1590111-F
MUSTAFA RAYHAN
1591112-M
1592113-H
1589114-R
MUHAMMAD FARIDH DJ
1592115-M
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah atas segala nikmat, karunia dan kesempatan yang telah dilimpahkanNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan on the job training ini.
Kami menyadari penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu segala saran dan
kritik kami terima dengan lapang dada. Dengan selesainya masa OJT ini kami selaku Capeg dan
penulis laporan ini menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan bimbingan
yang telah diberikan oleh rekan-rekan pegawai PT. Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandar Udara
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Melalui kesempatan ini, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Pujiono selaku General Manager Bandar UdaraSultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan Balikpapan.
2. Bapak Dewa Putu Sudarma selaku Shared Service Departement Head Bandar Udara Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
3. Bapak Kukuh selaku Finance and IT Departement Head Bandar Udara Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
4. Bapak Irwan Salampessy selaku SMS, CS, QM Departement Head Bandar Udara Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
5. Bapak Jarot Handoko selaku Sales Departement Head Bandar Udara Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
6. Bapak Nicodemus Nicolas selaku Airport Operation Departement Head Bandar Udara Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
7. Bapak Dadang Dian Hendiana Airport Readiness Department Head Bandar Udara Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.
Akhir kata, semoga laporan OJT kami dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, terimakasih.
Page 1
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................................ 3
1.2. MANFAAT PENULISAN ......................................................................................... 3
2. PEMBAHASAN
2.1. KONDISI SAAT INI ................................................................................................. 4
2.2. KONDISI YANG DIHARAPKAN ............................................................................... 8
3. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN ........................................................................................................ 9
3.2. SARAN .................................................................................................................. 9
Page 2
1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sehubungan dengan proses penerimaan pegawai PT. Angkasa Pura I (Persero)
melalui jalur umum Sarjana Strata 1 dan Diploma 3 yang diadakan pada pertengahan
tahun 2015 lalu, kami selaku calon pegawai belum memahami proses bisnis di PT.
Angkasa Pura I (Persero).
Di dalam dunia kerja, kita selalu mendengar istilah pelatihan kerja (training).
Pelatihan kerja banyak digunakan perusahaan untuk meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM)-nya. Memiliki karyawan yang berpotensi tidak menjamin bahwa
karyawan tersebut dapat berhasil melakukan pekerjaannya. Karyawan harus
mengetahui dan memahami serta menguasai tugasnya dengan baik sesuai dengan
keinginan perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Guna meningkatkan
potensi kerja karyawan maka perusahaan memerlukan suatu pelatihan kerja bagi
karyawannya. Bermacam-macam metode pelatihan yang dapat digunakan oleh
perusahaan. Salah satu metode yang paling popular sejak lama adalah metode On the
Job Training (OJT).
On the Job Training (OJT) adalah suatu proses yang terorganisasi untuk
meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan.
Dengan kata lain OJT merupakan metode pelatihan dengan cara pegawai atau calon
pegawai ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan
dan pengawasan dari pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor.
Kegiatan OJT dilakukan berdasarkan Keputusan Direksi dan facsimile dari
Training And Development Department PT. Angkasa Pura I (Persero). Dengan adanya
OJT ini kami mendapat kesempatan untuk mempelajari proses bisnis masing-masing
unit yang ada di PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Calon Pegawai diharapkan mampu memberikan ide-ide atau inovasi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satunya adalah terkait proses pembayaran
vendor (rekanan) yang telah menyelesaikan pekerjaannya. Kondisi saat ini Vendor
sering mengalami kesulitan untuk mengetahui sampai dimana posisi berkas proses
pembayaran pekerjaan yang telah dilaksanakan. Salah satu upaya vendor yaitu dengan
Page 3
cara datang langsung menemui unit kerja terkait hanya untuk menanyakan hal tersebut.
Sehingga diperlukan sistem yang dapat mempermudah vendor mengetahui sampai
dimana berkas untuk proses pembayarannya tersebut. Dengan adanya sistem tersebut
maka akan semakin mengurangi intensitas pertemuan antara Vendor dengan Unit Kerja
terkait.
Oleh karena itu, Laporan ini dibuat guna membantu dan mempermudah dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut. Sehingga kami mengambil tema Penggunaan
Vendor Payment Display System (VPDS) Sebagai Informasi Posisi Dokumen
Pembayaran. Sistem ini berfungsi untuk membantu vendor (rekanan) dalam
melakukan pengecekan dokumen atau berkas pembayaran secara mandiri.
Selain berfungsi sebagai alat bantu yang dapat mempermudah rekanan dalam
mengetahui proses perkembangan dokumen pembayaran secara mandiri, sistem ini
juga bisa digunakan untuk membantu dan mempermudah pihak internal (pegawai AP I)
untuk melacak dokumen (tracking dokumen) yang sedang di proses dengan adanya fitur
pencatatan setiap dokumen tersebut masuk ke suatu unit dan keterangan memakan
waktu berapa lama dokumen itu di proses sampai selesai kemudian dikirim atau
diteruskan kembali ke unit terkait lainnya. Tentu nya hal ini mendukung pihak internal
untuk membantu melacak berkas atau dokumen apabila terjadi kehilangan atau dapat
membantu mengetahui berkas tersebut apabila terjadi masalah disuatu unit sehingga
proses memakan waktu yang cukup lama.
2.
Membantu calon pegawai untuk mempelajari program kerja dan proses bisnis di
masing-masing unit yang ada di Kantor Cabang Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan Balikpapan.
3.
Page 4
internal (pegawai AP I) dalam melacak posisi dokumen yang sedang diproses guna
meningkatkan kinerja dan produktivitas untuk mencapai Visi dan Misi PT. Angkasa
Pura I (Persero).
Page 5
2. PEMBAHASAN
Kegiatan On The Job Training (OJT) di kantor cabang PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan bertujuan untuk
mempelajari dan memahami setiap proses bisnis di masing-masing unit. Salah satunya
adalah terkait pemberian informasi perkembangan proses dokumen pembayaran pekerjaan
yang telah diselesaikan oleh rekanan (vendor). Oleh karena itu, dalam bab ini akan
dijelaskan kondisi proses bisnis saat ini dan solusi untuk mencapai kondisi yang diharapkan.
2.1.1. KONDISI SAAT INI
Pada saat kegiatan On The Job Training di Airport Readiness Department untuk
mempelajari proses bisnis, kami melihat beberapa rekanan (vendor) yang datang ke kantor.
Menurut penjelasan staff Airport Readiness Department, rekanan datang dengan berbagai
tujuan dan kepentingan, salah satunya adalah menanyakan perihal pembayaran atas
pekerjaan yang telah diselesaikannya. Namun demikian, yang memiliki wewenang dan
mengetahui proses pembayaran adalah accounting & treasury section. Kondisi seperti ini
akan menimbulkan ketidaknyamanan pegawai dalam melakukan pekerjaan, karena akan
mengganggu konsentrasi dan privasi lingkungan kerja di kantor. Apabila kondisi ini terjadi
terus-menerus, maka akan menimbulkan beberapa dampak, antara lain :
1. Adanya indikasi penyalahgunaan wewenang terhadap proses pembayaran pekerjaan
(gratifikasi).
2. Terganggunya pegawai dalam kenyamanan bekerja.
3. Terjadinya pemberian informasi yang tidak valid karena didapat dari berbagai
sumber.
4. Tidak adanya pemberitahuan secara langsung apabila terdapat kekurangan atau
kesalahan dalam penyampaian berkas.
Berdasarkan kondisi tersebut diatas, perlu adanya solusi yang bertujuan mengatasi
permasalahan tersebut. Dengan cara memberikan informasi perkembangan proses
dokumen pembayaran terhadap vendor yang bersifat rahasia tanpa harus datang dan
menemui pihak keuangan atau unit teknis.
Page 6
GENERAL MANAGER
Mulai
Berkas pembayaran
Apakah > 50
Juta ?
Disposisi Berkas
Pembayaran
Persetujuan
permohonan
pembayaran
Berkas
pekerjaan
Berkas pembayaran
Ya
Melakukan Verifikasi
kelengkapan Voucher
Pengeluaran
Verifikasi Dokumen
Faktur Pajak
Tidak
Berkas pembayaran
Revisi
Melakukan perhitungan
Pajak
Tidak
Berkas
pembayaran
Koreksi ?
Ya
Page 7
UNIT TEKNIS
GENERAL MANAGER
Melakukan
Koordinasi
Tersedia
Memastikan kode GL
Account dan Cost Center
Melakukan
otorisasi
pembayaran
Menerima otorisasi
untuk pembayaran
Pembayaran
Selesai
2.
3.
4.
Tax Officer melakukan perhitungan pajak sesuai ketentuan, apakah telah sesuai?
Jika ya
Jika tidak
langkah 1.
Page 8
5.
6.
7.
Budget planning & control officer memeriksa ketersediaan anggaran dengan membuka
report budget pada SAP dengan t-code ZFI_R025.
Jika tersedia: Budget planning & control officer memastikan kode GL Account dan
cost center untuk selanjutnya diserahkan ke Financial accounting officer (lanjut
langkah 8).
Jika tidak tersedia: Budget planning & control officer berkoordinasi dengan unit
ST, (dilanjutkan ke langkah 1).
8.
9.
Jika sesuai: Accounting section head melakukan otorisasi verifikasi dan pencatatan
dengan menandatangani voucher pengeluaran kas (lanjut langkah 10).
Page 9
REKANAN
4
OUT PUT
VPDS
DEP HEAD
SISTEM VENDOR
PAYMENT DISPLAY
SISTEM
1
TREASURY
SECTION
UNIT ACC
SECTION
UNIT TEKNIS
DOKUMEN
TAGIHAN
Page 10
Penjelasan alur yang digunakan pada Vendor Payment Display System (VPDS) yaitu sebagai
berikut:
1.
2.
Proses yang dilalui pada masing-masing unit akan diambil oleh sistem VPDS sebagai
data untuk mengolah informasi.
Setiap perkembangan pergerakan dokumen akan terintegrasi dengan Vendor
Payment Display Sistem.
3.
Pengelolaan data sesuai format sistem VPDS yang akan dijadikan informasi (output).
Data input akan diolah sesuai format yang mendukung informasi posisi dokumen
saat ini, mulai dari dokumen masuk ke suatu unit, proses yang dilakukan di unit
tersebut, pencatatan per tanggal proses mulai masuk sampai selesai pada unit
terkait, serta informasi kelengkapan dokumen administrasi.
4.
Data telah diolah di sistem VPDS dan menjadi output berupa informasi dokumen.
Akan mendapat informasi posisi dokumen, data user SAP dan kendala yang terjadi
apabila proses dokumen terlalu lama, kesalahan atau kekurangan dokumen sebagai
informasi kepada rekanan.
5.
Data dapat dilihat oleh pihak internal (Pegawai AP I) dengan tujuan untuk
mengetahui posisi dokumen yang sedang diproses dan sebagai kontrol kinerja unit
terkait. User yang dapat melihat adalah yang memiliki hak akses sebagai Department
Head di setiap unit.
6.
mengoptimalkan kinerja menjadi lebih efektif dan efisien sesuai tujuan utamanya, antara
lain :
Mempermudah interaksi antara Vendor dengan Pihak yang berkepentingan dalam
mengetahui proses dokumen pembayaran.
Page 11
Terdapat konsistensi kewajiban kita terhadap Vendor yang bisa dituangkan dalam
kontrak.
Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mengurangi dan mencegah adanya
gratifikasi.
Dengan adanya sistem ini user dapat melakukan kontrol pekerjaan yang berhubungan
dengan berkas administrasi di masing-masing unit.
Dengan adanya sistem ini rekanan dapat melihat proses perkembangan dokumen
pembayaran secara mandiri (online).
Page 12
3. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Makalah Kelompok kegiatan On The
Job Training (OJT) calon pegawai PT. Angkasa Pura I (Persero) tahun 2015, antara lain :
1.
2.
3.
Kegiatan On The Job Training (OJT) memfasilitasi kami untuk dapat memberikan ideide atau inovasi dan dapat berkontribusi guna meningkatkan kinerja di PT. Angkasa
Pura I (Persero).
3.2. SARAN
Saran yang dapat diberikan dari pembuatan Makalah Kelompok kegiatan On The Job
Training (OJT) Calon Pegawai PT. Angkasa Pura I (Persero) tahun 2015, antara lain :
1.
Perlu meningkatkan produktivitas dan saling berkoordinasi antar unit kerja, agar
terlaksana kelancaran program kerja dan tercapainya target yang telah
direncanakan, sehingga dapat mewujudkan Nilai Budaya S-A-T-U PT. Angkasa Pura
I (Persero).
2.
3.
Page 13