Anda di halaman 1dari 152

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


PRODUKTIVITAS KARYAWAN UNIT APRON MOVEMENT CONTROL
PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA
SOEKARNO-HATTA TAHUN 2020

SKRIPSI

OLEH

PRASETYO ADJI PRAKOSO

224116166

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PEMINATAN MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

JAKARTA

2020
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


PRODUKTIVITAS KARYAWAN UNIT APRON MOVEMENT CONTROL
PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA
SOEKARNO-HATTA TAHUN 2020

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Manajemen (SM)

PRASETYO ADJI PRAKOSO

224116166

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PEMINATAN MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

JAKARTA

2020
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang susun
dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap produktivitas
Karyawan unit Apron Movement Control pada PT Angkasa Pura II (PERSERO)
cabang Bandar Udara Soekarno-Hatta tahun 2020” bebas dari tindakan
plagiarisme sebagaimana diprasyaratkan oleh Institut Transportasi dan Logistik
Trisakti Jakarta.

Saya bersedia bertanggung jawab dan menerima sanksi yang berlaku apabila
dikemudian hari ditemukan terdapat unsur plagiarisme dalam skripsi saya ini.

Jakarta, November 2020

Materai 6.000

PRASETYO ADJI PRAKOSO

ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : PRASETYO ADJI PRAKOSO

Nim : 224116166

Program studi : S1 MANAJEMEN

Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

Judul Skripsi : PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


PRODUKTIVITAS KARYAWAN UNIT APRON MOVEMENT
CONTROL PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CABANG BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA TAHUN
2020

Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Skripsi Program Pendidikan Sarjana.

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drs. A.J, Muljadi, MM Tri Mulyani Setyowati, SE, MSi

Mengetahui

Dekan Fakultas Manajemen dan Bisnis

Dr. Marthaleina R. S, S. Kom. MM

Diterapkan di : Jakarta

Tanggal............................2020

iii
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi ini diajukan oleh

Nama : PRASETYO ADJI PRAKOSO

Nim : 224116166

Program studi : S1 MANAJEMEN

Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

Judul Skripsi : PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


PRODUKTIVITAS KARYAWAN UNIT APRON MOVEMENT
CONTROL PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CABANG BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA TAHUN
2020

Telah berhasil dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi dan diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana manajemen (SM) pada
Program Studi Manajemen Transportasi Udara.

Ditetapkan di Jakarta,

Tanggal.....................2020

Nama Tanda Tangan

Ketua ...................................

Anggota 1 ...................................

Anggota 2 ...................................

iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : PRASETYO ADJI PRAKOSO

Nim : 224116166

Program studi : S1 MANAJEMEN

Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

Jenis karya ilmiah : SKRIPSI

Demi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang transportasi dan logistic,


menyetujui untuk memberikan kepada Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) atas skripsi
saya yang berjudul:

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS


KARYAWAN UNIT APRON MOVEMENT CONTROL PADA PT ANGKASA PURA II
(PERSERO) CABANG BANDARA SOEKARNO HATTA-TAHUN 2020

Melalui pernyataan ini maka Institut Transportasi dan Logistik Trisakti berhak

menyimpan, mengelola, dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan syarat

mencantumkan nama saya sebagai penulis atau salah satu penulis dan sebagai

pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta,.......................2020

Yang membuat pernyataan

PRASETYO ADJI PRAKOSO

v
ABSTRAK

Nama : PRASETYO ADJI PRAKOSO

Nim : 224116166

Program studi : S1 MANAJEMEN

Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

Judul Skripsi : PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


PRODUKTIVITAS KARYAWAN UNIT APRON MOVEMENT
CONTROL PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CABANG
BANDAR UDARA SOEKARNO HATTA-TAHUN 2020

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Motivasi dan Disiplin
kerja terhadap Produktivitas karyawan. Permasalahan pada penelitian ini adalah
apakah Motivasi dan Disiplin kerja berpengaruh pada Produktivitas karyawan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini data primer yang diperoleh dari
kuesioner beberapa responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah PT Angkasa Pura II unit AMC di Bandara Soekarno Hatta tahun 2020 dengan
jumlah sampel sebanyak 50 sampel dengan menggunakan teknik sampel jenuh,
yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Untuk mengetahui masalah pada
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi
berganda dengan uji instrumen validitas dan reliabilitas. Uji hipotesis
menggunakan regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh Motivasi dan
Disiplin Kerja baik secara simultan dan parsial terhadap Produktivitas karyawan.
Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa secara parsial Motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produktivitas karyawan, Disiplin Kerja
berpengaruh positif terhadap Produktivitas Karyawan. Secara simultan Motivasi
dan Disiplin Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Produktivitas
Karyawan.

Kata kunci : Motivasi, Disiplin Kerja, Produktivitas karyawan

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA
atas rahmat, berkah dan kasih sayang-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
gelar Sarjana Manajemen pada program Strata Satu (S1) Manajemen
Transportasi Udara pada Institut Transportasi dan Logistik Trisakti (ITL). Adapun
judul yang dipilih dalam penyusunan skripsi ini adalah Faktor Motivasi Dan
Disiplin Kerja Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan unit Apron
Movement Control PT.Angkasa Pura II (PERSERO) Soekarno Hatta pada tahun
2020.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari bimbingan,


bantuan, dan dorongan baik materiil maupun moril dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini, terutama kepada kedua Orang tua yaitu Edi Cipto dan
Nurul Hayati yang telah mendukung untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima
kasih kepada saudari Kartika Eka Putri, dan teman – teman yang selalu
memberikan semangat dan mengingatkan kepada penulis agar terus berusaha
agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa juga terima kasih saya ucapkan
kepada Dosen Pembimbing 1 yaitu Bapak Drs. A.J. Muljadi dan Dosen
Pembimbing 2 yaitu Ibu Tri Mulyani Setyowati, SE, M. Si yang dengan sabar
membimbing penulis sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis
juga ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Tjuk Sukardiman, selaku Rektor Institut Transportasi dan Logistik
Trisakti.
2. Ibu Dr. Yuliantini CH, AMTrU, MM selaku Wakil Rektor Institut Transportasi
dan Logistik Trisakti.

vii
3. Bapak Aditya Wardana, SE, MSc selaku Wakil Rektor II Institut Transportasi
dan Logistik Trisakti
4. Bapak Dr. Suparwan C.K, AMTrU, MM selaku Wakil Rektor III Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti
5. Ibu Dr. Marthaleina R. S, S.Kom., MM selaku Dekan S1 Manajemen Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti.

7. Bapak Dr. H. Miskul Firdaus, SE, MM, QIA selaku Pembimbing akademik S1
MTU D (1)
8. Kepada kedua orang tua saya dan keluarga yang selalu memberi dukungan.
9. PT. Angkasa Pura II unit Apron Movement Control, Pimpinan dan Karyawan
unit Commercial PT. Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta yang
senantiasa baik membantu dan menerima sebagai mahasiswa PKL.
10.Terakhir terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
materiil maupun non materiil dalam pembuatan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih adanya


kekurangan dan kelemahan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
juga pembaca pada umumnya.

Jakarta, November 2020

Penulis

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME...............................................ii


LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................. iii
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ..........................v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
BAB I .............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ............................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis .............................................................................. 8
2. Manfaat Praktis ............................................................................... 8
BAB II ........................................................................................................... 10
LANDASAN TEORI........................................................................................... 10
A. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................... 10
1. Pengertian Manajemen ................................................................. 10
2. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia ................................. 11
3. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ........................ 12
4. Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia ............................... 13
B. Motivasi .......................................................................................... 14
1. Pengertian Motivasi ...................................................................... 14
2. Teori-teori Motivasi ....................................................................... 16
3. Indikator Variabel Motivasi ........................................................... 20

ix
C. Disiplin Kerja ................................................................................... 22
1. Pengertian Disiplin Kerja ............................................................... 22
2. Bentuk-bentuk disiplin kerja ......................................................... 23
3. Faktor - faktor rendahnya disiplin kerja karyawan ....................... 24
4. Indikator disiplin kerja karyawan .................................................. 25
D. Produktivitas Karyawan.................................................................. 28
1. Pengertian Produktivitas ............................................................... 28
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas ......................... 29
3. Indikator Produktivitas Karyawan ................................................. 30
E. Apron Movement Control (Dinas Operasi Apron) ......................... 32
F. Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan .................................... 33
G. Kerangka Teori ............................................................................... 35
1. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Karyawan ................. 35
2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan .......... 36
3. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas
Karyawan ....................................................................................................... 36
H. Hipotesis .......................................................................................... 37
BAB III ........................................................................................................ 39
METODE PENELITIAN................................................................................. 39
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 39
1. Tempat Penelitian ......................................................................... 39
2. Waktu Penelitian ........................................................................... 39
B. Populasi dan Sampel....................................................................... 39
1. Populasi ......................................................................................... 39
2. Sampel ........................................................................................... 39
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 40
1. Jenis Data....................................................................................... 40
2. Sumber Data .................................................................................. 40
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 41
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 43
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 43
2. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 46
3. Analisis Koefisien Korelasi ............................................................. 48

x
4. Analisis Koefisien Determinasi (Kd) ............................................... 49
F. Deskripsi Variabel ........................................................................... 50
1. Definisi Konseptual ........................................................................ 50
2. Definisi Operasional ...................................................................... 51
3. Kisi-Kisi Instrumen ......................................................................... 51
4. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................ 57
5. Hipotesis Statistik .......................................................................... 59
BAB IV .......................................................................................................... 63
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................................. 63
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ............................................ 63
1. Sejarah Singkat Perusahaan .......................................................... 63
B. Temuan Data .................................................................................. 66
1. Karakteristik Responden ............................................................... 67
2. Rekapitulasi Pernyataan Setiap variabel ....................................... 70
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ........................................... 95
1. Uji Validitas .................................................................................... 95
2. Uji Reliabilitas ................................................................................ 98
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................... 99
5. Analisis Pengaruh Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Secara
Simultan Terhadap Produktivitas Karyawan (Y).......................................... 104
6. Analisis Uji Hipotesis.................................................................... 112
BAB V......................................................................................................... 115
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 115
A. Kesimpulan ................................................................................... 115
A. Saran ............................................................................................. 116
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 118

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan………………………………………………......33


Tabel 3.1 Pembobotan Nilai Skala Likert………………………………………………………......42
Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi……….......49
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen penelitian variabel X1………………………………………......52
Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen penelitian variabel X2 …………………………………….......54
Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen penelitian variabel Y……………………………..…………......55
Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………......67
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia …………………………………....................68
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan…………………………………..........69
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Variabel Motivasi (X1)...............................................70
Tabel 4.5 Penafsiran Kriteria..............................………………………………………………...71
Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden………………………….………….…………………………...72
Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………………..72
Tabel 4.8 Hasil Jawaban Responden…………………………………….…………………………....73
Tabel 4.9 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………………..74
Tabel 4.10 Hasil Jawaban Responden…...………………………………………………………...74
Tabel 4.11 Hasil Jawaban Responden..........................……………………………………....75
Tabel 4.12 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………….....75
Tabel 4.13 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………….....76
Tabel 4.14 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………….....76
Tabel 4.15 Hasil Jawaban Responden………………………………………………………...........77
Tabel 4.16 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………........78
Tabel 4.17 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………........78
Tabel 4.18 Hasil Rekapitulasi Variabel Disiplin Kerja (X2)……………………………….....79
Tabel 4.19 Penafsiran Kriteria............…………………………………………………………….....79
Tabel 4.20 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………….....81
Tabel 4.21 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………….....82

xii
Tabel 4.22 Hasil Jawaban Responden……………………………………………………………..82
Tabel 4.23 Hasil Jawaban Responden………………………………………………………….....83
Tabel 4.24 Hasil Jawaban Responden………………………………………………………….....83
Tabel 4.25 Hasil Jawaban Responden………………………………………………………….....84
Tabel 4.26 Hasil Jawaban Responden………………………………………………………….....84
Tabel 4.27 Hasil Jawaban Responden………………………………………………………….....85
Tabel 4.28 Hasil Jawaban Responden………………………………………………………….....86
Tabel 4.29 Hasil Jawaban Responden………………………………………………………….....86
Tabel 4.30 Hasil Jawaban Responden.................................................................87
Tabel 4.31 Hasil Jawaban Responden.................................................................87
Tabel 4.32 Hasil Rekapitulasi Variabel Produktivitas Karyawan……………..……....88
Tabel 4.33 Penafsiran Kriteria..............…………………………………………………………..89
Tabel 4.34 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………....90
Tabel 4.35 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………....90
Tabel 4.36 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………....91
Tabel 4.37 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………....91
Tabel 4.38 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………............92
Tabel 4.39 Hasil Jawaban Responden………………………………………………...............93
Tabel 4.40 Hasil Jawaban Responden…………………………………………………………....93
Tabel 4.41 Hasil Jawaban Responden………………………………………………...............94
Tabel 4.42 Hasil Jawaban Responden……………………………………………………..........94
Tabel 4.43 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi...…………………………………...........96
Tabel 4.44 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja……………..………………………..97
Tabel 4.45 Hasil Uji Validitas Produktivitas Karyawan………….………………………...98
Tabel 4.46 Hasil Uji Reliabilitas Variabel............................................................99
Tabel 4.47 Hasil Uji Statistik Smirnov................................................................101
Tabel 4.48 Hasil Uji Statistik Multikoliniearitas.................................................102
Tabel 4.49 Hasil Uji Lineiritas............................................................................104
Tabel 4.50 Analisis Regresi Linear Berganda.....................................................105

xiii
Tabel 4.51 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Berganda........................................106
Tabel 4.52 Hasil Analisis Koefisien Determinasi.................................................107
Tabel 4.53 Analisis Uji F Variabel X1 dan X2 Secara Simultan Terhadap Y.........108
Tabel 4.54 Hasil Uji t Secara Parsial Variabel Motivasi (X1)
terhadap Produktivitas Karyawan (Y)................................110
Tabel 4.55 Hasil Uji t Secara Parsial Variabel Disiplin Kerja (X2)
terhadap Produktivitas Karyawan (Y)................................111

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Piramida Hierarki Kebutuhan Maslow yang Dibalik…………………..16


Gambar 2.2 Kerangka Berpikir……………………………………………………………………..37
Gambar 3.1 Kurva Normal Uji t…………………………………………………………………….12
Gambar 4.2 Kurva Normal Uji F…………………………………………………………...........12
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas P-Plot………………………………………………………..12
Gambar 4.2 Hasil uji heteroskedasitas secara grafik (scatterplot)…………….....12
Gambar 4.3 Kurva distribusi uji F………………………………………………….................12

Gambar 4.4 Kurva Uji t X1…………………………………………………………………...........11

Gambar 4.5 Kurva Uji t X2…………………………………………………………………...........11

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bandar Udara Soekarno-Hatta merupakan sebuah mega proyek yang

memiliki konsep modern yang pengelolaannya Pemerintah serahkan kepada

PT (Persero) Angkasa Pura II. Bandar Udara Soekarno-Hatta merupakan

cabang utama dari 19 (Sembilan belas) cabang yang di kelola oleh PT (Persero)

Angkasa Pura II. Dan pada saat ini perkembangannya cukup pesat, hal ini di

tandai dengan semakin meningkatnya arus lalu-lintas pesawat udara dari

tahun ke tahun baik berupa frekuensi penerbangan maupun jumlah pesawat

udara, penumpang, dan kargo yang dilayani. Akibat adanya peningkatan

tersebut membawa konsekuensi logis pada peningkatan seluruh aspek

kegiatan operasi di Bandar Udara Soekarno-Hatta Kantor Cabang Utama PT

(Persero) Angkasa Pura II. Di dalam peningkatan yang cukup pesat tersebut

tentu saja sangat di pengaruhi oleh unsur sumber daya manusia dan unsur

sarana serta prasarana, dari semua unsur tersebut sumber daya manusialah

yang sangat memiliki peranan penting dalam pencapaian keberhasilan

perusahaan.

Sehubungan dengan hal di atas, fungsi Bandar Udara International

Soekarno Hatta sebagai Bandar Udara yang paling besar di Indonesia memiliki

peranan yang semakin vital dan sangat strategis, baik untuk melayani lalu-

lintas penerbangan domestik, maupun dalam peranannya sebagai pintu

1
2

gerbang utama di Indonesia yang melayani berbagai jalur penerbangan

International.

Dalam era pasar yang semakin global yang senantiasa mengalami

perubahan yang semakin pesat, secara positif pengaruhnya dirasakan oleh PT

(Persero) Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandar Udara International

Soekarno-Hatta Jakarta, yaitu dengan menerbitkan berbagai peluang bagi

upaya pengembangan usaha. Namun konsekuensi pengembangan tersebut

juga membawa dampak terhadap mekanisme organisasi menjadi semakin

kompleks, sehingga menimbulkan berbagai tantangan untuk selalu

meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap Sumber Daya Manusia

yang mendukung dalam pengoperasian dan pengelolaan Bandar Udara

Soekarno-Hatta, agar semakin efektif, efisien dan produktif

PT (Persero) Angkasa Pura II sebagai Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) mengemban misi untuk menyelenggarakan pengusahaan jasa

kebandarudaraan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan

penerbangan, serta senantiasa berorientasi terhadap kepuasan pengguna

jasa Bandar Udara. Beberapa jasa yang di hasilkan atau diproduksi oleh PT

(Persero) Angkasa Pura II, di antaranya pelayanan penggunaan Garbarata,

pelayanan pemanduan pesawat udara, pelayanan pemanduan pesawat

udara, pelayanan penggunaan Ground Power unit.

Industri transportasi udara dari tahun ketahun makin mengalami

kemajuan yang cukup pesat, persaingan antara perusahaan penerbangan


3

semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yaitu PT. Angkasa Pura II (Persero) di bawah Departemen Perhubungan yang

bergerak dibidang usaha di lakukan dengan cara memberikan jasa pelayanan

yang lebih baik, perbaikan fasilitas Bandar udara Soekarno-Hatta, maupun

program-program pelayanan terhadap penumpang, seperti penambahan

jumlah parking stand, yang terjadi dilapangan adalah parking stand Bandar

udara Internasional Soekarno-Hatta sudah overcapacity sedangkan frekuensi

jumlah penerbangan setiap tahun mengalami peningkatan. Dalam menunjang

kegiatan operasional bandara sendiri ada divisi yang khusus menangani

kinerja petugas wilayah sisi udara yaitu Apron Movement Control (AMC) yang

merupakan unit yang bertugas mengawasi area parking stand pesawat

setelah menerima estimate dari unit Aerodrom Control (ADC) sebelum

menentukan parking stand pesawat, unit AMC berkoordinasi dengan pihak

airline atau operator penerbangan agar proses mendarat dan lepas landas

pesawat udara, naik turun penumpang dan bongkar muat barang kargo dan

pos berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Banyak hal yang menjadi permasalahan yang didapat di divisi

operasional AMC yang erat kaitannya dengan penanganan langsung terhadap

pihak airline dan pihak Ground handling. Sering terjadi masalah kurang

patuhnya petugas AMC (Apron Movement Control) dalam menjalankan SOP

(Standart Operating Procedur), maka perlu ditingkatkan pelayanan dan


4

pengawasan agar tercipta kenyamanan dan keselamatan penerbangan sesuai

yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan tugas, pengawasan penertiban dan pelayanan

tersebut dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang berkemampuan dan

produktivitas karyawan yang tinggi, karena menyangkut keselamatan dan

keamanan penerbangan, yang terdiri dari unsur keselamatan pesawat udara

yang sedang bergerak maupun sedang berhenti parkir di apron, keselamatan

dan keamanan penumpang baik yang naik maupun yang turun pesawat udara,

dan keselamatan peralatan penunjang pelayanan pesawat udara selama di

darat. Dalam memenuhi ketentuan tersebut jelas bahwa sumber daya

manusia yang akan melaksanakan tugas pengawasan, penertiban dan

pelayanan harus diberikan motivasi untuk mendukung peningkatan

produktivitas kerja pada unit kerja PT (Persero) Angkasa Pura II khususnya

yang membidangi kegiatan tersebut yaitu unit Apron Movement Control

(AMC). (Cipto, 2011)

Fenomena yang terlihat di PT Angkasa Pura II cabang Soekarno Hatta,

terutama pada unit Apron Movement Control masih ada beberapa

kekurangan atau kelemahan yang di tunjukan oleh petugas, yakni kurangnya

masalah kedisiplinan. Hal tersebut terlihat seperti saat masuk kerja masih ada

beberapa karyawan yang datang tidak tepat waktu, ada yang pulang lebih

cepat sebelum pulang jam kantor, absen di luar tempat kerja, kurangnya kerja

sama yang baik antar grup kerja, adanya ketidakharmonisan antar pegawai
5

dan kurang kesadaran diri dalam menyelesaikan tugas pekerjaan. Tidak sedikit

pula karyawan yang bekerja dengan tidak semangat dan menyelesaikan tugas

secara kurang maksimal, hal itu dikarenakan kurangnya motivasi baik moral

atau secara tidak langsung seperti reward yang diberikan dari perusahaan

kepada karyawan itu sendiri, seperti diberikan bonus jika kinerja bagus dan

pekerjaan memenuhi target, Oleh karena itu, karyawan merasa tidak

terdorong untuk melakukan pekerjaannya dengan maksimal.

Dalam hal ini Manajemen yang kurang memberikan motivasi kepada

seluruh petugas apron, karna hal itu petugas apron merasa bekerja secara

tidak maksimal, faktor motivasi yaitu bentuk dari sikap (attitude) seorang

pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan kerja.

Penerapan Standard Operating Procedur (SOP) yang efektif termasuk

penggunaan checklist dan pengarahan adalah salah satu cara yang paling

efektif bagi personel penerbangan untuk memulai tugas dan tanggung jawab

dalam menentukan kinerja produktivitas karyawan.

Kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan terutama disiplin

dan motivasi kerja pegawai PT Angkasa Pura II cabang Soekarno-Hatta, dalam

kaitannya dengan produktivitas karyawan dibutuhkan sumber daya manusia

yang memiliki disiplin dan motivasi kerja yang baik sehingga dapat

mempengaruhi hasil kerja sesuai standar kualitas mutu.


6

Atas dasar hal tersebut di atas dapat dipahami bahwa dalam rangka

meningkatkan produktivitas karyawan Apron Movement Control (AMC) dalam

tugas pengawasan penertiban dan pelayanan di wilayah sisi udara sangat di

butuh kan motivasi, indikasi yang diketahui beberapa masalah yang timbul

dipengaruhi oleh kurangnya dari manajemen dalam memberikan apresiasi

atau penghargaan kepada petugas AMC yang memiliki produktivitas kerja

yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang cukup berat dan jumlah personil

yang terbatas.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul yaitu “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Karyawan unit Apron Movement Control PT Angkasa Pura II

(PERSERO) Soekarno-Hatta pada tahun 2020.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Jumlah personil Karyawan yang terbatas

2. Kurangnya penghargaan perusahaan terhadap kinerja individu SDM

3. Jam Kerja kantor yang masih tidak di patuhi

4. Belum patuhnya petugas AMC (Apron Movement Control) dalam

menjalankan SOP

5. Manajemen kurang memberikan Motivasi kepada seluruh petugas apron


7

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan

mendalam maka peneliti memandang permasalahan penelitian yang diangkat

perlu dibatasi variabelnya. Oleh karena itu, peneliti membatasi hanya yang

berkaitan dengan “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Karyawan unit Apron Movement Control PT Angkasa Pura II

(PERSERO) Soekarno-Hatta pada tahun 2020.” Produktivitas Karyawan dipilih

karena peningkatan produktivitas karyawan akan membawa dampak bagi

kemajuan bagi perusahaan.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Karyawan PT

Angkasa Pura II unit Apron Movement Control ?

2. Apakah ada pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Karyawan PT

Angkasa Pura II unit Apron Movement Control ?

3. Apakah ada pengaruh antara Motivasi dan Disiplin Kerja secara simultan

terhadap Produktivitas Karyawan PT Angkasa Pura II unit Apron Movement

Control ?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas karyawan

PT Angkasa Pura II unit Apron Movement Control.

2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas

karyawan PT Angkasa Pura II unit Apron Movement Control.


8

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan Disiplin kerja secara simultan

terhadap kinerja karyawan PT Angkasa Pura II unit Apron Movement

Control.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka

penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan untuk memahami pengaruh antara Motivasi

dan Disiplin kerja terhadap Produktivitas karyawan di PT Angkasa Pura II

unit Apron Movement Control (AMC) bandara Soekarno-Hatta, baik secara

parsial maupun simultan, serta untuk membuktikan faktor yang lebih

dominan pengaruhnya Produktivitas Karyawan di PT Angkasa Pura II

bandara Soekarno-Hatta.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini untuk beberapa kalangan

yang membaca, antara lain:

a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan suatu pengalaman baru

dan juga wawasan dalam mengetahui berbagai hal tentang bandar

udara yang berada di Indonesia.


9

b. Bagi pembaca, penelitian ini juga dapat memberikan wawasan serta

pengetahuan untuk mengetahui lebih jauh tentang penelitian yang

bertopik bandar udara yang berada di Indonesia.

c. Bagi Lembaga Pendidikan, Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat

menjadi bahan referensi dan acuan serta studi terhadap bentuk

penelitian serupa di dalam penyusunan skripsi serta data dokumentasi

perpustakaan.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari

fungsi-fungsi manajemen. Manajemen merupakan pengarahan

menggerakkan sekelompok orang dan fasilitas dalam usaha untuk

mencapai tujuan tertentu.

Menurut Hasibuan, M. S. P (2011, p.2) Manajemen adalah ilmu dan

seni mengatur pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber – sumber

lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

(Mardeli & Yansahrita, 2019)

Menurut George R. Terry (2009, p.9) Manajemen adalah sebuah

subjek yang paling penting karena mempersoalkan penetapan dan

pencapaian tujuan – tujuan. (Susilawati et al., 2016)

Menurut Prajudi Atmosudirdjo (2010, p.22) Manajemen adalah

pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumber daya

yang Menurut perencanaan, diperlukan untuk mencapai dan

menyelesaikan suatu prapta atau tujuan Kerja yang tertentu. (Muhammad

Arifin, 2017)

10
11

2. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani

berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer

dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas.

Menurut Adhie Yusuf (2011, p.1) manajemen sumber daya

manusia disebut juga pengembangan sumber daya manusia, implementasi

dan perekrutan (termasuk seleksi), pelatihan dan pengembangan karier

karyawan, serta melakukan inisiatif terhadap pengembangan

organisasional suatu organisasi. (Kusjono & Ratnasari, 2019)

Menurut Hasibuan (2012, p.10) mendefinisikan manajemen

sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan

peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. (Yulianti, 2015)

Menurut Widodo (2015, p.32) menjelaskan bahwa manajemen

sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan

daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh

keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi Kerja di Motivasi oleh

keinginan untuk memenuhi kepuasannya. (Hengki Primayana, 2016)

Menurut Dessler (2013, p. 4) manajemen sumber daya manusia

dapat diartikan proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan

kompensasi kepada Karyawan memperhatikan hubungan kinerja karyawan

Kesehatan dan masalah keadilan. (Muliawaty, 2019)


12

Berdasarkan pengertian para ahli maka dapat disimpulkan bahwa

manajemen sumber daya manusia ini merupakan proses yang

berkelanjutan, sejalan dengan proses operasionalisasi perusahaan, maka

perhatian terhadap sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khusus

dalam organisasi perusahaan.

3. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2012, p.21) fungsi-fungsi manajemen sumber

daya manusia (Sofie & Fitria, 2018), adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan adalah proses penentuan jumlah dan mutu/ kualifikasi

SDM di masa yang akan datang

b. Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi dan

menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,

dan koordinasi yang efektif.

c. Pengendalian adalah kegiatan mengontrol para karyawan supaya

mengikuti aturan-aturan perusahaan dan bekerja sesuai standar

operasional prosedur yang telah di tetapkan.

d. Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi,

dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang seusai dengan

kebutuhan perusahaan.

e. pengembangan adalah proses untuk meningkatkan keterampilan para

karyawan melalui Pendidikan dan pelatihan yang sesuai kebutuhan

dalam bekerja.
13

f. kompensasi adalah suatu proses pemberian balas jasa sebagai imbalan

kepada karyawan dan perusahaan.

g. Kedisiplinan adalah suatu keinginan dan kesadaran untuk menaati

peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.

h. Pemberhentian adalah proses pemutusan hubungan kerja seseorang

karyawan dari perusahaan.

4. Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia

Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) akan

dapat memberikan sebagai manfaat baik pada organisasi /perusahaan,

berikut adalah manfaat MSDM pada /perusahaan Menurut Nawawi dalam

buku A.J. Muljadi dan Sarinah (2014 p.158).

a. Bagi Organisasi/perusahaan

1) Organisasi atau perusahaan akan memiliki Sistem Informasi SDM.

2) Organisasi atau perusahaan akan mampu meningkatkan efisiensi dan

rekrutmen dan seleksi tenaga kerja.

3) Organisasi atau perusahaan akan dapat melaksanakan pelatihan

secara efektif dan efisien.

4) Organisasi atau perusahaan akan dapat melakukan penilaian kerja

secara efisien dan efektif.

5) Organisasi atau perusahaan akan dapat melaksanakan program dan

pembinaan karier secara efisien dan efektif


14

6) Organisasi atau perusahaan akan dapat menyusun skala upah dan

mengatur kegiatan berbagai keuntungan/manfaat lainnya dalam

mewujudkan sistem balas jasa bagi para pekerja.

b. Adapun manfaat bagi para pekerja menurut Nawawi dalam buku A.J.

Muljadi dan Sarinah (2014 p.158), adalah sebagai berikut:

1) Pekerja memperoleh rasa aman dan puas dalam bekerja.

2) Pekerja memperoleh jaminan keselamatan dan kesejahteraan kerja.

3) Mempermudah pekerja memperoleh keadilan dari perlakuan yang

tidak menguntungkan.

4) Pekerja memperoleh penilaian karya yang objektif.

5) Para pekerja melalui manajemen akan memperoleh gaji/upah dan

pembagian keuntungan/manfaat lainnya secara layak.

B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berkaitan dengan usaha dan dorongan yang timbul dari

dalam diri seseorang yang di mana dilakukan untuk memenuhi semua

tujuan yang diinginkan oleh seseorang sehingga mencapai ke arah tujuan

yang ditujukan, Karyawan yang memiliki motivasi dalam bekerja akan

membantu hasil kinerja dari karyawan tersebut.

Menurut Suntoyo (2013, p. 13) Tujuan pemberian motivasi antara

lain mendorong gairah dan semangat Kerja Karyawan, meningkatkan moral

dan kepuasan Kerja karyawan meningkatkan produktivitas Kerja Karyawan,


15

mempertahankan loyalitas dan kestabilan Karyawan perusahaan

meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi Karyawan

menciptakan hubungan Kerja yang baik (Santoni & Suana, 2018).

Menurut Kadarisman (2013, p. 275) Motivasi diartikan sebagai

keseluruhan proses pemberian dorongan atau rangsangan kepada para

karyawan sehingga mereka bersedia bekerja dengan rela tanpa dipaksa.

(Aldi & Susanti, 2019)

Menurut Ardana ( 2012, p. 193) motivasi adalah satu emosional

yang ada pada diri seseorang, yang dapat dikembangkan sendiri atau juga

dapat dikembangkan dari dorongan orang lain yang dapat mempengaruhi

hasil kerja seseorang tersebut (Nurhidayah et al., 2019)

Menurut Siagian (2010, p. 138) motivasi adalah daya pendorong

yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk

mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan,

tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka

pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan

sebelumnya (Ratna Kartika Zulya, 2018).

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi merupakan kondisi atau energi yang

menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai

tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif
16

terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk

mencapai kinerja maksimal.

2. Teori-teori Motivasi

a. Teori Kebutuhan

Abraham Maslow mengemukakan bahwa pada dasarnya semua

manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5

tingkatan yang berbentuk piramida, orang memulai dorongan dari

tingkatan terbawah.

Gambar 2.1
Piramida Hierarki Kebutuhan Maslow yang Dibalik

Sumber : Danah Zohar dan Ian Marshall (2005)

Lima tingkat kebutuhan itu di kenal dengan sebutan Hierarki

Kebutuhan Maslow, kebutuhan pokok manusia yang diidentifikasi

Maslow dalam urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,

perlindungan fisik, bernapas dan kebutuhan seksual. Kebutuhan ini


17

merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai

kebutuhan yang paling dasar.

b. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari

ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

c. kebutuhan untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima

oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk

mencintai serta dicintai.

d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dab

dihargai oleh orang lain.

e. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk

menggunakan kemampuan, Skill dan potensi. Kebutuhan untuk

berpendapat dengan mengemukakan ide-ide memberi penilaian

dan kritik terhadap sesuatu.

Dalam studi motivasi lainnya, David McClelland (1961)

mengemukakan adanya tiga macam kebutuhan manusia, yaitu berikut

ini.

1. Need for Achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang

merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk

pemecahan masalah. Seorang pegawai yang mempunyai kebutuhan

akan berprestasi tinggi cenderung untuk mengambil risiko.

2. Need for Affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang

merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada


18

Bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan

orang lain. (anwar prabu : 2013: 97).

3. Need for power, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan

refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas untuk memiliki

pengaruh terhadap orang lain. (anwar prabu : 2013:98).

b. Teori ERG (Existence, Relatedness, Growth)

Teori ERG Alderfer (Existence, Relatedness, Growth) adalah teori

motivasi yang dikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori Alderfer

menemukan adanya 3 kebutuhan pokok manusia:

a. Exisrence Needs (Kebutuhan Keadaan) adalah suatu kebutuhan akan

tetap bias hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari

Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa

aman seta hygiene factors dari Herzber.

b. Relatedness Needs (Kebutuhan Berhubungan) mencakup kebutuhan

untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan

kebutuhan afiliasi dari Maslow dan hygienefactors dari Herzberg.

c. Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) adalah kebutuhan yang

mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan

produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan. Realisasi dari

kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dari Maslow dan

motivation factors dari Herzberg.


19

c. Teori Insting

Teori motivasi insting timbul berdasarkan teori evaluasi Charles

Darwin. Darwin berpendapat bahwa tindakan yang inteligen merupakan

refleks dan instingtif yang diwariskan. Oleh karena itu, tidak semua

tingkah laku dapat direncanakan sebelumnya dan dikontrol oleh pikiran.

Berdasarkan teori Darwin, selanjutnya William James, Sigmjund

Freud, dan McDougall mengembangkan teori insting dan menjadikan

insting sebagai konsep yang penting dalam psikologi. Teori Freud

menempatkan motivasi pada insting agresif dan seksual McDougall

menyusun daftar insting yang berhubungan dengan semua tingkah laku:

terbang, rasa jijik, rasa ingin tahu, kesukaan berkelahi, rasa rendah diri

menyatakan diri, kelahiran, reproduksi, lapar , berkelompok,

ketamakan, dan membangun. (Nur Holifah, 2017)

d. Teori Drive

Konsep drive menjadi konsep yang tersohor dalam bidang motivasi

sampai tahun 1918. Woodworth menggunakan konsep tersebut sebagai

energi yang mendorong organisasi untuk melakukan suatu tindakan

kata drive dijelaskan sebagai aspek motivasi dari tubuh yang tidak

seimbang. Misalnya, kekurangan makanan mengakibatkan berjuang

untuk memuaskan kebutuhannya agar menjadi kembali seimbang. Clark

L.Hull berpendapat bahwa belajar terjadi sebagai akibat dari

reinforcement. Ia berasumsi bahwa semua hadiah (reward) pada


20

akhirnya didasarkan atas reduksi dan drive keseimbangan. Teori Hull

dirumuskan secara matematis yang merupakan hubungan antara drive

dan habit strength.

Habits strength adalah hasil dari faktor-faktor reinforcement

sebelumnya. Drive adalah jumlah keseluruhan ketidakseimbangan

fisiologis yang disebabkan oleh kehilangan atau kekurangan kebutuhan

komoditas untuk kelangsungan hidup.

e. Teori Lapangan

Teori lapangan merupakan konsep dari Kurt Lewin. Teori ini

merupakan pendekatan kognitif untuk mempelajari perilaku dan

motivasi. Teori lapangan lebih memfokuskan pada pikiran nyata seorang

pegawai ketimbang pada insting atau habit. Kurt lewin berpendapat

bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari lapangan pada momen

waktu.

3. Indikator Variabel Motivasi

Abraham Maslow (1943-1970) mengemukakan hierarki kebutuhan

pegawai (Sunarsi et al., 2018), sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan papan, pangan, makan, minum,

perlindungan fisik, bernafas dan sexual. Kebutuhan ini merupakan

kebutuhan yang paling mendasar. Dalam hubungan dengan kebutuhan

ini pemimpin perlu memberikan gaji yang layak pada pegawai.


21

b. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman

bahaya dan lingkungan kerja. Dalam hubungan dengan kebutuhan ini,

pimpinan perlu memberikan fasilitas kerja yang lengkap. Status kerja

yang jelas, dan iklim kerja yang kondusif terhadap pengembangan daya

kreasi dan inovasi.

c. Kebutuhan sosial atau rasa yang memiliki, yaitu kebutuhan untuk di

terima dalam kelompok unti kerja. Dalam hubungan dengan kebutuhan

ini pemimpin perlu menerima eksistensi atau keberadaan pegawai

sebagai anggota kelompok kerja, dengan melakukan hubungan yang

baik antar karyawan di perusahaan, adanya acara-acara peringatan.

d. Kebutuhan harga diri, yaitu untuk di hormati, di hargai oleh orang lain.

Dalam hubungan kebutuhan ini, pemimpin tidak boleh sewenang-

wenang memerlukan pegawai karena mereka perlu di hormati, di beri

penghargaan atas prestasi kerjanya.

e. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan diri

dan potensi, mengemukakan ide-ide. Dalam hubungannya dalam

kebutuhan ini, pemimpin perlu memberikan kesempatan kepada

pegawai bawahan agar mereka dapat mengaktualisasikan diri secara

baik dan wajar di perusahaan.


22

C. Disiplin Kerja

1. Pengertian Disiplin Kerja

Secara etimologi, disiplin berasal dari Bahasa latin idisipeli yang

berarti pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut

mengalami perubahan menjadi indisipliner yang artinya kepatuhan atau

menyangkut tata tertib. Kedisiplinan merupakan suatu hal yang memiliki

fungsi yang penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena

semakin baik disiplin karyawan maka semakin tinggi pula hasil kinerja yang

dicapainya.

Menurut Sutrisno (2016, p. 97) Mendefinisikan bahwa disiplin kerja

merupakan alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi

dengan karyawan agar mereka dapat bersedia untuk mengubah suatu

perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan

kesediaan seseorang yang menaati semua peraturan perusahaan dan

norma – norma sosial yang berlaku. (Prasetyo & Marlina, 2019)

Menurut Siagian (2010, p. 295) mengemukakan bahwa disiplin

merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggotanya

memenuhi tuntutan berbagai ketentuan. (Andika et al., 2017)

Menurut Hasibuan (2013, p. 193) Pengertian disiplin kerja dapat

diartikan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati peraturan

perusahaan atau organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku, di mana


23

karyawan selalu datang dan pulang tepat waktu dan mengerjakan semua

pekerjaannya dengan baik. (Yoesana, 2013)

Menurut Rivai dalam Lastriani (2014, p. 356) menjelaskan bahwa

disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan anggota agar mereka bersedia untuk mengubah

suatu perilaku serta sebagai suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati sesuatu

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. (PRAWATYA,

2012)

Menurut Rivai (2011, p. 825) disiplin kerja adalah suatu alat yang

dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan pegawai agar

mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu

upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang dalam

memenuhi segala peraturan perusahaan. (Husain Arifudi, 2018)

2. Bentuk-bentuk disiplin kerja

Menurut Rivai (2011, p. 825) Bahwa terdapat empat perspektif

daftar yang menyangkut disiplin (Rozalia et al., 2015), yaitu:

a. Disiplin Retributif (Retributive Discipline), yaitu pimpinan berusaha

menghukum orang yang berbuat salah.

b. Disiplin Korektif (Corrective Disciplne), yaitu pimpinan berusaha

membantu karyawan mengoreksi perilakunya yang tidak tepat.


24

c. Perspektif hak-hak individu (Individual Right Perspective), yaitu upaya

penegak disiplin yang memperhatikan hak-hak dasar individu.

d. Perspektif utilitarian (Utilitarian Perspective). Yaitu upaya penegak yang

seimbang dengan dampak yang dilakukan oleh individu.

3. Faktor - faktor rendahnya disiplin kerja karyawan

Menurut (Nitisemito 2005, p. 161) Adapun yang menjadi

rendahnya disiplin kerja Karyawan (Nur Holifah, 2017), adalah sebagai

berikut:

a. Turunnya produktivitas kerja

Produktivitas yang turun karena kemalasan. Penundaan pekerjaan, dab

lain sebagainya. Apabila terjadi penurunan produktivitas kerja berarti

merupakan indikasi di dalam organisasi terjadi penurunan disiplin kerja.

b. Tingkat absensi yang tinggi

Apabila kedisiplinan kerja karyawan menurun maka dapat dilihat dari

tingkat kehadiran karyawan dalam bekerja tidak tepat waktu datang

dan pulangnya, keluar pada jam istirahat.

c. Adanya kelalaian

Sering terjadinya kelalaian sehingga dapat menyebabkan

keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Ini dapat dilihat bahwa

karyawan tidak menggunakan secara efektif dan efisien dalam

menyelesaikan pekerjaan sehingga kemampuan organisasi tidak

maksimal dalam memberikan kepercayaan kepada karyawan.


25

4. Indikator disiplin kerja karyawan

Menurut Hasibuan (2009, p. 194) adapun yang menjadi indikator

pada dasarnya banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan suatu organisasi (Permatasari et al., 2015), di

antaranya:

1) Disiplin preventif (preventif Discipline) Merupakan tindakan yang

diambil untuk mendorong para pekerja mengikuti atau mematuhi norma-

norma dan aturan-aturan sehingga penyelewengan tidak terjadi, yaitu

a. Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat disiplin kerja

karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan di tetapkan secara

ideal seta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti

tujuan (pekerjaan) yang dibebankan pada karyawan harus sesuai

dengan kemampuan karyawan tersebut, agar dapat bersungguh-

sungguh dan berdisiplin baik untuk mengerjakannya.

b. Teladan Pemimpin

Teladan pemimpin sangat berperan dalam menentukan disiplin kerja

karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para

bawahannya. Dan keteladanan pimpinan yang baik maka disiplin kerja

karyawan akan ikut baik. Untuk itu pimpinan harus mempunyai

kedisiplinan yang baik agar bawahan juga dapat melaksanakan disiplin

yang baik.
26

c. Balas Jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi disiplin kerja

karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan

karyawan terhadap pekerjaannya maka disiplin akan terlaksana. Balas

jasa berperan penting dalam menciptakan disiplin kerja karyawan.

d. Keadilan

keadilan akan ikut mendorong terwujudnya disiplin kerja karyawan,

karena sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan ingin

diperlakukan sama.

e. Waskat Wesket (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata yang

paling efektif dalam mewujudkan disiplin kerja. Secara efektif

merangsang disiplin dan moral kerja karyawan, karena karyawan dapat

perhatian, bimbingan, petunjuk dan pengarahan dari atasannya

langsung. Dengan waskat ini pimpinan akan dapat mengetahui secara

langsung kedisiplinan karyawan sehingga pimpinan dapat menilai

kondisi setiap karyawan. Selain mengawasi disiplin kerja karyawan.

2) Disiplin korektif (Corrective Discipline) merupakan suatu kegiatan yang

diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan

mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut,

seperti:
27

a. Sanksi hukum yang tegas

sanksi hukum berperan penting dalam memelihara disiplin kerja

karyawan, karena dengan sanksi hukum yang tegas karyawan akan

semakin takut untuk melanggar peraturan-peraturan organisasi

sehingga perilaku yang indisipliner akan berkurang. Berat atau ringan

sanksi yang diterapkan tersebut juga mempengaruhi baik atau buruknya

disiplin kerja karyawan.

b. Sanksi hukum sesuai pelanggaran

hendaknya pemberian sanksi hukum tersebut sesuai dengan

pelanggaran yang wajar dan bersifat mendidik akan menjadi motivasi

untuk memelihara disiplin.

c. Sanksi hukum sesudah pelanggaran

pemberian sanksi hukum sesudah pelanggaran dengan tidak terlalu

berat supaya sanksi tersebut dapat dijadikan pelajaran untuk mendidik

karyawan agar mengubah perilakunya.

Menurut Hasibuan (2007, p. 194) mengatakan pada dasarnya

banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu

organisasi, di antarnya adalah 1) Tujuan dan Kemampuan 2) Teladan

Pimpinan 3) Balas jasa 4) Keadilan 5) Waskat 6) Sanksi Hukuman 7)

Ketegasan 8) Hubungan Kemanusiaan. (Jaka et al., 2013)


28

D. Produktivitas Karyawan

1. Pengertian Produktivitas

Menurut Suntoyo (2012, p. 2013) mengatakan produktivitas kerja

adalah ukuran yang menunjukkan pertimbangan antara input dan output

yang dikeluarkan perusahaan serta peran tenaga kerja yang di miliki

persatuan waktu, atau dengan kata lain mengukur efisiensi memerlukan

identifikasi dari hasil kinerja, seperti misalnya jumlah makan siang

karyawan yang di layani oleh warung makan atau sumber daya yang

digunakan menghasilkan output tersebut. (Manik & Syafrina, 2018)

Menurut Sutrisno (2013, p. 100) mengemukakan bahwa

produktivitas kerja merupakan sikap mental, sikap mental yang selalu

mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa

seorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada hari

kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. (handoko, 2010)

Menurut Toni Setiawan (2012, p. 12) Produktivitas dapat diartikan

sebagai pembanding hasil – hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber

daya yang dipergunakan atau perbandingan jumlah produksi (output)

dengan sumber daya yang digunakan (input). (Rismayadi, 2016)

Pengukuran produktivitas kerja merupakan hal yang penting dalam

manajemen program pada suatu instansi secara keseluruhan, karena

produktivitas kerja yang di ukur akan mendukung pencapaian kinerja

tersebut. Produktivitas kerja dalam suatu organisasi perlu dilakukan


29

pengukuran atau penilaian. Dalam menilai suatu produktivitas kerja

terdapat beberapa faktor yang perlu menjadi perhatian sebagaimana

dikemukakan oleh Sutrisno (2013, p. 102), produktivitas terdiri dari tiga

aspek, yaitu: pertama, produktivitas adalah keluar fisik per unit dari usaha

produktif; kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari

manajemen industri di dalam penggunaan fasilitas – fasilitas untuk

produksi dan ketiga, produktivitas adalah keefektifan dari penggunaan

tenaga kerja dan peralatan. Tetapi pada intinya semua mengarah pada

tujuan yang sama, bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari hasil kerja

dengan waktu yang di butuh kan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja. (Rahmawati, 2013)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas

Menurut Simanjuntak yang dikutip oleh Sutrisno (2011, p. 103), ada

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan

(Diana, 2014), yaitu sebagai berikut :

a) Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan

keterampilan dan cara – cara yang tepat untuk menggunakan peralatan

kerja. Untuk itu, Latihan kerja diperlukan bukan saja sebagai pelengkap

akan tetapi sekaligus untuk memberikan dasar – dasar pengetahuan.


30

b) Mental dan Kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting

untuk menjadi perhatian bagi organisasi, sebab keadaan fisik dan

mental karyawan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

produktivitas kerja karyawan.

c) Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi

Hubungan atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan yang di

lakukan sehari – hari. Bagaimana pandangan atasan terhadap bawahan,

sejauh mana bawahan diikutsertakan dalam penentuan tujuan.

3. Indikator Produktivitas Karyawan

Menurut Sutrisno (2011, p. 104) produktivitas merupakan hal yang

sangat penting bagi para karyawan yang ada di perusahaan. Dengan

adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara

efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat diperlukan dalam

pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Untuk mengukur produktivitas

kerja, diperlukan suatu indikator (Wahyuningsih, 2019), yaitu sebagai

berikut:

a. Kemampuan

mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan

seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki

serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya

untuk menyelesaikan tugas – tugas yang diembannya kepada mereka.


31

b. Meningkatkan hasil yang di capai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang di capai. Hasil merupakan

salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun

yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk

memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat

dalam suatu pekerjaan.

c. Semangat Kerja

ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini

dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari

kemudian di bandingkan dengan hari sebelumnya.

d. Pengembangan Diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan

kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan

dan harapan dengan apa yang dihadapi. Sebab semakin kuat

tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu juga

harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat

berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan

kemampuan.

e. Mutu

selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah

lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas

kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk


32

memberikan hasil yang terbaik yang pada gilirannya akan sangat

berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.

f. Efisiensi

perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber

daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek

produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan

karyawan

E. Apron Movement Control (Dinas Operasi Apron)

Dalam pengertian luas menurut buku Pedoman Manual Operasi Apron

Movement Control tahun 1985, Apron Movement Control di Bandar Udara

International Soekarno-Hatta adalah ditujukan untuk pengawasan atas semua

pergerakan lalu lintas di area apron yang terdiri dari lalu lintas pesawat udara,

kendaraan dan personil yang berada di pelabuhan udara. Pengawasan dan

terminologi di sini memberikan arti tindak langkah yang diperlukan untuk

mencegah terjadinya kecelakaan, kasus tabrakan, di antara ketiga unsur

pembentuk lalu lintas di apron, yaitu pesawat udara, kendaraan dan personil

yang berada di apron di mana mereka melakukan kegiatan Bersama. Di

samping itu pengawasan juga dimaksud agar pengaturan arus lalu lintas dapat

berlangsung dengan lancar dan efisien.

Menurut Keputusan Direksi Nomor : KEP.477/OM.00/1998APII

(1998,p4) Tentang penetapan unit kerja dinas dilingkungan Kantor Cabang

Utama PT (Persero) Angkasa Pura II, ditetapkan dinas Operasi Apron (Dinas
33

Amc) yang berada di bawah Divisi Sisi Udara Bidang Pelayanan Operasi

Bandara, sebagai penanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan

pelayanan operasi penerbangan, pengawasan pergerakan pesawat udara,

lalu-lintas kendaraan, orang dan barang, kebersihan, serta pencatatan data

penerbangan dan penulisan laporan tugas. Fungsi dari tugas yang

dilaksanakan Dinas Operasi Apron adalah fungsi pelayanan dan pengawasan/

penertiban di wilayah sisi udara.

F. Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan
No. Nama dan Judul Metode Hasil Penelitian
Tahun Penelitian penelitian
Penelitian
1 Nur Avni Pengaruh Kuantitatif Terdapat pengaruh
Rozalia motivasi kerja yang signifikan
Hamida dan disiplin kerja antara variabel
Nayati Utami terhadap kinerja Motivasi Kerja dan
Ika Ruhana karyawan (studi Disiplin Kerja secara
(2015) kasus pada simultan
karyawan PT. berpengaruh
Pattindo malang) terhadap kinerja
Karyawan.
2 Johanes Pengaruh Kuantitatif Kesimpulan dari
Elizer Ayer motivasi dan penelitian ini yaitu:
Lyndon R.J. disiplin kerja variabel tidak terikat
Pangemanan terhadap kinerja motivasi secara
Yolanda P.I. pegawai pada parsial atau terpisah
Rori (2016) dinas pertanian berpengaruh
kabupaten signifikan terhadap
Supiori kinerja pegawai pada
Dinas pertanian
Suplori, variabel
tidak terikat disiplin
kerja secara parsial
atau terpisah
34

3 Denok Pengaruh Kuantitatif Terdapat


Sunarsi motivasi dan pengaruh positif dan
(2018) disiplin terhadap signifikan secara
produktivitas simultan antara
kerja karyawan motivasi dan Disiplin
pada PT. Nadi (X2) secara
suwarna bumi simultan terhadap
Produktivitas kerja
(Y) karyawan pada
PT. Nadi Suwarna
Bumi
4 Evawati Pengaruh disiplin Kuantitatif Dari penelitian
Khumaedi dan motivasi tersebut dapat
(2016) kerja terhadap disimpulkan bahwa
kinerja pegawai adanya pengaruh
pada dinas sentra antara disiplin dan
operasi terminal motivasi kerja
PT. Angkasa Pura terhadap kinerja
II pegawai pada dinas
sentra operasional
terminal PT. Angkasa
Pura II
5 Sutrisno, Aziz Pengaruh Kuantitatif Berdasarkan
Fathoni, Motivasi Dan persepsi pegawai,
Maria Disiplin Kerja disiplin kerja pada
Magdalena Terhadap Kinerja Kantor Satuan Polisi
Minarsih Pegawai Di Pamong Praja Kota
(2016) Kantor Satuan Semarang memiliki
Polisi Pamon, pengaruh secara
Praja Kota parsial terhadap
Semarang kinerja berdasarkan
persepsi pegawai
dan motivasi kerja
dan Disiplin kerja
berpengaruh secara
simultan terhadap
kinerja pegawai.
35

G. Kerangka Teori

1. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Karyawan

Produktivitas merupakan suatu aspek yang penting bagi

perusahaan karena apabila tenaga kerja dalam perusahaan mempunyai

kerja yang tinggi, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan dan

hidup perusahaan akan terjamin. Untuk meningkatkan produktivitas kerja

perlu adanya tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian

bekerja, karena apabila tenaga kerja tidak memiliki keahlian dan

keterampilan akan berakibat menurunnya produktivitas dan merugikan

perusahaan. Produktivitas dipengaruhi berbagai faktor, baik yang

berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor

lainnya, seperti Pendidikan, keterampilan, disiplin kerja, sikap, etika,

manajemen, motivasi kerja, teknologi, sarana, produksi, kesempatan kerja

dan kesempatan berprestasi serta lingkungan kerja yang mendukung.

Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika didukung para karyawan

yang mempunyai motivasi dan lingkungan kerja dalam melaksanakan tugas

dan kewajibannya. Motivasi dapat menimbulkan kemampuan bekerja

serta bekerja sama, maka secara tidak langsung akan meningkatkan

produktivitas. Sedangkan apabila motivasi karyawan lebih tinggi tetapi

tidak didukung lingkungan kerja yang nyaman untuk bekerja maka hasil

produktivitas karyawan tidak baik.


36

Berdasarkan teori tersebut di atas dapat diasumsikan bahwa

dengan motivasi kerja berpengaruh pula dengan peningkatan

produktivitas kerja karyawan, sebaliknya dengan motivasi kerja yang

menurun juga akan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas

karyawan.

2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan

Disiplin kerja pada dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap

SDM dalam organisasi, karena dengan kedisiplinan organisasi akan berjalan

dengan baik dan biasa mencapai tujuannya dengan baik pula. Setiap

pegawai harus memiliki disiplin kerja di dalam organisasi atau

perusahaannya, seperti mematuhi peraturan tertulis maupun tidak tertulis

yang telah ditetapkan oleh perusahaan karena hal tersebut dapat

menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis sehingga akan

memberikan dampak yang positif terhadap kerja karyawan.

3. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan

Motivasi yang tinggi, akan mendorong pegawai untuk bekerja

lebih giat dan berusaha dengan maksimal. Sebaliknya, motivasi yang

rendah akan membuat kerja karyawan tidak maksimal. Sedangkan variabel

disiplin kerja yang tinggi akan dapat meningkatkan kerja karyawan, begitu

juga sebaliknya. Dengan demikian, tinggi rendahnya motivasi dan disiplin

kerja terhadap produktivitas karyawan dapat pula diuraikan sebagai

berikut:
37

Gambar 2.2
Kerangka Berpikir

Motivasi (X1)
H1

Produktivitas
H3
H2 Karyawan (Y)

Disiplin Kerja
(X2)

Keterangan:
(X3)
: Pengaruh secara parsial
---------------- : Pengaruh secara simultan
H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

dan tujuan penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2017), hipotesis dalam

penelitian ini yaitu:

Ho: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara faktor motivasi

dan Disiplin Kerja terhadap produktivitas karyawan di PT. Angkasa

Pura II unit Apron Movement Control.

H1: Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor motivasi

terhadap produktivitas karyawan di PT. Angkasa Pura II unit Apron

Movement Control.
38

H2: Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor disiplin kerja

terhadap produktivitas karyawan di PT. Angkasa Pura II unit Apron

Movement Control.

H3: Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor motivasi dan

disiplin kerja secara bersama - sama (simultan) terhadap

produktivitas karyawan di PT. Angkasa Pura II unit Apron Movement

Control.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Kantor AMC (Apron Movement Control)

PT Angkasa Pura II cabang Soekarno Hatta yang beralamat di Bandara

International Soekarno Hatta JL. Panjang, Benda, Kota Tangerang, Banten

1526

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini berlangsung selama kurang satu bulan periode

penelitian yaitu berlangsung bulan Agustus 2020.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017, p.136) Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini populasi yang

digunakan adalah seluruh karyawan unit Apron Movement Control

sebanyak 50 karyawan. (Arianto et al., 2016)

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017, p.137) Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini

39
40

Teknik sampling yang digunakan yaitu seluruh populasi dijadikan sampel

penelitian. Pada penelitian ini peneliti tidak membagi sampel dari populasi

yang ada di karena kan jumlah populasi yang sedikit, pada penelitian ini

peneliti menggunakan Teknik sampel jenuh. (Frandikga & Hartini, 2018)

Dalam hal ini, sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

sebanyak 50 Responden.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data

kuantitatif. Adapun yang dimaksud dengan kuantitatif adalah data yang

diperoleh dalam bentuk angka - angka yang bisa dihitung atau numerik.

Data ini dapat diperoleh dari penyebaran kuesioner yang di bagikan kepada

responden yaitu pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap

produktivitas karyawan pada unit Apron Movement Control.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer

yang di kumpulkan dari jawaban responden. Pengertian data primer yaitu:

Data primer yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian

lapangan. Perolehan data primer dilakukan melalui kuesioner dan

pengamatan lapangan atau observasi.


41

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua

bagian, yakni:

1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan digunakan untuk

mendapatkan data primer dari objek penelitian. Metode penelitian lapangan

langsung yang digunakan untuk memperoleh data pokok sebagai berikut:

a. Observasi

Menurut Anwar Sutoyo (2014, p.69) Observasi merupakan

pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diteliti, dalam arti luas,

observasi meliputi pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun

tidak langsung terhadap obyek yang sedang di teliti. Dalam hal ini,

maksudnya yaitu proses-proses pengamatan dan ingatan yang dituangkan

ke dalam catatan dari saat peneliti melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

(Amalia et al., 2017)

b. Wawancara

Menurut Tadjri (Tadjri, 2014) Wawancara sebagai alat

pengumpulan data adalah suatu cara pengumpulan data dengan

mengadakan pembicaraan atau tanya jawab secara lisan antara orang yang

mewawancarai dengan yang di wawancarai. Wawancara dilakukan dengan

karyawan PT. Angkasa Pura II unti AMC untuk mendapatkan fakta, opini

atau data lainnya terkait dengan penelitian yang dilakukan. (Natalina,

2014)
42

c. kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017, p.225). dalam

penelitian ini, kuesioner disusun menggunakan skala likert. Skala Likert

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2017, p.158).

Dengan Sekala ini maka variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi

indikator variabel, kemudian menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa pertanyaan atau pernyataan. (Nizar, 2018)

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan

digunakan untuk mendapatkan sekunder. Data sekunder bermanfaat untuk

melengkapi data yang sudah tersedia. Dalam penelitian kepustakaan ini

penulis menggunakan beberapa literatur seperti buku-buku dan jurnal yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Tabel 3.1
Pembobotan Nilai Skala Likert
Pilihan Jawaban Singkatan Bobot Nilai

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Ragu-Ragu RR 3

Tidak Setuju TS 2
43

Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber: Sugiyono (2017 p.160)

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data setelah

semua data dari seluruh responden telah terkumpul. Menurut (Sugiyono,

2017, p.232) Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, metabulasi data berdasarkan dari

seluruh responden menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan

untuk menguji hipotesis yang telah di ajukan. peneliti menganalisis data

menggunakan program SPSS. Statistical Package For The Social Sciences

(SPSS) adalah sebuah program aplikasi yang digunakan untuk perhitungan

dengan menggunakan komputer (Jonathan Sarwono, 2006, p.1). Dalam hal

ini, penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dengan analisis ini akan

diketahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap produktivitas

karyawan pada unit Apron Movement Control di PT. Angkasa Pura II. Teknik

analisis data yang akan digunakan penulis dengan menggunakan perhitungan

sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik merupakan persyaratan untuk bisa menggunakan

persamaan regresi linear berganda adalah terpenuhinya uji asumsi klasik.

Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang efisien dan tidak bias atau BLUE
44

(Best Linear Unbias Estimator) dari satu persamaan regresi berganda

dengan metode kuadrat terkecil (Least Square), maka perlu dilakukan

pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi

persyaratan uji asumsi klasik. (Mulyani & Stmt, 2013).

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016, p.154) Uji Normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal. Jika nilai residual tidak mengikuti

distribusi statistik menjadi tidak valid untuk menjadi sampel kecil.

(Firliana, 2015)

Uji Normalitas non-parametik Kolmogorov-Smirov (K-S) yaitu

salah satu cara menguji normalitas residual. Uji KS dilakukan dengan

membuat Hipotesis H0: Jika nilai signifikansi > 0,05 data residual

berdistribusi normal. Ha: jika nilai signifikansi < 0,05 data residual

berdistirbusi tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah terjadinya hubungan linier antara variabel

bebas dalam suatu model regresi linier berganda (Gujarati,2003).

Hubungan linier antara variabel bebas dapat terjadi dalam bentuk

hubungan linier yang sempurna (Perfect) dan hubungan linier yang

kurang sempurna (Imperfect). Adapun dampak adanya multikolinieritas

dalam model regresi linier berganda adalah :


45

1. Penaksir Ordinary Least Square (OLS) masih bersifat best linier unbias

estimator (BLUE), tetapi mempunyai variansi dan kovariansi yang

besar sehingga sulit mendapatkan taksiran (estimasi) yang tepat.

2. Akibat penaksir OLS mempunyai variansi dan kovariansi yang besar,

menyebabkan interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai

hitung statistik uji t akan kecil, sehingga membuat variabel bebas

secara statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel tidak bebas.

3. Walaupun secara individual variabel bebas tidak berpengaruh

terhadap variabel tidak bebas melalu uji t, tetapi nilai koefisien

determinasi (R2) masih bisa relatif tinggi (Gujarati, 2003 dan

Widarjono, 2007)

Selanjutnya untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam

model regresi berganda dapat digunakan nilai Variance Factor (VIF) dan

tolerance (TOL) dengan ketentuan jika nilai VIF melebihi angka 10, maka

terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Kemudian jika nilai TOL

sama dengan 1, maka tidak terjadi multikolinieritas dalam model

regresi. (Putri, 2013).

c. Uji Heteroskedasitas

Menurut Ghozali (2016, p.134) uji heteroskedastisitas digunakan

untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varian 40 dan residual dari satu pengamatan ke


46

pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskesdatisitas, dan jika

varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

mendeteksi adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan

menggunakan teknik uji koefisien korelasi spearman’s rho yaitu

mengorelasikan variabel independen dengan residual nya. Kriteria

pengujian dengan menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi.

Jika korelasi antara variabel independen dengan residual nya

memberikan signifikan lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa

tidak terjadi masalah heteroskedasitas. (Anggraeni, 2010).

d. Uji Linearitas

Saat kita melakukan uji regresi linear atau uji Pearson product

moment, kita dihadapkan pada situasi di mana harus melakukan uji

linearitas, sebab linearitas merupakan salah satu syarat atau asumsi

yang harus dipenuhi. Linearitas adalah sifat hubungan yang linear antar

variabel, artinya setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel akan

diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya.

(Mulyani & Stmt, 2013)

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2017, p.305) Analisis regresi ganda digunakan

oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan

(naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel


47

Independent sebgai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilai

nya). Dalam hal ini terdapat dua variabel bebas (variabel independen X)

atau lebih yang terdiri dari X1 Motivasi dan X2 disiplin kerja dengan

variabel terikat (variabel dependen Y) yaitu kinerja karyawan.

Rumusnya sebagai berikut:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑋𝑛

Untuk menghitung harga-harga a, b1, b2 pada regresi danda dua

predictor dapat menggunakan persamaan berikut:

∑ 𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 ∑𝑥1 + 𝑏2 ∑𝑥2

∑𝑥1 𝑌 = 𝑎 ∑𝑥1 + 𝑏1 ∑𝑥1 + 𝑏2∑𝑥1 𝑥2

∑𝑥2 𝑌 = 𝑎∑𝑥1 + + 𝑏1 ∑𝑥1 + 𝑏2

Keterangan :

X1 = Motivasi (Variabel Independen)

X2 = Disiplin Kerja (Variabel independen)

Y = Produktivitas Karyawan (Variabel dependen)

A = Konstanta

B = Koefisien peningkatan Y jika ada peningkatan satu satuan Xi

setelah menghitung regresi ganda dua prediktor, selanjutnya mengetahui

harga Fhitung, setelah itu kemudian membandingkan Fhitung dengan Ftabel atau

melihat signifikansi pada output (SPSS). Untuk dk pembilang m dan dk


48

penyebut adalah (N – m – 1). Jika Fhitung > Ftabel, maka koefisien korelasi

ganda yang diuji signifikan, yaitu dapat diberlakukan ke populasi dengan

taraf kesalahan (a)=0,05.

3. Analisis Koefisien Korelasi

Menurut Sugiyono (2017, p.386) Korelasi berganda digunakan

untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara keseluruhan variabel

bebas X1, X2 dengan variabel terikat Y. Koefisien korelasi tersebut dapat

diperoleh dari:

rumus koefisien korelasi linear berganda yaitu :

𝑟𝑥2 1. 𝑦 + 𝑟𝑥2 2. 𝑦 − 2(𝑟𝑥1. 𝑦)(𝑟𝑥2. 𝑦)(𝑟𝑥1. 𝑥2)


𝑅𝑋1. 𝑋2. 𝑌 = √
1 − 𝑟𝑥2 1. 𝑥2

Keterangan:

Rx1.x2.y = Koefisien korelasi berganda

rx1.y = Koefisien korelasi variabel Y dan variabel X1

rx2.y = Koefisien korelasi variabel Y dan variabel X2

rx1.x2 = Koefisien korelasi variabel X1 dan X2

Agar dapat memberi interpretasi terhadap kuat atau lemahnya

pengaruh tersebut, maka penulis menggunakan pedoman seperti yang

tertulis pada tabel di bawah ini:


49

Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2017, p.147)

Dengan demikian maka nilai r dinyatakan sebagai berikut :

a. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka terdapat pengaruh antara variabel

X dan Y sangat kuat dan positif.

b. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka terdapat pengaruh antara variabel X

dan Y sangat kuat tetapi negatif

c. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka tidak dapat terdapat pengaruh antara

variabel X dan variabel Y atau pengaruhnya sangat lemah.

4. Analisis Koefisien Determinasi (Kd)

Besar kecilnya sumbangan variabel bebas (x) terhadap variabel

terikat (Y) ditentukan dengan koefisien determinan/penentu. Besarnya

kontribusi atau sumbangan variabel X1 (Motivasi), variabel X2 (Disiplin

Kerja) terhadap variabel Y (Produktivitas Karyawan) dinyatakan dalam

rumus sebagai berikut :

𝐾𝑑 = 𝑅 2 𝑥100%
50

Keterangan:

Kd = koefisien determinasi

R2 = Koefisien korelasi

Nilai koefisien determinasi (Kd) yakni antara 0 sampai 1 (0≤ Kd ≤ 1)

F. Deskripsi Variabel

1. Definisi Konseptual

a. Variabel Motivasi (X1)

Menurut Hasibuan (2003: 95), motivasi berasal dari kata dasar

motif, yang mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan daya

penggerak kemauan bekerja seseorang. Motivasi adalah pemberian

daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar

mereka mau bekerja sama dengan efektif dan terintegrasi dengan

segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

b. Variabel Disiplin Kerja (X2)

Disiplin Kerja dapat diartikan kesadaran dan kesediaan seseorang

menaati peraturan perusahaan atau organisasi dan norma-norma sosial

yang berlaku, di mana karyawan selalu datang dan pulang tepat waktu

dan mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik.

c. Variabel Produktivitas Karyawan (Y)

Secara konseptual adalah sebagai pembandingan hasil-hasil yang

dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan atau

perbandingan jumlah produksi (output), dengan pendekatan beberapa


51

variabel: 1) Kemampuan, 2) Meningkatkan hasil yang dicapai, 3)

Semangat Kerja, 4) Pengembangan Diri, 5) Mutu.

2. Definisi Operasional

a. Variabel Motivasi (X1)

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja

efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai

kepuasan.

b. Variabel Disiplin Kerja (X2)

Disiplin adalah sikap taat karyawan yang menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya dengan berlandaskan pada peraturan perusahaan

serta tidak melanggarnya. Indikator disiplin yaitu disiplin waktu, disiplin

tanggung jawab dan disiplin peraturan.

c. Variabel Produktivitas Karyawan (Y)

Secara operasional produktivitas karyawan adalah pembandingan

hasil-hasil yang di capai yang dihasilkan oleh para pekerja dari kegiatan

produksi/pekerjaan. Untuk menjawab pertanyaan positif digunakan

skala Likert dengan rentan skor 5-1, sedangkan untuk menjawab

pertanyaan negatif rentan skornya adalah 1-5.

3. Kisi-Kisi Instrumen

Untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian, maka

perlu digunakan matriks pengembangan instrumen atau kisi-kisi


52

instrumen, instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian

ini. Kisi-kisi instrumen dikembangkan dalam bentuk skala sikap dari Likert

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3
Kisi-kisi instrumen penelitian variabel X1
Variabel Indikator Pernyataan

1. Papan 1. Perusahaan kurang

2. Pangan memberikan insentif sesuai

dengan target yang didapat

2. Keselamatan kerja

(kecelakaan kerja) yang di

jamin oleh perusahaan

Motivasi (X1) 1. Fasilitas kerja yang 1. Fasilitas saran pendukung

Abraham lengkap dan peralatan bekerja sangat

Maslow 2. Penetapan aturan tanpa lengkap

(1943-1970) adanya tekanan 2. Pimpinan memberikan

3. Iklim kerja yang motivasi berupa dorongan

kondusif terhadap semangat secara moral

pengembangan daya kepada karyawan

kreasi dan inovasi 3. karyawan mendapat

kesempatan untuk belajar

hal-hal yang baru


53

1. Hubungan yang baik 1. Adanya hubungan yang

antara atasan dan baik antara atasan dengan

bawahan di lingkungan bawahan

kerja 2. Hubungan kerja dengan

2. Hubungan anta sesama rekan kerja berjalan

karyawan di perusahaan dengan baik

3. Adanya acara-acara 3. Adanya acara-acara

peringatan peringatan

1. Di hormati 1. Saling menghormati

2. Di hargai oleh orang lain pendapat karyawan lain

2. Di hargai oleh atasan dan

karyawan

1. Skill dan potensi 1. Bekerja di perusahaan ini

2. Mengemukakan ide-ide membuat karyawan

berkembang kemampuannya

2. karyawan mendapat

kesempatan dari perusahaan

untuk menunjukkan

keahliannya
54

Tabel 3.4
Kisi-kisi instrumen penelitian variabel X2
Variabel Indikator Pernyataan

1. Perusahaan sudah mempunyai


Kemampuan
tujuan yang jelas

2. Atas memberikan contoh


Teladan pemimpin
pemimpin yang baik

3. Karyawan menerima gaji sudah


Balas jasa
sesuai dengan jasa yang diberikan

4. Seluruh karyawan diperlakukan

Keadilan sama tanpa membedakan pangkat

Disiplin Kerja dan golongan

(X2) Hasibuan 5. Atasan memberikan


Wesket
(2009, p. 194) pengawasan yang aktif

6. Karyawan merasa bahwa

Ketegasan perusahaan tegas dalam

mengambil kedisiplinan

7. Pimpinan tidak selalu


Hubungan
memberikan perhatian penuh
kemanusiaan
kepada setiap karyawan

8. Karyawan merasa bahwa


Suasana kerja
kedisiplinan karyawan akan
55

tercipta apabila hubungan

kemanusiaan dalam instansi

berjalan dengan baik

Peraturan yang 9. Sudah adanya peraturan yang

jelas jelas

Pemberian sanksi 10. Perusahaan memberikan sanksi

yang tegas yang tegas

11. Perusahaan memberikan sanksi


Pemberian sanksi
sesuai pelanggaran dan
sesuai pelanggaran
kesepakatan bersama

Pemberian sanksi 12. Pemberian sanksi segera

sesuai sesegera pelanggaran yang di terapkan sama

pelanggaran rata

Tabel 3.5
Kisi-kisi instrumen penelitian variabel Y
Variabel Indikator Pernyataan

1. Petugas diberikan tugas dan

Produktivitas tanggung jawab sesuai dengan

karyawan (Y) kemampuan bekerja


Kemampuan
Sutrisno (2011, p. 2. Petugas mampu

104) menyelesaikan tugas dengan

tepat waktu
56

3. Petugas melakukan pekerjaan

Meningkatkan dengan sungguh-sungguh

hasil yang dicapai karena pekerjaan ini penting

bagi petugas dan perusahaan

4. Petugas bertanggung jawab

dengan pekerjaannya
Semangat kerja
5. Petugas merasa puas dengan

hasil yang di capai

6. Petugas mengikuti pelatihan


Pengembangan
yang diberikan oleh
diri
perusahaan

7. Petugas mengerjakan tugas

yang diberikan dengan teliti

Mutu 8. Petugas bekerja sesuai

dengan standar operasional

kerja

9. Petugas merasa, jumlah

Efisiensi karyawan AMC sudah

terpenuhi
57

4. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut.

Sementara menurut Siregar (2012, p.162) , yang menyatakan

bahwa Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

mampu mengukur apa yang ingin diukur. (Nuraina, 2017)

Dalam penelitian ini menggunakan Teknik statistik korelasi untuk

menganalisis Validitas instrumen dengan rumus korelasi Pearson

product moment yang menggunakan program SPSS. Rumus Pearson

Product Moment adalah sebagai berikut :

𝑛 = 𝛴𝑋. 𝑌 − 𝛴𝑋. 𝛴𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
√𝑛𝛴𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 √𝛴𝑌 2 − (𝛴𝑌)2

Keterangan:

Rxy = koefisien validitas skor butir pernyataan.

X = skor butir soal tertentu untuk setiap responden.

Y = skor total (jumlah soal keseluruhan) setiap responden.

N = banyaknya responden.

∑X = jumlah skor tiap item yang diperoleh responden.


58

∑Y = jumlah skor total item dari keseluruhan responden.

b. Uji Reliabilitas

Dalam meneliti, perlu di perhatikan bahwa instrumen penelitian

yang diteliti harus reliabel atau cukup mampu mengungkap data yang

bisa dipercaya. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa

suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut

Sugiyono (2017, p.130) menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah sejauh

mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan

menghasil kan data yang sama. Untuk uji reabilitas digunakan metode

split half, hasilnya bisa dilihat dari nilai correlation between forms. Hasil

penelitian reliabel terjadi apabila terdapat kesamaan data dalam waktu

berbeda. (Dunakhri, 2018)

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat

ukur dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian ini. Suatu

variabel dikatakan reliabel jika Cronchbach Alpha ≥ 0,60. Pengujian

reliabel menggunakan program SPSS For Windows.

Koefisien Alpha Cronbach:


59

Keterangan:

r11 = Reabilitas instrumen

K = banyaknya pernyataan

∑ab2 = jumlah varian butir

at2 = varian total

Setelah di dapat nilai reliabilitas (rhitung) maka nilai tersebut

dibandingkan dengan (rtabel) yang sesuai dengan jumlah responden dan

taraf nyata dengan ketentuan sebgai berikut:

Bila rhitung ≥ rtabel = instrumen dikatakan reliabel

Bila rhitung ≥ rtabel = instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel

Setelah hasil perhitungan telah diperoleh, langkah selanjutnya

adalah menyesuaikan dengan kaidah yang berlaku untuk mengetahui

tinggi rendahnya reliabilitas tersebut. Berikut ini kaidah reliabilitas:

5. Hipotesis Statistik

Menurut Sugiyono (2017, p.1050) hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan

(Akbar et al., 2014). Uji hipotesis digunakan untuk menguji apakah variabel

X dan Y memiliki pengaruh signifikan atau tidak, di mana rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis Awal
60

1. H1: ρ > 0, yang berarti variabel motivasi memiliki pengaruh dengan

produktivitas karyawan.

2. H2: ρ > 0, yang berarti variabel disiplin kerja memiliki pengaruh

dengan produktivitas karyawan.

3. H3: ρ > 0, yang berarti variabel motivasi dan disiplin kerja memiliki

pengaruh dengan produktivitas karyawan.

b. Uji t (Parsial)

Untuk mengetahui nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 digunakan rumus:

𝒓√𝒏−𝟐
𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 =
√𝟏−(𝒓)2

Keterangan:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = nilai yang akan dibandingkan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

r = nilai korelasi

n = jumlah sampel

Untuk menghitung nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 digunakan tabel distribusi t :

α = 0,05 dk = n – 1

Membandingkan t tabel dengan t hitung

a. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya hipotesis

atau dugaan sementara terbukti benar.

b. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya hipotesis

atau dugaan sementara tidak terbukti benar.


61

Gambar 3.1
Kurva Normal Uji t

c. Uji F (simultan)

Uji f adalah pengujian hubungan regresi secara simultan dengan

bertujuan guna mengetahui apakah seluruh variabel independen (X 1

dan X2) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen (Y). Adapun rumus yang digunakan dalam

uji F adalah sebagai berikut:

𝑟 2 /𝑘
f = (1−𝑅2 )(𝑛−𝑘−1)

Keterangan:

r2 = Koefisien determinasi gabungan

k = jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel.

Kriteria pengambilan keputusan:

a. Bila F-hitung < ftabel maka Ho diterima, dan Ha ditolak


62

b. Bila F-hitung > ftabel maka Ha diterima.

Gambar 3.2
Kurva Normal Uji f
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II”

atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang

bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasakebandarudaraan dan pelayanan

jasa terkait bandar udara. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan

dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan

pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah

menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim

Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984. Keberadaan Angkasa Pura II berawal

dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta

Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian

pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986

berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992

melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18

November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat,63 SH, SPN

Nomor 38 resmi berubah menjadi PT. Angkasa Pura II (Persero). Berdirinya

Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan

dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait badar udara dengan

63
64

mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan

penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan

agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan

berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan

kepercayaan masyarakat. Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan

kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa

kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan

peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya. Angkasa Pura

II telah mengelola 19 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno hatta

(Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio

(Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badarrudin II

(Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekan baru), Husein Sastra negara

(Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah

(Tanjungpinang), Sultan Thaha(Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Silangit

(Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik

Riwut64 (Palangkaraya), Radun Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin

(Tanjung Pandan), dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu). Angkasa Pura II telah

berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi.

Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan

masyarakat atas Performance perusahaan dalam memberikan pelayanan,

diantaranya adalah “The Best BUMN in Logistic Sector” dari kementerian

Negara BUMN RI (2004-2006), “The Best in Good Corporate Governance)”


65

(2006), Juara I “Annual Report Award” 2017 kategori BUMN Non keuangan

Non Listed, dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good

Corporate Governance pada Corporate Governance Perception indeks 2007

Award. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II berhasil meraih penghargaan

sebagai 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review

2009 dan juga sebagai The Word 2nd Most On Time Airport untuk Bandara

Soekarno Hatta dari Forbestraveller.com, juara III Annual Report Award 2009

kategori BUMN Non keuangan Non Listed, The Best Prize “INACRAFT Award

2010” in category natural fibers, GCG Award 2011 as Trusted Company Based

on Corporate Governance Perception Indeks (CGPI) 2010, Penghargaan

Penggunaan Bahasa Indonesia tahun 2011 dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, penghargaan untuk Bandara Internasional Minangkabau padang

sebagai Indonesia Leading65 Airport dalam Indonesia Travel dan Tourism

Award 2011, dan penghargaan kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama

2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009-31 Desember 2011 untuk

Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, serta berbagai penghargaan

ditahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara

Sultan Mahmud Badaruddin II (Pekanbaru), kategori Good Airport Services

Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Soekarno-

Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport Service, GCG

Award 2018 as Trusted Company Based on Corporate Governance Perception

Index (CGPI) 2017. Sebagai Badan Usaha Milik Negara Angkasa Pura II selalu
66

melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku

pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk

memberikan komitmen pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen

kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan

yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta

meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan

sekitar bandara melalui program Corporate Social Responblity. Berikut

susunan organisasi PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai

berikut:

B. Temuan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga variabel, yaitu Variabel

X1 (Motivasi), Variabel X2 (Disiplin Kerja), dan untuk Variabel Y (Produktivitas


67

Karyawan). Dalam menganalisis data penelitian, penulis menggunakan

metode pengumpulan data melalui angket kuesioner yang diberikan kepada

para responden. Untuk penelitian ini peneliti mengambil sampel responden

berjumlah 50 (lima puluh) responden di PT. Angkasa Pura II (Persero) unit Air

Movement Control Kantor cabang Bandara Soekarno-Hatta. Dalam angket

responden dibagi berdasarkan karakteristiknya berupa Analisa Karakteristik

Responden, Pengujian Instrumen, Analisis Data Statistik Inferensial dan

Pengujian Hipotesis Statistik, yaitu sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki-laki 50 100%

Wanita 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Data diolah Peneliti.

Berdasarkan data di atas sesuai dengan lampiran, data responden

berdasarkan jenis kelamin, peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa responden yang dijadikan sampel lebih banyak Laki-laki

dibandingkan Perempuan dengan perbandingan, Laki-laki 50 orang dari


68

total keseluruhan responden, sedangkan Perempuan 0 orang dari total

keseluruhan responden.

b. Usia responden

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan

data mengenai usia responden. Di mana data usia yang diperoleh adalah

responden yang berusia dari 20 tahun sampai berusia 60 tahun, dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia


Usia (tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

20 - 30 12 24%

31 - 40 16 32%

41 – 50 20 40%

51 – 60 2 2%

Total 50 100%

Sumber: Data diolah oleh Peneliti.

Berdasarkan data di atas sesuai dengan lampiran, data responden

berdasarkan usia dapat dilihat bahwa responden yang berusia 20 – 30

tahun berjumlah 12 orang, responden yang berusia 31 – 40 tahun

berjumlah 16 orang, responden berusia 41 – 50 tahun berjumlah 20

orang, responden berusia 31 – 60 tahun berjumlah 2 orang. Maka dari

data tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa responden

penelitian Sebagian besar berusia dari 41 – 50 tahun.


69

c. Tingkat Pendidikan

Dari data yang diperoleh peneliti dari hasil kuesioner, dapat di

perhatikan bahwa latar belakang Pendidikan terakhir yang dimiliki

responden adalah dimulai dari SMA sampai dengan S1.

Untuk hasil yang lebih spesifik dapat diolah pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

SMA 0 0%

Diploma 4 8%

S1 46 92 %

S2 0 0%

Total 50 100%

Sumber: Data diolah Peneliti.

Berdasarkan data diatas sesuai dengan lampiran, Data responden

Berdasarkan Pendidikan Terakhir dapat dilihat bahwa responden yang

memiliki Pendidikan terakhir SMA berjumlah 0 orang, responden yang

memiliki Pendidikan terakhir Diploma berjumlah 4 orang, responden

yang memiliki Pendidikan terakhir S1 berjumlah 46 orang, responden

yang memiliki Pendidikan terakhir S2 berjumlah 0 orang. Dari data

tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa responden

penelitian Sebagian besar memiliki Pendidikan terakhir Strata 1 (S1).


70

2. Rekapitulasi Pernyataan Setiap variabel

a. Variabel Motivasi (X1)

Hasil pengolahan data keseluruhan terhadap variabel X1

berdasarkan jawaban responden atas pernyataan kuesioner yang telah

disebarkan dan disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.4
Rekapitulasi Data Pengaruh Motivasi Di Apron Movement Control (X1)
Pertanyaan
No. Pertanyaan ∑ Bobot
STS TS RR S SS X
Perusahaan kurang memberikan
1
insentif sesuai dengan target
yang didapat 0 0 0 45 5 50 205 4,1

Keselamatan kerja (kecelakaan


2 kerja) yang di jamin oleh 0 0 0 43 7 50 207 4,14
perusahaan
Fasilitas sarana pendukung dan
3 peralatan bekerja sangat 0 0 1 38 11 50 210 4,2
lengkap
Pimpinan memberikan motivasi
4 berupa dorongan semangat 1 9 3 36 1 50 177 3.54
secara moral kepada karyawan
karyawan mendapat
5 kesempatan untuk belajar hal- 0 0 0 36 14 50 214
4,28
hal yang baru
Adanya hubungan yang baik
6 antara atasan dengan bawahan 0 0 0 44 6 50 206 4,12

Hubungan kerja dengan sesama


7
rekan kerja berjalan dengan 0 0 1 39 10 50 236 4,72
baik

8 Adanya acara-acara peringatan 0 0 10 30 10 50 200 4


Saling menghormati pendapat
9 0 0 0 44 6 50 206 4,12
karyawan lain
71

Di hargai oleh atasan dan


10 0 0 0 43 7 50 207 4,14
karyawan
Bekerja di perusahaan ini
11
membuat karyawan 0 0 0 41 9 50 209 4,18
berkembang kemampuannya
karyawan mendapat
12 kesempatan dari perusahaan
0 0 0 43 7 50 207 4,14
untuk menunjukkan
keahliannya
Total 1 9 15 482 93 600 2484 48,4

Rata- 4,14%
rata

Tabel 4.5 Penafsiran Kriteria


Interval Skor Kriteria
1,00 – 1,80 Sangat Buruk
1,81 – 2,60 Buruk
2,61 – 3,40 Sedang
3,41 – 4,20 Baik
4,21 – 5,00 Sangat Baik
Sumber: Bakri Siregar dalam Kartika Dayanti Putri (2017)

Berdasarkan hasil tabel kuesioner pernyataan rekapitulasi tentang

variabel Motivasi (X1) diatas dapat dilihat dari 50 responden yang di

teliti, responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebesar 93 total

jawaban dengan persentase 15,5%, responden yang menjawab setuju

(S) sebanyak 482 total jawaban dengan persentase 80,3%, responden

yang menjawab ragu-ragu (RR) sebanyak 15 total jawaban dengan

persentase sebesar 2,5%, responden yang menjawab tidak setuju (TS)

sebanyak 9 total jawaban dengan persentase 1,5% dan responden yang

menjawab sangat tidak setuju (STS) sebanyak 1 total jawaban dengan

persentase 0,2%.
72

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju dengan persentase 80,3%, maka artinya

mayoritas responden setuju dengan faktor Motivasi. Maka ini

menunjukkan bahwa tingkat Motivasi karyawan pada perusahaan

termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata 4,14%.

Tabel 4.6
Hasil Jawaban
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 45 95%
Setuju 4 5 10%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 1 yaitu

sangat setuju sebanyak 45 atau 95%, setuju sebanyak 5 atau 10%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.7
Hasil Jawaban Responden

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Sangat Setuju 5 43 86%
Setuju 4 7 14%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
73

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 2 yaitu

sangat setuju sebanyak 43 atau 86%, setuju sebanyak 7 atau 14%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.8
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 11 22%
Setuju 4 38 76%
Ragu-Ragu 3 1 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 3 yaitu

sangat setuju sebanyak 11 atau 22%, setuju sebanyak 38 atau 76%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.
74

Tabel 4.9
Hasil Jawaban Responden

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Sangat Setuju 5 1 2%
Setuju 4 36 72%
Ragu-Ragu 3 3 6%
Tidak Setuju 2 9 18%
Sangat Tidak Setuju 1 1 2%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 4 yaitu

sangat setuju sebanyak 1 atau 2%, setuju sebanyak 36 atau 72%, ragu-

ragu sebanyak 3 atau 6%, tidak setuju sebanyak 9 atau 18% dan sangat

tidak setuju sebanyak 1 atau 2%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.10
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 14 28%
Setuju 4 36 72%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 5 yaitu

sangat setuju sebanyak 14 atau 28%, setuju sebanyak 36 atau 72%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban
75

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.11
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 44 88%
Setuju 4 6 12%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 6 yaitu

sangat setuju sebanyak 44 atau 88%, setuju sebanyak 6 atau 12%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.12
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 10 20%
Setuju 4 39 78%
Ragu-Ragu 3 1 2%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 7 yaitu

sangat setuju sebanyak 10 atau 20%, setuju sebanyak 39 atau 78%, ragu-
76

ragu sebanyak 1 atau 2%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.13
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 10 20%
Setuju 4 30 60%
Ragu-Ragu 3 10 20%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 8 yaitu

sangat setuju sebanyak 10 atau 20%, setuju sebanyak 30 atau 60%, ragu-

ragu sebanyak 10 atau 20%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.14
Hasil Jawaban Responden

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Sangat Setuju 5 44 88%
Setuju 4 6 12%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis
77

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 9 yaitu

sangat setuju sebanyak 44 atau 88%, setuju sebanyak 6 atau 12%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.15
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 43 86%
Setuju 4 7 14%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 6 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 10 yaitu

sangat setuju sebanyak 43 atau 86%, setuju sebanyak 7 atau 14%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.16
Hasil Jawaban Responden

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Sangat Setuju 5 41 82%
Setuju 4 9 18%
Ragu-Ragu 3 0 0%
78

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 11 yaitu

sangat setuju sebanyak 41 atau 82%, setuju sebanyak 9 atau 18%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.17
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 43 86%
Setuju 4 7 14%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X1 no 12 yaitu

sangat setuju sebanyak 43 atau 86%, setuju sebanyak 7 atau 14%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.
79

b. Variabel Disiplin Kerja (X2)

Hasil pengolahan data keseluruhan terhadap variabel X2

berdasarkan jawaban responden atas pernyataan kuesioner yang telah

disebarkan dan disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.18 Hasil Rekapitulasi Variabel Disiplin Kerja (X2)


Pertanyaan
No. Pertanyaan ∑ Bobot
STS TS RR S SS X
Perusahaan sudah mempunyai
1
tujuan yang jelas 0 0 0 45 5 50 205 4,1

Atas memberikan contoh


2 pemimpin yang baik 0 0 0 38 12 50 212 4,24

Karyawan menerima gaji sudah


3 sesuai dengan jasa yang 0 0 0 40 10 50 210 4,2
diberikan
Seluruh karyawan
4 diperlakukan sama tanpa
0 0 1 41 8 50 207 4,14
membedakan pangkat dan
golongan
Atasan memberikan
5 pengawasan yang aktif
0 0 1 40 9 50 208 4,16

Karyawan merasa bahwa


6 perusahaan tegas dalam 0 0 3 41 6 50 203 4,06
mengambil kedisiplinan
Pimpinan tidak selalu
7
memberikan perhatian penuh 0 0 1 39 10 50 209 4,18
kepada setiap karyawan
Karyawan merasa bahwa
8
kedisiplinan karyawan akan
tercipta apabila hubungan 0 0 0 39 11 50 211 4,22
kemanusiaan dalam instansi
berjalan dengan baik
Sudah adanya peraturan yang
9 0 0 0 35 15 50 215 4,3
jelas
Perusahaan memberikan
10 0 0 5 35 10 50 205 4,1
sanksi yang tegas
80

Perusahaan memberikan
11
sanksi sesuai pelanggaran dan 0 0 0 39 11 50 211 4,22
kesepakatan bersama
Pemberian sanksi segera
12 pelanggaran yang di terapkan 0 0 0 35 15 50 215 4,3
sama rata
Total 0 0 11 467 122 600 2511 50,22

Rata- 4,1%
rata

Tabel 4.19 Penafsiran Kriteria


Interval Skor Kriteria
1,00 – 1,80 Sangat Buruk
1,81 – 2,60 Buruk
2,61 – 3,40 Sedang
3,41 – 4,20 Baik
4,21 – 5,00 Sangat Baik
Sumber: Bakri Siregar dalam Kartika Dayanti Putri (2017)

Berdasarkan hasil tabel kuesioner pernyataan rekapitulasi tentang

variabel Disiplin Kerja (X2) diatas dapat dilihat dari 50 responden yang

di teliti, responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebesar 122 total

jawaban dengan persentase 20,33%, responden yang menjawab setuju

(S) sebanyak 467 total jawaban dengan persentase 77,8%, responden

yang menjawab ragu-ragu (RR) sebanyak 11 total jawaban dengan

persentase sebesar 1,87%, responden yang menjawab tidak setuju (TS)

sebanyak 0 total jawaban dengan persentase 0% dan responden yang

menjawab sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0 total jawaban dengan

persentase 0%.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas


81

responden menyatakan setuju dengan persentase 80,3%, maka artinya

mayoritas responden setuju dengan faktor Disiplin Kerja. Maka ini

menunjukkan bahwa tingkat Disiplin Kerja karyawan pada perusahaan

termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata 4,1%.

Tabel 4.20
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 45 95%
Setuju 4 5 10%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang di olah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 1 yaitu

sangat setuju sebanyak 45 atau 95%, setuju sebanyak 5 atau 10%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.21
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 38 76%
Setuju 4 12 24%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis
82

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 2 yaitu

sangat setuju sebanyak 38 atau 76%, setuju sebanyak 12 atau 24%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.22
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 40 80%
Setuju 4 10 20%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 3 yaitu

sangat setuju sebanyak 40 atau 80%, setuju sebanyak 10 atau 20%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.23
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 8 16%
Setuju 4 41 82%
83

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Ragu-Ragu 3 1 2%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 50%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 4 yaitu

sangat setuju sebanyak 8 atau 16%, setuju sebanyak 41 atau 82%, ragu-

ragu sebanyak 1 atau 2%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.24
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 9 18%
Setuju 4 40 80%
Ragu-Ragu 3 1 2%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 5 yaitu

sangat setuju sebanyak 9 atau 18%, setuju sebanyak 40 atau 80%, ragu-

ragu sebanyak 1 atau 2%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.
84

Tabel 4.25
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 6 12%
Setuju 4 41 82%
Ragu-Ragu 3 3 6%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 6 yaitu

sangat setuju sebanyak 6 atau 12%, setuju sebanyak 41 atau 82%, ragu-

ragu sebanyak 3 atau 6%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.26
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 10 20%
Setuju 4 39 78%
Ragu-Ragu 3 1 2%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 7 yaitu

sangat setuju sebanyak 10 atau 20%, setuju sebanyak 39 atau 78%, ragu-

ragu sebanyak 1 atau 2%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat
85

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.27
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 39 78%
Setuju 4 11 22%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 8 yaitu

sangat setuju sebanyak 39 atau 78%, setuju sebanyak 11 atau 22%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.28
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 35 70%
Setuju 4 15 30%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis
86

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 9 yaitu

sangat setuju sebanyak 35 atau 70%, setuju sebanyak 15 atau 30%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.29
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 10 20%
Setuju 4 35 70%
Ragu-Ragu 3 5 10%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 10 yaitu

sangat setuju sebanyak 10 atau 20%, setuju sebanyak 35 atau 70%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.30
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 11 22%
Setuju 4 39 78%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
87

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 11 yaitu

sangat setuju sebanyak 11 atau 22%, setuju sebanyak 39 atau 78%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.31
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 15 30%
Setuju 4 35 70%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel X2 no 12 yaitu

sangat setuju sebanyak 15 atau 30%, setuju sebanyak 35 atau 70%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

c. Variabel Produktivitas Karyawan (Y)


88

Hasil pengolahan data keseluruhan terhadap variabel Y

berdasarkan jawaban responden atas pernyataan kuesioner yang telah

disebarkan dan disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.32 Hasil Rekapitulasi Variabel Produktivitas Karyawan (Y)

Pertanyaan
No. Pertanyaan ∑ Bobot
STS TS RR S SS X
Petugas diberikan tugas dan
1
tanggung jawab sesuai dengan 0 0 0 39 11 50 211 4,22
kemampuan bekerja
Petugas mampu menyelesaikan
2 tugas dengan tepat waktu 0 0 0 35 15 50 215 4,3

Petugas melakukan pekerjaan


dengan sungguh-sungguh karena
pekerjaan ini penting bagi
3 0 0 0 34 16 50 214 4,28
petugas dan perusahaan

Petugas bertanggung jawab


4 dengan pekerjaannya 0 0 1 40 10 50 210 4,2

Petugas merasa puas dengan


5 hasil yang di capai
0 0 1 41 8 50 204 4,08

Petugas mengikuti pelatihan


6 yang diberikan oleh perusahaan 0 0 3 44 6 50 206 4,12

Petugas mengerjakan tugas yang


7 diberikan dengan teliti 0 0 1 39 10 50 209 4,18

Petugas bekerja sesuai dengan


8 0 0 1 40 9 50 208 4,16
standar operasional kerja
Petugas merasa, jumlah
9 0 1 12 27 10 50 196 3,92
karyawan sudah terpenuhi
Total 0 1 15 339 95 450 1873 37,46

Rata- 3,42%
rata
89

Tabel 4.33 Penafsiran Kriteria


Interval Skor Kriteria
1,00 – 1,80 Sangat Buruk
1,81 – 2,60 Buruk
2,61 – 3,40 Sedang
3,41 – 4,20 Baik
4,21 – 5,00 Sangat Baik
Sumber: Bakri Siregar dalam Kartika Dayanti Putri (2017)

Berdasarkan hasil tabel kuesioner pernyataan rekapitulasi tentang

variabel Produktivitas Karyawan (Y) diatas dapat dilihat dari 50

responden yang di teliti, responden yang menjawab sangat setuju (SS)

sebesar 95 total jawaban dengan persentase 21,1%, responden yang

menjawab setuju (S) sebanyak 339 total jawaban dengan persentase

75,3%, responden yang menjawab ragu-ragu (RR) sebanyak 15 total

jawaban dengan persentase sebesar 3,3%, responden yang menjawab

tidak setuju (TS) sebanyak 1 total jawaban dengan persentase 0,2% dan

responden yang menjawab sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0 total

jawaban dengan persentase 0%.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju dengan persentase 80,3%, maka artinya

mayoritas responden setuju dengan faktor Produktivitas Karyawan.

Maka ini menunjukkan bahwa tingkat Disiplin Kerja karyawan pada

perusahaan termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata 4,1%.

Tabel 4.34
Hasil Jawaban Responden
90

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Sangat Setuju 5 11 22%
\Setuju 4 39 78% Sumber:
Ragu-Ragu 3 0 0% hasil
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel Y no 1 yaitu

sangat setuju sebanyak 11 atau 22%, setuju sebanyak 39 atau 78%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.35
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 15 30%
Setuju 4 35 70%
Ragu-Ragu 3 5 0%
Tidak Setuju 2 6 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel Y no 2 yaitu

sangat setuju sebanyak 11 atau 22%, setuju sebanyak 39 atau 78%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban
91

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.36
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 16 32%
Setuju 4 34 68%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis
Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel Y no 3 yaitu

sangat setuju sebanyak 16 atau 32%, setuju sebanyak 34 atau 68%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.37
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 10 20%
Setuju 4 40 80%
Ragu-Ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis
92

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel Y no 4 yaitu

sangat setuju sebanyak 10 atau 20%, setuju sebanyak 40 atau 80%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.38
Hasil Jawaban Responden

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Sangat Setuju 5 8 16%
Setuju 4 41 82%
Ragu-Ragu 3 1 2%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel Y no 5 yaitu

sangat setuju sebanyak 8 atau 16%, setuju sebanyak 41 atau 82%, ragu-

ragu sebanyak 1 atau 2%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.39
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 44 88%
Setuju 4 6 12%
Ragu-Ragu 3 0 0%
93

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%

Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel Y no 6 yaitu

sangat setuju sebanyak 4 atau 88%, setuju sebanyak 6 atau 12%, ragu-

ragu sebanyak 0 atau 0%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.40
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 10 20%
Setuju 4 39 78%
Ragu-Ragu 3 1 2%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel Y no 7 yaitu

sangat setuju sebanyak 10 atau 20%, setuju sebanyak 39 atau 78%, ragu-

ragu sebanyak 1 atau 2%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban
94

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.41
Hasil Jawaban Responden
RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE
Sangat Setuju 5 9 18%
Setuju 4 40 80%
Ragu-Ragu 3 1 2%
Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel Y no 8 yaitu

sangat setuju sebanyak 9 atau 18%, setuju sebanyak 40 atau 80%, ragu-

ragu sebanyak 1 atau 2%, tidak setuju sebanyak 0 atau 0% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

Tabel 4.42
Hasil Jawaban Responden

RESPONDEN BOBOT RESPONDEN PRESENTASE


Sangat Setuju 5 10 20%
Setuju 4 27 54%
Ragu-Ragu 3 12 24%
Tidak Setuju 2 1 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
TOTAL 50 100%
Sumber: hasil kuesioner yang diolah oleh penulis

Hasil jawaban responden untuk pernyataan variabel Y no 9 yaitu

sangat setuju sebanyak 10 atau 20%, setuju sebanyak 27 atau 54%, ragu-
95

ragu sebanyak 12 atau 24%, tidak setuju sebanyak 1 atau 2% dan sangat

tidak setuju sebanyak 0 atau 0%, dan dapat dilihat maka jawaban

terbanyak adalah menjawab sangat setuju dan setuju terhadap

pernyataan.

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Uji Validitas

Syarat Uji Validitas untuk dikatakan valid atau tidaknya suatu data

menurut Sugiyono (2017, p.198) yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki

kriteria sebagai berikut memiliki lebih besar dari (Abas, 2013). dengan

mengacu pada tabel r korelasi berdasarkan jumlah sampel (n) dan tingkat

kesalahan standar 0,05 dengan menggunakan tabel r Product moment

Pearson . Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan

Software (SPSS) versi 24 kriteria pengujian validitas melalui SPSS.

Uji validitas ini ditunjukkan kepada 50 responden sebagai karyawan

Air Movement Control. Uji validitas dilakukan dengan korelasi dengan

menggunakan software SPSS versi 24.

Valid = Corrected Item Total Correlation > 0,273

Tidak Valid = Corrected Item Total Correlation < 0,273

a. Variabel Motivasi (X1)

Tabel 4.43 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1)


Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1 0,653 0,273 Valid
2 0,559 0,273 Valid
96

3 0,551 0,273 Valid


4 0,449 0,273 Valid
5 0,478 0,273 Valid
6 0,663 0,273 Valid
7 0,475 0,273 Valid
8 0,558 0,273 Valid
9 0,706 0,273 Valid
10 0,678 0,273 Valid
11 0,427 0,273 Valid
12 0,578 0,273 Valid
Sumber: Data telah diolah peneliti menggunakan SPSS 24.0

Berdasarkan uji validitas seluruh pernyataan kuesioner variabel X1

(Motivasi) di atas, terlihat bahwa tidak ada pernyataan yang tidak valid

karena memiliki nilai Corrected Item Total Correlation > 0,273, dengan

demikian pernyataan ini layak atau valid dijadikan instrumen untuk

penelitian selanjutnya.

b. Variabel Disiplin Kerja (X2)

Tabel 4.44 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X2)


Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,638 0,273 Valid


2 0,600 0,273 Valid

3 0,511 0,273 Valid


4 0,591 0,273 Valid

5 0,661 0,273 Valid


6 0,725 0,273 Valid

7 0,571 0,273 Valid


97

8 0,523 0,273 Valid

9 0,520 0,273 Valid

10 0,534 0,273 Valid


11 0,523 0,273 Valid
12 0,520 0,273 Valid
Sumber: Data telah diolah peneliti menggunakan SPSS 24.0

Berdasarkan uji validitas seluruh pernyataan kuesioner variabel X2

(Disiplin Kerja) di atas, terlihat bahwa tidak ada pernyataan yang tidak

valid karena memiliki nilai Corrected Item Total Correlation > 0,273,

dengan demikian pernyataan ini layak atau valid dijadikan instrumen

untuk penelitian selanjutnya.

c. Variabel Produktivitas Karyawan (Y)

Tabel 4.45 Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas Karyawan (Y)


Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,501 0,273 Valid

2 0,524 0,273 Valid

3 0,486 0,273 Valid

4 0,552 0,273 Valid

5 0,653 0,273 Valid

6 0,713 0,273 Valid

7 0,562 0,273 Valid

8 0,636 0,273 Valid

9 0,561 0,273 Valid


Sumber: Data telah diolah peneliti menggunakan SPSS 24.0
98

Berdasarkan uji validitas seluruh pernyataan kuesioner variabel Y

(Produktivitas Karyawan) di atas, terlihat bahwa tidak ada pernyataan

yang tidak valid karena memiliki nilai Corrected Item Total Correlation >

0,273, dengan demikian pernyataan ini layak atau valid dijadikan

instrumen untuk penelitian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2017, p.201) Instrumen yang dikatakan

Reliabel adalah instrumen yang bila digunakan untuk mengukur berkali-kali

menghasilkan data yang sama konsisten (Yusup, 2018).

Kriteria pengujian reliabilitas melalui pengolahan data Statistical Package

for The Social Sciences (SPSS) versi 24 :

Reliable : Alpha Cronbach (Nilai r) > 0,600

Non Reliable : Alpha Cronbach (Nilai r) < 0,600

Setelah hasil perhitungan diperoleh, langkah selanjutnya adalah

menyesuaikan dengan kaidah yang berlaku untuk mengetahui tinggi

rendahnya reliabilitas tersebut. Berikut ini kaidah reliabilitas :

Tabel 4.46 Hasil Uji Reliabilitas Variabel


Variabel Alpha > / < Tetapan Keterangan
Cronbach
Motivasi (X1) 0,756 > 0,600 Reliabel
Disiplin Kerja
0,810 > 0,600 Reliabel
(X2)
Produktivitas
0,720 > 0,600 Reliabel
Karyawan (Y)
Sumber: Data telah diolah peneliti menggunakan SPSS 24.0
99

Berdasarkan uji reliabilitas diatas, hasil Alpha Cronbach dari

Variabel X1, Variabel X2, Variabel Y melebihi nilai tetapan 0,600. Maka dari

itu, seluruh variabel dinyatakan sangat reliabel.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik merupakan persyaratan untuk bisa menggunakan

persamaan regresi linear berganda adalah terpenuhinya uji asumsi klasik.

Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang efisien dan tidak bias atau BLUE

(Best Linear Unbias Estimator) dari satu persamaan regresi berganda

dengan metode kuadrat terkecil (Least Square), maka perlu dilakukan

pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi

persyaratan uji asumsi klasik. (Setyowati et al., 2019)

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot. Data yang

normal adalah data yang membentuk titik yang menyebar tidak jauh

dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linier dengan grafik normal P-

Plot terhadap residual eror model regresi diperoleh sudah menunjukkan

adanya pola grafik yang normal, yaitu adanya sebaran titik yang berada

tidak jauh dari garis diagonal.

Gambar 4.1
Hasil uji normalitas P-Plot
100

sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS 24

Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada

tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi

tersebut sudah berdistribusi normal. Dalam penelitian ini juga

digunakan uji normalitas data dengan menggunakan uji One Sample T-

test Kolmogorov smirnov (KS). Kaidah pengambilan keputusan dalam uji

normalitas Kolmogorov-Smirov ini adalah jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

lebih besar dari 0,05 maka residual berdistribusi dengan normal.

Tabel 4.47 Hasil uji statistik smirnov

sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS 24


101

Hasil pengujian One Sample T-test Kolmogorov-Smirnov dengan

menggunakan nilai unstandardized residual pada Tabel di atas

menghasilkan nilai Asymp. 0,152 yang berarti > 0,05. Hasil tersebut

membuktikan data terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas atau tidak

terjadi multikolinearitas.

Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan

melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan toleransi. Apabila nilai

VIF lebih kecil dari 10,00 nilai toleransi lebih besar dari 0,10 maka model

regresi tersebut tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.48 Hasil uji statistik multikolinieritas

sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS 24.0

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji VIF pada hasil output SPSS tabel

Coefficients, masing – masing variabel independen Motivasi (X1) dan

Disiplin Kerja (X2) memiliki < 10 yaitu untuk variabel 1,498 dan hasil nilai
102

toleransi > 0,10 yaitu 0,339. Dengan demikian model regresi linear

berganda tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas memiliki tujuan untuk menguji apakah terjadi

ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan yang lain.

Heteroskedasitas membuktikan bahwa variasi variabel tidak sama untuk

semua pengamatan. Pada heteroskedasitas kesalah yang terjadi tidak

secara acak tetapi menunjukkan Hubungan yang sistematis sesuai

dengan besarnya satu atau lebih variabel.

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas adalah

dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu

ZPRED dengan residual nya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik

yang ada membentuk pola tertentu yang teratur yaitu bergelombang,

melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan terlah terjadi

heteroskedasitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas

Gambar 4.2
Hasil uji heteroskedasitas secara grafik (scatterplot)
103

sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS 24.0

Dari grafik scatterplots terdapat pada gambar di atas terlihat

bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tersebar di atas maupun di

bawah angka nol pada sumbu Y serta tidak membentuk pola. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi.

d. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini

biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau

regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for

Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan

mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang

dari 0,05. (Mulyani & Stmt, 2013)

Tabel 4.49 Hasil Uji Linearitas


104

Sumber: Data telah diolah peneliti menggunakan SPSS 24

Dari tabel 4.46 Dapat dilihat bahwa nilai Sig pada baris Linearty

untuk semua variabel yaitu variabel Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap

Porduktivitas Karyawan mempunyai nilai 0,000 < 0,05 hal ini

menunjukkan bahwa persamaan dalam model penelitian ini adalah

persamaan linier.

5. Analisis Pengaruh Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Secara Simultan

Terhadap Produktivitas Karyawan (Y)

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan perhitungan regresi linear berganda antara Motivasi

(X1), Disiplin Kerja (X2), terhadap Produktivitas Karyawan (Y) dengan di

bantu program SPSS dalam perhitungan statistik dalam analisis regresi

linear berganda selengkapnya dapat dilihat dan dijelaskan pada tabel

berikut ini :

Tabel 4.50
Analisis Regresi Linear Berganda
105

Sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS 24.0

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di

atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 1.360 + 0,304X1 + 0,423X2.

Dimana :

a = Konstanta

Y = Produktivitas Karyawan

X1 = Motivasi

X2 = Disiplin Kerja

Dalam persamaan regresi linear berganda untuk variabel Motivasi

(X1) mempunyai koefisien regresi sebesar 0,304, hal ini mengandung

arti bahwa suatu perubahan pada Variabel Motivasi (X1) sebesar 1

satuan maka akan diikuti meningkatnya Produktivitas Karyawan (Y)

sebesar 0,304 satuan.

Koefisien regresi untuk variabel Disiplin Kerja (X2) sebesar 0,423,

hal ini mengandung arti bahwa setiap perubahan untuk variabel Disiplin

Kerja (X2) sebesar 1 satuan makan akan diikuti dengan meningkatnya

Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,423 satuan.

Dalam persamaan regresi linear berganda di atas mempunyai nilai

konstanta sebesar 1,360, hal ini mengandung arti bahwa jika variabel
106

Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) tidak ada maka Produktivitas

Karyawan (Y) mempunyai nilai 1,360

b. Analisis Koefisien Korelasi Berganda r

Koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukkan kuat atau

tidaknya hubungan linear antara dua variabel, yang hasilnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.51
Hasil Analisis Koefisien Korelasi Berganda

Sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS 24


Berdasarkan hasil dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa Nilai

koefisien korelasi berganda antara Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2)

secara simultan dengan Produktivitas Karyawan (Y) sebesar 0,876. Hasil

tersebut berada pada interval 0,600 – 0,800 yang artinya menunjukkan

pengaruh yang kuat signifikannya.

c. Analisis Koefisien Determinasi r2

Tabel 4.52
Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS 24


107

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar perubahan yang diberikan Variabel Independen terhadap variabel

dependen yang didapat dengan rumus sebgai berikut :

𝐾𝑑 = 𝑅2 𝑥100%
Maka KD = (0,768)2 x 100%

= 0,768 x 100%

= 76%

Berdasarkan Tabel diatas diketahui nilai R yang diperoleh 0,876.

Lalu setelah dihitung maka menghasilkan nilai koefisien determinasi R

Square adalah 0,768. Dengan demikian besarnya kontribusi/sumbangan

Motivasi dan Disiplin Kerja secara simultan terhadap Produktivitas

Karyawan PT. Angkasa Pura II unit AMC adalah sebesar 76% sedangkan

sisanya 24% merupakan pengaruh dari faktor lain seperti gaya

kepimpinan dan komitmen.

d. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara

Bersama-sama (simultan) antara semua variabel independen (Motivasi

dan Disiplin Kerja) terhadap dependen (Produktivitas Karyawan).

Caranya membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria :

1. Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak atau nilai sig > 0,05

2. Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima atau nilai sig < 0,05
108

Ftabel ini dilakukan dengan nilai a = 0,05 perhitungan yang

diperolah dalam penelitian 50 sampel dimana perhitungan Fhitung

dengan menggunakan aplikasi pengolahan data Statistical Package for

The Social Sciences (SPSS) sebagai berikut :

Tabel 4.53
Analisis Uji F Variabel X1 dan X2 Secara Simultan Terhadap Y

Sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS 24

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan uji F

diperoleh nilai F hitung sebesar 47,742 dengan tingkat signifikansi 0,000

< 0,05. Sementara nilai F tabel sebesar 3,20. Ini berarti bahwa F hitung

47,742 > F tabel 3,20 dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima,

artinya bahwa Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) berpengaruh secara

simultan atau Bersama-sama terhadap Produktivitas Karyawan (Y).

Gambar 4.3
Kurva distribusi Uji F
109

Wilaya
Penerimaan
h
Wilayah Penolakan
H0 H0
Ho
ditolak

3,2 47,742
0tabel
F Fhitung
Sumber : Data diolah peneliti menggunakan SPSS

e. Uji t Secara Parsial Antara Variabel X1 terhadap Variabel Y

ttabel di dalam penelitian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan

yang digunakan adalah 95%, maka nila α = 0,05, perhitungan yang

diperoleh dengan pengambilan 50 sampel. Berikut ini merupakan rumus

dan perhitungan yang digunakan untuk mencari ttabel :

ttabel = α; n-1

ttabel = 0,05 ; 50-1

= 0,05 ; 49

= 2,00958

Tabel 4.54 Hasil Uji t Secara Parsial Variabel Motivasi (X1) terhadap
Produktivitas Karyawan (Y)

Sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS 24


110

Gambar 4. 4
Kurva Uji t X1

Ho ditolak
Ha diterima
Daerah

penerimaan H

0 ttabel =2.00 thitung = 9.87


Sumber : Data diolah peneliti menggunakan SPSS

Kesimpulan:

Secara Parsial terdapat pengaruh positif yang signifikan antara

variabel Motivasi (X1) terhadap Produktivitas Karyawan (Y) pada PT.

Angkasa Pura II unit AMC, dimana h sebesar 9.87 > 2,00958 dan

signifikan sebesar 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dilihat

dari nilai koefisien korelasi antara Motivasi (X1) terhadap variabel

Produktivitas Karyawan (Y) sebesar 0,819 menunjukkan pengaruh

signifikan yang cukup kuat karena berada pada interval (0,600 – 0,800).

f. Uji t Secara Parsial Antara Variabel X2 terhadap Variabel Y

ttabel di dalam penelitian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan

yang digunakan adalah 95%, maka nila α = 0,05, perhitungan yang

diperoleh dengan pengambilan 50 sampel. Berikut ini merupakan rumus

dan perhitungan yang digunakan untuk mencari ttabel :

ttabel = α; n-1
111

ttabel = 0,05 ; 50-1

= 0,05 ; 49

= 2,00958

Tabel 4.55 Hasil Uji t Secara Parsial Variabel Disiplin Kerja (X2) terhadap
Produktivitas Karyawan (Y)

Sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS

Gambar 4. 5
Kurva Uji t X2

Ho ditolak
Ha diterima
Daerah
penerimaan H₀

0 ttabel =2.009 thitung = 11.05


Sumber data diolah oleh peneliti menggunakan SPSS

Kesimpulan:

Secara Parsial terdapat pengaruh positif yang signifikan antara

variabel Motivasi (X1) terhadap Produktivitas Karyawan (Y) pada PT.

Angkasa Pura II unit AMC, dimana h sebesar 11,052 > 2,00958 dan

signifikan sebesar 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dilihat
112

dari nilai koefisien korelasi antara Motivasi (X1) terhadap variabel

Produktivitas Karyawan (Y) sebesar 0,847 menunjukkan pengaruh

signifikan yang sangat kuat karena berada pada interval (0,600 – 0,800).

6. Analisis Uji Hipotesis

a. Hipotesis awal

Uji Hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel

dependen, berikut langkah-langkah untuk melakukan pengujian

Hipotesis. Hipotesis awal dengan a yaitu nilai koefisien korelasi

1) Ho : p = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel

Y atau pengaruh tidak signifikan.

2) Ha : p > 0, artinya ada pengaruh positif antara variabel X dan variabel

Y atau pengaruh signifikan.

b. Pembahasan Uji Hipotesis

Dengan melibatkan 50 responden yang merupakan Karyawan AMC

atas hasil-hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi penelitian

responden terhadap Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas

Karyawan PT. Angkasa Pura II divisi AMC sebagai berikut :

1) Secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan antara variabel

Motivasi (X1) terhadap Produktivitas Karyawan (Y) pada PT.

Angkasa Pura II dimana h sebesar 9,87 > 2,00958 dan signifikan

sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 di tolak dan Ha diterima. Dilihat dari
113

nilai koefisien korelasi sederhana antara Motivasi (X1) terhadap

variabel Produktivitas Karyawan (Y) sebesar 0,670 menunjukkan

pengaruh yang cukup kuat.

2) Secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan antara variabel

Disiplin Kerja (X2) terhadap Produktivitas Karyawan (Y) pada PT.

Angkasa Pura II, dimana h sebesar 11,052 > 2,00958 dan signifikan

sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 di tolak dan Ha diterima. Dilihat dari

nilai Koefisien Korelasi Sederhana antara Disiplin Kerja (X2)

terhadap variabel Produktivitas Karyawan (Y) sebesar 0,718

menunjukkan pengaruh yang sangat kuat.

3) Secara simultan terdapat pengaruh positif signifikan antara variabel

Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Produktivitas

Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura II unit AMC, dimana h 47,742 > 3,20

dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Dilihat dari nilai koefisien berganda R = 876 berarti

besarnya pengaruh Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap

Produktivitas Karyawan (Y) pada PT. Angkasa Pura II unit AMC

mempunyai pengaruh yang sangat kuat, searah positif.

4) Berdasarkan analisis regresi linear berganda diketahui bahwa

terdapat pengaruh positif signifikan dari variabel Motivasi (X1) dan

Disiplin Kerja (X2) terhadap Produktivitas Karyawan (Y) secara

Bersama-sama (simultan).
114

Kontribusi dari variabel Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap

Produktivitas Karyawan pada PT. Angkasa Pura II unit AMC adalah

sebesar 76%, sedangkan sisanya 24% merupakan pengaruh dari

faktor lain seperti komitmen dan gaya kepimpinan.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV mengenai

pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Karyawan maka

dapat ditarik kesimpulan sebgai berikut :

1) Berdasarkan hasil dari perhitungan regresi linear berganda, Nilai koefisien

X1 = 0,304 artinya setiap perubahan satu-satuan pada Motivasi dengan

asumsi variabel disiplin kerja konstan, maka Produktivitas Karyawan akan

mengalami peningkatan sebesar 0,304 satuan dan bergerak ke arah yang

sama. Dari hasil analisis variabel Motivasi (X1) terhadap variabel

Produktivitas Karyawan (Y), dimana thitung lebih besar daripada ttabel yaitu

9,872 > 2,00958. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif

yang signifikan secara parsial antara variabel Motivasi (X1) terhadap

Produktivitas Karyawan (Y) pada PT. Angkasa Pura II unit AMC

2) Berdasarkan hasil dari perhitungan regresi linear berganda, Nilai koefisien

X2 = 0,423 artinya setiap perubahan satu-satuan pada Disiplin Kerja jika

variabel Motivasi di anggap konstan, maka Produktivitas Karyawan akan

mengalami peningkatan sebesar 0,423 satuan dan bergerak ke arah yang

sama. Dari hasil analisis variabel Disiplin Kerja (X2) terhadap variabel

Produktivitas Karyawan (Y), dimana thitung lebih besar daripada ttabel yaitu

11,052 > 2,00958. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

115
positif yang signifikan secara parsial antara variabel Disiplin Kerja (X2)

terhadap Produktivitas Karyawan (Y) pada PT. Angkasa Pura II unit AMC.

3) Berdasarkan hasil dari perhitungan regresi linear berganda, Nilai Konstanta

a = 1,360, artinya bahwa jika variabel Motivasi dan Disiplin Kerja dianggap

konstan, maka Produktivitas Karyawan nilainya 1,360. Berdasarkan hasil

perhitungan koefisien korelasi berganda, nilai koefisien korelasi (R) 0,876

diinterpretasikan kuat yang berarti pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja

terhadap Produktivitas Karyawan dengan tingkat hubungan kuat.

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi mendapatkan hasil

sebesar 71% dan sisanya 29% yang merupakan pengaruh lain. Dari hasil

pengujian Hipotesis, diperoleh Fhitung 47,742 > Ftabel 3,20, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara

variabel Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Produktivitas

Karyawan (Y) pada PT. ANGKASA PURA II unit AMC.

A. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Untuk meningkatkan aspek dalam hal memotivasi seluruh petugas apron

yang diberikan motivasi oleh pimpinan secara langsung guna untuk

menghasilkan kinerja yang optimal dalam PT Angkasa Pura II unit Apron

Movement Control (AMC) Bandara Soekarno-Hatta.


2. Disiplin Kerja pada Karyawan perlu di tingkatkan, terutama dalam aspek

memberikan sanksi yang tegas kepada seluruh petugas apron agar para

petugas patuh terhadap perusahaan guna menghasilkan hubungan kerja

sama yang baik antara Karyawan dan perusahaan di PT Angkasa Pura II unit

Apron Movement Control (AMC) Bandara Soekarno-Hatta.

3. Untuk meningkatkan aspek dalam hal jumlah karyawan secara

proporsional untuk menghasilkan kinerja yang lebih optimal di PT Angkasa

Pura II unit Apron Movement Control (AMC) Bandara Soekarno-Hatta.


DAFTAR PUSTAKA

Abas, W. (2013). ANALISA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP WEBSITE


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (UNY). Manajemen, 1–6.
Akbar, M., Jalmo, T., & Yolida, B. (2014). Propil Kemampuan Siswa Dalam
Membuat Hipotesis Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Artikel,
membuat hipotesis, 4.
Aldi, Y., & Susanti, F. (2019). Pengaruh Stress Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt. Frisian Flag Indonesia Wilayah Padang.
https://doi.org/10.31227/osf.io/et4rn
Amalia, R., Hamzah, & Fauzi, Z. (2017). Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda ,
Bermakna , Mulia. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia,
4(2), 1–6. https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR
Andika, C., Djudi, M., & Mayowa, Y. (2017). KINERJA KARYAWAN ( Studi pada
Karyawan Tetap PT Karoseri Tentrem Sejahtera Kota Malang ). 48(1), 28–35.
Anggraeni, N. (2010). Pengaruh car, bopo, dan ldr terhadap profitabilitas. 1–17.
Arianto, B., Warjio, W., & Tarigan, U. (2016). Kepemimpinan Lurah dalam
Meningkatkan Motivasi Kerja Perangkat Kelurahan. Jurnal Administrasi
Publik : Public Administration Journal, 6(2), 107.
https://doi.org/10.31289/jap.v6i2.1050
Cipto, E. (2011). ABALISA HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA
PETUGAS APRON MOVEMENT CONTROL (AMC) DI PT (PERSERO) ANGKASA
PURA II KANTOR CABANG UTAMA BANDARA SOEKARNO-HATTA.
Diana, L. (2014). PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI KP-RI MEKKAR KECAMATAN
KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJOo Title.
Dunakhri, S. (2018). Uji Reliabilitas dan Normalitas Instrumen Kajian Literasi
Keuangan. 249–252.
Firliana, I. (2015). PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN , PROFITABILITAS , DAN
SOLVABLITAS TERHADAP AUDIT DELAY ( Studi Pada Perusahaan LQ 45 Sub-
Sektor Bank serta Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )
Tahun 2011 – 2015 ). 46(1), 2011–2018.
Frandikga, A. S. I., & Hartini, S. (2018). Pengaruh Layanan Informasi dengan Media
Papan Bimbingan terhadap Sikap Kemandirian Siswa Kelas XI IPS 3 SMA
NEGERI 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018. Bimbingan Dan Konseling,
5. http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/mdk/article/viewFile/2680/2401
handoko. (2010). Pengertian Pelatihan dan Pengembangan SDM. Pelatihan Dan
Pengembangan SDM, 104(pelatihan dan pengembangan sdm), 1071–1084.
Hengki Primayana, K. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Perguruan Tinggi. Jurnal Penjaminan Mutu,
1(2), 7. https://doi.org/10.25078/jpm.v1i2.45
Husain Arifudi, B. (2018). PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN (Pada PT. Bank Danamon Tbk Cabang Bintaro). Jurnal Disrupsi
Bisnis, 1(1), 2–16.
Jaka, I. N., Wiratama, A., & Sintaasih, D. K. (2013). Pengaruh Kepemimpinan, Diklat,
Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pdam Tirta Mangutama
Kabupaten Badung. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis Dan Kewirausahaan,
7(2), 126–134.
Kusjono, G., & Ratnasari, P. (2019). Pengaruh Motivasi Dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Sumber Tenaga Lestari (Citylight Apartment)
Tangerang Selatan. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya
Manusia), 2(2), 224. https://doi.org/10.32493/jjsdm.v2i2.2230
Manik, S., & Syafrina, N. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
kerja karyawan pada bank danamon simpan pinjam. Jurnal Kajian Ekonomi
Islam (Maqdis), 3(1), 49–60.
http://journal.febi.uinib.ac.id/index.php/maqdis/article/view/154
Mardeli, I., & Yansahrita, Y. (2019). Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Prestasi Kerja
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Belitang Madang Raya Oku Timur. Jurnal
AKTUAL, 17(1), 41. https://doi.org/10.47232/aktual.v17i1.32
Muhammad Arifin, Mp. (2017). Strategi Manajemen Perubahan Dalam
Meningkatkan Disiplin Di Perguruan Tinggi. Jurnal EduTech, 3(1), 118–132.
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/edutech/article/view/990/pdf_36
Muliawaty, L. (2019). Peluang Dan Tantangan Sumber Daya Manusia Di Era
Disrupsi. Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi, 10(1), 1.
https://doi.org/10.23969/kebijakan.v10i1.1416
Mulyani & Stmt. (2013). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH ATAS
PERLUASAN GANJIL GENAP TERHADAP AKTIVITAS LOGISTIK DI WILAYAH DKI
JAKARTA.
Natalina, N. (2014). Memahami Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif.
Wacana, 13(2), 177–181.
Nizar, M. (2018). Pengaruh Sumber Daya Manusia, Permodalan dan Pemasaran
terhadap Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Sari Apel di Kecamatan Tutur.
Jurnal Ekonomi Islam, 7(1), 51–69.
Nur Holifah, R. (2017a). PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DI GUDANG PADA HALAL LOGISTIC & COLD STORAGE
PT. MULTI INDONESIA JAKARTA TAHUN 2017. INSTITUT TRANSPORTASI DAN
LOGISITIK TRISAKTI.
Nur Holifah, R. (2017b). PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DI GUDANG PADA HALAL LOGISTIC & COLD STORAGE
PT. MULTI INDONESIA JAKARTA TAHUN 2017 T.
Nuraina, E. (2017). PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
MADIUN Faradilla. 5, 45–55.
Nurhidayah, V., Utari, W., & Hartati, C. S. (2019). Jurnal Mitra Manajemen ( JMM
Online ). Jurnal Mitra Manajemen, 2(4), 273–285. http://e-
jurnalmitramanajemen.com/index.php/jmm/article/view/125/69
Permatasari, J. A., Musadieq, M. Al, & Mayowan, Y. (2015). KERJA KARYAWAN (
Studi pada PT BPR Gunung Ringgit Malang ). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
25(1), 1–9.
Prasetyo, E. T., & Marlina, P. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Inspirasi Bisnis Dan Manajemen, 3(1), 21.
https://doi.org/10.33603/jibm.v3i1.2080
PRAWATYA, D. A. (2012). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pabrik Minyak Kayu Putih ( Pmkp ) Di Krai Purwodadi.
Putri, A. D. (2013). Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terhadap Pendapatan
Rumah Tangga Miskin Di Desa Bebandem. E-Journal EP Unud, 2(4), 173–180.
Rahmawati, desi. (2013). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pr Fajar Berlian Tulungagung. Jurnal Universitas Tulungagung
Bonorowo, 1(1), 1–16.
Ratna Kartika Zulya, O. O. S. (2018). Jurnal Mitra Manajemen ( JMM Online ). Jurnal
Mitra Manajemen, 2(4), 273–285. http://e-
jurnalmitramanajemen.com/index.php/jmm/article/view/125/69
Rismayadi, B. (2016). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS
KARYAWAN (Studi Kasus pada CV Mitra Bersama Lestari Tahun 2014). Jurnal
Manajemen & Bisnis Kreatif, 1(1), 1–16.
https://doi.org/10.36805/manajemen.v1i1.53
Rozalia, nur avni, hamida, nayati utami, & Ruhana, I. (2015). KARYAWAN ( Studi
Kasus Pada Karyawan PT . Pattindo Malang ). Jurnal Administrasi Bisnis, 26(2),
1–8.
Santoni, N. P. C. C., & Suana, I. W. (2018). Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Disiplin
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Sales Di Honda Denpasar
Agung. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(10), 5379.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v07.i10.p07
Setyowati, T. M., Ashari, Y., & Perwitasari, E. P. (2019). Institut Transportasi
Logistik ( ITL ) Trisakti Jakarta.
Sofie, F., & Fitria, S. E. (2018). Identifikasi Fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia Pada Usaha Menengah ( Studi Pada Cv . Kota Agung ). Jurnal Wacana
Ekonomi, 1–12.
Sugiyono. (2017). PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING
QUESTION AND ANSWER UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT KEMAMPUAN
ANALISIS SISWA PADA MATA EKONOM. 3, 82–94.
Sunarsi, D., Pamulang, U., Kunci, K., & Sukarela, P. (2018). Analisis Motivasi Kerja
Tenaga Pendidik Sukarela Pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( Pkbm )
Bimasda Kota Tangerang Selatan. 6(2), 53–65.
Susilawati, I., Sarbini, A., & Setiawan, A. I. (2016). Implementasi Fungsi Manajemen
dalam Pelayanan Bimbingan Manasik Haji di Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji. Jurnal Manajemen & Bisnis Kreatif, 1(April), 190–206.
Tadjri. (2014). LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIORAL
CONTRACT DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER DISIPLN SISWA DI SMA PGRI
2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN2017/2018. Manajemen.
Wahyuningsih, S. (2019). Pengaruh Pelatihan Dalam Meningkatkan Produktivitas
Kerja Karyawan. Jurnal Warta Edisi, 60(April), 91–96.
http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/413
Yoesana, U. (2013). Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Disiplin Kerja
Pegawai di Kantor Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara.
EJournal Pemerintahan Integratif, 1(1), 13–27.
Yulianti, E. (2015). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Grand Fatma
Hotel Di Tenggarong Kutai Kartanegara. Journal Administrasi
BisnisAdministrasi Bisnis, 3(4), 900–910.
Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif.
Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1), 17–23.
https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v7i1.2100
DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabulasi Kuesioner Variabel X1


2. Tabulasi Kuesioner Variabel X2
3. Tabulasi Kuesioner Variabel Y
4. Lampiran t tabel
5. Lampiran F tabel
5. Lampiran F tabel
6. Lampiran Hasil Uji Validitas X1
7. Lampiran Hasil Uji Validitas X2
8. Lampiran Hasil Uji Validitas Y
9. Lampiran Hasil Uji Reliabilitas X1

10. Lampiran Hasil Uji Reliabilitas X2

11. Lampiran Hasil Uji Reliabilitas Y

11. Lampiran Hasil Uji Normalitas


12. Lampiran Hasil Uji Multikolinearitas

12. Lampiran Hasil Uji Heteroskedastisitas

13. Lampiran Hasil Uji Linearitas


14. Lampiran Analisis Linear Berganda

15. Lampiran Analisis Koefisien Korelasi Berganda

16. Lampiran Analisis Koefisien Determinasi

17. Lampiran Uji F


18. Lampiran Uji t secara Parsial terhadap X1

19. Lampiran Uji t secara Parsial terhadap X2


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Prasetyo Adji Prakoso

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 21 Agustus 1998

Alamat : Vila Tangerang Elok D.4 No.11 RT 015 RW

007/Kabupaten Tangerang, 15560

Agama : Islam

No. Telepon : 082298446392

Email : Prasetyoadji21@gmail.com

Kewarganegaraan : Indonesia

PENDIDIKAN FORMAL :

SDN Kutajaya 2 PasarKemis : (2004-2010)


SMPN 5 PasarKemis : (2010-2013)
SMAN 6 Tangerang : (2013-2016)
Institut Transportasi & Logistik Trisakti : (2016-Sekarang)

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN :

1. Pendidikan Pendahuluan Belanegara (PPBN) di Rindam Jaya


2. Electronic data interchange – Modul PEB dan PIB
3. Amadeus – Booking System
4. Pelatihan sertifikasi Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan Dangerous
Good.
5. “Basic Safety Awarness” Arthaya Training Center di ITL Trisakti
6. Pelatihan dan Pelatihan Pembangunan Karakter SDM Transportasi.

Anda mungkin juga menyukai