TENTANG
BUPATI KENDAL,
dan
BUPATI KENDAL
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
32. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha dan pekerja
pariwisata untuk mendukung peningkatan mutu produk pariwisata,
pelayanan dan pengelolaan kepariwisataan.
BAB II
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN
Pasal 2
(6) Dalam mewujudkan visi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c
ditempuh melalui 5 (lima) misi :
a. Mengembangkan Destinasi Pariwisata yang maju dan inovatif berbasis
kearifan lokal yang berkelanjutan.
b. Menciptakan Pemasaran Pariwisata inovatif yang terintegrasi baik secara
offline maupun online untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
c. Membangun sinergitas industri pariwisata yang berdaya saing
7
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
BAB III
PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 7
Bagian Kedua
Perwilayahan Pembangunan Destinasi Pariwisata Kabupaten
Pasal 8
c. KPPK.
Pasal 9
(1) Pembangunan DPK, KSPK dan KPPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
dilaksanakan secara bertahap dengan kriteria prioritas memiliki:
a. komponen destinasi yang siap untuk dikembangkan;
b. posisi dan peran efektif sebagai penarik investasi yang strategis;
c. posisi strategis sebagai simpul penggerak sistemik pembangunan
kepariwisataan di wilayah sekitar baik dalam konteks regional maupun
nasional;
d. potensi kecenderungan produk wisata masa depan;
e. kontribusi yang signifikan dan/atau prospek yang positif dalam menarik
kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara dalam
waktu yang relatif cepat;
f. citra yang sudah dikenal secara luas;
g. kontribusi terhadap pengembangan keragaman produk wisata di Jawa
Tengah; dan
h. keunggulan daya saing regional, nasional dan internasional.
Pasal 10
(2) Perwilayahan 4 (empat) DPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri dari :
a. DPK Singorojo – Boja – Limbangan (Siboli) dan sekitarnya;
b. DPK Curug Sewu - Sukorejo dan sekitarnya;
c. DPK Kendal – Kaliwungu dan sekitarnya;
d. DPK Weleri – Sendang Sikucing dan sekitarnya;
(3) DPK Boja – Limbangan dan sekitarnya sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a terdiri dari 2 (dua) KSPK dan 1(satu) KPPK, meliputi:
a. KSPK Boja Kota dan sekitarnya;
b. KSPK Kampung Jowo Sekatul - Limbangan dan sekitarnya;
c. KPPK Bendungan Singorojo dan sekitarnya
(4) DPK Curug Sewu – Sukorejo dan sekitarnya sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b terdiri dari 1 (satu) KSPK dan 1 (satu) KPPK, meliputi:
a. KSPK Curug Sewu - Plantera dan sekitarnya;
b. KPPK Sukorejo Kota – Plantungan dan sekitarnya;
Pasal 11
Pasal 12
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai rencana detail DPK, KSPK dan KPPK
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ditetapkan oleh Bupati.
Bagian Ketiga
12
Pasal 13
(2) Pembangunan daya tarik wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilaksanakan berdasarkan prinsip menjunjung tinggi nilai agama dan
budaya, serta keseimbangan antara upaya pengembangan manajemen
atraksi untuk menciptakan daya tarik wisata yang berkualitas, berdaya
saing, serta mengembangkan upaya konservasi untuk menjaga
kelestarian dan keberlanjutan sumber dayanya.
Pasal 14
Pasal 15
Bagian Keempat
Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Bagian Kelima
Pembangunan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan
Fasilitas Pariwisata
Pasal 24
Pasal 25
16
Pasal 26
Bagian Keenam
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kepariwisataan
Pasal 27
f. perluasan akses pasar terhadap produk industri kecil dan menengah dan
usaha pariwisata skala usaha mikro, kecil dan menengah yang
dikembangkan masyarakat lokal;
g. peningkatan akses dan dukungan permodalan dalam upaya
mengembangkan produk industri kecil dan menengah dan usaha
pariwisata skala usaha mikro, kecil dan menengah yang dikembangkan
masyarakat lokal;
h. peningkatan akses, dukungan teknologi dan digitalisasi dalam upaya
mengembangkan produk industri kecil dan menengah dan usaha
pariwisata skala usaha mikro, kecil dan menengah yang dikembangkan
masyarakat lokal;
i. peningkatan kesadaran dan peran masyarakat serta pemangku
kepentingan terkait dalam mewujudkan Sapta Pesona untuk menciptakan
iklim kondusif kepariwisataan setempat; dan
j. peningkatan motivasi dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan
mencintai bangsa dan tanah air melalui perjalanan wisata nusantara.
Pasal 28
(3) Strategi untuk peningkatan potensi dan kapasitas sumber daya lokal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf c, meliputi:
a. peningkatan pengembangan potensi sumber daya lokal sebagai daya
tarik wisata berbasis kelokalan dalam kerangka pemberdayaan
masyarakat melalui pariwisata;
b. pengembangan potensi sumber daya lokal melalui desa wisata;
c. peningkatan kualitas produk industri kecil dan menengah sebagai
komponen pendukung produk wisata di destinasi pariwisata; dan
d. peningkatan kemampuan berusaha pelaku usaha pariwisata skala
usaha mikro, kecil dan menengah yang dikembangkan masyarakat
lokal.
(6) Strategi untuk perluasan akses pasar terhadap produk industri kecil dan
menengah dan usaha pariwisata skala usaha mikro, kecil dan menengah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf f, meliputi:
a. penguatan akses dan jejaring industri kecil dan menengah dan usaha
pariwisata skala usaha mikro, kecil dan menengah dengan sumber
potensi pasar dan informasi global; dan
b. peningkatan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dalam
upaya memperluas akses pasar terhadap produk industri kecil dan
menengah dan usaha pariwisata skala usaha mikro, kecil dan
menengah.
Bagian Ketujuh
Pengembangan Investasi di Bidang Pariwisata
Pasal 29
Pasal 30
BAB IV
PEMBANGUNAN PEMASARAN PARIWISATA KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 31
Bagian Kedua
Pengembangan Pasar Wisatawan
20
Pasal 32
Pasal 33
Bagian Ketiga
Pengembangan Citra Pariwisata
Pasal 34
Pasal 35
e. kemudahan aksesibilitas
f. tema pengembangan wisata
Bagian Keempat
Pengembangan Kemitraan Pemasaran Pariwisata
Pasal 36
Pasal 37
Bagian Kelima
Pengembangan Promosi Pariwisata
Pasal 38
Pasal 39
BAB V
PEMBANGUNAN INDUSTRI PARIWISATA KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 40
Bagian Kedua
Penguatan Struktur Industri Pariwisata
Pasal 41
Pasal 42
Strategi untuk penguatan fungsi, hierarki, dan hubungan antar mata rantai
pembentuk industri pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41,
meliputi kegiatan:
a. meningkatkan sinergitas dan keadilan distributif antar mata rantai
pembentuk industri pariwisata;
b. menguatkan fungsi, hierarki, dan hubungan antar usaha pariwisata sejenis
untuk meningkatkan daya saing; dan
c. menguatkan mata rantai penciptaan nilai tambah antara pelaku usaha
pariwisata dan sektor terkait.
Bagian Ketiga
Peningkatan Daya Saing Produk Pariwisata
Pasal 43
Paragraf 1
Daya Tarik Wisata
Pasal 44
Pasal 45
Paragraf 2
Fasilitas Pariwisata
Pasal 46
Pasal 47
Paragraf 3
Aksesibilitas
Pasal 48
Pasal 49
24
Bagian Keempat
Pengembangan Kemitraan Usaha Pariwisata
Pasal 50
Pasal 51
Bagian Kelima
Penciptaan Kredibilitas Bisnis
Pasal 52
Pasal 53
Bagian Keenam
Pengembangan Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Pasal 54
Pasal 55
BAB VI
PEMBANGUNAN KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 56
Bagian Kedua
Penguatan Organisasi Kepariwisataan
Pasal 57
Pasal 58
Bagian Ketiga
Pembangunan Sumber Daya Manusia Pariwisata
Pasal 59
Pasal 60
27
Pasal 61
Pasal 62
Pasal 63
Pasal 64
Pasal 65
BAB VII
INDIKASI PROGRAMPEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN
Pasal 66
BAB VIII
KERJA SAMA
29
Pasal 67
BAB IX
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 68
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 69
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 70
Ditetapkan di Kendal
pada tanggal ……………… 2021
BUPATI KENDAL,
ttd
30
Diundangkan di Kendal
pada tanggal ………………… 2021
ttd