Anda di halaman 1dari 119

BUPATI MOJOKERTO

PROVINSI JAWA TIMUR


PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO
NOllOR 8 T.AllUN 2019

TENTANG
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN
TAHON 2018-2033

DENGAN RAIDIAT TUHAR YANG MAHA ESA


BUPATI MOJOKERTO,

Menimbang: bahwa untuk· melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1) dan


Pasal 9 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten Tahun 2018-2033;

Mengingat 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Lingkungan
Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950. Nomor 41), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah
Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan · Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun · 2009 tentang
Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4966);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
nomor 140);
6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 130);
-2-

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tam.bahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang
Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional
(RIPPARNAS)Tahun 2010 - 2025 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5262);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114);
11. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pengawasan dan Pengendalian Kepariwisataan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 140);
12. Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan
Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 147);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 (Serita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
14. Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 10 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Provinsi dan
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1173);
15. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 16 Tahun
1998 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
- 3-

Propinsi Jawa Timur tahun 1999/2000- 2014/2015


(Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur
Nomor 6 Tahun 1999 Seri D);
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun
2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Nomor 3 Seri D);
1 7. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 9 Tahun
2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Mojokerto Tahun 2012-2031 (Lembaran Daerah
Kabupaten Mojokerto Tahun 2012 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 9);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 7 Tahun
2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah
Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 4);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAR KABUPATEN MOJOKERTO
dan
BUPATI MOJOKERTO

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PBRATURAll DAERAH TBllTANG RBRCANA INDUK
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN TAHUN
2018-2033.

BABI
KETENTUAN
UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Mojokerto.


2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Mojokerto.
3. Bupati adalah Bupati Mojokerto.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mojokerto
yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga
perwakilan rakyat kabupaten yang berkedudukan sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan kabupaten.
5. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
-4 -

oleh masyarakat, pengusa.ha, Pemerintah dan Pemerintah


Kabupaten.
6. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait
dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta
multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan
setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan,
Pemerintah, Pemerintah Kabupaten dan pengusa.ha.
7. Pembangunan adalah suatu proses perubahan ke arah
yang lebih baik yang didalamnya meliputi upaya-upaya
perencanaan, implementasi dan pengendalian dalam
rangka penciptaan nilai tambah sesuai yang dikehendaki.
8. Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
yang selanjutnya disebut RIPPARKABadalah dokumen
perencanaan pembangunan kepariwisataan kabupaten
untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tahun
2018 sampai dengan tahun 2033.
9. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut
Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografisyang berada
dalam satu atau lebih wilayah administratif yang
didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum,
fasilitas pariwisata, aksesibilitas serta masyarakat yang
saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
10. Destinasi Pariwisata Kabupaten yang selanjutnya disingkat
DPKadalah destinasi pariwisata yang berskala kabupaten.
11. Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten yang selanjutnya
disingkat KSPK adalah kawasan yang memiliki fungsi
utama pariwisata atau memiliki potensi untuk
pengembangan pariwisata kabupaten yang mempunyai
pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek seperti
pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan
sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup serta
pertahanan dan keamanan.
12. Perwilayahan Pembangunan Destinasi Pariwisata
Kabupaten adalah basil perwilayahan pembangunan
kepariwisataan yang diwujudkan dalam bentuk destinasi
pariwisata kabupaten, dan kawasan strategis pariwisata
kabupaten.
13. Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten yang
selanjutnya disingkat KPPKadalah suatu ruang pariwisata
yang mencakup luasan area tertentu sebagai suatu
kawasan dengan komponen kepariwisataannya serta
memiliki karakter atau tema produk wisata tertentu yang
dominan dan melekat kuat sebagai komponen pencitraan
kawasan tersebut.
14. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan.
- 5-

15. Aksesibilitas Pariwisata adalah semua jenis sarana dan


prasarana transportasi yang mendukung pergerakan
wisatawan dari wilayah asal wisatawan ke destinasi
pariwisata maupun pergerakan di dalam wilayah destinasi
pariwisata dalam kaitan dengan motivasi kunjungan
wisata.
16. Prasarana Umum adalah kelengkapan daftar fisik suatu
lingkungan yang pengadaannya memungkinkan suatu
lingkungan dapat beroperasi dan berfungsi sebagaimana
mestinya.
17. Fasilitas Umum adalah sarana pelayanan dasar fisik suatu
lingkungan yang diperuntukkan bagi masyarakat umum
dalam melakukan aktifitas kehidupan keseharian.
18. Fasilitas Pariwisata adalah semua jenis sarana yang secara
khusus ditujukan untuk mendukung penciptaan
kemudahan, kenyamanan, keselamatan wisatawan dalam
melakukan kunjungan ke destinasi pariwisata.
19. Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya untuk
meningkatkan kesadaran, kapasitas, akses dan peran
masyarakat, baik secara inclividumaupun kelompok dalam
memajukan kualitas hid up, kemandirian dan
kesejahteraan melalui kegiatan kepariwisataan.
20. Pemasaran Pariwisata adalah serangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan
produk wisata dan mengelola relasi dengan wisatawan
untuk mengembangkan kepariwisataan dan seluruh
pemangku kepentingannya.
21. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata
yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang
dan/ atau jasa pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam
penyelenggaraan pariwisata.
22. Kelembagaan Kepariwisataan adalah kesatuan unsur
beserta jarmgannya yang dikembangkan secara
terorganisasi meliputi Pemerintah, Pemerintah Kabupaten,
swasta dan masyarakat, sumber daya manusia, regulasi
dan mekanisme operasional yang secara
berkesinambungan guna menghasilkan perubahan ke arah
pencapaian tujuan di bidang kepariwisataan.
23. Organisasi Kepariwisataan adalah institusi baik di
lingkungan Pem.erintah Kabupaten maupun swasta yang
berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan
kepariwisataan.
24. Sumber Daya Manusia Pariwisata yang selanjutnya
disebut SOM Pariwisata adalah tenaga kerja yang
pekerjaannya terkait secara langsung dan tidak langsung
dengan kegiatan kepariwisataan.
25. Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang
dan/ atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan
penyelenggaraan pariwisata.
-6 -

26. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada


usaha dan pekerja pariwisa.ta untuk mendukung
peningkatan mutu produk pariwisata, pelayanan dan
pengelolaan kepariwisataan.

BAB II
PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN
KABUPATEN

Pasal 2
(1) Pembangunan Kepariwisa.taan Kabupaten meliputi:
a. Destinasi Pariwisata;
b. Pemasaran Pariwisa.ta;
c. Industri Pariwisata; dan
d. Kelembagaan Kepariwisataan.
(2) Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan
RIPPARKAB.
(3) RIPPARKABsebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat:
a. visi;
b. misi;
c. tujuan;
d. sasaran; dan
e. arah Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten dalam
kurun waktu tahun 2018 sampai dengan 2033.
(4) Visi Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a adalah
terwujudnya Kabupaten Mojokerto sebagai Daerah Tujuan
Wisata yang berdaya saing berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
(5) Dalam mewujudkan visi Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditempuh
melalui 4 (empat) misi Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten meliputi pengembangan:
a. Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, menarik,
mudah dicapai, berwawasan lingkungan,
meningkatkan pendapatan Kabupaten dan masyarakat.
b. Pemasaran Pariwisata yang sinergis, unggul, dan
bertanggungjawab untuk meningkatkan kunjungan
wisatawan nusantara dan mancanegara;
c. lndustri Pariwisata yang berdaya saing, kredibel,
menggerakkan kemitraan usaha, dan
bertanggungjawab terhadap lingkungan alam dan
sosial budaya; dan
d. kelembagaan kepariwisataan baik yang berada pada
Pemerintah Kabupaten, swasta dan masyarakat yang
- 7 -

profesional dan handal untuk mendorong terwujudnya


Pembangunan Kepariwisata.anyang berkelanjutan.
(6) Tujuan Pembangunan Kepariwisata.an Kabupaten
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c adalah:
a. meningkatkan kualitas dan kuantitas Destinasi
Pariwisata;
b. mewujudkan Industri Pariwisata yang mampu
menggerakkan perekonomian Kabupaten dan yang
berwawasan lingkungan;
c. mewujudkan Kelembagaan Kepariwisa.taan dan tata
kelola Pariwisata yang mampu mensinergikan
Pembangunan Destinasi Pariwisata, Pemasaran
Pariwisata, dan Industri Pariwisata secara profesional.
(7) Sasaran Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d adalah
meningkatnya:
a. jumlah kunjungan wisatawan mancanegara;
b. jumlah pergerakan wisatawan nusantara;
c. jumlah pengeluaran wisatawan nusantara; dan
d. produk domestik regional bruto di bidang
Kepariwisataan.
(8) Arah Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e meliputi
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten, dilaksanakan
dengan:
a. berdasarkan prinsip Pembangunan Kepariwisataan
yang berkelanjutan;
b. berorientasi pada upaya peningkatan pertumbuhan,
peningkatan dan pelestarian lingkungan;
c. tata kelola yang baik;
d. secara terpadu lintas sektor, lintas kabupaten dan
lintas pelaku;
e. mendorong kemitraan Pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat; dan
f. menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya
lokal.

Pasal 3
Pelaksanaan RIPPARKAB sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 diselenggarakan secara terpadu oleh Pemerintah Daerah
sesuai kewenangannya, dunia usaha dan masyarakat.

Pasal 4
(1) RIPPARKABdisusun berpedoman pada RIPPARNASdan
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi
Jawa Timur.
- 8-

(2) RIPPARKABsebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi


pedoman bagi Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten.
Pasal 5
Untuk mensinergikan penyusunan RIPPARKABsebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4, Pemerintah Kabupaten dapat
melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.

Pasal 6
Indikator sasaran Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (7) tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan daerah ini.

Pasal 7
Arab Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (8) menjadi dasar arah kebijakan,
strategi dan indikasi program Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten dalam kurun waktu tahun 2018 sampai dengan
tahun 2033, meliputi Pembangunan:
a. DPK;
b. Pemasaran Pariwisata Kabupaten;
c. Industri Pariwisata Kabupaten; dan
d. Kelembagaan Kepariwisataan Kabupaten.

BAB III
PEMBANGUNAN DPK
Bagian Kesa.tu
Umum

Pasal 8
Pembangunan DPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
huruf a, meliputi:
a. Perwilayahan Pembangunan DPK;
b. Pembangunan Daya Tarik Wisata;
c. Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata;
d. Pembangunan Prasarana Umum, Fasilitas Umum dan
Fasilitas Pariwisata;
e. Pemberdayaan Masyarakat melalui Kepariwisataan; dan
f. Pengembangan investasi di bidang Pariwisata.

Bagian Kedua
Perwilayahan Pembangunan DPK

Pasal 9
Perwilayahan Pembangunan DPK sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 huruf a, meliputi:
- 9-

a. DPK;dan
b. KSPK.

Pasal 10
(1) DPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a,
ditentukan dengan kriteria:
a. merupakan kawasan geografisdengan cakupan wilayah
Kabupaten dan/ atau lintas kecamatan dan/ atau
desa/kelurahan yang didalamnya terdapat kawasan
strategis Pariwisata Kabupaten;
b. memiliki Daya Tarik Wisata yang berkualitas dan
dikenal secara luas, secara nasional dan internasional
serta membentuk jejaring produk wisata dalam bentuk
pola pemaketan produk dan pola kunjungan
wisatawan;
c. memiliki kesesuaian tema Daya Tarik Wisata yang
mendukung penguatan daya saing;
d. memiliki dukungan jejaring aksesibilitas dan
infrastruktur yang mendukung pergerakan pergerakan
wisatawan dan kegiatan Kepariwisataan; dan
e. memilikiketerpaduan dengan rencana sektor terkait.
(2) KSPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b,
ditentukan dengan kriteria:
a. memiliki fungsi utama Pariwisata atau potensi
pengembangan pariwisata;
b. memiliki sumber daya pariwisata potensial untuk
menjadi Daya Tarik Wisata unggulan dan memilikicitra
yang sudah dikenal secara luas;
c. memiliki potensi pasar, baik skala nasional maupun
khususnya secara internasional;
d. memiliki posisi dan peran potensial sebagai penggerak
investasi;
e. memiliki lokasi strategis yang berperan menjaga
persatuan dan keutuhan wilayah;
f. memiliki fungsi dan peran strategis dalam menjaga
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup;
g. memiliki fungsi dan peran strategis dalam usaha
pelestarian dan pemanfaatan aset budaya, termasuk di
dalamnya aspek sejarah dan kepurbakalaan;
h. memiliki kesiapan dan dukungan masyarakat;
i. memiliki kekhususan dari wilayah;
j. berada di wilayah tujuan kunjungan pasar wisatawan
utama dan pasar wisatawan potensial nasional; dan
k. memiliki potensi kecenderungan produk wisata masa
depan.
- 10 -

(3) Pembangunan DPK dan KSPK sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 9 dilaksanakan secara bertahap dengan
kriteria prioritas memiliki:
a. komponen destinasi yang siap untuk dikembangkan;
b. posisi dan peran efektif sebagai penarik investasi yang
strategis;
c. posisi strategis sebagai simpul penggerak sistemik
Pembangunan Kepariwisataan di wilayah sekitar baik
dalam konteks regional maupun nasional;
d. potensi kecenderungan produk wisata masa depan;
e. kontribusi yang signifikan dan/ atau prospek yang
positif dalam menarik kunjungan wisatawan
mancanegara dan wisatawan nusantara dalam waktu
yang relatif cepat;
f. citra yang sudah dikenal secara luas;
g. kontribusi terhadap pengembangan keragaman produk
wisata di Kabupaten; dan
h. keunggulan daya saing intemasional.

Pasal 11
(1) Perwilayahan DPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,
terdiri dari:
a. DPKI;
b. DPKII; dan
c. DPKIII.
(2) DPKI, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
dari:
a. KSPKTrowulan;
b. KSPKJatirejo;
c. KSPKGondang;
d. KSPKSooko;
e. KSPKDlanggu;
f. KSPKBangsal;
g. KSPKPuri; dan
h. KSPKMojoanyar.
(3) DPK II, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
terdiri dari:
a. KSPKTrawas;
b. KSPKPacet;
c. KSPKNgoro;
d. KSPKKutorejo;
e. KSPKPungging; dan
f. KSPKMojosari.
(4) DPK III, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
terdiri dari:
a. KSPKGedeg;
b. KSPKKemlagi;
c. KSPKDawar Blandong; dan
- 11 -

d. KSPKJetis.
(5) Peta perwilayahan DPK sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 12
Arah kebijakan Pembangunan DPKdan KSPK,meliputi:
a. perencanaan Pembangunan DPKdan KSPK;
b. penegakan regulasi Pembangunan DPKdan KSPK;dan
c. pengendalian implementasi Pembangunan DPKdan KSPK.

Pasal 13
( 1) Strategi untuk perencanaan Pembangunan DPK dan KSPK
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a, meliputi:
a. menyusun rencana induk dan rencana detail
Pembangunan DPKdan KSPK;dan
b. menyusun regulasi tata bangunan dan tata lingkungan
DPKdan KSPK.
(2) Strategi untuk penegakan regulasi Pembangunan DPK dan
KSPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b,
dilakukan melalui monitoring dan pengawasan oleh
Pemerintah Kabupaten terhadap penerapan rencana detail
DPKdan KSPK.
(3) Strategi untuk pengendalian implementasi rencana
Pembangunan DPK dan KSPK sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 huruf c, dilakukan melalui peningkatan
koordinasi antara Pemerintah, Pemerintah Kabupaten,
pelaku usaha dan masyarakat.

Bagian Ketiga
Pembangunan Daya Tarik Wisata

Pasal 14
(1) Pembangunan Daya Tarik Wisata sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 huruf b, meliputi:
a. Daya Tarik Wisata alam;
b. Daya Tarik Wisata budaya; dan
c. Daya Tarik Wisata hasil buatan manusia.
(2) Pembangunan Daya Tarik Wisata sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan prinsip
menjunjung tinggi nilai agama dan budaya serta
keseimbangan antara upaya pengembangan manajemen
atraksi untuk menciptakan Daya Tarik Wisa.ta yang
berkualitas, berdaya saing, dan mengembangkan upaya
konservasi untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan
sumber dayanya.
- 12 -

Pasal 15
Arab kebijakan Pembangunan Daya Tarik Wisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), meliputi:
a. perintisan pengembangan Daya Tarik Wisata dalam rangka
mendorong pertumbuhan DPKdan pengembangan desa;
b. Pembangunan Daya Tarik Wisa.ta untuk meningkatkan
kualitas dan daya saing produk dalam menarik minat dan
loyalitas segmen pasar yang ada;
c. pemantapan Daya Tarik Wisa.ta untuk meningkatkan daya
saing produk dalam menarik kunjungan ulang wisatawan
dan segmen pasar yang lebih luas; dan
d. revitalisasi Daya Tarik Wisa.ta dalam upaya peningkatan
kualitas, keberlanjutan dan daya saing produk dan DPK.

Pasal 16
(1) Strategi untuk perintisan pengembangan Daya Tarik
Wisa.ta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a,
meliputi:
a. mengembangkan Daya Tarik Wisata di Destinasi
Pariwisata yang belum berkembang Kepariwisataannya;
dan
b. memperkuat upaya pengelolaan potensi Kepariwisa.taan
dan lingkungan berbasis masyarakat dalam
mendukung upaya perintisan.
(2) Strategi untuk Pembangunan Daya Tarik Wisata
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b, meliputi:
a. mengembangkan inovasi manajemen produk dan
kapasitas Daya Tarik Wisata untuk mendorong
akselerasi perkembangan DPK dengan mengedepankan
kearifan lokal; dan
b. memperkuat upaya konservasi potensi Kepariwisataan
dan lingkungan dalam mendukung intensifikasi Daya
Tarik Wisata.
(3) Strategi untuk pemantapan Daya Tarik Wisata
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf c, meliputi:
a. mengembangkan diversifikasi atau keragaman nilai
Daya Tarik Wisata dalam berbagai tema terkait; dan
b. memperkuat upaya penataan ruang wilayah dan
konservasi potensi Kepariwisataan dan lingkungan
dalam mendukung diversifikasi Daya Tarik Wisata.;dan
c. memperluas kerja sama antar Kabupaten dan dengan
pelaku wisata.
(4) Strategi untuk revita.lisasi Daya Tarik Wisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 huruf d, meliputi:
a. revitalisasi struktur, elemen dan aktivitas yang menjadi
penggerak kegiatan Kepariwisa.taan pada Daya Tarik
Wisata; dan
- 13 -

b. memperkuat upaya penataan ruang wilayah dan


konservasi potensi Kepariwisataan dan lingkungan
dalam mendukung revitalisasi daya tarik dan kawasan
di sekitarnya.

Bagian Keempat
Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata

Pasal 17
(1) Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata, meliputi:
a. penyediaan dan pengembangan sarana transportasi
angkutan jalan, waduk, dan penyeberangan, serta
angkutan laut;
b. penyediaan dan pengembangan prasarana transportasi
angkutan jalan, waduk, dan penyeberangan, serta
angkutanlaut;dan
c. penyediaan dan pengembangan sistem transportasi
angkutan jalan, waduk, dan penyeberangan, serta
angkutan laut.
(2) Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk mendukung
pengembangan Kepariwisatan dan pergerakan wisatawan
menuju destinasi dan pergerakan wisatawan di dalam
DPK.

Pasal 18
Arab kebijakan penyediaan dan pengembangan sarana
transportasi angkutan jalan, sungai, waduk dan
penyeberangan, serta angkutan laut, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 7 ayat { 1) huruf a, meliputi:
a. pengembangan dan peningkatan kemudahan akses dan
pergerakan wisatawan menuju destinasi clan pergerakan
wisatawan di DPK;dan
b. pengembangan dan peningkatan kenyamanan dan
keamanan pergerakan wisatawan menuju destinasi dan
pergerakan wisatawan di DPK.

Pasal 19
(1) Strategi untuk pengembangan dan peningkatan
kemudahan akses dan pergerakan wisatawan menuju
destinasi dan pergerakan wisatawan di DPK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 huruf a, meliputi:
a. meningkatkan ketersediaan moda transportasi sebagai
sarana pergerakan wisatawan menuju destinasi dan
pergerakan wisatawan di DPK sesuai kebutuhan dan
perkembangan pasar;
- 14 -

b. meningkatkan kecukupan kapasitas angkut moda


transportasi menuju destinasi dan pergerakan
wisatawan di Destinasi Pariwisata sesuai kebutuhan
dan perkembangan pasar; dan
c. mengembangkan keragaman atau diversifikasi jenis
moda transportasi menuju destinasi dan pergerakan
wisatawan di Destinasi Pariwisata. sesuai kebutuhan
dan perkembangan pasar.
(2) Strategi untuk pengembangan dan peningkatan
kenyamanan dan keamanan pergerakan wisatawan
menuju destinasi dan pergerakan wisatawan di DPK
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b, meliputi
pengembangan dan meningkatkan kualitas:
a. kenyamanan moda transportasi menuju destinasi dan
pergerakan wisatawan di DPK sesuai kebutuhan dan
perkembangan pasar; dan
b. keamanan moda transportasi untuk menjamin
keselamatan perjalanan wisatawan menuju destinasi
dan pergerakan wisatawan di DPK.

Pasal 20
Arah kebijakaan penyediaan dan pengembangan prasarana
transportasi angkutan jalan, waduk dan penyeberangan, serta
angkutan laut, sebagaimana dimaksud dalam Pasa.117 ayat (1)
huruf b, meliputi:
a. pengembangan dan peningkatan kemudahan akses
terhadap prasarana transportasi sebagai simpul
pergerakan yang menghubungkan lokasi asal wisatawan
menuju destinasi dan pergerakan wisatawan di DPK;
b. pengembangan dan peningkatan keterhubungan antara
DPK dengan pintu gerbang wisata regional dan/atau
nasional maupun keterhubungan antara komponen daya
tarik dan simpul-simpul pergerakan di DPK;dan
c. pengembangan dan peningkatan kenyamanan perjalanan
menuju destinasi dan pergerakan wisatawan di dalam
DPK.

Pasal 21
(1) Strategi untuk pengembangan dan peningkatan
kemudahan akses terhadap prasarana transportasi sebagai
simpul pergerakan yang menghubungkan lokasi asal
wisatawan menuju destinasi clan pergerakan wisatawan di
DPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a,
meliputi meningkatkan:
a. ketersediaan prasarana simpul pergerakan moda
transportasi pada lokasi-lokasi strategis di DPK sesuai
kebutuhan dan perkembangan pasar; dan
- 15 -

b. keterjangkauan prasarana simpul pergerakan moda


transportasi dari pusat-pusat kegiatan pariwisata di
DPK.
(2) Strategi untuk pengembangan dan peningkatan
keterhubungan antara DPK dengan pintu gerbang wisata
regional dan/atau nasional maupun keterhubungan
antara komponen daya tarik dan simpul-simpul
pergerakan di dalam DPK sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 huruf b, meliputi mengembangkan dan
meningkatkan:
a. jaringan transportasi penghubung antara DPK dengan
pin tu gerbang wisata regional dan/ atau nasional
maupun keterhubungan antara komponen daya tarik
dan simpul-simpul pergerakan di dalam DPK;dan
b. keterpaduan jaringan infrastruktur transportasi antara
pintu gerbang wisata dan DPK serta komponen yang
ada di dalamnya yang mendukung kemudahan transfer
intermoda.
(3) Strategi untuk pengembangan dan peningkatan
kenyamanan perjalanan menuju destinasi clan pergerakan
wisatawan di dalam DPK sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 huruf c, meliputi mengembangkan dan
meningkatkan kualitas dan kapasitas:
a. jaringan transportasi untuk mendukung kemudahan,
kenyamanan, dan keselamatan pergerakan wisatawan
sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar; dan
b. fasilitas persinggahan di sepanjang koridor pergerakan
wisata di dalam DPK sesuai kebutuhan dan
perkembangan pasar.

Pasal 22
Arab kebijakan penyediaan dan pengembangan sistem
transportasi angkutan jalan, waduk dan penyeberangan, serta
angkutan laut sebagaimana dimaksud dalam Pasa.117 ayat ( 1)
huruf c, meliputi:
a. peningkatan kemudahan pergerakan wisatawan dengan
memanfaatkan beragam jenis moda transportasi secara
terpadu; dan
b. peningkatan kemudahan akses terhadap informasi
berbagai jenis moda transportasi dalam rangka
perencanaan perjalanan wisata.

Pasal 23
(1) Strategi untuk peningkatan kemudahan pergerakan
wisatawan dengan memanfaatkan beragam jenis moda
transportasi secara terpadu sebagaimana climaksud dalam
- 16 -

Pasal 22 huruf a diwujudkan dalam bentuk Pembangunan


sistem transportasi dan pelayanan terpadu di DPK.
(2) Strategi untuk peningkatan kemudahan akses terhadap
informasi berbagai jenis moda transportasi dalam rangka
perencanaan perjalanan wisata sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 huruf b, meliputi mengembangkan dan
meningkatkan:
a. ketersediaan informasi pelayanan transportasi berbagai
jenis moda dari pintu gerbang wisata ke DPK;dan
b. kemudahan reservasi moda transportasi berbagai jenis
moda.

Pasal 24
(1) Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) diselenggarakan oleh
Pemerintah, Pemerintah Kabupaten, Badan Usaha Milik
Negara, Badan Usaha Milik Kabupaten, swasta dan
masyarakat.
(2) Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan.

Bagaian Kelima
Pembangunan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan Fasilitas
Pariwisata

Pasal 25
Arab kebijakan Pembangunan Prasarana Umum, Fasilitas
Umum, dan Fasilitas Pariwisata meliputi:
a. pengembangan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan
Fasilitas Pariwisata dalam mendukung perintisan
pengembangan DPK;
b. peningkatan Prasarana Umum, kualitas Fasilitas Umum,
dan Fasilitas Pariwisata yang mendukung pertumbuhan,
meningkatkan kualitas dan daya saing DPK;dan
c. pengendalian Prasarana Umum, Pembangunan Fasilitas
Umum, dan Fasilitas Pariwisata bagi destinasi-destinasi
pariwisata yang sudah melampaui ambang batas daya
dukung.

Pasal 26
(1) Strategi untuk pengembangan Prasarana Umum, Fasilitas
Umum, dan Fasilitas Pariwisata dalam mendukung
perintisan DPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
huruf a, meliputi:
a. mendorong pemberian insentif untuk pengembangan
Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan Fasilitas
- 17 -

Pariwisata dalam mendukung perintisan Destinasi


Pariwisata;
b. meningkatkan fasilitasi Pemerintah Kabupaten untuk
pengembangan Prasarana Umum, Fasilitas Umum dan
Fasilitas Pariwisata atas inisiati.f swasta; dan
c. merintis dan mengembangkan Prasarana Umum,
Fasilitas Umum, dan Fasilitas Pariwisata untuk
mendukung kesiapan Destinasi Pariwisata dan
meningkatkan daya saing Destinasi Pariwisata.
(2) Strategi untuk peningkatan kualitas Prasarana Umum,
Fasilitas Umum dan Fasilitas Pariwisata dalam
mendukung pertumbuhan, meningkatkan kualitas dan
daya saing DPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
huruf b, meliputi:
a. mendorong dan menerapkan berbagai skema
kemitraan antara Pemerintah Kabupaten dan swasta;
b. mendorong dan menerapkan berbagai skema
kemandirian pengelolaan; dan
c. mendorong penerapan Prasarana Umum, Fasilitas
Umum, dan Fasilitas Pariwisata yang memenuhi
kebutuhan wisatawan berkebutuhan khusus; dan
d. mendorong penerapan Prasarana Umum, Fasilitas
Umum, dan Fasilitas Pariwisata yang memiliki nilai
seni dan estetika.
(3) Strategi untuk pengendalian Pembangunan Prasarana
Umum, Fasilitas Umum, dan Fasilitas Pariwisata bagi
destinasi-destinasi pariwisata yang sudah melampaui
ambang batas daya dukung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 huruf c, meliputi:
a. menyusun regulasi perijinan untuk menjaga daya
dukunglingkungan;dan
b. mendorong penegakan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 27
Pemberian insentif dalam Pembangunan Prasarana Umum,
Fasilitas Umum, dan Fasilitas Pariwisata didasarkan pada
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keenam
Pemberdayaan Mayarakat Melalui Kepariwisataan

Pasal 28
Arah kebijakan Pemberdayaan Masyarakat melalui
Kepariwisataan meliputi:
- 18 -

a. pengembangan potensi, kapasitas dan partisipasi


masyarakat melalui Pembangunan Kepariwisataan dengan
mengedepankan kearifan lokal;
b. optimalisasi pengarusutamaan gender melalui
Pembangunan Kepariwisataan;
c. peningkatan potensi dan kapasitas sumber daya lokal
melalui pengembangan usaha produktif di bidang
pariwisata;
d. penyusunan regulasi dan pemberian insentif untuk
mendorong perkembangan industri kecil dan menengah
dan Usaha Pariwisata skala usaha mikro, kecil dan
menengah yang dikembangkan masyarakat lokal sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. penguatan kemitraan rantai nilai antar usaha di bidang
Kepariwisataan;
f. perluasan akses pasar terhadap produk industri kecil dan
menengah dan Usaha Pariwisata skala usaha mikro, kecil
dan menengah yang dikembangka.n masyarakat lokal;
g. peningkatan akses dan dukungan permodalan dalam
upaya mengembangka.n produk industri kecil dan
menengah dan Usaha Pariwisata skala usaha mikro, kecil
dan menengah yang dikembangka.n masyarakat lokal;
h. peningkatan kesadaran dan peran masyarakat serta
pemangku kepentingan terkait dalam mewujudkan sapta
pesona untuk menciptakan iklim kondusif Kepariwisataan
setempat; dan
i. peningkatan motivasi dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali dan mencintai bangsa dan tanah air melalui
perjalanan wisata nusantara.

Pasal 29
(1) Strategi untuk pengembangan potensi, kapasitas dan
partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud dalam
Pasa.128 huruf a, meliputi:
a. memetakan potensi dan kebutuhan penguatan
kapasitas masyarakat lokal dalam pengembangan
Kepariwisataan.
b. memberdayakan potensi dan kapasitas masyarakat
lokal dalam pengembangan Kepariwisataan; dan
c. menguatkan kelembagaan masyarakat dan Pemerintah
di tingkat lokal guna mendorong kapasitas dan peran
masyarakat dalam pengembangan Kepariwisataan.
(2) Strategi untuk optimalisasi pengarusutamaan gender
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf b, meliputi:
a. meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat
ten tang pengarusutamaan gender dalam
pengembangan pariwisata; dan
- 19 -

b. meningkatkan peran masyarakat dalam perspektif


kesetaraan gender dalam pengembangan
kepariwisataan di Kabupaten.
(3) Strategi untuk peningkatan potensi dan kapasitas sumber
daya lokal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf c,
meliputi:
a. meningkatkan pengembangan potensi sumber daya
lokal sebagai Daya Tarik Wisata berbasis kelokalan
dalam kerangka Pemberdayaan masyarakat melalui
pariwisata;
b. mengembangkan potensi sumber daya lokal melalui
desa wisata;
c. meningkatkan kualitas produk industri kecil dan
menengah sebagai komponen pendukung produk
wisata di Destinasi Pariwisata; dan
d. meningkatkan kemampuan berusaha pelaku Usaha
Pariwisata ska.la usaha mikro, kecil, dan menengah
yang dikembangkan masyarakat lokal.
(4) Strategi untuk penyusunan regulasi dan pemberian
insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf d,
meliputi:
a. mendorong pemberian insentif clan kemudahan bagi
pengembangan industri kecil dan menengah dan Usaha
Pariwisata skala usaha mikro, kecil, dan menengah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
b. mendorong perlindungan terhadap kelangsungan
industri kecil dan menengah dan Usaha Pariwisata
skala usaha mikro, kecil, dan menengah di sekitar
Destinasi Pariwisata.
(5) Strategi untuk penguatan kemitraan rantai nilai antar
usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf e,
meliputi:
a. mendorong kemitraan antar usaha Kepariwisataan
dengan industri kecil dan menengah dan usaha mikro,
kecil, dan menengah; dan
b. meningkatkan kualitas produk industri kecil dan
menengah dan layanan jasa Kepariwisataan yang
dikembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah
dalam memenuhi standar pasar.
(6) Strategi untuk perluasan akses pasar terhadap produk
industri kecil dan menengah dan Usaha Pariwisata skala
usaha mikro, kecil, dan menengah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 huruf f, meliputi:
a. memperkuat akses dan jejaring industri kecil dan
menengah dan Usaha Pariwisata skala usaha mikro,
- 20 -

kecil dan menengah dengan sumber potensi pasar dan


infonnasi global; dan
b. meningkatkan tanggungjawab sosial dan lingkungan
perusahaan dalam upaya memperluas akses pasar
terhadap produk industri kecil dan menengah dan
Usaha Pariwisata skala usa.ha mikro, kecil, dan
menengah.
(7) Strategi untuk peningkatan akses dan dukungan
permodalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf
g, meliputi:
a. mendorong pemberian insentif dan kemudahan
terhadap akses pennodalan bagi Usaha Pariwisata
ska.la mikro, kecil, dan menengah dalam
pengembangan usaha sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
b. mendorong pemberian bantuan permodalan untuk
mendukung perkembangan industri kecil dan
menengah dan Usaha Pariwisa.ta skala usaha mikro,
kecil, dan menengah di sekitar Destinasi Pariwisata.
(8) Strategi untuk peningkatan kesadaran dan peran
masyarakat serta pemangku kepentingan terkait
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf h, meliputi:
a. meningkatkan pemahaman, dan kesadaran masyarakat
ten tang sadar wisata dalam mendukung
pengembangan Kepariwisataan di Kabupaten;
b. meningkatkan peran serta masyarakat dalam
mewujudkan sadar wisata bagi penciptaan iklim
kondusif Kepariwisataan setempat;
c. meningkatkan peran dan kapasitas masyarakat dan
ketertiban pariwisata dalam menciptakan iklim
kondusif Kepariwisataan; dan
d. meningkatkan kualitas jejering media dalam
mendukung upaya Pemberdayaan Masyarakat di
bidang pariwisata.
(9) Strategi untuk peningkatan motivasi dan kemampuan
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf
i, meliputi:
a. pengembangan pariwisata sebagai investasi
pengetahuan; dan
b. meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi
pariwisata Kabupaten kepada masyarakat.
- 21 -

Bagi.an Ketujuh
Pengembangan Investasi di Bidang Pariwisata

Pasal 30
Arah kebijakan pengembangan investasi di bidang pariwisata
meliputi:
a. peningkatan pemberian insentif investasi di bidang
pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. peningkatan kemudahan investasi di bidang pariwisata;
dan
c. peningkatan promosi investasi di bidang pariwisata.

Pasal 31
( 1) Strategi untuk peningkatan pemberian insentif investasi di
bidang pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
huruf a, meliputi:
a. mengembangkan mekanisme keringanan fiskal untuk
menarik investasi modal asing di bidang pariwisata
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
b. mengembangkan mekanisme keringanan fiskal untuk
mendorong investasi dalam negeri di bidang pariwisata
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang keuangan.
(2) Strategi untuk peningkatan kemudahan investasi di bidang
pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf b,
meliputi:
a. melaksanakan debirokratisasi investasi di bidang
pariwisata; dan
b. melaksanakan deregulasi peraturan yang menghambat
perizinan.
(3) Strategi untuk peningkatan promosi investasi di bidang
pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf c,
meliputi:
a. menyediakan informasi peluang investasi di Destinasi
Pariwisata;
b. meningkatkan promosi investasi di bidang pariwisata di
dalam negeri dan di luar negari; dan
c. meningkatkan sinergi promosi investasi di bidang
pariwisata dengan sektor terkait
- 22 -

BAB VI
PEMBANGUNAN PEMASARAN PARIWISATA KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 32
Pembangunan Pemasaran Pariwisata Kabupaten meliputi:
a. Pembangunan pasar wisatawan;
b. pengembangan citra pariwisata;
c. pengembangan kemitraan Pemasaran Pariwisata; dan
d. pengembangan promosi pariwisata.

Bagian Kedua
Pengembangan Pasar Wisatawan

Pasal 33
Arah kebijakan pengembangan pasar wisatawan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 huruf a, diwujudkan dalam bentuk
pemantapan segmen pasar wisatawan masal dan
pengembangan segmen ceruk pasar untuk mengoptimalkan
pengembangan Destinasi Pariwisata dan dinamika pasar global
dan domestik.

Pasal 34
Strategi untuk pemantapan segmen pasar wisatawan masal
dan pengembangan segmen ceruk pasar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 meliputi:
a. meningkatkan pemasaran dan promosi untuk mendukung
penciptaan Destinasi Pariwisata yang diprioritaskan;
b. meningkatkan akselerasi pemasaran dan promosi pada
pasar utama, baru dan berkembang;
c. mengembangkan pemasaran dan promosi untuk
meningkatkan pertumbuhan segmen ceruk pasar;
d. mengembangkan promosi berbasis tema tertentu;
e. meningkatkan akselerasi pergerakan wisatawan di seluruh
Destinasi Pariwisata; dan
f. meningkatkan intensifikasi pemasaran wisata rapat,
pertemuan, insentif dan pameran yang diselenggarakan
oleh sektor lain.

Bagian Ketiga
Pengembangan Citra Wisata

Pasal 35
Arab kebijakan pengembangan citra pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 huruf b, meliputi:
a. peningkatan dan pemantapan citra pariwisata Kabupaten
secara berkelanjutan; dan
- 23 -

b. peningkatan citra pariwisata Kabupaten sebagai Destinasi


Pariwisata yang aman, nyaman, dan berdaya saing.

Pasal 36
(1) Strategi untuk peningkatan dan pemantapan citra
pariwisata Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal
35 huruf a, meliputi:
a. meningkatkan dan memantapkan pemosisian citra
pariwisata Kabupaten di antara para pesaing; dan
b. meningkatkan dan memantapkan pemosisian citra
pariwisata destinasi.
(2) Peningkatan dan pemantapan pemosisian citra pariwisata
Kabupaten di antara para pesaing sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a didasarkan pada kekuatan-kekuatan
utama yang meliputi:
a. karakter geografis;
b. nilai spiritualitas dan kearifan lokal;
c. keanekaragaman hayati alam dan budaya;
d. pantai dan pegunungan yang kaya akan sumber daya
alam;dan
e. ikon-ikon lain yang dikenal luas baik secara nasional
maupun di dunia intemasional.
(3) Peningkatan dan pemantapan pemosisian citra pariwisata
destinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
didasarkan pada kekuatan-kekuatan utama yang dimiliki
masing-masing Destinasi Pariwisata.
(4) Strategi untuk meningkatkan citra pariwisata Kabupaten
sebagai Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, dan
berdaya saing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35
huruf b, diwujudkan melalui promosi, diplomasi, dan
komunikasi.

Bagian Keempat
Pengembangan Kemitraan Pemasa.ran Pariwisa.ta

Pasal 37
Arah kebijakan pengembangan kemitraan Pemasaran
Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf c
diwujudkan dalam bentuk pengembangan kemitraan
pemasaran yang terpadu, sinergis, berkesinambungan dan
berkelanjutan.

Pasal 38
Strategi untuk pengembangan kemitraan pemasa.ran terpadu,
sinergis, kebersinambungan dan berkelanjutan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37, meliputi meningkatkan:
- 24-

a. keterpaduan sinergis promosi antar pemangku


kepentingan pariwisata Kabupaten; dan
b. strategi pemasaran berbasis pada pemasaran yang
bertanggung jawab, yang menekankan tanggung jawab
terhadap masyara.kat, sumber daya lingkungan dan
wisatawan.

Bagian Kelima
Pengembangan Promosi Pariwisata

Pasal 39
Arab kebijakan pengembangan promosi pariwisata
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf d, meliputi:
a. penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata
Kabupaten di dalam negeri; dan
b. penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata
Kabupaten di luar negeri.

Pasal 40
( 1) Strategi untuk penguatan dan perluasan eksistensi
promosi pariwisata Kabupaten di dalam negeri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf a, meliputi:
a. menguatkan fungsi dan peran promosi pariwisata di
dalam negeri; dan
b. menguatkan dukungan, koordinasi dan sinkronisasi
terhadap Badan Promosi Pariwisata Kabupaten dan
Badan Promosi Pariwisata Indonesia.
(2) Strategi untuk penguatan dan perluasan eksistensi
promosi pariwisata Kabupaten di luar negeri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 39 huruf b, meliputi:
a. menguatkan fasilitas, dukungan, koordinasi, dan
sinkronisasi terhadap promosi pariwisata Kabupaten di
luar negeri; dan
b. menguatkan fungsi dan keberadaaan promosi
pariwisata Kabupaten di luar negeri.
(3) Penguatan fungsi dan keberadaan promosi pariwisata
Kabupaten di luar negeri sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b dilakukan melalui fasilitasi program
kemitraan antara pelaku promosi pariwisata Kabupaten di
dalam negeri dengan pelaku promosi pariwisata Kabupaten
yang berada di luar negeri.
- 25 -

BABV
PEMBANGUNAN INDUSTRI PARIWISATA KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 41
Pembangunan Industri Pariwisata Kabupaten meliputi:
a. penguatan struktur Industri Pariwisata;
b. peningkatan daya saing produk pariwisata:
c. pengembangan kemitraan Usaha Pariwisa.ta;
d. menciptakan kredibilitas bisnis; dan
e. pengembangan tanggungjawab terhadap lingkungan.

Bagian Kedua
Penguatan Struktur Industri Pariwisa.ta

Pasal 42
Arab kebijakan penguatan struktur Industri Pariwisa.ta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 huruf a diwujudkan
dalam bentuk penguatan fungsi, hierarki, dan hubungan mata
rantai pembentuk Industri Pariwisata untuk meningkatkan
daya saing Industri Pariwisata.

Pasal 43
Strategi untuk penguatan fungsi, hierarki, dan hubungan mata
rantai pembentuk Industri Pariwisata sebagaimana climaksud
dalam Pasal 42, meliputi:
a. meningkatkan sinergitas dan keadilan distributif antara
mata rantai pembentuk Industri Pariwisata;
b. menguatkan fungsi, hierarki, dan hubungan antar Usaha
Pariwisata sejenis untuk meningkatkan daya saing; dan
c. menguatkan mata rantai penciptaan nilai tam.bah antara
pelaku Usaha Pariwisata dan sektor terkait.

Bagian Ketiga
Peningkatan Daya Saing Produk Pariwisa.ta

Pasal 44
Peningkatan daya saing produk pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 41 huruf b, meliputi:
a. daya saing Daya Tarik Wisata;
b. daya saing Fasilitas Pariwisata; dan
c. daya saing aksesibilitas.

Pasal 45
Arab kebijakan peningkatan daya saing Daya Tarik Wisata
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf a diwujudkan
- 26 -

kedalam bentuk pengembangan kualitas dan keragaman


Usaha Daya Tarik Wisata.

Pasal 46
Strategi untuk pengembangan kualitas dan keragaman usaha
Daya Tarik Wisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45,
meliputi:
a. mengembangkan manajemen atraksi;
b. memperbaiki kualitas interpretasi;
c. menguatkan lrualitas produk wisata; dan
d. meningkatkan pengemasan produk wisata..

Pasal 47
Arab kebijakan peningkatan daya saing Fasiltas Pariwisata
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf b diwujudkan
dalam bentuk pengembangan kapasitas dan kualitas fungsi
dan layanan Fasilitas Pariwisata yang memenuhi standar
nasional dan internasional serta mengangkat unsur keunikan
dan kekhasan lokal.

Pasal 48
Strategi untuk pengembangan ka.pasitas dan kualitas fungsi
dan layanan Fasilitas Pariwisata sebagaimana climaksud dalam
Pasal 4 7 meliputi:
a. mendorong dan meningkatkan standarisasi dan Sertifikasi
Usaha Pariwisata:
b. mengembangkan skema fasilitas untuk mendorong
pertumbuhan Usaha Pariwisata skala usaha mikro, kecil,
d.an menengah; d.an
c. mendorong pemberian insentif untuk menggunakan
produk dan tema yang memiliki keunikan dan kekhasan
lokal.

Pasal 49
Arab kebijakan peningkatan daya saing aksesibilitas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf c diwujudkan
dalam bentuk pengembangan kapasitas dan kualitas layanan
jasa transportasi yang mendukung kemudahan perjalanan
wisatawan ke Destinasi Pariwisata.

Pasal 50
Strategi untuk pengembangan kapasitas dan kualitas layanan
jasa transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49
dilaksanakan melalui:
a. peningkatan etika bisnis dalam pelayanan usaha
transportasi pariwisata; dan
- 27 -

b. membangun konektivitas transportasi angkutan antar


wilayah.

Bagian Keempat
Pengembangan Kemitraan Usaha Pariwisata

Pasal 51
Arah kebijakan pengembangan kemitraan Usaha Pariwisata
sebagimana dimaksud dalam Pasal 41 huruf c diwujudkan
dalam bentuk pengembangan skema kerja sama antara
Pemerintah, Pemerintah Kabupaten, dunia usaha, dan
masyarakat.

Pasal 52
Strategi untuk pengembangan skema kerja sama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 51, meliputi:
a. menguatkan kerja sama antara Pemerintah, Pemerintah
Kabupaten, dunia usaha, dan masyarakat;
b. menguatkan implementasi kerja sama antara Pemerintah,
Pemerintah Kabupaten, dunia usaha, dan masyarakat;
c. menguatkan monitoring dan evaluasi kerja sama antara
Pemerintah, Pemerintah Kabupaten, pelaku usaha, dan
masyarakat; dan
d. mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam penguatan
kerja sama antara Pemerintah, Pemerintah Kabupaten,
dunia usaha, dan masyarakat.

Bagian Kelima
Menciptakan Kredibilitas Bisnis

Pasal 53
Arah kebijakan pencipta.an kredibilitas bisnis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 41 huruf d, diwujudkan dalam bentuk
pengembangan manajemen dan pelayanan Usaha Pariwisata
yang kreclibeldan berkualitas.

Pasal 54
Strategi untuk pengembangan manajeman dan pelayanan
Usaha Pariwisata yang kredibel dan berkualitas sebagaimana
yang dimaksud dalam Pasal 53, meliputi:
a. menerapkan standarisasi dan Sertifikasi Usaha Pariwisata
yang mengacu pada prinsip-prinsip dan standar nasional
dan intemasional dengan mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya lokal;
b. menerapkan sistem yang aman dan terpercaya dalam
transa.ksi bisnis secara elektronik; dan
c. mendukung penjaminan usaha melalui regulasi dan
fasilitasi.
- 28 -

Bagian Keenam.
Pengembangan Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Pasal 55
Arah kebijakan pengembangan tanggung jawab terhadap
lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 huruf e
diwujudkan dalam bentuk pengembangan manajemen Usaha
Pariwisata yang mengacu pada prinsip-pr insip Pembangunan
pariwisata berkelanjutan, kode etik pariwisata dunia dan
ekonom.ihijau.

Pasal 56
Strategi untuk pengembangan manajemen Usaha Pariwisata
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 meliputi:
a. mendorong tumbuhnya ekonomi hijau di sepanjang rantai-
rantai Usaha Pariwisata; dan
b. mengembangkan manajemen Usaha Pariwisata yang peduli
terhadap pelestarian lingkungan dan budaya.

BAB VI
PEMBANGUNAN KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN
KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 57
Pembangunan Kelembagaan Kepariwisataan meliputi:
a. penguatan Organisasi Kepariwisataan;
b. pembangunan SDM Pariwisa.ta;dan
c. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan.

Bagi.an Kedua
Penguatan Organisasi Kepariwistaan

Pasal 58
Arah kebijakan penguatan Organisa.si Kepariwisa.taan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf a, meliputi:
a. reformasi birokrasi kelembagaan dan penguatan
mekanisme kinerja organisa.si untuk mendukung misi
Kepariwisa.taan sebagai portofolio Pembangunan
Kabupaten;
b. memantapkan Organisasi Kepariwisataan dalam
mendukung pariwisata sebagai pilar strategis
Pembangunan Kabupaten;
c. mengembangkan dan menguatkan Organisasi
Kepariwisataan yang menangani bidang Pemasaran
Pariwisa.ta;
- 29 -

d. mengembangkan dan menguatkan Organisasi


Kepariwiataan yang menangani bidang Industri Pariwisata;
dan
e. mengembangkan dan menguatkan Organisasi
Kepariwisataan yang menangani bidang Destinasi
Pariwisata.

Pasal 59
(1) Strategi untuk akselerasi reformasi birokrasi kelembagaan
dan penguatan mekanisme kinerja organisasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 58 huruf a, meliputi:
a. menguatkan tata kelola Organisasi Kepariwisataan
dalam struktur perangkat Kabupaten;
b. menguatkan kemampuan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan program Pembangunan
Kepariwisataan;dan
c. menguatkan mekanisme sinkronisasi clan harmonisasi
program Pembangunan Kepariwisataan baik secara
internal perangkat kabupaten maupun lintas sektor.
(2) Strategi untuk memantapkan Organisasi Kepariwisataan
dalam mendukung pariwisata sebagai pilar strategis
Pembangunan Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58 huruf b, meliputi:
a. menguatkan fungsi strategis Kepariwisataan dalam
meningkatkan pendapatan asli Kabupaten dan devisa;
b. meningkatkan Usaha Pariwisata terkait;
c. meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat; dan
d. meningkatkan pelestarian lingkungan.
(3) Strategi untuk pengembangan dan penguatan Organisasi
Kepariwisataan yang menangani bidang Pemasaran
Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, huruf c
meliputi:
a. meningkatkan struktur dan fungsi organisasi bidang
pemasaran ditingkat Pemerintah Kabupaten;
b. memfasilitasi terbentuknya Badan Promosi Pariwisata
Kabupaten; dan
c. menguatkan kemitraan antara Badan Promosi
Pariwisata Kabupaten dan Pemerintah Kabupaten
dalam pembangunan kepariwisataan Kabupaten.
(4) Strategi untuk pengembangan dan penguatan Organisasi
Kepariwisataan yang menangani bidang Industri
Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 huruf d,
meliputi:
a. memfasilitasi pembentukan gabungan lndustri
Pariwisata Kabupaten; clan
- 30 -

b. menguatkan kemitraan antara gabungan Industri


Pariwisata Kabupaten dan Pemerintah Kabupaten
dalarn.Kepariwisataan Kabupaten.
(5) Strategi untuk pengembangan dan penguatan Organisasi
Kepariwisataan yang menangani bidang Destinasi
Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 huruf e,
meliputi:
c. menguatkan struktur clan fungsi organisasi bidang
pengembangan destinasi di tingkat Pemerintah
Kabupaten;
d. memfasilitasi terbentuknya organisasi pengembangan
destinasi; dan
e. menguatkan kemitraan antara organisasi
pengembangan destinasi dan Pemerintah Kabupaten
dalam pengembangan Kepariwisataan Kabupaten.

Bagian Ketiga
Pembangunan SOM Pariwisata

Pasal 60
Pembangunan SDM Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 57 huruf b, meliputi:
a. SDMPariwisata di tingkat Pemerintah Kabupaten; dan
b. SOM Pariwisata di dunia usaha dan masyara.kat.

Pasal 61
Arab kebijakan Pembangunan SOM Pariwisata di tingkat
Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60
huruf a, diwujudkan dalam bentuk peningkatan kapasitas dan
kapabilitas SOM Pariwisata.

Pasal 62
Strategi untuk peningkatan kapasitas clan kapabilitas SOM
Pariwisata di lingkungan Pemerintah Kabupaten sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 61, meliputi:
a. meningkatkan kemampuan dan profesionalitas pegawai;
b. meningkatkan kualitas pegawai bidang Kepariwisataan;
dan
c. meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola
pendidikan dan latihan bidang Kepariwisataan.

Pasal 63
Arab kebijakan pembangunan SDM Pariwisata di dunia usaha
dan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 huruf
b diwujudkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas SDM Pariwisata.
- 31 -

Pasa.164
Strategi untuk Pembangunan SOM Pariwisata di dunia usaha
dan ma.syara.kat sebagaimana dimaksud dalam Pasa.l 63,
meliputi:
a. meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia yang memiliki sertifikasi kompetensi di setiap
Destinasi Pariwisata;
b. meningkatkan kemampuan kewirausahaan di bidang
Kepariwisataan;dan
c. meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan
Kepariwisataan yang terakreditasi.

Bagian Keempat
Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan

Pasa.165
Agar kebijakan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
untuk mendukung Pembangunan Kepariwisataan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 57 huruf c, meliputi:
a. peningkatan penelitian yang berorientasi pada
pengembangan Destinasi Pariwisa.ta;
b. peningkatan penelitian yang berorientasi pada
Pengembangan Pemasaran Pariwisa.ta;
c. peningkatan penelitian yang berorientasi pada
pengembangan Industri Pariwisata; dan
d. peningkatan penelitian yang berorientasi pada
pengembangan kelembagaan dan SOM Pariwisata.

Pasal 66
(1) Strategi untuk peningkatan penelitian yang berorientasi
pada pengembangan Destinasi Pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 65 huruf a, meliputi:
a. meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan
Daya Tarik Wisata;
b. meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan
aksesibilitas dan/atau transportasi Kepariwisataan
dalam mendukung daya saing DPK;
c. meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan
Prasarana Umum, Fasilitas Umum dan Fasilitas
Pariwisata dalam mendukung daya saing DPK;
d. meningkatkan penelitian dalam rangka memperkuat
Pemberdayaan Masyarakat melalui Kepariwisataan;
dan
e. meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan
dan peningkatan investasi di bidang pariwisata.
- 32 -

(2) Strategi untuk peningkatan penelitian yang berorientasi


pada pengembangan Pemasaran Pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 65 huruf b, meliputi:
a. meningkatkan penelitian pasa.r wisatawan dalam
rangka pengembangan pasar baru dan pengembangan
produk;
b. meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan
dan penguatan citra pariwisata Kabupaten;
c. meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan
kemitraan Pemasaran Pariwisata; dan
d. meningkatkan penelitian dalam rangka peningkatan
peran promosi pariwisata Kabupaten di luar negeri.
(3) Strategi untuk peningkatan penelitian yang berorientasi
pada pengembangan Industri Pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 65 huruf c, meliputi:
a. meningkatkan penelitian dalam rangka penguatan
Industri Pariwisata;
b. meningkatkan penelitian dalam rangka peningkatan
daya saing produk pariwisata;
c. meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan
kemitraan U saha Pariwisata;
d. meningkatkan penelitian dalam rangka penciptaan
kredibilitas bisnis; dan
e. meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan
tanggung jawab terhadap lingkungan.
(4) Strategi untuk peningkatan penelitian yang berorientasi
pada pengembangan kelembagaan dan SDM Pariwisata
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 huruf d, meliputi:
a. meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan
Organisasi Kepariwisataan; dan
b. meningkatkan penelitian dalam rangka pengembangan
SDM Pariwisata.

BAB VII
INDIKASIPROGRAM
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN

Pasal 67
( 1) lndikasi program Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten dilaksanakan sesuai dengan tahapan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten (RPJPD) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
(RPJMD).
(2) Dalam pelaksanaan indikasi program Pembangunan
Kepariwisataan Kabupaten sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Pemerintah Kabupaten sebagai penanggungjawab
didukung oleh perangkat Kabupaten terkait lainnya.
- 33 -

(3) Dalam pelaksanaan indikasi program Pembangunan


Kepariwisataan Kabupaten sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dapat didukung oleh dunia usaha dan
masyarakat.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian indikasi program
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten dalam kurun
waktu tahun 2018 sampai dengan tahun 2033
sebagaimana dimaksud da1am Pasa.12 ayat (1) dan Pasal 7
dan penanggung jawab pelaksanaannya tercantum dalam
La.mpiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan daerah ini.

BAB VIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 68
(1) Bupati melakukan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan RIPPARKAB.
(2) Dalam melakukan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan RIPPARKABsebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat mendelegasikan kepada Perangkat
Kabupaten terkait.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasan
dan pengendalian sebagaimana ditnaksud pada ayat (1)
diatur dalam Peraturan Bupati.

BAB IX
KETENTUANPERALIHAN

Pasal 69
Pada saat Peraturan daerah ini mulai berlaku, maka semua
perjanjian kerja sama yang telah dilakukan antar Pemerintah
Kabupaten dan/atau dengan pihak lain yang berkaitan dengan
Pembangunan Kepariwisataan tetap berlaku sampai dengan
berakhirnya masa perjanjian.

BABX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 70
Peraturan pelaksanaan sebagai tindak lanjut dari Peraturan
daerah ini harus sudah ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun
terhitung sejak Peraturan daerah ini diundangkan.
- 34 -

Pasal 71
Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan daerah ini dalam Lembaran Kabupaten Kabupaten
Mojokerto.

Ditetapkan di Mojokerto
pada tanggal .2... o~se.wih<l.Jr 2019

Plt. BUPATI MOJOKERTO


WAKIL BUPATI,

Diundangkan di Mojokerto
pada tanggal ~ D(Uelfllo~r 2019

SKRETARIS DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

HE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTOTAHUN 2019 NOMOR 8

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO,


PROVINS! JAWA TIMUR 358-8/2019
- 35 -

PENJELASAN
ATAS
PERATURAif DAERAB KABUPATEN MOJOKERTO
lfOMOR 8 TAHU1' 2019
TERTANG
RENCANA INDUK PEMBANGUNANKEPARIWISATAAN KABUPATEN
KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2018-2033

I. UMUl\l
Kemajuan dan kesejahteraan yang makin tinggi telah menjadikan Pariwisata
sebagai bagian pokok dari kebutuhan atau gaya hidup manusia, dan
menggerakkan jutaan manusia untuk mengenal alam dan budaya ke
belahan atau kawasan-kawasan dunia lainnya. Pergerakan jutaan manusia
selanjutnya mengerakkan mata rantai ekonomi yang sating berkaitan
menjadi industri jasa yang memberikan kontribusi penting bagi pendapatan
kabupaten, perekonomian, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bagi Kabupaten Mojokerto, Pembangunan Pariwisata juga memiliki
kontribusi yang signifikan dalam Pembangunan ekonomi kabupaten sebagai
instrumen peningkatan pendapatan kabupaten dan juga sebagai sarana
perolehan devisa. Perolehan devisa dari kehadiran wisatawan mancanegara
ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini melampaui aliran
pemasukan devisa baik dari utang luar negeri Pemerintah maupun dari
penanaman modal asing.
Sementara itu, dari perspektif pembangunan sumber daya manusia,
Pariwisata mempunyai potensi untuk dijadikan instrumen dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya penduduk sekitar
Destinasi Pariwisata. Dengan demikian, Pariwisata dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, bukan saja kesejahteraan material dan spiritual,
tetapi juga sekaligus meningkatkan kesejahteraan kultural dan intelektual.
Ditilik dari perspektif nasional, Pariwisata mempunyai potensi yang jauh
lebih besar dan juga lebih mulia, yaitu dapat meningkatkan kualitas
hubungan antar manusia dan antar bangsa sehingga terjalin sating
pengertian yang lebih baik, sikap sating menghargai, persahabatan,
solidaritas, bahkan perdamaian.

Prospek yang sangat strategis pada sektor Pariwisata tersebut tentu menjadi
peluang yang sangat berarti bagi Kabupaten Mojokerto sebagai suatu
kabupaten yang memilikikekayaan alam dan budaya yang sangat besar.
Sektor Pariwisata yang telah berperan sebagai penyumbang pendapatan asli
kabupaten, menjadi industri atau sektor penting yang dapat diandalkan
Pemerintah Kabupaten ke depan untuk menjadi pilar utama pembangunan
ekonomi kabupaten. Dalam konteks tersebut, maka pengembangan sektor
Pariwisata harus digarap secara serius, terarah, dan profesional agar
pengembangan dan pemanfaatan aset-aset Pariwisata dapat memberi
- 36 -

kontribusi signifikan dalam mewujudkan peran sektor Pariwisata sebagai


sektor andalan dalam pembangunan di masa depan.
Gambaran prospek strategis Pariwisata sebagai pilar pembangunan
kabupaten antara lain dapat ditunjukkan dari angka kunjungan wisatawan
baik nusantara maupun mancanegara dalam tahun-tahun terakhir yang
terus menunjukkan peningkatan. Sektor Pariwisata juga melibatkan jutaan
tenaga kerja baik di bidang perhotelan, makanan, transportasi, pemandu
wisata, maupun industri kerajinan.
Sejalan dengan perkembangan Industri Pariwisata yang semakin kompetitif
dan kecenderungan pasar dunia yang semakin dinamis, maka pembangunan
kepariwisataan di Kabupaten Mojokerto harus didorong pengembangannya
secara lebih kuat dan diarahkan secara tepat untuk meningkatkan
keunggulan banding dan keunggulan saing Kepariwisataan Indonesia dalam
peta Kepariwisataan regional maupun intemasional.
RIPPARKAB diperlukan sebagai acuan operasional Pembangunan Pariwisata
bagi pelaku Pariwisata dan pelaku ekonomi, sosial dan budaya, di
kabupaten, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten. RIPPARKABmenjadi sangat
penting, karena:

a. memberikan arah pengembangan yang tepat terhadap potensi


Kepariwisataan dari sisi produk, pasar, spasial, sumber daya manusia,
manajemen, dan sebagainya sehingga dapat tumbuh dan berkembang
secara positif dan berkelanjutan bagi pengembangan wilayah dan
kesejahteraan masyarakat.

b. mengatur peran setiap stakeholders terkait baik lintas sektor, lintas


pelaku, maupun lintas kabupaten/wilayah agar dapat mendorong
pengembangan Pariwisata secara sinergis dan terpadu.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukupjelas
Pasal 2
Ayat (1)
Hurufa
Yang dimaksud dengan "Pembangunan Destinasi Pariwisata"
adalah upaya terpadu dan sistematik seluruh komponen
Destinasi Pariwisata dalam rangka mencipta.kan,
meningkatkan kualitas produk dan pelayanan Kepariwisataan
serta kemudahan pergerakan wisatawan di Destinasi
Pariwisata.
Hurufb
Yang dimaksud dengan "Pembangunan Pemasaran Pariwisata"
adalah upaya terpadu dan sistematik dalam rangka
- 37 -

mencipta.kan, mengkomunikasikan, menyampaikan produk


wisata dan mengelola relasi dengan wisatawan untuk
mengembangkan Kepariwisataan seluruh pemangku
kepentingannya.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "Pembangunan Industri Pariwisata"
adalah upaya terpadu dan sistematik dalam rangka
mendorong penguatan struktur Industri Pariwisata,
peningkatan daya saing produk Pariwisata, penguatan
kemitraan usaha Pariwisata, penciptaan kredibilitas bisnis,
dan pengembangan tanggungjawab terhadap lingkungan.
Hurufd
Yang dimaksud dengan "Pembangunan Kelembagaan
Kepariwisataan" adalah upaya terpadu dan sistematik dalam
rangka pengembangan Organisasi Kepariwisataan,
pengembangan SDM Pariwisata untuk mendukung dan
meningkatkan kualitas pengelolaan dan penyelenggaraan
kegiatan Kepariwisataan di Destinasi Pariwisata.
Ayat (2)
Cukupjelas
Ayat (3)
Cukupjelas
Ayat (4)
Cukupjelas
Ayat (5)
Cukupjelas
Ayat (7)
Cukupjelas
Ayat (8)
Cukupjelas
Pasal 3
Cukupjelas
Pasal 4
Cukupjelas
Pasal 5
Cukupjelas
Pasal 6
Cukupjelas
- 38 -

Pasal 7
Cukupjelas
Pasal 8
Cukupjelas
Pasal 9
Cukupjelas
Pasal 10
Ayat (1)
Hurufa
Yang climaksud dengan "kawasan pengembangan Pariwisata
Kabupaten" adalah suatu ruang Pariwisata yang mencakup
luasan area tertentu sebagai suatu kawasan dengan
komponen Kepariwisataannya, serta memiliki karakter atau
tema produk wisata tertentu yang dominan dan melekat kuat
sebagai komponen pencitraan kawasan tersebut.
Huruf b
Cukupjelas
Huruf c
Cukupjelas
Hurufd
Cukupjelas
Huruf e
Cukupjelas
Ayat (2)
Cukupjelas
Ayat (3)
Cukupjelas
Pasal 11
Cukupjelas
Pasal 12
Cukupjelas
Pasal 13
Cukupjelas
Pasal 14
Ayat (1)
- 39 -

Huruf a
Yang dimaksud dengan "Daya Tarik Wisata alam" adalah Daya
Tarik Wisata yang berupa keanekaragaman dan keunikan
lingkungan alam. Daya Tarik Wisata alam dapat dijabarkan,
meliputi:
1) Daya Tarik Wisata alam yang berbasis potensi
keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam di
wilayah perairan laut, yang berupa antara lain:
a) bentang pesisir pantai, contoh: Pantai Kuta, Pantai
Pangandaran, Pantai Gerupuk - Aan, dan sebagainya.
b) bentang laut, baik perairan di sekitar pesisir pantai
maupun lepas pantai yang menjangkau jarak tertentu
yang memiliki potensi bahari.
c) kolam air dan dasar laut.
2) Daya Tarik Wisata alam yang berbasis potensi
keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam di
wilayah daratan, yang berupa antara lain:
a) pegunungan dan hutan alam/taman nasional/taman
wisata alam/taman hutan raya.
b) perairan sungai dan waduk.
c) perkebunan.
d) Pertanian.
e) bentang alam khusus, seperti gua, karst, padang pasir,
dan sejenisnya.
Hurufb
Yang dimaksud dengan "Daya Tarik Wisata budaya" adalah
Daya Tarik Wisata berupa basil olah cipta, rasa dan karsa
manusia sebagai makhluk budaya.
Daya Tarik Wisata budaya selanjutnya dapat dijabarkan,
meliputi:
1) Daya Tarik Wiss.ta budaya yang bersifat berwujud
(tangible),yang berupa antara lain:
a) cagar budaya, yang meliputi:
(1) benda cagar budaya adalah benda alam dan/atau
benda buatan manusia, baik bergerak maupun
tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok,
atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang
memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan
sejarah perkembangan manusia, contoh:
angklung, keris, gamelan, dan sebagainya
(2) bangunan cagar budaya adalah susunan binaan
yang terbuat dari benda alam atau benda buatan
- 40 -

manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang


berdinding dan/atau tidak berdinding, dan
beratap.
(3) struktur cagar budaya adalah susunan binaan
yang terbuat dari benda alam dan/ atau benda
buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan
ruang kegiatan yang menyatu dengan alam,
sarana, dan prasa.rana untuk menampung
kebutuhan manusia.
(4) situs cagar budaya adalah lokasi yang berada di
darat dan/ atau di air yang mengandung benda
cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/ atau
struktur cagar budaya sebagai basil kegiatan
manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.
(5) kawasan cagar budaya adalah satuan ruang
geografis yang memiliki 2 (dua) situs cagar
budaya atau lebih yang letalmya berdekatan
dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang
khas.
b) perkampungan tradisional dengan adat dan tradisi
budaya masyarakat yang khas, contoh: Kupatan.
c) Museum.
2) Daya Tarik Wisata bersifat tidak berwujud (intangible),
yang berupa antara lain:
a) kehidupan adat dan tradisi masyarakat dan aktifitas
budaya masyarakat yang khas di suatu area/tempat.
b) Kesenian.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "Daya Tarik Wisata basil buatan
manusia" adalah Daya Tarik Wisata khusus yang merupakan
kreasi artifisial (artificially created) dan kegiatan-kegiatan
manusia lainnya di luar ranah wisata alam dan wisata
budaya.
Daya Tarik Wisata hasil buatan manusia/khusus, selanjutnya
dapat dijabarkan meliputi antara lain:
1) fasilitas rekreasi dan hiburan/taman bertema, yaitu
fasilitas yang berhubungan dengan motivasi untuk
rekreasi, hiburan (entertainment) maupun penyaluran
hobi, contoh: ta.man bertema (theme park)/taman hiburan
2) fasilitas peristirahatan terpadu (integrated resort), yaitu
kawasan peristirahatan dengan komponen pendukungnya
yang membentuk kawasan terpadu.
3) fasilitas rekreasi dan olahraga.
- 41 -

Ketigajenis Daya Tarik Wisata tersebut dapat dikembangkan


lebih lanjut dalam. berbagai sub jenis atau kategori kegiatan
wisata, antara lain:
1) wisata petualangan (adventure tourism);
2) wisata bahari (marine tourism);
3) wisata agro ifarm tourism);
4) wisata kreatif (creative tourism);
5) wisata kapal pesiar (cruise tourism);
6) wisata kuliner (culinary tourism);
7) wisata budaya (cultural tourism};
8) wisata sejarah (heritage tourism);
9) wisata memorial (dark tourism), contoh: ground zero
World Trade Centre, ground zero Legian Bali, Merapi
pasca letusan;
10) wisata ekologi (ecotourism/wild tourism);
11) wisata pendidikan (educational tourism);

12) wisata ekstrim-menantang bahaya (extreme tourism),


contoh: bercanda dengan hiu, bercanda dengan buaya;
13) wisata massal (mass tourism);
14) wisata pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan
pameran (meeting, incentive, convention, and exhibition
tourism);
15) wisata kesehatan (medical tourism/wellness tourism);
16) wisata alam (nature-based tourism);

1 7) wisata religi (religious tourism/ pilgrimage tourism);


18) wisata budaya kekinian (pop culture tourism);
19) wisata desa (rural tourism);

20) wisata luar angkasa (space tourism);


21) wisata olahraga (sport tourism);
22) wisata kota (urban tourism); dan
23) wisata relawan (volunteer tourism).

Ayat (2)
Cukupjelas
Pasal 15
Huruf a
Yang dimaksud dengan "perintisan pengembangan Daya Tarik
Wisata" adalah upaya pengembangan yang dilakukan dengan
membuka dan membangun Daya Tarik Wisata baru di Destinasi
- 42 -

Pariwisata yang belum berkembang Kepariwisataannya, dalam


rangka mengembangkan peluang pasar yang ada.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "Pembangunan Daya Tarik Wisata" adalah
upaya pengembangan yang dilakukan dengan meningkatkan
kualitas Daya Tarik Wisata yang sudah ada dalam upaya
meningkatkan minat, dan loyalitas segmen pasar yang sudah ada
serta memperluas calrupan wilayah Daya Tarik Wisata yang
sudah ada atau pengembangan ke lokasi baru berdasar pada inti
(nucleus) yang sama.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "pemantapan Daya Tarik Wisata" adalah
upaya pengembangan yang dilakukan dengan menciptakan Daya
Tarik Wisata baru yang memiliki jenis berbeda dalam upaya
menangkap peluang pasar baru.
Huruf d
Yang dimaksud dengan "revitalisasi Daya Tarik Wisata" adalah
upaya pengembangan yang dilakukan dengan perbaikan kondisi
dan kualitas Daya Tarik Wisata yang ada yang mengalami
degradasi dalam upaya menjaga keberlanjutan dan meningkatkan
kualitas serta daya saing produk untuk menarik pangsa pasar
yang sudah ada maupun peluang pasar wisata baru.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
- 43 -

Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Hurufa
Yang dimaksud dengan "Prasarana Umum" meliputi:
1) jaringan listrik dan lampu penerangan;
2) jaringan air bersih;
3) jaringan telekomunikasi; dan
4) sistem pengelolaan limbah.
Yang dimaksud dengan "Fasilitas Umum" meliputi:
1) fasilitas keamanan, seperti: pemadam kebakaran, fasilitas
tanggap bencana (early warning system) di destinasi yang
rawan bencana;
2) fasilitas keuangan dan perbankan, seperti: Anjungan Tunai
Mandiri dan tempat penukaran uang (money changer);
3) fasilitas bisnis, seperti: kios kelontong dan obat 24 (dua
puluh empat) jam (drug store), warung internet, telepon
umum, sarana penitipan/penyimpanan barang (public
locker);
4) fasilitas kesehatan berupa poliklinik 24 (dua puluh empat)
jam dan fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan;
5) fasilitas sanitasi dan kebersihan, seperti: toilet umum, jasa
binatu (laundry), dan tempat sampah;
6) fasilitas khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan
lanjut usia;
7) fasilitas rekreasi, seperti fasilitas peristirahatan (rest area),
fasilitas bermain anak-anak, fasilitas olahraga, dan fasilitas
pejalan kaki (pedestrian);
8) fasilitas lahan parkir; dan
9) fasilitas ibadah.
Yang dimaksud dengan "Fasilitas Pariwisata" meliputi:
1) fasilitas akomodasi;
2) fasilitas rumah makan;
3) fasilitas informasi dan pelayanan Pariwisa.ta, fasilitas
pelayanan keimigrasian, pusat informasi Pariwisata (tourism
information center), dan e-tourism kiosk;
4) polisi Pariwisata dan satuan tugas wisata;
5) toko cinderamata (souvenir shop);
- 44-

6) penunjuk arah/papan informasi wisata/rambu lalu lintas


wisata (tourism sign and posting); dan
7) bentuk bentang lahan (landscaping).

Pasal 26
Ayat {l)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Hurufa
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "wisatawan berkebutuhan khusus"
adalah wisatawan dengan suatu keterbatasan yang
memerlukan perlakuan khusus, seperti wisatawan berusia
lanjut, penyandang disabilitas, dan sebagainya.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup Jelas.
Pasal 28
Hurufa
Cukupjelas
Hurufb
Yang dimaksud dengan "pengarusutamaan gender" adalah
strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender
dalam pembangunan, dimana aspek gender terintegrasi dalam
perumusan kebijakan program dan kegiatan melalui perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Yang dimaksud dengan "kemitraan rantai nilai usaha" adalah
peningkatan kemitraan antarbidang usaha Kepariwisataan.
Pariwisata merupakan kegiatan yang memiliki keterkaitan lintas
sektor dan lintas skala usaha. Berkembangnya kegiatan
Pariwisata akan menggerakkan berlapis-lapis mata rantai usaha
- 45 -

yang terkait di dalamnya sehingga akan menciptakan efek


ekonomi multi ganda (multiplier effect) yang akan memberikan
nilai manfaat ekonomi yang sangat berarti bagi semua pihak yang
terkait dalam mata rantai usaha Kepariwisataan tersebut.
Dampak ekonom.imulti ganda Pariwisata akan menjangkau baik
dampak langsung, dampak tak langsung maupun dampak ikutan
yang pada umumnya terkait dengan usaha skala kecil dan
menengah maupun usaha-usaha di sektor hulu, seperti
pertanian, perkebunan, peternakan dan sebagainya.
Huruff
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Hurufh
Yang dimaksud dengan "sapta pesona" adalah 7 (tujuh) unsur
pesona yang harus diwujudkan bagi terciptanya lingkungan yang
kondusif dan ideal bagi berkembangnya kegiatan Kepariwisataan
di suatu tempat yang mendorong tumbuhnya m.inat wisatawan
untuk berkunjung.
Ketujuh unsur sapta pesona yang dimaksud di atas adalah :
1) aman;
2) tertib;
3) bersih;
4) sejuk;
5) indah;

6) ramah tamah; dan


7) kenangan.
Huruf i
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Hurufa
Yang dimaksud dengan "insentif investasi" adalah kemudahan
yang diberikan oleh Pemerintah kepada investor berupa
keringanan baik itu pajak, falitas pendukung, maupun
pengurusan investasi.
Hurufb
Cukup jelas.
- 46 -

Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Yang dimaksud dengan "segmen pasar wisatawan massal" (mass
market) adalah jenis wisatawan yang datang secara berombongan
dalam kelompok-kelompok yang biasanya memiliki lama tinggal relatif
singkat.
Yang dimaksud dengan "segmen ceruk pasar" (niche market) adalah
jenis wisatawan yang datang secara individu atau kelompok kecil yang
berkunjung karena minat khusus dan biasanya memiliki lama tinggal
relatif panjang.
Pasal 34
Hurufa
Cukup jelas.
Hurufb
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Hurufd
yang dimaksud dengan "promosi berbasis tema tertentu" adalah
promosi yang diarahkan pada segmen pasar tertentu yang sesuai
dengan tema produk yang dipasarkan, seperti: ekowisata, wisata
bahari, wisata spiritual, dan sebagainya.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruff
Yang dimaksud dengan "pemasaran yang diselenggarakan oleh
sektor lain" adalah pemasaran yang berkaitan dengan
Kepariwisataan yang dilakukan oleh lembaga lain sesuai dengan
tugas dan fungsinya, misalnya pemasaran yang dilakukan oleh
Dinas Perdagangan, Badan Koordinasi, Penanaman Modal.
Pasal 35
Huruf a
Yang dimaksud dengan "citra Pariwisata kabupaten" adalah
pencitraan Pariwisata yang berbasiskan pada pencitraan
kabupaten sebagai negara:
- 47 -

Contoh: Indonesia Ultimate in Diversity,Wonderful Indonesia


yang dimaksud dengan citra Pariwisata destinasi adalah
pencitraan Pariwisata yang berbasiskan pada pencitraan wilayah
sebagai Destinasi Pariwisata:
Hurufb
Cukup Jelas
Pasal 36
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Hurufa
Cukup jelas.
Hurufb
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Hurufd
Cukup jelas.
Huruf e
Contoh ikon secara lokal adalah adalah negeri atas awan.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Contoh komunikasi untuk peningkatan citra Pariwisata adalah
memberikan tanggapan yang proporsional terhadap pemberitaan
negatif mengenai Pariwisata Indonesia, seperti Born Bali, isu
kolera, dan sebagainya.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Ayat (1)

Cukup jelas.
- 48 -

Ayat (2)
Hurufa
Cukup jelas.
Hurufb
Yang dimaksud dengan "keberadaan promosi Pariwisata
Indonesia di luar negeri" adalah segenap kemitraan antara
pelaku promosi Pariwisata Indonesia di dalam negeri dengan
pelaku promosi Pariwisata Indonesia di luar negeri.
Contoh: kemitraan antara pelaku promosi Pariwisata
Indonesia di dalam negeri dengan pelaku promosi Pariwisata
Indonesia di luar negeri yang telah dilaksanakan adalah
penunjukan mitra kerja pelaksana sebagai mitra kerja
Pemerintah melalui proses sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai pengadaan
barang/jasa Pemerintah, yang dalam lingkup kegiatannya
wajib menunjuk mitra kerja lokal di luar negeri yang
selanjutnya disebut Visit Indonesia Tourism Officers (VITO).
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Hurufa
Cukup jelas.
Hurufb
Yang dimaksud dengan "kualitas interpretasi" adalah kualitas
kemampuan manusia, segala bentuk media dan/atau alat yang
berfungsi mentransformasikan nilai kemenarikan Daya Tarik
Wisata kepada wisatawan.
Contoh: kemampuan mengkomunikasikan nilai kemenarikan
suatu daya tarik oleh pramuwisata, audio visual, termasuk
- 49 -

deskripsi/penjelas dan penanda dari benda-benda koleksi dalam


museum.
Huruf c
Cukupjelas
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas.
Pasa.l49
Cukup jelas.
Pasal 50
Yang dimaksud dengan "etika bisnis" adalah penerapan kriteria-
kriteria pantas dan tidak pantas, baik dan tidak baik terhadap seluruh
pelaku dan pemangku kepentingan suatu kegiatan bisnis.
Pasal 51
Cukup jelas.
Pasal 52
Cukup jelas.
Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Cukup jelas.
Pasal 55
Yang dimaksud dengan "pengembangan manajemen Usaha Pariwisata
yang mengacu kepada prinsip ekonomi hijau" adalah pengembangan
manajemen dengan pendekatan dalam pembangunan ekonomi yang
tidak lagi mengandalkan pembangunan ekonomi berbasis eksploitasi
sumber daya alam dan lingkungan yang berlebihan.
Ekonomi hijau merupakan suatu lompatan besar meninggalkan
praktik-praktik ekonomi yang mementingkan keuntungan jangka
pendek yang telah mewariskan berbagai permasalahan yang mendesak
untuk ditangani tennasuk menggerakkan perekonomian yang rendah
karbon (low carbon economy).
Pasal 56
Cukup jelas.
Pasal 57
Cukup jelas.
- 50 -

Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Hurufa
Cukup jelas.
Hurufb
Yang disebut "organisasi pengembangan destinasi" adalah
struktur tata kelola Destinasi Pariwisata yang mencakup
perencanaan, koordinasi, implementasi, dan pengendalian
organisasi destinasi secara inovatif dan sistemik melalui
pemanfaatan jejaring, informasi dan telmologi, yang
terpimpin secara terpadu dengan peran serta masyarakat,
asosiasi, industri, akademisi dan Pemerintah dalam rangka
meningkatkan kualitas pengelolaan, volume kunjungan
wisata, lama tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan
serta manfaat bagi masyarakat di Destinasi Pariwisata.
Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 60
Cukup jelas.
Pasal 61
Cukup jelas.
Pasa.162
Cukup jelas.
Pasal 63
Cukup jelas.
Pasal 64
Cukup jelas.
·s-eyaf droynJ
Ol {"BSl?d
·sl?yaf dmynJ
69 f0Sl?d
·s-e1af dmynJ
S9 Jl?Sl?d
·s'B"(af dmtnJ
1.,9 Jl?Sl?d
·s"B1ar dmtnJ
99 Jl?Sl?d
·s131af dIDJnJ
99 Jl?Sl?d
- lS -
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO
NOMOR 8 TAHUN 2019
TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN KABUPATEN TAHUN
2018. 2033

SASARAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2018 - 2033

Sasaran strategis pembangunan kepariwisataan Kabupaten Mojokerto sampai dengan tahun 2033 dituangkan dalam sejumlah indikator pencapaian sbb:

TARGET PENCAPAIAN TARGET PENCAPAIAN TARGET PENCAPAIAN


KONDISI SID
NO INDIKATOR TAHAP I (2018-2023) TAHAP I (2023-2028) TAHAP I (2028-2033)
TAHUN 2018
MODERAT MODERAT MODERAT MODERAT MODERAT MODERAT

Prociuk Domestik Regional Brutto (PDRB)


1 1,33% 1,37% 1,37% 1,41% 1,41% 1,45%
sektor pariwisata di tingkat Kabupaten

2 Jumlah tenaga kerja langsung sektor pariwisata 5,253 8,412 8,412 9,474 9,474 10,358

3 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 1.200 1.260 1.260 1.323 1.323 1.389

4 Jumlah pergerakan wisatawan nusantara 1.777.727.717 1.831.059.548 1.831.059.548 1.885.991.334 1.885.991.334 1.942.571.074

Pit. BUPATI MOJOKERTO


WAKIL BUPATI,
OIGZ ·~_.,q, ~W3dd't"il' ~
OIOZ.~l.Jn?U"l~:)'t
ooo~;i9'111S
tOOt 'lVNVU:UlSO>MI • IW"IU IMinlt ~ I
:1131U1'lS

10 't'l3d HOftON

..............,_ 1e6uns

llON3!>31

.,.._,_,
- .. ----·
.,. __ ..., .. 'It
-- --

--...

llANHlll.1>13SNllO 93039 d>!O lf.l3d

o.u:13>1orow N3.llfdnav>1
HVH31f0 lf.llfSIMl~lfd >IOONI lfN'O':>N3~
Hlf~31f0 Nlf~O.Llf~3d lf.L3d

££OZ:-S10Z:
NflHV J. N3J.Vdfi8V}I NVVJ.VSL\\IllVdIDI
.tlVNfi9NVUW3d JffiQNI VNV;JNmI 9NVJ.N3J.
610l; NllHVJ. 8 HOWON
OJ.HIDIOrow N3J.Vdfi8V}I HVH3VO NVHfiJ.VH3d II NVHidWV'I
Otot °'"'.toM ......,,W30d'tl
01-0tUl'l'Wl~~
C
"t
(00'5't;'~
tOOl "TVN"fUH\SO')l't'&•\W!'IQ*11'11:1IQld I
:1131mns

ZO '63d HO"Otf

JO~l.ltllf
-
t<fVqt.Mt)41a"1"
-
IAlJ"f'~fllr-

Ut1W'51'l~Jl!.Our6
1eauns
'*"~HJl'(I-

+ "'
VANl:JVJ.1)13S NVO 1£)'1flW3)1 )ldS)l 'lfJ.3d

OJ.l:J3)1Qr0W N3J.VdOS'lf)I
H'lfl:J3VO VJ.VSIMl~Vd >iOONI VNVON3ll
H'lfl:J3VO N'lfl:JOJ.Vl:J3dVJ.3d
010l _,.~~.-dlql)l'i'Q3ddW 'C
Ol<Ji i.inq•1 )l:tpurJ ~ 't.
~ '1VM't.lHftSO'.>MI ~~U~~~ I
:'H~nrs
ro : V13d HOWOH
..Q~~ ... fltt'-
!dw~)lue~r-
J»WUBll?f"-
Ul!W5nWll!.&m;:>-
_....,.,, __ Je6UoS
+ N
SU3r NlfO ONOON11fmllfMlfO >ldd)! lf.1.3d
OJ.H3>1orow N3J.lfdnSW>I
Hlf831f0 lf.llfSIMIHlfd )!nQNI lfNlfON3H
H'1831f0 NlfHn.llf83d W.l3d
OUJZ 'Ol*lt¥1fc>ft~W3dd'f'8 't
OUlZ uni,t•J. l"P"., 1ttJO "?.
ooosz:l~
tUJZ "l'WN'l'.USr'ISOn'I · Pf'l8 ~ •d ·i

.........
V13dHOl'ION
llON3~31
•• _, 1 ---
_,.. 1 _....,
•uo.... -~- --
+ N
llAN81f.l.1>13S NlfO SlfM\f8.l. >ldO lf.l.3d
o.1.H3>1orow N3.l.lfdnB1t>1
Hlf831f0 If.I. lfSIMIHlfd >IOONI lfNlfON38
Hlf831f0 NV80.l.lf83d lf.l.3d
I
<-.._.~
r - r" i'
Ng<Sro 1 PETA PERATURAN OAERAH
RENCANA INDUK PARIWISATA OAERAH
KABUPATEN MOJOKERTO

PETA KSPK PAC ET DAN SEKITARNYA

+
1.)1-:17

---
LEG ENDA

Sung rt I

Jalan
_....,,.....
-Jlf"1Ker•Apl
- ,w.,KcM6dc:ir

""'"'"....,..
~~~pa
.
Bunll• BAl<OSURTANJU..
2ooa
SkM• t : 25. 000
2 Ctr- t.odull~ 2010
~~~~.2010

Jalirejo
Ol&'~l!Ofoftu.{~'t'Q!ldd't'I c
OU:itu:llflU.~lf'l:) ·l.
OOQ'):t.~I •...S
t'(ll)l"lVN"(utftSO)IVU ·~~~ I
. ti3enns
zo 'VJ.3d \:IOrK>N
.EIPPfO)ll.al!l"-
16" .. ~ ........ -
........,.._
UC1er
1eauns
VON3!>31
.,.-.}
..___ --~
_,...,·--·--- -..
+ N
llANl:flf.ll>t3S N\fO N\f1nMOW. >tdO \f.l3d
O.Ll:f3>torow N3.l.\fdna\f>t
H\fl:f3\f0 11.l\fSIMll:flfd >tnONI \IN\fON3l:f
Hlfl:f3\f0 N\fl:f0.l\fl:f3d lf.l3d
Olot ._,..,..." ~ nqir)l 't'a'3
dd'V8 C
OlQZ\ftfSJ....., SC>'?.
ooo·Sl:·l~
tOOZ "1VNVUfOSO)MI · p.utia •drltf ~ I
:lB&nns
a) "Vl3dlfOWON
$J.Pl"tO}(uejlf
-
tdlt•ie->i ....... ---
.-~....- -
ueter
--- VON3!)31
,,._, ,
_,.""' ......
-~ ----
···----· ---
+ "
'o'AN~'o'lt)l3S N'o'O N'o'1nMOW. >ldS>I 'o'l3d
01~>1orow N3l.'o'dnav>1
H~3'o'O 'o'l'o'S1Ml~'o'd >1nONI 'o'N'o'ON3~
HW3'o'O N~nl~3d 'o'l3d
'I.LVclIUI 'IDIV.M.
0 lld
O.t'H3ll0f0.W I.tVclfiH
QIOl '0$HIJIO'of'llWl~Y03ddYB C
CHiZID"9.l~~'t
OOQ".j.?o'JW~
t<lOt "WNVl'Hnso'lf'l'B- JU"9 IHfn~•d I
l:l3Sl'tns
60 · 'lt'l3d l:IONON
VON3931
IOfjl-- .. -.- -"
-~-ttt-L--~·
M!l OOO---,. ---- . .
N
+
'l:l'llANVorow N'llO
'1'11SE>N'll8 'll:lnd 'nE>E>N'll10 'O>lOOS
'E>N'llON09 'or3'1:lliVr )ldd)I V.13d
0.1.l:l3>lorow N3.1.Vdn81()4
H'lfl:l3'110 'll.1.'llS1Mll:l'lld >1nONI 'llNV:>N3'1:l
H'll'l:l3'110 NV'l:ln.1.V'l:l3d 'll.1.3d
LAMPIRAN Ill : PERA TURAN DAERAH .KABUPATEN MOJOKERTO
NOMOR 8 TAHUN 2019
TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN KABUPATEN TAHUN 2018 - 2033

INDIKASI PROGRAM
PEMBANGUNAN KEPARIWISAT AAN KABUP ATEN MOJOKERTO
TAHUN 2018 - 2033

A. INDIKASI PROGRAM DESTINASIPARIWISATA


1. ARAB KEBIJAKAN,STRATEGIDAN INDIKASI PROGRAM PERWILAYAHAN

Arab Kebijakan 1 : Perencanaan Pembangunan DPK dan KSPK

TAHAP
NO STRATEGI RENCANA KEG IA TAN PENANGGUNG JAWAB
I II III
1. Menyusun Rencana Induk dan Rencana 1.1. Menyusun Rencana lnduk Pembangunan Destinasi SekretariatDaerah
Detail Pernbangunan Destinasi Pariwisata Pariwisata Kabupaten (DPK) yang meliputi : Badan Perencanaan Pembangunan
Kabupaten dan Kawasan Strategis Pariwisata 1. DPK. I, Trowulan dan sekitamya dengan tema Dae rah
Kabupaten pengembangan Wisata berbasis masyarakat Dinas Pariwisata, Kepemudaan
(Desa Wisata) dan Budaya dan Olahraga
2. DPK. II, Trawas dan sekitarnya dengan tema
pengembangan berbasis Wisata Alam
Kegunungapian, Wisata berbasis masyarakat
(Desa Wisata) dan Agrowisata
3. DPK. III, Gedeg dan sekitarnya dengan tema
pengembangan berbasis Wisata Buatan, Wisata
Budaya, Wisata Perkotaan dan Wisata berbasis
masvarakat (Desa Wisata) . Iii
1.2. Penyusunan Rencana Detail Pembangunan Kawasan Sekretariat Daerah
Strategis Pariwisata Kabupaten : Badan Perencanaan Pernbangunan
Daerah
1. KSPK. Trowulan dan sekitamya dengan tema Dinas Pariwisata, Kepemudaan
pengembangan berbasis budaya dan wisata dan Olahraga
berbasis masyarakat (Desa Wisata)
2. KSPK. Pacet dan sekitamya dengan tern a ~·

pengembangan berbasis a lam, agrowisata


perkebunan dan wisata berbasis masyarakat Lil
(Desa Wisata)
3. KSPK. Kemlagi dan sekitarnya dengan terna
1
pengembangan berbasis wisata alam dan wisata
berbasis masyarakat (Desa Wisata) ~.
2. Menyusun regulasi tata bangunan dan tata 2.1. Menyusun Rencana Tata Bangunan dan Tata /'f
Sekretariat Daerah
lingkungan DPK dan KSPK Lingkungan pada Daya Tarik Wisata Kabupaten di Badan Perencanaan Pembangunan
Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten yang Dae rah
mencakup: Dinas Pariwisata, Kepemudaan
1. KSPK. Trowulan dan sekitarnya dengan tema dan Olahraga
pengembangan budaya dan wisata berbasis Dinas PUPR
masyarakat (Desa Wisata)
2. KSPK. Pacet dan sekitarnya dengan tern a
pengembangan berbasis a lam, agrowisata
llP

b
lI
:.
Dinas Lingkungan Hidup

perkebunan dan wisata berbasis masyarakat


fl
:
(Desa Wisata)
3. KSPK. Kemlagi dan sekitarnya dengan tema
.
pengembangan berbasis wisata alam. ..

Arah Kebijakan 2 : Penegakan Regulasi Pembangunan DPK dan KSPK

TAHAP
NO STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENANGGUNGJAWA.B
I n III
i. Monitoring dan pengawasan oleh Pemerintah 1.1. Penyiapan Rancangan dan Penetapan Peraturan Sekretariat Daerah
Kabupaten terhadap penerapan rencana DPK Bupati tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Badan Perencanaan Pembangunan
danKSPK Kabupaten Mojokerto meliputi : Dae rah
:.
1. DPK. I, Trowulan dan sekitamya OPD yang menyelenggarakan
2. DPK. II, Trawas dan sekitamya urusan pemerintah bidang
3. DPK. III, Gedeg dan sekitarnva - kepari wisataan
1.2. Penyiapan Rancangan dan Penetapao Peraturan Sekretariat Daerah
Bupati tentang Rencana Detil Kawasan Strategis ' Badan Perencanaan Pembaogunan
Pariwisata Kabupaten yang meliputi: Dae rah
1. KSPK. Trowulan dan sek:itarnya OPD yang menyelenggarakan
2. KSPK. Pacet dan sekitarnya urusan pemerintah bidang
3. KSPK. Kemlagi dan sekikatmya kepari wisataan
!!
"

1.3. Penyiapan Rancangan dan Penetapan Peraturan . . Sekretariat Daerah


Bupati tentang Tata Bangunan dan Lingkungan . Badan Perencanaan Pembangunan
pada Daya Tarik Wisata Kabupaten di Kawasan '
·. Daerah
Strategis Pariwisata Kabupaten yang meliputi : OPD yang menyelenggarakan
1. KSPK. Trowulan dan sekitamya ' urusan pemerintah bidang
2. KSPK. Pacet dan sek:itarnya kepariwisataan, pekerjaan umum,

t
3. KSPK. Kemlagi dao sekitamya penataan ruang dan pennukiman,
lingkungan hidup.
~

Arah Kebijakan 3: Pengendalian Implementasi Pembangunan DPK dan KSPK

NO STRATEGI TAHAP
RENCANA KEGIAT AN PENANGGUNGJA W AB
..,I II III
1. Meningkatkan koordinasi antara Pemerintah 1.1. Penyebarluasan informasi dan publikasi Peraturan OPD yang menyelenggarakan
Daerah, pelaku usaha dan masyarakat Bupati tentang Pembangunan Destinasi Pariwisata f;
urusan pemerintah bidang
Kabupaten yang mencakup : I> kepariwisataan, komunikasi dan
1. DPK. 1, Trowulan dan sekitarnya 1111 informatika
2. DPK. II, Trawas dan sekitarnya
,.
3. DPK. UL Gedez dan sekitarnva "
-
1.2. Penyebarluasan informasi dan publikasi Peraturan OPD yang menyelenggarakan
Buapti tentang Pembangunan Kawasan Strategis urusan pemerintah bidang
Pariwisata Kabupaten vanz mencakun :
1. KSPK. Trowulan dan sekitarnya f' kepariwisataan, komunikasi dan
-,
2. KSPK. Pacet dan sekitarnya h- infonnatika
3. KSPK. Kemlagi dan sekik:atrnya
··-"

\lo ... .: .·.··ir• "'~:


•'.:t-

2. ARAB KEBlJAKAN, STRATEGI DAN INDIKASI PROGRAM DAYA TAfilK WISATA

I Arah Kebijakan 1 : Perintisan pengembangan Daya Tarik Wisata dalam rangka mendorong pertumbuhan DPK dan pengembangan desa

TAHAP
NO STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENANGGUNGJA W AB
I II III ~<

1. Mengembangkan day a tarik wisata di 1.1. Fasilitasi perintisan pengembangan daya tarik wisata OPD yang menyelenggarakan
Destinasi Pariwisata yang belum berkembang baru : wisata alam, budaya dan buatan bagi segmen urusan pemerintah bidang
- .,
kepariwisataannya wisata massal maupun bagi segmen ceruk pasar di - kepariwisataan, pertanian
Destinasi Pariwisata Kabupaten antara lain perkebunan, peternakan,
' perikanan, pendidikan, usaha
agrowisata, ekowisata, wisata religi, wisata halal,
MICE, wisata pendidikan, wisata kuliner, wisata mikro kecil, perdagangan
industri •
··-
"" ,!\i
l.2. Fasilitasi perencanaan dan perintisan pembangunan OPD yang menyelenggarakan
prasarana urnum di Destinasi Pariwisata Kabupaten urusan pemerintahan bidang
vanz bel urn berkembanz - pekeriaan umum
1.3. Fasilitasi pengembangan jejanng manajemen .
.,_,

OPD yang menyelenggarakan


kunjungan terpadu dengan daya tarik wisata yang . urusan pemerintahan di bidang
telah berkembang di sekitar lokasi . kepari wisataan
2. Memperkuat upaya pengelolaan potensi 2.1. Penguatan upaya pelestarian terhadap sumber daya ' OPD yang menyelenggarakan
kepa ri wisataan dan lingkungan berbasis kepariwisataan dan lingkungan spesifik (bentang . , -~- ., 11:: urusan pemerintahan di bidang

masyarakat dalam mendukung upaya budaya) di sekitar lokasi daya tarik wisata _ kepariwisataan, kebudayaan,
perintisan -~ pendidikan
2.2. Penguatan upaya pelestarian terhadap sumber daya OPD yang menyelenggarakan
kepariwisataan dan lingkungan spesifik (bentang urusan pemerintahan di bidang
'
alam, hutan dan pegunungan) di sekitar lokasi daya kepariwisataan, lingkungan hidup,
tarik wisata kehutanan, energy sumberdaya
mineral
Arab kebijakan 2: Pembangunan Daya Tarik Wisata untuk meningkatkan kualitas clan daya saing produk dalam menarik minat dan loyalitas segmen pasar yang ada

NO. TAHAP
STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENANGYNG JAWAB
I II III
1. Mengembangkan inovasi manajemen produk 1. 1 . Penguatan interpretasi dan inovasi produk dalam OPD yang menyelenggarakan
dan kapasitas Daya Tarik Wisata untuk upaya meningkatkan kualitas daya tarik wisata, •• urusan pemerintahan bidang
mendorong akselerasi perkembangan DPK keunggulan kompetitif dan komparatif serta daya .1, kepari wisataan
dengan mengedepan.kan kearifan local samg daya tarik wisata, agrowisata, ekowisata, ~
petualangan, sejarah dan religi, wisata belanja dan
kuliner, desa wisata, kampung kreatif, MICE dan 1' ~
event dan taman bertema
1.2. Pengembangan jejaring manajemen kunjungan
- 1 I

~
OPD yang menyelenggarakan
terpadu I paket wisata terpadu dengan daya tarik urusan pemerintahan bidang
wisata terkait di sekitar lokasi .• kepariwisataan
1.3. Peningkatan kualitas dan pembangunan 't OPD yang menyelenggarakan
11
kelengkapan prasarana umum untuk meningkatkan urusan pemerintahan bidang
kualitas kegiatan kepariwisataan di sekitar lokasi pekerjaan umum
dava tarik wisata "·
2. Memperkuat upaya konservasi potensi 2.1. Penguatan upaya pelestarian terhadap sumberdaya OPD yang menyelenggarakan
kepariwisataan dan lingkungan dalam kepariwisataan dan lingkungan spesifik (bentang urusan pemerintahan bidang
mendukung intensifikasi Daya Tarik Wisata budaya) di sekitar daya tarik wisata ~· '
kepariwisataan, kebudayaan,
pendidikan
2.2. Penguatan upaya pelestarian terhadap sumberdaya ·• i

I OPD yang menyelenggarakan


kepariwisataan dan lingkungan spesifik (bentang lo
urusan pemerintahan bidang
alam, hutan dan pegunungan) di sekitar daya tarik '
kepariwisataan, lingkungan hidup,
wisata kehutanan, energy sumberdaya
I.·~
. mineral
2.3. Pengawasan pembangunan sumberdaya OPD yang menyelenggarakan
kepariwisataan dan lingkungan spesifik di lokasi urusan pemerintahan bidang
<
daya tarik wisata '
pekerj aan um u

"
Arah kebijakan 3: Pemantapan Daya Tarik Wisata untuk: meningkatkan daya saing produk dalam menarik k:unjungan ulang wisatawan dan segmen pasar yang lebih
luas

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEG IA TAN PENAGGGUNG JAW AB
I U III
1. Mengernbangkan diversifikasi atau 1.1. Pengembangan Daya Tarik Wisata khusus dan OPD yang menyelenggarakan
keragarnan nilai Daya Tarik Wisata dalarn rentang aktifitas wisata dalam berbagai skala pada urusan pemerintahan bidang
berbagai tema terkait manajemen atraksi daya tarik wisata alam, budaya kepariwisataan dan kebudayaan,
dan buatan I khusus untuk menarik segmen lingkungan hidup, kehutanan,
wisatawan rnassal dan segmen ceruk pasar, secara energy surnberdaya mineral,
khusus mencakup : pertanian dan perkebunan,
1. Pengembangan Kawasan Wisata Budaya di peternakan, perikanan, Perhutani,
Trowulan pendidikan, pemerintahan desa,
2. Pengembangan Wisata Pendidikan pekerjaan urnum, pengairan
3. Pengembangan Ekowisata Air Terjun
4. Pengembangan Ekowisata Air Terjun
5. Pengembangan Agrowisata
6. Pengernbangan Kawasan Wisata Pendakian di
Gunung Penanggungan
7. Pengembangan Wisata Otomotif
h
8. Pengembangan Wisata Kegunungapian di
Kawasan Wisata Gunung Penanggungan
9. Pengembangan Wisata MICE di sekitar Pacet
dan Trawas
10. Pengembangan Wisata Bersepeda (Downhill)
11. Pengembangan kawasan perkemahan '

12. Pengembangan wisata berbasis masyarakat


.[ I.

(desa wisata) di seluruh wilayah Kabupaten


Moiokerto
1.2. Pengembangan jenis-jeuis atraksi lain dengan OPD yang menyelenggarakan
berbagai tema di sekitar lokasi daya tarik wisata urusan pemerintahan bidang
utamanya serta jejaringannya dalam manajemen kepari wisataan
kunjungan terpadu yang salinz melenzkani
2. Memperkuat upaya penataan ruang wilayah 2. l. Penguatan upaya pelestarian terhadap surnber daya OPD yang menyelenggarakan
dan konservasi potensi kepariwisataan dan kepariwisataan dan lingkungan spesifik (bentang ~ urusan pemerintahan bidang
lingkungan dalam dukungan diversifikasi budaya) di sekitar lokasi daya tarik wisata ' kepariwisataan, kebudayaan,
Daya Tarik Wisata pendidikan
2.2. Penguatan upaya pelestarian terhadap sumber daya OPD yang menyelenggarakan
kepariwisataan dan lingkungan spesifik (bentang urusan pernerintahan bidang
alam hutan dan pegunungan) di sekitar lokasi daya ""' kepariwisataan, kebudayaan,
tarik wisata pendidikan
2.3. Peningkatan pengawasan pembangunan dan • OPD yang menyelenggarakan
pengendalian pemanfaatan sumber day a '
urusan pemerintahan bidang
kepari wisataan untuk mendukung keberlanjutan c kepariwisataan, pekerjaan umum,
sumber daya clan kegiatan kepariwisataan di lokasi .•·; permukimam
daya tarik wisata

I Arah kebijakan 4 : Revitalisasi Daya Tarik Wisata dalam upaya peningkatan kualitas, keberlanjutan dan daya saing produk dan DPK.

TAHAP
NO. STRATEGI REN CANA K.EGIAT AN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. l. l. Inovasi manajernen day a tarik wisata dengan
Revitalisasi struktur, elemen dan aktivitas
- OPD yang menyelenggarakan
yang menjadi penggerak kegiatan pengembangan tema dan even khusus (soft urusan pemerintahan bidang
1
kepariwisataan pada Daya Tarik Wisata attraction) yang menjadi kekuatan utama penggerak ' kepariwisataan
kuniungan di dava tarik wisata
1.2. Pengembangan program-program interpretasi dan OPD yang menyelenggarakan
atraksi/aktivitas wisata di daya tarik wisata termasuk urusan pemerintahan bidang
yang berbasis teknologi kepariwisataan
1.3. Pengembangan jejanng rnanajemen kunjungan ""' OPD yang menyelenggarakan
terpadu dengan daya tarik wisata pendukung di urusan pemerintahan bidang
sekitar lokasi kepariwisataan
1.4. Peningkatan kualitas dan pembangunan OPD yang menyelenggarakan
kelengkapan sarana prasarana umum untuk I•
urusan pemerintahan bidang
'
kenvamanan wisatawan di sekitar dava tarik wisata pekerjaan umum
2. Memperkuat upaya penataan ruang wilayah 2. l. Penguatan upaya pelestarian terhadap sumber daya , OPD yang menyelenggarakan
dan konservasi potensi kepariwisataan dan kepariwisataan dan lingkungan spesifik (bentang urusan pemerintahan bidang
budaya) di sekitar Jokasi daya tarik wisata.
lingkungan dalam mendukun.g revitalisasi kepariwisataan, kebudayaan,
daya tarik wisata dan kawasan di sekitarnya pendidikan
2.2. Penguatan upaya pelestarian terhadap sumber daya OPD yang rnenyelenggarakan
kepariwisataan dan lingkungan spesifik (bentang urusan pemerintahan bidang
alam hutan dan pegunungan) di seki.tar lokasi daya ,. kepari wisataan, kebuday aan,
tarik wisata ~ pendidikan
2.3. Peningkatan pengawasan pembangunan, OPD yang menyelenggarakan
lli
pengendaLian pemanfaatan, dan konservasi sumber urusan pemerintahan bidang
l1l
day a kepari wi sataan untuk mendukung ,, pekerjaan umum, lingkungan
keberlanjutan kegiatan kepariwisataan di lokasi hid up
l
dava tarik wisata. - !

3. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN AKSESIBILITAS PARIWISATA

Arah kebijakan 1 : Penyediaan dan pengembangan saran.a transportasi angkutan jalan, waduk, dan penyeberangan., serta angkutan laut

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Pengembangan dan peningkatan kemudahan 1.1. Meningkatkan ketersediaan moda transportasi I OPD yang menyelenggarakan
akses dan pergerakan wisatawan menuj u sebagai sarana pergerakan wisatawan menuj u t urusan pernerintahan bidang
destinasi dan pergerakan wisatawan di DPK destinasi dan pergerakan wisatawan di DPK sesuai
kebutuhan dan perkembangan pasar, yang
mencakup:
1. DPK. I, Trowulan dan sekitamya
r
J
11
perhubungan,

2. DPK. II, Trawas dan sekitamya


3. DPK. III, Gedez dan sekitarnva
1.2. Meningkatkan kecukupan kapasitas angkut moda OPD yang menyelenggarakan
transportasi menuju destinasi dan pergerakan lo urusan pernerintahan bidang
wisatawan di Destinasi Pariwisata sesuai kebutuhan perhubungan,
dan perkembangan pasar, yang mencakup:
1. DPK. I, Trowulan dan sekitamya
2. DPK. II, Trawas dan sekitamya
3. DPK. III, Gedeg dan sekitarnya
t
1.3. Mengembangkan keragarnan atau diversifikasi jenis OPD yang menyelenggarakan
moda transportasi menuju Destinasi Pariwisata urusan pemerintahan bidang
sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar perhubungan,
(penyediaan transportasi khusus wisata menuju
Daya Tarik Wisata), yang mencakup:
1. DPK. I, Trowulan dan sekitamya
2. DPK. II, Trawas dan sekitarnya
3. DPK. III, Gedeg dan sekitarnya

2. Pengembangan dan peningkatan 2.1. Pengembangan dan peningkatan kualitas OPD yang rnenyelenggara.kan
kenyamanan dan keamanan pergera.kan kenyamanan moda transportasi menuj u destinasi urusan pemerintahan bidang
wisatawan menuju destinasi dan pergerakan dan pergerakan wisatawan di DPK sesuai kebutuhan perhubungan,
wisatawan di DPK dan perkembangan pasar, yang rnencakup:
1. DPK. I, Trowulan dan sekitamya
2. DPK. II, Trawas dan sekitarnya
3. DPK. III, Gedeg dan sekitarnya

2.2. Pengembangan dan peningkatan kualitas keamanan OPD yang menyelenggarakan


rnoda transportasi untuk menjamin keselamatan urusan pemerintahan bidang
perjalanan wisatawan menuju destinasi dan perhubungan,
pergerakan wisatawan di DPK, yang mencakup:
1. DPK. t, Trowulan dan sekitarnya
2. DPK. II, Trawas dan sekitarnya
3. DPK. III, Gedeg dan sekitarnya

I Arah kebijakan 2: Penyediaan dan pengembangan prasarana transportasi angkutanjalan, waduk, dan penyeberangan, serta angkutan laut
TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEG IATAN PENAGGGUNG JAW AB
I u m
1. Pengembangan dan peningkatan kemudahan 1.1. Peningkatan ketersediaan prasarana simpul OPD yang menyelenggarakan
akses terhadap prasarana transportasi sebagai pergerakan moda transportasi pada lokasi-Iokasi ~.[;' urusan pemerintahan bidang
simpul pergerakan yang berhubungan lokasi strategis di DPK sesuai kebutuhan dan ' perhubungan,
perkembangan pasar, yang mencakuo: -
asal wisatawan menuju destinasi dan 1. DPK. I, Trowulan dan sekitarnya
pergerakan wisatawan di DPK 2. DPK. II, Trawas dan sekitarnya
3. DPK. III, Gedeg dan sekitarnya

1.2. Peningkatan keterjangkauan prasarana simpul OPD yang menyelenggarakan


pergerakan moda transportasi dari pusat-pusat urusan pemerintahan bidang
kegiatan di DPK, yang mencakup: perhubungan,
1. DPK. I, Trowulan dan sekitarnya
2. DPK. II, Trawas dan sekitarnya
3. DPK. III, Gedeg dan sek.itarnya

2. Pengembangan dan peningkatan 2.1. Pengembangan dan peningkatan janngan OPD yang menyelenggarakan
keterhubungan antara DPK dengan pintu transportasi penghubung antara DPK dengan pintu urusan pernerintahan bidang
gerbang wisata regional dan/atau nasional gerbang wisata regional dan/atau nasional maupun perhubungan,
maupun keterhubungan antara komponen keterhubungan antara komponen daya tarik dan
daya tarik dan simpul-simpul pergerakan di simpul-simpul pergerakan di dalam DPK, yang
DPK mencakup:
1. DPK. I, Trowulan dan sekitarnya
2. DPK. II, Trawas dan sekitarnya .;
3. DPK. III, Gedeg dan sekitarnya

2.2. Pengembangan dan peningkatan keterpaduan OPD yang menyelenggarakan


jaringan infrastruktur transportasi antara pintu urusan pemerintahan bidang
gerbang wisata dan DPK serta kornponen yang ada perhubungan,
di dalarnnya yang mendukung kemudahan transfer 'l.

intennodal
3. Pengembangan dan peningkatan kenyamanan 3.1. Pengernbangan dan peningkatan kualitas jaringan OPD yang menyelenggarakan
perjalanan menuju destinasi dan pergerakan transportasi untuk mendukung kemudahan, urusan pernerintaban bidang
wisatawan di dalam DPK kenyarnanan, dan keselarnatan pergerakan perhubungan,
wisatawan sesuai kebutuhan dan perkembangan
pasar
3.2. Pengembangan dan peningkatan kualitas fasilitas OPD yang menyelenggarakan
persinggahan di sepanjang koridor pergerakan urusan pemerintahan bidang
wisata di dalam DPK sesuai kebutuhan dan perhubungan,
oerkembanzan nasar
I Arah kebijakan 3 : Penyediaan dan pengembangan sistem transportasi angkutan jalan, waduk, dan penyeberangan, serta angkutan laut

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
·'
1. Peningkatan kemudahan pergerakan Pembangunan sistem transportasi dan pelayanan terpadu OPD yang menyelenggarakan
wisatawan dengan memanfaatkan beragam di DPK, yang mencakup: urusan pemerintahan bidang
jenis moda transportasi secara terpadu 1. DPK. I, Trowulan dan sekitamya ; perhubungan,
2. DPK. II, Trawas dan sekitamya
3. DPK. III, Gedeg dan sekitamya

2. Peningkatan kemudahan akses terhadap 2.1. Pengemba.ngan dan peningkatan ketersediaan •


OPD yang menyelenggarakan
infonnasi berbagai jenis moda transportasi infonnasi pelayanan transportasi berbagai jenis urusan pemerintahan bidang
dalam rangka perencanaan perj alanan wisata moda da.ri pintu gerbang wisata ke DPK, yang ,, perhubungan,
mencakup:
1. DPK. I, Trowulan dan sekitarnya
2. DPK. II, Tra.was dan sekitamya
3. DPK. III, Gedeg dan sekitarnya

2.2. Pengembangan dan peningkatan kemudahan ,, OPD yang menyelenggarakan


reservasi berbagai jenis moda transportasi urusan pemerintahan bidang
I>
perhubungan,

4. PEMBANGUNANPRASARANA UMUM, FASILITAS UMUM, DAN FASII,ITAS PARIWISATA

Arah kebijakan 1 : Pengembangan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan Fasilitas Pariwisata dalam mendukung perintisan pengembangan DPK

TAHAP
NO. STRATEGl RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
l. Mendorong pemberian insentif untuk 1.1. Fasilitasi penyediaan lahan untuk pengembangan OPD yang menyelenggarakan
pengembangan Prasarana Umum, Fasilitas sarana usaha pariwisata dengan nilai kompetitif urusan pemerintahan bidang
Urn um, dan Fasilitas Pariwisata dalam penanaman modal
mendukung perintisan Destinasi Pariwisata 1.2. Fasilitasi kemudahan perijinan bagi swasta dan OPD yang menyelenggarakan
masyarakat dalarn pengembangan sarana usaha urusan pemerintahan bidang
pariwisata penanaman modal
1.3. Fasilitasi kemudahan pinjaman bank dengan suku OPD yang menyelenggarakan
bunga yang rendah bagi swasta dan masyarakat urusan pemerintahan bidang
dalam pengembangan sarana usaha pariwisata 11 penanaman modal, lembaga
. keuan!!an
2. Meningkatkan fasilitasi Pemerintah 2.1. Peningkatan penyiapan fasilitas unum fisik dasar OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten untuk pengembangan Prasarana (jaringan listrik dan penerangan, janngan urusan pemerintahan bidang
Um um, Fasilitas Um um dan Fasilitas telekomunikasi, janngan air bersih, sistem penanaman modal, PT. PLN,
Pariwisata atas inisiatif swasta pembuangan limbah) yang dibutuhkan oleb calon Telkom, PDAM, Lingkungan
investor Hi duo
2.2. Peningkatan pembukaan lahan baru bagi investor OPD yang menyelenggarakan
untuk membangun prasarana umum, fasilitas umum, urusan pemerintahan bidang
dan fasilitas nariwisata pertanahan
3. Merintis dan mengembangkan Prasarana 3.1. Fasilitasi perintisan penyediaan jaringan listrik dan h
OPD yang menyelenggarakan
Umum, Fasilitas Um um, dan Fasilitas lampu penerangan di Destinasi Pariwisata urusan pernerintahan bidang
Pariwisata untuk mendukung kesiapan Kabupaten permukiman dan perumahan
Destinasi Pariwisata dan meningkatkan daya rakvat, PT. PLN
saing Destinasi Pariwisata 3.2. Fasilitasi perintisan pembangunan jaringan au PDAM
bersih di Destinasi Pariwisata Kabupaten
3.3. Fasilitasi pembangunan jaringan telekomunikasi di PT. Telkom
Destinasi Pariwisata Kabuoaten
3.4. Fasilitasi penyediaan dan pengembangan pusat I: OPD yang menyelenggarakan
infonnasi pariwisata!Tourism Information Center urusan pemerintahan bidang
(TIC) di Destinasi Pariwisata Kabuoaten kepariwisataan
3.5. Peningkatan kualitas penyediaan tempat penjualan OPD yang menyelenggarakan
cinderamata (souvenir shop) di Destinasi Pariwisata II
urusan pemerintahan bidang
Kabupaten koperasi dan usaha mikro,
perdagangan
3.6. Penyediaan rambu-rambu dan penanda arah di OPD yang menyelenggarakan
Destinasi Pariwisata Kabupaten urusan pemerintahan bidang perhu
bung an
3.7. Penyediaan E-Tourism kiosk di Destinasi Pariwisata
. OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten urusan pemerintahan bidang
- komunikasi dan informatika
3.8. Penyediaan fasilitas keamanan dan keselamatan I•
OPD yang menyelenggarakan
(early warning system), pemasangan rambu/papan urusan pemerintahan bidang
himbauan ancaman bencana, pemasangan jalur kebencanaan (BPBD)
evakuasi dan titik kumpul, edukasi petugas '
pariwisata terhadap kebencanaan, pembentukan tim
siaza bencana di Destinasi Pariwisata Kabupaten
3.9. Penyediaan fasilitas khusus bagi penyandang OPD yang menyelenggarakan
'
disabilitas, anak-anak, dan lanjut usia di Destinasi urusan pemerintahan bidang
Pari wisata Kabupaten perumahan rakyat dan
permukiman
3.10. Penyediaan fasilitas olah raga di Destinasi OPD yang menyelenggarakan
Pariwisata Kabupaten urusan pemerintahan bidang
nendidikan dan olahraga
3.11. Penyediaan fasilitas bermain anak-anak di s
OPD yang menyelenggarakan
Destinasi Pariwisata Kabupaten urusan pemerintaban bidang
perumahan rakyat dan
permukiman
3.12. Penyediaan fasilitas pedestrian/fasilitas bagi II . OPD yang menyelenggarakan
pejalan kaki dan jalur sepeda di Destinasi urusan pemerintahan bidang
Pariwisata Kabupaten perumahan rakyat dan
permukiman
3.13. Penyediaan lahan parkir di Destinasi Pariwisata OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten urusan pemerintahan bidang
perumahan rakyat dan
perrnukiman
3.14. Penyediaan fasilitas telekomunikasi dan internet OPD yang menyelenggarakan
serta closed circuit television (CCTV) di urusan pemerintaban bidang
Destinasi Pariwisata Kabuoaten komunikasi dan inforrnatika
3.15. Penyediaan toilet/WC umum dan sanitasi di OPD yang menyelenggarakan
Destinasi Pariwisata Kabupaten urusan pemerintahan bidang
'
perumahan rakyat dan
permukiman
3.16. Penyediaan sarana kebersihan di Destinasi OPD yang menyelenggarakan
Pariwisata Kabupaten urusan pemerintahan bidang
11 lingkungan hidup
3.17. Penyediaan fasilitas kesehatan di Destinasi OPD yang menyelenggarakan
Pariwisata Kabupaten urusan pemerintahan bidang
.·:·,, kesehatan

Arah kebijakan 2 :Pen.ingkatan Prasarana Umurn, kualitas Fasilitas Umum, dan Fasilitas Pariwisata yang mendukung pertumbuhan, meningkatkan kualitas dan daya
sain DPK

STRATEGT TAHAP
NO. RENCANA KEGIAT AN PENAGGGUNG JAW AB
I TI III
. , ..
1. Mendorong dan menerapkan berbagai skema 1.1. Pengembangan skema regulasi untuk mengatur Sekretariat Daerah
r
kemitraan antara Pemerintah Kabupaten dan peran dan tanggungjawab antara pemerintah daerah OPD yang menyelenggarakan
swasta dan swasta dalam pengembangan prasarana umum, · . urusan pemerintah bidang
fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata di destinasi kepari wisataan
'
pariwisata kabupaten sesuai dengan peraturan
perundang-undangan .
1.2. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antara Sekretariat Daerah
pemerintah daerah dan swasta dalam pelaksanaan OPD yang menyelenggarakan
kerjasama dalam pengembangan prasarana umum, '·' urusan pemerintah bidang
fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata di destinasi kepari wisataan

2.
nariwisata kabunaten
Mendorong dan menerapkan berbagai skema 2.1. Pemberian kemandirian peran dan tanggung '.
- Sekretariat Daerah
kemandirian pengelolaan jawabkepada otoritas (badan usaha) pengelola OPD yang menyelenggarakan
destinasi pariwisata yang sudah mapan dalam urusan pemerintah bidang
pengembangan prasarana umurn, fasilitas umum, . kepariwisataan
dan fasilitas nariwisata ..

3. Mendorong penerapan Prasarana Um um, 3.1. Evaluasi dan penyusunan standar operasional , ·.;
OPD yang menyelenggarakan
Fasilitas Umwn, dan Fasilitas Pariwisata prosedur (SOP) sel uruh prasarana umum, fasilitas urusan pemerintah bidang
yang memenuhi kebutuhan wasatawan umum, dan fasilitas pariwisata yang memenuhi . perumahan rakyat dan kawasan
berkebutuhan khusus kebutuhan wisatawan berkebutuhan khusus (difable) permukirnan, kenariwisataan,
3.2. Fasilitasi dan atau inisiasi pernbangunan prasarana OPD yang menyelenggarakan
umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata yang urusan pemerintah bidang
memenuhi kebutuhan wisatawan berkebutuhan ~ perumahan rakyat dan kawasan
khusus (difable) di destinasi nariwisata kabunaten ~
pennukirnan, kenariwisataan
4. Mendorong penerapan Prasarana Urnum, Pengawasan dan evaluasi penerapan prasarana umum, OPD yang menyelenggarakan
Fasilitas Umum, dan Fasilitas Pariwisata fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata urusan pernerintah bidang
yang memiliki nilai seni dan estetika perumahan rakyat dan kawasan
ermukiman, k ariwisataan

Arah kebijakan 3 :Pengendalian Prasarana Umum, Pembangunan Fasilitas Umum, dan Fasilitas Pariwisata bagi destinasi-destinasi pariwisata yang sudah melampaui
amban batas da a dukun

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Menyusun regulasi perijinan untuk menjaga 1.1. Pengembangan skema pengendalian dan Sekretariat Daerah
daya dukung lingkungan pembatasan pembagunan prasarana umum, fasilitas OPD yang menyelenggarakan
umum, dan fasilitas pariwisata pada destinasi urusan pemerintah bidang
pariwisata kabupaten dan daya tarik wisata lingkungan bidup, perumahan
kabupaten dalam rangka menjaga keberlanjutan rakyat dan kawasan perm ukiman,
daya dukung kepariwisataan, kepariwisataan
dan kebudavaan
1.2. Koordinasi perijinan pembangunan prasarana Sekretariat Daerah
umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata pada OPD yang menyelenggarakan
destinasi pariwisata kabupaten dan daya tarik wisata urusan pemerintah bidang
kabupaten untuk rnenjaga keberlanjutan daya lingkungan hidup, penanaman
dukung suatu destinasi pariwisata modal, perumahan rakyat dan
kawasan permukiman,
kepariwisataan, kepariwisataan
dan kebudavaan
2. Mendorong penegakan peraturan perundang- Penerapan sanksi pidana maupun perdata bagi pelanggar
undangan peraturan ambang batas pembangunan-pembangunan '
prasarana umurn, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata
di destinasi pariwisata kabupaten
5. PEMBERDA Y AAN MASY ARA.KAT

Arah kebijakan 1 : Pengembangan potensi, kapasitas dan partisipasi masyarakat melalui Pembangunan Kepariwisataan dengan mengedepankan kearifan lokal

NO. STRATEGJ TAHAP


RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Memetakan potensi dan kebutuhan penguatan 1.1. Pengembangan basis data potensi sumber daya OPD yang menyelenggarakan
kapasitas masyarakat lokal dalam lingkungan dan masyarakat dalam mendukung urusan pemerintah bidang
pengembangankepariwisataan pengembangan kepari.wisataan di sekitar destinasi kepariwisataan
nariwisata kabupaten
"
1.2. Identifikasi kebutuhan peningkatan kapasitas OPD yang menyelenggarakan
masyarakat (training need assesment) dan urusan pemerintah bidang
pemanfaatan potensi sumber daya lokal dalam kepariwisataan
rangka mendorong pengembangan kepariwisataan
di sekitar destinasi pariwisata kabupaten
2. Pemberdayaan potensi dan kapasitas 2.1. Fasilitasi pengembangan potensi sumber day a OPD yang menyelenggarakan
masyarakat lokal dalam pengembangan budaya, lingkungan alam dan masyarakat dalam urusan pemerintah bidang
kepariwisataan mendukung pelestarian dan pengembangan kepari wisataan
kepariwisataan
2.2. Pemberdayaan kearifan lokal yang tumbuh di .,
"'
OPD yang menyelenggarakan
masyarakat dalam mendukung pengern bang an urusan pemerintah bidang
kenari wi sataan kenariwisataan
"
.J. Menguatkan kelembagaan masyarakat dan 3.1. Peningkatan kapasitas dan peran organisasi '

OPD yang menyelenggarakan


pemerintah di tingkat lokal guna mendorong kemasyarakatan di tingkat lokal (badan I'• urusan pemerintah bidang
kapasitas dan peran masyarakat dalam keswadayaan masyarakat, kelompok sadar wisata) ~ kepariwisataan
pengem banga n kepari wisataan dalam mendukung pengembangan kepariwisataan
setempat dan penanggulangan dampaknya melalui
pelaksanaan bimbingan teknis dan sepervisi
pemberdavaan masvarakat
3.2. Peningkatan kapasitas dan peran organisasi/lembaga
pemerintahan di tingkat desa/kecamatan dalam '•
mendukung pengembangan kepari.wisataan
setemnat
Arab kebijakan 2: Optimalisasi pengarusutamaan gender melalui Pembangunan Kepariwisataan

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEG IATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II Ill
ii
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran 1. 1. Sosialisasi dan pemberian pemabanan tentang
masyarakat tentang pengarusutamaan gender pengarusutamaan gender pada setiap bidang usaha
dalam pengembangan pariwisata ipariwisata
1.2. Pengembangan atraksi wisata yang aman bagi
" -~· Ii _

perempuan dan anak-anak '

2. Peningkatan per an masyarakat dalam 2.1.


perspektif kesetaraan gender dalam
nenzembanzan kenariwisataan di Kabuoaten

I Arah kebijakan 3 : Peningkatan potensi dan kapasitas sumber daya lokal melalui pengembangan usaha produktif di bidang pariwisata

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II Ill
1. Meningkatkan pengembangan potensi 1.1. Peningkatan pengembangan potensi sumber daya OPD yang menyelenggarakan
sumber day a lokal sebagai Daya Tarik Wisata wisata berbasis keindahan alam dan keunikan !!ff,.
urusan pemerintah bidang
berbasis kelokalan dalam kerangka budaya lokal di tingkat desa/kampung kepariwisataan, pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat melalui .. masvarakat desa
..
pariwisata 1.2. Peningkatan pengembangan jejanng atau OPD yang menyelenggarakan
keterkaitan potensi sumber daya lokal sebagai daya urusan pemerintah bidang
tarik wisata dengan pelaku usaha pariwisata kepariwisataan, pemberdayaan
masvarakat desa
1.3. Peningkatan pengembangan kapasitas masyarakat '11 OPD yang menyelenggarakan
lokal dalam mengembangkan potensi sumber daya ' urusan pemerintah bidang
"
lokal sebagai daya tarik wisata kepari wisataan, pemberdayaan
masvarakat desa
2. Pengembangan potensi sumber daya lokal 2. l. Fasilitasi pengembangan produk-produk wisata di OPD yang menyelenggarakan
melalui desa wisata desa wisata dan kampung kreatif di destinasi urusan pemerintah bidang
pari wisata kabupaten kepariwisataan, pemberdayaan
... masvarakat desa
2.2. Fasilitasi peningkatan kapasitas pengelolaan desa OPD yang rnenyelenggarakan
wisata dan karnpung kreatif urusan pemerintah bidang
kepari wisataan, pemberdayaan
masvarakat desa
2.3. Fasilitasi pemenuhan prasarana umum di desa OPD yang menyelenggarakan
wisata dan kampung kreatif urusan pemerintah bidang
, kepariwisataan, pemberdayaan
masvarakat desa
3. Meningkatkan kualitas produk indutri kecil 3.1. Peningkatan kualitas produk usaha mikro, kecil dan OPD yang menyelenggarakan
dan menengah sebagai komponen pendukung menengah sebagai komponen pendukung produk urusan pemerintah bidang
produk wisata di Destinasi Pariwisata wisata di destinasi pariwisata kabupaten koperasi, usaha mikro kecil
danmenengah
3.2. Fasilitasi dan pendampingan pengembangan OPD yang menyelenggarakan
kualitas produk usaha mikro, kecil dan menengah di ,. ' urusan pemerintah bidang
bidang pariwisata sebagai komponen pemdukung koperasi, usaha mikro kecil dan
produk wisata di destinasi oariwisata menenzah
4. Meningkatkan kemampuan berusaha pelaku 4.1. Peningkatan pemberdayaan kapasitas pelaku usaha OPD yang menyelenggarakan
Usaha Pariwisata skala usaha mikro, kecil, mikro, kecil dan menengah di bidang pariwisata urusan pemerintah bidang
dan menengah yang dikembangkan dalam perintisan dan pengembangan usaha wisata koperasi, usaha mikro kecil dan
masyarakat lokal perdesaan dan mata rantai usaha ekonomi terkait · menengah, tenaga kerja,
didalamnya perdagangan, pemberdayaan
masvarakat desa
4.2. Peningkatan pemberdayaan kapasitas pelaku usaha OPD yang menyelenggarakan
rnikro, kecil dan menengah di bidang pariwisata urusan pemerintah bidang
dalam perintisan dan pengembangan usaha wisata koperasi, usaha mikro kecil dan
I
perdesaan dan mata rantai usaha ekonomi terkait menengah, tenaga kerja,
didalamnya perdagangan, pemberdayaan
masvarakat desa
4.3. Peningkatan pemberdayaan kapasitas usaha mikro, OPD yang menyelenggarakan
kecil dan menengah di bidang pariwisata dalam urusan pemerintah bidang
'
pengembangan kualitas produk dan layanan usaha koperasi, usaha mikro kecil dan
jasa kepariwisataan · menengah, tenaga kerja,
, perdagangan, pemberdayaan
masvarakat desa
NO. STRATEGI TAHAP
RENCANA KEGIAT AN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Mendorong pemberian insentif dan I. I. Pengernbangan regulasi untuk kemudahan akses OPD yang menyelenggarakan
kemudahan bagi pengembangan industri perrnodalan bagi pengembangan usaha mikro, kecil, urusan pemerintah bidang
kecil dan menengahdan Usaha Pariwisata dan menengab bidang usaha pariwisata koperasi, usaha mikro kecil dan
skala us aha mikro, kecil, dan menengah rnenenzah
sesuai dengan ketentuan peraturan 1.2. Pengembangan regulasi dan insentif untuk OPD yang menyelenggarakan
perundang-undangan meningkatkan kualitas produk lokal urusan pemerintah bidang
koperasi, usaha mikro kecil dan
menenzah
2. Mendorong perlindungan terhadap 2.1. Fasilitasi pengembangan usaha mikro, kecil dan OPD yang menyelenggarakan
kelangsungan industri kecil dan menengab menengah bi dang us aha pariwisata yang urusan pemerintah bidang
dan Usaha Pariwisata skala usaha mikro, memerlukan perlindungan koperasi, usaha mikro kecil dan
kecil, dan menengah di sekitar Destinasi .. menenzah
Pariwisata 2.2. Fasilitasi pendampingan pelaksanaan klasifikasi :, I:
OPD yang menyelenggarakan
jenis dan usaha mikro, kecil dan menengah bidang urusan pemerintah bidang
usaha pariwisata yang di peruntukkan kepada koperasi, usaha mikro kecil dan
masvarakat lokal disekitar destinasi oariwisata " menenzah

I Arah kebijakan 5 :Penguatan kemitraan rantai nilai antar usaha bidang kepariwisataan

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Mendorong kemitraan antar usaha 1.1. Pengembangan skema kemitraan antar berbagai OPD yang menyelenggarakan
Kepariwisataan dengan industri kecil dan jenis dan skala usaha di bidang usaha pariwisata dan urusan pemerintah bidang
menengah dan usaha mikro, kecil, dan ekonomi kreatif (bapak-anak angkat, pariwisata inti koperasi, usaha mikro kecil dan
menengah rakyat) dalam menggerakkan usaha mikro, kecil dan menengah, kepariwisataam,
menengah bidang usaha pariwisata dan ekonomi perdagangan
kreatif I

1.2. Peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan OPD yang menyelenggarakan


Corporate Social Responsibility (CSR) usaha besar urusan pemerintah bidanz
untuk mendorong tumbuh kembangnya usaha koperasi, usaha mikro kecil dan
mikro, kecil dan menengah bidang usaha pariwisata menengah, kepariwisataam,
dan ekonomi kreatif .,
perdazanzan
2. Meningkatkan kualitas produk industri keci I 2.1. Fasilitasi peningkatan kualitas produk untuk OPD yang menyelenggarakan
dan menengah dan Jayanan jasa memenuhi standar pasar dan kelangsungan urusan pemerintah bi dang
Kepariwisataan yang dikembangkan usaha kemitraan rantai nilai antar usaha pariwisata dan koperasi, usaha mikro kecil dan
mikro, kecil, dan menengah dalam memenuhi ekonomi kreatif menengah, kepari wisataam,
standar pasar. . perdaaanzan
2.2. Fasilitasi peningkatan kualitas layanan usaha untuk OPD yang menyelenggarakan
memenuhi standar pasar dan kelangsungan urusan pemerintah bidang
kemitraan rantai nilai antar usaha pariwisata dan koperasi, usaha mikro kecil dan
ekonomi kreatif rnenengah, kepariwisataam,
perdazanzan
2.3. Fasilitasi peningkatan nilai tambah kualitas produk OPD yang menyelenggarakan
pariwisata dan ekonomi kreatif untuk penguatan urusan pemerintah bidang
daya saing produk lokal ~1 koperasi, usaha mikro kecil dan
menengah, kepariwisataam,
perdazanzan
2.4. Fasilitasi peningkatan nilai tambah kualitas layanan OPD yang menyelenggarakan
usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk urusan pemerintah bidang
penguatan daya saing produ.k lokal koperasi, usaha mikro kecil dan
menengah, kepariwisataam,
perdaganzan

Arah kebijakan 6 :Perluasan akses pasar terhadap produk industri keciJ dan menengah dan Usaha Pariwisata skala usaha mikro, kecil dan menengah yang menengah
an dikemban kan mas arakat lokal

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II , III
1. Memperkuat akses danjejaring industri kecil 1. 1 . Pemanfaatan media dalam upaya membuka akses k
OPD yang menyelenggarakan
dan menengah dan Usaha Pariwisata skala pasar/pemasaran terhadap produ.k usaha mikro, kecil urusan pemerintah bidang
·~
usaha mikro, kecil dan menengah dengan dan menengah di bidang pariwisata II koperasi, usaha mikro kecil dan
sumber potensi pasar dan informasi global menengah, kepariwisataam,
perdagangan, komunikasi dan
;~
informatika
1.2. Perluasan jejaring kerja dan kemitraan usaha mikro, OPD yang menyelenggarakan
kecil dan menengah di bidang pariwisata. Dengan urusan pemerintah bidang
~
pelaku industri pariwisata yang sudah berkembang . koperasi, usaha mikro kecil dan
dalam memperluas cakupan pasar menengah, kepariwisataam,
~.
I• .. ' nerdaaanaan
1. 3. Penguatan kerjasama lintas sektor dan lintas OPD yang menyelenggarakan
pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas urusan pemerintah bidang
produk dan pemasaran produk wisata yang ' koperasi, usaha mikro kecil dan
dikembangkan masyarakat melal ui usaha mikro, rnenengah, kepariwisataam,
"'·
kecil dan menenzah di bidanz oariwisata. ~. perdagangan
2. Meningkatkan tanggungjawab sosial dan Peningkatan tanggung jawab sosial (CSR) usaha besar OPD yang menyelenggarakan
lingkungan perusahaan dalam upaya dalam mendorong perluasan akses pasar terhadap produk 1
urusan pemerintah bidang
memperluas akses pasar terhadap produk usaha mikro, kecil dan menengah di bidang pariwisata. '·
koperasi, usaha mikro kecil dan
'.
industri kecil dan menengah dan Usaha menengah, kepariwisataam,
Pariwisata skala usaha mikro, kecil, dan 1·, 1,. perdagangan
menenzah

Arah kebijakan 7 : Peningkatan akses dan dukungan permodalan dalam upaya mengembangkan produk industri kecil dan menengah dan mikro kecil dan menengah
an dikemban kan mas arakat lokal

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
I~
1. Mendorong pemberian insentif dan 1.1. Koordinasi-integrasi dan sinergi program dan OPD yang menyelenggarakan
kemudahan terhadap akses permodalan bagi kegiatan antara sektor terkait dalam mendorong t., urusan pemerintah bidang
Usaha Pariwisata skala mikro, kecil, dan pengembanganusaha mikro, kecil dan rnenengah koperasi, usaha mikro kecil dan
menengah dalam pengem bangan usaha bidang usaha pariwisata menengah, kepariwisataam,
sesuai dengan ketentuan peraturan oerdagangan
perundang-undangan 1.2. Pengembangan skema insentif dalam rnendorong ·~ -
OPD yang menyelenggarakan
peningkatan usaha mikro, kecil dan menengah urusan pemerintah bidang
bidang usaha pariwisata koperasi, usaha mikro kecil dan
menengah, kepariwisataam,
perdagangan
1.3. Fasilitasi sosialisasi kebijakan insentif clan
dukungan kemudahan pengembangan usaha mikro,
kecil clan menengah bidanz usaha oariwisata
2. Mendorong pemberian bantuan pennodalan 2.1. Pengembangan skema dana bergulir bag] investasi OPD yang menyelenggarakan
untuk mendukung perkembangan industri usaha mikro, kecil dan menengah bidang usaha r ,
urusan pemerintah bidang
fljl
kecil dan menengah dan Usaha Pariwisata pari wisata. koperasi, usaha mikro kecil dan
skala usaha mikro, kecil, dan menengah di menengah, kepariwisataam,
sekitar Destinasi Pariwisata perdagangan, lembaza keuanzan
2.2. Pengembangan alokasi pendukungan pennodalan OPD yang menyelenggarakan
dalam pengembangan us aha mikro, kecil dan urusan pemerintah bidang
menengah bidang usaha pariwisata. . koperasi, usaha mikro kecil dan
menengah, kepariwisataam,
perdaganaan

Arah kebijakan 8: Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat serta pemangku kepentingan terkait clalam mewujudkan sapta pesona untuk menciptakan iklim
kondusifKe ariwisataan setem at

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II lll
1. Meningkatkan pemahaman, dan kesadaran 1. l . Peningkatan Gerakan Sadar Wisata di destinasi OPD yang menyelenggarakan
masyarakat tentang sadar wisata dalam pariwisata Kabupaten Mojokerto urusan pemerintah bidang
mendukung pengembangan Kepari wisataan kepariwisataam
di Kabupaten 1.2. Peningkatan peran Kelompok Sadar Wisata OPD yang menyelenggarakan
~· ".
(Pokdarwis) dalam pengembangan kepariwisataan .,. urusan pemerintah bidang
dan perwujudan sadar wisata di destinasi pariwisata kepari wisataam
Kabupaten Moiokerto
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam 2.1. Peningkatan kegiatan aksi "Sapta Pesona" di sekitar OPD yang menyelenggarakan
mewujudkan sadar wisata bagi penciptaan destinasi pariwisata Kabupaten Mojokerto .
'
~I~
urusan pemerintah bi clang
iklim kondusifKepariwisataan setempat I kenari wisataam
2.2. Peningkatan kualitas kesehatan di seluruh mata OPD yang menyelenggaraka.n
rantai kegiatan kepariwisataan urusan pemerintah bidang
kesehatan
2.3. Peningkatan peran aktif masyarakat dalam Kepolisian (Polisi Pariwisata).
penciptaan lingkungan yang aman (pengamanan Kelompok Sadar Wisata
destinasi pariwisata) " (Pokdarwis)
2.4. Peningkatan dan penguatan unsur kenangan khas di OPD yang menyelenggarakan
destinasi pariwisata kabupaten urusan pemerintah bidang
kepariwisataam
2. 5. Peningkatan apresiasi terhadap inisiatif dan ~ .
OPD yang menyelenggarakan
kontribusi masyarakat dalam pengembangan Sadar urusan pemerintah bidang
W isata dan Sapta Pesona ,. keoari wisataam
2.6. Peningkatan Peran Aktif Masyarakat Dal am OPD yang menyelenggarakan
Penanggulangan Eksploitasi Seksual Anak di urusan pemerintah bidang
destinasi pariwisata pemberdayaan perempuan dan
perlindunzan anak
3. Meningkatkan peran dan kapasitas 3 .1. Penguatan struktur dan peningkatan peran aktif serta Kepolisian (Polisi Pariwisata).
masyarakat dan ketertiban pariwisata dalam kapasitas polisi pariwisata di tingkat Polres dan
menciptakan iklim kondusif Kepariwisataan Polsek . II!>

3.2. Peningkatan peran masyarakat dan polisi pariwisata · Kepolisian (Polisi Pariwisata).
dalam pencegahan dan penanggulangan dampak t
Kelompok Sadar Wisata
negatif kepari wi sataan (gangguan keamanan, (Pokdarwis)
zanzzuan ketertiban dan bencana) ~
3.3. Peningkatan kualitas keamanan di kawasan a.tau Kepolisian (Polisi Pariwisata).
tempat-tempat strategis di destinasi wisata Kelompok Sadar Wisata
Kabuoaten Moiokerto (Pokdarwis)
4. Meningkatkan kualitas jejering media dalam 4. 1. Peningkatan pemanfaatan media cetak, elektronik "' IC
OPD yang menyelenggarakan
mendukung upaya Pemberdayaan clan Public Figure dalam pengembangan "Sadar urusan pemerintah bidang
Masyarakat di bidang pariwisata Wisata" di destinasi pariwisata kabupaten kepariwisataam, komunikasi dan
informatika
4.2. Optimalisasi pemuatan iklan layanan masyarakat OPD yang menyelenggarakan
pada media massa baik cetak maupun elektronik urusan pemerintah bidang
ten tang Sadar Wisata di destinasi pariwisata kepariwisataam, komunikasi clan
kabunaten informatika
4.3. Peningkatan pemanfaatan dan mengkornunikasikan ' OPD yang menyelenggarakan
kekayaan budaya kesenian, kuliner, permaman urusan pemerintah bidang
tradisional Kabupaten Mojokerto sebagai sarana kepariwisataam, komunikasi clan
nendukunz pengembangan Sadar Wisata informatika
Arab kebijakan 9 : Peningkatan motivasi dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan mencintai bangsa dan tanah air melalui perjalananwisata nusantara

NO. STRATEGI TAHAP


RENCANA KEGIA TAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Pengembangan pariwisata sebagai investasi l.1. Pengintegrasian Pariwisata Kabupaten Mojokerto OPD yang menyelenggarakan
pengetahuan dalam kurikulum pendidikan tingkat dasar, urusan pemerintah bidang
menengah dan atas dalam berbagai bentuk program pendidikan, kepemudaan
(oertukaran wisata remaia, dan sebazainva)
1.2. Peningkatan kernudahan kunjungan wisata ke OPD yang menyelenggarakan
destinasi pariwisata kabupaten bagi kelompok- urusan pemerintah bidang
kelompok masyarakat melalui berbagai kepari wisataam
skemai nsenti f
2. Meni n gkatkan kualitas dan kuantitas 2.1. Penyebarluasan informasi pariwisata kabupaten bagi OPD yang menyelenggarakan
infonnasi pariwisata Kabupaten kepada masyarakat urusan pemerintah bidang
masyarakat kepariwisataam, komunikasi dan
informatika
2.2. Pengembangan paket wisata kabupaten di OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten Mojokerto yang kreatif, edukatif dan urusan pemerintah bidang
teriangkau oleh masvarakat keoari wisataam

6. PENGEMBANGAN INVESTASI DI BIDANG PARIWISATA

Arah kebijakan 1 : Peningkatan pemberian insentif investasi di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

NO. STRATEGI TAHAP


RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II I11
1. Mengembangkan mekanisme keringanan 1.1. -
Pengembangan skema keringanan pajak daerah OPD yang menyelenggarakan
fiskal untuk menarik investasi modal asing di untuk meningkatkan penanaman modal asmg urusan pemerintah bidang
bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan (PMA) di Destinasi Pariwisata 11
I peri j inan dan oenanaman modal
peraturan perundang-undangan 1.2. Pengembangan skema keringanan retribusi untuk OPD yang menyelenggarakan
meningkatkan penanaman modal asing (PMA) di urusan pemerintah bidang
Destinasi Pariwisata periiinan dan oenanaman modal
I•

"""
'II

2. Mengembangkan mekanisme keringanan 2.1. Pengembangan skema keringanan pajak daerah ~


.
N

...
OPD yang menyelenggarakan
'~

fiskal untuk mendorong investasi dalam untuk meningkatkan penanaman modal dalam ~
,; urusan pemerintah bidang
negeri di bi dang pari wisata sesuai dengan 1---_.: .: n~eg;;<.:e:.:.r.: . .i(~P:...:MD~..: . N. :. .1.f):. . :di==·:. .:D=-e=-=s:. :.:ti:.:.:n=a==si:. .:P:. .:a.:.: n=-\v.:. .:i. : . sa=-t=a----~--+---+---4-..J::P.
i.: .: n.:.::anc::....::..: .dea=n=-.
.c.:;ri. .:c1·:.::.:Pen:.:.:a=n=a:::.m.:.:::a:.:.:n:.. :m:::.o.::..da=l---1
ketentuan peraturan perundang-undangan di 2.2. Pengembangan skema keringanan retribusi untuk OPD yang menyelenggarakan
bidang keuangan meningkatkan penanaman modal asing (PMA) di • urusan pemerintah bidang
Destinasi Pariwisata neriiinan dan penanaman modal
2.3. Pengembangan skema kemudahan perijinan untuk OPD yang menyelenggarakan
meningkatkan penanaman modal asing (PMA) di 'F~ urusan pemerintah bidang
Destinasi Pariwisata 'b perijinan dan penanaman modal

Arah kebijakan 2: Peningkatan kemudahan investasi di bidang pariwisata

NO. STRATEGT TAHAP


RENCANA KEG IATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
...
1. Melaksanakan debirokratisasi investasi di 1.1. Pengembangan sistem dan mekanisme penjinan OPD yang menyelenggarakan
bidang pariwisata untuk meningkatkan kemudahan investasi di bidang urusan pemerintah bidang
pariwisata !-
perijinan dan penanaman modal
.
1.2. Penyediaan kemudahan pengadaan dokurnen -~ OPD yang rnenyelenggarakan
'•
pendukung investasi di bidang pariwisata ..

2. Melaksanakan deregulasi peraturan yang 2.1. Penyesuaian atau kemudahan urusan kontrak tenaga ·
~·-- ~l I ..~
-
urusan pemerintah bidang
periiinan dan penanaman modal
OPD yang menyelenggarakan
'
mengharnbat perizinan kerja ~
urusan pemerintah bidang
-

Ill
neriiinan dan penanaman modal
-
2.2. Pengurangan jenis peraturan perijinan OPD yang menyelenggarakan
urusan pemerintah bidang
periiinan dan penanaman modal
Arab kebijak:an 3 : Peningkatan promosi investasi di bidang pariwisata

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIA TAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Menyediakan infonnasi peluang investasi di Penyediaan informasi profil investasi bidang pariwisata OPD yang menyelenggarakan
Destinasi Pariwisata di Kabupaten Mojokerto urusan pemerintah bidang
periiinan dan nenanaman modal
2. Meningkatkan promosi investasi di bidang 2.1. Penetapan pemberian kemudahan bagi investasi OPD yang menyelenggarakan
pariwisata di dalam negeri dan di luar negari sektor pariwisata yang mendorong peningkatan urusan pemerintah bidang
kunjungan wisatawan dan lama tinggal '"
perijinan dan penanaman modal,
perdagangan, kepari wisataan,
Kamar Daaana dan Industri
2.2. Pengembangan sekretariat bersama promosi ~ ~. OPD yang menyelenggarakan
--~,
perdagangan, pariwisata dan investasi di Kabupaten urusan pemerintah bidang
n
Mojokerto " perijinan dan penanaman modal,
perdagangan, kepari wisataan,
' Kamar Dazanz dan Industri
2.3. Pengembangan sebagai marketing kit investasi dari if
~
OPD yang menyelenggarakan
destinasi pariwisata dan kawasan strategi pariwisata urusan pemerintah bidang
di Kabupaten Mojokerto II perijinan dan penanaman modal,
,,,1,
perdagangan, kepariwisataan,
Kamar Daaanz dan Industri
2.4. Promosi investasi sektor pariwisata Kabupaten ' OPD yang menyelenggarakan
Mojokerto melalui media cetak, elektronik, dan ''" urusan pemerintah bidang
~
internet perijinan dan penanaman modal,
perdagangan, kepariwisataan,
Kamar Oagang dan Industri
2.5. Penyediaan informasi mengenai perijinan yang OPD yang menyelenggarakan
diperlukan urusan pemerintah bidang
perijinan dan penanaman modal,
perdagangan, kepari wisataan,
Kamar Dazana dan lndustri
2.6. Penetapan negara-negara potensial sasaran promosi OPD yang menyelenggarakan
investasi pariwisata bagi Kabupaten Mojokerto urusan pemerintah bidang
periiinan dan penanaman modal,
perdagangan, kepari wisataan,
Kamar Dazanz dan Industri
2.7. Peningkatan Road show promosi investasi sektor
oariwisata ke nezara-neaara ootensial
3. Meningkatkan sinergi promosi investasi di peningkatan kerjasama promosi bi dang pariwisata OPD yang menyelenggarakan
bidang pariwisata dengan sektor terkait dengan Kantor Perwakilan Perdagangan Daerah urusan pemerintah bidang
Kabupaten Mojokerto di Indonesia dan Juar negeri perijinan dan penanaman modal,
-
perdagangan, kepari wisataan

KETERANGAN :

Tahapa an I - 1II : 15 Tahun


Tahapan I : Tahun 2018 - 2023
Tahapan II : Tabun 2024 - 2026
Tahapan III : Tahun 2027 - 2033
B. INDIKASI PROGRAM PEMASARAN PARIWISATA
1. PENGEMBANGAN PASAR WISATAWAN

Arah kebijakan: Pematangan segmen pasar wisatawan masaJ dan pengembangan segmen ceruk pasar untuk mengoptimalkan pengembangan Destinasi Pariwisata dan
dinamika asar lobal dan domestik

NO. STRATEGI TAHAP


RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
.,,
I
cc
II Ill
1. Meningkatkan pemasaran dan promosi untuk 1.1. Program pemasaran untuk kelompok pasar wisata OPD yang menyelenggarakan
mendukung penciptaan Destinasi Pariwisata massal (mass market) segmen wisatawan nusantara urusan pemerintah bidang
yang diprioritaskan yang terfokus pada KSPK Trowulan dan sekitamya, kepari wisataan,
KSPK Pacet dan sekitarnya dan KSPK Kemlagi dan
sekitarnva
1.2. Program pemasaran untuk kelompok pasar ceruk OPD yang menyelenggarakan
pasar (niche marketlminat khusus) segmen urusan pemerintah bidang
wisatawan nusantara yang berfokus kepada KSPK kepariwisataan,
Trowulan dan sekitarnya, KSPK Pacet dan
sekitamva, dan KSPK Kemlazi dan sekitarnva
l.3. Program pemasaran untuk mengembangkan OPD yang rnenyelenggarakan
kelompok pasar wisata massal (mass market) urusan pernerintah bidang
segmen wisatawan mancanegara yang berfokus kepari wisataan,
'
kepada KSPK Trowulan dan sekitarnya, KSPK 1.

Pacet dan sekitarnya, dan KSPK Kernlagi dan


sekitarnva
2. Meningkatkan akselerasi pemasaran dan 2.1. Pengelolaan Relasi dengan pelanggan (customer OPD yang rnenyelenggarakan
prornosi pad a pasar utama, baru dan relationship management) untuk pasar wisata utama urusan pemerintah bidang
berkembang kepari wi sataan,
2.2. Intensifikasi program pemasaran dan promosi di OPD yang rnenyelenggarakan
pasar pariwisata utama antara lain melalui Travel urusan pemerintah bi dang
Mart, Communitv Marketing, Sales Mission keoariwisataan,
2.3. Pengembangan co-marketing dengan travel related OPD yang menyelenggarakan
industries setempat yang menj ual paket outbound ke urusan pemerintah bidang
Kabupaten Moiokerto kepari wisataan,
2.4. Pengembangan dan penguatan market research dan OPD yang menyelenggarakan
market intelligence untuk pasar utama (top market) urusan pemerintah bidang
pasar berkembang (emerging market), dan pasar kepariwisataan,
baru (new market)
3. Mengembangkan pemasaran dan promosi 3.1. lntensifikasi promosi produk-produk minat khusus · OPD yang menyelenggarakan
untuk meningkatkan pertumbuhan segmen seperti desa wisata, wisata halal, trekking, biking, II urusan pemerintah bidang
ceruk pasar running, dan lain-lain .. keoariwisataan
3.2. Pengembangan Pasar Sasaran (Target Marke) Yang OPD yang menyelenggarakan
Tepat Bagi Produk Wisata Minat Khusus Di urusan pemerintah bidang
Kabupaten Mojokerto Berdasarkan Pendekatan kepariwisataan,
Variable Segmentasi:
a. Geografis
b. Sosio demografis
c. Produk yang terkait (relatedproducts)
d. Motivasi perjalanan
e. Travel trade F-1
f. Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition ,.
(MICE) melalui market research yang terfokus
pada segmen-segmen tertentu
4. Mengembangkan promos: berbasis tema 4.1. Program pemasaran dan promosi berbasis tema OPD yang menyelenggarakan
tertentu tertentu melalui community marketing dan urusan pernerintah bidang
kampanye pemasaran secara terencana dan terpadu kepari wisataan,
dengan pengembangan produk sesuai tema antara
lain: Kirab Agung Nuswantoro, Ruwat Agung
Nuswantoro, Hari Jadi Kabupaten Mojokerto,
Festival Seribu Penari Mavanz Rontek !II

4.2. Program pemasaran dan promosi bertema khusus ~· OPD yang menyelenggarakan
untuk mendatangkan wisatawan massal f~ii
4.3. Pengembangan bahan promosi secara tematik
. urusan pemerintah bidang
keoari wisataan,
OPD yang menyelenggarakan
urusan pemerintah bidang
keoariwisataan,
5. Meningkatkan akselerasi pergerakan 5. l. Peningkatan kecenderungan berwisata dan gaya OPD yang menyelenggarakan
wisatawan di seluruh Destinasi Pariwisata hidup berwisata, melalui: pembuatan film, acara tv, urusan pemerintah bidang
dan produk kreatif lainnya kepari wi sataan,
5.2. Penyelenggaraan event promosi pariwisata di OPD yang menyelenggarakan
sumber pasar wisnus urusan pemerintah bidang
keoariwisataan,
5.3. Penciptaan program pemasaran dan promosi produk · OPD yang menyelenggarakan
terpadu meliputi: penciptaan skema-skema promosi urusan pemerintah bidang
silang di sepanjang mata rantai industri pariwisata ._11 kepariwisataan,
dan yang terkait, misalnya: motel mempromosikan ,
dan meniual tiket masuk dava tarik wisata ~ .. 11

5.4. Intensifikasi program promos: dan pemasaran i..


OPD yang menyelenggarakan
berbasis komunitas (community marketing), urusan pemerintah bidang
melalui: kepari wisataan,
a. Promosi wisata pada media khusus komunitas
tertentu(tagihan kartu kredit, majalah hobi, . .,
buletin organisasi, dan lain-lain)
b. pemanfaatan pertemuan/event komunitas tertentu
sebagai media promosi (pertemuan keluarga,
komunitas hobi, dan lain-lain) ~ '
5.5. Intensifikasi pemasaran pada segmen remaja dalam OPD yang menyelenggarakan
rangka meningkatkan rasa cinta tanah air, melalui: . urusan pemerintah bidang
a. Penyebaran informasi di institusi pendidikan kepari wisataan,
(sekolah, perguruan tinggi, lembaga bimbingan
Ii
belajar, dan lain-lain) .s
b. Pengembangan insentif dan kerja sama antar ·
pelaku industri pariwisata dengan institusi "
nendidikan
5.6. Intensifikasi pemasaran paket wisata dan event OPD yang menyelenggarakan
tematik tertentu (tradisi kelokalan, religius, urusan pemerintah bidang
weekenders, dan sebagainya, seperti: paket wisata kepariwisataan,
untuk keluarga, kerabat, Ziarab/Pilgrimage dan lain-
lain
5. 7. Peningkatan kemudahan akses dan skema OPD yang menyelenggarakan
pembiayaan perjalanan wisata, melalui: urusan pemerintah bidang
a. Potongan harga terusan (circuit discount) . kepari wisataan,
b. Kartu keanzzotaan (membership)
c. Tiket terusan yang berlaku untuk beberapa
destinasi/daya tarik wisata
d. Kredit wisata (rtravel now, pav later")

2. PENGE~IBANGAN CITRA PARIWISATA

Arah kebijakan 1 : Peningkatan dan pemantapan citra pariwisata Kabupaten secara berkelanjutan

NO. STRATEGl TAHAP


RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Meningkatkan dan memantapkan pemosisian 1.1. Penilaian dan penajaman kembali strategi OPD yang meuyelenggarakan
citra pariwisata Kabupaten di antara para positioning pariwisata Kabupaten Mojokerto yang urusan pemerintah bidang
pesamg berfokus pada core tourism product untuk wisnus: . kepariwisataan,
Theme Park Pilgrimage, dan MICE

1.2. Penilaian dan penajaman kembaJi strategi OPD yang menyelenggarakan


positioning pariwisata Kabupaten Mojokerto yang urusan pemerintah bidang
berfokus pada core tourism untuk wisman: Culture kepariwisataan,
and Heritage, Nature •

2. Meningkatkan dan memantapkan pemosisian 2.1. Penguatan branding "Spirit of Mojopahit" OPD yang menyelenggarakan
citra pariwisata destinasi urusan pemerintah bidang
kepari wisataan,
2.2. Pembuatan brand 3 (Tiga) Destinasi Pariwisata OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten urusan pemerintah bidang
kepari wisataan,
2.3. Pembuatan subbrand 5 (Lima) Kawasan Strategis OPD yang menyelenggarakan
Pariwisata Kabupaten urusan pemerintah bidang
kepariwisataan,
I Arah kebijakan 2 : Peningkatan citra pariwisata Kabupaten sebagai Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, dan berdaya saing

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIAT AN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
.
1. Meningkatkan kegiatan promosi, diplomasi, 1.1. Meningkatkan kegiatan promosi di tingkat lokal, OPD yang rnenyelenggarakan
dan komunikasi regional dan nasional melalu:i media cetak, 1,. I>.·
1. urusan pemerintah bidang
elektronik, media sosial (wibesite), direck kepariwisataan, komunikasi dan
promosion, pameran., dan event infonnatika
1.2. Penguatan citra branding "Spirit of Mojopahit" OPD yang menyelenggarakan
urusan pemerintah bidang
kepariwisataan, komunikasi dan
"• .. informatika

3. PENGEMBANGAN KEMITRAAN PEMASARAN PARIWISATA

Arah kebijakan 1 : Pengembangan kemitraan pemasaran yang terpadu, sinergis, berkesinambungan dan berkelanjutan

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JA WAB
I II III
]. Keterpaduan sinergis prornosi antar 1 . 1 . Pengoptimalan kemitraan antara pemerintah dengan I• OPD yang menyelenggarakan
pemangku kepentingan pariwisata Kabupaten swasta dalarn pemasaran dan promosi . urusan pemerintah bidang
kenariwisataan
1.2. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program r~ OPD yang menyelenggarakan

pemasaran dengan pengembangan investasi urusan pemerintah bidang
. kepariwisataan, penenman modal
1.3. Penguatan promosi bermitra (co-marketing) dengan OPD yang menyelenggarakan
pelaku usaha bl i~
k
urusan pemerintah bidang
I< kepariwisataan, komunikasi dan
'illl
f•"' informatika
1.4. Pengembangan fasilitas penjuaJan secara langsung /: OPD yang menyelenggarakan
(e-commerce) kepada wisatawan dalam transaksi "' urusan pemerintah bidang
paket wisata secara langsung kepariwisataan, komunikasi dan
informatika
2. Strategi pemasaran berbasis pada pemasaran 2.1. Pengembangan konten bahan promosi pariwisata OPD yang menyelenggarakan
yang bertanggung jawab, yang menekankan yang menempatkan masyarakat lokal sebagai tuan urusan pemerintah bidang
.
tanggungjawab terhadap masyarakat, surnber rumah (host) dan penerima manfaat kepariwisataan, komunikasi dan
daya lingkungan dan wisatawan informatika, perdagangan,
nenanaman modal
2.2. Peningkatan penggunaan media promosi pariwisata OPD yang menyelenggarakan
yang ramah lingkungan (paperless and recyclable ' urusan pemerintah bidang
material) kepariwisataan, komunikasi dan
informatika, perdagangan,
nenanaman modal
2.3. Pengembangan mist edukasi melalui berbagai OPD yang menyelenggarakan
bentuk media kepada wi.satawan, masyarakat, dan urusan pemerintah bidang
seluruh pemangku kepantingan (stakeholders), kepariwisataan, komunikasi dan
seperti pengembangan panduan do 's and don 't, informatika, perdagangan,
interpretation kit, dan film iklan responsible tourism penanaman modal
behavior
2.4. Pengembangan pola-pola insentif dan penghargaan OPD yang menyelenggarakan
(reward) untuk upaya pemasaran yang bertanggung urusan pemerintah bidang
jawab kepada pelaku usaha pariwisata kepariwisataan, komunikasi dan
infonnatika, perdagangan,
penanaman modal
2.5. Pengembangan pola-pola sanksi (punishment) untuk OPD yang menyelenggarakan
pelanggaran terhadap prinsip-prinsip pemasaran urusan pemerintah bidang
yang bertanggungjawab kepariwisataan, komunikasi dan
informatika, perdagangan,
penanaman modal
4. PENGEMBANGAN PROMOS! PARIWISATA

Arah kebijakan 1 : Penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata Kabu aten di dalam negeri

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIAT AN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Menguatkan fungsi dan peran promosi 1.1. Perluasan dan pengembangan prornosi pariwisata OPD yang menyelenggarakan
pariwisata di dalam negeri Kabupaten Mojokerto di dalam negeri urusan pemerintah bidang
II
kepariwisataan, komunikasi dan
informatika, perdagangan,
penanaman modal
1.2. Peningkatan dukungan prornosi pariwisata OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten Mojokerto di dalam negeri dan luar urusan pemerintah bidang
negeri kepariwisataan, komunikasi dan
informatika, perdagangan,
penanaman modal
1.3. Pembuatan aturan-aturan dalam penentuan pola OPD yang menyelenggarakan
insentif terhadap semua upaya promosi dari para urusan pemerintah bidang
stakeholders yang mendasarkan pada konsep kepariwisataan, komunikasi dan
responsible tourism informatika, perdagangan,
. penanaman modal
1.4. Pengembangan cetak biru promosi panwisata OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten Mojokerto untuk pasar wisnus urusan pemerintah bidang
kepariwisataan, komunikasi dan
~ 11 informatika, perdagangan,
penanaman modal
1.5. Pembaharuan (update) materi promosi pariwisata di OPD yang menyelenggarakan
website dan media sosial milik pemerintah urusan pemerintah bidang
kepariwisataan, komunikasi dan
informatika, perdagangan,
penanaman modal
1.6. Partisipasipada event-event travel mart di luar OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten Mojokerto yang merupakan sumber urusan pemerintah bidang
pasar wisnus kepariwisataan, komunikasi dan
informatika, perdagangan,
penanaman modal
1.7. Penyelenggaraan event dan festival budaya: musik, OPD yang menyelenggarakan
kuliner, fashion week, kontes fotografi, pemeran urusan pemerintah bidang
kerajinan dan batik, heritage tour, upacara adat, kepariwisataan, komunikasi dan
night festival, pawai budaya, dan lain-lain Iii' informatika, perdagangan,
. I·•
penanaman modal
1.8. Pendistribusian kit promosi kepada pelaku industri OPD yang menyelenggarakan
dan pemerintah daerah di sumber pasar utama urusan pemerintah bidang
kepariwisataan, komunikasi dan
informatika, perdagangan,
penanaman modal
1.9. Community Marketing dengan meJibatkan OPD yang menyelenggarakan
komunitas hobbies (motor, mobil) untuk urusan pemerintah bidang
menyelenggarakan event-event khusus (Gathering, kepariwisataan, komunikasi dan
famtrip, Auto Contest, KonserAmal, dsb) informatika, perdagangan,
oenanaman modal
1.10. Monitoring dan evaluasi kinerja (performance) OPD yang menyelenggarakan
dan lingkup kegiatan promosi pariwisata urusan pemerintah bidang
Kabupaten Mojokerto di dalam negeri kepariwisataan, komunikasi dan
i nfonnatika, perdagangan,
f nenanaman modal
1.11.Optimalisasi koordinasi dan singkronisasi OPD yang menyelenggarakan
program promosi pariwisata dengan badan urusan pemerintah bidang
promosi pariwisata di tingkat nasional dan kepariwisataan, komunikasi dan
daerah, melalui antara Jain: penyelenggaraan informatika, perdagangan,
event bersama, pembuatan materi promosi penanaman modal
bersama
2. Menguatkan dukungan, koordinasi dan 2.1. Optimalisasi dukungan, koordinasi dan OPD yang menyelenggarakan
sinkronisasi terhadap Badan Promosi singkronisasi program pemasaran diantara seluruh urusan pemerintah bidang
Pariwisata Kabupaten dan Badan Promosi pemangku kepentingan dan se1uruh pelaku 11 kepariwisataan, komunikasi dan
Pariwisata Indonesia pariwisata Kabupaten Mojokerto di dalam negeri, Ir informatika
11
melalui pembuatan materi promosi bersama dan 11
keikutsertaan pada event promosi nariwisata
1f
2.2. Penyelenggaraan Familiarrization trip/wisata OPD yang menyelenggarakan
perjalanan pengenalan bagi travel agent/travel urusan pemerintah biclang
operator. media elektrik/cetak/sosial, tokoh-tokoh ' kepariwisataan, komunikasi clan
(prominent figure), dan lain-lain ' - informatika
2.3. Penggiatan promosi brand pada penyelenggaraan OPD yang menyelenggarakan
'··'
event, media ( cetak, elektronik, sosial), OOH, Video 11 ", r .•
urusan pemerintab biclang
promosi, dan lain-lain 'k " kepariwisataan, komunikasi dan
'·,.
,_ . infonnatika
.'
·~·I.>

Arah kebijakan 2 : Penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata Kabupaten di luar negeri

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEG I AT AN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Menguatkan fasilitas, dukungan, koordinasi, 1.1. Optimalisasi koordinasi dan sinkronisasi program OPD yang menyelenggarakan
dan sinkronisasi terhadap promosi pariwisata promosi pariwisata dengan sektor perclagangan dan urusan pemerintah bidang
.
Kabupaten di luar negeri investasi -ic
kepari wisataan, perdazanzan
1.2. Optimalisasi dukungan, koordinasi, dan sinkronisasi OPD yang menyelenggarakan
program pemasaran di antara seluruh pemangku
kepentingan dan seluruh pemangku kepentingan dan
. "'
urusan pemerintah bidang
kepariwisataan, perdagangan
r
selurub pelaku pariwisatanasional di luar nezeri
1.3. Partisipasi pad a event-event travel mart skala OPD yang menyelenggarakan
internasional yang menjadi pangsa pasar urusan pemerintah bidang
kepariwisataan, perdagangan
2. Menguatkan fungsi dan keberadaaan promosi 2. 1. Perluasan dan pengembangan keberadaan dan OPD yang menyelenggarakan
pariwisata Kabupaten di luar negeri kehadiran promosi pariwisata Kabupaten Mojokerto ; urusan pemerintah bidang
di Negara pangsa pasar "" kepari wisataan, perdagangan,
'"' Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
·' ~f1
' Provinsi Jawa Timur
"
2.2. Peningkatan dukungan prornosi pariwisata OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten Mojokerto di luar negeri urusan pemerintah bidang
kepari wisataan, perdagangan,
Dinas Kebudayaan clan Pariwisata
Provinsi Jawa Timur
2.3. Monitoring dan evaluasi kinerja (performance) dan OPD yang menyelenggarakan
lingkup kegiatan promosi pariwisata Kabupaten ' urusan pemerintah bidang
Moj okerto di I uar negeri kepari wisataan, perdagangan,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Timur
2.4. Pengembangan cetak biru promosi pariwisata luar ,11 OPD yang menyelenggarakan
negen urusan pemerintah bidang
)'I kepariwisataan, perdagangan,
,_ Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Timur

KETERANGAN :

Tahapa an I - Ill : 15 Tahun


Tahapan I : Tahun 2018-2023
Tahapan II : Tahun 2024 - 2026
Tahapan III : Tahun 2027 - 2033

C. INDIKASI PROGRAM INDUSTRI PARIWISA TA


1. PENGUATAN STRUKTUR INDUSTRI PARIWISATA

Arah kebijakan : Penguatan fungsi, hierarki, dan hubungan antara atau rantai pembentuk Industri Pariwisata untuk meningkatkan daya saing Industri Pariwisata

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Meningkatkan sinergitas dan keadilan 1 .1. Pengembangan forum dan evaluasi pelaksanaan OPD yang menyelenggarakan
distributif antara mata rantai pembentuk peraturan terkait usaha pariwisata urusan pemerintah bidang
I ndustri Pari wisata kepariwisataan
1.2. Fasilitasi pengembangan skema kerjasama antar ., OPD yang menyelenggarakan
'
usaha pariwisata dalam menciptakan paket wisata urusan pemerintab bidang
kepari wi sataan
1.3. Fasilitasi kerjasama antar usaha pariwisata dalarn OPD yang menyelenggarakan
memasarkan dan mempromosikan paket wisata urusan pemerintah bidang
2. 11 kepari wisataan
' -..
1.4. Pengembangan skema regulasi untuk menjamin
I•
/: . OPD yang menyelenggarakan
keadilan distribusi antar usaha pariwisata dalam urusan pemerintah bidang
berbazai skala . kenari wisataan
2. Menguatkan fungsi, hierarki, dan hubungan 2.1. Peningkatan skema kerja sama dan jejaring antar OPD yang menyelenggarakan
an tar Usaha Pariwisata sejenis untuk us aha pariwisata sejerus yang saling I·
urusan pemerintah bidang
meningkatkan daya saing menauntunzkan 1:.: ·.•· kepariwisataan
2.2. Fasilitasi usaha pariwisata sejenis dalam .[I
OPD yang menyelenggarakan
.·.
mengembangkan kapasitas manajemen dan t, urusan pemerintah bidang
pemanfaatan teknolozi kepari wisataan
3. Menguatkan mata rantai penciptaan nilai 3.1. Fasilitasi peningkatan kualitas produk dan layanan OPD yang menyelenggarakan
tambah antara pelaku Usaha Pariwisata dan pendukung untuk usaha pariwisata urusan pemerintah bidang
sektor terkait . kepari wisataan
.s

3.2. Fasilitasi peningkatan kualitas pelaku usaha sesuai


i
..
OPD yang menyelenggarakan
dengan kebutuhan industri pariwisata ' urusan pemerintah bidang
" kepari wi sataan
3.3. Pengembangan skema kerja sama antara industri OPD yang menyelenggarakan
pariwisata dengan lembaga keuangan untuk ''.~ urusan pemerintah bidang
mendukung perbaikan daya saing industri pariwisata kepari wisataan
Kabupaten Mojokerto

2. PENINGKA TAN DAY A SAING PRO DUK PARIWISA TA

Arah kebijakan 1: Pengembangan kualitas dan keragaman Usaha Daya Tarik Wisata
Da a sain Da a Tarik Wisata

NO. STRATEGI TAHAP


RENCANA K.EGIA TAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Mengembangkan manajemen atraksi 1. 1. Pendukungan peningkatan kualitas managemen OPD yang menyelenggarakan
. . ,,
atraksi melalui peningkatan movasi daya tarik urusan pemerintah bidang
wisata untuk memperkuat daya saing produk wisata kepari wisataan
di destinasi pariwisata Kabunaten Moiokerto
1.2. Penguatan perspektif pasar (dinamika dan OPD yang menyelenggarakan
segmentasi pasar) dalam rangka peningkatan urusan pemerintah bidang
manaiernen atraksi yang berdava sainz keoari wisataan
2. Memperbaiki kualitas interpretasi 2.1. Penciptaan panduan interpretasi (interpretation kit) OPD yang menyelenggarakan
produk-produk wisata meliputi: wisata religi, wisata urusan pemerintah bidang
bahari, wisata ekologi, wisata agro, wisata sejarah, kepari wisataan
wisata budaya, wisata halal, desa wisata, wisata
kuliner clan belanja, wisata MICE, Wisata Taman
Bertema
2.2. Penguatan citra produk wisata: wisata religi, wisata OPD yang menyelenggarakan
babari, wisata ekologi, wisata agro, wisata sejarah,
~'
' urusan pemerintah bidang

3. Menguatkan kualitas produk wisata


wisata budaya, wisata halal, desa wisata, wisata
kuliner dan belanja, wisata MICE, Wisata Taman
Bertema
3.1. Fasilitas pemberian insentif untuk upaya konservasi
terhadap sumber daya budaya dan alam untuk
l "

lo
kepari wi sataa n

OPD yang menyelenggarakan


urusan pemerintah bidang
pariwisata yang merniliki nilai strategis dalam kepariwisataan
mendukung pengembangan produk dan industri I
pariwisata meliputi: budaya kuliner khas Kabupaten ~
Mojokerto dan budaya hasil kesenian khas "
Kabuoaten Mojokerto
3.2. Fasilitasi peningkatan pemanfaatan teknologi dalam ,,:r iii'
II ., OPD yang menyelenggarakan
penguatan kualitas produk wisata urusan pernerintah bidang
kenan wisataan
;
4. Meningkatkan pengemasan produk wisata 4. 1. Penc.iptaan dan peningkatan pemanfaatan keunikan OPD yang menyelenggarakan
produk wisata melaJui penggunaan unsur kelokalan ' h urusan pemerintah bidang
dan budaya khas Kabupaten Moiokerto : kepariwisataan
~
4.2. Peningkatan inovasi dan kreativitas pemaketan dan ~·
OPD yang menyelenggarakan
u
pengemasan akraksi pariwisata meliputi: wisata urusan pemerintah bidang
religi, wisata bahari, wisata ekologi, wisata agro, " kepari wisataan
wisata sejarah, wisata budaya, wisata halal, desa r-

wisata, wisata kuliner dan belanja, wisata MICE,


Wisata Taman Bertema dan produk-produk wisata .
baru lainnya sesuai trend dan dinamika pasar
wisatawan
Arab kebijakan 2: Pengembangan kapasitas dan kualitas fungsi dan layanan Fasilitas Pariwisata yang mernenuhi standar nasional dan internasional serta mengangkat
unsur keunikan dan kekhasan lokal
(Daya saing Fasilitas Pariwisata)

NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN TAHAP


I PENAGGGUNG JAW AB
II Ill
1. Mendorong dan meningkatkan standarisasi I . 1. Standardi sasi dan sertivikasi usaha OPD yang menyelenggaraka.n
dan Sertifikasi Usaha Pariwisata ~
urusan pernerintah bidang
, kepariwisataan,Lembaga
Sertifikasi Usaha
1.2. Standardisasi dan sertifikasi aspek keamanan di h· Kepolisian
seluruh usaha pariwisata I

2. Mengembangkan skema fasilitas untuk 2.1. Pengembangan skema regulasi untuk melindungi OPD yang menyelenggarakan
mendorong pertumbuhan Usaha Pariwisata usaha pariwisata skaJa mikro, kecil, dan menengah 11 urusan pemerintah bidang
skala usaha mikro, kecil, dan menengah nasional terhadap ancaman usaha-usaha pariwisata 11 kepariwisataan, usaha mikro kecil
asinz 'ill
Ill dan rnenenzah
2.2. Pengembangan skema insentif untuk mendorong · OPD yang menyelenggarakan
penggunaan produk UMKM dan produk lokal oleh ' urusan pemerintah bidang
pelaku usaha pari wisata kepariwisataan, usaha mikro kecil
dan rnenenzah
2.3. Penyusunan skema kerja sama antara pemerintah OPD yang menyelenggarakan
~
dan industri pariwisata dalam upaya perintisan ·~ urusan pemerintah bidang
pengembangan kepariwisataan, usaha mikro keciJ
~· dan menenzah
3. Mendorong pemberian insentif untuk 3.1. Pemberian insentif kepada industri pariwisata yang ~ OPD yang menyelenggarakan
menggunakan produk dan tern a yang mengembangkan kekhasan lokal (local speciality) ~ urusan pemerintah bidang
memiliki keunikan dan kekhasan lokal dan budava k.has Kabupaten Moiokerto -. kepari wisataan
3.2. Peningkatan pemanfaatan unsur dan tema kelokalan OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten Mojokerto dalam usaha. pariwisata r..
urusan pemerintah bidang
I kepari wisataan
3.3. Penyusunan kebijakan dan regulasi penggunaan OPD yang menyelenggarakan
:1
sumber day a budaya lokal dalam menyelenggarakan urusan pemerintah bidang
I~
usaha pari wisata kepari wisataan
Arah kebijakan 3: Pengembangan kapasitas dan layananjasa transportasi yang mendukung kemudahan perjalanan wisatawan ke Destinasi Pariwisata
(Da a sain aksesibilitas

NO. STRATEGI TAHAP


RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JA WAB
I II III
1. Peningkatan etika bisnis dalam pelayanan 1. 1. Peningkatan profesionalitas manajemen us aha OPD yang menye]enggarakan
usaha transportasi pariwisata transportasi pariwisata urusan pemerintah bidang
ii
kepariwisataan, perhubungan,
· kepolisin
1.2. Peningkatan dan implementasi standar kelayakan ~
OPD yang menyelenggarakan
operasional usaha transportasi pariwisata urusan pemerintah bidang
kepari wisataan, perhubungan,
kepolisin
1.3. Penegakkan regulasi keamanan, kenyamanan, dan OPD yang menyelenggarakan
keselamatan pelayanan dalam usaha transportasi urusan pemerintah bidang
I'll
pariwisata kepari wisataan, perhubungan,
kepolisin
2. Membangun konektivitas transportasi 2.1. Peningkatan kualitas jalan antar DPK dan antar OPD yang menyelenggarakan
angkutan antar wilayah KSPK urusan pemerintah bidang
1
kepariwisataan,pekeriaan umum
2.2. Peningkatan moda transportasi antar DPK dan antar OPD yang menyelenggarakan
KSPK urusan pemerintah bidang
Ii kepariwisataan, perhubungan
- "
3. PENGEMBANGAN KEMlTRAAN USAHA PARIWlSATA

Arah kebijakan: Pengembangan skema kerja sama antara pemerintah, Pemerintah Kabupaten, dunia usaha, dan masyarakat

NO. STRATEGJ TAHAP


RENCANA KEGIA TAN PENAGGGUNG JAW AB
I II
·.\!;
rrr
]. Menguatkan kerja sama antara pemerintah, 1.1. Pengembangan skema kerja sama perencanaan OPD yang menyelenggarakan
Pernerintah Kabupaten, dunia usaha, dan antara pernerintah dan dunia us aha dalam urusan pemerintah bidang
masyarakat pengembangan dan pemasaran destinasi-destinasi kepari wisataan
nariwisata kabupaten I
1.2. Fasilitasi pern bentukan forum komunikasi dan ; OPD yang rnenyelenggarakan
koordinasi pelaku industri pariwisata urusan pernerintah bidang
kepariwisataan, Kadin
1.3. Pelaksanaan bimbingan teknis program Kernitraan OPD yang menyelenggarakan
Usaha Pariwisata di tingkat Kecamatan dan Desa '"h' urusan pemerintah bidang
kepari wi sataan
1.4. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi kemitraan OPD yang menyelenggarakan
r-
usaha pariwisata urusan pemerintah bidang
1'11
. kepari wisataan
2. Menguatkan implementasi kerja sama antara 2.1. Pengembangan forum komunikasi implementasi I!! OPD yang menyelenggarakan
pemerintah, Pemerintah Kabupaten, dunia program kerjasama antara pemerintah dan dunia urusan pemerintah bidang
usaha, dan masyarakat usaha dalam pengembangan dan pemasaran kepari wisataan
;i;
destinasi-destinasi oariwisata I" ..

2.2. Pengembangan forum koordinasi dan sinkronasi OPD yang menyelenggarakan
pelaksanaan program kerjasama dalam urusan pemerintah bidang
meninzkatkan sadar wisata melalui saota oesona .. kepari wisataan
2.3. Penyusunan database seluruh asosiasi pariwisata OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten Mojokerto urusan pemerintah bidang
kepari wisataan
2.4. Penyusunan skema kerjasama antara pemerintah dan OPD yang menyelenggarakan
industri pariwisata dalam keadaan darurat (misal: urusan pernerintah bidang
bencana alam) • lo kepariwisataan, BPBD
2.5. Penyusunan pol a-po la pendampingan dalam OPD yang menyelenggarakan
pernulihan kepariwisataan pasca kritis urusan pemerintah bidang

,.,..,. kepariwisataan
3. Menguatkan monitoring dan evaluasi kerja 3. J. Pengembangan skema dan pelaksanaan monitoring OPD yang menyelenggarakan
sama antara pemerintah, Pemerintah dan evaluasi program antara pemerintah dan dunia ' urusan pemerintah bidang
Kabupaten, pelaku usaha, dan rnasyarakat us aha dalam pengembangan dan pemasaran kepariwisataan
destinasi
3.2. Pengembangan skema dan pelaksanaan monitoring ill OPD yang menyelenggarakan
dan evaluasi program kemitraan untuk menjamin urusan pemerintah bidang
tanggung iawab terhadap linzkunzan kepari wisataan
.
3.3. Pengembangan skema dan pelaksanaan monitoring OPD yang menyelenggarakan
dan evaluasi program kemitraan untuk menjamin urusan pemerintah bidang
kepariwisataan
tanggung jawab terhadap hak-hak wisatawan dan
masyarakat di sekitar destinasi pariwisata
,.
3.4. Pengembangan skema dan pelaksanaan pemberian ' OPD yang menyelenggarakan
penghargaan/reward bagi perseorangan dan badan urusan pemerintah bidang
usaha pariwisata dalam partisipasinya meningkatkan kepari wisataan
pembangunan industri pariwisata di Kabupaten
Mojokerto
'

....
4. Mengoptimalkan peran serta masyarakat 4.1. Pengembangan kerjasama dengan pemerintah Sekretariat Daerah
dalam penguatan kerja sama antara kabupaten terdekat OPD yang menyelenggarakan
pemerintah, Pemerintah Kabupaten, dunia urusan pernerintah bidang
usaha, dan masyarakat ~ kepariwisataan
4.2. Penzembanzan keriasama denzan BUMN
4.3. Pengembangan kerjasama dengan Jembaga
oenelitian dan lembaga pendidikan .

4. MENCIPTAKAN KREDIBILITAS BISNIS

Arah kebijakan: Pengembangan manajemen dan pelayanan Usaha Pariwisata yang kredibel dan berkualitas

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JA WAB
I II III
1. Menerapkan standarisasi dan Sertifikasi 1.1. Penerapan standardisasi usaha pada semua jasa OPD yang menyelenggarakan
Usaha Pariwisata yang mengacu pada usaha pariwisata sesuai peraturan perundang- urusan pemerintah bidang
. . . . '
pnnsip-pnnsip dan standar nasional dan undangan I
;
kepariwisataan, Lembaga
intemasional dengan mengoptimalkan Serifikasi Usaha
pemanfaatan sumber daya lokal 1.2. Penerapan sertikasi profesi pada para pelaku usaha OPD yang menyelenggarakan
jasa pariwisata sesuai peraturan perundang- urusan pemerintah bidang
undangan kepariwisataan, Lembaga
Sertifikasi Profesi
1.3. Penerapan Tanda Daftar Usaba Jasa Pariwisata OPD yang menyelenggarakan
'1
urusan pemerintah bidang
kepari wisataan, neri i inan
2. Menerapkan sistem yang aman dan 2.1.
terpercaya dalam transaksi bisnis secara '
elektronik
3. Mendukung penj anu nan us aha melalui 3.1. Mengembangkan regulasi di bi dang usaha ' Sekretariat Daerah
reguJasi dan fasilitasi pariwisata untuk menciptakan il<lim yang kondusif ·
bagi perkembangan usaha pariwisata sesuai dengan
·~ OPD yang menyelenggarakan
urusan pemerintab bidang
ketentuan neraturan perundana-undanzan. kenari wisataan

5. PENGEMBANGAN TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN

Arah kebijakan : Pengembangan manajemen UsahaPariwisata yang mengacu pada prinsip-prinsip Pembangunan pariwisata berkelanjutan, kode etik pariwisata dunia
dan ekonomi hiiau

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
T II III
1. Mendorong tumbuhnya ekonomi hijau di 1.1. Penyusunan regulasi Pengembangan Manajemen ' OPD yang menyelenggarakan
sepanjang rantai-rantai Usaha Pariwisata Usaha Pariwisata berbasis ekonomi hijau urusan pemerintah bidang
~ kepariwisataan, lingkungan hidup,
I•
perijinan dan penanaman modal
l.2. Penyusunan kebijakan pengelolaan usaha pariwisata ~ OPD yang menyelenggarakan
berbasis ekonomi hijau di lingkup Kabupaten urusan pemerintah bidang
kepariwisataan, lingkungan hidup,
k. · neriiinan dan oenanaman modal
1.3. Pengembangan sistem insentif dan disinsentif bagi OPD yang menyelenggarakan
usaha bagi usaha-usaha pariwisata yang menerapkan urusan pemerintah bidang
green economy [:~:
kepariwisataan, lingkungan hidup,
II neriiinan dan penanaman modal
' '

1.4. Fasilitasi penerapan tumbuhnya ekonomi hijau di OPD yang menyelenggarakan


usaha-usaha pariwisata I urusan pemerintah bidang
. kepariwisataan, lingkungan hidup,
r oeriiinan dan penanaman modal
2. Mengembangkan manajemen Usaha 2.1. Pengembangan manajemen usaha pariwisata yang I
OPD yang menyelenggarakan
Pariwisata yang peduli terhadap pelestarian peduli terbadap pelestarian budaya dan alam 1,
urusan pemerintah bidang
lingkungan dan budaya kepariwisataan, lingkungan hidup,
perdagangan
2.2. Penyusunan pedoman mengenai kewajiban
pelestarian sumber daya alam dan budaya untuk
usaha-usaha pariwisata

2.3. Pengembangan skema dan implementasi program


Corporate Social Responsibility (CSR) yang
mendukung pengembangan destinasi wisata dan
mas arakat
2.4. Pengembangan pedoman dan implementasi
pengelolaan lingkungan hidup (AMDAL, Upaya
Pengelolaan Lingkungan/ULP dan Upaya
Pemantauan L ingkungan/Ul.P) dalam
penyelenggaraan usaha pariwisata sesuai dengan
eraturan rundan an

KETERANGAN :

Tahapa an I - III : 15 Tahun


Tahapan I : Tahun 2018- 2023
Tahapan II : Tahun 2024 - 2026
Tahapan III : Tahun 2027 - 2033
D. INDIKASI PROGRAM KELEMBAGAAN PARIWISATA
1. PENGUATAN ORGANISASI KEPARIWISATAAN

Arah kebijakan 1 : Refonnasi birokrasi kelembagaan dan penguatan mekanisme kinerja organisasi untuk: mendukung misi Kepariwisataan sebagai portofolio
Pemban unan Kabu aten

STRATEGI TAHAP
NO. RENCANA KEGIA TAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Menguatkan tata kelola Organisasi Penyesuaian dan akselerasi pelaksanaan kewenangan, , -
~ OPD yang menyelenggarakan
Kepariwisataan dalam struktur perangkat tugas dan fungsi perangkat daerah kabupaten bidang '· . urusan pemerintah bidang
Kabupaten pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan . kepari wisataan
perundang-undangan dalam rangka pernbangunan
destinasi, pemasaran, industtri dan kelembagaan ·~
I•
kepariwisataan Kabupaten Moiokerto
2. Menguatkan kemampuan perencanaan, 2.1. Akselerasi pendidikan dan pelatihan bagi aparatur ' OPD yang menyelenggarakan
pelaksanaan, dan pengawasan program perangkat daerah di bidang perencanaan dan " urusan pemerintah bidang
Pembangunan Kepariwisataan penyusunan program/kegiatan pembangunan , ":i. kepari wisataan
kepariwisataan sesuai dengan Rencana Induk
Kepariwisataan Kabupaten Moiokerto ,,
2.2. Akselerasi pendidikan dan pelatihan bagi aparatur II
"·.IJ.< OPD yang menyelenggarakan
perangkat daerah di bidang harmonisasi dan ' urusan pernerintah bidang
singkronisasi program/kegiatan pembangunan kepariwisataan
kepariwisataan sesuai dengan Rencana Induk ~
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
Mojokerto ,.,
2.3. Akselerasi pendidikan dan pelatihan bagi aparatur OPD yang menyelenggarakan
perangkat daerah di bidang pengawasan dan urusan pemerintah bidang
pengendalian program/kegiatan pembangunan kepariwisataan
kepariwisataan sesuai dengan Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
Mojokerto
3. Menguatkan mekanisme sinkronisasi dan Singkronisasi dan harmonisasi pada tatanan perencanaan OPD yang menyelenggarakan
harmonisasi program Pembangunan dan pelaksanaan kebijakan, strategi, dan program serta urusan pemerintah bidang
Kepariwisataan baik secara internal kegiatan pembangunan antar perangkat daerah kepariwisataan
perangkat kabupaten maupun lintas sektor Kabupaten Mojokerto
I Arah kebijakan 2: Memantapkan Organisasi Kepariwisataan dalam rnendukung pariwisata sebagai pilar strategis Pembangunan Kabupaten

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Menguatkan fungsi strategis Kepariwisataan Peningkatan koordinasi antar dinas terkait, pihak B OPD yang menyelenggarakan
dalam rneningkatkan pendapatan ash kementerian/lernbaga, dan kabupaten untuk mendorong I;
urusan pemerintah bidang
Kabupaten dan devisa nendanatan asli daerah kenari wisataan
2. Meningkatkan Usaha Pariwisata terkait Peningkatan koordinasi an tar rnata rantai usaha OPD yang menyelenggarakan
kepari wi sataan dalam mernperkuat kesisteman ., I• urusan pemerintah bidang
penzelolaan destinasi dan industri nariwisata kepari wisataan
3. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan koordinasi antar din as terkait, pihak OPD yang menyelenggarakan
,,'.
kementerian/1embaga, dan kabupaten
pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata secara
dalam
!1
·~ urusan pemerintah bidang
kepari wi sataan
sinergis
4. Meningkatkan pelestarian lingkungan Peningkatan koordinasi an tar dinas terkait, pihak "' OPD yang menyelenggarakan
kementerian/lembaga, kabupaten dalam rangka I! urusan pemerintah bidang
peningkatan pelestarian lingkungan alam dan budaya kepariwisataan
secara sinergis

Arah kebijakan 3 : Mengembangkan dan menguatkan Organisasi Kepariwisataan yang menangani bidang Pemasaran Pariwisata

STRATEGI TAHAP
NO. RENCANA KEG IATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Meningkatkan struktur dan fungsi organisasi 1.1. Penguatan struktur organisasi pemasaran pariwisata OPD yang menyelenggarakan
bidang pemasaran ditingkat Pernerintah " urusan pemerintah bidang
Kabunaten kepariwisataan
2. Memfasilitasi terbentuknya Badan Promosi 2.1. Pengembangan mekanisme dan regulasi koordinasi OPD yang menyelenggarakan
Pariwisata Kabupaten kewenangan antara Badan Promosi Daerah
"
urusan pemerintah bidang
Kabupaten Mojokerto dan Pemerintab Dae rah ' kepariwisataan
dalam program promosi pemasaran pariwisata
Kabupaten Mojokerto
2.2. Pendukungan clan fasilitasi operasionalisasi Badan OPD yang menyelenggarakan
Promosi Pariwisata Daerah secara sistematik urusan pemerintah bidang
kepariwisataan
2.3. Fasilitasi market intelligent, market research, market
analysis
. OPD yang menyelenggarakan
urusan pemerintah bidang
1:1
a
. kenari wisataan
3. Menguatkan kemitraan antara Badan Promosi Fasilitasi peningkatan kemitraan antara Badan Promosi ·>
.. OPD yang menyelenggarakan
Pariwisata Kabupaten dan Pemerintah Pariwisata Daerah Kabupaten Mojokerto dan pemerintah urusan pemerintah bidang
Kabupaten dalam pembangunan daerah dalam pembangunan kepariwisataan Kabupaten I.·
. kepariwisataan
kepariwisataan Kabupaten Mojokerto
I.•

Arab kebijakan 4 : Mengembangkan clan menguatkan Organisasi Kepariwiataan yang menangani bidang Industri Pariwisata

NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN TAHAP


1
PENAGGGUNG JAW AB
II III
1. Memfasi litasi pem bentukan gabungan1. 1. Pembentukan GIPI (Gabungan Industri Pariwisata . OPD yang menyelenggarakan
;
Industri Pariwisata Kabupaten Indonesia) Daerah Kabupaten Mojokerto dalam urusan pemerintah bidang
mengembangkan usaha pariwisata kabupaten kepari wisataan
2. Menguatkan kemitraan antara gabungan 2. 1. Fasilitasi clan pendampingan pembentukan GIPI OPD yang menyelenggarakan
Industri Pariwisata Kabupaten dan (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) Daerah urusan pemerintab bidang
Pemerintah Kabupaten dalam Kabupaten Mojokerto dalam mengembangkan kepari wisataan
Kepariwisataan Kabupaten usaha oariwisata di Kabuoaten Moiokerto
2.2. Pendukungan dan fasilitasi operasionalisasi GIPI OPD yang menyelenggarakan
Daerah Kabupaten Mojokerto secara sistematik II
urusan pemerintah bidang
dalam memperkuat akselerasi pembangunan kepari wisataan
keoariwisataan Kabupaten Moiokerto
Arab kebijakan 5 : Mengembangkan dan menguatkan Organisasi Kepariwisataan yang menangani bidang Destinasi Pariwisata

NO. STRATEGI TAHAP


RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JA WAB
I II III
l. Menguatkan struk:tur dan fungsi organi sasi 1.1. Penguatan struktur organisasi dalam pengembangan OPD yang menyeJenggarakan
bidang pengembangan destinasi di tingkat destinasi pariwisata urusan pemerintah bidang
Pemerintah Kabupaten
2. Memfasilitasi terbentuknya orgarusasi 2.1. Fasilitasi perintisan pengembangan organisasi tata . - keoari wisataan
OPD yang menyelenggarakan
pengembangan destinasi kelola destinasi pariwisata kabupaten berdasarkan urusan pemerintah bidang
konsep Destination Management Organization 1. kepari wisataan
(DMO) untuk mendorong akselerasi pembangunan
destinasi nariwisata Kabuoaten Moiokerto
2.2. Fasilitasi penguatan kapasitas (capacity building) OPD yang menyelenggarakan
pelaksana organisasi tata kelola destinasi pariwisata urusan pemerintah bidang
kabupaten/badan otorita pariwisata kabupaten kepari wisataan
didestinasi pariwisata kabupaten, yang meliputi
partisipasi masyarakat, manajerial, kelernbagaan,
SDM, pengembangan produk, pemasaran dan h

promosi "
3. Menguatkan kemitraan antara organisasi Fasilitasi peningkatan kemitraan antara organisasi OPD yang menyelenggarakan
pengembangan destinasi dan Pemerintah pengembangan destinasi dan pemerintah dalam urusan pemerintah bidang
Ka bu paten dalam pengembangan pembangunan kepariwisataan nasional kepari wisataan
Kepariwisataan Kabuoaten

2. PEMBANGUNAN SDM PARIWISATA

Arah kebijakan 1 : Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM Pariwisata


SDM Pariwisata di tin kat Pemerintah Kabu aten

NO. STRATEGI TAHAP


RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Meningkatkan kemampuan dan 1.1. Peningkatan kemampuan perencanaan strategik OPD yang menyelenggarakan
profesionalitas pegawai (strategic planning} bidang kepariwisataan bagi urusan pemerintah bidang
aparatur sinil negara tingkat Kabuoaten
kepariwisataan, Badan
Kepezawain Daerab
1.2. Peningkatan kecakapan manajerial dan teknis OPD yang menyelenggarakan
bidang kepariwisataan bagi aparatur sipil negara urusan pemerintah bi dang
Kabupaten Mojokerto, antara lain: kepariwisataan, Badan
1) Pendidikan formal lanjut bagi pegawai potensial Kepegawain Daerah
2) Pengembangan kemampuan interaksi sosial (soft
skills) seperti negosiasi, diplomasi, dan
kemampuan komunikasi (public speaking)
3) Pelatihan promosi dan oemasaran
1.3. Peningkatan kapasitas aparatur sipil negara OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten Mojokerto pada semua eselon meliputi: urusan pemerintah bidang
1) Program technical expert (outsourcing SDM) kepariwisataan, Badan
2) Magang (Apprenticeship) Kepegawain Daerah
3) Benchmarking terhadap best practices in tourism :·.~
untuk adopsi model dan inovasi kepariwisataan
1.4. Penguatan sistem penilaian kinerja berbasis OPD yang menyelenggarakan
kopetensi melalui: urusan pemerintah bidang
1) Pengembangan materi dan metode penilaian lti; kepari wisataan, Badan
kinerja ' Kepegawain Daerah
2) Peningkatan kualitas penilai kinerja
3) Implementasi sistem oenilaian kineria
\I
1.5. Pengembangan dan implementasi budaya organisasi OPD yang menyelenggarakan
kepariwisataan (coorporate culture) untuk aparatur urusan pemerintah bidang
sipil negara bidang kepariwisataan kepariwisataan, Badan
Kepezawain Daerah
1.6. Pemetaan kompetensi, standardisasi dan sertifikasi ·. OPD yang menyelenggarakan
SDM kepariwisataan pada dinas kabupaten yang urusan pemerintah bidang
memiliki urusan (desk) dengan pariwisata kepari wisataan, Badan
' Keoezawain Daerab
'•

1.7. Pengembangan standar kompetensi SDM pengelola OPD yang menyelenggarakan


e-government kepariwisataan urusan pemerintah bidang
,, kepariwisataan, Badan
Kepegawain Daerah
2. Meningkatkan kualitas pegawai bi dang 2. l. Akselerasi kualitas aparatur sipil negara rnelalui ' OPD yang menyelenggarakan
Kepariwisataan fasilitasi pendidikan lanjutan program studi urusan pemerintah bidang
kepariwisataan kepariwisataan, Badan
' Kepezawain Daerah
2.2. Akselerasi kualitas aparatur sipil negara rnelalui OPD yang menyelenggarakan
pelibatan di pusat-pusat kajian pariwisata perguruan urusan pemerintah bidang
'
tinggi maupun lembaga riset yang relevan baik di kepari wisataan, Badan
dalarn neaeri rnaunun luar nezeri Kepezawain Daerah
3. Meningkatkan kualitas surnber daya manusia 3 .1. Penerapan serifikasi Iembaga pendidikan vokasi .. OPD yang menyelenggarakan
'
pengelola pendidikan dan latihan bidang bidang kepariwisataan urusan pemerintah bidang
Kepariwisataan pendidikan,
r
» Lembaza Sertfikasi Profesi

Arah kebijakan 2: Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Pariwisata


(SDM Pariwisata di dunia usaha dan mas arakat

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA K.EGIAT AN PENAGGGUNG JAW AB
I ~ II III
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber 1.1. Penyusunan peraturan dan SOP peningkatan kualitas OPD yang menyelenggarakan
day a manusra yang memiliki sertifikasi dan kuantitas SDM yang memiliki sertifikasi urusan pemerintah bidang
kompetensi di setiap Destinasi Pariwisata konetensi oariwisata di tinzkat kabuoaten .... kepariwisataan, tenaza keria
1.2. Mendoroog pembentukan Lembaga Sertifikasi ' OPD yang menyelenggarakan
Profesi (LSP) Pariwisata dalam rangka urusan pemerintah bidang
mempercepat sertifikasi profesi tenaga kerja
nariwisata
' ~.
I~
~
kepariwisataan, tenaga kerja

1.3. Menentukan standard tenaga kerja yang terkait OPD yang menyelenggarakan
dengan pariwisata bisa berupa sertifikasi profesi fr urusan pemerintah bidang
maupun penvarinzan melalui asosiasi oariwisata ~
kepariwisataan, tenaza keria
1 .4. Pendataan dan Inventarisasi SDM (jumlah, OPD yang menyelenggarakan
kualifikasi, mas a kerja, pengetahuan dan Ji' urusan pemerintah bidang
ketrampilan/pelatihan, bakat dan minat karvawan) kepariwisataan, tenaza keria
1.5. Implementasi sertifikasi profesi SDM indutri l<t OPD yang menyelenggarakan
pariwisata urusan pemerintah bidang
~~ kepariwisataan, tenaza keria
1.6. Akselerasi sertifikasi melalui insentif bantuan biaya OPD yang menyelenggarakan
sertifikasi industri pariwisata menengah ke bawah urusan pemerintah bidang
kepariwisataan, tenaaa keria
2. Meningkatkan kemampuan kewirausahaan di 2.1. Penguatan kompetensi manajerial dan teknikal SDM OPD yang menyelenggarakan
bidang Kepariwisataan industri pariwisata melalui: urusan pemerintah bidang
a. Pengembangan pendidikan/pelatihan kepariwisataan, tenaga kerja
kepariwisataan bagi pelaku industri pariwisata
b. Pelatihan softskills(PR-ing, negosiasi, diplomasi,
penguasaan bahasa, hospitality, courtesy)
c. Pelatihan teknologi informasi dan komunikasi
pemasaran
d. Pelatihan kewirausahaan berbasis industri kreatif
2.2. Pengembangan pelatihan perancangan bisnis bagi OPD yang menyelenggarakan
UMKM pariwisata , I urusan pemerintah bidang
kepariwisataan, tenaza keria
2.3. Pengembangan advokasi dan pendampingan OPD yang menyelenggarakan
pelaksanaan bisnis bagi UMKM pariwisata urusan pemerintah bidang
kepari wisataan, tenaza keria
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas 3_ 1. Pembentukan dan penguatan institusi pendidikan OPD yang menyelenggarakan
lembaga pendidikan Kepariwisataan yang pariwisata di Kabupaten Mojokerto, meliputi: urusan pemerintah bidang
terakreditasi Pembukaan Unit Pelaksana Teknis Kabupaten kepariwisataan, pendidikan
dalam bentuk Politeknik, Sekolah Tinggi, atau
Akademi Pariwisata Kabupaten Moiokerto
3.2. Peningkatan kualitas Lembaga pendidikan dan OPD yang menyelenggarakan
pelatihan Kepariwisataan melalui: urusan pemerintah bidang
a. Peningkatan relevansi kurikulum I• kepari wisataan, pen did ikan
b. Inovasi metode pembelajaran
c. Pernutakhiran sarana prasarana oembelaiaran
33. Penguatan institusi pendidikan pariwisata di 1.--
OPD yang menyelenggarakan
Kabupaten Mojokerto melalui: urusan pemerintah bidang
a. Pemutakbiran kurikulum berdasarkan "Common kepariwisataan, pendidikan
ASEAN Tourism Curriculum (CATC)" yang I~

telah mendapatkan pengakuan United Nation


World Tourism Organization (UNWTO)
b. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan
kepariwisataan bertaraf intemasional
c. Peningkatan relevansi kurikulurn untuk
enienian an rofesi ke ariwisataan
3.4. Peningkatan kualitas penyelenggaraan dikJat OPD yang menyelenggarakan
kepariwisataan melalui: urusan pemerintah bidang
a. Penguasaan manajernen penyelenggaraan kepari wisataan, pendidikan
pelatihan dengan mendatangkan technical expert
dari lembaga pariwisata temama di nasional dan
dunia
b. Magang di lembaga diklat kepariwisataan
temarna di nasional dan dunia
3.5. Pengembangan kerjasama antara institusi OPD yang menyelenggarakan
pendidikan kepariwisataan clan industri pariwisata urusan pemerintah bidang
ke ariwisataan ndidikan
3.6. Pengembangan standardisasi dan sertifikasi tenaga OPD yang menyelenggarakan
pendidikan kepariwisataan urusan pemerintah bidang
ke ariwisataan, ndidikan

3. PENYELENGGARAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

I Arah kebijakan 1 : Peningkatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan Destinasi Pariwisata

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
1. Meningkatkan penelitian dalam rangka 1.1. Pengembangan penelitian ten tang pennnsan OPD yang menyelenggarakan
pengembangan Daya Tarik Wisata pengembangan daya tarik wisata dalam rangka urusan pemerintah bidang
,
mendorong pertumbuhan destinasi pariwisata
kabupaten dan nenzembanzan daerah 1 kepariwisataan, Badan Litbang

1.2. Pengembangan penelitian tentang pembangunan I •


OPD yang menyelenggarakan
daya tarik wisata untuk meningkatkan kualitas dan urusan pemerintah bidang
~
day a samg produk dalam menarik minat dan kepariwisataan, Badan Litbang
loyal itas seamen pasar vanz ada
1.3. Pengembangan penelitian tentang pemantapan daya OPD yang rnenyelenggarakan
tarik wisata untuk meningkatkan daya saing produk -
urusan pemerintah bidang
dalam rnenarik kunjungan ulang wisatawan dan kepariwisataan, Badan Litbang
t ,, I•
seamen pasar yang lebih luas
1.4. Pengembangan penelitian tentang revitalisasi daya OPD yang menyelenggarakan
tarik wisata dalam upaya peningkatan daya saing l!!o: urusan pemerintah bidang
'
nroduk dan destinasi oariwisata kabuoaten keoariwisataan, Badan Litbanz
2. Meningkatkan penelitian dalam rangka 2.1. Pengembangan penelitian tentang pembangunan ~
•.
;'." OPD yang menyelenggarakan
pengembangan aksesibilitas dan/atau sarana transportasi angkuta jalan, sungai, danau, dan -:
urusan pemerintah bidang
transportasi Kepariwisataan dalam penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan kepariwisataan, Badan Litbang
mendukung daya saing DPK anakutan kereta api
2.2. Pengembangan penelitian tentang pembangunan OPD yang menyelenggarakan
prasarana transportasi angkuta jalan, sungai, danau, urusan pemerintah bidang
dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, kepariwisataan, Badan Litbang
dan anzkutan kereta aoi
2.3. Pengembangan penelitian tentang pembangunan OPD yang menyelenggarakan
sistem transportasi angkutajalan, sungai, danau, dan urusan pernerintah bidang

penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan kepariwisataan, Badan Litbang
I
angkutan kereta api
.k-
3. Meningkatkan penelitian dalam rangka 3. 1. Pengembangan penelitian tentang pembangunan ' OPD yang menyelenggarakan
pengembangan Prasarana Umum, Fasilitas prasarana umum, fasilitas urnum, dan fasilitas urusan pernerintah bidang
Umurn dan Fasilitas Pariwisata dalam pariwisata dalam rnendukung perintisan r-
~· kepariwisataan, Badan Litbang
rnendukung daya saing DPK oenaernbanzan destinasi oariwisata kabuoaten 1:..
'
3.2. Pengembangan penelitian tentang peningkatan OPD yang menyelenggarakan
prasarana urnum, kuaLitas fasilitas umum, dan urusan pemerintah bidang
fasilitas pariwisata yang mendorong perturnbuhan, ' kepariwisataan, Badan Litbang
~'
meningkatkan kualitas dan daya saing destinasi
~ t<'·
pariwisata kabupaten r,,
j
3.3. Pengembangan penetian tentang pengendalian OPD yang menyelenggarakan
t ,
prasarana umum, pembangunan fasilitas umum, dan urusan pemerintah bidang
fasilitas pariwisata bagi destinasi-destinasi kepariwisataan, Badan Litbang
pariwisata yang sudah melampaui ambang batas
dava dukunz
4. Meningkatkan penelitian dalam rangka 4.1. Pengembangan penelitian tentang pengembangan ~· OPD yang menyelenggarakan
mernperkuat Pemberdayaan Masyarakat potensi, kapasitas dan partisipasi masyarakat d
urusan pemerintah bidang
melalui Kepariwisataan melalui pembangunan kepariwisataan 11 kepariwisataan, Badan Litbang

4.2. Pengembangan penelitian ten tang peningkatan OPD yang menyelenggarakan
potensi dan kapasitas sumber daya lokal melalui urusan pemerintah bidang
pengembangan usaha produktif di bidang pariwisata kepariwisataan Badan Litbana
4.3. Pengembangan penelitian tentang pengembangan OPD yang menyelenggarakan
regulasi dan in sent if untuk untuk mendorong urusan pemerintah bidang
berkembang us aha ekonomi masyarakat lokal kepariwisataan, Badan Litbang
menurut peraturan perundang-undangan '·
I· l

4. 4. Pengembangan penelitian ten tang penguatan OPD yang menyelenggarakan


kemitraan rantai nilai an tar us aha di bi dang .~ urusan pemerintah bidang
kepariwisataan '· kepariwisataan, Badan Litbang
4.5. Pengembangan penelitian tentang perluasan akses ' 1
OPD yang menyelenggarakan
pasar terhadap produk dan IKM di bidang pariwisata i~ urusan pemerintah bidang
dan usaha pariwisata skala UMKM ll', kepariwisataan, Badan Litbang
~ OPD yang menyelenggarakan
4.6. Pengembangan penelitian tentangpeningkatan akses
dan dukungan permodalan dalam upaya urusan pemerintah bidang
mengembangkan lKM di bidang pariwisata dan ,, kepariwisataan, Badan Litbang
usaha pariwisata skala UMKM
4. 7. Pengembangan penelitian ten tang peningkatan OPD yang menyelenggarakan
kesadaran dan peran masyarakat serta pemangku ~ urusan pemerintah bidang
kepentingan terkait dalam mewujudkan sapta kepariwisataan, Badan Litbang
pesona untuk menciptakan iklim kondusif ,
kepariwisataan setempat
5. Meningkatkan penelitian dalam rangka 5.1. Pengembangan penelitian tentang insentif investasi OPD yang menyelenggarakan
pengembangan dan peningkatan investasi di di bi dang pariwisata sesuai dengan peraturan urusan pemerintah bidang
bidang pariwisata perundang-undangan i kepariwisataan, Sadan Litbang
5.2. Pengembangan penelitian ten tang kemudahan OPD yang menyelenggarakan

investasi di bidang pariwisata urusan pemerintah bidang
I kepariwisataan, Badan Litbanz
5.3. Pengembangan penelitian tentang promosi investasi OPD yang menyelenggarakan
di bidang pariwisata ~ urusan pemerintah bidang
kepariwisataan, Badan Litbang
I Arah kebijakan 2: Peningkatan penelitian yang berorientasi pada Pengembangan Pemasaran Pariwisata

TAHAP
NO. STRATEGI RENCANA KEG IATAN PENAGGGUNG JA WAB
I ,., II III
1. Meningkatkan penelitian pasar wisatawan Pengembangan penelitian tentang segmen pasar OPD yang menyelenggarakan
dalam rangka pengembangan pasar baru dan wisatawan massal (mass masket) dan pengembangan urusan pemerintah bidang
pengembangan produk segmen ceruk pasar (niche market) dalam kepariwisataan, Badan Litbang
mengoptimalkan pengembangan destinasi pariwisata
dan dinamika pasar global
2. Meningkatkan penelitian dalam rangka 2.1. Pengembangan penelitian pengembangan dan OPD yang menyelenggarakan
pengembangan dan penguatan citra pemantapan citra Indonesia secara berkelanjutan
I
., urusan pemerintah bidang
pariwisata Kabupaten citra pariwisata nasional (national branding) ·I kepariwisataan, Badan Litbang
maupun citra pariwisata destinasi (destination ti
,•· t>
brand ine) .~· l~
2.2. Pengembangan penetian pengembangan cita 11i .:~·I '
OPD yang menyelenggarakan
kepari wisataan Indonesia sebagai destinasi urusan pemerintab bidang
pariwisata yang aman, nvaman dan berdava sainz
: ~·· kepariwisataan, Badan Litbanz
3. Meningkatkan penelitian dalam rangka 3.1. Pengembangan penetian keterpaduan smergis ~·
., . ~ OPD yang rnenyelenggarakan
1 .
pengembangan kemitraan Pemasaran promosi antar pemangku kepentingan (stakeholders) ':ll'~ urusan pemerintah bidang
Pariwisata nariwisata kabunaten I* kepariwisataan, Badan Litbanz
3.2. Pengembangan penelitian strategi pemasaran 'i " OPD yang menyelenggarakan
berbasis pada pemasaran yang bertanggung jawab ~ urusan pernerintah bidang
j
(responsible marketing), yang menekankan kepariwisataan, Badan Litbang
tanggung jawab terhadap masyarakat, sumber daya
lingkungan dan wisatawan
4. Meni ngkatka n penelitian dalam rangka 4.1. Pengembangan penelitian tentang koordinasi dan ' OPD yang menyelenggarakan
peningkatan peran promosi pariwisata sinkronisasi terhadap perwakilan promosi pariwisata i: urusan pemerintah bidang
Kabupaten di luar negeri Kabupaten Mojokerto di luar negeri dengan pihak kepariwisataan, Badan Litbang
terkait
4.2. Pengembangan penelitian tentang fungsi dan peran OPD yang menyelenggarakan
perwakilan prornosi pariwisata Kabupaten urusan pemerintah bidang
Moiokerto di luar nezeri .. kepariwisataan, Badan Litbang
/ Arah kebijakan 3 : Peningkatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan lndustri Pariwisata

NO. TAHAP
STRATEGI RENCANA KEGIATAN PENAGGGUNG JAW AB
I II III
'~
1. Meningkatkan penelitian dalam rangka Pengembangan penelitian tentang fungsi, hierarki, dan OPD yang menyelenggarakan
penguatan Industri Pariwisata hubungan an tar mata rantai pembentuk industri r~ urusan pemerintah bidang
pariwisata untuk meningkatkan daya saing industri kepariwisataan, Badan Litbang
pariwisata
2. Meningkatkan penelitian dalam rangka 2.1. Pengembangan penelitian tentang daya saing daya OPD yang menyelenggarakan
peningkatan daya saing produk pariwisata tarik wisata urusan pemerintah bidang
keoariwisataan Badan Litbanz
2.2. Pengembangan penelitian ten tang day a samg OPD yang menyelenggarakan
fasilitas pariwisata urusan pemerintah bidang
I;,;
kepariwisataan, Badan Litbanz
2.3. Pengembangan penelitian tentang day a samg OPD yang menyelenggarakan
aksesibilitas urusan pemerintah bidang
keoariwisataan, Badan Litbanz
3. Meningkatkan penelitian dalam rangka Pengembangan penelitian tentang pengembangan skema ,,. OPD yang menyelenggarakan
I<
pengembangan kemitraan Usaha Pariwisata kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dan urusan pemerintah bidang
masvarakat kepariwisataan, Badan Litbanz
4. Meningkatkan penelitian dalam rangka Pengembangan penelitian tentang standardisasi usaha OPD yang menyelenggarakan
penci ptaan kredibilitas bisnis dan profesi "' urusan pemerintab bidang
.... ho kenariwisataan Badan Litbanz
5. Meningkatkan penelitian dalam rangka Pengembangan penelitian ten tang manajemen • OPD yang menyelenggarakan
dan
pengembangan tanggung jawab terhadap pelayanan usaha pariwisata yang kredibel dan 1111
urusan pemerintah bidang
Iinzkunzan berkualitas kepariwisataan, Badan Litbang

/ Arah kebijakan 4 : Peningkatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan kelembagaan dan SDM Pariwisata

NO. TAHAP
STRATEGI REN CANA KEG IATAN PENAGGGUNG JA WAB
I II Ill
1. Meningkatkan penelitian dalam rangka Pengembangan penelitian ten tang bentuk-bentuk OPD yang menyelenggarakan
pengembangan Organisasi Kepariwisataan kelembagaan pengelola destinasi pariwisata di destinasi urusan pemerintab bidang
kepariwisataan, Badan Litbang
pariwisata kabupaten dan kawasan strategis pariwisata
kabu aten mau un da a tarik wisata kabu aten
2. Meningkatkan penelitian dalam rangka Pengembangan penelitian tentang pengembangan SDM OPD yang menyelenggarakan
pengembangan SDM Pari wisata Pariwisata di lingkungan perangkat daerah dan dunia urusan pemerintah bidang
usaha ariwisata ke ariwisataan Badan Litban

KETERANGAN:
Tahapa an I - III : 15 Tahun
Tahapan I : Tahun 201 8 - 2023
Tahapan II : Tahun 2024 - 2026
Tahapan III : Tahun 2027 - 2033

Pit. BUPATI MOJOKERTO


W AKIL BUPA TI,

PUNGKASIAD

Anda mungkin juga menyukai