Anda di halaman 1dari 124

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI

BONDO DENGAN METODE SWOT

PROYEK AKHIR

Data diambil sebagian dari Laporan Kerja Praktik:


Profil Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara (2018)

Oleh:
ASIF YUSUF SETYAWAN
21040116060048

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA
DEPARTEMEN SIPIL & PERENCANAAN SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020

i
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI
BONDO DENGAN METODE SWOT

Proyek Akhir diajukan kepada


Program Studi Diploma III Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota
Departemen Sipil dan Perencanaan
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Oleh:
Asif Yusuf Setyawan
21040116060048

Diajukan pada
Sidang Ujian Proyek Akhir
Tanggal 14 September 2020

Dinyatakan Lulus
Ahli Madya Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

Pangi, S.T, M.T Pembimbing

Bintang Septiarani S.T, M.T Penguji

Disahkan untuk dikumpulkan pada


14 September 2020

Mengetahui,

Khristiana Dwi Astuti, S.T, M.T


Ketua Program Studi Diploma III PWK

ii
ABSTRAK

Sektor pariwisata saat ini merupakan salah satu prioritas utama dalam menunjang
pembangunan suatu daerah. Kabupaten Jepara merupakan kota pesisir yang memiliki banyak pantai
yang dapat dijadikan objek wisata, salah satunya adalah Pantai Bondo. Pantai ini merupakan salah
satu objek wisata pantai yang terdapat di Kabupaten Jepara yang menawarkan keindahan pantai
dengan pasir putih dan ombak yang tenang. Jumlah wisatawan di Pantai Bondo pada tahun 2014-
2018 mengalami peningkatan yang signifikan. Namun pada tahun 2019 jumlah wisatawan
mengalami penurunan. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pesaing objek wisata lain yang
berkembang serta memiliki daya tarik wisata yang lebih menarik. Sehingga dibutuhkan sebuah
perencanaan pengembangan objek wisata Pantai Bondo untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan
mengoptimalkan potensi dari adanya objek wisata Pantai Bondo.
Tujuan dari penyusunan proyek akhir ini adalah untuk menganalisis prioritas strategi
pengembangan objek wisata Pantai Bondo yang berada di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri,
Kabupaten Jepara. Analisis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik dan instrumen
pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Data
yang digunakan meliputi data primer dan sekunder yang dianalisisis dengan metode SWOT. Output
analisis berupa matriks SWOT yang menjelaskan empat strategi, yaitu strategi SO (strength-
opportunity), ST (strength-threats), WO (weakness-opportunity), dan WT (weakness-threats).
keempat strategi tersebut dikembangkan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi atas faktor –
faktor strategis internal dan eksternal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi strategis objek wisata Pantai Bondo berada pada
kuadran I. Kuadran ini menunjukkan posisi objek wisata dalam keadaan berkembang dan strategi
yang harus ditetapkan dalam kuadran ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (growt
oriented strategy). Ditetapkan strategi SO yang dapat dilaksanakan adalah dengan
mengembangkan daya tarik wisata alam, melakukan koordinasi, meningkatkan kenyamanan dan
keamanan, memberi pelatihan warga, menambah sarana penunjang dan menciptakan landmark.
Strategi ST yang dapat dilakukan yaitu menciptakan sarana dan prasarana yang nyaman, aman dan
bersih, meningkatkan daya saing, edukasi pelestarian lingkungan, keamanan dengan siskamling
dan membuat pelatihan penanggulangan bencana. Strategi WO dapat dilakukan dengan sosialisasi
pentingnya pengembangan wisata, menambah tempat sampah, edukasi pentingnya membuang
sampah pada tempatnya, pemberdayaan SDM, menciptakan rute transportasi umum dan melakukan
perbaikan dan pelebaran jalan. Strategi WT dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi,
meningkatkan SDM, menanam mangrove dan kerjasama dengan pemerintah ataupun swasta untuk
membersihkan sampah

Kata Kunci: Pengembangan Objek Wisata, Analisis Swot, Pantai Bondo

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya.
Laporan Proyek Akhir yang berjudul “Analisis Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai
Bondo Dengan Metode SWOT” ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun
guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Program Diploma III
Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro.
Penyusunan Laporan Proyek Akhir ini didukung dan dibantu beberapa pihak serta
orang – orang sekitar. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Khristiana Dwi Astuti, S.T, M.T selaku Ketua Program Studi Diploma III
Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro.
2. Bapak Pangi, S.T, M.T selaku dosen pembimbing yang telah memberikan ide, kritik,
saran, semangat, kesabaran dan motivasi dalam penyelesaian proyek akhir.
3. Ibu Bintang Septiarani, S.T, M.T selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan, kritik, dan pertanyaan yang untuk lebih baik lagi dalam menyelesaikan
proyek akhir
4. Kepala Desa Bondo dan seluruh staff Pemerintah Desa Bondo beserta penduduk yang
telah membantu dalam melengkapi data yang diperlukan.
5. Ketua Pokdarwis dan anggotanya yang telah membantu dalam melengkapi data yang
diperlukan
6. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara yang telah membantu dalam
melengkapi data yang dibutuhkan
7. Seluruh teman Diploma III Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota angkatan 2016.
Semoga hasil penyusunan Laporan Proyek Akhir ini dapat bermanfaat bagi Program
Studi Diploma III Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota serta dapat menjadi
rekomendasi pembaca. Sekian yang dapat penulis sampaikan, mohon maaf apabila
terdapat kekurangan dalam penyusunan Laporan Proyek Akhir ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

iv
LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT atas karunia yang telah memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan Laporan Proyek Akhir. Penyusunan Laporan Proyek Akhir ini
adalah bagian ibadah kepada Allah SWT sekaligus sebagai persembahan dan ungkapan
terimakasih kepada:
1. Kedua Orang Tua
Terimakasih atas doa dan kerja keras untuk kedua orang tuaku, tanpa mereka mungkin saya tidak
bisa merasakan apa itu yang namanya kuliah, tolong maafkan anakmu ini yang sering durhaka
kepada papah sama mamah, maaf sering mengecewakan dan membuat malu keluarga ini. Asif
berjanji akan menjadi anak yang lebih baik lagi kedepannya. Alhamdulillah Laporan Proyek Akhir
yang Asif kerjakan dengan sebaik mungkin sudah selesai, tapi selesai tidak tepat waktu. Semoga
setelah lulus Asif akan mencari kerja yang halal dan berkah untuk membantu ekonomi keluarga,
semoga dimudahkan oleh Allah SWT untuk segala urusan Asif dan keluarga, Aamiin yarobalamin.
2. Keluarga Besar Mbah Suwarni
Terima kasih atas bantuan dan doa dari bude titik, bude titin, bude oon, bulek sulis, bulek nana dan
yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu satu
3. Woro
Ucapan terimakasih pun tidak cukup untuk disampaikan ke Woro Ratna Gupita, maaf kalo banyak
salah dari ucapan Asif dan perlakuan Asif kepada Woro. Terima kasih atas motivasi dan bantuan
dari segi materi, ilmu, tenaga dan lain sebagainya. Jasamu belum bisa aku balas dengan sepadan.
You are the best for my. Semoga kedepannya aku bisa membalas kebaikanmu wor dan kita bisa
menjadi pribadi yang baik kedepannya lagi. Aamiin Yarobalamin.
4. Temen – Temen Gondesku (Alfin, Ipan, Alfian, Dika, Meista, Mas Yofi, Mas Bayu, Adibah)
Terimakasih atas bantuan dan dukungan kalian. Aku bersyukur banget bisa berteman dengan
kalian, susah seneng bareng ya kawan.

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................................ iii


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iv
LEMBAR PERSEMBAHAN............................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... x
DAFTAR PETA ................................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................. 3

1.3 Tujuan dan Sasaran ................................................................................................ 4

1.3.1 Tujuan............................................................................................................... 4

1.3.2 Sasaran ............................................................................................................ 4

1.4 Ruang Lingkup ........................................................................................................ 5

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah .................................................................................... 5

1.4.2 Ruang Lingkup Materi ....................................................................................... 6

1.5 Kerangka Analisis.................................................................................................... 7

1.6 Kerangka Pikir ......................................................................................................... 7

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 9

BAB II KAJIAN LITERATUR........................................................................................... 10


2.1 Teori Pariwisata......................................................................................................10

2.1.1 Pengertian Pariwisata ......................................................................................10

2.1.2 Jenis Pariwisata ...............................................................................................10

2.1.3 Komponen Pariwisata ......................................................................................11

2.1.4 Perencanaan Pariwisata ..................................................................................11

2.1.6 Aksesibilitas Pariwisata ....................................................................................12

2.1.7 Sarana Pariwisata ............................................................................................12

vi
2.1.8 Prasarana Pariwisata .......................................................................................13

2.1.11 Wisatawan .....................................................................................................14

2.2 Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata .....................................................................15

2.3 Atraksi Wisata ........................................................................................................15

2.4 Pengembangan Pariwisata .....................................................................................16

2.4.1 Definisi Pengembangan Pariwisata ..................................................................16

2.4.2 Komponen Pengembangan Pariwisata ............................................................17

2.5 Kebutuhan Data .....................................................................................................18

2.6 Metode Pengumpulan Data ....................................................................................19

2.6.1 Data Primer......................................................................................................19

2.6.2 Data Sekunder .................................................................................................20

2.7 Metodologi Penelitian .............................................................................................20

2.8 Teknik Sampling .....................................................................................................20

2.9 Metode Analisis ......................................................................................................22

2.9.1 Analisis Deskriptif.............................................................................................22

2.9.2 Analisis SWOT .................................................................................................23

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI .............................................................. 30


3.1 Kependudukan .......................................................................................................30

3.1.1 Jumlah Penduduk ............................................................................................30

3.1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ......................................................30

3.2 Fisik Alam...............................................................................................................31

3.2.1 Kelerengan ......................................................................................................31

3.2.2 Jenis Tanah .....................................................................................................33

3.2.3 Curah Hujan.....................................................................................................33

3.2.4 Rawan Bencana...............................................................................................34

3.2.5 Tata Guna Lahan .............................................................................................35

3.3 Ekonomi .................................................................................................................38

3.3.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) ........................................38

vii
3.3.2 Pendapatan Per Kapita ....................................................................................39

3.4 Gambaran Umum Kawasan Objek Wisata .............................................................40

3.4.1 Kondisi Objek Wisata .......................................................................................41

3.4.2 Daya Tarik Objek Wisata .................................................................................42

3.4.3 Aksesibilitas Objek Wisata ...............................................................................46

3.4.4 Akomodasi Objek Wisata .................................................................................46

3.4.5 Fasilitas Penunjang dan Pelayanan .................................................................47

3.4.6 Infrastruktur Objek Wisata ................................................................................48

3.4.7 Sistem Pengelolaan Pariwisata ........................................................................49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ................................................................. 51


4.1 Deskripsi Faktor – Faktor Internal dan Eksternal ....................................................51

4.1.1 Faktor Internal ..................................................................................................51

4.1.2 Faktor Eksternal ...............................................................................................53

4.2 Penentuan Posisi Strategis Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo...............55

4.1.2 Posisi Strategis Faktor Internal dan Ekstenal ...................................................55

4.1.3 Analisis SWOT .................................................................................................61

4.3 Prioritas Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo ...............................64

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 67


5.1 Kesimpulan ............................................................................................................67

5.2 Saran .....................................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 70


LAMPIRAN...................................................................................................................... 73
A. Berita Acara .............................................................................................................73

B. Surat Ijin Penelitian ..................................................................................................76

C. Form Wawancara ....................................................................................................77

D. Rekapitulasi Hasil Wawancara SWOT .....................................................................78

E. Form Kuesioner .......................................................................................................94

F. Rekapitulasi Hasil Kuesioner SWOT ........................................................................96

G. Perhitungan Faktor Internal (IFAS) dan Faktor Eksternal (EFAS) ..........................112

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Kerangka Analisis ....................................................................................... 7


Gambar 1. 2 Kerangka Pikir ............................................................................................. 8
Gambar 2. 1 Diagram SWOT ..........................................................................................27
Gambar 2. 2 Matriks SWOT ............................................................................................28
Gambar 3. 1 Diagram Persentase Penduduk Desa Bondo Berdasarkan Pekerjaan Tahun
2017 ................................................................................................................................31
Gambar 3. 2 Kondisi Objek Wisata .................................................................................42
Gambar 3. 3 Pasir Putih Pantai Bondo ...........................................................................42
Gambar 3. 4 Kondisi Ombak Pantai Bondo.....................................................................43
Gambar 3. 5 Karang Pantai Bondo .................................................................................43
Gambar 3. 6 Café Lampion Pantai Bondo.......................................................................44
Gambar 3. 7 Spot Foto Buatan Pantai Bondo .................................................................44
Gambar 3. 8 Gardu Pandang Pantai Bondo....................................................................45
Gambar 3. 9 Masakan Laut Cafe Lampion Pantai Bondo ...............................................45
Gambar 3. 10 Sedekah Laut Pantai Bondo .....................................................................46
Gambar 3. 11 Kondisi Jalan Pantai Bondo......................................................................46
Gambar 3. 12 Kondisi Penginapan Pantai Bondo ...........................................................47
Gambar 3. 13 Fasilitas Penunjang Pantai Bondo ............................................................47
Gambar 3. 14 Kondisi Jalan Pantai Bondo......................................................................48
Gambar 3. 15 Jaringan Listrik Pantai Bondo ...................................................................48
Gambar 3. 16 Penerangan Jalan Pantai Bondo ..............................................................49
Gambar 3. 17 Kondisi TPS Pantai Bondo .......................................................................49
Gambar 3. 18 Pengelola Objek Wisata Pantai Bondo .....................................................50
Gambar 4. 1 Diagram SWOT ..........................................................................................63

ix
DAFTAR TABEL

Tabel I. 1 Tabel Wisatawan Pantai Bondo Tahun 2014 - 2019......................................... 2


Tabel II. 1 Kebutuhan Data .............................................................................................18
Tabel II. 2 Kriteria Narasumber/Responden ....................................................................21
Tabel II. 3 Deskripsi Matriks IFAS ...................................................................................24
Tabel II. 4 Deskripsi Matriks EFAS..................................................................................25
Tabel III. 1 Jumlah Penduduk Desa Bondo Tahun 2017 – 2018 .....................................30
Tabel III. 2 Tata Guna Lahan dan Luas (ha) Desa Bondo ...............................................36
Tabel III. 3 APBDes Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Bondo Tahun 2018 .......38
Tabel IV. 1 Tabel Faktor Internal Pantai Bondo...............................................................53
Tabel IV. 2 Tabel Faktor Eksternal Pantai Bondo ............................................................55
Tabel IV. 3 Tabel Kriteria Interval ....................................................................................56
Tabel IV. 4 Tabel Perhitungan Faktor Internal .................................................................57
Tabel IV. 5 Tabel Perhitungan Faktor Eksternal ..............................................................59
Tabel IV. 6 Matriks Faktor-Faktor Internal Strategis (IFAS) .............................................61
Tabel IV. 7 Matriks Faktor-Faktor Eksternal Strategis (EFAS) .........................................62
Tabel IV. 8 Tabel Rekapitulasi Hasil Perhitungan IFAS dan EFAS..................................63
Tabel IV. 9 Matriks SWOT ..............................................................................................66

x
DAFTAR PETA

Peta 1. 1 Peta Administrasi Desa Bondo ......................................................................... 6


Peta 3. 1 Peta Kelerengan Desa Bondo..........................................................................32
Peta 3. 2 Peta Jenis Tanah Desa Bondo ........................................................................33
Peta 3. 3 Peta Curah Hujan Desa Bondo ........................................................................34
Peta 3. 4 Peta Rawan Bencana Desa Bondo ..................................................................35
Peta 3. 5 Peta Tata Guna Lahan Desa Bondo ................................................................37
Peta 3. 6 Peta Citra Pantai Bondo ..................................................................................41

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pariwisata mempunyai peranan penting dalam perkembangan setiap daerah.
Perlu adanya pengembangan pada sektor pariwisata agar mampu menarik kunjungan
wisatawan dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dengan adanya kunjungan
wisatawan, maka wisatawan akan membelanjakan sebagian uang mereka untuk kegiatan
berwisatanya. Hal tersebut dapat menghasilkan pendapatan untuk objek wisata dan dapat
menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah). Sektor pariwisata juga mampu untuk
menggerakkan perekonomian masyarakat lewat usaha-usaha mikro yang berada pada
objek wisata.
Menurut Suwantoro, Pariwisata adalah suatu kegiatan berpergian yang dilakukan
individu/kelompok orang untuk menuju tempat lain yang jauh dari tempat tinggalnya dan
mempunyai tujuan tertentu kecuali untuk mencari pemasukan pendapatan.
Pengembangan sektor pariwisata pada suatu daerah akan menghasilkan banyak manfaat,
khususnya secara ekonomi, sosial dan budaya. Sebaliknya, jika pengembangan pariwisata
dilakukan tanpa perencanaan yang baik, maka akan mengakibatkan beberapa
permasalahan yang berdampak buruk kepada objek wisata maupun kepada masyarakat
sekitar objek wisata. Untuk menciptakan rencana ataupun strategi yang menghasilkan
manfaat yang positif, maka perlu adanya kajian yang terfokus yaitu dengan cara melakukan
penelitian kepada semua sumber daya pendukung pariwisata (Wardiyanta, 2006)
Sektor pariwisata memiliki pengaruh yang penting dalam perekonomian suatu
daerah. Sektor tersebut dapat memberikan suntikan dana kepada pemerintah daerah yang
didapatkan dari pajak, retribusi parkir, tiket masuk dan mampu untuk meningkatkan devisa
negara melalui wisatawan luar negeri yang berkunjung ke suatu objek wisata. Dengan
pentingnya sektor pariwisata terhadap perekonomian suatu daerah, maka perlu adanya
perencanaan atau strategi yang diperlukan untuk memperbaiki ataupun mengembangkan
objek wisata pada suatu daerah.
Kabupaten Jepara memiliki beberapa objek pariwisata yang cukup terkenal.
Diantaranya yaitu, Pantai Kartini, Pantai Bandengan, Karimun Jawa, Pantai Bondo, Daerah
Wisata Tempur dan lain sebagainya. Objek wisata di Kabupaten Jepara didominasi oleh
wisata bahari karena letak geografis Kabupaten Jepara yang berbatasan langsung dengan
laut jawa bagian utara. Pantai yang ada di Kabupaten Jepara memiliki berbagai macam

1
keunggulan, diantaranya adalah memiliki pasir putih, ombak yang tenang, air laut yang
jernih dan yang paling memikat wisatawan adalah pemandangan yang indah dibalut
dengan keaadan alam yang masih alami.
Pantai Ombak Mati Bondo atau warga sekitar menyebut dengan Pantai Bondo
merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Jepara yang terletak di Desa Bondo,
Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Pantai ini dikategorikan menjadi pantai yang masih
berkembang dan belum terlalu dikenal oleh wisatawan dari luar kota, dikarenakan masih
kalah tenar dengan Pantai Bandengan, Pantai Kartini, dan Karimun Jawa. Letak Pantai
Bondo yang jauh dari pusat Kota Jepara, merupakan salah satu faktor kurang dikenalinya
objek wisata ini. Jarak Pantai Bondo dari pusat Kota Jepara berkisar antara 20 - 25 km atau
jika dihitung waktu berkisar antara 30-45 untuk menuju objek wisata ini. Walaupun jaraknya
jauh dari pusat kota, Pantai Bondo menawarkan keindahan alam yang otentik dengan pasir
putih yang sangat indah dibalut oleh ombak yang tenang dan jernih. Keindahan alam yang
otentik tersebut merupakan salah satu potensi Pantai Bondo untuk meningkatkan daya tarik
wisatawan.
Berikut merupakan data wisatawan dari tahun 2014 – 2019 Pantai Bondo:
Tabel I. 1
Tabel Wisatawan Pantai Bondo Tahun 2014 - 2019
Wisatawan Wisatawan
Tahun Total wisatawan
Mancanegara Dalam Negeri
2014 0 7892 7892
2015 0 8363 8363
2016 0 18.232 18.232
2017 281 85.164 85.445
2018 347 117.002 117.349
2019 292 87.294 87.586
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara & Pokdarwis Desa Bondo, 2019

Berdasarkan tabel I.1 di atas dapat disimpulkan bahwa wisatawan dari tahun 2014 –
2018 mengalami peningkatan yang signifikan. Namun pada tahun 2019 jumlah wisatawan
mengalami penurunan. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pesaing objek wisata lain
yang berkembang dan memiliki daya tarik wisata yang lebih menarik. Letak Pantai Bondo
yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Mlonggo yang memiliki objek Pantai
Empurancak dan Pantai Blebak merupakan pesaing dari objek wisata Pantai Bondo karena
jaraknya yang cukup berdekatan. Dengan semakin banyaknya pesaing, objek wisata Pantai
Bondo dikhawatirkan mengalami penurunan jumlah wisatawan per tahunnya. Jika hal
tersebut terjadi maka mengakibatkan jumlah pendapatan objek wisata akan mengalami
penurunan dan juga dapat mengurangi pendapatan masyarakat sekitar yang memiliki
usaha mikro disekitar objek wisata. Berdasarkan hasil wawancara Kepala Desa Bondo,

2
Pengelola Pantai Bondo diwajibkan untuk memberikan hasil pendapatan objek wisata
senilai 100 juta rupiah per tahun kepada Pemerintah Desa Bondo. Namun, Ketua
Pokdarwis Pantai Bondo merasa keberatan dengan jumlah uang yang diminta Pemerintah
Desa Bondo dikarenakan pemasukan Pantai Bondo yang berkurang diakibatkan oleh
penurunan jumlah pengunjung. Maka dari itu diperlukan pembuatan rencana/strategi
pengembangan untuk meningkatkan kembali jumlah wisatawan dan mengoptimalkan
potensi dari adanya objek wisata Pantai Bondo
Pantai Bondo sangat cocok untuk rekreasi keluarga dengan menikmati keindahan
panorama sunset dan sunrise yang begitu memuaskan mata. Namun terkadang terdapat
sampah yang menghiasi pinggiran pantai dan mengganggu pemandangan indah pantai
tersebut. Asal sampah-sampah tersebut dari tengah laut, sungai dan dari pengunjung yang
membuang sampah sembarangan. Pengelola pantai juga tidak menyediakan tempat
sampah secara menyeluruh dikawasan pantai tersebut, hal tersebut menjadi faktor
pendorong para wisatawan membuang sampah sembarangan di pinggiran pantai.
Akses jalan dari kota menuju ke objek wisata ombak mati sudah cukup baik, namun
setelah memasuki kawasan pantai, jalan menjadi sempit dan berlubang. Lebar jalan
tersebut berkisar antara 4 meter dan ketika ada dua mobil saling berlawanan arah maka
kedua kendaraan tersebut akan mengalami kesulitan untuk saling berpapasan. Tak jarang
juga hal tersebut mengakibatkan kemacetan yang cukup Panjang, khususnya pada akhir
pekan dan hari hari libur nasional karena pengunjung yang membludak.
. Harga tiket masuk Pantai Bondo adalah Rp. 2.500/orang sesuai dengan Peraturan
Desa Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Retribusi Wisata Pantai Bondo. Secara keseluruhan
permasalahan yang terdapat di pantai Bondo yaitu kurang memadainya fasilitas pariwisata,
kurangnya perhatian pemerintah dalam mengelola Pantai Bondo dan lahan di sekitar Pantai
Bondo merupakan hak milik pribadi sehingga perlu kerjasama yang jelas dalam
pengelolaannya.
Berdasarkan permasalahan diatas, akan dikaji mengenai permasalahan-
permasalahan yang berada di objek wisata Pantai Bondo sehingga menghasilkan suatu
analisis pengembangan objek wisata Pantai Bondo. Berkenaan dengan hal itu, maka
dilaksanakan suatu proyek penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan
Objek Wisata Pantai Bondo Dengan Metode SWOT”.

1.2 Identifikasi Masalah


Sebelum melakukan penelitian mengenai strategi pengembangan objek wisata
Pantai Bondo, maka terlebih dahulu melakukan identifikasi kondisi eksisting serta

3
mengetahui beberapa permasalahan yang terdapat di objek wisata tersebut.
Permasalahannya meliputi:
a. Belum diketahuinya posisi strategis pengembangan objek wisata Pantai Bondo
b. Atraksi objek wisata yang terlalu membosankan
c. Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam mendukung
pengembangan pariwisata Sampah
d. Akses jalan ketika memasuki objek wisata tidak memadai, dan sering
menimbulkan kemacetan
e. Minimnya sarana transportasi menuju objek wisata Pantai Bondo.
f. Kepemilikan tanah disekitar objek wisata milik pribadi dan tidak dikelola oleh
pemerintah
Berdasarkan masalah – masalah yang sudah diketahui,maka rumusan masalah
dalam penulisan proyek akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana posisi strategis pengembangan objek wisata Pantai Bondo?
b. Prioritas strategi apakah yang perlu dirumuskan untuk objek wisata Pantai Bondo
agar wisatawan meningkat kembali?

1.3 Tujuan dan Sasaran


Tujuan dan sasaran dalam penulisan laporan proyek akhir yang berjudul “Analisis
Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo di Desa Bondo Kecamatan Bangsri
Kabupaten Jepara”

1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penyusunan proyek akhir ini adalah untuk menganalisis prioritas strategi
pengembangan objek wisata Pantai Bondo yang berada di Desa Bondo, Kecamatan
Bangsri, Kabupaten Jepara

1.3.2 Sasaran
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, maka sasaran yang dilakukan meliputi:
a. Identifikasi kondisi eksisting objek wisata Pantai Bondo
b. Melakukan identifikasi faktor internal dan faktor eksternal (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) pada objek wisata Pantai Bondo.
c. Mengidentifikasi posisi strategis pengembangan objek wisata Pantai Bondo
menggunakan matriks IFAS-EFAS.
d. Merumuskan prioritas strategi pengembangan objek wisata Pantai Bondo.

4
e. Memberikan rekomendasi dan saran terkait pengembangan objek wisata Pantai
Bondo

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup merupakan batas suatu kajian yang didalamnya memuat ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup materi. Ruang lingkup wilayah merupakan batasan wilayah yang
akan dikaji. Sedangkan ruang lingkup materi merupakan Batasan kajian materi yang akan
dikaji

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah dalam penulisan tugas akhir ini berada di Desa Bondo,
Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Desa Bondo mempunyai 30 RT, 12 RW, 5 dusun
serta memiliki total luas wilayah 1.147.033 Ha dengan jumlah penduduk pada tahun 2018
mencapai 10.437 jiwa (Data Monografi Desa Bondo Tahun 2018). Berikut merupakan batas
administrasi serta peta administrasi Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebalah Selatan : Desa Karanggondang (Kecamatan Mlonggo) dan Desa Jerukwangi
Sebelah timur : Desa Jerukwangi
Sebelah Barat : Laut Jawa dan Desa Karanggondang (Kecamatan Mlonggo)

5
Sumber: Survei Lapangan Tahun 2018
Peta 1. 1
Peta Administrasi Desa Bondo

1.4.2 Ruang Lingkup Materi


Pengembangan pariwisata merupakan suatu langkah yang digunakan untuk
memaksimalkan potensi – potensi yang berada di objek wisata atau wilayah pariwisata
yang akan dikembangkan. Laporan proyek akhir ini mengambil wilayah studi di objek wisata
Pantai Bondo yang berlokasi di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.
Berdasarkan proses pengembangan pariwisata, dibutuhkan analisis terhadap strategi
pengembangan objek wisata Pantai Bondo. Pada laporan proyek akhir ini analisis yang
digunakan adalah analisis SWOT. Dari analisis tersebut maka akan diketahui potensi dan
permasalahan dari objek wisata Pantai Bondo sehingga akan dihasilkan strategi – strategi
yang dijadikan untuk tolak ukur pengembangan objek wisata Pantai Bondo. berikut
merupakan ruang lingkup materi dari proyek akhir ini:
1. Identifikasi kondisi eksisting objek wisata
Meliputi kondisi fisik dari objek wisata Pantai Bondo.

6
2. Identifikasi komponen objek wisata Pantai Bondo dalam proses pengembangan
pariwisata, meliputi : atraksi, aksesbilitas, kelengkapan sarana dan prasarana
penunjang, akomodasi serta sistem pengelolaan yang berada di objek wisata
Pantai Bondo.
3. Analisis IFAS, EFAS dan analisis SWOT dari potensi, kelamahan, peluang serta
ancaman yang berkaitan dengan objek wisata Pantai Bondo.

1.5 Kerangka Analisis


Dalam proses analisis pada proyek akhir ini kerangka analisisnya yang telah dibuat
adalah sebagai berikut seperti yang terlihat dalam gambar 1.1.

INPUT PROSES OUTPUT

Analisis SWOT
Identifikasi 1. Matriks SWOT
1. Kekuatan (S)
2. Prioritas strategi
1. Faktor Internal 2. Kelemahan (W)
objek wisata Pantai
2. Faktor Eksternal 3. Peluang (O)
Bondo
4. Ancaman (T)

Sumber: Analisis,2020
Gambar 1. 1
Kerangka Analisis

1.6 Kerangka Pikir


Dalam melakukan analisis, harus didasarkan pada suatu kerangka pemikiran atas
fenomena, isu, masalah atau objek menurut sudut pandang dan konteks tertentu. Pemikiran
tersebut akan menghasilkan seperangkat asumsi asumsi yang dijadikan untuk panduan
untuk melakukan proses analisis. Kerangka piker yang mendasari proses analisis pada
proyek akhir ini adalah sebagai berikut, seperti yang terlihat pada gambar 1.2

7
Sumber: Analisis, 2020

Gambar 1. 2
Kerangka Pikir

8
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penuliasan laporan akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup materi, kerangka piker dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN LITERATUR
Berisikan literatur atau teori – teori yang mendasari pemikiran dalam penyusunan
laporan proyek akhir yang akan digunakan untuk melakukan analisis penyusunan
strategi pengembangan objek wisata Pantai Bondo yang berada di Desa Bondo
Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, beberapa teori meliputi: teori kepariwisataan,
teori daya tarik objek pariwisata, teori mengenai metode analisis IFAS-EFAS dan
analisis SWOT.
BAB III GAMBARAN UMUM DESA BONDO
Berisikan gambaran umum Desa Bondo yang terdiri dari kondisi fisik alam yaitu,
kelerengan dan jenis tanah. Kondisi sosial ekonomi berkaitan dengan jumlah
penduduk Desa Bondo dan jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan Desa Bondo.
BAB IV ANALISIS
Pada bab ini membahas analisis EFAS-IFAS dan analisis SWOT dalam menganalisis
penyusunan strategi pengembangan objek wisata Pantai Bondo di Desa Bondo
Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil analisis yang telah dilakukan

9
BAB II
KAJIAN LITERATUR

2.1 Teori Pariwisata


2.1.1 Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah suatu kegiatan berpergian yang dilakukan individu/kelompok orang
untuk menuju tempat lain yang jauh dari tempat tinggalnya dan mempunyai tujuan tertentu
kecuali untuk mencari pemasukan pendapatan (Suwantoro, 2004). Pariwisata bisa diartikan
dengan perjalanan yang dilakukan secara individu/kelompok dengan tujuan memperolah
kenikmatan untuk memenuhi hasrat bersenang-senang ataupun sekadar menghilangkan
penat. Menurut (O. A. Yoeti, 1996) wisata mempunyai arti perjalanan; dalam bahasa
Inggris dapat disamakan dengan “travel”, sedangkan pariwisata merupakan perjalanan
yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain; dalam bahasa Inggris dapat disamakan
dengan “tour”. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pariwisata adalah sebuah perjalanan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dari suatu
tempat ke tempat lain, bertujuan untuk rekreasi atau untuk melakukan kegiatan yang dapat
menghilangkan stress.
2.1.2 Jenis Pariwisata
(Spillane, 1995) menggambarkan ada berbagai macam pariwisata, yaitu
a. Pariwisata untuk Menikmati Perjalanan (Pleasure Tourism)
Artinya adalah untuk menikmati keindahan perjalanan ke suatu objek wisata tertentu
b. Pariwisata untuk Rekreasi (Recreation Tourism)
Artinya adalah untuk memanfaatkan hari-hari libur untuk melepas penat dari pekerjaan
ataupun kesibukan lain, bertujuan untuk mengembalikan kesegaran jasmani dan rohani
serta menyegarkan dari rasa letih dan lelah.
c. Pariwisata untuk Kebudayaan (Cultural Tourism)
Artinya adalah untuk mengunjungi sebuah peninggalan kebudayaan, monumen
bersejarah, festifal seni dan musik. Contohnya adalah mengunjungi candi Borobudur,
lawang sewu, dan melihat tari kecak yang ada di Bali
d. Pariwisata untuk Olahraga (Sports Tourism)
Bentuk pariwisata ini di bagi menjadi 2 jenis, diantaranya adalah
1. Big Sport Event
Artinya adalah untuk mengunjungi sebuah event olahraga yang besar dan hebat.
Contohnya adalah olimpiade internasional, piala dunia, dan lain sebagainya.

10
2. Sporting Tourism of the Practitioner
Artinya adalah untuk mengunjungi sebuah objek wisata dengan tujuan melatih fisik
secara pribadi maupun kelompok, contohnya adalah mendaki gunung.
e. Pariwisata untuk Urusan pekerjaan (Business Tourism)
Pariwisata ini bertujuan untuk urusan pekerjaan yang bersifat internal
f. Pariwisata untuk Berkovensi (Convention Tourism)
Pariwisata ini bertujuan untuk menghadiri suatu konvensi nasional maupun internasional
selama berhari-hari dan sekaligus melakukan kegiatan wisata.

2.1.3 Komponen Pariwisata


Menurut Suwantoro, ada beberapa komponen pariwisata yang harus diketahui,
diantaranya adalah :
a. Sarana Pokok Pariwisata
1. Biro wisata
2. Transportasi
3. Restoran/cafe
4. Adanya Objek Wisata
5. Atraksi/daya tarik wisata
b. Sarana Pelengkap Pariwisata
1. Tempat rekreasi dan olahraga, seperti : taman, alun-alun
2. Prasarana umum, seperti : jalan dan jaringan listrik
c. Sarana Penunjang kepariwasataan
1. Tempat Karaoke dan Pusat oleh-oleh

2.1.4 Perencanaan Pariwisata


Di dalam merencanakan pariwisata, dibutuhkan strategi yang baik untuk menunjang
pengembangan objek pariwisata. Menurut (Inskeep, 1991), ada berbagai macam
pendekatan yang dapat dilakukan untuk pengoptimalan perencanaan pariwisata,
diantaranya adalah :
a. Continous Incremental and Flexible Approach
Perencanaan pariwisata harus bersifat fleksibel dan mempunyai rencana yang
mengarah pada masa depan
b. System Approach
Perencanaan pariwisata harus mempunyai manajemen sistem yang baik dan transparan
c. Comprehensive Approach

11
Perencanaan pariwisata harus mencakup pada semua pihak dan bersifat mengikat
d. Integrated Approach
Perencanaan pariwisata harus terhubung dengan rencana dan sistem yang dibuat untuk
menciptakan system perencanaan yang terintegrasi
e. Environmental and Sustainable Development Approach
Perencanaan pariwisata harus memperhatikan keadaan alam sekitar agar tidak merusak
habitat alam yang berada pada suatu objek wisata
f. Community Approach
Perencanaan pariwisata harus melibatkan semua kalangan khususnya masyarakat
lokal yang mempunyai peran penting dalam pengembangan pariwisata
g. Implementable Approach
Perencanaan pariwisata harus mempunyai strategi yang realistis sesuai dengan keadaan
objek wisata
h. Application of Systematic Planning Approach
Perencanaan pariwisata harus diaplikasikan dengan sistem yang matang dan objektif

2.1.6 Aksesibilitas Pariwisata


Sektor pariwisata berkaitan langsung dengan akses sebuah objek wisata. Semakin
mudah akses yang dilewati, maka semakin baik tingkat perencanaan Kepariwisataanya.
Selain akses, transportasi juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan
pariwisata. Aksesibilitas pariwisata terdiri dari beberapa macam infrastrukur yang saling
berkaitan dengan transportasi, antara lain : terminal bus, bandara, stasiun, jalan tol, dan
lain sebagainya. Kenyamanan keamanan selama perjalanan menuju daerah wisata
merupakan faktor penting dalam aksesbilitas pariwisata. Menurut Oka A. Yoeti (1985:172)
objek wisata yang tidak memiliki aksesbilitas yang baik, maka objek wisata tersebut akan
mengalami kesulitan dalam proses pengembangannya.

2.1.7 Sarana Pariwisata


Sarana pariwisata merupakan icon penting dalam pengembangan suatu objek wisata.
Semakin lengkap sarana wisatanya, maka daya tarik wisatawan juga semakin meningkat.
Yang dimaksud dengan sarana pariwisata adalah semua yang terdapat dalam objek wisata
yang mempunyai tujuan untuk membantu dan memudahkan wisatawan dalam kegiatan
berwisata (Ghani, 2017). Ada tiga jenis sarana pariwisata, diantaranya adalah (Yoeti, 1997)
1. Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Superstructure)

12
Sarana ini digunakan untuk menyediakan fasilitas pokok kepariwisataan, contohnya
adalah penginapan, transportasi, tempat makan, cafe dan lain sebagainya.
2. Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Supplementing Tourism Superstructure)
Sarana ini digunakan untuk melengkapi sarana pokok/utama. Sarana ini juga dapat
mempengaruhi keputusan wisatawan untuk tinggal lebih lama ataupun tidak.
Sebagai contoh adalah toko pakaian, toko oleh-oleh (cindera mata), studio foto, spa,
salon dan lain sebagainya.
3. Sarana Penunjang Pariwisata (Supporting Tourism Superstructures)
Sarana ini digunakan untuk menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok/utama.
Tujuannya adalah membuat wisatawan/pengunjung lebih lama waktu untuk
mengunjungi suatu objek wisata. Misalnya sarana karaoke, casino dan lain
sebagainya.

2.1.8 Prasarana Pariwisata


Prasarana pariwisata adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
wisatawan/pengunjung untuk memperlancar kegiatan berwisatanya (Suwantoro, 2004).
Sebagai contoh adalah, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, air bersih, jalan, dan lain
sebagainya. Menurut (Warpani, 2007) ada 3 jenis prasarana pariwisata, yaitu
1. Aksesbilitas
Aksesbilitas adalah prasarana yang digunakan untuk menghubungkan akses jalan
kawasan pariwisata ke moda transportasi umum. Tingkat kemudahan dalam
menjangkau sebuah Kawasan objek wisata dapat dilihat dari kondisi jalan raya, dan
tersedianya transportasi umum untuk menuju ke objek wisata tersebut.
2. Utilitas
Ada berbagai macam utilitas, yaitu :
a. Jaringan listrik
Ketersedian jaringan listrik sangatlah penting untuk menunjang berbagai
macam fasilitas pendukung objek wisata.
b. Jaringan air bersih
c. Tempat Peribadatan
d. Toilet/WC
3. Jaringan Pelayanan
Ada berbagai macam jaringan pelayanan, yaitu :
a. Posko pelayanan Kesehatan

13
Posko tersebut digunakan untuk keadaan darurat jika ada pengunjung yang
mengalami gangguan kesehatan secara mendadak
b. Pos keamanan
Dengan adanya pos keamanan, maka resiko adanya tindakan kriminal
semakin rendah

2.1.11 Wisatawan
Wisatawan merupakan orang yang melakukan perjalanan wisata, dalam bahasa
Inggris dapat disamakan dengan “traveler” (O. A. Yoeti, 1996). Secara umum, semua orang
yang sedang melakukan kegiatan wisata disebut dengan wisatawan. Apapun tujuannya jika
perjalanan tersebut bukan untuk menetap dan bukan untuk mencari nafkah pada lokasi
yang dikunjungi. Pacific Area Travel Association memberi batasan mengenai sebutan
wisatawan dengan memberikan jangka waktu, bahwa seseorang/sekelompok orang dapat
disebut wisatawan saat mengadakan perjalanan selama 24 jam dan maksimal 3 bulan
diluar tempat tinggalnya, wisatawan tersebut meliputi:
1. Seseorang atau sekelompok orang yang mengadakan perjalanan dengan tujuan
mendapatkan kesenangan.
2. Seseorang atau sekelompok orang yang mengadakan perjalanan dibersamai
dengan tujuan kegiatan bisnis, pertemuan, konferensi atau sebagai utusan
badan/organisasi.
3. Pejabat pemerintahan dan militer serta anggota keluarganya yang sedang
ditempatkan di negara lain tidak termasuk dalam ketegori wistawan. Namun,
apabila mereka mengadakan perjalanan ke negeri lain, maka dapat dikategorikan
sebagai wisatawan.
Menurut Pendit (1999:39), jenis wisatawan dapat dibedakan menurut asal tempat
tinggalnya, yaitu sebagai berikut:
1. Wisatawan Internasional (mancanegara)
Merupakan seseorang atau sekelompok orang yang mengadakan perjalanan
wisata dari luar negeri menuju daerah tujuan wisata yang berlokasi di Indonesia.
2. Wisatawan Nasional (domestic)
Merupakan penduduk Indonesia yang mengadakan perjalanan di wilayah
Indonesia dan di luar domisilnya, dalam jangka waktu minimal 24 jam atau
menginap, kecuali kegiatan perjalanan yang tujuannya menghasilkan nafkah di
daerah tujuan.

14
2.2 Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata
Secara umum, objek dan daya tarik wisata adalah apa saja yang dapat memberikan
daya tarik sehingga wisatawan memutuskan untuk berkunjung. Objek dan daya tarik wisata
menjadi unsur penting dalam kepariwisataan. Program pemerintah dalam melestarikan
adat dan budaya sebagai aset penarik wisatawan dapat sukses dicapai melalui peran objek
dan daya tarik daerah tujuan wusata. Contoh objek dan daya tarik wisata yaitu kadaan
alam, budaya, tata hidup dan lain sebagainya yang memiliki nilai jual serta menarik
wisatawan sehingga wisatawan datang mengunjungi ataupun menikmatinya. Agar suatu
daerah dapat menjadi daerah tujuan wisata yang baik maka harus mengembangkan hal-
hal berikut (Khotimah & Wilopo, 2017):
1. Something to see, merupakan segala sesuatu yang menarik untuk dilihat,
menimbulkan perasaan tertentu saat melihatnya.
2. Something to buy, merupakan segala sesuatu yang menarik atau memiliki ciri khas
tersendiri sehingga timbul keinginan untuk membeli/memiliki.
3. Something to do, merupakan segala sesuatu kegiatan yang dapat dilakukan di
daerah tujuan wisata tersebut.
Ketiga hal di atas merupakan faktor yang kuat bagi daerah tujuan wisata, sehingga
dapat mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung. Maka dalam melakukan
pengembangan daerah tujuan wisata terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
sebagai berikut:
1. Mampu untuk bersaing dengan objek wisata di daerah lain.
2. Memiliki sarana pendukung dan memiliki daya tarik yang menjadi ciri khas
tersendiri.
3. Tetap, tidak mengalami perubahan dan tidak berpindah-pindah kecuali saat
melakukan kegiatan pembangunan dan pengembangan.
4. Menarik wisatawan untuk datang

2.3 Atraksi Wisata


Objek dan daya tarik wisata yang diminati wisatawan disebut dengan atraksi (Suwena
& Widyatmaja, 2017). Daya tarik wisata tentunya berhubungan dengan atraksi wisata, yang
memiliki tujuan untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke daerah tujuan wisata. Atraksi
wisata adalah segala sesuatu yang diharapkan untuk dapat memenuhi keperluan dalam
kegiatan berwisata. Modal atraksi wisata dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Daya Tarik Wisata Alam

15
Berbasis pada keindahan serta keunikan yang disediakan alam. Misalnya dapat
berupa bentang alam pegunungan, berbagai jenis flora dan fauna, terumbu karang
dan ikannya, pemandangan sunset serta lain sebagainya.
2. Daya Tarik Wisata Budaya
Contoh dari daya tarik wisata buday adalah ritual, upacara adat, bangunan
bersejarah, seni musik, seni tari, festival budaya, museum dan sebagainya
3. Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Berbasis pada aktivitas yang berguna untuk memenuhi keinginan wisatawan secara
spesifik. Contohnya seperti sarana dan fasilitas olahraga, ketangkasan (naik kuda
sambil berwisata), hiburan (akrobatik, lawak), pusat perbelanjaan dan lain
sebagainya.
Atraksi wisata dapat menjadi faktor penting dalam menarik wisatawan sehingga
wisatawan memutuskan berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Menurut Soekadijo
(2000:60-61) atraksi wisata yang baik dapat mendatangkan wisatawan, sehingga
jumlahnya meningkat dan menahan wisatawan di tempat wisata dalam waktu yang lama
serta memberikan kepuasan kepada pengunjung. Untuk mencapai target berupa
peningkatan wisatawan, untuk menahan wisatawan di lokasi atraksi dan memberikan
kepuasan ke wisatawan, maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Kegiatan dan objek wisata yang merupakan modal utama atraksi wisata harus
dalam keadaan yang baik.
b. Atraksi wisata yang harus disajikan di hadapan wisatawan secara langsung, maka
cara penyajiannya harus tepat.
c. Atraksi wisata merupakan titik henti mobilitas spasial
d. Keadaan di tempat atraksi wisata mendukung untuk menahan wisatawan cukup
lama di lokasi tersebut.
e. Kesan yang didapat wisatawan ketika menyaksikan atraksi wisata harus
diusahakan agar kesan tersebut dapat bertahan selama mungkin.

2.4 Pengembangan Pariwisata


2.4.1 Definisi Pengembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata merupakan usaha untuk mengembangkan dan/atau
memajukan objek wisata supaya lebih baik dan lebih menarik ditinjau dari segi lokasi
maupun benda-benda di dalamnya (Barreto, 2014). Alasan utama dilakukannya
pengembangan pariwisata berkaitan erat dengan kegiatan pembangunan perekonomian di
daerah atau negara. Kegiatan pengembangan pariwisata di suatu daerah tujuan wisata

16
akan selalu diperhitungkan dengan keuntungan yang akan diperoleh dan manfaatnya apa
saja yang akan didapat masyarakat. Menurut Sastrayuda dalam (Mappa, 2012) kegiatan
perencanaan pengembangan pariwisata meliputi:
1. Pendekatan participatory planning
Pendekatan ini mengusahakan agar seluruh unsur terlibat diikutsertakan baik
secara teoritis ataupun praktis. Sehingga proses perecanaan dan pengembangan
kawasan objek wisata dapat dilakukan dengan baik
2. Pendekatan potensi dan karakteristik produk budaya yang diperkirakan bisa
mendukung keberlanjutan pengelolaan kawasan objek wisata.
3. Pendekatan pemberdayaan masyarakat
Pendekatan ini memberikan kesempatan masyarakat sekitar untuk
mengembangkan kemampuan baik yang bersifat pribadi maupun kelompok.
4. Pendekatan kewilayahan
Pendekatan dengan memperhatikan faktor keterkaitan antar wilayah, menyadari
akan pentingnya potensi sebagai bagian yang harus dimiliki dan diseimbangkan
secara terencana.
5. Pendekatan optimalisasi potensi
Contohnya seperti perkembangan potensi kebudayaan di suatu desa yang jarang
disentuh atau digunakan sebagai bagian indikator keberhasilan pengembangan.

2.4.2 Komponen Pengembangan Pariwisata


Menurut Cooper dkk dalam (Delita, Yetti, & Sidauruk, 2017), kerangka
pengembangan pariwisata terdiri dari komponen utama sebagai berikut:
a. Obyek daya tarik wisata (attraction), mencakup keunikan daerah tujuan wisata dan
daya tarik wisata yang berbasis alam, budaya ataupun buatan.
b. Aksesibilitas (accessibility), mencakup kemudahan wisatawan dalam mendapatkan
layanan sarana dan sistem transportasi.
c. Amenitas (amenities), mencakup fasilitas penunjang yang mendukung kegiatan
wisata.
d. Fasilitas umum (ancillary service), mencakup semua fasilitas umum yang berguna
untuk mendukung kegiatan pariwisata.
e. Kelembagaan (institutions), memiliki kewenangan, tanggung jawab serta peran
penting dalam mendukung terlaksananya kegiatan pariwisata yang baik dan
terencana.

17
2.5 Kebutuhan Data
Tabel kebutuhan data digunakan sebagai acuan agar semua data terkumpul secara
lengkap dan data tersebut benar – benar digunakan. Kebutuhan data yang diperlukan
dalam penulisan laporan proyek akhir ini dibuat dalam bentuk tabel agar memudahkan
penyampaian informasi. Tabel kebutuhan data dalam penulisan laporan proyek akhir ini
dirincikan sebagai berikut:
Tabel II. 1
Kebutuhan Data
Teknik
Tahun Sumber
No. Nama Data Rincian Data Jenis Data Pengumpulan
Data Data
Data
1. Batas 2018 Sekunder Bappeda Telaah
Administrasi Kabupaten Dokumen
Desa Bondo Jepara
2. Batas 2018 Primer Observasi Observasi
Administrasi RW Lapangan
3. Batas 2018 Primer Observasi Observasi
Administrasi RT Lapangan
4. Kelerengan 2018 Sekunder Bappeda Telaah
Kabupaten Dokumen
Jepara
5. Jenis Tanah 2018 Sekunder Bappeda Telaah
Kabupaten Dokumen
Jepara
6. Jumlah 2014- Sekunder Dinas Telaah
Wisatawan 2018 Pariwisata Dokumen
Kabupaten
Jepara
7. Jaringan Jalan 2018 Primer Citra dan Observasi
Observasi
Lapangan
8. Sungai 2018 Primer Citra dan Observasi
Observasi
Lapangan
9. Aksesbilitas 2019 Primer Observasi Observasi
Objek Wisata Lapangan
10. Fasilitas 2019 Primer Observasi Observasi
a) Tempat Lapangan
Parkir
b) Toilet
c) Peribadatan
d) Restoran
e) Fasilitas
penunjang
lainnya
11. Atraksi Wisata 2019 Primer Wawancara Observasi
dan
Observasi
Lapangan
12. Sosial Ekonomi Jumlah 2018 Sekunder Data Telaah
Penduduk Monografi Dokumen
Total Desa Bondo

18
Teknik
Tahun Sumber
No. Nama Data Rincian Data Jenis Data Pengumpulan
Data Data
Data
Jumlah 2018 Sekunder Data Telaah
Penduduk Monografi Dokumen
Berdasarkan Desa Bondo
Jenis Kelamin
Jumlah 2018 Sekunder Data Telaah
Penduduk Monografi Dokumen
Berdasarkan Desa Bondo
Pekerjaan
Faktor Internal 2019 Primer Pokdarwis,
dan Eksternal Kepala
Desa, Dinas
Pariwisata
dan
Kebudayaa
n,Warga
setempat
(Rt dan
RW), pelaku
usaha dan
pengunjung
Sumber : Hasil Analisis, 2020

2.6 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data digunakan untuk memenuhi data yang diperlukan. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun laporan proyek akhir ini terdiri atas
data primer serta data sekunder.

2.6.1 Data Primer


Data primer adalah data yang pemerolehannya dilakukan secara langsung oleh
peneliti. Cara memperoleh data primer penyusunan laporan proyek akhir ini yaitu dengan
melakukan wawancara dan kuesioner. Data primer bersifat up to date, penanggung jawab
data primer adalah surveyor itu sendiri.
a. Observasi
Kegiatan pengumpulan data dengan cara observasi dilakukan untuk mengetahui
kondisi lapangan sesuai keadannya. Observasi lapangan merupakan kegiatan verifikasi
dan klarifikasi data yang sudah diperoleh.
b. Wawancara dan Kuesioner
Data yang berhubungan dengan faktor internal dan eksternal diperolah melalui
pengumpulan data dengan cara wawancara. Sedangkan data yang berhubungan
dengan perhitungan matriks IFAS-EFAS diperoleh melalui pengumpulan data dengan
cara kuesioner. Wawancara berisi pertanyaan tentang kekuatan (strengths), peluang

19
(opportunities), kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) objek wisata Pantai
Bondo. Sedangkan kuesioner berisi bobot dan rating dari masing masing faktor internal
dan eksternal.

2.6.2 Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang diperoleh dari institusi, publikasi pemerintah dan
pihak yang mempunyai latar belakang yang jelas (Sarwono, 2006). Data sekunder dapat
berupa bukti catatan atau laporan yang tersusun dalam arsip. Cara memperoleh data
sekunder penyusunan laporan proyek akhir ini yaitu sebagai berikut:
a. Telaah Dokumen
Teknik telaah dokumen bertujuan untuk memahami dan mengenali objek wisata
dengan cara mengetahui informasi dasar mengenai objek wisata yang diperoleh dari
dokumen dokumen yang sudah ada. Data atau informasi didapatkan dengan
mengumpulkan dan mempelajari data dokumen-dokumen terkait.
b. Studi Literatur
studi Literatur yang digunakan dalam penulisan laporan proyek akhir ini adalah
konsep teori pariwisata, konsep pengembangan objek pariwisata, dan konsep analisis
SWOT.

2.7 Metodologi Penelitian


Secara umum metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan seksama
mengunakan ilmu atau pengetahuan yang sesuai untuk mencapai tujuan (Hidayat, 2011).
Sedangkan, penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja untuk mencari
dan menganalisis data pada suatu tempat (Soekanto, 2012). Penelitian yang akan
dilakukan ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualititatif dengan menggunakan analisis
SWOT dan dijelaskan dengan deskriptif.

2.8 Teknik Sampling


Cara pengambilan sampel dari penelitian menggunakan purposive sampling, yaitu
dengan cara didasarkan oleh tujuan tertentu dan bukan karena strata, random ataupun
daerah (Arikunto, 2014). Pertimbangan dilakukannya purposive sampling karena
keterbatasan tenaga, waktu dan juga dana. Walaupun demikian, Teknik pengambilan
sampel ini cukup baik karena didasarkan pertimbangan oleh peneliti sehingga sampel yang
terpilih benar benar dapat mewakili populasi. Menurut (Arikunto, 2014), peneliti bisa
menentukan jumlah sampel yang akan dipilih dengan menggunakan kriteria yang sesuai

20
tujuan penelitian. Dikarenakan adanya pandemi covid-19 peneliti mengalami kesulitan
untuk mendapatkan narasumber dan responden, sehingga peneliti hanya mendapatkan
narasumber sejumlah 15 orang yang memiliki kepentingan, pengetahuan dan pemahaman
mengenai pengembangan objek wisata Pantai Bondo. ada dua metode dalam
pengumpulan data penelitian ini, yaitu wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan
untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal Pantai Bondo, sedangkan kuesioner
digunakan untuk menentukan bobot dan rating faktor internal maupun eksternal Pantai
Bondo. peneliti mendapatkan sample sebanyak 15 responden yang didasarkan pada
tingkat kepentingan responden, pemahaman dan pengetahuan tentang latar belakang
objek wisata Pantai Bondo. Adapun responden yang menjadi target adalah: pihak pengelola
Pantai Bondo (Kelompok Sadar Wisata), Kepala Desa Bondo, Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Jepara, warga sekitar (RT dan RW), dan pengunjung Pantai
Bondo. Berikut merupakan kriteria narasumber/responden yang dibutuhkan:
Tabel II. 2
Kriteria Narasumber/Responden

Kelompok Narasumber / Jumlah


No Kriteria
Responden (orang)
Kelompok Sadar Wisata Mempunyai otoritas penting untuk melakukan
1 3
(Pokdarwis) Pantai Bondo pengembangan Pantai Bondo
Memiliki peran penting dalam mengatur
2 Pemerintah Desa Bondo 2
strategi pengembangan objek wisata
Mengetahui tentang kondisi Pantai Bondo,
Dinas Pariwisata &
3 dan pernah terlibat dalam program 2
Kebudayaan Kab Jepara
pengembangan objek wisata Pantai Bondo
Lama tinggal minimal 5 tahun, ikut aktif dalam
4 Warga Sekitar proses pengembangan objek wisata Pantai 2
Bondo
Telah sering mengunjungi objek wisata Pantai
5 Pengunjung 6
Bondo minimal 5 kali
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Berikut merupakan perhitungan jumlah sampel untuk narasumber & responden
berdasarkan keadaan di lokasi penelitian :
1. Jumlah anggota Pokdarwis yang aktif = 8 orang => responden yang memiliki otoritas
penting dalam pengembangan objek wisata Pantai Bondo dari pihak Pokdarwis
berjumlah 3 orang, yaitu ketua pokdarwis, wakil ketua, dan sekretaris pokdarwis
2. Jumlah perangkat desa Bondo = 13 orang => responden yang memiliki peran penting
dalam mengatur strategi pengembangan objek wisata Pantai Bondo dari pihak
Pemerintah Desa Bondo berjumlah 2 orang, yaitu Kepala Desa Bondo, dan Kepala
Urusan Perencanaan Desa Bondo.

21
3. Jumlah perangkat DISPARBUD Kab Jepara = 12 => responden yang memiliki
pengetahuan tentang kondisi Pantai Bondo, dan pernah terlibat dalam program
pengembangan objek wisata Pantai Bondo dari pihak DISPARBUD berjumlah 2 orang
yaitu, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata dan Seksi Pengembangan Daya Tarik
Pariwisata.
4. Warga sekitar => perwakilan responden yang lama tinggalnya minimal 5 tahun dan ikut
aktif dalam proses pengembangan objek wisata Pantai Bondo sebanyak 2 orang, yaitu
Ketua RT 01 & 02 RW 4 Desa Bondo
5. Pengunjung => perwakilan responden yang telah mengunjungi objek wisata Pantai
Bondo minimal 5 kali berjumlah 6 orang (ada keterbatasan jumlah narasumber dan
responden dikarenakan Pantai bondo sedang mengalami penutupan dikarenakan
pandemi Covid-19)
Sehingga jumlah total narasumber dan responden masing masing sejumlah 15 orang yang
memenuhi kriteria yang dibuat peneliti pada tabel II.2.

2.9 Metode Analisis


Metode analisis yang akan digunakan dalam laporan proyek akhir ini adalah analisis
deskriptif dan analisis SWOT.

2.9.1 Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif merupakan analisis yang berfungsi sebagai penegas sebuah
pernyataan dan analisa (Sugiyono, 2002). Dalam penelitian ini, analisis deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan tabel, grafik, peta, dan hasil analisis penelitian. Hasil dari
analisis deskriptif dalam penelitian ini diantaranya: tabel jumlah wisatawan objek wisata
Pantai Bondo, tabel jumlah wisatawan Provinsi Jawa Tengah. Mendeskripsikan berbagai
jenis diagram, misalnya: diagram jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan Desa Bondo.
Mendeskripsikan berbagai jenis peta misalnya: peta administrasi Desa Bondo, peta jenis
tanah Desa Bondo, peta tata guna lahan Desa bondo dan lainnya. Mendeskripsikan
gambar, misalnya: gambar sarana daya tarik objek wisata Pantai Bondo dan gambar
sarana prasarana objek wisata Pantai Bondo. Mendeskripsikan hasil analisis SWOT
dengan menjelaskan analisis faktor internal dan eksternal dari objek wisata Pantai Bondo,
mendeskripsikan posisi strategis objek wisata Pantai Bondo dan mendeskripsikan hasil
perhitungan matriks SWOT.

22
2.9.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk melakukan
pendekaan dalam pembuatan strategi maupun perencanaan (Rangkuti, 2006). Analisis
SWOT didasarkan pada kondisi langsung dilapangan, yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengoptimalkan dan memperbaiki faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) serta mengoptimalkan dan memperbaiki faktor eksternal yaitu
peluang (opportunity) dan ancaman (threats). Analisis SWOT mencakup upaya-upaya
dalam mengenali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menentukan kinerja
dalam suatu perusahaan ataupun organisasi (Nisak, 2004).
Tahap awal dalam melakukan analisis SWOT adalah melakukan identifikasi faktor
internal dan eksternal pada organisasi maupun perusahaan. setelah itu, melakukan
perhitungan skoring dengan membuat matriks IFAS dan EFAS untuk menentukan posisi
strategis pada organisasi maupun perusahaan. Kemudian, dari hasil yang diperoleh akan
ditentukan fokus rekomendasi strategi maupun rencana pada suatu organisasi ataupun
perusahaan. Analisis SWOT bermanfaat sebagai pedoman sebuah strategi maupun
perencanaan dalam berbagai bidang. Menurut Suryatama dalam (Bilung, 2016) manfaat
dari adanya analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1. Pedoman dalam penentuan strategi maupun perencanaan
2. Sebagai arahan untuk mengevaluasi perencanaan yang kurang strategis
3. Mampu menciptakan sebuah peringatan dini terkait dengan kondisi perusahaan
4. Menghasilkan berbagai informasi terkait kondisi perusahaan/organisasi secara
objektif dan realistis.
Dalam melakukan analisis SWOT, dibutuhkan kerangka analisis yang jelas untuk
memperlancar proses analisis. Menurut (Rangkuti, 2004) Ada beberapa tahapan untuk
melakukan analisis SWOT, yaitu:
1. Identifikasi faktor internal dan eksternal pada perusahaan, organisasi, dan
lembaga yang akan dijadikan studi kasus.
2. Membuat matriks IFAS dan EFAS sesuai dengan faktor internal dan eksternal
3. Melakukan skoring matriks IFAS dan EFAS untuk menentukan posisi strategis
dari perusahan/lembaga/organisasi.
4. Melakukan analisis SWOT dengan cara mentransformasikan faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman).
5. Melakukan interpretasi dari hasil transformasi faktor internal dan eksternal
untuk menghasilkan prioritas strategi pengembangan.

23
A. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)
Internal Strategic Factors Analysis Summary atau yang disebut dengan IFAS adalah
analisis yang mempunyai tujuan untuk menilai pengaruh kekuatan dan kelemahan pada
organisasi maupun perusahaan (Rangkuti, 2006). analisis ini digunakan untuk
mengidentifikasi seberapa besar pengaruh faktor internal terhadap perusahaan. menurut
(Rangkuti, 2006) ada beberapa ketentuan yang dapat dilakukan dalam pembuatan Matriks
IFAS, yaitu :
a. Melakukan identifikasi faktor internal untuk menghasilkan faktor internal pada
perusahaan/organisasi, setelah terindetifikasi selanjutnya adalah memasukkan faktor
internal ke kolom 1 baris 1-2 sesuai dengan tabel II.3
b. Menentukan bobot faktor internal, bobot diisi dengan ketentuan skala mulai dari 0,1
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (sangat tidak penting). Total bobot faktor internal
tidak boleh lebih dari 1 dan masukkan pada kolom 2 baris 1-2 pada tabel II.3
c. Menentukan peringkat atau yang biasa disebut rating untuk faktor internal, rating diisi
dengan ketentuan skala mulai dari 4 (sangat tinggi) sampai dengan 1 (sangat
rendah). dan masukkan pada kolom 3 baris 1-2 pada tabel II.3
d. Menentukan skor total dari faktor internal, caranya dengan melakukan perkalian
antara bobot dan rating yang sudah ditentukan, dan masukkan ke kolom 4 baris 1-2
pada tabel II.3
e. Melakukan penjumlahan pada semua faktor internal (kekuatan dan kelemahan) untuk
memperoleh skor total pada faktor internal dan masukkan pada kolom 4 baris 3 sesuai
dengan tabel II.3
Tabel II. 3

Deskripsi Matriks IFAS

Faktor Internal (IFAS) Bobot Rating Skor = Bobot x Rating


Kekuatan (Strength)
- G1 a c axc
- G2 b d bxd
Kelemahan (Weakness)
- G3 e g exg
- G4 f h fxh
TOTAL 1,0 z
Sumber : (Rangkuti, 2004)

24
Keterengan:
1) G1, G2, G3, G4 = Faktor internal
2) a, b, e, f = Bobot masing-masing faktor internal
3) c, d, g, h = Rating masing-masing faktor internal
4) ac, bd, eg, fh = Skor masing-masing faktor internal
5) 1,0 = Jumlah bobot semua faktor internal tidak boleh lebih dari 1,0
6) z = Jumlah skor total dari semua faktor internal

B. Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)


Eksternal Strategic Factors Analysis Summary atau yang disebut dengan EFAS
adalah analisis yang mempunyai tujuan untuk menilai pengaruh peluang dan ancaman
pada organisasi maupun perusahaan (Rangkuti, 2006). analisis ini digunakan untuk
mengidentifikasi seberapa besar pengaruh faktor eksternal terhadap perusahaan. menurut
(Rangkuti, 2006) ada beberapa ketentuan yang dapat dilakukan dalam pembuatan Matriks
EFAS, yaitu :
f. Melakukan identifikasi faktor eksternal untuk menghasilkan faktor eksternal pada
perusahaan/organisasi, setelah terindetifikasi selanjutnya adalah memasukkan faktor
internal ke kolom 1 baris 1-2 sesuai dengan tabel II.4
g. Menentukan bobot faktor eksternal, bobot diisi dengan ketentuan skala mulai dari 0,1
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (sangat tidak penting). Total bobot faktor
eksternal tidak boleh lebih dari 1 dan masukkan pada kolom 2 baris 1-2 pada tabel
II.4
h. Menentukan peringkat atau yang biasa disebut rating untuk faktor eksternal, rating
diisi dengan ketentuan skala mulai dari 4 (sangat tinggi) sampai dengan 1 (sangat
rendah). dan masukkan pada kolom 3 baris 1-2 pada tabel II.4
i. Menentukan skor total dari faktor eksternal, caranya dengan melakukan perkalian
antara bobot dan rating yang sudah ditentukan, dan masukkan ke kolom 4 baris 1-2
pada tabel II.4
j. Melakukan penjumlahan pada semua faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk
memperoleh skor total pada faktor eksternal dan masukkan pada kolom 4 baris 3
sesuai dengan tabel II.4

25
Tabel II. 4
Deskripsi Matriks EFAS

Faktor Eksternal (EFAS) Bobot Rating Skor = bobot x rating


Peluang (Opportunity)
H1 a c a x c = ac
. . . .
. . . .
H4 q r q x r = qr
Ancaman (Threats)
H5 x y x x y = xy
. . . .
. . . .
H8 p q p x q = pq

Total 1,0 v
Sumber : Freddy Rangkuti, 2006

Keterengan :
1) H1, H4, H5, H8 = Faktor eksternal
2) a, q, x, p = Bobot masing-masing faktor eksternal
3) c, r, y, q = Rating masing-masing faktor eksternal
4) ac, qr, xy, pq = Skor masing-masing faktor eksternal
5) 1,0 = Jumlah bobot semua faktor eksternal tidak boleh lebih dari 1,0
6) v = Jumlah skor total dari semua faktor eksternal

C. Diagram SWOT
Diagram SWOT digunakan untuk menentukan arah strategi yang akan dilakukan oleh
suatu perusahaan maupun organisasi (Rangkuti, 2004). Diagram digunakan untuk
membandingkan antara faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
dengan faktor eksternal peluang (opportunity) dan ancaman (threats). Tampilan dari
diagram SWOT adalah sebagai berikut :

26
Sumber : Freddy Rangkuti, (2004:20)

Gambar 2. 1
Diagram SWOT

Keterangan:
1. Kuadran I: Pada posisi ini organisasi/perusahaan mengalami perkembangan yang
signifkan ditandai dengan kekuatan dan peluang yang besar, Sehingga strategi yang
diimplementasikan untuk posisi ini adalah strategi yang bersifat agresif.
2. Kuadran II: Pada posisi ini organisasi/perusahaan memiliki kekuatan yang besar, namun
terkendala pada ancaman dari faktor eksternal. Sehingga organisasi/perusahaan harus
memanfaatkan kekuatan yang ada untuk meminimalkan faktor ancaman tersebut. Pada
kuadran ini strategi yang cocok untuk diterapkan adalah strategi diversifikasi.
3. Kuadran III: Pada posisi ini organisasi/perusahaan memilki peluang yang besar, namun
terkendala pada faktor kelemahan. Sehingga organisasi/perusahaan harus
memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan tersebut. Strategi
yang cocok untuk diterapkan pada kuadran ini adalah strategi defensif.
4. Kuadran IV: Pada posisi ini perusahaan/organisasi di ambang kemunduran dan
kehancuran dikarenakan faktor kelemahan dan ancamannya yang tinggi. Strategi yang
cocok diterapkan pada kuadran ini adalah strategi turn around (Suranta, 2015)

27
D. Matriks Faktor SWOT
Hasil analisis tentang faktor-faktor strategi internal (IFAS) dan faktor faktor eksternal
(EFAS) akan ditransformasikan menjadi matriks SWOT (matriks IFAS-EFAS) dengan
tujuan untuk menghasilkan empat strategi, yaitu strategi SO (strength-opportunity), strategi
ST (strength-threats), strategi WO (weakness-opportunity), strategi WT (weakness-
threats). Berikut merupakan tabel dari matriks SWOT:
EFAS STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)
(5-10 faktor kekuatan (5-10 faktor kekuatan
internal) kelemahan)
IFAS
OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO
(5-10 faktor peluang Daftar kekuatan untuk Daftar untuk memperkecil
meraih keuntungan dari
eksternal) kelemahan dengan
peluang yang ada
memanfaatkan keuntungan
dari peluang yang ada

THREATS (T) Strategi ST Strategi WT


(5-10 faktor ancaman Daftar kekuatan
untuk Daftar untuk memperkercil
kelemahan dan menghindari
eksternal) menghindari ancaman
ancaman

Sumber: Rangkuti, 2006


Gambar 2. 2
Matriks SWOT

Menurut Rangkuti dalam (Ramadhan & Sofiyah, 2008), matriks SWOT menghasilkan empat
strategi penting, yaitu:
1. Strategi SO (strength-opportunity)
Rumusan strategi yang mengarah pada pengoptimalan faktor kekuatan untuk
menghasilkan peluang sebanyak banyaknya.
2. Strategi ST (strength-threats)
Rumusan strategi yang mengarah pada pengoptimalan kekuatan yang dimiliki agar
mengurangi tingkat ancaman pada suatu organisasi/perusahaan
3. Strategi WO (weakness-opportunity)
Rumusan strategi yang mengarah pada pengoptimalan peluang yang dimiliki agar
mengurangi kelemahan pada suatu organisasi/perusahaan

28
4. Strategi WT (weakness-threats)
Rumusan strategi yang bertujuan untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman yang
ada pada organisasi/perusahaan.

29
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

3.1 Kependudukan
3.1.1 Jumlah Penduduk
Peraturan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Administrasi Kependudukan Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang –
Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 23
Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan menyebutkan bahwa “Penduduk adalah
WNI (Warga Negara Indonesia) dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia”.
Berikut merupakan tabel jumlah penduduk Desa Bondo:
Tabel III. 1
Jumlah Penduduk Desa Bondo Tahun 2017 – 2018
Jumlah Penduduk Laki Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
Tahun
– Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Total (Jiwa)
2017 5.217 5.261 10.478
2018 5.204 5.233 10.437
Sumber: Data Monografi Desa Bondo Tahun 2018

Berdasarkan tabel jumlah penduduk Desa Bondo tahun 2017 – 2018 menunjukkan
bahwa pada tahun tersebut terjadi penurunan jumlah penduduk. Saat ini penurunan jumlah
penduduk Desa Bondo tidak terlalu signifikan sehingga dampak negatifnya tidak banyak
ditimbulkan. Konsep paradigma baru menekankan bahwa peran penduduk bukan hanya
sebagai objek pembangunan namun sekaligus sebagai subjek pembangunan atau disebut
juga dengan people centered development (Eny, 2016). Ada baiknya konsep ini diterapkan
pada penduduk Desa Bondo dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
agar pembangunan yang direncanakan dapat tercapai.

3.1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan


Peran penting keterlibatan penduduk untuk membangun perekonomian adalah
meningkatan angka pendapatan. Diperlukan upaya pemberian kesempatan kerja untuk
menghasilkan pendapatan, sehingga kebutuhan penduduk dapat terpenuhi dan
kesejahteraannya meningkat (Eny, 2016). Berikut merupakan diagram persentase
penduduk Desa Bondo berdasarkan pekerjaan tahun 2017:

30
Belum/Tidak Bekerja
Mengurus Rumah Tangga
0,01% 0,19% Pelajar/Mahasiswa
0,09% Pensiunan
0,08% Pegawai Negeri Sipil
0,10% Tentara Nasional Indonesia
0,05%
Kepolisian RI
0,10% 0,64% Pedagangan
Petani/Pekebun
0,01% Nelayan/Perikanan
0,03% 16% Konstruksi
23%
0,47% Transportasi
Karyawan Swasta
0,20% Karyawan BUMN
1,7% Karyawan BUMD
9,5% Buruh Harian Lepas
0,14% 19,5% Buruh Tani/Perkebunan
0,01% Buruh Nelayan/Perikanan
12,5% Tukang Kayu
0,04% 12% Tukang Jahit
Mekanik
Pendeta
0,16% Guru
0,3%
0,08% Bidan
1,45% 0,62% 0,7% Perawat
Apoteker
0,1% 0,03% Sopir
Pedagang
Perangkat Desa
Wiraswasta

Sumber: Hasil Analisis, 2020


Gambar 3. 1
Diagram Persentase Penduduk Desa Bondo Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2017

Berdasarkan diagram, penduduk Desa Bondo masih banyak yang belum/tidak


bekerja dengan persentase terbesar, yaitu 23%. Kemudian pekerjaan karyawan swasta
dengan persentase sebesar 19.5%, wiraswasta dengan persentase 16%,
pelajar/mahasiswa dengan persentase sebesar 12,5% dan petani/pekebun dengan
persentase 12%. Jenis pekerjaan yang mendukung kegiatan wisata Pantai Bondo adalah
wiraswasta dan pedagang dengan membuka cafe, rumah makan dan sebagainya.
Pekerjaan tersebut termasuk presentase nomer 3 pekerjaan yang banyak dilakukan oleh
penduduk Desa Bondo.

3.2 Fisik Alam


3.2.1 Kelerengan
Kelerengan merupakan sudut yang disebabkan oleh adanya perbedaan tinggi dari
permukaan lahan (relief), secara umum dihitung dengan persen (%) atau derajat (0).
Keadaan curamnya lereng, panjang lereng serta bentuk dari lereng akan mempengaruhi

31
aliran permukaan tanah serta besarnya erosi. Berikut merupakan peta kelerengan Desa
Bondo:

Sumber: RTRW Kabupaten Jepara Tahun 2011 - 2031


Peta 3. 1
Peta Kelerengan Desa Bondo

Keseluruhan Desa Bondo memiliki kelerengan yang termasuk klasifikasi datar (0% –
8%). Klasifikasi kelerengan tersebut memperkecil jumlah aliran permukaan sehingga
kemungkinan erosi tanah lapisan atas semakin sedikit. Kondisi kelerengan yang datar
mempermudah penduduk Desa Bondo untuk beraktivitas. Selain itu, wisatawan yang
melakukan perjalanan menuju Pantai Bondo lebih mudah melalui medan yang ada. Objek
wisata Pantai Bondo dengan kelerengan datar menunjukkan pantai tersebut datar. Aktivitas
yang dilakukan wisatawan di Pantai Bondo juga menjadi lebih mudah dengan kelerengan
datar ini.

32
3.2.2 Jenis Tanah
Jenis tanah adalah sebuah jenis atau macam dari lapisan permukaan bumi yang
berasal dari material induk yang telah mengalami proses lanjut secara alami oleh
organisme, udara, air dan sebagainya. Berikut merupakan peta jenis tanah Desa Bondo:

Sumber: RTRW Kabupaten Jepara Tahun 2011 – 2031


Peta 3. 2
Peta Jenis Tanah Desa Bondo

Jenis tanah Desa Bondo terdiri dari tanah aluvial, tanah asosiasi mediteran dan tanah
litosol merah. Objek Pantai Bondo secara keseluruhan tersusun dari jenis tanah aluvial. Ciri
dari jenis tanah aluvial adalah memiliki morfologi yang ber lapis-lapis bukan horison karena
tidak disebabkan perkembangan tanah, terbentuk dari endapan lumpur sungai pada
dataran rendah (Mulyanto, 2013).

3.2.3 Curah Hujan


Curah hujan di Desa Bondo terdiri dari dua klasifikasi yaitu sedang (2500 – 3000 mm/
tahun) dan rendah (<2500 mm/ tahun). Objek wisata Pantai Bondo memiliki curah hujan
rendah. Berikut merupakan peta curah hujan Desa Bondo:

33
Sumber: RTRW Kabupaten Jepara Tahun 2011 - 2031
Peta 3. 3
Peta Curah Hujan Desa Bondo

3.2.4 Rawan Bencana


Sebagai desa yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa menyebabkan Desa
Bondo rawan terhadap bencana gelombang pasang dan abrasi. Cara untuk melindungi
sempadan pantai Desa Bondo adalah membangun talud penahan gelombang. Lokasi
rawan bencana gelombang pasang dan abrasi tersebut terdapat pada RW 8 Desa Bondo.
Hal ini menunjukkan bahwa lokasi Pantai Bondo bukan merupakan lokasi rawan bencana
gelombang pasang dan abrasi. Berikut merupakan peta rawan bencana Desa Bondo:

34
Sumber: RTRW Kabupaten Jepara Tahun 2011 - 2031
Peta 3. 4
Peta Rawan Bencana Desa Bondo

3.2.5 Tata Guna Lahan


Secara keseluruhan luas lahan Desa Bondo yaitu 1.147,03 ha. Jenis tata guna lahan
di Desa Bondo terdiri dari kebun karet, hutan jati, kawasan pariwisata, kebun campuran,
kebun singkong, kebun jagung, kebun kacang panjang, kebun karet, kuburan, lapangan,
permukiman, sawah padi, tambak garam dan tubuh air. Tata guna lahan yang mendominasi
Desa Bondo adalah sawah padi. Menariknya tata guna lahan atara penggunaan lahan
untuk pertanian dan permukiman memiliki luas yang hampir seimbang. Pada Desa Bondo
tata guna lahan non-terbangun lebih banyak dibandingkan tata guna lahan terbangun. Tata
guna lahan untuk kegiatan pariwisata berupa Pantai Bondo memiliki luasan 1,59 ha. Berikut
merupakan tabel tata guna lahan dan luasannya di Desa Bondo:

35
Tabel III. 2
Tata Guna Lahan dan Luas (ha) Desa Bondo

No RW Tata Guna Lahan Luas (ha)


1 RW 1 Permukiman 13,24
Kebun Campuran 5,79
Sawah Padi 35,58
Kuburan 0,87
2 RW 2 Permukiman 20,5
Kebun Campuran 13,28
Sawah Padi 30,19
Hutan Jati 1,57
Lapangan 1,34
Kebun Karet 16,22
3 RW 3 Permukiman 76,94
Kebun Campuran 32,61
Sawah Padi 34,54
Lapangan 0,78
4 RW 4 Permukiman 43,36
Kebun Campuran 13,35
Sawah Padi 78,6
Kawasan Pariwisata 1,59
Kebun Jagung 1,67
Kebun Kacang Panjang 0,25
Kuburan 0,63
Tambak Garam 35,85
Tubuh Air 1,09
5 RW 5 Hutan Jati 2,17
Kebun Campuran 14,25
Kebun Kacang Panjang 0,35
Permukiman 13,37
Sawah Padi 97,1
6 RW 6 Kebun Campuran 22,35
Kebun Jati 0,42
Kebun Kacang Panjang 0,05
Kebun Singkong 2,68
Permukiman 29,66
Sawah Padi 78,55
7 RW 7 Permukiman 34,09
Kebun Campuran 21,32
Sawah Padi 42,55
Kawasan Pariwisata 2,75
Lapangan 0,75
Kebun Singkong 1,38

36
Kuburan 0,28
Tambak Garam 34,05
Kebun Jati 0,3
8 RW 8 Kebun Campuran 23,36
Permukiman 47,56
Sawah Padi 38,55
Tambak Garam 26,85
Tubuh Air 4,52
9 RW 9 Kebun Campuran 25,36
Permukiman 24,64
Sawah Padi 38,55
Tambak Garam 54,85
Tubuh Air 4,52
Sumber: Hasil Analisis, 2019

Sumber: RTRW Kabupaten Jepara Tahun 2011 - 2031


Peta 3. 5
Peta Tata Guna Lahan Desa Bondo

37
3.3 Ekonomi
Aspek ekonomi Desa Bondo yang akan dibahas yaitu Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes) dan pendapatan perkapita Desa Bondo.

3.3.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)


Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) adalah
rencana keuangan tahunan pelayanan umum desa. Anggaran pendapatan dan belanja
desa merupakan pertanggung jawaban dari pemerintah desa untuk memberikan informasi
tentang segala aktifitas dan kegiatan desa kepada masyarakat desa pemerintah atas
pengelolaan dana desa. APBDes memuat informasi mengenai pendapatan desa, belanja
dan pembiayaan desa.
Tabel III. 3
APBDes Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Bondo Tahun 2018
Penggunaan
No. Bidang Kegiatan Sumber Dana
Dana (Rp)
1 Pembangunan Rabat Beton dan Talud RT 01 40.000.000 Dana Desa
RW O5
2 Pengaspalan Jalan dan Pembangunan Talud 65.000.000 Dana Desa
RT 03 RW 02
3 Pengaspalan Jalan RT 01 RW 02 dan RT 02 44.000.000 Dana Desa
RW 09
4 Pengaspalan Jalan RT 02 RW 09 30.000.000 Dana Desa
5 Pembangunan Jalan RT 03 RW 09 53.000.000 Dana Desa
6 Pembangunan Jalan Aspal RT 01 RW 09 21.500.000 Dana Desa
7 Pembangunan Jalan Aspal RT 02, 03 RW 05 33.000.000 Dana Desa
8 Pembangunan Jalan Aspal RT 01 RW 02 dan 52.500.000 Dana Desa
RT 03 RW 03
9 Pembangunan Rehab Jembatan Jl. 53.000.000 Dana Desa
Margodirojo RW 05 dan RW 06
10 Pembangunan Jalan Aspal RT 02, 03 RW 06 40.500.000 Dana Desa
11 Pembangunan Jalan Aspal RT 01, 04 RW 07 40.500.000 Dana Desa
12 Pembangunan Jalan Aspal RT 02 RW 08 37.000.000 Dana Desa
13 Pembangunan Jalan Aspal RT 03 RW 08 24.000.000 Dana Desa
14 Pembangunan Jalan Aspal RT 04 RW 08 23.300.000 Dana Desa
15 Pembangunan Jalan Aspal RT 03 RW 07 37.000.000 Dana Desa
16 Pembangunan Jalan Aspal RT 02 RW 07 dan 35.700.000 Dana Desa
RT 02 RW 08
17 Pembangunan Talud RT 03 RW 07 Lapangan 18.000.000 Dana Desa
Sepak Bola
18 Pembangunan Talud RT 03 RW 07 44.500.000 Dana Desa
19 Pembangunan Jalan Aspal Jl. H.Murtadio RT 50.000.000 Dana Desa
03 RW 09
20 Pembangunan Drainase RT 04 RW 01 35.000.000 Dana Desa
21 Pembangunan Talud RT 02 RW 01 gg. Ladu 60.000.000 Dana Desa

38
Penggunaan
No. Bidang Kegiatan Sumber Dana
Dana (Rp)
22 Pembuatan Jalan Usaha Tani RT 01 RW 03 20.000.000 Dana Desa

23 Lanjutan Gedung Paud Kasih Bunda Desa 10.000.000 Dana Desa


Bondo
24 Pembangunan Drainase Jalan Proklamasi RT 20.000.000 Dana Desa
01, 02 RW 03
25 Pengerukan Muara Sungai RT 02 RW 04 10.000.000 Dana Desa
26 Pembangunan Pavingisasi RT 03 RW 04 20.000.000 Dana Desa
27 Pengurungan Lokasi Parkir Padepokan Mbah 25.000.000 Dana Desa
Suto Jiwo
28 Menunjang Kegiatan Pemeliharaan Jalan 20.200.000 Dana Desa
Lingkungan Se-Desa Bondo
29 Menunjang Kegiatan Jambanisasi 200.000.000 Dana Desa
30 Lanjutan Gedung BUMDES 20.000.000 Banprov
31 Pembangunan Jalan Aspal dan Pembuatan 150.000.000 Bankab
Talud Jalan Penghubung RT 02, 03 RW 03

32 Pembangunan Infrastruktur Desa, 200.000.000 Bankab


Pembangunan Penataan Lingkungan Jalan
Margodirojo RW 05 Desa Bondo
33 Menunjang Kegiatan Rumah Tidak Layak Huni 30.000.000 Banprov
(RTLH) 3 Rumah
34 Pembuatan Gapura Wisata Pantai 150.000.000 PLL
35 Pembuatan Sumur Bor RT 02 RW 04 10.000.000 PAD
36 Menunjang Kegiatan Pembuatan Sarana dan 50.000.000 BHP
Prasarana Pelayanan Kantor Desa
Sumber: RKP APBDes Bondo Tahun 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa APBDes Bidang Pelaksanaan


Pembangunan Desa Bondo pada tahun 2018 untuk objek wisata Pantai Bondo yaitu
pembuatan gapura wisata pantai. Saat ini gapura tersebut sudah dibuat. Selain itu, APBDes
yang memiliki keterikatan/hubungan dengan objek wisata Pantai Bondo yaitu pada RW 4
yang merupakan lokasi Pantai Bondo, yaitu pengerukan muara sungai, pembangunan
pavingiasasi dan pembuatan sumur bor. Kegiatan tersebut juga sudah dilaksanakan.

3.3.2 Pendapatan Per Kapita


Pendapatan per kapita merupakan pendapatan rata-rata yang diperoleh oleh
masyarakat per individunya. Jenis pekerjaan dapat mempengaruhi pendapatan perkapita
masyarakat suatu wilayah. Berikut merupakan pendapatan perkapita Desa Bondo.
Tabel III. 4
Pendapatan Per Kapita
No. RW RT Penghasilan
RT 1 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
1 RW 1
RT 2 RP. 500.000 - RP. 5.000.000

39
No. RW RT Penghasilan
RT 3 RP. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 4 Rp. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 1 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
2 RW 2 RT 2 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 3 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 1 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
3 RW 3 RT 2 RP. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 3 RP. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 1 Rp. 500.000 - RP. 5.000.000
4 RW 4 RT 2 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
RT 3 RP. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 1 RP. 500.000 - RP. 5.000.000
5 RW 5 RT 2 Rp. 500.000 - RP. 5.000.000
RT 3 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 1 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
6 RW 6 RT 2 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 3 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 1 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
RT 2 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
7 RW 7
RT 3 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
RT 4 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
RT 1 Rp. 500.000 - Rp. 3.000.000
RT 2 Rp. 500.000 - Rp. 3.000.000
8 RW 8
RT 3 Rp. 500.000 - Rp. 5.000.000
RT 4 Rp. 500.000 - Rp. 3.000.000
RT 1 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
9 RW 9 RT 2 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
RT 3 Rp. 750.000 - Rp. 5.000.000
Sumber: Profil Desa Bondo Tahun 2018

Berdasarkan tabel pendapatan perkapita Desa Bondo dapat diketahui bahwa


pendapatan perkapita Desa Bondo berkisar antara Rp. 500.000 – Rp. 5.000.000.
Perbedaan pendapatan perkapita Desa Bondo tergantung dari pekerjaannya yaitu
wiraswasta, buruh, petani, nelayan, PNS dan lainnya. Masyarakat yang memiliki
pendapatan mulai dari Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 sebagian besar merupakan buruh
harian. Sedangkan masyarakat yang memiliki pendapatan >Rp. 1.000.000 sebagian besar
merupakan wiraswata, PNS, karyawan swasta, dan lainnya.

3.4 Gambaran Umum Kawasan Objek Wisata


Aspek gambaran umum kawasan objek wisata Pantai Bondo yang akan dibahas yaitu
kondisi objek wisata, daya tarik objek wisata, aksesbilitas objek wisata, akomodasi objek
wisata, fasilitas penunjang dan pelayanan, infrastruktur objek wisata dan sistem
pengelolaan pariwisata.

40
3.4.1 Kondisi Objek Wisata
Pantai Bondo terletak 16 km dari pusat Kota Jepara. Letak Pantai Bondo tepatnya
berada di RT 2 dan RT 3 pada RW 4, Dusun Ngelak Mulyo dan Dusun Ombak Mati, Desa
Bondo. Kawasan wisata Pantai Bondo merupakan satu-satunya pantai yang ada di
Kecamatan Bangsri, sehingga antusias masyarakat mengunjungi pantai ini cukup tinggi.
Daya tarik Pantai Bondo didukung oleh keadaan alamnya berupa pasir yang berwarna putih
bersih, ombak yang tenang dan air berwarna bening kebiruan. Suasana Pantai Bondo
masih sangat alami, bibir pantai dihiasi tumbuhan pandan dan pada bagian ujung Pantai
Bondo terdapat karang. Selain itu, terdapat juga gardu pandang di pojok Pantai Bondo, dari
gardu tersebut wisatawan dapat menikmati angin pantai sambil menikmati keindahan alam.
Cafe-cafe di sekitar Pantai Bondo menyediakan hidangan untuk wisatawan yang ingin
bersantai sambil menikmati keindahan alam Pantai Bondo. Potensi Pantai Bondo tersebut
telah didukung oleh pemerintah Desa Bondo dengan cara dilakukan pengembangan wisata
melalui Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Bondo. Berikut merupakan peta citra
Pantai Bondo:

Sumber: Citra Google Earth Tahun 2018


Peta 3. 6
Peta Citra Pantai Bondo

41
Sumber: Hasil Observasi, 2020
Gambar 3. 2
Kondisi Objek Wisata

3.4.2 Daya Tarik Objek Wisata


Objek wisata Pantai Bondo mempunyai daya tarik keindahan dari alam maupun
keindahan buatan manusia yang kreatif dan inovatif.
1. Daya Tarik dari Alam
Keindahan Pantai Bondo merupakan faktor utama para wisatawan mengunjungi
objek wisata tersebut. Diantara keindahan pantai tersebut terdiri atas:
a. Pasir Putih
Pasir putih merupakan salah satu keunikan dari objek wisata Pantai Bondo,
hal ini sangat jarang dijumpai oleh pengunjung karena sebagian pantai di
Kabupaten Jepara berpasir coklat kehitaman

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 3
Pasir Putih Pantai Bondo

b. Ombak Tenang
Memiliki pasir putih juga tidak cukup bagi objek wisata Pantai Bondo ini, pantai
tersebut juga memiliki ombak yang tenang, sehingga para pengunjung bebas
untuk berenang di kawasan Pantai Bondo ini. Sebagian pedagang juga
menyewakan

42
Sumber: Hasil Observasi, 2020
Gambar 3. 4
Kondisi Ombak Pantai Bondo

c. Memiliki Karang Yang Indah


Disisi paling Utara kawasan objek wisata Pantai bondo terdapat karang yang
memiliki keindahan untuk dipandang mata, hanya dibagian inilah karang
tersebut berada dan tidak bisa ditemukan dibagian lainnya di kawasan objek
wisata Pantai Bondo. Hal tersebut yang membuat pengunjung penasaran dan
sebagian pengunjung pergi menuju ke sudut paling Utara.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 5
Karang Pantai Bondo

2. Daya Tarik dari Buatan Manusia


Semakin berkembangnya zaman yang serba digital ini, pengelola dan masyarakat
sekitar objek wisata menciptakan ide yang inovatif dan kreatif untuk menambah daya
tarik objek wisata Pantai Bondo sendiri, antara lain adalah:
a. Cafe
Cafe merupakan salah satu daya tarik wisata dikalangan anak muda di zaman
millenial ini yang dijadikan untuk bersantai dan menikmati keindahan alam di
objek wisata Pantai Bondo. Pemilik cafe-cafe tersebut menyediakan tempat

43
yang dekat dengan bibir pantai dan menciptakan suasana yang menyatu
dengan alam.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 6
Café Lampion Pantai Bondo

b. Spot Foto
Bukan hanya dikawasan pegunungan saja yang terkenal akan spot fotonya,
namun di pantai juga terdapat spot foto yang menarik, khususnya di Pantai
Bondo ini yang menyediakan spot foto yang view nya menghadap ke bibir
pantai langsung.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 7
Spot Foto Buatan Pantai Bondo

c. Gardu Pandang
Pembuatan gardu pandang ini digunakan untuk menikmati keindahan alam di
sekitar objek wisata Pantai Bondo. Namun, gardu pandang ini milik pribadi,
yaitu milik salah satu pemilik cafe di Pantai Bondo ini. Jika pengunjung naik
ke gardu pandang tersebut maka harus memasuki cafe tersebut dan
memesan terlebih dahulu. Gardu pandang ini cukup ramai khususnya di akhir
pekan. Untuk menaiki gardu pandang ini harus bergantian karena hanya
terbuat dari kayu dan bambu.

44
Sumber: Hasil Observasi, 2020
Gambar 3. 8
Gardu Pandang Pantai Bondo

d. Kuliner laut
Selain menyediakan tempat untuk menikmati keindahan di bibir pantai,
sebagian café juga menyediakan masakan kuliner laut yang beragam.
Dengan harga lima ribu rupiah sampai dengan ratusan ribu pun ada. Kuliner
laut itu meliputi: pindang srani, cumi bakar, ikan bakar, dan lain sebagainya.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 9
Masakan Laut Cafe Lampion Pantai Bondo

e. Sedekah Laut
Sedekah laut merupakan tradisi yang rutin dilaksanakan warga Desa Bondo
setiap tahunnya yang dilakukan di Pantai Bondo dengan membawa berbagai
macam tumpeng. Tradisi ini dipimpin langsung oleh kepala desa dan diiring-
iringi dari Kantor Kepala Desa Bondo sampai dengan Pantai Bondo. Tak
jarang tradisi ini mengundang wisatawan khususnya dari luar kota untuk
berkunjung ke objek wisata Pantai Bondo.

45
Sumber: http://bondo.desa.id/
Gambar 3. 10
Sedekah Laut Pantai Bondo

3.4.3 Aksesibilitas Objek Wisata


Objek wisata Pantai Bondo terletak di Desa Bondo yang merupakan sisi Utara wilayah
Kabupaten Jepara dan berjarak 30 Km dari pusat Kota. Jika ditempuh dengan kendaraan
pribadi maka membutuhkan waktu sekitar 45 menit dari pusat kota Kabupaten Jepara.
Terdapat dua macam perkerasan jalan untuk menuju objek wisata tersebut yaitu aspal dan
semen/cor, dengan kondisi sedikit berlubang untuk yang jalan semen/cor, sedangkan untuk
jalan aspal masih sangat bagus. Salah satu kelemahan dari objek wisata ini adalah tidak
adanya angkutan umum yang menuju ke objek wisata tersebut sehingga disarankan untuk
menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju objek wisata Pantai Bondo.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 11
Kondisi Jalan Pantai Bondo

3.4.4 Akomodasi Objek Wisata


Sebuah objek wisata dikatakan sudah lengkap jika sudah mempunyai salah satu icon
penting dalam objek wisata, yaitu penginapan. Objek wisata Pantai Bondo juga sudah
mempunyai fasilitas penginapan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan
yang setiap tahunnya meningkat, khususnya wisatawan dari luar kota. Sejauh ini sudah
terdapat 4 penginapan yang berada di objek wisata Pantai Bondo, harga tiap kamarnya

46
berkisar antara Rp 200.000 – Rp 500.000. Kelebihan menginap di objek wisata Pantai
Bondo ialah dapat melihat keindahan pantai seperti di Pantai Kuta yang berada di Bali.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 12
Kondisi Penginapan Pantai Bondo

3.4.5 Fasilitas Penunjang dan Pelayanan


Fasilitas penunjang dan pelayanan yang tersedia di kawasan objek wisata Pantai
Bondo meliputi toko kelontong, restoran/cafe, area parkir, tempat sampah, toilet, tempat
peribadatan dan gubuk untuk tempat beristirahat sementara pengunjung. Kondisi fasilitas
tersebut masih sangat baik dan terawat dikarenakan fasilitas tersebut milik pribadi dan
tentunya tidak gratis untuk menikmati fasilitas tersebut. Pemerintah desa dan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara telah bekerja sama untuk membuat icon
Pantai Bondo dan menambah toilet umum untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 13
Fasilitas Penunjang Pantai Bondo

47
3.4.6 Infrastruktur Objek Wisata
Infrastruktur objek wisata dibutuhkan untuk mendukung pengembangan wisata
jangka pendek maupun jangka panjang. Infrastruktur objek wisata yang berada di objek
wisata Pantai Bondo meliputi: Jalan, lampu penerangan jalan, listrik, tempat pembuangan
sampah (khusus untuk objek wisata).
a. Jalan
Terdapat dua jenis perkerasan jalan untuk menuju ke objek wisata Pantai Bondo, yaitu
aspal dan paving/cor. Untuk perkerasan aspal kondisinya cukup baik sedangkan untuk
perkerasan paving/cor kondisinya kurang baik.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 14
Kondisi Jalan Pantai Bondo

b. Listrik
Seluruh Kawasan objek wisata Pantai Bondo sudah terjangkau dengan jaringan listrik.
Sehingga memudahkan pengelola untuk mengembangkan seluruh potensi di objek
wisata tersebut.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 15
Jaringan Listrik Pantai Bondo

48
c. Penerangan Jalan
Di objek wisata Pantai Bondo terdapat lampu jalan bertenaga surya yang merupakan
bantuan dari CSR yang dinaungi oleh PLN. Dengan adanya penerangan jalan ini
diharapkan pengunjung tetap aman dan nyaman untuk mengunjungi objek wisata
Pantai Bondo dalam keadaan malam hari.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 16
Penerangan Jalan Pantai Bondo

d. Tempat Pembuangan Sampah


Dengan adanya TPS khusus untuk objek wisata ini akan memudahkan pengelola untuk
membersihkan Pantai Bondo dari sampah sampah yang setiap harinya

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 17
Kondisi TPS Pantai Bondo

3.4.7 Sistem Pengelolaan Pariwisata


Sistem Pengelolaan Pariwisata di pantai bondo dipegang langsung oleh kelompok
sadar wisata (Pokdarwis) Desa Bondo. Pokdarwis dibantu oleh CSR (Corporate Social
Responsibility) dibawah naungan PT PLN yang membantu objek wisata Pantai Bondo untuk
melakukan pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi,
sosial, dan lingkungan. CSR tersebut telah memberikan beberapa bantuan berupa: tempat

49
sampah, poster himbauan membuang sampah sembarangan, lampu penerangan jalan,
mesin sablon dan lain sebagainya. Salah satu program yang berjalan hingga saat ini adalah
pelatihan sablon bagi warga sekitar Pantai Bondo. Tujuannya adalah membentuk kreatifitas
untuk warga sekitar objek wisata Pantai bondo yang memiliki sdm yang rendah. Sayangnya
program ini tidak diterima dengan baik oleh warga sekitar Pantai bondo karena antusias
dari anggota yang bergabung semakin berkurang.

Sumber: Hasil Observasi, 2020


Gambar 3. 18
Pengelola Objek Wisata Pantai Bondo

50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

4.1 Deskripsi Faktor – Faktor Internal dan Eksternal


Data mengenai faktor – faktor internal dan eksternal diperoleh dari jawaban dari
wawancara dan kuesioner yang dilakukan kepada pihak pengelola objek wisata,
Pemerintah Desa Bondo, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, serta
warga sekitar dan pengunjung objek wisata. Wawancara dan kuesioner berisi
pertanyaan/pernyataan tentang: 1) Kekuatan (strength); 2) Kelemahan (Weakness) ; 3)
Peluang (opportunity) ; 4) Ancaman (Threats). Deskripsi dari unit-unit analisis penelitian ini
dapat dipaparkan sebagai berikut:
4.1.1 Faktor Internal
Faktor internal terdiri dari kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) dari
keberadaraan objek wisata Pantai Bondo.
1) Kekuatan (Strength)
Faktor – faktor yang menjadi kekuatan/kelebihan dari objek wisata Pantai Bondo
yang didapat dari wawancara terhadap responden, meliputi:
1. Memiliki Pemandangan alam yang indah. Pantai Bondo mempunyai keadaan
alam yang masih alami dan indah
2. Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang. Warga sekitar menyebut Pantai
Bondo dengan pantai ombak mati dikarenakan pantai tersebut memiliki ombak
yang tenang seperti pantai yang tidak memiliki deburan ombak. Hal ini
dimanfaatkan oleh wisatawan untuk berenang di objek wisata tersebut.
3. Memiliki banyak spot foto yang menarik. Para pemilik café berinisiatif untuk
membuat spot foto untuk meningkatkan daya tarik wisatawan.
4. Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati keindahan
pantai. Adanya cafe – cafe tersebut merupakan salah satu faktor meningkatnya
wisatawan setiap tahunnya. Cafe - cafe tersebut menyediakan tempat untuk
bersantai anak muda maupun orang dewasa.
5. Memiliki suasana yang tenang dan nyaman. Deburan ombak yang pelan dan
keindahan alam yang indah membuat suasana nyaman buat pengunjung.
6. Lahan parkir yang luas. Terdapat banyak lahan parkir yang masing masing
dikelola oleh pemilik cafe di objek wisata Pantai Bondo.

51
7. Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam. Cafe – cafe yang berada di
Pantai Bondo menyediakan kuliner masakan laut khas jepara dengan harga yang
terjangkau.
8. Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). Tiket masuk gratis merupakan
salah satu cara Pemerintah Desa Bondo dan pengelola objek wisata untuk
meningkatkan wisatawan Pantai Bondo.

2) Kelemahan (Weakness)
Faktor – faktor yang menjadi kelemahan/kekurangan dari objek wisata Pantai Bondo
yang didapat dari wawancara terhadap responden, meliputi:
1. Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah disekitar
objek wisata merupakan tanah milik pribadi. Sengketa status lahan inilah yang
mengakibatkan pemerintah sulit untuk mengembangkan objek wisata Pantai
Bondo.
2. Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota. Jarak tempuh ke objek wisata
dari pusat kota sekitar 25 KM.
3. Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek wisata. Sarana
transportasi umum hanya melayani ke Kecamatan Bangsri yang berjarak 10 KM
dari objek wisata Pantai Bondo.
4. Sampah. Banyaknya sampah dikarenakan pengunjung yang membuang
sampah sembarangan dan sampah bawaan dari sungai.
5. Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam mendukung
pengembangan pariwisata. Partisispasi mayarakat sangat diperlukan dalam
pengembangan pariwisata berskala panjang.
6. Jalan di objek wisata sempit dan berlubang. Hal ini mengakibatkan kemacetan
yang panjang sewaktu memasuki objek wisata, khususnya pada akhir pekan
dan hari libur nasional.

52
Tabel IV. 1
Tabel Faktor Internal Pantai Bondo

NO KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESSES)


Pemerintah sulit untuk melakukan
Memiliki Pemandangan alam yang
1 pengembangan dikarenakan tanah disekitar
indah
objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
Mempunyai pasir putih dan ombak Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat
2
yang tenang kota
Memiliki banyak spot foto yang Belum adanya sarana transportasi umum
3
menarik untuk menuju ke objek wisata
Terdapat banyak café yang
4 menyediakan tempat untuk menikmati Sampah
keindahan pantai
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang
Memiliki suasana yang nyaman dan
5 masih rendah dalam mendukung
aman
pengembangan pariwisata
6 Lahan parkir yang luas Jalan di objek wisata sempit dan berlubang
Adanya kuliner masakan laut yang
7
beranekaragam
Tiket masuk gratis (kecuali hari libur
8
nasional).
Sumber: data primer diolah, 2020

4.1.2 Faktor Eksternal


Faktor - faktor eksternal terdiri dari peluang (Opportunity) dan ancaman (threats) dari
keberadaraan objek wisata Pantai Bondo.
1) Peluang (Opportunity)
1. Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019). Peraturan ini
diciptakan oleh Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2019 sebagai bentuk untuk
mengintegrasikan potensi daya tarik objek wisata dengan didukung dengan
berkembangnya atraksi, akomodasi, dan fasilitas penunjang lainnya.
2. Menambah pendapatan Desa Bondo. Pemerintah Desa Bondo menerima
pendapatan asli desa senilai 100 juta rupiah dari Pantai Bondo setiap tahunnya.
3. Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar. Warga sekitar Pantai Bondo
memanfaatkan adanya objek wisata tersebut untuk membuka peluang usaha
dengan cara membuka cafe – cafe sederhana yang menyediakan tempat untuk
menikmati keindahan pantai.
4. Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet umum.
Rencana ini dibuat oleh Pemerintah Daerah lewat Dinas Pariwisata dan

53
Kebudayaan Kabupaten Jepara dengan bekerja sama dengan pemerintah desa
untuk menentukan tempat yang cocok untuk mengaplikasikan rencana tersebut.
5. Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata Pantai
Bondo. Bantuan dari CSR sangat bermanfaat bagi pengembangan objek wisata
Pantai Bondo. Bantuan tersebut berupa: tempat sampah, penerangan jalan,
serta mesin sablon untuk menunjang kreatifitas warga sekitar objek wisata.
6. Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi. Faktor ini didukung dengan
data wisatawan yang meningkat setiap tahunnya. Faktor lainnya adalah Pantai
Bondo merupakan wisata pantai satu satunya yang berada di Kecamatan
Bangsri Kabupaten Jepara.

2) Ancaman (Threats)
1. Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami. Bencana alam merupakan
ancaman serius bagi sebuah objek wisata, bencana tersebut mampu
mengakibatkan kerusakan sarana prasarana objek wisata.
2. Abrasi. Pantai Bondo merupakan salah satu pantai utara di Kabupaten Jepara
yang terdampak abrasi. Pokdarwis Pantai Bondo telah menanam hutan
mangrove untuk mengatasi abrasi yang tiap tahunnya semakin meluas.
3. Adanya kompetitor objek wisata baru. Dengan adanya kompetitor objek wisata
baru maka persaingan dalam hal daya tarik wisatawan semakin ketat.
4. Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata. Kerusakan lingkungan
mengakibatkan kawasan objek wisata menjadi tercemar dan mengakibatkan
berkurangnya pengunjung
5. Keamanan. Pemilik cafe – cafe yang berada di objek wisata sering mengalami
kehilangan barang berharga ketika cafe tersebut tutup.

54
Tabel IV. 2
Tabel Faktor Eksternal Pantai Bondo

NO PELUANG (OPPORTUNITY) ANCAMAN (THREATS)


Mempunyai SK desa wisata
Bencana Alam, seperti gempa bumi dan
1 (Peraturan Daerah No. 2 Tahun
tsunami
2019)
Menambah pendapatan Desa
2 Abrasi
Bondo
Menciptakan lapangan kerja untuk
3 Adanya kompetitor objek wisata baru
warga sekitar
Adanya rencana pembuatan icon
pantai bondo dan pembuatan toilet Kerusakan lingkungan disekitar
4
umum dari Dinas Pariwisata & kawasan wisata
Kebudayaan Kabupaten Jepara
Adanya CSR dari PLN yang
5 membantu dalam pengembangan Keamanan
wisata Pantai Bondo
Tingginya keinginan untuk
6
berwisata dan berekreasi
Sumber : data primer diolah, 2020

4.2 Penentuan Posisi Strategis Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo


4.1.2 Posisi Strategis Faktor Internal dan Ekstenal
Posisi strategis digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor
internal dan eksternal terhadap pengembangan objek wisata Pantai Bondo. Posisi strategis
ini bertujuan untuk menganalisis dan mengklasifikasikan faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi pengembangan pariwisata. Data mengenai faktor – faktor strategis internal
dan eksternal diperoleh dari jawaban dari kuesioner yang dilakukan kepada 15 responden
yang terdiri dari 3 orang pihak pengelola objek wisata, 2 perangkat Pemerintah Desa
Bondo, 2 orang pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, serta 2 orang
warga sekitar objek wisata dan 6 orang pengunjung objek wisata. Setiap pertanyaan yang
dijawab oleh responden dari faktor internal dan faktor eksternal dalam bentuk skala akan
dihitung, sehingga diperoleh suatu angka tertentu. Skala yang digunakan yaitu antara 1-4.
Adapun nilai untuk faktor internal (strengths dan weakness), yaitu 1 berarti sangat tidak
penting dan 4 berarti sangat penting. Sama halnya dengan faktor eksternal (opportunity
dan weakness), yaitu 1 berarti sangat tidak penting dan 4 berarti sangat penting.
Untuk mempermudah proses perhitungan, peneliti menggunakan interval. Adapaun
penetapan interval adalah sebagai berikut:
1. Skor Tertinggi (Xt) = 4
Skor Terendah (Xr) = 1

55
2. Menentukan Rentang (R)
Rentang = Xt – Xr
=4–1
Rentang = 3 (R)
3. Menentukan Panjang Kelas (P)
P = R/Xt
= 3/4
P=0,75
Dengan diketahuinya panjang kelas 0,75 dan skor terendah adalah 1, maka dapat
dibuat kriteria sebagai berikut:

Tabel IV. 3
Tabel Kriteria Interval

NO INTERVAL S-W O-T


1 1,00 - 1,75 Sangat Rendah (SR) Sangat Rendah (SR)
2 1,76 - 2,50 Rendah (R) Rendah (R)
3 2,51 -3,25 Tinggi (T) Tinggi (T)
4 3,26 - 4,00 Sangat Tinggi (ST) Sangat Tinggi (ST)
Sumber: data primer diolah, 2020

a. FAKTOR - FAKTOR STRATEGIS INTERNAL


Faktor-faktor strategis internal terdiri dari kekuatan (strength), dan kelemahan
(weakness). Perhitungan faktor strategis internal dapat dilihat dibawah ini:

56
Tabel IV. 4
Tabel Perhitungan Faktor Internal
Rata
NO KEKUATAN (STRENGTH) R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 - Ket
Rata
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3,8 ST
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3,7 ST

3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2,7 T

4 Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3,3 ST


menikmati keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3,1 T
6 Lahan parkir yang luas 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 2 2,4 R
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2,9 T
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3,6 ST
Total Rata Rata Kekuatan 3,2 T

KELEMAHAN (WEAKNESSES)
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan
1 dikarenakan tanah disekitar objek wisata merupakan tanah 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2,9 T
milik pribadi
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3,6 ST
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke
3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2,8 T
objek wisata
4 Sampah 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3,6 ST

5 Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2,9 T


dalam mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2,4 R
Total Rata Rata Kelemahan 3,0 T
Sumber : data primer diolah, 2020
Keterangan : R1-R15 = Jawaban Responden 1-15

57
Berdasarkan tabel iv.4 diatas nilai rata rata kekuatan yang dimiliki objek wisata Pantai
Bondo sebesar 3,2 dan termasuk pada kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kekuatan yang dimiliki Pantai Bondo cukup besar, Sehingga dapat dijadikan acuan dalam
pengembangan objek wisata tersebut. Dari kedelapan faktor kekuatan yang dimiliki, ada 4
faktor yang mempunyai nilai sangat tinggi yaitu, faktor pemandangan alam, Faktor pasir
putih dan berombak tenang, faktor adanya banyak cafe yang menyediakan tempat yang
unik, dan yang terakhir yaitu faktor biaya masuk objek wisata yang gratis. Jika dihitung skor
total dari setiap faktor maka pemandangan alam yang indah merupakan skor yang paling
tinggi dengan skor sebesar 3,7 yang mempunyai arti sangat tinggi. Pemandangan yang
indah merupakan salah satu daya tarik favorit bagi wisatawan dikarenakan mampu
memanjakan mata wisatawan yang mengunjungi objek wisata ini. Untuk skor yang paling
rendah ditempati oleh faktor lahan parkir yang luas dengan skor sebesar 2,4 yang
mempunyai arti rendah. Mayoritas responden tidak setuju akan faktor tersebut dikarenakan
menurut responden jika ada kendaraan besar seperti mobil, maka lahan parkir akan
semakin menyempit dan tidak mampu menampung banyak kendaraan bermotor lainya.
Berdasarkan tabel nilai rata rata kelemahan yang dimiliki Pantai Bondo adalah
sebesar 3,0 yang mempunyai arti tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelemahan yang
dimiliki Pantai Bondo dapat mengancam pengembangan objek wisata Pantai Bondo. Dari
keenam faktor kelemahan yang dimiliki Pantai Bondo, faktor jauhnya jarak objek wisata dari
pusat kota dan faktor sampah memiliki skor paling tinggi dengan nilai sebesar 3,6, sehingga
mengakibatkan kedua faktor tersebut merupakan kelemahan yang paling mengancam bagi
perkembangan objek wisata ini. Faktor kelemahan sampah perlu diperhatikan lebih dalam
lagi karena selain membuat polusi lingkungan, sampah juga mengakibatkan daya tarik
wisatawan untuk mengunjungi objek wisata Pantai Bondo menurun. Perlu adanya strategi
pengembangan yang baik untuk menghadapi permasalahan sampah di objek wisata
tersebut. Faktor Kelemahan yang terendah adalah faktor Keadaan jalan yang sempit dan
berlubang dengan memiliki skor sebesar 2,4. Sebanyak 65% responden merasa masalah
keadaan jalan tidak terlalu mempengaruhi pengembangan dari objek wisata Pantai Bondo.
Walau demikian perlu tetap adanya perbaikan jalan yang terlalu sempit untuk dilewati
kendaraan besar seperti mobil dan bus.

b. FAKTOR - FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL


Faktor-faktor strategis eksternal terdiri dari peluang (opportunity), dan ancaman
(threats). Perhitungan faktor strategis eksternal dapat dilihat dibawah ini:

58
Tabel IV. 5
Tabel Perhitungan Faktor Eksternal

Rata
PELUANG (OPPORTUNITIES) R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 - Ket
Rata
Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun
1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3,1 T
2019)

2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3,8 ST

3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2,5 R


Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan
4 pembuatan toilet umum dari Dinas Pariwisata & Kebudayaan 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3,2 T
Kabupaten Jepara
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan
5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3,2 T
wisata Pantai Bondo

6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2,5 R

Total Rata Rata Peluang 3,1 T

ANCAMAN (THREATS)

1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 ST

2 Abrasi 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3,1 T

3 Adanya kompetitor objek wisata baru 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2,5 R

4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3,3 T

5 Keamanan 1 2 2 1 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1,9 R

Total Rata Rata Ancaman 2,9 T


Sumber : data primer diolah, 2020

Keterangan : R1-R15 = Jawaban Responden 1-15

59
Berdasarkan tabel iv.5 di atas, dalam pengembangan pariwisata Pantai Bondo
terdapat berbagai faktor peluang dari adanya objek wisata tersebut. Salah satu peluang
dari adanya objek wisata ini adalah menambah pendapatan asli desa bondo. Faktor ini
memiliki skor paling tinggi dengan skor 3,8 yang artinya adalah sangat tinggi. Pokdarwis
Desa Bondo memberikan 100 juta rupiah ke Pemerintah Desa Bondo dalam waktu setahun.
Selain itu ada beberapa faktor peluang dari adanya objek wisata Pantai yang bernilai tinggi
dalam hasil perhitungan pada tabel diatas. Diantaranya adalah objek wisata Pantai Bondo
Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019), adanya rencana
pembuatan icon Pantai Bondo dan toilet umum gratis untuk pengunjung, dan yang terakhir
adalah adanya CSR yang membantu pengembangan objek wisata ini. Adanya SK desa
wisata dari Gubernur Jawa Tengah merupakan penopang pengembangan objek wisata
Pantai Bondo ini untuk memaksimalkan potensi yang ada. Dengan SK tersebut Desa Bondo
diakui menjadi desa wisata yang berpotensi menjadi wisata unggulan di Kabupaten Jepara.
Sedangkan untuk rencana pembuatan icon dan toilet umum di inisiasi oleh Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Jepara sebagai bentuk kepeduliaan Pemerintah Daerah
dalam pengembangan Pantai Bondo. Untuk faktor keterlibatan CSR dalam pengembangan
objek wisata Pantai bondo dilakukan oleh pihak PLN yang juga memberikan kepeduliannya
kepada objek wisata Pantai Bondo.
Faktor ancaman bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, sehingga suatu objek wisata
harus siap dengan setiap ancaman yang ada. Berdasarkan tabel diatas ancaman yang
paling serius untuk objek wisata Pantai Bondo adalah bencana alam. Faktor tersebut
memiliki skor sebesar 4,0 yang artinya ancamannya yang sangat tinggi. Dengan demikian,
maka perlu adanya antisipasi dari para pengelola dalam hal penanganan atau peringatan
dini dari adanya bencana alam tersebut. Faktor ancaman yang memiliki nilai tinggi
selanjutnya adalah kerusakan lingkungan disekitar kawasan objek wisata yang memiliki
skor sebesar 3,3. Perlu adanya kesadaran masyarakat setempat terhadap lingkungan
wisata. Dengan menjaga dan tetap melestarikan keindahan alam yang ada tanoa
merusaknya. Untuk faktor ancaman yang memiliki nilai rendah adalah ancaman keamanan
dan ancaman adanya kompetitor objek wisata baru yang memiliki skor 1,9 dan 2,5.
Walaupun nilai ancamannya rendah, hal itu tidak dapat disepelekan begitu saja, khususnya
untuk kompetitor objek wisata baru. Seiring berjalannya waktu objek wisata baru terus
bermunculan dan menyediakan atraksi yang menarik kaum millennial sekarang ini. Hal itu
harus segera di antisipasi oleh pengelola Pantai Bondo untuk membuat atraksi tambahan
yang menarik dan disukai oleh kalangan millennial.

60
4.1.3 Analisis SWOT
Analisisis SWOT terdiri dari analisis internal dan eksternal. Analisis internal meliputi
analisis tentang kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), sedangkan analisis
eksternal meliputi analisis tentang peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dari objek
wisata Pantai Bondo.
a. Proses Analisis SWOT Objek Wisata Pantai Bondo
Data yang dipergunakan untuk analisis SWOT adalah data primer yang diperoleh dari
wawancara dan kuesioner kepada responden yang berkepentingan dalam
pengembangan objek wisata Pantai Bondo. Hasil analisis SWOT tentang faktor-faktor
internal strategi adalah sebagai berikut, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel IV. 6
Matriks Faktor-Faktor Internal Strategis (IFAS)

% RATING SKOR
JML
NO KEKUATAN (STRENGTH) (a x
BOBOT (a) (b)
b)
S1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 60 8,92 3,80 33,9
S2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 58 8,62 3,67 31,6
S3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 45 6,69 2,67 17,9
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat
S4 48 7,13 3,27 23,3
untuk menikmati keindahan pantai
S5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 43 6,39 3,07 19,6
S6 Lahan parkir yang luas 36 5,35 2,40 12,8
Adanya kuliner masakan laut yang
S7 48 7,13 2,87 20,5
beranekaragam
S8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 54 8,02 3,60 28,9
TOTAL 188,5
KELEMAHAN (WEAKNESS)
Pemerintah sulit untuk melakukan
W1 pengembangan dikarenakan tanah disekitar 42 6,24 2,87 17,9
objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
W2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 52 7,73 3,60 27,8
Belum adanya sarana transportasi umum untuk
W3 39 5,79 2,80 16,2
menuju ke objek wisata
W4 Sampah 54 8,02 3,60 28,9
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih
W5 rendah dalam mendukung pengembangan 51 7,58 2,87 21,8
pariwisata
W6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 43 6,39 2,47 15,8
TOTAL 128,4
TOTAL KESELURUHAN 673 100 316,9
Sumber : data primer diolah, 2020

61
Berdasarkan table iv,6 diatas, total skor yang dihasilkan oleh faktor kekuatan sebesar
188,5 dan faktor kelemahan sebesar 128,4. Sehingga total skor secara keseluruhan
analisis faktor strategi internal Pantai Bondo adalah 316,9 yang berarti faktor kekuatan
memiliki pengaruh yang tinggi dibandingkan dengan faktor kelemahan.
Hasil analisis SWOT tentang faktor-faktor internal strategi adalah sebagai berikut ,
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel IV. 7
Matriks Faktor-Faktor Eksternal Strategis (EFAS)

% RATING SKOR
JML
NO PELUANG (OPPORTUNITY) (a x
BOBOT (a) (b)
b)
Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah
O1 47 9,46 3,20 30,3
No. 2 Tahun 2019)
O2 Menambah pendapatan Desa Bondo 57 11,47 3,67 42,1
O3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 38 7,65 3,60 27,5
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo
O4 48 9,66 3,00 29,0
dan pembuatan toilet umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam
O5 48 9,66 3,00 29,0
pengembangan wisata Pantai Bondo
Tingginya keinginan untuk berwisata dan
O6 38 7,65 2,27 17,4
berekreasi
TOTAL 175,2
ANCAMAN (THREATS)
T1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 60 12,07 3,73 45,0
T2 Abrasi 46 9,26 2,80 25,9
T3 Adanya kompetitor objek wisata baru 37 7,44 3,13 23,3
T4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 49 9,86 2,60 25,6
T5 Keamanan 29 5,84 1,73 10,1
TOTAL 130,0
TOTAL KESELURUHAN 497 100 305,2
Sumber : data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel iv.7 di atas skor total yang dihasilkan oleh faktor peluang sebesar
175,2 dan faktor ancaman sebesar 130. Sehingga total skor keseluruhan analisis faktor
strategis eksternal Pantai Bondo sebesar 305,2. Dari hasil perhitungan matriks IFAS –
EFAS diatas, maka dapat diperoleh total nilai akhir dari faktor strategis kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) sebagai berikut:

62
Tabel IV. 8
Tabel Rekapitulasi Hasil Perhitungan IFAS dan EFAS

NO FAKTOR INTERNAL (IFAS) TOTAL SKOR


1 Kekuatan (Strength) 188,5
2 Kelemahan (Weakness) 128,4
FAKTOR EKSTERNAL (EFAS)
3 Peluang (Opportunity) 175,2
4 Ancaman (Threats) 130
Sumber : data primer diolah, 2020

Dari tabel iv.8 diatas dapat dilihat bahwa hasil perolehan skor faktor kekuatan lebih
besar dibandingkan faktor kelemahan. Begitu juga dengan perolehan skor faktor peluang
lebih besar dibandingkan faktor ancaman. Perolehan total skor tersebut digunakan untuk
pembentukan analisis SWOT untuk melihat posisi strategis Pantai Bondo sebagai berikut :

Strength – Weakness = 188,5 – 128,4 = 60,1 (x)

Opportunity – Threats = 175,2 – 130 = 45,2 (y)

Sumber: analisis, 2020

Gambar 4. 1
Diagram SWOT

63
Keterangan:

1. Hasil dari pengurangan faktor internal (Strength – Weakness) adalah 0,6 dan hasil
pengurangan faktor eksternal (opportunity – threats) adalah 0,4. Apabila kedua total
faktor tersebut diekstrapolasikan pada diagram swot diatas maka maka diperoleh
titik koordinat (60,1;45,2) yang terletak pada kuadran I
2. Kuadran I menunjukkan posisi objek wisata dalam keadaan berkembang dan
Strategi yang harus ditetapkan dalam kuadran ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan agresif (growt oriented strategy). Pertumbuhan pada posisi ini
mengindikasikan bahwa objek wisata Pantai Bondo memiliki potensi yang besar
dalam hal kekuatan dan peluang. Oleh karena itu pengelola objek wisata dan
pemerintah setempat harus melakukan pengembangan atraksi yang lebih agresif
untuk lebih meningkatkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara
Hasil jawaban responden mengenai faktor-faktor internal dan eksternal yang
diolah kemudian dilakukan pengurangan (strength – weakness) untuk faktor
internal, sedangkan untuk faktor eksternal (opportunity – threats) dianalisis secara
kuantitatif menghasilkan koordinat (60,1;45,2) yang kedudukannya berada pada
kuadran I. Di kuadran ini, faktor kekuatan dan peluang lebih dominan dibandingkan
faktor kelemahan dan ancaman, sehingga disarankan untuk membuat strategi
pengembangan yang lebih agresif.

4.3 Prioritas Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo


Berdasarkan hasil dari analisis SWOT, posisi strategis objek wisata Pantai Bondo
berada pada kuadran I. Kuadran ini menunjukkan posisi objek wisata dalam keadaan
berkembang dan Strategi yang harus ditetapkan dalam kuadran ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan agresif (growt oriented strategy). Berikut merupakan tabel yang
memperlihatkan strategi-strategi pengembangan objek wisata Pantai Bondo yang dianalisis
dengan Matriks SWOT. Matrik SWOT merupakan matriks yang dapat menggambarkan
bagaimana peluang dan ancaman (eksternal) yang dihadapi dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan (interna) yang ada sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut
:

64
FAKTOR INTERNAL STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)
1. Memiliki Pemandangan alam yang indah. 1. Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan
2. Mempunyai pasir putih dan ombak yang dikarenakan tanah disekitar objek wisata
tenang merupakan tanah milik pribadi
3. Memiliki banyak spot foto yang menarik 2. Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota
4. Terdapat banyak café yang menyediakan 3. Belum adanya sarana transportasi umum untuk
tempat untuk menikmati keindahan pantai menuju ke objek wisata
5. Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 4. Sampah
6. Lahan parkir yang luas 5. Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih
7. Adanya kuliner masakan laut yang rendah dalam mendukung pengembangan
beranekaragam pariwisata
8. Tiket masuk gratis (kecuali hari libur 6. Jalan di objek wisata sempit dan berlubang
FAKTOR EKSTERNAL nasional).
OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO
1. Mempunyai SK desa wisata (Peraturan 1. Menambah dan mengembangkan daya tarik 1. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat lokal
Daerah No. 2 Tahun 2019) objek wisata Pantai Bondo dengan mengenai pentingnya pengembangan objek wisata
2. Menambah pendapatan Desa Bondo memanfaatkan keindahan alam yang masih Pantai Bondo
3. Menciptakan lapangan kerja untuk warga terjaga 2. Menambah tempat sampah di lingkungan objek
sekitar 2. Meningkatkan koordinasi dengan wisata Pantai Bondo
4. Adanya rencana pembuatan icon pantai pemerintah setempat dan melakukan kerja 3. Melakukan edukasi mengenai pentingnya
sama dengan pelaku wisata lainnya dalam
bondo dan pembuatan toilet umum dari membuang sampah pada tempatnya dengan
proses pengembangan dan promosi
Dinas Pariwisata & Kebudayaan kawasan objek wisata Pantai Bondo. menggunakan cara yang unik dan kreatif
Kabupaten Jepara 3. Meningkatkan kualitas kenyamanan dan 4. Melakukan pemberdayaan SDM untuk
5. Adanya CSR dari PLN yang membantu keamanan di lingkungan objek wisata untuk meningkatkan kompetensi dalam mengelola objek
dalam pengembangan wisata meningkatkan kepuasan wisatawan yang wisata Pantai Bondo
berkunjung

65
6. Tingginya keinginan untuk berwisata dan 4. Memberi pelatihan khusus terhadap warga 5. Menciptakan rute transportasi umum untuk menuju
berekreasi sekitar untuk meningkatkan ke objek wisata Pantai Bondo
keterampilannya dalam melayani wisatawan 6. Melakukan perbaikan dan pelebaran jalan di
5. Menambah sarana penunjang pariwisata
kawasan objek wisata Pantai Bondo
seperti toko souvenir, dan pusat oleh oleh
khas objek wisata
6. Menciptakan landmark/icon khas objek
wisata Pantai Bondo untuk menambah daya
tarik pengunjung
THREATS (T) Strategi ST Strategi WT
1. Bencana Alam, seperti gempa bumi dan 1. Menciptakan sarana dan prasarana 1. Meningkatkan promosi objek wisata Pantai Bondo
tsunami pariwisata yang nyaman, aman, dan bersih melalui media sosial
2. Abrasi. pada kawasan objek wisata Pantai bondo 2. Meningkatkan kualitas SDM lokal objek wisata
2. Meningkatkan daya saing objek wisata Pantai Bondo sebagai pendukung untuk
3. Adanya kompetitor objek wisata baru
melalui kualitas dan pelayanan yang baik dilakukannya pengembangan pariwisata
4. Kerusakan lingkungan disekitar kawasan kepada wisatawan
wisata 3. Menanam pohon mangrove untuk mengurangi dan
3. Melakukan edukasi kepada masyarakat
5. Keamanan mencegah abrasi
lokal dan wisatawan mengenai pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan Kawasan 4. Melakukan kerjasama kepada pemerintah daerah
objek wisata maupun pihak swasta untuk rutin membersihkan
4. Meningkatkan keamanan dengan sampah di kawasan objek wisata Pantai Bondo
melakukan siskamling rutin setiap malam
untuk warga sekitar objek wisata
5. Pembuatan rencana simulasi dan pelatihan
penanggulangan bencana alam seperti
gempa bumi dan tsunami di Kawasan objek
wisata Pantai Bondo

Tabel IV. 9
Matriks SWOT

66
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan temuan hasil analisis sebagaimana yang telah diuraikan pada BAB IV,
maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Posisi strategis objek wisata Pantai Bondo pada saat ini berada pada kuadran I.
Artinya objek wisata Pantai Bondo dalam keadaan “pertumbuhan” dan Strategi yang
harus ditetapkan dalam kuadran ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
agresif (growt oriented strategy). Posisi strategis ini mengindikasikan bahwa objek
wisata Pantai Bondo memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu objek wisata
unggulan Kabupaten Jepara. Hanya saja pengelola dan pemerintah setempat dituntut
untuk menambah dan menciptakan daya tarik baru yang unik untuk bersaing dengan
kompetitor objek wisata lainnya.
b. Terdapat empat prioritas strategi yang dapat dilaksanakan untuk melakukan
pengembangan objek wisata Pantai Bondo, yaitu :
1. Strategi S-O, strategi ini menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Diantaranya adalah :
a) Menambah dan mengembangkan daya tarik objek wisata Pantai Bondo
dengan memanfaatkan keindahan alam yang masih terjaga.
b) Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah setempat dan melakukan
kerjasama dengan pelaku wisata lainnya dalam proses pengembangan
dan promosi terhadap objek wisata Pantai Bondo.
c) Meningkatkan kualitas kenyamanan dan keamanan di lingkungan objek
wisata untuk meningkatkan kepuasan wisatawan yang berkunjung.
d) Memberi pelatihan khusus terhadap warga sekitar untuk meningkatkan
keterampilannya dalam melayani wisatawan
e) Menambah sarana penunjang pariwisata seperti toko souvenir dan pusat
oleh oleh khas objek wisata Pantai Bondo
f) Menciptakan landmark/icon khas objek wisata Pantai Bondo untuk
menambah daya tarik pengunjung
2. Strategi S-T, strategi ini menggunakan kekuatan untuk meminimalisir ancaman.
Diantaranya adalah :

67
a) Menciptakan sarana dan prasarana pariwisata yang nyaman, aman, dan
bersih pada kawasan objek wisata Pantai Bondo
b) Meningkatkan daya saing objek wisata melalui kualitas dan pelayanan
yang baik kepada wisatawan
c) Melakukan edukasi kepada masyarakat lokal dan wisatawan mengenai
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan kawasan objek wisata.
d) Meningkatkan keamanan dengan melakukan siskamling rutin setiap
malam untuk warga sekitar objek wisata
e) Pembuatan rencana simulasi dan pelatihan penanggulangan bencana
alam seperti gempa bumi dan tsunami di kawasan objek wisata Pantai
Bondo
3. Strategi W-O, strategi ini digunakan memperbaiki kelemahan untuk
memanfaatkan peluang. Diantaranya adalah
a) Memberikan sosialisasi kepada mayarakat lokal mengenai pentingnya
pengembangan objek wisata Pantai Bondo
b) Menambah tempat sampah dilingkungan objek wisata Pantai Bondo
c) Melakukan edukasi mengenai pentingnya membuang sampah pada
tempatnya dengan menggunakan cara yang unik dan kreatif
d) Melakukan pemberdayaan SDM untuk meningkatkan kompetensi dalam
mengelola objek wisata Pantai Bondo
e) Menciptakan rute transportasi umum untuk menuju ke objek wisata Pantai
Bondo
f) Melakukan perbaikan dan pelebaran jalan di kawasan objek wisata Pantai
Bondo.
4. Startegi W-T, strategi ini digunakan memperbaiki kelemahan untuk meminimalisir
ancaman. Diantaranya adalah
a) Meningkatkan promosi objek wisata Pantai Bondo melalui media sosial
b) Meningkatkan kualitas SDM lokal objek wisata Pantai Bondo sebagai
pendukung untuk dilakukannya pengembangan pariwisata
c) Menanam pohon mangrove untuk mengurangi dan mencegah abrasi
d) Melakukan Kerjasama kepada pemerintah daerah maupun pihak swasta
untuk rutin membersihkan sampah di Kawasan objek wisata Pantai Bondo

68
5.2 Saran
Berdasarkan temuan hasil analisis sebagaimana yang telah diuraikan pada BAB IV,
terdapat beberapa saran yang kepada pihak pengelola objek wisata Pantai Bondo maupun
kepada pemerintah daerah.
a. Kepada Pihak Pengelola Pantai Bondo
1) Membuat dan menambah atraksi yang unik dan belum ada pada objek wisata
lain untuk memikat daya tarik wisatawan.
2) Mengoptimalkan pemanfaatan media sosial untuk melakukan promosi objek
wisata Pantai Bondo
3) Melakukan penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana pariwisata di
lingkungan objek wisata Pantai Bondo
4) Mengarahkan masyarakat lokal untuk meningkatkan keterampilan dalam
menciptakan cinderamata atau produk khas objek wisata Pantai Bondo dengan
melakukan kerjasama dengan mitra usaha lainnya yang sudah berkembang
untuk membantu memasarkan produk lokal tersebut.
5) Menambah tempat sampah dikawasan objek wisata Pantai Bondo agar
pengunjung Pantai Bondo tidak membuang sampah sembarangan
b. Kepada Pemerintah Daerah
1) Menetapkan prioritas pembangunan perekonomian Kabupaten Jepara
terutama pada sektor pariwisata
2) Menyusun kebijakan yang bersifat strategis untuk mendorong investasi pada
sektor pariwisata
3) Mengembangkan fasilitas penunjang untuk kegiatan pariwisata, dengan
membangun toilet gratis untuk pengunjung, menambah tempat pembuangan
sampah, menambah fasilitas tempat ibadah yang bersih dan nyaman
4) menciptakan program-program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM
dalam mengelola objek wisata Pantai Bondo
5) Menggagas growth oriented strategy yang dapat mengoptimalkan Pendapatan
Asli Daerah dengan cara fokus terhadap peluang dan kekuatan internal. Cara
yang dapat ditempuh ialah dengan pengelolaan yang optimal dan
menggencarkan promosi daya tarik wisata, sehingga wisataawan menjadi
tertarik untuk berkunjung dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

69
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2014). PROSEDUR PENELITIAN “Suatu Pendekatan Praktik.” jakarta: PT

Rineka Cipta.

Barreto, M. & G. K. (2014). Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Panas Di Desa

Marobo, Kabupaten Bobonaro Timor Leste. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis,

7(September), 78–91.

Bilung, S. (2016). Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor

Honda Pada CV. Semoga Jaya Di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur.

EJournal Adminsitrasi Bisnis, 4(1), 116–127.

Delita, F., Yetti, E., & Sidauruk, T. (2017). Analisis Swot Untuk Strategi Pengembangan

Obyek Wisata Pemandian Mual Mata Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten

Simalungun. Jurnal Geografi, 9(1), 41.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara. (2019).

Ghani, Y. A. (2017). Pengembangan Sarana Prasarana Destinasi Pariwisata Berbasis

Budaya di Jawa Barat. Jurnal Pariwisata, IV(1), 22–31.

Hidayat, M. (2011). Strategi Perencanaan dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus

Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat) Marceilla Hidayat Politeknik

Negeri Bandung. Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, I(1), 33–44.

Inskeep, E. (1991). Tourism Planning And Suistainable Development Approach. New

York: Van Nostrand Reinblod.

Khotimah, K., & Wilopo, W. (2017). Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya

(Studi Kasus pada Kawasan Situs Trowulan sebagai Pariwisata Budaya Unggulan di

Kabupaten Mojokerto). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 42(1),

56–65.

Mappa, F. (2012). Strategi Pengembangan Pantai Tamarunang Sebagai Objek Wisata

70
Pantai di Kabupaten Jeneponto. Universitas Hasanuddin.

Mulyanto, B. S. (2013). Kajian Rekomendasi Pemupukan Berbagai Jeis Tanah Pada

Tanaman Jagung, Padi dan Ketela Pohon Di Kabupaten Wonogiri. Universitas

Sebelas Maret.

Nisak, Z. (2004). Analisis Swot Untuk Menentukan Strategi Kompetitif.

Pendit, N. S. (1999). Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Paradnya

Paramita.

Ramadhan, A., & Sofiyah, F. R. (2008). Analisis SWOT sebagai landasan dalam

menentukan strategi pemasaran ( studi McDonald ’ s Ring Road ) This research aims

to identify and analyze the ma rketing strategy of McDoanald ’ s Ring Road by using

the SWOT analysis consisting of Strength , Weakness. Sistem Informasi, 1(2), 1–5.

Rangkuti, F. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sarwono, J. (2006). metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogjakarta: Graha ilmu.

Soekadijo, R. . (2000). Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai “systemic

Linkage”). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Soekanto, S. (2012). sosiologi suatu pengantar. jakarta: Rajawali Pers.

Spillane, J. J. (1995). Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya. Yogjakarta:

Kanasius.

Sugiyono. (2002). Metode Penelitian. Bandung: alfabeta.

Suranta, G. F. (2015). Analisis Strategi Pemasaran Jasa Menghadapi Pesaing. Analisis

Strategi Pemasaran Jasa Menghadapi Pesaing, 1(1), 22–32.

Suwantoro, G. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogjakarta: Penerbit Andi.

Suwena, I. K., & Widyatmaja, I. G. N. (2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata (Edisi

Revi). Denpasar: Pustaka Larasan.

71
Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogjakarta: ANDI.

Warpani, S. (2007). Pariwisata dalam tata ruang wilayah. Bandung: ITB press.

Yoeti, O. (1997). Perencanaan & Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT Pradya

Paramita.

Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata (Tahun 1996). Bandung: Percetakan

ANGKASA.

72
LAMPIRAN
A. Berita Acara

BERITA ACARA

SIDANG UJIAN PROYEK AKHIR

Telah dilaksanakan sidang ujian akhir Mata Kuliah Proyek Akhir dengan judul “Analisis
Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo dengan Metode SWOT” pada :

Hari/tanggal : Senin, 14 September 2020


Jam : 10.00 WIB
Media : Microsoft Teams

Dihadiri oleh
Pembimbing : Pangi, S.T, M.T
Penguji I : Bintang Septiarani, S.T, M.T
Mahasiswa Penyaji : Asif Yusuf Setyawan

Dalam sidang tersebut telah dilakukan presentasi oleh mahasiswa penyaji, dilanjutkan
dengan pemberian tanggapan, saran, serta masukan pembimbing dan penguji

Pertanyaan dan masukan dari penguji I serta pembimbing :

Pertanyaan Penguji I : Bintang Septiarani, S.T, M.T


1. Pengertian Latar Belakang adalah?
Latar belakang merupakan penjelasan suatu penelitian tentang alasan mengambil
judul tersebut

2. Urgensi dari penelitian mahasiswa penyaji yaitu?


Pada tahun 2014-2018 objek wisata Pantai Bondo mengalami kenaikan jumlah
wisatawan yang cukup tinggi, namun pada tahun 2019 jumlah wisatawan
mengalami penurunan, hal tersebut mengakibatkan pendapatan asli Desa Bondo
akan berkurang dikarenakan wisatawan yang berkurang. Diperlukan strategi

73
pengembangan untuk menaikkan Kembali jumlah wisatawan objek wisata Pantai
Bondo.
3. Apa saja literatur penelitian mahasiswa penyaji?
Lewat buku di perpustakaan Undip, jurnal dan tugas akhir yang tersedia di internet

4. Jelaskan cara memperoleh data primer dari penelitian mahasiswa penyaji


Data primer dari penelitian ini ada dua jenis, yaitu wawancara dan kuesioner.
Wawancara dilakukan ke pihak terkait, yaitu pokdarwis, pemerintah desa bondo,
warga sekitar (Ketua RT di Kawasan objek wisata), pengunjung, serta Dinas
Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Jepara. Wawancara digunakan untuk
memperoleh faktor internal dan eksternal dari adanya objek wisata Pantai Bondo.
selanjutnya adalah kuesioner, kuesioner dilakukan kepada pokdarwis, pemerintah
desa bondo, warga sekitar (Ketua RT di Kawasan objek wisata), pengunjung, serta
Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Jepara. Kuesioner digunakan untuk
mencari bobot dan rating dari faktor internal dan eksternal yang sudah didapatkan.

5. Bagaimana cara melakukan perhitungan IFAS dan EFAS?


Dipraktikkan langsung oleh mahasiswa penyaji lewat media ms. teams dan excel

6. Jelaskan cara merumuskan strategi ST, SO, WT, WO yang ada di penelitian penyaji
Hasil dari faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) ditransformasikan
menjadi prioritas strategi. Proses transformasi dilakukan dengan cara penyilangan
antara tiap faktor. Contohnya yaitu strategi ST, strategi ini didapatkan dari proses
penyilangan antara faktor kekuatan dengan faktor ancaman dengan menggunakan
kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.

7. Apa saja kesimpulan dari penelitian mahasiswa penyaji?


Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi strategis objek wisata Pantai Bondo
berada pada kuadran I. Kuadran ini menunjukkan posisi objek wisata dalam
keadaan berkembang dan strategi yang harus ditetapkan dalam kuadran ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (growt oriented strategy). Ditetapkan
strategi SO yang dapat dilaksanakan adalah dengan mengembangkan daya tarik
wisata alam, melakukan koordinasi, meningkatkan kenyamanan dan keamanan,
memberi pelatihan warga, menambah sarana penunjang dan menciptakan
landmark. Strategi ST yang dapat dilakukan yaitu menciptakan sarana dan

74
prasarana yang nyaman, aman dan bersih, meningkatkan daya saing, edukasi
pelestarian lingkungan, keamanan dengan siskamling dan membuat pelatihan
penanggulangan bencana. Strategi WO dapat dilakukan dengan sosialisasi
pentingnya pengembangan wisata, menambah tempat sampah, edukasi pentingnya
membuang sampah pada tempatnya, pemberdayaan SDM, menciptakan rute
transportasi umum dan melakukan perbaikan dan pelebaran jalan. Strategi WT
dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi, meningkatkan SDM, menanam
mangrove dan kerjasama dengan pemerintah ataupun swasta untuk membersihkan
sampah

Saran dan masukan dari penguji I dan pembimbing :

1. Dilakukannya paraphrase ulang terkait plagiarism sebanyak 30-50% yang ada di


penelitian mahasiswa penyaji.
2. Memperbaiki latar belakang dari penelitian penyaji dengan lebih mengerucutkan ke
pokok masalah
3. Melakukan perhitungan IFAS & EFAS ulang dikarenakan ada rumus yang salah
4. Melakukan perbaikan di kesimpulan, karena tidak sinkron dengan hasil penelitian

Semarang, 14 September 2020

Mengetahui,

Pembimbing Penguji I

(Pangi, S.T, M.T) (Bintang Septiarani, S.T, M.T)

75
B. Surat Ijin Penelitian

76
C. Form Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan dalam rangka penyusunan tugas Akhir. Bertujuan


untuk mengetahui strategi pengembangan objek wisata Pantai Bondo di Desa
Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Kami mohon Saudara untuk
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini, atas ketersediaan Saudara kami
ucapkan terimakasih.

Identitas Responden
Nama :
Pekerjaan/ jabatan :
Usia :
Alamat :

PERTANYAAN

1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?

2. Apa saja Kelemahan/permasalahan dari Pantai Bondo?

3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?

4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?

77
D. Rekapitulasi Hasil Wawancara SWOT

Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS)


Identitas Responden
Nama : Bambang Sutrio
Pekerjaan/ jabatan : Wiraswasta dan Ketua Pokdarwis
Usia : 49 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?
2. Icon alam yang beragam
3. Kuliner masakan laut
4. Pengembangan café
5. Kebersihan pantai
6. Keramahan terhadap pengunjung
7. Penerangan dari CSR
8. Adanya TPS khusus untuk wisata
9. Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional)

2. Apa saja Kelemahan/permasalahan dari Pantai Bondo?


1. Sampah dari sungai
2. Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota
3. Abrasi
4. Dana hanya dari tiket masuk
5. Tanah sekitar objek wisata merupakan milik pribadi

6. Belum adanya pendampingan dari pemerintah daerah untuk pengembangan


pariwisata
7. Kurangnya sinkronisasi antara pemerintah desa dan pengelola wisata pantai
bondo dalam pengembangan wisata pantai bondo
8. Belum adanya pos tiket yang permanen
9. Adanya persaingan 2 kekuatan pengelolaan antara pemerintah dan warga
yang mempunyai hak milik tanah pribadi.

78
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar
3. Meningkatkan pendapatan nelayan dikarenakan adanya pesanan kuliner ikan
yang meningkat
4. Adanya bantuan dari CSR yang dinaungi oleh PLN
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Air Pasang/ROB
2. Abrasi
3. Sampah
4. Cuaca buruk
5. Pengunjung berkurang
6. Lunturnya kebudayaan
7. Adanya Kompetitor baru

79
Identitas Responden
Nama : Nuryanto
Pekerjaan/ jabatan : Ketua Pengelola CSR dan Sekretaris Pokdarwis
Usia : 38 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?
1. Memiiki pasir putih dan tidak berkarang
2. Ombak tenang
3. Terdapat wisata religi didalam objek wisata pantai bondo
4. Dana pengembangan tercukupi
2. Apa saja Kelemahan/permasalahan dari Pantai Bondo?
1. Kesulitan pada pengembangan wisata dikarenakan rata-rata hak milik tanah
dimiliki secara pribadi
2. Sampah
3. Kurangnya kesadaran masyarakat
4. Harga kuliner makanan tidak stabil
5. Akses jalan kurang memadai
6. Belum ada pembinaan dari dinas pariwisata dan kebudayaan
7. Kurangnya promosi desa wisata
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Mempunyai SK desa wisata (Peraturan daerah nomor 2 tahun 2019)
2. Mempunyai rencana paket wisata
3. Adanya bantuan dari CSR berupa tempat sablon dan penerangan maupun
tempat sampah
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Abrasi
2. Pencurian di cafe sekitar wisata
3. Keamanan
4. Cuaca ekstrim
5. Bencana Alam

80
Identitas Responden
Nama : Yanu Harsono
Pekerjaan/ jabatan : Wakil Ketua Pokdarwis (Ketua RW 4)
Usia : 48 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?
1. Pasir Putih
2. Ombak Tenang
3. Sunset/sunrise indah
4. Tersedianya spot foto
5. Terdapat kuliner masakan laut
6. Tiket masuk gratis (Kecuali hari libur Nasional)
7. Tersedianya TPS (tempat pembuangan sampah khusus untuk wisata)
2. Apa saja Kelemahan/permasalahan dari Pantai Bondo?
1. Tanah sekitar wisata merupakan hak milik pribadi
2. Kurangnya kesadaran masyarakat terkait pengembangan objek wisata
3. Akses jalan kurang memadai
4. Kurangnya promosi desa wisata
5. Sampah
6. Kurangnya sinkronisasi antara pemerintah desa dan pengelola wisata pantai
bondo dalam pengembangan wisata pantai bondo
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Adanya SK desa wisata untuk objek wisata pantai bondo
2. Meningkatkan perekonomian warga Desa Bondo
3. Mempunyai rencana paket wisata

4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?


1. Sampah dari sungai
2. Abrasi
3. Keamanan
4. Cuaca ekstrim
5. Bencana alam
6. Polusi dari PLTU yang berada didekat Pantai Bondo

81
Pemerintah Desa

Identitas Responden
Nama : Purwanto
Pekerjaan/ jabatan : Kepala Desa Bondo
Usia : 53 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/09 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?
1. Pemandangan indah
2. Pasir putih
3. Air laut bersih

2. Apa saja Kelemahan/permasalahan dari Pantai Bondo?


1. Sulitnya pengembangan wisata dikarenakan tanah milik pribadi pada lokasi
Pantai Bondo
2. Sumber daya manusia belum kompeten
3. Sampah dari sungai maupun pengunjung
4. Biaya tiket masuk masih belum sesuai
5. Belum adanya loket tiket
6. Tidak ada transportasi khusus menuju lokasi objek wisata
7. Kurangnya perawatan terhadap objek wisata dan fasilitas yang sudah ada
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Sudah adanya SK desa wisata untuk objek wisata pantai Bondo
2. Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar
3. Perekonomian masyarakat meningkat khususnya nelayan
4. Adanya investor dari luar
5. Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata Pantai
Bondo
6. Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Abrasi
2. Bencana Alam

82
3. Pengunjung berkurang jika biaya tiket masuk diberlakukan setiap hari
4. Sampah dari sungai
5. Polusi dari PLTU yang berada di dekat pantai
6. Lunturnya kebudayaan

Identitas Responden
Nama : Ali Purnomo
Pekerjaan/ jabatan : Kaur Perencanaan
Usia : 51 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/kekuatan dari Pantai Bondo?
1. Ombak tenang, aman buat mandi pengunjung
2. Pasir putih
3. Biaya tiket gratis
4. Suasana tenang dan aman
2. Apa saja Kelemahan/permasalahan dari Pantai Bondo?
1. Tanah sekitar objek wisata merupakan milik pribadi
2. Kurangnya kesadaran sekitar dalam pengembangan objek wisata
3. Belum adanya icon khusus
4. Kurangnya sarana peribadatan untuk pengunjung
5. Tidak ada transportasi khusus menuju lokasi objek wisata
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Pemerintah berperan aktif dalam pengembangan objek wisata
2. Adanya rencana paket wisata untuk objek wisata Pantai Bondo
3. Tingginya antusias warga untuk berkreasi
4. Meningkatkan pendapatan Desa Bondo
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Sampah dari sungai
2. Cuaca buruk
3. Keamanan
4. Bencana Alam

83
Pengunjung Objek Wisata

Identitas Responden
Nama : Farid Aziz
Pekerjaan/ jabatan : Pekerja Swasta
Usia : 23 Tahun
Alamat : RT/RW: 05/04 Desa Kaligarang, Kecamatan Keling

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Pemandangan indah pada saat sunset
2. Ombak tenang dan pasir putih
3. Biaya tiket masuk gratis
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Sampah masih terlalu banyak
2. Toilet tidak ada yang gratis
3. Jalan di objek wisata terlalu sempit

Identitas Responden
Nama : Muhammad Faturrohman
Pekerjaan/ jabatan : Pekerja Swasta
Usia : 21 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/10 Desa Kembang, Kecamatan Kembang
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Ombak tenang sehingga dapat dibuat pengunjung berenang
2. Air lautnya jernih
3. Terdapat café yang dapat buat nongkrong anak millennial

4. Spot foto yang menarik

2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?


1. Sampah
2. Jalan rusak dan sempit sehingga menimbulkan macet

84
Identitas Responden
Nama : Roy Nur Hakim
Pekerjaan/ jabatan : Pekerja Swasta
Usia : 25 Tahun
Alamat : RT/RW: 04/04 Desa Karanggondang, Kecamatan
Mlonggo

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Sunset/sunrise yang indah
2. Memiliki pasir putih
3. Banyak kuliner laut
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Tempat kursi dicafe kurang tertata dengan rapi

Identitas Responden
Nama : Uswah Adibah
Pekerjaan/ jabatan : Pelajar/Mahasiswa
Usia : 22 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/05 Desa Jerukwangi, Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Pasir Putih
2. Air Lautnya tenang dan jernih
3. Biaya tiket masuk gratis
4. Banyak spot foto untuk kaum millennial
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Tidak adanya toilet gratis
2. Tempat sampah yang jarang ditemui
3. Penerangan yang minim dikawasan objek wisata

85
Identitas Responden
Nama : Ican Feriano
Pekerjaan/ jabatan : Pelajar/Mahasiswa
Usia : 24 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/08 Desa Bangsri , Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Biaya tiket gratis
2. Mempunyai pemandangan yang indah
3. Ombak tenang sehingga pengunjung dapat mandi di area pantai
4. Spot foto yang menarik
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Penerangan kurang, khususnya di malam hari
2. Masih banyak sampah
3. Biaya kuliner laut mahal

86
Warga Sekitar Objek Wisata

Identitas Responden
Nama : Bronto Karyo
Pekerjaan/ jabatan : Nelayan (Ketua RT 02 RW 04)
Usia : 46 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo , Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Mempunyai pemandangan yang indah
2. Ombak tenang, sehingga orang sekitar menyebut pantai ombak mati
3. Kuliner makanan laut yang enak
4. Biaya tiket masuk murah
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Kurangnya peran pemerintah desa dalam perbaikan jalan objek wisata
2. Sampah menumpuk
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Meningkatkan pendapatan khususnya nelayan dikarenakan meningkatnya
pesanan masakan laut
2. Menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar Desa Bondo
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Pencurian mesin kapal nelayan
2. Cuaca buruk

87
Identitas Responden
Nama : Maridjanto
Pekerjaan/ jabatan : Ketua RT 01 RW 04
Usia : 55 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo , Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Pasir putih
2. Ombak tenang, kecuali pada saat musim hujan
3. Kultur budaya tetap terjaga
4. Spot foto yang banyak dan menarik
5. Biaya tiket masuk gratis kecuali hari libur nasional
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Rata-rata hak milik tanah dimiliki secara pribadi
2. Sering ada pencurian di restoran/café yang berada di objek wisata
3. Adanya sampah yang terbawa dari lautan
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Meningkatkan perekonomian warga Desa Bondo
2. Menambah pemasukan desa
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Abrasi
2. Sampah
3. Lingkungan rusak dikarenakan wisatawan

88
Pelaku Usaha

Identitas Responden
Nama : Wiwik
Pekerjaan/ jabatan : Pemilik Fandha Cafe
Usia : 38 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Pemandangan alam yang indah dan unik
2. Ombak yang tenang sehingga pengunjung bisa mandi diarea pantai
3. Adanya banyak café yang menyediakan tempat untuk berkumpul untuk anak
muda maupun dewasa
4. Biaya tiket masuk gratis
5. Lahan parkir luas
6. Terdapat beranekaragam kuliner masakan laut
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Jalan di objek wisata terlalu sempit
2. Belum adanya pusat oleh oleh khas objek wisata
3. Hanya pada akhir pekan saja pengunjung ramai
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya pelaku usaha
2. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Berkembangnya obyek wisata lain yang meningkatkan persaingan
2. Cuaca buruk, mengakibatkan pengunjung sepi

89
Identitas Responden
Nama : Puji Syari
Pekerjaan/ jabatan : Pemilik Lampion Cafe
Usia : 35 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Suasana yang memberikan kenyamanan
2. Pemandangan yang indah
3. Memiliki banyak spot foto yang menarik
4. Banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati keindahan pantai
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Kurangnya sarana prasarana peribadatan
2. Tidak ada transportasi khusus menuju lokasi objek wisata
3. Sampah
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
2. Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi
3. Adanya rencana paket wisata dari pokdarwis
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Persaingan semakin ketat dengan objek wisata lain

90
Identitas Responden
Nama : Erna Wati
Pekerjaan/ jabatan : Pemilik Home Stay Pondok indah
Usia : 40 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Memiliki pemandangan yang indah seperti di Bali
2. Tempat nyaman dan aman
3. Memiliki air laut yang jernih dan ombak tenang
4. Memiliki kuliner masakan laut yang beranekaragam
5. Tiket masuk gratis
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Kurangnya promosi, khususnya dibidang akomodasi
2. Jauh dari pusat kota, sehingga kalah bersaing dengan pantai yang berada di
pusat kota
3. Belum adanya angkutan umum yang menuju objek wisata
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Pendapatan warga sekitar meningkat, khususnya pelaku usaha café dan
perhotelan
2. Menciptakan lapangan kerja
3. Kuliner desa bondo menjadi terkenal
4. Menambah pendapatan Desa Bondo
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Keamanan
2. Cuaca buruk
3. Kebersihan pantai dari sampah

91
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara

Identitas Responden
Nama : M. Agus Widyatmika
Pekerjaan/ jabatan : Seksi Pengembangan Daya Tarik Pariwisata
Usia : 35 Tahun
Alamat : RT/RW: 05/01 Kelurahan Kauman, Kecamatan Jepara
PERTANYAAN
1. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Pasirnya putih
2. Ombak tenang
3. Pemandangan yang indah
4. Biaya tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional)
5. Terdapat banyak café/restoran
6. Kuliner yang beranekaragam
2. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Status lahan banyak yang pribadi
2. Masyarakat menginginkan pengembangan jangka pendek dibandingkan jangka
Panjang
3. Terlalu ketergantungan kepada pemerintah daerah dalam pengembangan
maupun pengelolaan Pantai Bondo
4. Kesadaran masyarakat yang kurang
5. Perlu adanya standar tarif dalam penetapan harga di café/restoran
6. Perlu adanya pengembangan daya tarik yang unik
7. Sampah khususnya musim penghujan
3. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara memberikan total bantuan senilai 200 juta
rupiah dalam bentuk pembuatan toilet umum dan icon pantai
2. Bisa dikembangan menjadi objek wisata unggulan kabupaten jepara
3. Adanya bantuan dari Dinas kebersihan yang membantu membersihkan sampah
4. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Abrasi
2. Sampah khususnya musim penghujan
3. Pengunjung yang membuang sampah sembarangan
4. Perlunya edukasi kepada pengunjung yang membuang sampah sembarangan

92
Identitas Responden
Nama : Nur Zuhruf
Pekerjaan/ jabatan : Kepala Bidang Destinasi Pariwisata
Usia : 47 Tahun
Alamat : RT/RW: 08/09 Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara

PERTANYAAN
5. Apa saja daya tarik/keunggulan dari Pantai Bondo?
1. Suasana Tenang dan aman
2. Keindahan alam
3. Pasir putih dan ombak tenang
4. Air laut yang jernih
5. Kaya akan kuliner laut
6. Apa saja permasalahan/kekurangan dari Pantai Bondo?
1. Status Lahan yang mayoritas milik pribadi
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan adanya objek wisata
3. Terlalu ketergantungan kepada pemerintah daerah dalam pengembangan
maupun pengelolaan Pantai Bondo
4. Jauh dari pusat kota
5. Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek wisata
7. Apa saja peluang dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Bisa dikembangan menjadi objek wisata unggulan Kabupaten Jepara
2. Menciptakan lapangan kerja dan menambah pendapatan Desa
3. Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet umum
4. Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi
8. Apa saja ancaman dari adanya objek wisata Pantai Bondo?
1. Abrasi
2. Sampah khususnya musim penghujan
3. Pengunjung yang membuang sampah sembarangan
4. Kerusakan lingkungan dikarenakan pengembangan yang dilakukan seenaknya
saja

93
E. Form Kuesioner
KUESIONER

“ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI BONDO DENGAN


METODE SWOT

Kepada responden yang terhormat,

Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang “Analisis
Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo dengan Metode SWOT”. Pada
kesempatan ini, saya memohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
untuk dapat mengisi kuesioner berikut ini. Semua informasi yang terkumpul akan disajikan
secara umum (tidak secara individu) sebagai ringkasan dari hasil analisis yang akan
dilaporkan atau dipublikasikan dan akan dijamin kerahasiaannya sesuai dengan kode etik
penelitian. Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk mengisi
kuesioner yang ada, saya ucapkan banyak terima kasih.

PETUNJUK PENGISIAN
a. Kriteria Bobot
Berilah skor pada kolom bobot dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Penting
2 = Tidak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting

b. Kriteria Rating
Berilah skor pada kolom Rating dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Tinggi
4 = Sangat Tinggi

94
Nama :

Pekerjaan/ jabatan :
Usia :
Alamat : RT/RW:

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman
6 Lahan parkir yang luas
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional).

KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3
wisata
4 Sampah
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019)
2 Menambah pendapatan Desa Bondo
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami
2 Abrasi
3 Adanya kompetitor objek wisata baru
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata
5 Keamanan

95
F. Rekapitulasi Hasil Kuesioner SWOT

KUESIONER

“ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI BONDO DENGAN


METODE SWOT”

Kepada responden yang terhormat,

Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang “Analisis
Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Bondo dengan Metode SWOT”. Pada
kesempatan ini, saya memohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
untuk dapat mengisi kuesioner berikut ini. Semua informasi yang terkumpul akan disajikan
secara umum (tidak secara individu) sebagai ringkasan dari hasil analisis yang akan
dilaporkan atau dipublikasikan dan akan dijamin kerahasiaannya sesuai dengan kode etik
penelitian. Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk mengisi
kuesioner yang ada, saya ucapkan banyak terima kasih.

PETUNJUK PENGISIAN
c. Kriteria Bobot
Berilah skor pada kolom bobot dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Penting
2 = Tidak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting

d. Kriteria Rating
Berilah skor pada kolom Rating dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Tinggi
4 = Sangat Tinggi

96
Nama : Bambang Sutrio (R1)
Pekerjaan/ jabatan : Wiraswasta dan Ketua Pokdarwis
Usia : 49 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 3
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 3
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 3 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 3
6 Lahan parkir yang luas 2 2
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 4 3
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 4 4

KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 3
wisata
4 Sampah 3 3
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 2

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 3 4
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 3 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 3
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 2 2
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 2 3
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 3
5 Keamanan 1 2

97
Nama : Nuryanto (R2)
Pekerjaan/ jabatan : Ketua Pengelola CSR dan Sekretaris Pokdarwis
Usia : 38 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 4
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 4 3
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 3 4
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 3
6 Lahan parkir yang luas 3 2
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 4 3
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 4 4

KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 2
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 3
wisata
4 Sampah 4 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 2

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 2 4
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 3 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 3
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 3 3
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 3 3
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 4 3
5 Keamanan 2 2

98
Nama : Yanu Harsono (R3)
Pekerjaan/ jabatan : Wakil Ketua Pokdarwis (Ketua RW 4 Desa Bondo)
Usia : 48 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 3
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 3
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 4 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 3
6 Lahan parkir yang luas 3 3
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 4 4
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 4 4

KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 3
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 3
wisata
4 Sampah 4 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 2 3

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 4 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 2 4
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 3 2
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 4 4
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 3 3
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 4 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 3 4
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 4 3
5 Keamanan 2 1

99
Nama : Purwanto (R4)
Pekerjaan/ jabatan : Kepala Desa Bondo
Usia : 53 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/09 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 3 4
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 2 4
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 3 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 4 3
6 Lahan parkir yang luas 2 2
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 4 3
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 3 3

KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 2 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 2 3
wisata
4 Sampah 3 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 2 2

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 3 4
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 4 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 3
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 2 3
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 3 2
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 2 3
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 3
5 Keamanan 1 1

100
Nama : Ali Purnomo (R5)
Pekerjaan/ jabatan : Kaur Perencanaan
Usia : 39 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 4
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 2
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 3 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 3
6 Lahan parkir yang luas 3 3
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 3 3
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 3 3
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 4
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 2
wisata
4 Sampah 4 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 4
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 2

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 4
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 3
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 2 3
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 3 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 4
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 3 2
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 3
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 2 4
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 3
5 Keamanan 2 2

101
Nama : M. Agus Widyatmika (R6)
Pekerjaan/ jabatan : Seksi Pengembangan Daya Tarik Pariwisata
Usia : 35 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/04 Kelurahan Kauman, Kecamatan Jepara

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 3
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 2 3
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 2 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 3
6 Lahan parkir yang luas 2 2
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 3 4
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 3 4
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 3 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 3
wisata
4 Sampah 4 3
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 3

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 4
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 3
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 2 4
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 4 4
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 3
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 2 1
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 3 2
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 2 3
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 3
5 Keamanan 2 2

102
Nama : Nur Zuhruf (R7)
Pekerjaan/ jabatan : Kepala Bidang Destinasi Pariwisata
Usia : 47 Tahun
Alamat : RT/RW: 08/09 Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 4
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 2 2
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 3 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 2 2
6 Lahan parkir yang luas 2 2
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 3 3
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 3 3
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 3 3
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 2 3
wisata
4 Sampah 3 3
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 4 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 3

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 4 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 2 4
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 4 4
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 3
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 3 2
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 3
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 3 3
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 2
5 Keamanan 2 1

103
Nama : Maridjanto (R8)
Pekerjaan/ jabatan : Ketua RT 01 RW 04 Desa Bondo
Usia : 55 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 4
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 2
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 3 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 3
6 Lahan parkir yang luas 3 3
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 4 3
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 4 4
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 2 4
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 2
wisata
4 Sampah 3 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 4 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 2 2

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 3
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 2 3
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 2 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 3
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 2 2
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 2 3
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 4 3
5 Keamanan 2 2

104
Nama : Bronto Karyo (R9)
Pekerjaan/ jabatan : Ketua RT 02 RW 04 Desa Bondo
Usia : 46 Tahun
Alamat : RT/RW: 02/04 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 4
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 4 3
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 4 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 2
6 Lahan parkir yang luas 2 2
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 4 3
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 4 4
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 4 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 3
wisata
4 Sampah 4 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 4 2
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 2

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 2 4
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 2 2
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 2
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 2 3
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 3 2
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 3 3
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 2
5 Keamanan 1 1

105
Nama : Eri Fitrianto (R10)
Pekerjaan/ jabatan : Wiraswasta / pengunjung
Usia : 28 Tahun
Alamat : RT/RW: 05/02 Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 3
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 4
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 3
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 3 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 3
6 Lahan parkir yang luas 2 3
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 3 2
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 3 3
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 3 3
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 3
wisata
4 Sampah 4 3
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 3

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 3
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 3 3
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 3 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 3 3
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 3 3
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 2
5 Keamanan 3 3

106
Nama : Zainur Rohim (R11)
Pekerjaan/ jabatan : Swasta/pengunjung
Usia : 26 Tahun
Alamat : RT/RW: 03/03 Kelurahan Mulyoharjo, Kecamatan Jepara

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 3
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 4 3
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 3 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 3
6 Lahan parkir yang luas 3 2
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 2 3
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 4 3
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 2
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 3 3
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 2 3
wisata
4 Sampah 4 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 4 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 3

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 3 3
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 3 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 4
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 2 1
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 3 4
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 4 2
5 Keamanan 3 2

107
Nama : Dedi Utomo (R12)
Pekerjaan/ jabatan : Swasta/pengunjung
Usia : 22 Tahun
Alamat : RT/RW: 07/02 Desa Kedung Cino, Kecamatan Jepara

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 3
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 3
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 2
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 3 3
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 2 4
6 Lahan parkir yang luas 2 2
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 2 2
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 4 3
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 2
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 3 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 3 3
wisata
4 Sampah 4 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 4 2
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 3

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 3 3
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 3 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 4 2
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 2 2
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 2 4
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 4 3
5 Keamanan 2 2

108
Nama : Feri Khamdani (R13)
Pekerjaan/ jabatan : Mahasiswa/Pengunjung
Usia : 23 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/01 Desa Bucu, Kecamatan Kembang

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 3
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 3 4
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 2
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 4 4
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 4
6 Lahan parkir yang luas 2 4
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 3 2
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 4 4
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 2 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 3 3
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 2 2
wisata
4 Sampah 3 4
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 2

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 4
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 3 4
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 3 4
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 4 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 4 3
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 3 3
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 3
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 2 3
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 3
5 Keamanan 2 2

109
Nama : Aryo Seto (R14)
Pekerjaan/ jabatan : Mahasiswa/Pengunjung
Usia : 22 Tahun
Alamat : RT/RW: 03/04 Kelurahan Bulu, Kecamatan Jepara

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 4
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 3
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 4 4
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 3 4
6 Lahan parkir yang luas 2 2
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 3 3
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 3 4
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 3 4
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 2 3
wisata
4 Sampah 4 3
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 3 2
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 4 2

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 3 4
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 3 3
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 3 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 2
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 3 2
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 3
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 3 2
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 2
5 Keamanan 2 2

110
Nama : Muhammad Fikri (R15)
Pekerjaan/ jabatan : Swata/Pengunjung
Usia : 23 Tahun
Alamat : RT/RW: 01/02 Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan

ANALISIS FAKTOR INTERNAL


NO KEKUATAN (STRENGTH ) BOBOT RATING
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4
2 Mempunyai pasir putih dan ombak yang tenang 4 4
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 2
Terdapat banyak café yang menyediakan tempat untuk menikmati
4 3 4
keindahan pantai
5 Memiliki suasana yang tenang dan nyaman 2 3
6 Lahan parkir yang luas 3 2
7 Adanya kuliner masakan laut yang beranekaragam 2 2
8 Tiket masuk gratis (kecuali hari libur nasional). 4 4
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan pengembangan dikarenakan tanah
1 3 2
disekitar objek wisata merupakan tanah milik pribadi.
2 Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat kota 3 3
Belum adanya sarana transportasi umum untuk menuju ke objek
3 2 3
wisata
4 Sampah 3 3
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang masih rendah dalam
5 4 3
mendukung pengembangan pariwisata
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 3

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL


PELUANG (OPPORTUNITIES )
1 Mempunyai SK desa wisata (Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2019) 3 3
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 3 3
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar 3 4
Adanya rencana pembuatan icon pantai bondo dan pembuatan toilet
4 3 3
umum.
Adanya CSR dari PLN yang membantu dalam pengembangan wisata
5 3 3
Pantai Bondo
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi 3 2
ANCAMAN (THREATS )
1 Bencana Alam, seperti gempa bumi dan tsunami 4 4
2 Abrasi 3 3
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 3 2
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata 3 2
5 Keamanan 2 1

111
G. Perhitungan Faktor Internal (IFAS) dan Faktor Eksternal (EFAS)

ANALISIS FAKTOR INTERNAL

%Pengar
Jml Jml Rating SKOR
NO KEKUATAN (STRENGTH ) R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 uh Bobot
Bobot Bobot/673 (b) axb
(a)
1 Memiliki Pemandangan alam yang indah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 0,0892 8,92 3,80 33,9
Mempunyai pasir putih dan ombak yang
2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58 0,0862 8,62 31,6
tenang 3,67
3 Memiliki banyak spot foto yang menarik 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 45 0,0669 6,69 2,67 17,9
Terdapat banyak café yang
4 menyediakan tempat untuk menikmati 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 48 0,0713 7,13 23,3
keindahan pantai 3,27
Memiliki suasana yang tenang dan
5 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 43 0,0639 6,39 19,6
nyaman 3,07
6 Lahan parkir yang luas 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 36 0,0535 5,35 2,40 12,8
Adanya kuliner masakan laut yang
7 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 48 0,0713 7,13 20,5
beranekaragam 2,87
Tiket masuk gratis (kecuali hari libur
8 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 54 0,0802 8,02 28,9
nasional). 3,60
KELEMAHAN (WEAKNESSES )
Pemerintah sulit untuk melakukan
pengembangan dikarenakan tanah
1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 42 0,0624 6,24 17,9
disekitar objek wisata merupakan tanah
milik pribadi. 2,87
Jarak objek wisata terlalu jauh dari pusat
2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 52 0,0773 7,73 27,8
kota 3,60
Belum adanya sarana transportasi umum
3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 39 0,0579 5,79 16,2
untuk menuju ke objek wisata 2,80
4 Sampah 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 54 0,0802 8,02 3,60 28,9
Pemahaman dan ketrampilan SDM yang
5 masih rendah dalam mendukung 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 51 0,0758 7,58 21,7
pengembangan pariwisata 2,87
6 Jalan di objek wisata sempit dan berlubang 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 43 0,0639 6,39 2,47 15,8
Total 673 1 100 316,9

112
ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL

%Pengar
Jml Jml Rating SKOR
PELUANG (OPPORTUNITIES ) R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 uh Bobot
Bobot Bobot/497 (b) axb
(a)
Mempunyai SK desa wisata (Peraturan
1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 47 0,0945674 9,46 30,3
Daerah No. 2 Tahun 2019) 3,20
2 Menambah pendapatan Desa Bondo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 57 0,1146881 11,47 3,67 42,1
3 Menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar
3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 38 0,0764588 7,65 3,60 27,5

4 Adanya rencana pembuatan icon pantai 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 48 0,0965795 9,66 29,0


bondo dan pembuatan toilet umum. 3,00
Adanya CSR dari PLN yang membantu
5 dalam pengembangan wisata Pantai 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 48 0,0965795 9,66 29,0
Bondo 3,00
6 Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi
2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 38 0,0764588 7,65 2,27 17,4
ANCAMAN (THREATS )
Bencana Alam, seperti gempa bumi dan
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 0,1207243 12,07 45,0
tsunami 3,73
2 Abrasi 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 0,0925553 9,26 2,80 25,9
3 Adanya kompetitor objek wisata baru 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 37 0,0744467 7,44 3,13 23,3
4 Kerusakan lingkungan disekitar kawasan wisata
3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 49 0,0985915 9,86 2,60 25,6
5 Keamanan 1 2 2 1 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 29 0,0583501 5,84 1,73 10,1
Total 497 1 100 305,2

113

Anda mungkin juga menyukai