Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bandar Udara Soekarno-Hatta merupakan sebuah mega proyek yang

memiliki konsep modern yang pengelolaannya Pemerintah serahkan kepada

PT (Persero) Angkasa Pura II. Bandar Udara Soekarno-Hatta merupakan

cabang utama dari 19 (Sembilan belas) cabang yang di kelola oleh PT (Persero)

Angkasa Pura II. Dan pada saat ini perkembangannya cukup pesat, hal ini di

tandai dengan semakin meningkatnya arus lalu-lintas pesawat udara dari

tahun ke tahun baik berupa frekuensi penerbangan maupun jumlah pesawat

udara, penumpang, dan kargo yang dilayani. Akibat adanya peningkatan

tersebut membawa konsekuensi logis pada peningkatan seluruh aspek

kegiatan operasi di Bandar Udara Soekarno-Hatta Kantor Cabang Utama PT

(Persero) Angkasa Pura II. Di dalam peningkatan yang cukup pesat tersebut

tentu saja sangat di pengaruhi oleh unsur sumber daya manusia dan unsur

sarana serta prasarana, dari semua unsur tersebut sumber daya manusialah

yang sangat memiliki peranan penting dalam pencapaian keberhasilan

perusahaan.

Sehubungan dengan hal di atas, fungsi Bandar Udara International

Soekarno Hatta sebagai Bandar Udara yang paling besar di Indonesia memiliki

peranan yang semakin vital dan sangat strategis, baik untuk melayani lalu-

lintas penerbangan domestik, maupun dalam peranannya sebagai pintu

1
2

gerbang utama di Indonesia yang melayani berbagai jalur penerbangan

International.

Dalam era pasar yang semakin global yang senantiasa mengalami

perubahan yang semakin pesat, secara positif pengaruhnya dirasakan oleh PT

(Persero) Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandar Udara International

Soekarno-Hatta Jakarta, yaitu dengan menerbitkan berbagai peluang bagi

upaya pengembangan usaha. Namun konsekuensi pengembangan tersebut

juga membawa dampak terhadap mekanisme organisasi menjadi semakin

kompleks, sehingga menimbulkan berbagai tantangan untuk selalu

meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap Sumber Daya Manusia

yang mendukung dalam pengoperasian dan pengelolaan Bandar Udara

Soekarno-Hatta, agar semakin efektif, efisien dan produktif

PT (Persero) Angkasa Pura II sebagai Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) mengemban misi untuk menyelenggarakan pengusahaan jasa

kebandarudaraan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan

penerbangan, serta senantiasa berorientasi terhadap kepuasan pengguna

jasa Bandar Udara. Beberapa jasa yang di hasilkan atau diproduksi oleh PT

(Persero) Angkasa Pura II, di antaranya pelayanan penggunaan Garbarata,

pelayanan pemanduan pesawat udara, pelayanan pemanduan pesawat

udara, pelayanan penggunaan Ground Power unit.

Industri transportasi udara dari tahun ketahun makin mengalami

kemajuan yang cukup pesat, persaingan antara perusahaan penerbangan


3

semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yaitu PT. Angkasa Pura II (Persero) di bawah Departemen Perhubungan yang

bergerak dibidang usaha di lakukan dengan cara memberikan jasa pelayanan

yang lebih baik, perbaikan fasilitas Bandar udara Soekarno-Hatta, maupun

program-program pelayanan terhadap penumpang, seperti penambahan

jumlah parking stand, yang terjadi dilapangan adalah parking stand Bandar

udara Internasional Soekarno-Hatta sudah overcapacity sedangkan frekuensi

jumlah penerbangan setiap tahun mengalami peningkatan. Dalam menunjang

kegiatan operasional bandara sendiri ada divisi yang khusus menangani

kinerja petugas wilayah sisi udara yaitu Apron Movement Control (AMC) yang

merupakan unit yang bertugas mengawasi area parking stand pesawat

setelah menerima estimate dari unit Aerodrom Control (ADC) sebelum

menentukan parking stand pesawat, unit AMC berkoordinasi dengan pihak

airline atau operator penerbangan agar proses mendarat dan lepas landas

pesawat udara, naik turun penumpang dan bongkar muat barang kargo dan

pos berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Banyak hal yang menjadi permasalahan yang didapat di divisi

operasional AMC yang erat kaitannya dengan penanganan langsung terhadap

pihak airline dan pihak Ground handling. Sering terjadi masalah kurang

patuhnya petugas AMC (Apron Movement Control) dalam menjalankan SOP

(Standart Operating Procedur), maka perlu ditingkatkan pelayanan dan


5

dan kurang kesadaran diri dalam menyelesaikan tugas pekerjaan. Tidak sedikit

pula karyawan yang bekerja dengan tidak semangat dan menyelesaikan tugas

secara kurang maksimal, hal itu dikarenakan kurangnya motivasi baik moral

atau secara tidak langsung seperti reward yang diberikan dari perusahaan

kepada karyawan itu sendiri, seperti diberikan bonus jika kinerja bagus dan

pekerjaan memenuhi target, Oleh karena itu, karyawan merasa tidak

terdorong untuk melakukan pekerjaannya dengan maksimal.

Dalam hal ini Manajemen yang kurang memberikan motivasi kepada

seluruh petugas apron, karna hal itu petugas apron merasa bekerja secara

tidak maksimal, faktor motivasi yaitu bentuk dari sikap (attitude) seorang

pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan kerja.

Penerapan Standard Operating Procedur (SOP) yang efektif termasuk

penggunaan checklist dan pengarahan adalah salah satu cara yang paling

efektif bagi personel penerbangan untuk memulai tugas dan tanggung jawab

dalam menentukan kinerja produktivitas karyawan.

Kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan terutama disiplin

dan motivasi kerja pegawai PT Angkasa Pura II cabang Soekarno-Hatta, dalam

kaitannya dengan produktivitas karyawan dibutuhkan sumber daya manusia

yang memiliki disiplin dan motivasi kerja yang baik sehingga dapat

mempengaruhi hasil kerja sesuai standar kualitas mutu.


6

Atas dasar hal tersebut di atas dapat dipahami bahwa dalam rangka

meningkatkan produktivitas karyawan Apron Movement Control (AMC) dalam

tugas pengawasan penertiban dan pelayanan di wilayah sisi udara sangat di

butuh kan motivasi, indikasi yang diketahui beberapa masalah yang timbul

dipengaruhi oleh kurangnya dari manajemen dalam memberikan apresiasi

atau penghargaan kepada petugas AMC yang memiliki produktivitas kerja

yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang cukup berat dan jumlah personil

yang terbatas.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul yaitu “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Karyawan unit Apron Movement Control PT Angkasa Pura II

(PERSERO) Soekarno-Hatta pada tahun 2020.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Jumlah personil Karyawan yang terbatas

2. Kurangnya penghargaan perusahaan terhadap kinerja individu SDM

3. Jam Kerja kantor yang masih tidak di patuhi

4. Belum patuhnya petugas AMC (Apron Movement Control) dalam

menjalankan SOP

5. Manajemen kurang memberikan Motivasi kepada seluruh petugas apron


6

Atas dasar hal tersebut di atas dapat dipahami bahwa dalam rangka

meningkatkan produktivitas karyawan Apron Movement Control (AMC) dalam

tugas pengawasan penertiban dan pelayanan di wilayah sisi udara sangat di

butuh kan motivasi, indikasi yang diketahui beberapa masalah yang timbul

dipengaruhi oleh kurangnya dari manajemen dalam memberikan apresiasi

atau penghargaan kepada petugas AMC yang memiliki produktivitas kerja

yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang cukup berat dan jumlah personil

yang terbatas.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul yaitu “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Karyawan unit Apron Movement Control PT Angkasa Pura II

(PERSERO) Soekarno-Hatta pada tahun 2020.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Jumlah personil Karyawan yang terbatas

2. Kurangnya penghargaan perusahaan terhadap kinerja individu SDM

3. Jam Kerja kantor yang masih tidak di patuhi

4. Belum patuhnya petugas AMC (Apron Movement Control) dalam

menjalankan SOP

5. Manajemen kurang memberikan Motivasi kepada seluruh petugas apron


7

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan

mendalam maka peneliti memandang permasalahan penelitian yang diangkat

perlu dibatasi variabelnya. Oleh karena itu, peneliti membatasi hanya yang

berkaitan dengan “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Karyawan unit Apron Movement Control PT Angkasa Pura II

(PERSERO) Soekarno-Hatta pada tahun 2020.” Produktivitas Karyawan dipilih

karena peningkatan produktivitas karyawan akan membawa dampak bagi

kemajuan bagi perusahaan.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Karyawan PT

Angkasa Pura II unit Apron Movement Control ?

2. Apakah ada pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Karyawan PT

Angkasa Pura II unit Apron Movement Control ?

3. Apakah ada pengaruh antara Motivasi dan Disiplin Kerja secara simultan

terhadap Produktivitas Karyawan PT Angkasa Pura II unit Apron Movement

Control ?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas karyawan

PT Angkasa Pura II unit Apron Movement Control.

2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas

karyawan PT Angkasa Pura II unit Apron Movement Control.


8

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan Disiplin kerja secara simultan

terhadap kinerja karyawan PT Angkasa Pura II unit Apron Movement

Control.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka

penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan untuk memahami pengaruh antara Motivasi

dan Disiplin kerja terhadap Produktivitas karyawan di PT Angkasa Pura II

unit Apron Movement Control (AMC) bandara Soekarno-Hatta, baik secara

parsial maupun simultan, serta untuk membuktikan faktor yang lebih

dominan pengaruhnya Produktivitas Karyawan di PT Angkasa Pura II

bandara Soekarno-Hatta.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini untuk beberapa kalangan

yang membaca, antara lain:

a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan suatu pengalaman baru

dan juga wawasan dalam mengetahui berbagai hal tentang bandar

udara yang berada di Indonesia.


9

b. Bagi pembaca, penelitian ini juga dapat memberikan wawasan serta

pengetahuan untuk mengetahui lebih jauh tentang penelitian yang

bertopik bandar udara yang berada di Indonesia.

c. Bagi Lembaga Pendidikan, Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat

menjadi bahan referensi dan acuan serta studi terhadap bentuk

penelitian serupa di dalam penyusunan skripsi serta data dokumentasi

perpustakaan.

Anda mungkin juga menyukai