Anda di halaman 1dari 19

AKUNTANSI

PERPAJAKAN
KAS DAN SETARA KAS
KAS SETARA KAS

Uang tunai yang paling likuid Investasi yang paling likuid


Yang tidak termasuk pengertian kas, baik
menurut akuntansi dan perpajakan :
Deposito yang jatuh temponya lebih dari 3 bulan

Prangko dan materai

Kas bon atau uang muka

Cek mundur dan cek kosong


Untuk tujuan pengendalian kas dan bank, perusahaan
pada umumnya melakukan pemisahan dana

KAS KECIL
(PETTY CASH) KAS BESAR (CASH
ON HAND)
SISTEM KAS KECIL

• Imprest fund system (sistem dana tetap dengan pencatatan transaksi


dan mutasi dana kas kecil dilakukan pada saat penggantian dana).
• Fluctuating fund system (sistem dana berfluktuasi dengan pencatatan
transaksi dan mutasi dana setiap saat).

• Wajib pajak dapat memilik salah satu dari kedua sistem diatas dan
semua itu diserahkan sepenuhnya pada praktik pembukuan WP.
Imprest fund system
PT. Mujur pada tanggal 1 September 2010 membentuk dana kas kecil
sebesar Rp 1.000.000. Pengeluaran kas kecil sampai dengan 16
September 2010 sebesar Rp 800.000 dengan rincian sbb :
o Beban BBM motor operasional Rp 450.000
o Beban alat tulis kantor Rp 100.000
o Beban angkut Rp 200.000
o Beban administrasi kantor Rp 50.000
o Total Rp 800.000
o Pada tanggal 16 September 2010 dilakukan pengisian kembali.
AYAT JURNAL
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
1/9/2010 Saat pengisian Kas Kecil 1.000.000 -----
kas kecil Bank ----- 1.000.000
1 s.d 16/9/2010 Saat -----
No Entry
pengeluaran kas -----
16/9/2010 Saat pengisian Beban BBM motor 450.000 -----
kembali Beban alat tulis ktr 100.000 -----
Beban angkut 200.000 -----
Beban adm kantor 50.000 -----
800.000
Bank
Fluctuating fund system
PT. Andalan membentuk dana kas kecil sebesar Rp 500.000 pada
tanggal 1 Desember 2010. transaksi yang terjadi selanjutnya sbb :
3 des : membayar langganan surat kabar Rp 60.000
8 des : membeli buku dan alat tulis Rp120.000
12 des : membayar rekening listrik Rp220.000
15 des : mengisi kembali dana kas kecil Rp200.000
AYAT JURNAL
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
1 Des 2010 Kas Kecil 500.000 -----
Pengisian awal Bank ----- 500.000
3 Des 2010 Beban Langganan Surat Kabar 60.000 -----
Kas Kecil ----- 60.000
3 Des 2010 Beban Alat Tulis Kantor 120.000 -----
Kas Kecil ----- 120.000
12 Des 2010 Beban Listrik 220.000 -----
Kas Kecil ----- 220.000
15 Des 2010 Kas Kecil 200.000 -----
Pengisian kembali Bank ----- 200.000
REKONSILIASI SALDO KAS
Rekonsiliasi adalah tindakan membandingkan dua data untuk mencari
kesesuaiannya. Jika rekening koran bank tersebut dibandingkan dengan
catatan perusahaan, kemungkinan ada perbedaan yang dapat
disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Transaksi sudah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dilaporkan
oleh bank.
2. Transaksi sudah dilaporkan di rekening koran bank, tetapi belum
dicatat oleh perusahaan.
3. Kesalahan, baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh bank.
Berikut ikhtisar tindakan dalam proses rekonsiliasi:
a. Transaksi sudah dicatat oleh salah satu pihak tetapi belum
dicatat oleh pihak lain
NO ITEM KETERANGAN PERLAKUAN
Setoran
Perusahaan sudah mencatat penambahan kas tetapi bank
1 dalam Saldo Bank ditambah
belum melaporkan dalam rekening koran
perjalanan
Cek yang
2 sedang Perusahaan telah mencatat sebagai pengeluaran kas tetapi Saldo Bank dikurangi
bank belum mencatat
beredar
3 Biaya Bank Bank telah mengurangi saldo kas perusahaan, tetapi Saldo kas menurut
perusahaan belum mencatat perusahaan dikurangi
Bunga/ Jasa Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi Saldo kas menurut
4
giro perusahaan belum mencatat perusahaan ditambah
Debitur
perusahaan
menyetor Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi Saldo kas menurut
5
ke rekening perusahaan belum mencatat perusahaan ditambah
perusahaan
di bank
b. Adanya kesalahan oleh bank atau oleh perusahaan
NO ITEM KETERANGAN PERLAKUAN

Saldo kas menurut


1 Penerimaan kas terlalu besar Saldo kas menurut perusahaan terlalu besar perusahaan dikurangi
dicatat oleh perusahaan

Penerimaan kas terlalu besar


2 dicatat oleh bank Saldo kas menurut bank terlalu besar Saldo Bank dikurangi

Pengeluaran kas terlalu besar Saldo kas menurut


3 Saldo kas menurut perusahaan terlalu kecil
dicatat oleh perusahaan perusahaan ditambah
Pengeluaran kas terlalu besar Saldo kas menurut
4 Saldo kas menurut rekening koran terlalu kecil
dicatat oleh perusahaan Rekening Koran ditambah

Debitur perusahaan Bank telah menambah saldo kas perusahaan, Saldo kas menurut
5 menyetor ke rekening
tetapi perusahaan belum mencatat perusahaan ditambah
perusahaan di bank
PERATURAN PERPAJAKAN
PP No. 131 tahun 2000 dan KMK Nomor 51/KMK.04/2001.
Penghasilan dalam bentuk bunga yang didapat dari deposito/
tabungan, diskonto setifikat Bank Indonesia (SBI) dan jasa giro
dikenakan PPh Pasal 4 ayat (2) UU PPh. Pengenaannya bersifat final
sebesar 20% dari jumlah bruto.
Pihak bank akan menyetor/ membayar PPh 4 ayat 2 tersebut ke kas
negara dengan menggunakan SSP dan melaporkannya Ke KPP dengan
menggunakan SPT masa PPh 4 ayat 2
PENGECUALIAN PEMOTONGAN
PAJAK
Bunga dari deposito dan tabungan serta diskonto SBI sepanjang
jumlah deposito dan tabungan SBI tidak melebihi Rp 7.500.000,- dan
bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah.
Bunga data diskonto yang diterima atau diperoleh yang didirikan di
Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.
Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau
diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan sepanjang dananya diperoleh dari sumber
pendapatan sebagaimana dalam Pasal 29 UU No. 11 tahun 1992
tentang Dana Pensiun.
PENGECUALIAN PEMOTONGAN
PAJAK
Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka
pemilikan Rumah Sederhana dan Rumah Sangat Sederhana, kapling
siap bangun, atau rumah susun sederhana sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, untuk dihuni sendiri.
Pencatatan atas bunga secara fiskal disajikan pada jumlah netto
pendapatan bunga yang diterima, yaitu: Pendapatan bunga – Pph pasal
4 ayat (2) atas bunga.

Bersifat FINAL
CONTOH
Pada tanggal 1 Januari 2008 mendapatkan bunga tabungan sebesar
Rp 1.000.000,-
1. Metode bruto (Gross Method)
Keterangan D K
1-Jan-’08 Bank 800.000 -----
PPh Pasal 4 (2) 200.000 -----
Kas/Bank ----- 1.000.000

PPh Pasal 4 (2) diperlakukan sebagai beban dan masuk dalam beban
operasional (beban umum adminsitrasi).
CONTOH
2. Metode neto (Nett Method) :
Keterangan D K

Bank 800.000 -----


1-Jan-’08
Pendapatan Bunga ----- 800.000

Menurut transaksi tersebut, pada dasarnya pelaporan atas pendapatan bunga secara
fiskal disajikan pada jumlah neto pendapatan bunga yang diterima, yaitu pendapatan
bunga dikurangi PPh pasal 4 (2) atas bunga dengan jumlah Rp 800.000,-..
Untuk jasa giro dan bunga deposito, perlakukan akuntansi perpajakannya sama
seperti perlakukan akuntansi perpajakan untuk bunga tabungan. Karena penghasilan
ini terkena PPh Final, maka harus dikoreksi negatif dalam rekonsiliasi fiskal pada akhir
tahun.

Anda mungkin juga menyukai