Anda di halaman 1dari 25

PEMERIKSAAN

NAMA KELOMPOK :
DAN
PENYIDIKAN
PAJAK
PENGERTIAN DAN
TUJUAN
PEMERIKSAAN PAJAK
Pengertian dan Tujuan Pemeriksaan Pajak
Menurut UU Nomor 16 Tahun 2009 KUP, pengertian pemeriksaan adalah serangkaian
kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan
secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Tujuan Pemeriksaan Pajak

■ Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, dan

■ Untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-


undangan perpajakan.
RUANG LINGKUP
PEMERIKSAAN
PAJAK
Ruang Lingkup Pemeriksaan Pajak

■ Satu atau beberapa bulan (masa): ruang lingkup untuk menguji kewajiban pemungutan
atau pemotongan. Seperti PPn, PPnBM, PPh pasal 21, PPh pasal 22, 23, 26, PPh pasal 4
(2)  Bagian tahun pajak atau tahun pajak: menguji kewajiban PPh badan atau PPh OP.
Tidak selalu 12 bulan. Contoh: bulan Mei sebuah perusahaan dibubarkan dan likuidasi
bulan Agustus. Maka pemeriksaan tahun tersebut disebut bagian tahun pajak. 
JENIS DAN JANGKA
WAKTU
PEMERIKSAAN PAJAK
Jenis dan Jangka Waktu Pemeriksaan
Pajak
Jenis Pemeriksaan : Jangka Waktu :
■ Pemeriksaan Lapangan dilakukan di ■ Pemeriksaan Lapangan dilakukan dalam jangka waktu
tempat WP atas satu jenis pajak, paling lama 4 (empat) bulan dan dapat diperpanjang
menjadi paling lama 8 (delapan) bulan yang dihitung
beberapa jenis pajak atau seluruh jenis sejak tanggal Surat perintah Pemeriksaan sampai
pajak, untuk tahun-tahun yang lalu dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.
maupun untuk tahun berjalan. ■ Pemeriksaan Kantor dilakukan dalam jangka waktu
■ Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan paling lama 3 (tiga) bulan dan dapat diperpanjang
menjadi 6 (enam) bulan yang dihitung sejak tanggal
yang dilakukan di kantor Direktorat Wajib Pajak datang memenuhi surat panggilan dalam
Jenderal Pajak. rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal
Laporan Hasil Pemeriksaan.
METODE DAN TEHNIK
PEMERIKSAAN PAJAK
Metode dan ■ Metode Langsung adalah teknik dan
prosedur pemeriksaan dengan melakukan

Tehnik pengujian atas kebenaran pos-pos Surat


Pemberitahuan (SPT) termasuk lampirannya,
yang dilakukan secara langsung terhadap
Pemeriksaan buku, catatan, dan dokumen terkait.

Pajak ■ Metode Tidak Langsung adalah teknik dan


prosedur pemeriksaan dengan melakukan
pengujian atas kebenaran pos-pos Surat
Pemberitahuan (SPT) termasuk lampirannya,
yang dilakukan secara tidak langsung
Metode Pemeriksaan Pajak : melalui suatu pendekatan penghitungan
tertentu.
• Metode Langsung
• Metode Tidak Langsung
Metode dan
1. Pemanfaatan informasi internal dan/atau eksternal Direktorat
Jenderal Pajak;
2. Pengujian keabsahan dokumen;

Tehnik 3.
4.
Evaluasi;
Analisis angka-angka

Pemeriksaan 5.
6.
Penelusuran angka-angka (tracing)
Penelusuran bukti

Pajak 7.
8.
Pengujian keterkaitan
Ekualisasi atau rekonsiiasi
9. Permintaan keterangan atau bukti
10. Konfirmasi
11. Inspeksi
Tehnik Pemeriksaan Pajak 12. Pengujian kebenaran fisik
13. Pengujian kebenaran pengitungan matematis
14. Wawancara
15. Uji petik (sampling)
16. Teknik audit berbantuan computer (TABK)
17. Teknik-teknik lainnya.
PEMERIKSAAN HAL
TERTENTU
Pemeriksaan Hal Tertentu
1. Pemeriksaan Khusus 2. Pemeriksaan Bukti Permulaan
Pemeriksaan Khusus harus dilakukan melalui PL atau PSL
untuk satu, beberapa atau seluruh jenis pajak kewajiban Adalah Pemeriksaan yang dilakukan
Wajib Pajak termasuk Wajib Pajak yang diberikan fasilitas
pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak,
untuk mendapatkan bukti permulaan
berdasarkan: tentang adanya dugaan telah terjadi
■ Adanya dugaan melakukan tindak pidana di bidang tindak pidana di bidang perpajakan.
perpajakan
■ Pengaduan masyarakat, termasuk melalui Kotak Pos
Bukti Permulaan 
5000
Keadaan, perbuatan, dan/atau bukti
■ Data baru atau data yang semula belum terungkap
berupa keterangan, tulisan, atau benda
■ Permintaan Wajib Pajak
yang dapat memberikan petunjuk adanya
■ SPT lebih bayar hasil edit dugaan kuat bahwa sedang atau telah
■ Pertimbangan Direktur Jendral Pajak terjadi suatu tindak pidana di bidang
Khusus untuk kriteria pemeriksaan pada butir 3 hanya perpajakan yang dilakukan oleh siapa
diberlakukan terhadap Wajib Pajak yang telah diberikan
fasilitas pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran saja yang dapat menimbulkan kerugian
pajak. pada pendapatan negara.
Pemeriksaan Hal Tertentu
3. Pemeriksaan Ulang 4. Perluasan Pemeriksaan
Pemeriksaan ulang berdasarkan:
Perluasan pemeriksaan dilakukan karena
■ Persetujuan Dirjen Pajak, dan
adanya :
■ Intruksi Dirjen Pajak.
■ SPT Tahunan PPh Tahun-Tahun
Pemeriksaan ulang hanya dapat dilakukan dalam hal :
Pajak Sebelumnya menyatakan Rugi
■ Terdapat data baru dan atau data yang semula belum Tidak Lebih Bayar 
terungkap yang dapat mengakibatkan penambahan
pajak terutang ■ SPT Masa PPN masa-masa
■ Pertimbangan Dirjen Pajak sebelumnya menyatakan LB
■ Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan Kompensasi
tindak pidana di bidang perpajakan
Ruang lingkup dari Pemeriksaan Ulang :
■ Semua jenis pajak
■ Beberapa jenis pajak
■ Satu jenis pajak
Pemeriksaan Hal Tertentu
5. Pengalihan Pemeriksaan
Dilakukan karena:
■ WP pindah domisili ke KPP lain;
■ Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2
telah terbit; dan
■ Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
Lapangan/Panggilan Pemeriksaan
Kantor belum disampaikan ke WP.
PENOLAKAN DALAM
PEMERIKSAAN
Penolakan dalam Pemeriksaan

Penolakan Pemeriksaan
■ Pemeriksaan Lapangan
Diakukan karena WP tidak memenuhi kewajiban pasal 29 ayat (3) huruf a, b, c UU KUP.
Dan WP diwajibkan menandatagani Surat Pernyataan Penolakkan Pemeriksaan. Lalu
Pemeriksa membuat BA penolakan Pemeriksaan.
■ Pemeriksaan Kantor 
Dilakukan karena WP memenuhi panggilan namun menolak adanya pemeriksaan. Dan
sama seperti pemeriksaan lapangan WP harus menandatangani Surat Pernyataan Penolakan
Pemeriksaan. Lalu Pemeriksa membuat BA penolakan Pemeriksaan.
PENYELESAIAN DAN
PEMBATALAN
PEMERIKSAAN
Penyelesaian dan Pembatalan
Pemeriksaan
1. Penyelesaian Pemeriksaan
Pemeriksaan Lapangan dan Kantor dapat diselesaikan dengan cara:
■ Menghentikan pemeriksaan dengan membuat LHP (Laporan Hasil Pajak) Sumir
■ Membuat LHP sebagai dasar penerbitan SKP
2. Pembatalan Pemeriksaan
Pembatalan pemeriksaan ada dua, yaitu pembatalan hasil pemeriksaan dan pembatalan penugasan
pemeriksaan. Pembatalan hasil pemeriksaan artinya yang dibatalkan adalah “hasil” pemeriksaan
berupa surat ketetapan pajak (SKP). Sedangkan pembatalan penugasan adalah pembatalan atas Surat
Perintah Pemeriksaan [SP2]. Dengan dibatalkannya SP2 maka “seolah-olah” tidak ada SP2. Sehingga
atas pemeriksaan tersebut tidak ada Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan [SPHP] dan Laporan Hasil
Pemeriksaan [LHP].
GUGATAN DALAM
PEMERIKSAAN
PAJAK
Gugatan dalam Pemeriksaan Pajak

■ Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung
Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan yang dapat
diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
■ Putusan Gugatan adalah putusan badan peradilan pajak atas gugatan terhadap hal-hal
yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat diajukan
gugatan.
Gugatan dalam Pemeriksaan Pajak

SYARAT PENGAJUAN
■ Gugatan diajukan secara tertulis ■ Jangka waktu untuk mengajukan
dalam Bahasa Indonesia kepada Gugatan terhadap Keputusan selain
Pengadilan Pajak. Gugatan adalah 30 (tiga puluh) hari
sejak tanggal diterima keputusan yang
■ Jangka waktu untuk mengajukan digugat.
Gugatan terhadap pelaksanaan
■ Terhadap 1 (satu) pelaksanaan penagihan
penagihan Pajak adalah 14 (empat atau 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu)
belas) hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Gugatan Gugatan.
penagihan.
Gugatan dalam Pemeriksaan Pajak

PIHAK YANG MENGAJUKAN
■ Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa
hukumnya dengan disertai alasan-alasan yang jelas, mencantumkan tanggal diterima,
pelaksanaan penagihan, atau Keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang
digugat.
■ Apabila selama proses Gugatan penggugat meninggal dunia. Gugatan dapat dilanjutkan oleh
ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya atau pengampunya dalam hal penggugat pailit.
■ Apabila selama proses Gugatan, penggugat melakukan penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh
pihak yang menerima pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud.
Gugatan dalam Pemeriksaan Pajak

YANG DAPAT DIAJUKAN GUGATAN


■ pelaksanaan Surat Paksa, Surat ■ keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
Perintah Melaksanakan Penyitaan, keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan
dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26;
atau Pengumuman Lelang;
■ penerbitan Surat Keputusan Pajak atau Surat
■ keputusan pencegahan dalam rangka Keputusan Keberatan yang dalam
penagihan pajak; penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur
atau tata cara yang telah diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Gugatan dalam Pemeriksaan Pajak

PENCABUTAN GUGATAN
■ Gugatan yang dicabut dihapus dari daftar ■ Terhadap Gugatan dapat diajukan
sengketa dengan: surat pernyataan pencabutan kepada
– penetapan Ketua dalam hal surat Pengadilan Pajak.
pernyataan pencabutan diajukan
sebelum sidang; ■ Gugatan yang telah dicabut melalui
penetapan ketua atau putusan
– putusan Majelis/Hakim Tunggal
melalui pemeriksaan dalam hal Majelis/Hakim Tunggal tidak dapat
surat pernyataan pencabutan diajukan kembali.
diajukan setelah sidang atas
persetujuan tergugat.
THANK YOU
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai