LANDASAN TEORI
1. Pengertian Manajemen
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Arifin, 2017)
2. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia
sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan
sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan
daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh
perhatian terhadap sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khusus
kebutuhan perusahaan.
dalam bekerja.
f. kompensasi adalah suatu proses pemberian balas jasa sebagai imbalan
a. Bagi Organisasi/perusahaan
b. Adapun manfaat bagi para pekerja menurut Nawawi dalam buku A.J.
tidak menguntungkan.
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
yang ada pada diri seseorang, yang dapat dikembangkan sendiri atau juga
tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif
terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk
2. Teori-teori Motivasi
a. Teori Kebutuhan
tingkatan terbawah.
Gambar 2.1
Piramida Hierarki Kebutuhan Maslow yang Dibalik
ini.
tetap bias hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari
refleks dan instingtif yang diwariskan. Oleh karena itu, tidak semua
terbang, rasa jijik, rasa ingin tahu, kesukaan berkelahi, rasa rendah diri
d. Teori Drive
kata drive dijelaskan sebagai aspek motivasi dari tubuh yang tidak
e. Teori Lapangan
waktu.
yang jelas, dan iklim kerja yang kondusif terhadap pengembangan daya
d. Kebutuhan harga diri, yaitu untuk di hormati, di hargai oleh orang lain.
semakin baik disiplin karyawan maka semakin tinggi pula hasil kinerja yang
dicapainya.
disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
suatu perilaku serta sebagai suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
2012)
Menurut Rivai (2011, p. 825) disiplin kerja adalah suatu alat yang
berikut:
c. Adanya kelalaian
antaranya:
karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan di tetapkan secara
ideal seta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti
b. Teladan Pemimpin
yang baik.
c. Balas Jasa
d. Keadilan
karena sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan ingin
diperlakukan sama.
seperti:
a. Sanksi hukum yang tegas
1. Pengertian Produktivitas
karyawan yang di layani oleh warung makan atau sumber daya yang
mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa
seorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada hari
kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. (handoko, 2010)
aspek, yaitu: pertama, produktivitas adalah keluar fisik per unit dari usaha
tenaga kerja dan peralatan. Tetapi pada intinya semua mengarah pada
tujuan yang sama, bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari hasil kerja
dengan waktu yang di butuh kan untuk menghasilkan produk dari seorang
a) Pelatihan
kerja. Untuk itu, Latihan kerja diperlukan bukan saja sebagai pelengkap
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting
efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat diperlukan dalam
berikut:
a. Kemampuan
salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun
c. Semangat Kerja
ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini
dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari
d. Pengembangan Diri
kemampuan.
e. Mutu
selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah
f. Efisiensi
karyawan
pergerakan lalu lintas di area apron yang terdiri dari lalu lintas pesawat udara,
pembentuk lalu lintas di apron, yaitu pesawat udara, kendaraan dan personil
samping itu pengawasan juga dimaksud agar pengaturan arus lalu lintas dapat
Utama PT (Persero) Angkasa Pura II, ditetapkan dinas Operasi Apron (Dinas
Amc) yang berada di bawah Divisi Sisi Udara Bidang Pelayanan Operasi
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan
No. Nama dan Judul Metode Hasil Penelitian
Tahun Penelitian penelitian
Penelitian
1 Nur Avni Pengaruh Kuantitatif Terdapat pengaruh
Rozalia motivasi kerja yang signifikan
Hamida dan disiplin kerja antara variabel
Nayati Utami terhadap kinerja Motivasi Kerja dan
Ika Ruhana karyawan (studi Disiplin Kerja secara
(2015) kasus pada simultan
karyawan PT. berpengaruh
Pattindo malang) terhadap kinerja
Karyawan.
2 Johanes Pengaruh Kuantitatif Kesimpulan dari
Elizer Ayer motivasi dan penelitian ini yaitu:
Lyndon R.J. disiplin kerja variabel tidak terikat
Pangemanan terhadap kinerja motivasi secara
Yolanda P.I. pegawai pada parsial atau terpisah
Rori (2016) dinas pertanian berpengaruh
kabupaten signifikan terhadap
Supiori kinerja pegawai pada
Dinas pertanian
Suplori, variabel
tidak terikat disiplin
kerja secara parsial
atau terpisah
3 Denok Pengaruh Kuantitatif Terdapat
Sunarsi motivasi dan pengaruh positif dan
(2018) disiplin terhadap signifikan secara
produktivitas simultan antara
kerja karyawan motivasi dan Disiplin
pada PT. Nadi (X2) secara
suwarna bumi simultan terhadap
Produktivitas kerja
(Y) karyawan pada
PT. Nadi Suwarna
Bumi
4 Evawati Pengaruh disiplin Kuantitatif Dari penelitian
Khumaedi dan motivasi tersebut dapat
(2016) kerja terhadap disimpulkan bahwa
kinerja pegawai adanya pengaruh
pada dinas sentra antara disiplin dan
operasi terminal motivasi kerja
PT. Angkasa Pura terhadap kinerja
II pegawai pada dinas
sentra operasional
terminal PT. Angkasa
Pura II
5 Sutrisno, Aziz Pengaruh Kuantitatif Berdasarkan
Fathoni, Motivasi Dan persepsi pegawai,
Maria Disiplin Kerja disiplin kerja pada
Magdalena Terhadap Kinerja Kantor Satuan Polisi
Minarsih Pegawai Di Pamong Praja Kota
(2016) Kantor Satuan Semarang memiliki
Polisi Pamon, pengaruh secara
Praja Kota parsial terhadap
Semarang kinerja berdasarkan
persepsi pegawai
dan motivasi kerja
dan Disiplin kerja
berpengaruh secara
simultan terhadap
kinerja pegawai.
G. Kerangka Teori
tidak didukung lingkungan kerja yang nyaman untuk bekerja maka hasil
karyawan.
dengan baik dan biasa mencapai tujuannya dengan baik pula. Setiap
disiplin kerja yang tinggi akan dapat meningkatkan kerja karyawan, begitu
berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Motivasi (X1)
H1
Produktivitas
H3
H2 Karyawan (Y)
Disiplin Kerja
(X2)
Keterangan:
(X3)
: Pengaruh secara parsial
---------------- : Pengaruh secara simultan
H. Hipotesis
Ho: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara faktor motivasi
Movement Control.
H2: Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor disiplin kerja
Movement Control.
H3: Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor motivasi dan
Control.