawa berbagai
macam tumpeng. Tradisi ini dipimpin langsung oleh kepala desa dan diiring-
iringi dari Kantor Kepala Desa Bondo sampai dengan Pantai Bondo. Tak
jarang tradisi ini mengundang wisatawan khususnya dari luar kota untuk
berkunjung ke objek wisata Pantai Bondo.
45
Sumber: http://bondo.desa.id/
Gambar 3. 10
Sedekah Laut Pantai Bondo
46
berkisar antara Rp 200.000 – Rp 500.000. Kelebihan menginap di objek wisata Pantai
Bondo ialah dapat melihat keindahan pantai seperti di Pantai Kuta yang berada di Bali.
47
3.4.6 Infrastruktur Objek Wisata
Infrastruktur objek wisata dibutuhkan untuk mendukung pengembangan wisata
jangka pendek maupun jangka panjang. Infrastruktur objek wisata yang berada di objek
wisata Pantai Bondo meliputi: Jalan, lampu penerangan jalan, listrik, tempat pembuangan
sampah (khusus untuk objek wisata).
a. Jalan
Terdapat dua jenis perkerasan jalan untuk menuju ke objek wisata Pantai Bondo, yaitu
aspal dan paving/cor. Untuk perkerasan aspal kondisinya cukup baik sedangkan untuk
perkerasan paving/cor kondisinya kurang baik.
b. Listrik
Seluruh Kawasan objek wisata Pantai Bondo sudah terjangkau dengan jaringan listrik.
Sehingga memudahkan pengelola untuk mengembangkan seluruh potensi di objek
wisata tersebut.
48
c. Penerangan Jalan
Di objek wisata Pantai Bondo terdapat lampu jalan bertenaga surya yang merupakan
bantuan dari CSR yang dinaungi oleh PLN. Dengan adanya penerangan jalan ini
diharapkan pengunjung tetap aman dan nyaman untuk mengunjungi objek wisata
Pantai Bondo dalam keadaan malam hari.
49
sampah, poster himbauan membuang sampah sembarangan, lampu penerangan jalan,
mesin sablon dan lain sebagainya. Salah satu program yang berjalan hingga saat ini adalah
pelatihan sablon bagi warga sekitar Pantai Bondo. Tujuannya adalah membentuk kreatifitas
untuk warga sekitar objek wisata Pantai bondo yang memiliki sdm yang rendah. Sayangnya
program ini tidak diterima dengan baik oleh warga sekitar Pantai bondo karena antusias
dari anggota yang bergabung semakin berkurang.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
51
7. Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam. Cafe – cafe yang berada di
Pantai Bondo menyediakan kuliner masakan laut khas jepara dengan harga yang
terjangkau.
8. Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). Tiket masuk gratis merupakan
salah satu cara Pemerintah Desa Bondo dan pengelola objek wisata untuk
meningkatkan wisatawan Pantai Bondo.
2) Kelemahan (Weakness)
Faktor – faktor yang menjadi kelemahan/kekurangan dari objek wisata Pantai Bondo
yang didapat dari wawancara terhadap responden, meliputi:
1. Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah disekitar
objek wisata merupakan tanah milik pribadi. Sengketa status lahan inilah yang
mengakibatkan pemerintah sulit untuk mengembangkan objek wisata Pantai
Bondo.
2. Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota. Jarak tempuh ke objek wisata
dari pusat kota sekitar 25 KM.
3. Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek wisata. Sarana
transportasi umum hanya melayani ke Kecamatan Bangsri yang berjarak 10 KM
dari objek wisata Pantai Bondo.
4. Sampah. Banyaknya sampah dikarenakan pengunjung yang membuang
sampah sembarangan dan sampah bawaan dari sungai.
5. Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam mendukung
pengembangan pariwisata. Partisispasi mayarakat sangat diperlukan dalam
pengembangan pariwisata berskala panjang.
6. Jalan di objek wisata sempit dan berlubang. Hal ini mengakibatkan kemacetan
yang panjang sewaktu memasuki objek wisata, khususnya pada akhir pekan
dan hari libur nasional.
52
Tabel IV. 1
Tabel Faktor Internal Pantai Bondo
53
Kebudayaan Kabupaten Jepara dengan bekerja sama dengan pemerintah desa
untuk menentukan tempat yang cocok untuk mengaplikasikan rencana tersebut.
5. Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata Pantai
Bondo. Bantuan dari CSR sangat bermanfaat bagi pengembangan objek wisata
Pantai Bondo. Bantuan tersebut berupa: tempat sampah, penerangan jalan,
serta mesin sablon untuk menunjang kreatifitas warga sekitar objek wisata.
6. Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi. Faktor ini didukung dengan
data wisatawan yang meningkat setiap tahunnya. Faktor lainnya adalah Pantai
Bondo merupakan wisata pantai satu satunya yang berada di Kecamatan
Bangsri Kabupaten Jepara.
2) Ancaman (Threats)
1. Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami. Bencana alam merupakan
ancaman serius bagi sebuah objek wisata, bencana tersebut mampu
mengakibatkan kerusakan sarana prasarana objek wisata.
2. Abrasi. Pantai Bondo merupakan salah satu pantai utara di Kabupaten Jepara
yang terdampak abrasi. Pokdarwis Pantai Bondo telah menanam hutan
mangrove untuk mengatasi abrasi yang tiap tahunnya semakin meluas.
3. Adanya kompetitor objek wisata baru. Dengan adanya kompetitor objek wisata
baru maka persaingan dalam hal daya tarik wisatawan semakin ketat.
4. Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata. Kerusakan lingkungan
mengakibatkan kawasan objek wisata menjadi tercemar dan mengakibatkan
berkurangnya pengunjung
5. Keamanan. Pemilik cafe – cafe yang berada di objek wisata sering mengalami
kehilangan barang berharga ketika cafe tersebut tutup.
54
Tabel IV. 2
Tabel Faktor Eksternal Pantai Bondo
55
2. Menentukan Rentang (R)
Rentang = Xt – Xr
=4–1
Rentang = 3 (R)
3. Menentukan Panjang Kelas (P)
P = R/Xt
= 3/4
P=0,75
Dengan diketahuinya panjang kelas 0,75 dan skor terendah adalah 1, maka dapat
dibuat kriteria sebagai berikut:
Tabel IV. 3
Tabel Kriteria Interval
56
Tabel IV. 4
Tabel Perhitungan Faktor Internal
Rata
NO KEKUATAN (STRENGTH) R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 - Ket
Rata
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3,8 ST
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3,7 ST
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan
1 dikarenakan tanah disekitar objek wisata merupakan tanah 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2,9 T
milik pribadi
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3,6 ST
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke
3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2,8 T
objek wisata
4 Sampah 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3,6 ST
57
Berdasarkan tabel iv.4 diatas nilai rata rata kekuatan yang dimiliki objek wisata Pantai
Bondo sebesar 3,2 dan termasuk pada kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kekuatan yang dimiliki Pantai Bondo cukup besar, Sehingga dapat dijadikan acuan dalam
pengembangan objek wisata tersebut. Dari kedelapan faktor kekuatan yang dimiliki, ada 4
faktor yang mempunyai nilai sangat tinggi yaitu, faktor pemandangan alam, Faktor pasir
putih dan berombak tenang, faktor adanya banyak cafe yang menyediakan tempat yang
unik, dan yang terakhir yaitu faktor biaya masuk objek wisata yang gratis. Jika dihitung skor
total dari setiap faktor maka pemandangan alam yang indah merupakan skor yang paling
tinggi dengan skor sebesar 3,7 yang mempunyai arti sangat tinggi. Pemandangan yang
indah merupakan salah satu daya tarik favorit bagi wisatawan dikarenakan mampu
memanjakan mata wisatawan yang mengunjungi objek wisata ini. Untuk skor yang paling
rendah ditempati oleh faktor lahan parkir yang luas dengan skor sebesar 2,4 yang
mempunyai arti rendah. Mayoritas responden tidak setuju akan faktor tersebut dikarenakan
menurut responden jika ada kendaraan besar seperti mobil, maka lahan parkir akan
semakin menyempit dan tidak mampu menampung banyak kendaraan bermotor lainya.
Berdasarkan tabel nilai rata rata kelemahan yang dimiliki Pantai Bondo adalah
sebesar 3,0 yang mempunyai arti tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelemahan yang
dimiliki Pantai Bondo dapat mengancam pengembangan objek wisata Pantai Bondo. Dari
keenam faktor kelemahan yang dimiliki Pantai Bondo, faktor jauhnya jarak objek wisata dari
pusat kota dan faktor sampah memiliki skor paling tinggi dengan nilai sebesar 3,6, sehingga
mengakibatkan kedua faktor tersebut merupakan kelemahan yang paling mengancam bagi
perkembangan objek wisata ini. Faktor kelemahan sampah perlu diperhatikan lebih dalam
lagi karena selain membuat polusi lingkungan, sampah juga mengakibatkan daya tarik
wisatawan untuk mengunjungi objek wisata Pantai Bondo menurun. Perlu adanya strategi
pengembangan yang baik untuk menghadapi permasalahan sampah di objek wisata
tersebut. Faktor Kelemahan yang terendah adalah faktor Keadaan jalan yang sempit dan
berlubang dengan memiliki skor sebesar 2,4. Sebanyak 65% responden merasa masalah
keadaan jalan tidak terlalu mempengaruhi pengembangan dari objek wisata Pantai Bondo.
Walau demikian perlu tetap adanya perbaikan jalan yang terlalu sempit untuk dilewati
kendaraan besar seperti mobil dan bus.
58
Tabel IV. 5
Tabel Perhitungan Faktor Eksternal
Rata
PELUANG (OPPORTUNITIES) R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 - Ket
Rata
Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun
1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3,1 T
2019)
ANCAMAN (THREATS)
2 Abrasi 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3,1 T
5 Keamanan 1 2 2 1 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1,9 R
59
Berdasarkan tabel iv.5 di atas, dalam pengembangan pariwisata Pantai Bondo
terdapat berbagai faktor peluang dari adanya objek wisata tersebut. Salah satu peluang
dari adanya objek wisata ini adalah menambah pendapatan asli desa bondo. Faktor ini
memiliki skor paling tinggi dengan skor 3,8 yang artinya adalah sangat tinggi. Pokdarwis
Desa Bondo memberikan 100 juta rupiah ke Pemerintah Desa Bondo dalam waktu setahun.
Selain itu ada beberapa faktor peluang dari adanya objek wisata Pantai yang bernilai tinggi
dalam hasil perhitungan pada tabel diatas. Diantaranya adalah objek wisata Pantai Bondo
Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019), adanya rencana
pembuatan icon Pantai Bondo dan toilet umum gratis untuk pengunjung, dan yang terakhir
adalah adanya CSR yang membantu pengembangan objek wisata ini. Adanya SK desa
wisata dari Gubernur Jawa Tengah merupakan penopang pengembangan objek wisata
Pantai Bondo ini untuk memaksimalkan potensi yang ada. Dengan SK tersebut Desa Bondo
diakui menjadi desa wisata yang berpotensi menjadi wisata unggulan di Kabupaten Jepara.
Sedangkan untuk rencana pembuatan icon dan toilet umum di inisiasi oleh Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Jepara sebagai bentuk kepeduliaan Pemerintah Daerah
dalam pengembangan Pantai Bondo. Untuk faktor keterlibatan CSR dalam pengembangan
objek wisata Pantai bondo dilakukan oleh pihak PLN yang juga memberikan kepeduliannya
kepada objek wisata Pantai Bondo.
Faktor ancaman bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, sehingga suatu objek wisata
harus siap dengan setiap ancaman yang ada. Berdasarkan tabel diatas ancaman yang
paling serius untuk objek wisata Pantai Bondo adalah bencana alam. Faktor tersebut
memiliki skor sebesar 4,0 yang artinya ancamannya yang sangat tinggi. Dengan demikian,
maka perlu adanya antisipasi dari para pengelola dalam hal penanganan atau peringatan
dini dari adanya bencana alam tersebut. Faktor ancaman yang memiliki nilai tinggi
selanjutnya adalah kerusakan lingkungan disekitar kawasan objek wisata yang memiliki
skor sebesar 3,3. Perlu adanya kesadaran masyarakat setempat terhadap lingkungan
wisata. Dengan menjaga dan tetap melestarikan keindahan alam yang ada tanoa
merusaknya. Untuk faktor ancaman yang memiliki nilai rendah adalah ancaman keamanan
dan ancaman adanya kompetitor objek wisata baru yang memiliki skor 1,9 dan 2,5.
Walaupun nilai ancamannya rendah, hal itu tidak dapat disepelekan begitu saja, khususnya
untuk kompetitor objek wisata baru. Seiring berjalannya waktu objek wisata baru terus
bermunculan dan menyediakan atraksi yang menarik kaum millennial sekarang ini. Hal itu
harus segera di antisipasi oleh pengelola Pantai Bondo untuk membuat atraksi tambahan
yang menarik dan disukai oleh kalangan millennial.
60
4.1.3 Analisis SWOT
Analisisis SWOT terdiri dari analisis internal dan eksternal. Analisis internal meliputi
analisis tentang kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), sedangkan analisis
eksternal meliputi analisis tentang peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dari objek
wisata Pantai Bondo.
a. Proses Analisis SWOT Objek Wisata Pantai Bondo
Data yang dipergunakan untuk analisis SWOT adalah data primer yang diperoleh dari
wawancara dan kuesioner kepada responden yang berkepentingan dalam
pengembangan objek wisata Pantai Bondo. Hasil analisis SWOT tentang faktor-faktor
internal strategi adalah sebagai berikut, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel IV. 6
Matriks Faktor-Faktor Internal Strategis (IFAS)
% RATING SKOR
JML
NO KEKUATAN (STRENGTH) (a x
BOBOT (a) (b)
b)
S1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 60 8,92 3,80 33,9
S2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 58 8,62 3,67 31,6
S3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 45 6,69 2,67 17,9
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat
S4 48 7,13 3,27 23,3
untuk menikmati keindahan pantai
S5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 43 6,39 3,07 19,6
S6 Lahan parkir yang luas 36 5,35 2,40 12,8
Adanya kuliner masakan laut yang
S7 48 7,13 2,87 20,5
beranekaragam
S8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 54 8,02 3,60 28,9
TOTAL 188,5
KELEMAHAN (WEAKNESS)
Pemerintah sulit untuk melakukan
W1 pengembangan dikarenakan tanah disekitar 42 6,24 2,87 17,9
objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
W2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 52 7,73 3,60 27,8
Belum adanya sarana transportasi umum untuk
W3 39 5,79 2,80 16,2
menuju ke objek wisata
W4 Sampah 54 8,02 3,60 28,9
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih
W5 rendah dalam mendukung pengembangan 51 7,58 2,87 21,8
pariwisata
W6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 43 6,39 2,47 15,8
TOTAL 128,4
TOTAL KESELURUHAN 673 100 316,9
Sumber : data primer diolah, 2020
61
Berdasarkan table iv,6 diatas, total skor yang dihasilkan oleh faktor kekuatan sebesar
188,5 dan faktor kelemahan sebesar 128,4. Sehingga total skor secara keseluruhan
analisis faktor strategi internal Pantai Bondo adalah 316,9 yang berarti faktor kekuatan
memiliki pengaruh yang tinggi dibandingkan dengan faktor kelemahan.
Hasil analisis SWOT tentang faktor-faktor internal strategi adalah sebagai berikut ,
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel IV. 7
Matriks Faktor-Faktor Eksternal Strategis (EFAS)
% RATING SKOR
JML
NO PELUANG (OPPORTUNITY) (a x
BOBOT (a) (b)
b)
Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah
O1 47 9,46 3,20 30,3
No. 2 Tahun 2019)
O2 Menambah pendapatan Desa Bondo 57 11,47 3,67 42,1
O3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 38 7,65 3,60 27,5
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo
O4 48 9,66 3,00 29,0
dan pembuatan toilet umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam
O5 48 9,66 3,00 29,0
pengembangan wisata Pantai Bondo
Tingginya keinginan untuk berwisata dan
O6 38 7,65 2,27 17,4
berekreasi
TOTAL 175,2
ANCAMAN (THREATS)
T1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 60 12,07 3,73 45,0
T2 Abrasi 46 9,26 2,80 25,9
T3 Adanya kompetitor objek wisata baru 37 7,44 3,13 23,3
T4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 49 9,86 2,60 25,6
T5 Keamanan 29 5,84 1,73 10,1
TOTAL 130,0
TOTAL KESELURUHAN 497 100 305,2
Sumber : data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel iv.7 di atas skor total yang dihasilkan oleh faktor peluang sebesar
175,2 dan faktor ancaman sebesar 130. Sehingga total skor keseluruhan analisis faktor
strategis eksternal Pantai Bondo sebesar 305,2. Dari hasil perhitungan matriks IFAS –
EFAS diatas, maka dapat diperoleh total nilai akhir dari faktor strategis kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) sebagai berikut:
62
Tabel IV. 8
Tabel Rekapitulasi Hasil Perhitungan IFAS dan EFAS
Dari tabel iv.8 diatas dapat dilihat bahwa hasil perolehan skor faktor kekuatan lebih
besar dibandingkan faktor kelemahan. Begitu juga dengan perolehan skor faktor peluang
lebih besar dibandingkan faktor ancaman. Perolehan total skor tersebut digunakan untuk
pembentukan analisis SWOT untuk melihat posisi strategis Pantai Bondo sebagai berikut :
Gambar 4. 1
Diagram SWOT
63
Keterangan:
1. Hasil dari pengurangan faktor internal (Strength – Weakness) adalah 0,6 dan hasil
pengurangan faktor eksternal (opportunity – threats) adalah 0,4. Apabila kedua total
faktor tersebut diekstrapolasikan pada diagram swot diatas maka maka diperoleh
titik koordinat (60,1;45,2) yang terletak pada kuadran I
2. Kuadran I menunjukkan posisi objek wisata dalam keadaan berkembang dan
Strategi yang harus ditetapkan dalam kuadran ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan agresif (growt oriented strategy). Pertumbuhan pada posisi ini
mengindikasikan bahwa objek wisata Pantai Bondo memiliki potensi yang besar
dalam hal kekuatan dan peluang. Oleh karena itu pengelola objek wisata dan
pemerintah setempat harus melakukan pengembangan atraksi yang lebih agresif
untuk lebih meningkatkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara
Hasil jawaban responden mengenai faktor-faktor internal dan eksternal yang
diolah kemudian dilakukan pengurangan (strength – weakness) untuk faktor
internal, sedangkan untuk faktor eksternal (opportunity – threats) dianalisis secara
kuantitatif menghasilkan koordinat (60,1;45,2) yang kedudukannya berada pada
kuadran I. Di kuadran ini, faktor kekuatan dan peluang lebih dominan dibandingkan
faktor kelemahan dan ancaman, sehingga disarankan untuk membuat strategi
pengembangan yang lebih agresif.
64
FAKTOR INTERNAL STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)
1. Memiliki Pemandangan alam yang indah. 1. Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan
2. Mempunyai pasir putih dan ombak yang dikarenakan tanah disekitar objek wisata
tenang merupakan tanah milik pribadi
3. Memiliki banyak spot foto yang menarik 2. Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota
4. Terdapat banyak café yang menyediakan 3. Belum adanya sarana transportasi umum untuk
tempat untuk menikmati keindahan pantai menuju ke objek wisata
5. Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 4. Sampah
6. Lahan parkir yang luas 5. Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih
7. Adanya kuliner masakan laut yang rendah dalam mendukung pengembangan
beranekaragam pariwisata
8. Tiket masuk gratis (kecuali hari libur 6. Jalan di objek wisata sempit dan berlubang
FAKTOR EKSTERNAL nasional).
OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO
1. Mempunyai SK desa wisata (Peraturan 1. Menambah dan mengembangkan daya tarik 1. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat lokal
Daerah No. 2 Tahun 2019) objek wisata Pantai Bondo dengan mengenai pentingnya pengembangan objek wisata
2. Menambah pendapatan Desa Bondo memanfaatkan keindahan alam yang masih Pantai Bondo
3. Menciptakan lapangan kerja untuk warga terjaga 2. Menambah tempat sampah di lingkungan objek
sekitar 2. Meningkatkan koordinasi dengan wisata Pantai Bondo
4. Adanya rencana pembuatan icon pantai pemerintah setempat dan melakukan kerja 3. Melakukan edukasi mengenai pentingnya
sama dengan pelaku wisata lainnya dalam
bondo dan pembuatan toilet umum dari membuang sampah pada tempatnya dengan
proses pengembangan dan promosi
Dinas Pariwisata & Kebudayaan kawasan objek wisata Pantai Bondo. menggunakan cara yang unik dan kreatif
Kabupaten Jepara 3. Meningkatkan kualitas kenyamanan dan 4. Melakukan pemberdayaan SDM untuk
5. Adanya CSR dari PLN yang membantu keamanan di lingkungan objek wisata untuk meningkatkan kompetensi dalam mengelola objek
dalam pengembangan wisata meningkatkan kepuasan wisatawan yang wisata Pantai Bondo
berkunjung
65
6. Tingginya keinginan untuk berwisata dan 4. Memberi pelatihan khusus terhadap warga 5. Menciptakan rute transportasi umum untuk menuju
berekreasi sekitar untuk meningkatkan ke objek wisata Pantai Bondo
keterampilannya dalam melayani wisatawan 6. Melakukan perbaikan dan pelebaran jalan di
5. Menambah sarana penunjang pariwisata
kawasan objek wisata Pantai Bondo
seperti toko souvenir, dan pusat oleh oleh
khas objek wisata
6. Menciptakan landmark/icon khas objek
wisata Pantai Bondo untuk menambah daya
tarik pengunjung
THREATS (T) Strategi ST Strategi WT
1. Bencana Alam, seperti gempa bumi dan 1. Menciptakan sarana dan prasarana 1. Meningkatkan promosi objek wisata Pantai Bondo
tsunami pariwisata yang nyaman, aman, dan bersih melalui media sosial
2. Abrasi. pada kawasan objek wisata Pantai bondo 2. Meningkatkan kualitas SDM lokal objek wisata
2. Meningkatkan daya saing objek wisata Pantai Bondo sebagai pendukung untuk
3. Adanya kompetitor objek wisata baru
melalui kualitas dan pelayanan yang baik dilakukannya pengembangan pariwisata
4. Kerusakan lingkungan disekitar kawasan kepada wisatawan
wisata 3. Menanam pohon mangrove untuk mengurangi dan
3. Melakukan edukasi kepada masyarakat
5. Keamanan mencegah abrasi
lokal dan wisatawan mengenai pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan Kawasan 4. Melakukan kerjasama kepada pemerintah daerah
objek wisata maupun pihak swasta untuk rutin membersihkan
4. Meningkatkan keamanan dengan sampah di kawasan objek wisata Pantai Bondo
melakukan siskamling rutin setiap malam
untuk warga sekitar objek wisata
5. Pembuatan rencana simulasi dan pelatihan
penanggulangan bencana alam seperti
gempa bumi dan tsunami di Kawasan objek
wisata Pantai Bondo
Tabel IV. 9
Matriks SWOT
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan temuan hasil analisis sebagaimana yang telah diuraikan pada BAB IV,
maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Posisi strategis objek wisata Pantai Bondo pada saat ini berada pada kuadran I.
Artinya objek wisata Pantai Bondo dalam keadaan “pertumbuhan” dan Strategi yang
harus ditetapkan dalam kuadran ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
agresif (growt oriented strategy). Posisi strategis ini mengindikasikan bahwa objek
wisata Pantai Bondo memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu objek wisata
unggulan Kabupaten Jepara. Hanya saja pengelola dan pemerintah setempat dituntut
untuk menambah dan menciptakan daya tarik baru yang unik untuk bersaing dengan
kompetitor objek wisata lainnya.
b. Terdapat empat prioritas strategi yang dapat dilaksanakan untuk melakukan
pengembangan objek wisata Pantai Bondo, yaitu :
1. Strategi S-O, strategi ini menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Diantaranya adalah :
a) Menambah dan mengembangkan daya tarik objek wisata Pantai Bondo
dengan memanfaatkan keindahan alam yang masih terjaga.
b) Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah setempat dan melakukan
kerjasama dengan pelaku wisata lainnya dalam proses pengembangan
dan promosi terhadap objek wisata Pantai Bondo.
c) Meningkatkan kualitas kenyamanan dan keamanan di lingkungan objek
wisata untuk meningkatkan kepuasan wisatawan yang berkunjung.
d) Memberi pelatihan khusus terhadap warga sekitar untuk meningkatkan
keterampilannya dalam melayani wisatawan
e) Menambah sarana penunjang pariwisata seperti toko souvenir dan pusat
oleh oleh khas objek wisata Pantai Bondo
f) Menciptakan landmark/icon khas objek wisata Pantai Bondo untuk
menambah daya tarik pengunjung
2. Strategi S-T, strategi ini menggunakan kekuatan untuk meminimalisir ancaman.
Diantaranya adalah :
67
a) Menciptakan sarana dan prasarana pariwisata yang nyaman, aman, dan
bersih pada kawasan objek wisata Pantai Bondo
b) Meningkatkan daya saing objek wisata melalui kualitas dan pelayanan
yang baik kepada wisatawan
c) Melakukan edukasi kepada masyarakat lokal dan wisatawan mengenai
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan kawasan objek wisata.
d) Meningkatkan keamanan dengan melakukan siskamling rutin setiap
malam untuk warga sekitar objek wisata
e) Pembuatan rencana simulasi dan pelatihan penanggulangan bencana
alam seperti gempa bumi dan tsunami di kawasan objek wisata Pantai
Bondo
3. Strategi W-O, strategi ini digunakan memperbaiki kelemahan untuk
memanfaatkan peluang. Diantaranya adalah
a) Memberikan sosialisasi kepada mayarakat lokal mengenai pentingnya
pengembangan objek wisata Pantai Bondo
b) Menambah tempat sampah dilingkungan objek wisata Pantai Bondo
c) Melakukan edukasi mengenai pentingnya membuang sampah pada
tempatnya dengan menggunakan cara yang unik dan kreatif
d) Melakukan pemberdayaan SDM untuk meningkatkan kompetensi dalam
mengelola objek wisata Pantai Bondo
e) Menciptakan rute transportasi umum untuk menuju ke objek wisata Pantai
Bondo
f) Melakukan perbaikan dan pelebaran jalan di kawasan objek wisata Pantai
Bondo.
4. Startegi W-T, strategi ini digunakan memperbaiki kelemahan untuk meminimalisir
ancaman. Diantaranya adalah
a) Meningkatkan promosi objek wisata Pantai Bondo melalui media sosial
b) Meningkatkan kualitas SDM lokal objek wisata Pantai Bondo sebagai
pendukung untuk dilakukannya pengembangan pariwisata
c) Menanam pohon mangrove untuk mengurangi dan mencegah abrasi
d) Melakukan Kerjasama kepada pemerintah daerah maupun pihak swasta
untuk rutin membersihkan sampah di Kawasan objek wisata Pantai Bondo
68
5.2 Saran
Berdasarkan temuan hasil analisis sebagaimana yang telah diuraikan pada BAB IV,
terdapat beberapa saran yang kepada pihak pengelola objek wisata Pantai Bondo maupun
kepada pemerintah daerah.
a. Kepada Pihak Pengelola Pantai Bondo
1) Membuat dan menambah atraksi yang unik dan belum ada pada objek wisata
lain untuk memikat daya tarik wisatawan.
2) Mengoptimalkan pemanfaatan media sosial untuk melakukan promosi objek
wisata Pantai Bondo
3) Melakukan penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana pariwisata di
lingkungan objek wisata Pantai Bondo
4) Mengarahkan masyarakat lokal untuk meningkatkan keterampilan dalam
menciptakan cinderamata atau produk khas objek wisata Pantai Bondo dengan
melakukan kerjasama dengan mitra usaha lainnya yang sudah berkembang
untuk membantu memasarkan produk lokal tersebut.
5) Menambah tempat sampah dikawasan objek wisata Pantai Bondo agar
pengunjung Pantai Bondo tidak membuang sampah sembarangan
b. Kepada Pemerintah Daerah
1) Menetapkan prioritas pembangunan perekonomian Kabupaten Jepara
terutama pada sektor pariwisata
2) Menyusun kebijakan yang bersifat strategis untuk mendorong investasi pada
sektor pariwisata
3) Mengembangkan fasilitas penunjang untuk kegiatan pariwisata, dengan
membangun toilet gratis untuk pengunjung, menambah tempat pembuangan
sampah, menambah fasilitas tempat ibadah yang bersih dan nyaman
4) menciptakan program-program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM
dalam mengelola objek wisata Pantai Bondo
5) Menggagas growth oriented strategy yang dapat mengoptimalkan Pendapatan
Asli Daerah dengan cara fokus terhadap peluang dan kekuatan internal. Cara
yang dapat ditempuh ialah dengan pengelolaan yang optimal dan
menggencarkan promosi daya tarik wisata, sehingga wisataawan menjadi
tertarik untuk berkunjung dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
69
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta.
Barreto, M. & G. K. (2014). Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Panas Di Desa
7(September), 78–91.
Bilung, S. (2016). Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor
Honda Pada CV. Semoga Jaya Di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur.
Delita, F., Yetti, E., & Sidauruk, T. (2017). Analisis Swot Untuk Strategi Pengembangan
Hidayat, M. (2011). Strategi Perencanaan dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus
Negeri Bandung. Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, I(1), 33–44.
Khotimah, K., & Wilopo, W. (2017). Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya
(Studi Kasus pada Kawasan Situs Trowulan sebagai Pariwisata Budaya Unggulan di
56–65.
70
Pantai di Kabupaten Jeneponto. Universitas Hasanuddin.
Sebelas Maret.
Paramita.
Ramadhan, A., & Sofiyah, F. R. (2008). Analisis SWOT sebagai landasan dalam
menentukan strategi pemasaran ( studi McDonald ’ s Ring Road ) This research aims
to identify and analyze the ma rketing strategy of McDoanald ’ s Ring Road by using
the SWOT analysis consisting of Strength , Weakness. Sistem Informasi, 1(2), 1–5.
Rangkuti, F. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Jakarta:
Sarwono, J. (2006). metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogjakarta: Graha ilmu.
Kanasius.
Suwena, I. K., & Widyatmaja, I. G. N. (2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata (Edisi
71
Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogjakarta: ANDI.
Warpani, S. (2007). Pariwisata dalam tata ruang wilayah. Bandung: ITB press.
Paramita.
ANGKASA.
72
LAMPIRAN
A. Berita Acara
BERITA ACARA
Telah dilaksanakan sidang ujian akhir Mata Kuliah Proyek Akhir dengan judul “Analisis
Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo dengan Metode SWOT” pada :
Dihadiri oleh
Pembimbing : Pangi, S.T, M.T
Penguji I : Bintang Septiarani, S.T, M.T
Mahasiswa Penyaji : Asif Yusuf Setyawan
Dalam sidang tersebut telah dilakukan presentasi oleh mahasiswa penyaji, dilanjutkan
dengan pemberian tanggapan, saran, serta masukan pembimbing dan penguji
73
pengembangan untuk menaikkan Kembali jumlah wisatawan objek wisata Pantai
Bondo.
3. Apa saja literatur penelitian mahasiswa penyaji?
Lewat buku di perpustakaan Undip, jurnal dan tugas akhir yang tersedia di internet
6. Jelaskan cara merumuskan strategi ST, SO, WT, WO yang ada di penelitian penyaji
Hasil dari faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) ditransformasikan
menjadi prioritas strategi. Proses transformasi dilakukan dengan cara penyilangan
antara tiap faktor. Contohnya yaitu strategi ST, strategi ini didapatkan dari proses
penyilangan antara faktor kekuatan dengan faktor ancaman dengan menggunakan
kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.
74
prasarana yang nyaman, aman dan bersih, meningkatkan daya saing, edukasi
pelestarian lingkungan, keamanan dengan siskamling dan membuat pelatihan
penanggulangan bencana. Strategi WO dapat dilakukan dengan sosialisasi
pentingnya pengembangan wisata, menambah tempat sampah, edukasi pentingnya
membuang sampah pada tempatnya, pemberdayaan SDM, menciptakan rute
transportasi umum dan melakukan perbaikan dan pelebaran jalan. Strategi WT
dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi, meningkatkan SDM, menanam
mangrove dan kerjasama dengan pemerintah ataupun swasta untuk membersihkan
sampah
Mengetahui,
Pembimbing Penguji I
75
B. Surat Ijin Penelitian
76
C. Form Wawancara
Identitas Responden
Nama :
Pekerjaan/ jabatan :
Usia :
Alamat :
PERTANYAAN
77
D. Rekapitulasi Hasil Wawancara SWOT
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?
2. Icon alam yang beragam
3. Kuliner masakan laut
4. Pengembangan café
5. Kebersihan pantai
6. Keramahan terhadap pengunjung
7. Penerangan dari CSR
8. Adanya TPS khusus untuk wisata
9. Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional)
78
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar
3. Meningkatkan pendapatan nelayan dikarenakan adanya pesanan kuliner ikan
yang meningkat
4. Adanya bantuan dari CSR yang dinaungi oleh PLN
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Air Pasang/ROB
2. Abrasi
3. Sampah
4. Cuaca buruk
5. Pengunjung berkurang
6. Lunturnya kebudayaan
7. Adanya Kompetitor baru
79
Identitas Responden
Nama : Nuryanto
Pekerjaan/ jabatan : Ketua Pengelola CSR dan Sekretaris Pokdarwis
Usia : 38 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?
1. Memiiki pasir putih dan tidak berkarang
2. Ombak tenang
3. Terdapat wisata religi didalam objek wisata pantai bondo
4. Dana pengembangan tercukupi
2. Apa saja Kelemahan/permasalahan dari Pantai Bondo?
1. Kesulitan pada pengembangan wisata dikarenakan rata-rata hak milik tanah
dimiliki secara pribadi
2. Sampah
3. Kurangnya kesadaran masyarakat
4. Harga kuliner makanan tidak stabil
5. Akses jalan kurang memadai
6. Belum ada pembinaan dari dinas pariwisata dan kebudayaan
7. Kurangnya promosi desa wisata
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Mempunyai SK desa wisata (Peraturan daerah nomor 2 tahun 2019)
2. Mempunyai rencana paket wisata
3. Adanya bantuan dari CSR berupa tempat sablon dan penerangan maupun
tempat sampah
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Abrasi
2. Pencurian di cafe sekitar wisata
3. Keamanan
4. Cuaca ekstrim
5. Bencana Alam
80
Identitas Responden
Nama : Yanu Harsono
Pekerjaan/ jabatan : Wakil Ketua Pokdarwis (Ketua RW 4)
Usia : 48 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?
1. Pasir Putih
2. Ombak Tenang
3. Sunset/sunrise indah
4. Tersedianya spot foto
5. Terdapat kuliner masakan laut
6. Tiket masuk gratis (Kecuali hari libur Nasional)
7. Tersedianya TPS (tempat pembuangan sampah khusus untuk wisata)
2. Apa saja Kelemahan/permasalahan dari Pantai Bondo?
1. Tanah sekitar wisata merupakan hak milik pribadi
2. Kurangnya kesadaran masyarakat terkait pengembangan objek wisata
3. Akses jalan kurang memadai
4. Kurangnya promosi desa wisata
5. Sampah
6. Kurangnya sinkronisasi antara pemerintah desa dan pengelola wisata pantai
bondo dalam pengembangan wisata pantai bondo
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Adanya SK desa wisata untuk objek wisata pantai bondo
2. Meningkatkan perekonomian warga Desa Bondo
3. Mempunyai rencana paket wisata
81
Pemerintah Desa
Identitas Responden
Nama : Purwanto
Pekerjaan/ jabatan : Kepala Desa Bondo
Usia : 53 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/09 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?
1. Pemandangan indah
2. Pasir putih
3. Air laut bersih
82
3. Pengunjung berkurang jika biaya tiket masuk diberlakukan setiap hari
4. Sampah dari sungai
5. Polusi dari PLTU yang berada di dekat pantai
6. Lunturnya kebudayaan
Identitas Responden
Nama : Ali Purnomo
Pekerjaan/ jabatan : Kaur Perencanaan
Usia : 51 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?
1. Ombak tenang, aman buat mandi pengunjung
2. Pasir putih
3. Biaya tiket gratis
4. Suasana tenang dan aman
2. Apa saja Kelemahan/permasalahan dari Pantai Bondo?
1. Tanah sekitar objek wisata merupakan milik pribadi
2. Kurangnya kesadaran sekitar dalam pengembangan objek wisata
3. Belum adanya icon khusus
4. Kurangnya sarana peribadatan untuk pengunjung
5. Tidak ada transportasi khusus menuju lokasi objek wisata
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Pemerintah berperan aktif dalam pengembangan objek wisata
2. Adanya rencana paket wisata untuk objek wisata Pantai Bondo
3. Tingginya antusias warga untuk berkreasi
4. Meningkatkan pendapatan Desa Bondo
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Sampah dari sungai
2. Cuaca buruk
3. Keamanan
4. Bencana Alam
83
Pengunjung Objek Wisata
Identitas Responden
Nama : Farid Aziz
Pekerjaan/ jabatan : Pekerja Swasta
Usia : 23 Tahun
Alamat : RT/RW: 05/04 Desa Kaligarang, Kecamatan Keling
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Pemandangan indah pada saat sunset
2. Ombak tenang dan pasir putih
3. Biaya tiket masuk gratis
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Sampah masih terlalu banyak
2. Toilet tidak ada yang gratis
3. Jalan di objek wisata terlalu sempit
Identitas Responden
Nama : Muhammad Faturrohman
Pekerjaan/ jabatan : Pekerja Swasta
Usia : 21 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/10 Desa Kembang, Kecamatan Kembang
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Ombak tenang sehingga dapat dibuat pengunjung berenang
2. Air lautnya jernih
3. Terdapat café yang dapat buat nongkrong anak millennial
84
Identitas Responden
Nama : Roy Nur Hakim
Pekerjaan/ jabatan : Pekerja Swasta
Usia : 25 Tahun
Alamat : RT/RW: 04/04 Desa Karanggondang, Kecamatan
Mlonggo
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Sunset/sunrise yang indah
2. Memiliki pasir putih
3. Banyak kuliner laut
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Tempat kursi dicafe kurang tertata dengan rapi
Identitas Responden
Nama : Uswah Adibah
Pekerjaan/ jabatan : Pelajar/Mahasiswa
Usia : 22 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/05 Desa Jerukwangi, Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Pasir Putih
2. Air Lautnya tenang dan jernih
3. Biaya tiket masuk gratis
4. Banyak spot foto untuk kaum millennial
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Tidak adanya toilet gratis
2. Tempat sampah yang jarang ditemui
3. Penerangan yang minim dikawasan objek wisata
85
Identitas Responden
Nama : Ican Feriano
Pekerjaan/ jabatan : Pelajar/Mahasiswa
Usia : 24 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/08 Desa Bangsri , Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Biaya tiket gratis
2. Mempunyai pemandangan yang indah
3. Ombak tenang sehingga pengunjung dapat mandi di area pantai
4. Spot foto yang menarik
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Penerangan kurang, khususnya di malam hari
2. Masih banyak sampah
3. Biaya kuliner laut mahal
86
Warga Sekitar Objek Wisata
Identitas Responden
Nama : Bronto Karyo
Pekerjaan/ jabatan : Nelayan (Ketua RT 02 RW 04)
Usia : 46 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo , Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Mempunyai pemandangan yang indah
2. Ombak tenang, sehingga orang sekitar menyebut pantai ombak mati
3. Kuliner makanan laut yang enak
4. Biaya tiket masuk murah
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Kurangnya peran pemerintah desa dalam perbaikan jalan objek wisata
2. Sampah menumpuk
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Meningkatkan pendapatan khususnya nelayan dikarenakan meningkatnya
pesanan masakan laut
2. Menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar Desa Bondo
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Pencurian mesin kapal nelayan
2. Cuaca buruk
87
Identitas Responden
Nama : Maridjanto
Pekerjaan/ jabatan : Ketua RT 01 RW 04
Usia : 55 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo , Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Pasir putih
2. Ombak tenang, kecuali pada saat musim hujan
3. Kultur budaya tetap terjaga
4. Spot foto yang banyak dan menarik
5. Biaya tiket masuk gratis kecuali hari libur nasional
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Rata-rata hak milik tanah dimiliki secara pribadi
2. Sering ada pencurian di restoran/café yang berada di objek wisata
3. Adanya sampah yang terbawa dari lautan
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Meningkatkan perekonomian warga Desa Bondo
2. Menambah pemasukan desa
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Abrasi
2. Sampah
3. Lingkungan rusak dikarenakan wisatawan
88
Pelaku Usaha
Identitas Responden
Nama : Wiwik
Pekerjaan/ jabatan : Pemilik Fandha Cafe
Usia : 38 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Pemandangan alam yang indah dan unik
2. Ombak yang tenang sehingga pengunjung bisa mandi diarea pantai
3. Adanya banyak café yang menyediakan tempat untuk berkumpul untuk anak
muda maupun dewasa
4. Biaya tiket masuk gratis
5. Lahan parkir luas
6. Terdapat beranekaragam kuliner masakan laut
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Jalan di objek wisata terlalu sempit
2. Belum adanya pusat oleh oleh khas objek wisata
3. Hanya pada akhir pekan saja pengunjung ramai
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya pelaku usaha
2. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Berkembangnya obyek wisata lain yang meningkatkan persaingan
2. Cuaca buruk, mengakibatkan pengunjung sepi
89
Identitas Responden
Nama : Puji Syari
Pekerjaan/ jabatan : Pemilik Lampion Cafe
Usia : 35 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Suasana yang memberikan kenyamanan
2. Pemandangan yang indah
3. Memiliki banyak spot foto yang menarik
4. Banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati keindahan pantai
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Kurangnya sarana prasarana peribadatan
2. Tidak ada transportasi khusus menuju lokasi objek wisata
3. Sampah
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
2. Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi
3. Adanya rencana paket wisata dari pokdarwis
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Persaingan semakin ketat dengan objek wisata lain
90
Identitas Responden
Nama : Erna Wati
Pekerjaan/ jabatan : Pemilik Home Stay Pondok indah
Usia : 40 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Memiliki pemandangan yang indah seperti di Bali
2. Tempat nyaman dan aman
3. Memiliki air laut yang jernih dan ombak tenang
4. Memiliki kuliner masakan laut yang beranekaragam
5. Tiket masuk gratis
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Kurangnya promosi, khususnya dibidang akomodasi
2. Jauh dari pusat kota, sehingga kalah bersaing dengan pantai yang berada di
pusat kota
3. Belum adanya angkutan umum yang menuju objek wisata
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Pendapatan warga sekitar meningkat, khususnya pelaku usaha café dan
perhotelan
2. Menciptakan lapangan kerja
3. Kuliner desa bondo menjadi terkenal
4. Menambah pendapatan Desa Bondo
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Keamanan
2. Cuaca buruk
3. Kebersihan pantai dari sampah
91
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara
Identitas Responden
Nama : M. Agus Widyatmika
Pekerjaan/ jabatan : Seksi Pengembangan Daya Tarik Pariwisata
Usia : 35 Tahun
Alamat : RT/RW: 05/01 Kelurahan Kauman, Kecamatan Jepara
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Pasirnya putih
2. Ombak tenang
3. Pemandangan yang indah
4. Biaya tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional)
5. Terdapat banyak café/restoran
6. Kuliner yang beranekaragam
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Status lahan banyak yang pribadi
2. Masyarakat menginginkan pengembangan jangka pendek dibandingkan jangka
Panjang
3. Terlalu ketergantungan kepada pemerintah daerah dalam pengembangan
maupun pengelolaan Pantai Bondo
4. Kesadaran masyarakat yang kurang
5. Perlu adanya standar tarif dalam penetapan harga di café/restoran
6. Perlu adanya pengembangan daya tarik yang unik
7. Sampah khususnya musim penghujan
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara memberikan total bantuan senilai 200 juta
rupiah dalam bentuk pembuatan toilet umum dan icon pantai
2. Bisa dikembangan menjadi objek wisata unggulan kabupaten jepara
3. Adanya bantuan dari Dinas kebersihan yang membantu membersihkan sampah
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Abrasi
2. Sampah khususnya musim penghujan
3. Pengunjung yang membuang sampah sembarangan
4. Perlunya edukasi kepada pengunjung yang membuang sampah sembarangan
92
Identitas Responden
Nama : Nur Zuhruf
Pekerjaan/ jabatan : Kepala Bidang Destinasi Pariwisata
Usia : 47 Tahun
Alamat : RT/RW: 08/09 Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara
PERTANYAAN
5. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Suasana Tenang dan aman
2. Keindahan alam
3. Pasir putih dan ombak tenang
4. Air laut yang jernih
5. Kaya akan kuliner laut
6. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Status Lahan yang mayoritas milik pribadi
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan adanya objek wisata
3. Terlalu ketergantungan kepada pemerintah daerah dalam pengembangan
maupun pengelolaan Pantai Bondo
4. Jauh dari pusat kota
5. Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek wisata
7. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Bisa dikembangan menjadi objek wisata unggulan Kabupaten Jepara
2. Menciptakan lapangan kerja dan menambah pendapatan Desa
3. Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet umum
4. Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi
8. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Abrasi
2. Sampah khususnya musim penghujan
3. Pengunjung yang membuang sampah sembarangan
4. Kerusakan lingkungan dikarenakan pengembangan yang dilakukan seenaknya
saja
93
E. Form Kuesioner
KUESIONER
Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang “Analisis
Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo dengan Metode SWOT”. Pada
kesempatan ini, saya memohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
untuk dapat mengisi kuesioner berikut ini. Semua informasi yang terkumpul akan disajikan
secara umum (tidak secara individu) sebagai ringkasan dari hasil analisis yang akan
dilaporkan atau dipublikasikan dan akan dijamin kerahasiaannya sesuai dengan kode etik
penelitian. Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk mengisi
kuesioner yang ada, saya ucapkan banyak terima kasih.
PETUNJUK PENGISIAN
a. Kriteria Bobot
Berilah skor pada kolom bobot dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Penting
2 = Tidak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
b. Kriteria Rating
Berilah skor pada kolom Rating dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Tinggi
4 = Sangat Tinggi
94
Nama :
Pekerjaan/ jabatan :
Usia :
Alamat : RT/RW:
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3
wisata
4 Sampah
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang
95
F. Rekapitulasi Hasil Kuesioner SWOT
KUESIONER
Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang “Analisis
Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo dengan Metode SWOT”. Pada
kesempatan ini, saya memohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
untuk dapat mengisi kuesioner berikut ini. Semua informasi yang terkumpul akan disajikan
secara umum (tidak secara individu) sebagai ringkasan dari hasil analisis yang akan
dilaporkan atau dipublikasikan dan akan dijamin kerahasiaannya sesuai dengan kode etik
penelitian. Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk mengisi
kuesioner yang ada, saya ucapkan banyak terima kasih.
PETUNJUK PENGISIAN
c. Kriteria Bobot
Berilah skor pada kolom bobot dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Penting
2 = Tidak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
d. Kriteria Rating
Berilah skor pada kolom Rating dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Tinggi
4 = Sangat Tinggi
96
Nama : Bambang Sutrio (R1)
Pekerjaan/ jabatan : Wiraswasta dan Ketua Pokdarwis
Usia : 49 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 3
wisata
4 Sampah 3 3
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 2
97
Nama : Nuryanto (R2)
Pekerjaan/ jabatan : Ketua Pengelola CSR dan Sekretaris Pokdarwis
Usia : 38 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 2
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 3
wisata
4 Sampah 4 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 2
98
Nama : Yanu Harsono (R3)
Pekerjaan/ jabatan : Wakil Ketua Pokdarwis (Ketua RW 4 Desa Bondo)
Usia : 48 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 3
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 3
wisata
4 Sampah 4 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 2 3
99
Nama : Purwanto (R4)
Pekerjaan/ jabatan : Kepala Desa Bondo
Usia : 53 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/09 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 2 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 2 3
wisata
4 Sampah 3 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 2 2
100
Nama : Ali Purnomo (R5)
Pekerjaan/ jabatan : Kaur Perencanaan
Usia : 39 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
101
Nama : M. Agus Widyatmika (R6)
Pekerjaan/ jabatan : Seksi Pengembangan Daya Tarik Pariwisata
Usia : 35 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/04 Kelurahan Kauman, Kecamatan Jepara
102
Nama : Nur Zuhruf (R7)
Pekerjaan/ jabatan : Kepala Bidang Destinasi Pariwisata
Usia : 47 Tahun
Alamat : RT/RW: 08/09 Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara
103
Nama : Maridjanto (R8)
Pekerjaan/ jabatan : Ketua RT 01 RW 04 Desa Bondo
Usia : 55 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
104
Nama : Bronto Karyo (R9)
Pekerjaan/ jabatan : Ketua RT 02 RW 04 Desa Bondo
Usia : 46 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
105
Nama : Eri Fitrianto (R10)
Pekerjaan/ jabatan : Wiraswasta / pengunjung
Usia : 28 Tahun
Alamat : RT/RW: 05/02 Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan
106
Nama : Zainur Rohim (R11)
Pekerjaan/ jabatan : Swasta/pengunjung
Usia : 26 Tahun
Alamat : RT/RW: 03/03 Kelurahan Mulyoharjo, Kecamatan Jepara
107
Nama : Dedi Utomo (R12)
Pekerjaan/ jabatan : Swasta/pengunjung
Usia : 22 Tahun
Alamat : RT/RW: 07/02 Desa Kedung Cino, Kecamatan Jepara
108
Nama : Feri Khamdani (R13)
Pekerjaan/ jabatan : Mahasiswa/Pengunjung
Usia : 23 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/01 Desa Bucu, Kecamatan Kembang
109
Nama : Aryo Seto (R14)
Pekerjaan/ jabatan : Mahasiswa/Pengunjung
Usia : 22 Tahun
Alamat : RT/RW: 03/04 Kelurahan Bulu, Kecamatan Jepara
110
Nama : Muhammad Fikri (R15)
Pekerjaan/ jabatan : Swata/Pengunjung
Usia : 23 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/02 Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan
111
G. Perhitungan Faktor Internal (IFAS) dan Faktor Eksternal (EFAS)
%Pengar
Jml Jml Rating SKOR
NO KEKUATAN (STRENGTH ) R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 uh Bobot
Bobot Bobot/673 (b) axb
(a)
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 0,0892 8,92 3,80 33,9
Mempunyai pasir putih dan ombak yang
2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58 0,0862 8,62 31,6
tenang 3,67
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 45 0,0669 6,69 2,67 17,9
Terdapat banyak café yang
4 menyediakan tempat untuk menikmati 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 48 0,0713 7,13 23,3
keindahan pantai 3,27
Memiliki suasana yang tenang dan
5 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 43 0,0639 6,39 19,6
nyaman 3,07
6 Lahan parkir yang luas 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 36 0,0535 5,35 2,40 12,8
Adanya kuliner masakan laut yang
7 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 48 0,0713 7,13 20,5
beranekaragam 2,87
Tiket masuk gratis (kecuali hari libur
8 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 54 0,0802 8,02 28,9
nasional). 3,60
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan
pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 42 0,0624 6,24 17,9
disekitar objek wisata merupakan tanah
milik pribadi. 2,87
Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat
2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 52 0,0773 7,73 27,8
kota 3,60
Belum adanya sarana transportasi umum
3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 39 0,0579 5,79 16,2
untuk menuju ke objek wisata 2,80
4 Sampah 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 54 0,0802 8,02 3,60 28,9
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang
5 masih rendah dalam mendukung 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 51 0,0758 7,58 21,7
pengembangan pariwisata 2,87
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 43 0,0639 6,39 2,47 15,8
Total 673 1 100 316,9
112
ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL
%Pengar
Jml Jml Rating SKOR
PELUANG (OPPORTUNITIES ) R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 uh Bobot
Bobot Bobot/497 (b) axb
(a)
Mempunyai SK desa wisata (Peraturan
1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 47 0,0945674 9,46 30,3
Daerah No. 2 Tahun 2019) 3,20
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 57 0,1146881 11,47 3,67 42,1
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar
3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 38 0,0764588 7,65 3,60 27,5
113