Disusun Oleh:
Maulana Ichsan 1158020178
Mila Ahdiatul Kamaliyah 1158020185
Mirwana 1158020189
Mohammad ihan Roihan 1158020193
Muhammad Alfan N 1158020203
Muhammad Faqih Ikhsan 1158020207
Muhammad Ismail Yusron 1158020210
Nadya Reina Fauziah 1158020217
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2018
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, dan taufik serta hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Manajemen UMKM”. Kami berterima kasih kepada bapak Ruhenda selaku
dosen mata kuliah Manajemen UMKM UIN SGD Bandung yang telah memberikan
tugas ini kepada kami semua.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan .kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dari masa
yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Kelompok 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Salah satu provinsi Indonesia yang terkenal dengan bisnisnya terutama bisnis
kuliner yaitu Provinsi Jawa Barat. Apalagi Pemprov Jawa Barat menggalakkan
program seratus ribu Wirausaha Baru (WUB), baik yang baru memulai maupun yang
belum memulai sama sekali. Program yang ditargetkan selama lima tahun (2013-2018)
ini bertujuan membangkitkan potensi lokal dalam menghadapi persaingan global.
2
BAB II
LANDASA TEORI
3
Selain itu, faktor sumber daya manusia (SDM) didalamnya juga memiliki andil
untuk menjadikan UMKM yang berdaya saing. Sejumlah langkah telah dilakukan,
antara lain pelatihan atau capacity building kewirausahaan, penyaluran Kredit Cinta
Rakyat (KCR), penyediaan akses informasi pemasaran, dan pengembangan
informasition technology (IT).
Secara rinci, langkah-langkah pencetakan Wirausaha Baru Jawa Barat adalah sebagai
berikut:
1. Peserta pelatihan Wirausaha Baru Jawa Barat yang telah terseleksi akan dilatih
di Balai Pelatihan perkoperasian dan UMKM dengan metoda Blended
Learning, serta magang dengan pengusaha sukses di bidangnya.
2. Para alumni pelatihan kan diwadahi ke dalam “Koperasi Wirausaha Baru Jawa
Barat” yang merupakan binaan Dinas KUMKM Jabar.
3. Untuk memperkuat eksistensi koperasi tersebut, “Koperasi Wirausaha Baru
Jawa Barat” akan bergabung ke dalam “MARKET-IND”, wadah komunitas
para marketer di indonesia.
4. Produk-produk yang diproduksi oleh Koperasi Wirausaha Baru Jawa Barat
akan dipromosikan ke dalam KUMKM JABAR GALERY (marketing virtual
dan kios pemasaran).
5. Guna penetrasi pasar dan pengembangan UMKM, dibangun Integrated SME’s
database.
6. Peringatan hari koperasi tingkat Jawa barat di Bekasi dilakukan Peringatan hari
koperasi tingkat Jawa Barat di Bekasi dilakukan dengan melalui International
Seminar, Business Meeting dan Expo.
4
2.2 Blended Learning Pelatihan WUB
Metoda yang dikembangkan dengan menggabungkan pembelajaran
konvensional dan pembelajaran berbasis teknologi informasi dikenal dengan istilah
Blended Learning. Portal kumkm-jabar.diklat.id merupakan media pendidikan dan
pelatihan blended learning perkoperasian yang telah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi
dan UMKM Jawa Barat selama 3 bulan.
2.4 MARKET-IND
Brand community (komunitas merek) adalah wadah para konsumen dan pecinta
merek yang berpotensi menjaring brand loyalty. Indikasinya adalah tingkat keaktifan
konsumen di dalam brand community yang tidak dipaksakan karena dipengaruhi oleh
faktor personal, faktor produk, dan faktor situasional. Koperasi-koperasi dan UMKM
yang dibina Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat akan diikutsertakan dalam
Komunitas yang mempromosikan produk-produk wirausaha tersebut sehingga
MARKET-IND merupakan komunitas jejaring usaha bagi KUMKM Jawa Barat.
5
wirausaha baru Jawa Barat, diselenggarakan di Gedung Eks Banceuy Jl. Cikapundung
Bandung. Selain e-commerce, dikembangkan pula berbagai aplikasi android yang
dapat menunjang keberhasilan usaha wirausaha baru. Contohnya adalah aplikasi
KUDO (Kios untuk Dagang Online).
Informasi pasar faktor produksi juga diperlukan terutama untuk mengetahui: (1)
sumber bahan baku yang dibutuhkan, (2) harga bahan baku yang ingin dibeli, (3) lokasi
dan cara memperoleh modal usaha, (4) cara mendapatkan tenaga kerja yang profesional,
(5) tingkat upah atau gaji yang layak untuk pekerja, dan (6) cara memperoleh alat-alat
atau mesin yang diperlukan.
Informasi pasar yang lengkap dan akurat dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk
membuat perencanaan usahanya secara tepat, misalnya: (1) membuat desain produk
yang disukai konsumen, (2) menentukan harga yang bersaing di pasar, serta (3)
mengetahui pasar yang akan dituju.
Oleh karena itu, peran pemerintah penting dalam mendorong keberhasilan UMKM
guna memperoleh akses untuk memperluas jaringan pemasarannya. Dinas Koperasi
Jawa Barat sedang membangun sebuah Marketing Intelligence, yaitu Integrated SMEs
database, pusat data KUMKM yang berisi informasi tentang pasar potensial, serta alat
6
dalam pengambilan keputusan peluang pasar, strategi penetrasi pasar, dan alat ukur
pasar.
7
pengemasan, dan kecepatan operasi perusahaan, serta yang lebih penting lagi adalah
dalam pemasaran produk UMKM.
8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Technopreneur adalah gabungan dari dua kata yaitu Technology dan
Entrepreneur. Technopreneur diartikan sebagai suatu peluang usaha yang
memanfaatkan teknologi yang ada saat ini. Pada era Globalisasi saat ini perkembangan
teknologi infomasi berkembang sangat pesat dan juga dalam bidang ekonomi,
pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat pula menuntut para pengusaha untuk selalu
mengupgrade usahanya untuk lebih baik dan bersaing secara ketat, baik dalam skala
nasional maupun internasional. Kondisi ini pun mendorong industri menggunakan
sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi yang kompeten dan memiliki jiwa
wirausaha. Khususnya untuk daerah Jawa Barat masih kekurangan pemahaman
mengenai pemanfaatan teknologi dan juga sdm yang masih rendah sehingga untuk
mencetak enterpreneur baru tidak sesuai dengan ekspetasi dan juga realita. Namun,
pemerintah terus berupaya untuk mewujudakan seratus ribu pengusaha baru (WUB).
3.2 Saran
Menurut pandangan kelompok kami mengenai permasalahan ini, alangkah
baiknya, para pelaku usaha yang sudah sukses dan perusahaanya berkembang untuk
melakukan penyuluhan kepada para enterpreneur baru untuk menunjang ilmu
pengetahuan baik berupa teknologi dan juga cara pengembangan sdm yang mana akan
membantu para pengusaha baru dalam menentukan arah usahanya kedepan.
Dan juga, peran aktif pemerintah dalam membantu bagi para calon pengusaha
dalam bentuk pinjaman modal dan juga dalam bentuk PERDA untuk memudahkan para
pengusaha baru dalam hal administrasi dan juga memudahkan mereka untuk
mengembangkan usahanya serta tidak mempersulit kebijakan pendirian usahanya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10